Keperawatan K. Pangandaran (S1)
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Keperawatan K. Pangandaran (S1) by Issue Date
Now showing 1 - 20 of 70
Results Per Page
Sort Options
Item Gambaran Sumber dan Tingkat Kecemasan Masyarakat Pantai Pangandaran dalam Menghadapi Pandemi Coronavirus Disease 2019(2021-09-13) MUTIA SUNDARI; Taty Hernawaty; Cecep Eli KosasihPantai Pangandaran yang bertempat di antara Desa Pangandaran dan Desa Pananjung merupakan tempat pariwisata yang sering dikunjungi turis mancanegara maupun domestik. Penularan Covid-19 banyak terjadi di tempat wisata, seperti halnya Pantai Pangandaran. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sumber dan tingkat kecemasan masyarakat dalam menghadapi pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah seluruh masyarakat Desa Pangandaran dan Desa Pananjung sebanyak 18.679 orang. Pengambilan data menggunakan teknik proportionate stratified random sampling, dengan sampel berjumlah 100 orang. Pengumpulan data dilakukan dalam kurun waktu satu bulan melalui penyebaran kuesioner sumber kecemasan dan kuesioner Zung Self-Rating Anxiety Scale (SAS/ZRAS). Hasil pengumpulan data dari kuesioner sumber kecemasan menunjukan bahwa 30% responden bersumber dari kesehatan dan ekonomi, 21% responden memiliki sumber kecemasan dari kesehatan, ekonomi dan pendidikan, 19% responden memiliki sumber kecemasan dari kesehatan, 16% responden memiliki sumber kecemasan dari ekonomi, 7% responden memiliki sumber kecemasan dari pendidikan, 4% responden memiliki sumber kecemasan dari ekonomi dan pendidikan dan 3% responden memiliki sumber kecemasan dari kesehatan, pendidikan. Hasil penelitian dari kuesioner tingkat kecemasan menunjukan bahwa 95% responden memiliki tingkat kecemasan ringan dan 5% responden memiliki tingkat kecemasan sedang dalam menghadapi pandemi Covid-19. Masyarakat Desa Pangandaran dan Desa Pananjung memiliki sumber kecemasan pada kesehatan dan ekonomi dengan tingkat kecemasan berada pada kategori tingkat kecemasan ringan. Disarankan kepada instansi atau pelayanan kesehatan melakukan pemeliharaan kesehatan masyarakat khususnya pemeliharaan kesehatan mental pada kecemasan agar masyarakat memiliki pemahaman yang lebih luas mengenai Covid-19, sehingga lebih sadar pentingnya menjaga kesehatan fisik dan kesehatan mental pada saat masa pandemi Covid-19.Item Gambaran Faktor Risiko pada Pasien Post-traumatic Stress Disorder Akibat Bencana Alam: Narrative Review(2021-10-01) NABILA AULIA PUTRI; Cecep Eli Kosasih; Taty HernawatyIndonesia merupakan negara dengan angka kejadian bencana alam maupun non alam yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Post-Traumatic Stress Disorder atau PTSD merupakan salah satu dampak akibat terjadinya bencana alam. PTSD pada bencana memiliki prevalensi yang cukup tinggi. Prevalensi PTSD akibat bencana dapat dikurangi apabila diketahui faktor risiko dari PTSD. Telah banyak penelitian yang mengungkap mengenai faktor risiko dari PTSD akibat bencana alam. Maka dari itu, penelitian studi literatur ini untuk mengidentifikasi faktor risiko pada PTSD yang biasanya muncul pada kejadian bencana. Metode penelitian yang dilakukan yaitu studi literatur dengan teknik narrative review. Pencarian literatur dilakukan pada tiga jenis platform, yaitu Google Scholar, PubMed, dan EBSCO. Kata kunci yang digunakan yaitu dalam Bahasa Inggris “PTSD” OR “Post-traumatic stress disorder” AND “natural disaster” AND “risk factor” OR “risk score”. Setelah melakukan pencarian artikel dengan menyortir berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi yang sudah dirancang, selanjutnya dilakukan penilaian artikel dengan menggunakan instrument Joanna Briggs Institute (JBI). Hasil telaah awal didapatkan 17.944 artikel, yang akhirnya terseleksi dan didapatkan 10 artikel yang memenuhi kriteria. Hasil telaah ditemukan bahwa faktor risiko pada PTSD terbagi menjadi dua, yaitu faktor yang tidak dapat dimodifikasi dan dapat dimodifikasi. Faktor yang tidak dapat dimodifikasi, yaitu jenis kelamin perempuan; usia remaja >15 tahun dan usia dewasa >60 tahun; dan etnis tertentu. Sementara itu, faktor risiko yang dapat dimodifikasi, yaitu dukungan sosial yang rendah, strategi koping maladaptif, memiliki riwayat penyakit kejiwaan, tingkat resiliensi rendah, pernah bercerai, mengalami cedera, melihat keluarga atau kerabat dekat cedera/meninggal, ancaman yang dirasakan tinggi, mengalami kerusakan rumah, kehilangan pekerjaan/pendapatan, mengalami peristiwa traumatis, status pendidikan rendah, merasa kehilangan kerabat dekat. Terdapat keterkaitan antara faktor strategi koping dengan jenis kelamin dan usia. Kesimpulan yang didapatkan adalah faktor risiko pada PTSD akibat bencana alam dibagi ke dalam dua klasifikasi yaitu yang tidak dapat dimodifikasi dan dapat dimodifikasi. Faktor yang sering muncul pada kejadian PTSD yaitu faktor usia, jenis kelamin, dukungan sosial, dan mengalami cedera/melihat keluarga yang cedera/meninggal. Diharapkan dengan adanya studi literatur ini dapat menjadi bahan referensi bagi perawat dalam menentukan asuhan keperawatan serta diharapkan juga untuk dilakukan penelitian lanjutan mengenai setiap faktor risikonya.Item HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP DENGAN KEPATUHAN PROTOKOL KESEHATAN DI ERA PANDEMI COVID-19 PADA MASYARAKAT KELURAHAN RAWASARI(2021-10-04) SILVI RIANA PUTRI; Cecep Eli Kosasih; NursiswatiCovid-19 merupakan penyakit menular jenis baru yang disebabkan oleh virus corona yang merupakan bagian dari keluarga virus Middle East Respiratory Syndrome (MERS-CoV) and Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV). Untuk menanggulangi Covid-19 pemerintah telah melakukan berbagai upaya dan diharapkan masyarakat untuk ikut berpartisipasi mematuhi protokol kesehatan. Pengetahuan mengenai Covid-19 akan menjadi penentu dan dapat mempengaruhi sikap dalam mengambil tindakan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, sikap dengan kepatuhan protokol Kesehatan Covid-19 di era pandemi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan jenis studi korelasi menggunakan teknik stratified random sampling. Populasi dalam penelitian ini yaitu masyarakat Kelurahan Rawasari yang berusia 17-45 tahun. Sampel yang digunakan sebanyak 118 orang. Instrumen yang digunakan yaitu instrumen pengetahuan tentang Covid-19, sikap terkait Covid-19, dan kepatuhan protokol kesehatan Covid-19. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat di Kelurahan Rawasari memiliki pengetahuan yang baik 70,3%, sikap positif 57,6%, dan telah mematuhi protokol kesehatan Covid-19 83,9%. Analisis data yang dilakukan yaitu analisis bivariat melalui uji chi square. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara pengetahuan dengan kepatuhan (ρ=0,000); sikap dengan kepatuhan (ρ=0,000).Item Upaya Pengelolaan Kecemasan Pada perawat Yang Menangani Pasien COVID-19 di Masa Pandemi COVID-19: Scoping Review(2022-01-07) DEWI FITRIANI; Udin Rosidin; Irman SomantriPandemi COVID-19 telah menimbulkan banyak kerugian seperti halnya gangguan kesehatan fisik, kesenjangan ekonomi, kesenjangan sosial dan gangguan mental. Beberapa hasil penelitian menunjukan bahwa tenaga kesehatan mengalami kecemasan. Kecemasan umum terjadi di antara petugas kesehatan yang terlibat langsung dalam mengelola pasien yang terkena COVID-19 baik dokter, perawat dan petugas kesehatan lain. Penerapan langkah-langkah untuk mengurangi kecemasan di antara perawat dapat mencegah konsekuensi yang merugikan, untuk menangani kecemasan yang dirasakan oleh perawat. Studi ini menggunakan pendekatan scoping review. Pencarian dilakukan menggunakan beberapa database dan kata kunci yang ditentukan. Di dapatkan beberapa artikel yaitu Google Scholar 1690 artikel, PUBMED 130 artikel, SCOPUS 36 artikel, dan EBSCO 54 artikel. Setelah melakukan penyortiran sesuai kriteria inklusi, didapatkan 4 artikel yang sesuai dan digunakan dalam studi literatur. Hasil penelitian studi literatur menemukan bahwa upaya pengelolaan kecemasan pada perawat yang menangani pasien COVID-19 dikategorikan dalam empat kategori coping dengan. Emotion focused coping yang meliputi EFT, EMRD dan TF-CBT, PsyCovidAp yoga, meditasi, aktivitas fisik/olahraga. Kemudian Problem-focused dengan terapi bicara, Meaning-focused dengan keyakinan akan agama atau kepercayaan dan Social coping dengan dukungan dari komunitas virtual Kesimpulan yang didapatkan, upaya pengelolaan kecemasan pada perawat yang menangani pasien COVID-19 dapat menggunakan Emotion focused coping dimana banyak intervensi yang mengacu pada coping tersebut. Pengelolaan kecemasan dengan Problem-focused, Meaning-focused dan Social coping masih sedikit diterapkan untuk mengurangi kecemasanItem GAMBARAN PENGGUNAAN APD DAN TINGKAT KECEMASAN PERAWAT PUSKESMAS PADA SAAT PANDEMI COVID-19 DI KABUPATEN PANGANDARAN(2022-01-11) SRI ANJANI FARTIKA; Irman Somantri; Desy Indra YaniPerawat sebagai garda terdepan dalam penanganan pandemi COVID-19 memiliki peranan besar dalam memberikan pelayanan langsung pada pasien. Oleh karena itu, perawat beresiko tinggi menghadapi kondisi psikis seperti kecemasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penggunaan APD dan tingkat kecemasan perawat puskesmas pada saat pandemi COVID-19 di Kabupaten Pangandaran. Metode dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif-kuantitatif. Total populasi sebanyak 317 perawat, dengan menggunakan teknik Cluster Random Sampling didapatkan hasil sebanyak 76 perawat sebagai responden. Gambaran tingkat kecemasan perawat diukur menggunakan instrumen Zung Self-Rating Anxiety Scale (SAS/ZRAS) yang sudah dialih bahasakan ke bahasa Indonesia, instrumen ini dinyatakan valid dan reliabel dengan nilai (r=0,444) dan nilai alpha (α=0,965). Hasil penelitian dari total 76 responden, lebih dari setengah responden sekitar 50 perawat (66,6%) menggunakan alat pelindung diri lengkap selama bekerja di puskesmas serta sebagian beser responden mengalami kecemasan ringan sebanyak 74 perawat (97,4%).Item Gambaran Motivasi Belajar Mahasiswa PSDKU Unpad Pangandaran dalam Pembelajaran Daring pada Masa Pandemi Covid-19(2022-01-11) HESTI DINA ARHUSTIA; Cecep Eli Kosasih; Atlastieka PraptiwiMotivasi belajar menjadi hal yang berpengaruh besar dalam pembelajaran. Saat motivasi belajar mahasiswa tinggi, proses pembelajaran bisa dilalui dengan baik. Saat ini terdapat perubahan sistem pembelajaran akibat kondisi Covid-19 yang menyebabkan mahasiswa harus beradaptasi dengan sistem pembelajaran baru. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi motivasi belajar mahasiswa PSDKU Pangandaran Universitas Padjadjaran pada masa pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa dari prodi Administrasi Bisnis, Ilmu Komunikasi, Keperawatan, Perikanan dan Peternakan (n=240) yang diambil dengan teknik convenience sampling. Data dikumpulkan secara daring melalui google form menggunakan kuesioner Academic Motivation Scales (AMS). Seluruh data yang terkumpul dianalisis menggunakan analisis deskriptif univariat dan disajikan dalam bentuk tabel. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 52,9% mahasiswa memiliki motivasi belajar yang sedang, adapun item pada komponen motivasi intrinsik menjadi komponen yang berkontribusi besar terhadap motivasi belajar dengan nilai rata-rata 4,45 (SD=1,36) sedangkan motivasi ekstrinsik mendapatkan rata-rata 3,13 (SD=1,57) dan amotivasi mendapatkan rata-rata 4,31 (SD=1,53). Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar mahasiswa PSDKU Unpad di Pangandaran mempunyai motivasi belajar yang sedang dan mulai bisa beradaptasi pada pembelajaran daring. Disarankan pada pihak PSDKU Unpad Pangandaran untuk menarik minat mahasiswa dengan perkembangan teknologi pembelajaran. Strategi yang disarankan adalah berbasis HOTS, SAVI dan menyediakan strategi media visual seperti Gather Town. Penelitian lanjutan dapat mengeksplorasi mengenai perkembangan motivasi belajar dalam pembelajaran daring pada lingkup yang lebih luas.Item GAMBARAN STATUS KERAPUHAN LANSIA PADA MASA PANDEMI COVID 19 DI KELURAHAN HEGARSARI KOTA BANJAR(2022-01-12) ELDA RASYIDA RAHMAN; Citra Windani Mambang Sari; SetiawanDi masa pandemi COVID 19 dengan Pembatasan aktivitas Sosial Berskala Besar (PSBB) mengubah kebiasaan hidup lansia terutama dalam melakukan aktivitas fisik. Kerapuhan menjadi hal yang penting untuk diteliti karena kerapuhan dipengaruhi oleh penurunan aktivitas fisik yang akan memperburuk kondisi kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi gambaran status kerapuhan lansia pada masa pandemi COVID 19 di Kelurahan Hegarsari Kota Banjar. Penelitian menggunakan rancangan deskriptif kuantitatif, analisis univariat menggunakan SPSS. Populasi penelitian yaitu lansia di wilayah Kelurahan Hegarsari Kota Banjar sebanyak 1705 orang dengan teknik cluster randome sampling yang dikelompokkan berdasarkan 5 posbindu, didapatkan sampel penelitian sebanyak 95 responden. Pengumpulan data dilakukan dalam kurun waktu 3 minggu menggunakan metode wawancara dan pengukuran status kerapuhan dengan alat ukur FRAIL Scale, akan didapatkan 3 kategori status kerapuhan : tidak rapuh, pra – rapuh dan rapuh. Pada penelitian ini sebagian besar lansia tergolong ke dalam status pra kerapuhan dengan persentase 45,9%, rerata 0,87 (min:0, max:2) dengan standar deviasi 0,718 sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata status kerapuhan lansia pada masa pandemi COVID 19 di Kelurahan Hegarsari Kota Banjar tergolong ke dalam status pra kerapuhan. Rekomendasi dari peneliti untuk selalu memelihara kesehatan sejak dini, dengan melakukan aktivitas fisik, memperhatikan asupan nutrisi, dan kelola stress.Item Resiliensi Mahasiswa PSDKU Unpad Pangandaran yang Sedang Menyusun Skripsi pada Masa Pandemi Covid-19(2022-01-13) ULZANA ZIE-ZIE SYAMSUDIN; Taty Hernawaty; Siti Ulfah Rifa`atul FitriResiliensi merupakan kemampuan bertahan, beradaptasi, serta berkembang pada kondisi menekan yang diperlukan dalam menghadapi berbagai hambatan dan tantangan. Hambatan serta tantangan ini dirasakan juga oleh mahasiswa tingkat akhir selama menyusun skripsi. Saat ini hambatan dan tantangan yang ada selama menyusun skripsi dipengaruhi juga oleh kondisi pandemi Covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana resiliensi mahasiswa PSDKU Unpad Pangandaran yang sedang menyusun skripsi pada masa pandemi Covid-19. Rancangan pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa aktif tingkat akhir yang sedang mengerjakan skripsi pada masa pandemi Covid-19 di PSDKU Unpad Pangandaran. Teknik sampling dalam penelitian ini yaitu total sampling dengan jumlah responden sebanyak 78 orang. Alat ukur pada penelitian ini menggunakan skala resiliensi milik Connor-Davidson yaitu CD-RISC 25. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis univariat, dan kemudian hasil disajikan dengan menampilkan distribusi frekuensi yang dapat dihitung dengan rumus persentase. Hasil penelitian secara umum menunjukkan 70,5% mahasiswa memiliki tingkat resiliensi yang tergolong sedang. Artinya, mahasiswa cenderung memiliki sikap yang tidak stabil dan semangat yang naik turun selama proses menyusun skripsi pada masa pandemi Covid-19 ini. Kualitas resiliensi pada mahasiswa tersebut kemungkinan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti tingkat usia, jenis kelamin, budaya, serta dukungan sosial. Diharapkan penelitian selanjutnya dapat menganalisis seberapa jauh pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap tingkatan resiliensi seseorang.Item HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS FISIK DENGAN TEKANAN DARAH PADA KOMUNITAS PENCINTA ANGGREK KABUPATEN KAPUAS DI KALIMANTAN TENGAH(2022-01-13) EKA MAULIDYA CAHYANI; Nursiswati; SetiawanAktivitas fisik merupakan gerak tubuh yang meningkatkan kebutuhan energi dan membakar kalori tubuh. Seiring dengan perkembangan teknologi yang mempermudah banyak aktivitas, sehingga terjadi penurunan aktivitas fisik pada masyarakat. Kurangnya aktivitas fisik menjadi salah satu faktor utama penyebab ketidakstabilan tekanan darah. Meningkatkan aktivitas fisik dapat menjadi upaya pengendalian tekanan darah. Kegiatan yang dapat meningkatkan aktivitas fisik di waktu luang yaitu olahraga serta kegiatan rekreasi seperti berkebun. Komunitas Pencinta Anggrek Kabupaten Kapuas (KOMPAK) di Kalimantan Tengah terdiri dari usia rentan hipertensi. Maka dari itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara aktivitas fisik dengan tekanan darah pada anggota KOMPAK. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis korelasional dengan cross sectional dan purposive sampling. Populasi dalam penelitian ini yaitu anggota KOMPAK yang berusia 26-65 tahun dengan sampel sejumlah 68 orang. Instrumen yang digunakan yaitu instrumen Global Physical Activity Questionnaire (GPAQ) version 2 terjemahan dalam Bahasa Indonesia dan alat ukur tekanan darah. Hasil uji spearman rank menunjukkan bahwa masing-masing variabel nilai Sig. (2-tailed) adalah 0,003. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dengan tekanan darah.Item MANAJEMEN NYERI NON FARMAKOLOGI PADA PENDERITA ARTRITIS GOUT: STUDI LITERATUR(2022-01-14) NOVIA YULIANTI; Nursiswati; Siti Ulfah Rifa`atul FitriArtritis gout merupakan peradangan sendi sebagai manifestasi dari akumulasi endapan kristal monosodium urat (SMU) didalam persendian. Apabila penyakit ini sudah menyerang penderitanya, akan mengalami nyeri dengan tingkat nyeri sampai dengan berat. Dampaknya akanmenyebabkan penurunan pada kemampuan muskuloskeletal dan menurunnya kualitas hidup penderita. Salah satu penatalaksanaan untuk mengatasi nyeri yaitu dengan non farmakologi. Studi literatur ini bertujuan untuk mencari dan mengidentifikasi apa saja manajemen nyeri non farmakologi pada penderita artritis gout. Metode penelitian yang digunakan adalahnarrative review.Pencarian dilakukan menggunakan beberapa database sciencedirect, proquest, dansearch engine yaituGoogle Scholar.Kata kunci yang digunakan dalambahasa Indonesia yaitu Manajemen nyeri, Non farmakologi, Artritis gout. Sementara dalam bahasa Inggris yaitu Pain management, Non pharmacological, Gouty arthritis.Setelah dilakukan penyortiran berdasarkan kriteria inklusi, dilakukan penilaian menggunakan The Joanna Briggsinstitute (JBI) CriticalAppraisal tools, didapatkan 14 artikel yang sesuai dan digunakan dalam studi literatur. Hasil dari studi literatur ditemukan beberapa intervensi non farmakologi untuk menurunkan nyeri artritis gout, antara lain : kompres hangat, kompres hangat menggunakan daun kelor, air rebusan serai, jahe, kayu manis,daun sirsak dan aplikasi eksternal CQBG (compound Qingbi granules). Kesimpulan yang didapatkan, penatalaksanaan nyeri pada artritis gout bisa menggunakan pengobatan secara non farmakologi.Intervensi-intervensi non farmakologi tersebut tidak menimbulkan efek samping apapun.Studi Literatur ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi dan pertimbangan bagi tenaga kesehatan khususnya perawat, penderita artritis gout,masyarakat untuk melihat cara penanganan nyeri.Item Efektivitas E-modul DBD terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Motivasi Belajar Mahasiswa Sarjana Keperawatan(2022-03-30) NURUL DARMAWULAN; Maria Komariah; Tidak ada Data DosenPendahuluan: Inovasi untuk mendukung proses pembelajaran pada mahasiswa keperawatan perlu menjadi perhatian. Tujuan penelitian untuk mengevaluasi efektivitas e-modul terhadap peningkatan pengetahuan dan motivasi belajar mahasiswa sarjana keperawatan. Metode pre-experimental telah digunakan selama September hingga Oktober 2021. Kami merekrut 45 mahasiswa sarjana keperawatan tingkat 3 di Universitas Padjadjaran, Bandung, Indonesia. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner pengetahuan yang dirancang oleh peneliti dan motivasi belajar menggunakan kuesioner Students Motivation Towards Science Learning. Pemberian e-modul demam berdarah dilakukan selama tujuh hari. Kemudian, data dianalisis dengan wilcoxon signed rank test dan dependent paired t-test dengan level signifikansi p<0,05. Hasil: Didapat bahwa e-modul sebagai intervensi media pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan (p=0,02) dan motivasi (p=0,002). Simpulan: E-modul sebagai media pembelajaran yang dapat meningkatkan pengetahuan dan motivasi belajar dikalangan mahasiswa keperawatan. Hal ini dapat menjadi saran bagi universitas untuk mempertimbangkan e-modul dalam mendukung proses pembelajaran.Item Gambaran Manajemen Nutrisi Pada Anak Dengan Diabetes Melitus Tipe 1: Narrative Review(2022-04-08) ANGGRAINI PUSPITASARI; Nenden Nur Asriyani Maryam; Siti Yuyun Rahayu FitriBuruknya pengaturan pola makan pada anak dengan diabetes melitus tipe 1 bisa mempengaruhi kontrol kadar glukosa darah. Apabila kadar glukosa darah mengalami peningkatan, maka dapat memicu terjadinya kenaikan berat badan dan komplikasi penyakit. Untuk dapat mengoptimalkan kontrol kadar glukosa darah, dilakukan upaya pengelolaan manajemen nutrisi. Maka dari itu, studi literatur ini bertujuan untuk mengidentifikasi mengenai manajemen nutrisi pada anak dengan diabetes melitus tipe 1. Metode yang digunakan yaitu narrative review. Pencarian artikel dilakukan menggunakan enam database dengan kata kunci yang ditentukan. Hasil artikel yang diperoleh, yaitu 7 artikel terdiri dari 1 artikel EBSCOhost, 2 artikel PubMed, 1 artikel ScienceDirect, dan 3 artikel ProQuest. Keseluruhan artikel yang diperoleh sudah melalui tahap penyortiran sesuai kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil analisis studi literatur menemukan bahwa manajemen nutrisi pada anak dengan diabetes melitus tipe 1 dikategorikan dalam tiga aspek, yaitu asupan nutrisi bersumber dari karbohidrat, protein, lemak, serat dan vitamin. Selanjutnya, jenis, jumlah dan waktu makan. Serta diet dengan carbohydrate counting dan diet dengan high fat low fiber. Kesimpulan yang didapatkan yaitu manajemen nutrisi yang dapat dilakukan untuk mengatur pola makan berupa serta diet carbohydrate counting dan diet high fat low fiber. Diharapkan diet yang dilakukan dapat menjadi dasar informasi untuk evaluasi perawat dalam pemenuhan nutrisi.Item Penanganan Stigma Dan Diskriminasi Masyarakat Terhadap Orang Dengan HIV: Narrative Review(2022-04-08) NELLA PUTRI UTAMI; Taty Hernawaty; SetiawanSalah satu hambatan paling besar dalam pencegahan dan penanganan HIV yaitu masih tingginya stigma dan diskriminasi terhadap orang dengan HIV di kalangan masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan suatu penanganan untuk mengurangi stigma dan diskriminasi yang terjadi. Penanganan stigma dan diskriminasi diperlukan agar masyarakat terlibat dalam setiap upaya penanganan HIV serta mendapatkan informasi yang lengkap khususnya mengenai stigma dan diskriminasi. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi penanganan stigma dan diskriminasi masyarakat terhadap orang dengan HIV. Penelitian ini merupakan studi literature dengan menggunakan metode narrative review. Pencarian dilakukan pada tiga platform, yaitu Google Scholar, Ebsco, dan Pubmed. Strategi yang digunakan untuk mencari literature yaitu menggunakan kata kunci Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris. Pencarian dan penyortiran artikel berdasakan kriteria inklusi dan ekslusi yang telah ditentukan. Artikel yang didapat yaitu 7 artikel yang sesuai dengan kriteria, dengan masing-masing jumlah 6 artikel membahas terkait stigma dan 1 artikel membahas terkait diskriminasi. Hasil telaahan ditemukan bahwa penanganan stigma dan diskriminasi masyarakat terhadap penderita HIV berdasarkan pada penyuluhan kesehatan dan promosi kesehatan. Penyuluhan yang dilakukan seperti penyuluhan kesehatan secara umum dan penyuluhan kesehatan dengan permainan edukatif. Untuk promosi kesehatan dilakukan dengan berbagai metode dan media yang dilakukan untuk penyampaian informasi terkait HIV diantaranya yaitu, brief psychoeducation, promosi kesehatan melalui kampanye HIV, materi KIE dan funfairs, serta ada intervensi Black PRAISE dilakukan melalui booklet, khotbah, dan film. Kesimpulan yang didapatkan yaitu menunjukkan bahwa penyuluhan kesehatan dan promosi kesehatan tentang HIV dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat dan dapat menurunkan stigma maupun diskriminasi masyarakat terhadap ODHIV. Diharapkan, dengan adanya studi literature ini dapat menjadi bahan evaluasi dan membantu perawat dalam mengetahui program yang sudah ada serta dilakukan penelitian lanjutan mengenai penelitian yang berfokus pada masing-masing penanganan.Item Tingkat Resiliensi dan Hardiness pada Mahasiswa Tingkat Akhir A2018 Fakultas Keperawatan Unpad dalam menghadapi Pembelajaran Online Masa Pandemi(2022-07-08) CAH SONIMAN NITEMA GEA; Iyus Yosep; Udin RosidinResiliensi merupakan suatu kemampuan seseorang dalam menghadapi dan mengatasi sebuah masalah atau tekanan yang dialami dengan koping yang baik dan positif. Hardiness merupakan sifat atau kepribadian seorang individu dengan emosi positif untuk kesehatan fisik dan mentalnya. Pandemi COVID-19 mengakibatkan perubahan metode pembelajaran, dari luring ke daring. Kesiapan beradaptasi dengan pembelajaran online tersebut menjadi pemicu terjadinya tekanan mental yang berpengaruh pada tingkat resiliensi dan hardiness. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat resiliensi dan hardiness pada mahasiswa tingkat akhir angkatan 2018 Fakultas Keperawatan Unpad dalam menghadapi pembelajaran online masa pandemi. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Populasi menggunakan mahasiswa FKep Unpad A’2018, dengan sampel 153 orang yang dihitung dengan rumus Slovin. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa mahasiswa FKep Unpad A’2018 memiliki resiliensi tinggi (51.6%) dan hardiness tinggi (53.6%). Sub variabel hardiness yaitu commitment kategori tinggi 58.8%, control kategori tinggi 59.5% dan challenge kategori tinggi 52.9%. Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah didapatkan tingkat resiliensi dan hardiness pada mahasiswa FKep Unpad A’2018 pada kategori tinggi. Diharapkan agar mahasiswa diharapkan mampu mempertahankan resiliensi dan hardiness pada dirinya, dan bagi akademis diharapkan mengevaluasi pembelajaran yang diterapkan agar semakin lebih baik lagi.Item Gambaran Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa PSDKU Unpad Pangandaran(2022-07-30) FENI AGUSTINA; Dyah Setyorini; Siti Yuyun Rahayu FitriProkrastinasi berhubungan dengan pemanfaatan dan pengelolaan waktu yang kurang baik, prokrastinasi dapat dinilai negatif dan positif tergantung dengan pengelolaan dan pemanfaatan waktu yang dilakukan oleh individu. Prokrastinasi akademik merupakan perilaku menunda-nunda dalam memulai atau menyelesaikan tugas-tugas akademik secara sengaja dan berulang dengan melakukan aktifitas lain yang lebih menyenangkan sehingga berakibat pada terhambatnya penyelesaian tugas. Prokrastinasi akademik dinilai sebagai suatu hal yang dapat menghambat mahasiswa dalam mencapai kesuksesan karena dapat menurunkan kualitas dan kuantitas pembelajaran, menambah tingkat stres, dan berdampak negatif dalam kehidupan mahasiswa yang akan mengakibatkan individu kehilangan waktu, kesehatan yang terganggu, dan harga diri rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran prokrastinasi akademik pada mahasiswa PSDKU Unpad Pangandaran. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa dari PSDKU Unpad Pangandaran prodi Administrasi Bisnis, Ilmu Komunikasi, Keperawatan, Perikanan, dan Peternakan (n=341) yang diambil dengan teknik accidental sampling(response rate=55,6%). Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan secara daring melalui google form dengan menggunakan kuesioner Academic Procrastination Scale-Short Form (APS-S). Seluruh data yang terkumpul dianalisis menggunakan analisis deskriptif univariat dan dikategorikan kedalam prokrastinasi rendah, sedang, dan tinggi yang disajikan dalam bentuk tabel frekuesi dan persentase. Hasil penelitian menunjukkan prokrastinasi akademik pada mahasiswa PSDKU Unpad Pangandaran dalam kategori rendah (46,3%), hal tersebut ditandai dengan hasil yang diperoleh yaitu dari 341 responden hanya 26 mahasiswa dalam kategori tinggi, 157 mahasiswa dalam kategori sedang, dan 158 mahasiswa dalam kategori rendah. Dapat disimpulkan bahwa hampir dari setengah mahasiswa PSDKU Unpad Pangandaran melakukan prokrastinasi akademik rendah, hal itu menunjukkan mahasiswa PSDKU Unpad Pangandaran memiliki tanggung jawab dan kesadarannya sebagai mahasiswa untuk menyelesaikan tugas.Disarankan pada pihak PSDKU Unpad Pangandaran dapat mengembangkan strategi pembelajaran di bidang akademik untuk meminimalisir permasalahan prokrastinasi akademik agar mahasiswa lebih fokus dan terarah lagi. Penelitian lanjutan dapat mengeksplorasi mengenai prokrastinasi akademik pada lingkup yang lebih luas.Item Intervensi Untuk Mengurangi Sindrom Fear of Missing Out (FoMO) Pada Remaja: Scoping Review(2022-08-01) ILIA ALKATIRI; Dyah Setyorini; Indra MaulanaDi era modern saat ini sosial media banyak digunakan untuk penyebaran informasi dan mengekspresikan diri. Akan tetapi pada kenyataannya, sosial media juga dapat menyebabkan terjadinya gangguan pola sosial dalam tatanan kehidupan bermasyarakat. Anak-anak dan remaja mengalami masalah gangguan perkembangan serta dapat mengalami sindrom Fear of Missing Out (FoMO) atau kecemasan maupun kekhawatiran akan kehilangan sebuah momen yang penting dalam sosial media. Penelitian ini adalah studi literatur dengan menggunakan metode scoping review. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui intervensi apa saja yang dapat digunakan untuk mengurangi sindrom FoMO pada remaja. Pencarian dilakukan pada tiga platform, yaitu Google Scholar, Pubmed, dan Science Direct. kata kunci Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Kata kunci dalam Bahasa Indonesia yaitu remaja DAN intervensi ATAU terapeutik DAN rasa cemas merasa tertinggal ATAU kecemasan sosial, sedangkan kata kunci yang digunakan dalam Bahasa Inggris adalah teenagers OR young OR juvenil AND Intervention OR therapeutic AND fear of missing out OR FoMO OR social anxiety. Pencarian dan penyortiran artikel berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditentukan. Artikel yang didapatkan berjumlah 5 artikel yang sesuai dengan kriteria, dengan masing-masing artikel membahas upaya pengelolaan FoMO dengan pendekatan transpersonal, meditasi vipassana, screen time, metode FoMO-R serta metode pengelolaan dengan aplikasi MHapss. Simpulan yang didapatkan, upaya pengelolaan terhadap sindrom FoMO pada remaja bisa menggunakan pengobatan secara non-farmakologi dan pengobatan alternatif agar remaja dapat mengelola gejala FoMO, keluhan dan mengatasinya secara mandiri. Studi literatur ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi dan pertimbangan bagi petugas kesehatan, remaja dan masyarakat untuk melihat cara pengelolaan terhadap sindrom FoMO pada remaja.Item DAMPAK PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL TERHADAP KESEHATAN REMAJA USIA 13-18 TAHUN: SEBUAH NARRATIVE REVIEW(2022-08-06) AGUSTINI MUZALIFAH; Sri Hendrawati; HendrawatiMedia sosial telah menjadi bagian dari kehidupan remaja yang tidak dapat dipisahkan. Penggunaan media sosial dapat menyebabkan berbagai dampak positif dan negatif terhadap kesehatan fisik, mental, sosial dan spiritual remaja. Tujuan studi literatur ini untuk mengidentifikasikan serta merangkumkan dampak positif dan negatif penggunaan media sosial bagi kesehatan fisik, mental, sosial dan spiritual remaja. Metode studi literatur ini menggunakan narrative review. Pencarian literatur menggunakan search engine dan database Google Scholar, Ebscohost, Pubmed dan ScienceDirect. Kata kunci bahasa Inggris telah disesuaikan dengan Medical Subject Heading (MeSH), yaitu impact AND social media OR internet AND health AND adolescent OR teenager, sedangkan kata kunci bahasa Indonesia adalah dampak, media sosial, internet, kesehatan, remaja. Strategi pencarian literatur menggunakan PCC Worksheet dengan kriteria inklusi yaitu artikel membahas dampak penggunaan media sosial terhadap kesehatan remaja, dipublikasikan 6 tahun terakhir dalam bahasa Indonesia dan Inggris. Ditemukan artikel awal sebanyak 18.772 artikel, akan tetapi hanya 10 artikel yang selaras dengan topik literatur yang telah diseleksi menggunakan PRISMA flow literature. Artikel tersebut dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Hasil studi literatur menunjukan penggunaan media sosial pada remaja mengakibatkan dampak positif dan negatif terhadap kesehatan fisik, mental dan spiritual. Dampak positif yang memengaruhi kesehatan fisik dan spiritual yaitu media sosial dapat digunakan sebagai aplikasi monitor aktivitas fisik, pemberian intervensi gizi, dan meningkatkan akhlakul karimah remaja. Sedangkan dampak negatif yang memengaruhi terhadap kesehatan fisik dan mental remaja yaitu kecanduan, kualitas tidur yang buruk, obesitas dan munculnya citra tubuh negatif. Kesimpulan studi literatur ini yaitu penggunaan media sosial pada remaja dapat mengakibatkan munculnya dampak positif dan negatif terhadap kesehatan fisik, mental dan spiritual. Diharapkan studi literatur ini dapat menjadi referensi perawat dalam melaksanakan tindakan keperawatan seperti pemberian edukasi mengenai dampak dari media sosial terhadap kesehatan remaja.Item Passive Leg Raising sebagai Pengelolaan Kejadian Hipotensi Intradialisis Pasien Penyakit Ginjal Kronik: Scoping Review(2022-08-10) LIA SARI; Cecep Eli Kosasih; Hasniatisari HarunHipotensi merupakan salah satu Komplikasi kardiovaskuler pada pasien Penyakit Ginjal Kronik (PGK) selama terapi hemodialisis yang dapat menyebabkan syok hipovolemik dan resiko kematian. Salah satu intervensi syok non invasive sebagai terapi lini pertama yaitu Passive leg raising dengan menaikan bagian tubuh pada posisi 45 derajat. Tujuan penulisan scoping review ini untuk mengetahui pengelolaan passive leg raising pada perubahan status hemodinamik pasien hipotensi intradialisis dengan penyakit ginjal kronik. Metode studi literatur ini berjenis Scoping Review dengan menggunakan database Ebsco, PubMed, Portal Garuda dan Sciencedirect. Kata kunci yang digunakan menggunakan boolean operator dan MeSh term berbahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Artikel yang didapat dilakukan penyortiran kriteria inklusi dan eksklusi serta dilakukan penilaian Critical Appraisal Tools menggunakan instrumen The Joanna Briggs Institute. Hasil telaah 4 artikel pengelolaan hipotensi dengan passive leg raising menunjukan perubahan hemodinamik meningkat pada systolic blood pressure, diastolic blood pressure, serta cardiac output terhadap sirkulasi volume tubuh setelah dilakukan passive leg raising dalam rata-rata waktu 1 menit. Kesimpulan studi literatur ini passive leg raising dapat digunakan sebagai pengelolaan hipotensi intradialisis dan meningkatkan status hemodinamik pada perubahan systolic blood pressure, diastolic blood pressure, dan cardiac output.Item Persepsi Orang Tua Terhadap Pemberian Pendidikan Seksual Sejak Dini Sebagai Upaya Pencegahan Kekerasan Seksual Pada Anak : A Narrative Review(2022-08-20) GIAN CIPTA GUSTARI; Tetti Solehati; Siti Yuyun Rahayu FitriPendidikan seksual usia dini merupakan salah satu upaya pencegahan kekerasan seksual pada anak. Pandangan orangtua yang masih menilai pemberian pendidikan seksual merupakan hal yang tabu menjadi permasalahan tersendiri ditengah maraknya kasus kekerasan seksual yang terjadi pada anak. Tujuan dari studi literatur ini yaitu untuk mengidentifikasi persepsi orangtua terhadap pemberian pendidikan seksual sejak dini. Metode penelitian ini merupakan studi literatur dengan menggunakan pendekatan narrative review. Pencarian artikel menggunakan PubMed, EBSCOhost, Science Direct, dan Google Scholar dengan tahun publikasi 2012-2022 menggunakan kata kunci berbahasa Indonesia dan Inggris. Artikel yang digunakan dalam penelitian sebanyak 7 artikel dengan metode penelitian studi kasus, penelitian kualitatif serta mix methode. Hasil menunjukan sebagian orang tua memiliki persepsi bahwa pendidikan seksual itu penting dan harus diberikan kepada anak. Akan tetapi masih terdapat orang tua yang berpandangan bahwa pendidikan seksual bukan hal yang penting dan harus diberikan kepada anak usia dini melainkan pada anak yang telah memasuki usia sekolah. Selain itu, orang tua merasakan khawatir, bingung, takut dan malu dalam memberikan pendidikan seksual, dan orang tua memiliki kecenderungan menjauhi pertanyaan berkaitan dengan seksualitas, serta tanpa disadari sebagian besar orang tua telah memiliki perilaku memberikan pendidikan seksual . Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan terkait persepsi orangtua terhadap pemberian pendidikan seksual usia dini dan sebagai tinjauan literatur yang dapat digunakan sebagai rekomendasi penelitian selanjutnya.Item Perilaku Ibu Hamil Dalam Mengonsumsi Suplemen Mikronutrien(2022-08-22) SHANIA IMELDA; Restuning Widiasih; Raini Diah SusantiSuplemen mikronutrien merupakan suatu suplemen yang mengandung vitamin dan mineral yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit oleh tubuh. Defisiensi zat gizi mikro dapat menyebabkan anemia pada saat kehamilan, terhambatnya pertumbuhan bayi sehingga menyebabkan berat badan bayi lahir rendah (BBLR), perdasarhan saat persalinan, dan dapat menyebabkan kematian bagi ibu dan bayi yang dikandungnya. Selain itu, terbatasanya informasi tentang perilaku ibu hamil dalam mengonsumsi zat gizi tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi perilaku ibu hamil dalam mengonsumsi suplemen mikronutrien. Rancangan penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif. Populasi pada penelitian ini adalah ibu hamil yang berada di kabupaten Sumedang yang berada di wilayah puskesmas Jatinangor, Pamulihan dan Tanjungkerta (N=1.788). Penarikan sampel menggunakan teknik cluster random sampling dan ukuran sampel dihitung menggunakan rumus Yamato (n=327). Kuesioner pada penelitian ini adalah kuesioner yang dimodifikasi dari Alfawaz et al., (2017) dan Djannah & Nur, (2021) yang telah dilakukan uji validitas dan uji realibilitas dengan hasil 21 pertanyaan valid dengan r hitung > r tabel serta hasil Cronbach’s Alpha a=0,94 (reliable) . Hasil penelitian dianalisis dengan analisis univariat kemudian dikelompokkan menjadi kelompok responden dengan perilaku baik dan kurang baik dalam mengonsumsi suplemen mikronutrien. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan hampir seluruh responden merupakan ibu hamil berusia 20-35 tahun (87,1%). Sebagian besar responden memiliki perilaku kurang baik (52%) dan hampir setengah dari responden memiliki perilaku yang baik (48%). Simpulan dari penelitian ini adalah perilaku ibu hamil didominasi dengan perilaku kurang baik terutama dalam Mengonsumsi vitamin A dan B12. Saran untuk tenaga kesehatan adalah berkolaborasi dalam pendampingan penggunaan vitamin pada ibu hamil untuk meningkatkan perilaku ibu.