Ortodonsia (Sp.)
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Ortodonsia (Sp.) by Subject "ANALISIS JARINGAN LUNAK"
Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
Item ANALISIS JARINGAN LUNAK SEBELUM DAN SESUDAH PERAWATAN PROTRUSI BIMAKSILER DENTAL DENGAN PENCABUTAN EMPAT GIGI PREMOLAR MENGGUNAKAN ALAT CEKAT STANDAR EDGEWISE (BERDASARKAN ANALISIS BURSTONE)(2017-07-07) OSCAR HENDRIONO; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenPendahuluan : Pasien dengan protrusi bimaksiler dental dilakukan perawatan ortodonti untuk perbaikan profil dengan pencabutan empat gigi premolar. Analisis jaringan lunak diperlukan untuk mengevaluasi hasil perawatan ortodonti secara adekuat. Keberhasilan perawatan protrusi bimaksiler dental dapat dinilai melalui 13 variabel analisis sefalometri menurut Burstone. Tujuan penelitian : Penelitian ini menggunakan motode deskriptif komparatif dan bertujuan untuk mengetahui perubahan jaringan lunak sebelum dan sesudah perawatan protrusi bimaksiler dental dengan pencabutan empat gigi premolar menggunakan alat cekat standar Edgewise berdasarkan analisis Burstone. Metode dan bahan : Pengukuran dilakukan pada rontgen sefalometri 20 sampel pasien di klinik PPDGS Ortodonti RSGM UNPAD, data sebelum dan sesudah perawatan dihitung dan dianalisis menggunakan uji t berpasangan (P<0.05). Perawatan menggunakan alat cekat standar Edgewise. Hasil penelitian : Profil maksila jaringan lunak mundur sejauh 2,05 mm; profil mandibula jaringan lunak mundur sejauh 3,75 mm; protrusi bibir atas mundur sejauh 1,1 mm; protrusi bibir bawah mundur sejauh 2,5 mm; sudut nasolabial bertambah 5o. Perawatan protrusi bimaksiler dental dengan pencabutan empat premolar menghasilkan perubahan jaringan lunak yang signifikan pada bentuk bibir dan wajah. Kesimpulan : Perawatan protrusi bimaksiler dental dengan pencabutan empat premolar menghasilkan perubahan signifikan pada profil maksila jaringan lunak, profil mandibular jaringan lunak, protrusi bibir atas, protrusi bibir bawah, dan sudut nasolabial. Perubahan yang tidak signifikan terjadi pada konveksitas wajah, rasio tinggi wajah, sudut antara wajah bagian bawah dengan tenggorokan, rasio kedalaman tinggi wajah bawah, sulkus mentolabial, rasio bibir dan dagu, pembukaan gigi insisif maksila, dan jarak interlabial.