Kesejahteraan Sosial (S1)
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Kesejahteraan Sosial (S1) by Subject "anak"
Now showing 1 - 3 of 3
Results Per Page
Sort Options
Item PENERAPAN KOMUNIKASI PENGASUHAN DENGAN ANAK OLEH ORANG TUA PESERTA PELATIHAN DI RUMAH PARENTING YAYASAN KITA DAN BUAH HATI(2016-07-19) ANITA LISTYANI; Risna Resnawaty; Budi Muhamad TaftazaniPenelitian ini berjudul “Penerapan Komunikasi Pengasuhan dengan Anak oleh Orang Tua Peserta Pelatihan di Rumah Parenting Yayasan Kita dan Buah Hati”. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan proses penerapan komunikasi pengasuhan oleh orang tua yang telah mengikuti pelatihan Komunikasi Pengasuhan dengan Anak yang diadakan oleh Rumah Parenting Yayasan Kita dan Buah Hati. Adapun materi komunikasi pengasuhan diberikan untuk membimbing orang tua dalam melakukan komunikasi yang tidak menutup perasaan anak, sehingga anak dapat merasa diterima. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif, sedangkan instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah pedoman wawancara, serta pedoman observasi. Informan dalam penelitian ini adalah 2 (dua) orang dari pihak pemberi pelayanan dan 1 (satu) orang dari pihak penerima program. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelatihan Komunikasi Pengasuhan dengan Anak oleh Rumah Parenting Yayasan Kita dan Buah Hati memberikan informasi mengenai cara-cara berkomunikasi dengan anak yang dapat membuat pihak orang tua dan anak sama-sama nyaman melalui ceramah, games, diskusi, juga modul pelatihan. Selain itu diketahui bahwa orang tua tidak cukup hanya dengan mengikuti pelatihan Komunikasi Pengasuhan dengan Anak, namun sebaiknya orang tua juga mengikuti pelatihan lain yang dapat memperkuat pengetahuan dan prinsip orang tua dalam mengasuh dan mendisiplinkan anak. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan dari orang tua peserta pelatihan sudah cukup sesuai dengan materi yang didapatnya dari pelatihan Komunikasi Pengasuhan dengan Anak, dimana hal ini disebabkan orang tua tersebut telah mengikuti pelatihan Komunikasi Pengasuhan dengan Anak sampai tiga kali, ditambah dengan dua pelatihan tahap berikutnya oleh Rumah Parenting. Selain itu orang tua telah melatih kemampuan pengasuhannya pada anak pertama dan keduanya, sehingga ketika mengasuh anak ketiganya, orang tua sudah memiliki pengalaman yang lebih.Item Peran Ibu Sebagai Orangtua Tunggal dalam Memenuhi Kebutuhan Dasar Anak ( Studi Kasus di Desa Cipacing Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang)(2023-10-05) SEPTI DEWI WULANDARI; Moch. Zainuddin; Gigin Ginanjar Kamil BasarPenelitian in berjudul "Peran Ibu Sebagai Orangtua Tunggal dalam Memenuhi Kebutuhan Dasar Anak ( Studi Kasus di Desa Cipacing Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang)". Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan peran ibu sebagai orangtua tunggal dimana ibu melakukan peran ganda yaitu mencari nafkah serta mengasuh dalam memenuhi kebutuhan anak. Anak yang dimaksud adalah anak yang memasuki masa usia sekolah di rentang usia 6-12 tahun. Pada masa ini terjadi pertumbuhan biologis, psikososial, kognitif dan spiritual yang sangat signifikan Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi in ialah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan melalui pengamatan di lapangan, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Pemilihan infornan dilakukan deugan mempertimbangkan keterkaitan informan dengan fokus penelitian dan pengetahuan yang dimiliki informan sehingga terpilihlah dua informan. Tekhnik analisis data melalui proses reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian in menunjukan bahwa ibu sebagai orangtua tunggal dapat melakukan peran Asah, Asih, Asuh walaupun belum optimal dalam setiap aspeknya. Hal tersebut berdasarkan hasil wawancara langsung dengan Ibu tunggal dalam memenuhi kebutuhan anaknya, yang menyatakan bahwa ibu tidak memiliki waktu yang cukup karena alasan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan lainnya. Untuk mengoptimalkan ibu menjalankan perannya dalam memenuhi kebutuhan anak, rencana tindak lanjut yang diusulkan berupa penguatan kapasitas ibu dalam pengasuhan anak usia 6-12 tahun gun memberikan pemahaman lebih lanjut terkait perannya menjadi orangtua tunggal serta dampak jangka panjang dari tidak terpenuhinya kebutuhan anakItem PERSEPSI ORANG TUA KORBAN BENCANA BANJIR TENTANG KEKERASAN PSIKIS TERHADAP ANAK(2018-12-20) VANIA KEMALA HASTUTI; Nurliana Cipta Apsari; Muhammad FedryansyahPenelitian ini berjudul “Persepsi Orang Tua Korban Bencana Banjir Tentang Kekerasan Psikis Terhadap Anak (Studi Deskriptif di Hunian Sementara di Kabupaten Garut Jawa Barat)”. Penelitian ini mendeskripsikan bagaimana persepsi orang tua tentang kekerasan psikis terhadap anak ditinjau dari faktor pengetahuan, pengalaman, dan motivasi orang tua terkait kekerasan psikis. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan melalui kuesioner dan studi kepustakaan. Teknik pengolahan data yang digunakan meliputi penyuntingan, pengkodean, tabulasi, analisis data, dan interpretasi data. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah orang tua yang memiliki anak berusia dibawah 18 tahun. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi orang tua tentang kekerasan psikis terhadap anak ditinjau dari faktor pengetahuan adalah negatif, selain itu persepsi orang tua yang ditinjau dari faktor pengalaman adalah negatif, dan persepsi orang tua ditinjau dari faktor motivasi adalah tinggi, dari total skor ke tiga faktor yang mempengaruhi persepsi tersebut, maka didapatkan persepsi orang tua tentang kekerasan psikis terhadap anak adalah negatif. Untuk mengurangi persepsi negatif orang tua, peneliti menyarankan program pelatihan “parenting skill”. Dengan pelatihan ini orang tua dapat memiliki pengetahuan baru dalam memberikan pengasuhan yang baik kepada anaknya.