Geofisika (S1)
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Geofisika (S1) by Subject "Analisis Derivatif"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
Item IDENTIFIKASI KONDISI GEOLOGI BAWAH PERMUKAAN DI BAGIAN KHULUK GUNUNG TANGKUBAN PARAHU MENGGUNAKAN METODE GAYA BERAT(2022-07-25) MUHAMMAD NADHIF RIZQIA; Dini Fitriani; Tidak ada Data DosenGunung Tangkuban Parahu adalah salah satu gunung api aktif di Pulau Jawa. Gunung Tangkuban Parahu memiliki sejarah geologi yang cukup rumit dan kompleks serta mengalami aktivitas vulkanisme yang terus terjadi. Pada 12 Februari 2022, terjadi peningkatan intensitas vulkanik di Kawah Ratu pasca erupsi Gunung Tangkuban Parahu pada tahun 2019. Oleh karena itu, diperlukan kajian mengenai kondisi geologi bawah permukaan gunung api sebagai upaya mengurangi resiko akibat aktivitas gunung api yang meningkat. Kajian kondisi geologi bawah permukaan Gunung Tangkuban Parahu dilakukan dengan metode gaya berat yang mempelajari variasi medan gaya berat untuk mengetahui perbedaan kerapatan batuan di bawah permukaan bumi. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, nilai anomali Bouguer lengkap Gunung Tangkuban Parahu berkisar antara 68 – 73 mGal. Nilai anomali residual negatif dengan kisaran -1 hingga 0 mGal diyakini berasosiasi dengan keberadaan Kawah Upas, Ratu, dan Ecoma. Analisis menggunakan turunan horizontal orde pertama dan turunan vertikal orde kedua menunjukkan terdapat struktur patahan berorientasi barat laut – tenggara yang dapat menjadi jalan keluar bagi akumulasi uap air bertekanan tinggi akibat aktivitas vulkanik. Struktur tersebut diestimasikan berada pada kedalaman 50 hingga 350 meter yang diperoleh dari hasil dekonvolusi Euler dan pemodelan inversi. Hasil pemodelan inversi juga menunjukkan, Lava 1 Tangkuban Parahu (Tl1) berada pada kedalaman 50 hingga lebih dari 200 m, sedangkan Jatuhan Piroklastik 1 Tangkuban Parahu (Tjp1), Jatuhan Piroklastik 2 Tangkuban Parahu (Tjp2), Piroklastik 3 Tangkuban Parahu (Tjp3) yang berada di permukaan hingga kedalaman lebih dari 200 m.Item IDENTIFIKASI KONDISI STRUKTUR GEOLOGI BAWAH PERMUKAAN DI KAWASAN GUNUNG API TANGKUBAN PARAHU BERDASARKAN DATA GEOMAGNETIK(2022-10-10) FAJAR GUMELAR; Dini Fitriani; Tidak ada Data DosenGunung Tangkuban Parahu merupakan salah satu gunungapi aktif yang terletak di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Tercatat Gunung Tangkuban Parahu telah mengalami 13 kali erupsi. Gunung Tangkuban Parahu terus mengalami aktivitas vulkanisme di Kawah Ratu pasca erupsi pada tahun 2019 silam. Oleh karena itu diperlukan kajian mengenai kondisi struktur geologi bawah permukaan Gunung Tangkuban Parahu sebagai upaya mitigasi awal dan mengurangi resiko akibat aktivitas gunung api yang terjadi. Kajian mengenai kondisi bawah permukaan Gunung Tangkuban Parahu dilakukan menggunakan metode geomagnetik yang memanfaatkan sifat kemagnetan batuan untuk mempelajari kondisi di bawah permukaan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh nilai sebaran anomali magnet hasil penerapan proses Reduce to Pole (RTP) berada pada rentang -193,008 hingga -924,656 nT dimana persebaran anomali magnetik di daerah Kawah Ratu dan Kawah Baru memiliki nilai kemagnetan yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan daerah sekitarnya, hal ini dikarenakan adanya proses demagnetisasi yang melemahkan nilai kemagnetan di daerah kawah. Analisa lanjutan dilakukan menggunakan Analisa Derivatif berupa First Horizontal Derivative (FHD) dan Second Vertical Derivative (SVD) menghasilkan indikasi adanya struktur patahan di daerah Kawah Ratu yang berarah utara-selatan dan barat-timur. Dari hasil dekonvolusi Euler menunjukkan keberadaan patahan berkisar pada kedalaman 150 hingga 300 m. Kemudian dari hasil pemodelan kedepan menunjukkan terdapat empat lapisan batuan. Lapisan paling bawah berupa Lava 1 Tangkuban Parahu (Tl1) kemudian Jatuhan Piroklastik 1 Tangkuban Parahu (Tjp1), Jatuhan Piroklastik 2 Tangkuban Parahu (Tjp2) dan Piroklastik 3 Tangkuban Parahu (Tjp3).