Geofisika (S1)
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Geofisika (S1) by Subject "Arjawinangun"
Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
Item STRUKTUR RESISTIVITAS BAWAH PERMUKAAN PADA DAERAH PROSPEK HIDROKARBON BERDASARKAN DATA MAGNETOTELURIK (Studi Kasus: Daerah Arjawinangun, Jawa Barat)(2018-10-02) DENIS CANDRA; Asep Harja; Tidak ada Data DosenDaerah Arjawinangun, Jawa Barat, termasuk kedalam Cekungan Bogor dan Sub- cekungan Majalengka. Proses tektonik dan magmatik mempengaruhi litologi batuan di daerah tersebut, mulai dari batuan sedimen, sedimen laut, dan volkanik. Ditemukannya rembesan minyak di cekungan bogor dan sub cekungan majalengka memungkinkan terdapatnya hidrokarbon yang terperangkap di Arjawinangun. Untuk mengetahui ketebalan formasi dan keberadaan hidrokarbon pada daerah Arjawinangun yang memiliki struktur kompleks, dilakukan penelitian dengan menggunakan metode magnetotelurik (MT) dan metode audio-magnetotelurik (AMT). Digunakan penggabungan dua metode ini agar didapat hasil yang optimal baik kedalaman dangkal maupun dalam. Dilakukan analasis strike pada pengolahan data MT untuk mendapat hasil yang baik yang sesuai mode pengukuran yaitu mode TE dan mode TM. Penampang resistivitas yang diidentifikasi adalah penampang resistivitas 2D. Diperoleh hasil bahwa terdapat 3 formasi yang dibagi kedalam zona resistivitas, yaitu formasi Subang dengan ketebalan 0-4000 m, memiliki nilai resistivitas rendah yaitu 440 Ohm.m dianalisis sebagai caprock. Formasi Halang sebagai reservoir yang memiiki nilai resistivitas 40-400 Ohm.m dengan ketebalan 1000 m, dan formasi Cinambo sebagai batuan sumber dengan nilai resistivitas 400-3000 Ohm.m. Keberadaan source rock yang potensial, reservoir, dan batuan penudung membuat Arjawinangun memiliki prospek hidrokarbon.