Prostodonsia (Sp.)
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Prostodonsia (Sp.) by Subject "base layer"
Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
Item PENGARUH KONSENTRASI KITOSAN DAN BASE LAYER BERBASIS GEOPOLIMER TERHADAP PERBEDAAN UKURAN CELAH PADA PERLEKATAN ANTARA KOMPOSIT DENGAN LOGAM(2016-01-11) BERNADETA PATRIANINGRUM SUSI HERAWATI; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenKehilangan lapisan porselen pada restorasi logam porselen di daerah anterior, khususnya di daerah labial, menimbulkan rasa tidak nyaman dan tidak percaya diri dari pasien karena gangguan estetis. Cara yang praktis untuk memperbaikinya adalah dengan melakukan reparasi di dalam mulut. Saat ini, banyak dijual di pasaran bahan adesif atau dikenal juga dengan istilah bahan coupling agent untuk reparasi restorasi mahkota logam porselen yang mengalami fraktur porselen di anterior, dengan harga yang relatif mahal. Bahan alternatif yang sedang dikembangkan sebagai bahan adesif dengan harga yang murah dan memiliki kualitas yang baik adalah kitosan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah kitosan dapat digunakan sebagai bahan adesif untuk pelekatan antara komposit dengan logam dengan membandingkan rata-rata ukuran lebar celah yang terbentuk pada masing-masing sampel. Terdapat empat sampel pada penelitian ini. Sampel pertama sebagai kontrol menggunakan bahan adesif buatan pabrik, sampel kedua menggunakan kitosan 2% dan base layer, sampel ketiga menggunakan kitosan 4% dan base layer, sampel keempat menggunakan kitosan 6% dan base layer. Data yang didapat berupa data kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan dengan melihat morfologi mikrostruktur yaitu melihat ada tidaknya celah yang terjadi antara komposit dengan logam, unsur-unsur yang terkandung dalam sampel dan penyebarannya serta interaksi elektrostatik antar unsur pada sampel. Analisis kuntitatif dilakukan dengan mengukur besar celah yang ditemukan antara logam dengan komposit kemudian diuji menggunakan ANAVA dengan statistik F. Jika ANAVA signifikan, maka dilakukan uji Post Hoc menggunakan t test. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan lebar celah yang bermakna secara statistik antara sampel kedua dengan sampel pertama, ketiga dan keempat. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa aplikasi kitosan 2% dan base layer menghasilkan lebar celah terkecil sehingga memiliki kualitas perlekatan yang paling baik antara komposit dengan logam.