Prostodonsia (Sp.)
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Prostodonsia (Sp.) by Subject "berujung bebas rahang bawah"
Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
Item ANALISIS KOMPARASI DISTRIBUSI TEGANGAN GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN KASUS BERUJUNG BEBAS RAHANG BAWAH DENGAN CANGKOLAN DAN KAITAN PRESISI RESILIEN MENGGUNAKAN FINITE ELEMENT: REVIEW(2020-08-14) IRHAM MUHAMMAD ADINUGRAHA; Taufik Sumarsongko; Setyawan BonifaciusPenggunaan gigi tiruan pada kasus kehilangan gigi berujung bebas pada rahang bawah memerlukan perhatian khusus karena terdapat potensi pergerakan gigi tiruan yang dapat menyebabkan terjadinya ungkitan. Pergerakan gigi tiruan dapat terjadi karena perbedaan kompresibilitas yang besar antara ligamen periodontal dan juga mukosa. Gaya ungkit yang timbul sebagai akibat dari pergerakan gigi tiruan dapat menimbulkan gaya torsi pada gigi penyangga yang dapat menyebabkan kerusakan. Oleh sebab itu, diperlukan adanya komponen yang berfungsi untuk mengurangi tegangan yang timbul pada gigi sebagai akibat dari beban kunyah yang diterima. Komponen yang umum untuk digunakan agar mengurangi tegangan adalah dengan menggunakan desain cangkolan yang memiliki efek stress-breaker atau penggunaan kaitan presisi yang resilien. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dampak dari penggunaan komponen stress-breaker yang berbeda pada gigi tiruan sebagian lepasan dengan melakukan tinjauan pada artikel yang melakukan penelitian dan penilaian mengenai pemakaian komponen stress-breaker pada gigi tiruan untuk menggantikan kehilangan gigi yang berujung bebas rahang melalui analisis finite element dengan rapid review. Pencarian artikel dilakukan melalui basis data jurnal ilmiah Pubmed, EBSCO, dan Google Scholar dengan metode PRISMA. Pada penelitian ini didapatkan 6 artikel yang dapat ditelaah dengan penggunaan desain cangkolan RPI, RPA, RPT, back action, kaitan ERA, dan kaitan ball. Data yang didapatkan melalui pencarian kemudian disajikan secara deskriptif dan didapatkan secara umum penggunaan komponen stress-breaker berhasil untuk dilakukan, namun didapatkan kegagalan desain cangkolan RPI yang mengalami deformasi melebihi dari nilai toleransi.