Ilmu Pertanian (S3)
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Ilmu Pertanian (S3) by Subject "Amelioran organik"
Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
Item Rhizobakteri Penambat Nitrogen Halotoleran dan Amelioran Organik untuk Meningkatkan Kesuburan Tanah dan Produktivitas Tanaman Padi pada Ekosistem Salin(2022-06-07) FIQRIAH HANUM KHUMAIRAH; Tualar Simarmata; Mieke Rochimi SetiawatiPertumbuhan penduduk dan kebutuhan beras sebagai makanan pokok di Indonesia terus meningkat. Intensifikasi atau ekstensifikasi dalam praktik pertanian pada tanah salin diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pangan penduduk yang berkembang pesat. Budidaya tanaman padi pada tanah salin dapat menghadapi berbagai kendala, untuk itu pemanfaatan rhizobakteri penambat N halotoleran dan amelioran organik diharapkan mampu memulihkan kesuburan tanah salin dan meningkatkan produktivitas tanaman padi serta efisiensi pemupukan pada ekosistem salin. Penelitian dilaksanakan sejak Maret 2019 sampai Februari 2021 di Laboratorium Mikrobiologi unit produksi pupuk hayati Bintang Asri Arthauly Bandung, rumah kaca di Desa Jayamukti Kecamatan Banyusari Kabupaten Karawang, lahan sawah di Desa Muarabaru, Kecamatan Cilamaya Wetan Kabupaten Karawang dengan tingkat salinitas sedang (7,57 dS m-1), dan Laboratorium Biologi Tanah, Kimia Tanah dan Nutrisi Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran. Penelitian terdiri dari lima tahap percobaan, yaitu 1) penjaringan isolat unggul rhizobakteri penambat N halotoleran dari beberapa ekosistem salin untuk tanaman padi; 2) uji viabilitas rhizobakteri penambat N halotoleran pada berbagai macam komposisi media pembawa; 3) uji teknik aplikasi dan dosis pupuk hayati rhizobakteri penambat N halotoleran; 4) uji komposisi dan dosis amelioran organik sebagai pembenah tanah, dan 5) uji aplikasi pupuk hayati rhizobakteri penambat N halotoleran dan amelioran organik dengan pemupukan N dalam meningkatkan efisiensi pemupukan N, pertumbuhan dan hasil tanaman padi pada ekosistem salin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak empat isolat unggul rhizobakteri penambat N halotoleran untuk tanaman padi dari ekosistem salin, yaitu Bacillus cereus, Delftia tsuruhatensis, Pseudomonas stutzeri, dan Klebsiella pneumonia berhasil diperoleh dari ekosistem salin. Konsorsium rhizobakteri penambat N halotoleran viabel dan mampu mempertahankan populasi pertumbuhannya sebesar 10,22 x 107 CFU mL-1 pada komposisi bahan pembawa gambut 50% + kompos 17,5% + biochar 17,5% + dolomit 5% + guano 5% + nutrisi 5% sampai kurun waktu 7 bulan masa penyimpanan. Interaksi antara teknik aplikasi perlakuan benih dan persemaian dengan dosis pupuk hayati 1500 g ha-1 mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman padi pada ekosistem salin dengan nilai tinggi tanaman padi sebesar 34,50 cm dan serapan N tanaman sebesar 3,95 g tanaman-1. Komposisi amelioran organik kompos jerami 65% + arang sekam 10% + biochar 10% + dolomit 10% + humic acid 5% dan dosis 3 ton ha-1 saling berinteraksi dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman padi pada ekosistem salin. Efisiensi pupuk N, pertumbuhan dan hasil tanaman padi pada ekosistem salin mengalami peningkatan pada aplikasi pupuk hayati 1500 g ha-1 dan amelioran organik 3 ton ha-1 dengan dosis pupuk N Urea 200 kg ha-1.