Teknik Informatika (S1)
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Teknik Informatika (S1) by Title
Now showing 1 - 20 of 260
Results Per Page
Sort Options
Item ABSTRACTIVE TEXT SUMMARIZATION PADA ULASAN BUKU BERBAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE SEQUENCE-TO-SEQUENCE LSTM DAN PEGASUS(2023-07-10) RAHMA BATARI; Aditya Pradana; Afrida HelenBerdasarkan hasil riset World’s Most Literate Nations Ranked, Indonesia berada pada tingkat 60 dari 61 negara dalam hal minat membaca. Salah satu cara agar menyukai membaca adalah dengan menemukan bacaan yang diinginkan dengan tepat. Melalui ulasan buku pada media yang bernama GoodReads, masyarakat dapat mengenal lebih dalam isi bahasan dalam sebuah buku. Sayangnya beberapa ulasan buku tersebut sangat panjang. Sehingga diperlukan sistem peringkasan teks untuk meringkas hal tersebut. Dengan maksud agar mudah memahami inti dari tiap ulasan dari banyaknya ulasan yang ada. Penelitian ini mengimplementasikan Abstractive Summarization dengan model Sequence-to-Sequence pada LSTM dan BiLSTM juga dengan metode fine- tuning model PEGASUS. Keduanya dilatih dengan dataset data ulasan buku Berbahasa Indonesia dari situs GoodReads dan dataset benchmark yaitu IndoSum. Serta juga mengembangkan sebuah Web App yang bekerja untuk meringkas teks menggunakan model yang telah dibangun. Didapatkan hasil terbaik dari metode Seq2Seq LSTM yaitu dengan menggunakan jenis Bidirectional LSTM (BiLSTM), tiga lapisan, dan attention mechanism. Kemudian pada metode fine-tuning PEGASUS didapati hasil terbaik dengan data pelatihan sebanyak 4000 data dan pelatihan sebanyak 10 epoch. Dari kedua metode tersebut, hasil yang terbaik adalah model PEGASUS yang dilatih menggunakan dataset benchmark (IndoSum) yaitu ROUGE-1 sebesar 0.74 dan ROUGE-2 0.67. Skor hasil model PEGASUS lebih tinggi dibandingkan dengan skor yang dihasilkan model LSTM dan BiLSTM.Item Analisis Aplikasi Peringkas Teks Berita Otomatis Menggunakan Metode Term Frequency Inverse Document Frequency(2017-08-31) FADHLI AUFAR SYAHMI; R. Sudrajat; Erick PaulusDalam media internet, berita merupakan suatu pengetahuan informasi dari kumpulan fakta. Perkembangan teknologi media internet berdampak pada bertambahnya jumlah situs berita dan menciptakan ledakan informasi. Membaca teks berita secara keseluruhan akan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk mendapatkan informasi penting. Peringkas teks otomatis (auto text summarization) menawarkan solusi untuk membatu mendapatkan informasi penting dengan membaca berita dalam bentuk ringkasan (summary). Dengan adanya ringkasan, proses mendapatkan informasi dalam suatu berita akan didapatkan dengan waktu yang cepat dengan cara mengambil isi paling penting dari teks berita. Penelitian ini menggunakan data berita dari situs resmi Universitas Padjadjaran. Penelitian diawali dengan tahap preprocessing, feature selection, dan pembobotan tf-idf. penelitian ini melakukan evaluasi dengan cara membandingkan hasil ringkasan aplikasi dan hasil ringkasan manual. Penelitian ini menghasilkan sebuah ringkasan secara otomatis dengan tingkat kompresi sebesar 50% memiliki nilai accuracy sebesar 64,06%, rata-rata nilai recall sebesar 67% rata-rata nilai precision sebesar 64%, dan nilai rata-rata f-measure sebesar 0,65 yang berarti hasil ringkasan aplikasi memiliki kesamaan sebesar 65% dengan hasil ringkasan manual.Item ANALISIS DAN OPTIMISASI PELETAKAN ACCESS POINT UNTUK JARINGAN WIRELESS (STUDI KASUS SMAN 2 CIREBON)(2015) FADEL CHAIDAR FACHRU; Ino Suryana; Deni SetianaDalam beberapa tahun terakhir, siswa yang belajar di SMA Negeri 2 Cirebon semakin bertambah banyak. Internet pun menjadi salah satu tumpuan untuk melancarkan kegiatan belajar mengajar. Seiring dengan banyaknya permintaan akses internet, penggunaan internet yang mengandalkan jaringan nirkabel juga semakin meningkat. Semua access point memiliki batasan baik dalam coverage ataupun dalam jumlah pengguna yang bisa terhubung. Batasan jumlah pengguna yang bisa terhubung secara langsung ke dalam jaringan nirkabel bisa diketahui dengan mencoba langsung di lapangan. Karena itu optimisasi penempatan access point sangat diperlukan agar koneksi terhadap jaringan baik untuk melakukan tukar-menukar data, ataupun untuk sekedar mencari informasi melalui internet. Pada penelitian ini akan dihitung propagasi sinyal jaringan yang dihasilkan oleh access point untuk menentukan apakah jaringan yang ada sudah optimal. Propagasi merupakan gelombang elektromagnetik yang merambat dari antena pengirim dan diterima di antena penerima. Dari model propagasi ini dapat digunakan untuk menentukan coverage dari suatu access point dan apakah jumlah access point yang ada telah mempunyai coverage yang cukup untuk di area sekolah. Pada penelitian ini juga akan dilakukan pembuatan website yang bisa digunakan untuk membantu optimisasi coverage untuk setiap access point dan juga menghitung jumlah access point yang dibutuhkan.Item ANALISIS DAN PENGEMBANGAN USER INTERFACE DAN USER EXPERIENCE PADA WEBSITE PENDANAAN PENDIDIKAN TINGGI MENGGUNAKAN DMADV (STUDI KASUS: KYNESIA FOUNDATION)(2022-04-18) MUHAMMAD FAHMI ALWAN; R. Sudrajat; Akik HidayatBiaya pendidikan di Indonesia selalu mengalami kenaikan tiap tahunnya. Berdasarkan data yang ada kenaikan terjadi sebesar 10-15%. Bila dilihat pada tren global angka lanjut pendidikan tinggi Indonesia berada pada 36% yang tiap taunnya selalu meningkat, namun masih terbilang kecil bila dibandingkan dengan negara tetangga, Malaysia dan Singapura. Rendahnya angka lanjut pendidikan tinggi disebabkan oleh permasalahan ekonomi terutama bagi masyarakat miskin. Berdasarkan permasalahan tersebut Kynesia Foundation hadir sebagai lembaga pemberi bantuan dana pendidikan tinggi. Kynesia Foundation membutuhkan sebuah website untuk menunjang kegiatannya. Hal inilah yang menjadi motivasi dasar pada penelitian untuk membangun website pendanaan pendidikan tinggi. Untuk membangun website pendanaan pendidikan tinggi tentunya dibutuhkan user interface dan user experience yang baik. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini memanfaatkan DMADV yang merupakan bagian dari metodologi Design for Six Sigma (DFSS). Tahapan dilakukan diantaranya, Identifikasi Produk (Define), Identifikasi Kebutuhan (Measure), Analisis Kebutuhan dan Perancangan Solusi (Analyze), Pengembangan Solusi (Design) dan Evaluasi Perancangan Solusi Terhadap Kebutuhan Pengguna (Verify). Dari hasil pengujian penelitian didapat 20 dari 21 tugas skenario yang diberikan berhasil dikerjakan responden penguji dan kuesioner Post-Study System Usability Questionnaire (PSSUQ) menunjukan kepuasan terhadap website secara keseluruhan (overall) sebesar 1,55. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa website pendanaan pendidikan tinggi yang dibangun dengan metode DMADV memiliki user interface dan user experience yang baik dan memiliki nilai kepuasan yang baik pula.Item ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI MANAJEMEN TRAFFIC JARINGAN WIRELESS LOCAL BERBASIS ANDROID MENGGUNAKAN PROTOKOL SNMP (Studi Kasus : Lembaga Kursus Bahasa Inggris New Concept English Education Centre(2018-04-02) CHAFIDZ MAULANA; Asep Sholahuddin; Deni SetianaNew Concept English Education Centre merupakan salah satu lembaga kursus yang sudah menggunakan teknologi jaringan wireless sebagai fasilitas penunjang operasional tempat kursus tersebut. Para pengelola lembaga tersebut memiliki tugas dalam mengawasi kegiatan kursus tersebut serta mengawasi operasional tempat tersebut secara berkala. Namun di sisi lain penunjang fasilitas seperti wireless hotspot berperan sebagai daya tarik siswa lembaga kursus tersebut dalam menggali ilmu yang dipelajari selain yang didapat pada kegiatan belajar mengajar di kelas. Sayangnya, keadaan saat ini, banyaknya siswa lembaga kursus tersebut yang menggunakan fasilitas wireless hotspot untuk mengakses situs-situs yang tidak berkaitan dengan ilmu yang sedang dipelajarinya. Untuk mengatasi hal tersebut, penulis merancang sebuah aplikasi mobile web-based yang dapat menyajikan data traffic yang didapat oleh Simple Network Management Protocol (SNMP) dalam bentuk live graph yang memudahkan pengelola dalam memantau aktivitas jaringan wireless localnya. Selain itu aplikasi ini dapat melakukan pembatasan bandwidth, dan pembatasan akses ke situs-situs yang tidak menunjang pembelajaran murid disana. Metode pengujian yang digunakan pada penelitian ini adalah blackbox testing serta pengujian usabilitas dengan skala likert. Pengujian dilakukan terhadap dua orang pengelola dengan waktu yang sudah disepakati bersama dengan hasil 92.775%. Kemudian dilakukan juga pengujian usabilitas pembatasan kecepatan akses dan pembatasan akses situs terhadap murid dengan hasil 84%. Lalu dilakukan juga pengujian blackbox oleh pengelola yang dibantu oleh penulis untuk arahannya, dengan hasil semua poin uji dinyatakan berhasil walau ada beberapa saran dan pertimbangan yang bisa dilakukan pada waktu penelitian yang akan datang jika ada.Item Analisis dan Perancangan Jaringan Komputer di Gedung D PPPBS Unpad untuk Optimasi Nilai Quality of Service(2018-05-14) FAIZAL IMAM; Deni Setiana; Asep SholahuddinJaringan komputer merupakan kumpulan komputer yang saling terhubung untuk dapat saling berkomunikasi dan bertukar informasi satu dengan lainnya. Kini, jaringan komputer sudah banyak dipergunakan di berbagai bidang kehidupan seperti bidang bisnis, perkantoran bahkan bidang pendidikan. Internet yang merupakan contoh jaringan komputer saat ini sudah begitu populer penggunaannya. Kebutuhan akan akses internet yang cepat juga menjadi kebutuhan seluruh aktivitas di Universitas Padjadjaran terkhusus dalam kegiatan akademika mahasiswa. Untuk itu jaringan komputer yang digunakan haruslah di desain sesuai kebutuhan penggunanya. Salah satu tolak ukur apakah satu jaringan tersebut kinerja nya bagus atau buruk ialah nilai Quality of Service (QoS) jaringan. Sehinga selain memperhatikan perangkat keras yang digunakan, dalam perancangan desain jaringan pun harus memperhatikan nilai QoS yang nantinya dihasilkan. Pada penelitian ini, dilakukan proses merancang peta jaringan komputer pada gedung D PPBS Unpad sesuai dengan kebutuhan pengguna. Metode yang digunakan dalam merancang jaringan ialah metode PPDIOO, dan juga digunakan konsep Cisco Three-Layer Hierarchical Model untuk membantu dalam proses pemilihan perangkat keras yang digunakan. Selain itu, pada penelitian ini dilakukan pembuatan aplikasi berbasis desktop untuk dapat membantu dalam perhitungan nilai QoS dan analisis traffic jaringan. Hasil dari penelitian adalah desain jaringan beserta seluruh kebutuhan perangkat yang dibutuhkan dan desain yang dibuat akan menghasilkan nilai rata-rata QoS mencapai 3,6. Nilai termasuk dalam kategori sangat bagus menurut TIPHON. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa desain jaringan dengan menerapkan Cisco Three-Layer Hierarchical Model dapat meningkatkan kualitas jaringan dan penambahan bandwidth yang digunakan pun akan meningkatkan nilai QoS.Item ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN WIRELESS DI GEDUNG PPBS UNPAD (JATINANGOR, SUMEDANG) UNTUK MENGOPTIMALKAN PELETAKAN POSISI ACCESS POINT(2017-04-07) JANSEN GIOVANNI; Deni Setiana; AkmalInternet merupakan seluruh jaringan komputer yang terhubung menggunakan standar sistem global Transmision (TCP/IP) suite sebagai protokol pertukaran paket untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia. Internet sangat penting untuk kebutuhan belajar dan mengajar pada sebuah universitas, untuk itu penempatan access point harus optimal agar seluruh ruangan mendapatkan sinyal yang baik. Access Point merupakan komponen yang berfungsi menerima dan mengirimkan data dari adapter wireless. Sebuah access point memiliki batasan perangkat yang dimiliki user yang dapat dihubungkan dan cara untuk mengetahuinya adalah dengan menggunakan pengujian langsung ke lapangan. Propagasi merupakan gelombang elektro magnetik yang merambat meninggalkan antena pengirim hingga mencapai antena penerima dan juga perlahan menghilang di udara. Propagasi dapat digunakan untuk menghitung jarak diameter sebuah access point. Pada skripsi ini dilakukan pembuatan aplikasi berbasis desktop menggunakan Visual Studio 2015 dan bahasa pemrograman C#. Aplikasi dapat membantu menghitung cakupan propagasi dan menghitung jumlah access point yang dibutuhkan. Hasil dari penelitian adalah terdapat 4 lantai PPBS yang peletakan access point-nya sudah optimal dan 6 lantai sisanya belum optimal. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa jumlah lantai yang sudah optimal penempatannya adalah gedung A PPBS lantai 2, gedung C PPBS lantai 1 dan gedung D PPBS lantai 2. Sementara lantai sisanya masih ada yang kelebihan dan kekurangan jumlah access point.Item ANALISIS JARINGAN KOMPUTER UNTUK MENDAPATKAN PERILAKU PENGGUNA JARINGAN: Studi kasus gedung D PPBS Jatinangor(2017-01-22) IZZAN LASTRYANA O; Rudi Rosadi; Ino SuryanaJaringan komputer banyak digunakan untuk berbagai keperluan. Penggunaan jaringan komputer perlu dianalisis, untuk mengetahui seberapa efektif jaringan digunakan. Network forensic memainkan peran penting untuk mengubah packet data menjadi struktur yang dapat dimengerti untuk digunakan lebih lanjut. Packet sniffing proses mengambil seluruh packet pada jaringan, klasifikasi yang digunakan di sini adalah port dan protocol. Pada skripsi ini dilakukan pembuatan tools jaringan berbasis desktop menggunakan Visual Studio 2013 dan bahasa pemrograman C#. Tools dapat mengklasifikasikan pengguna jaringan dengan sumber data berformat .pcap. Berdasarkan hasil uji, dihasilkan bahwa HTTP/HTTPS lebih aktif pada wired dibandingkan wireless dan sudah mengakses website/server yang mengarah ke pendidikan. VPN pun lebih aktif pada wired dibandingkan wireless. Dropbox banyak digunakan pada jaringan wired maupun wireless. Berdasarkan bytes di hari rabu pada wireless dan wired merupakan tertinggi dibandingkan hari lain. Berdasarkan IP header length tidak terjadi serangan yang terjadi.Item ANALISIS KETERKAITAN CRITICAL SUCCESS FACTORS DALAM KEBERHASILAN IMPLEMENTASI CS-LEARNING UNPAD MENGGUNAKAN METODE DEMATEL(2020-02-07) ANDY ANGGARA; Asep Sholahuddin; Mira SuryaniPerkembangan teknologi informasi mendorong semakin cepatnya era globalisasi di masa sekarang. Salah satu pemanfaatan teknologi informasi dalam dunia pendidikan yaitu e-learning atau electronic learning yang merupakan sebuah konsep belajar mengajar yang dilakukan melalui jaringan media elektronik. Teknik Informatika Universitas Padjadjaran merupakan salah satu program studi yang telah memanfaatkan perkembangan TI berupa e-learning untuk mendukung proses bisnis khususnya kegiatan belajar mengajar di lingkungan program studi, yaitu Computer Science Learning Unpad atau CS-Learning Unpad. Sejak awal digunakannya CS-Learning Unpad, pernah dilaksanakan evaluasi terhadap layanan CS-Learning Unpad tapi hanya berfokus pada evaluasi usabilitas. Evaluasi lain terhadap layanan CS-Learning Unpad tidak kalah penting karena merupakan hal esensial yang harus dilaksanakan dalam menjamin kualitas layanan CS-Learning Unpad. Berdasarkan pemaparan di atas, maka diperlukan sebuah evaluasi dengan Critical Success Factors untuk mengevaluasi CS-Learning Unpad sehingga dapat diketahui faktor – faktor krisis apa saja yang menentukan dalam pengembangan maupun implementasi dari CS-Learning Unpad kedepannya. Tujuan penelitian ini adalah menampilkan dan menganalisis hasil keterkaitan antar faktor-faktor dalam keberhasilan implementasi CS-Learning Unpad. Metode yang digunakan untuk mendapatkan hubungan antar faktor adalah metode dematel. Metode dematel merupakan salah satu metode multi criteria decision making yang berguna untuk menganalisis faktor-faktor yang berbeda yang memengaruhi sebuah sistem dan menggunakan pengetahuan para ahli untuk lebih memahami hubungan antara faktor-faktor. Berdasarkan hasil analisis, faktor SQ1 (informasi dapat ditemukan secara cepat) menjadi faktor penyebab dan faktor akibat utama karena memengaruhi dan dipengaruhi oleh banyak faktor dibanding faktor lainnya.Item ANALISIS MODE OPERASI BLOCK CIPHER ECB, CBC, OFB, CFB, DAN CTR PADA ALGORITMA KRIPTOGRAFI AES(2018-08-08) KHAIRIL AZMI ASHARI; Akik Hidayat; Deni SetianaKriptografi adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana cara menjaga agar data atau pesan tetap aman saat dikirimkan dari pengirim ke penerima tanpa mengalami gangguan dari pihak ketiga. Kriptografi adalah ilmu pengetahuan dan seni menjaga pesan-pesan agar tetap aman. AES merupakan algoritma kriptografi yang banyak digunakan karena tingkat keamanan dan performanya. AES merupakan cipher blok yang dapat diimplementasikan dalam berbagai mode operasi. Pada penelitian ini dibangun aplikasi kriptografi AES sederhana dengan menggunakan mode operasi ECB, CBC, OFB, CFB, dan CTR untuk membandingkan performa kelima mode operasi tersebut dari waktu eksekusi, penggunaan memori dan CPU. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa algoritma kriptografi AES dengan mode operasi CFB lebih baik dibandingkan mode operasi lainnya.Item Analisis Pengaruh Firewall Terhadap Kinerja Komputer Dalam Mengurangi Dampak Serangan DoS(2017-05-12) FADEL MUHAMMAD P; Rudi Rosadi; Ino SuryanaKinerja komputer dapat meningkat karena berbagai macam hal, salah satunya adalah akibat serangan DoS (Denial of Service). Kinerja komputer dapat mempengaruhi tingkat produktivitas manusia sehingga serangan DoS tersebut harus ditangani, salah satu caranya adalah dengan menggunakan firewall. Pengujian dilakukan dengan 2 buah komputer sebagai penyerang dan korban yang diuji menggunakan sistem operasi berbasis Linux. Metode serangan DoS yang digunakan adalah serangan ICMP Flood, serangan SYN Flood, dan serangan UDP Flood. Metode firewall yang digunakan adalah Packet Filtering. Kinerja komputer yang diukur adalah CPU History, Memory, SWAP Memory, Receiving Data, Sending Data, Total Received Data, dan Total Sent Data. Setelah dilindungi dengan firewall nilai kinerja komputer mengalami penurunan diantaranya CPU History dari 0.58 % sampai dengan 41.50 %, Memory dari 0.93 MB sampai dengan 65.18 MB, Receiving Data dari 1.49 KBps sampai dengan 808.21 KBps, Sending Data dari 0.03 KBps sampai dengan 4420.62 KBps, Total Received Data dari 0.04 MB sampai dengan 4327.58 MB, dan Total Sent Data dari 0.01 MB sampai dengan 9943.09 MB. Hal ini membuktikan bahwa metode Packet Filtering pada firewall yang digunakan dapat mengurangi dampak serangan DoS.Item ANALISIS PENGARUH KOMPRESI STRING DENGAN BWT-RLE DALAM APLIKASI CHATTING BERBASIS ANDROID(2019-04-23) MUHAMAD IHSAN KAMIL; Rudi Rosadi; Akik HidayatKomunikasi merupakan suatu proses untuk mengirim dan menerima menerima data atau pesan atau berita dari individu ke individu lain maupun kelompok sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Dari tahun ke tahun, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi selalu berkembang menjadi lebih baik dari sebelumnya. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi memberi dampak positif bagi dunia komunikasi. Salah satu produk yang dihasilkan adalah aplikasi chatting. Aplikasi chatting memungkinkan penggunanya untuk melakukan komunikasi yang tidak terbatas akan ruang dan waktu. Pesan yang dapat dikirim oleh aplikasi Chatting dapat berupa teks, suara, dan gambar. Dalam penelitian ini hanya berfokus pada teks untuk dikompres. Dengan penggunaan aplikasi chat secara kontinu maka ukuran database akan membengkak. Dengan menganalisis pengaruh algoritma kompresi BWT-RLE, yang dimana algoritma BWT adalah transformasi yang memungkinkan suatu string memiliki urutan karakter yang sama dan algoritma RLE mengubah urutan karakter yang sama dengan urutan karakter yang lebih pendek. Diharapkan algoritma ini optimal untuk digunakan dalam mengompres string dan juga dapat menekan ukuran database menjadi lebih kecil. Hasil pengujian rasio kompresi string menggunakan data yang dibuat dengan cara memasukkan teks ke dalam kolom pesan yang ada dalam screen chat, hasil yang paling besar dengan rasio sebesar 100% dan paling kecil sebesar 73%. Berdasarkan hasil tersebut, maka algoritma BWT-RLE memiliki nilai rasio kompresi yang paling baik pada angka 73%. Hasil akhir penelitian adalah algoritma BWT-RLE tidak cocok untuk string masukkan dengan ukuran yang kecil dan variasi karakter yang besar.Item ANALISIS PERBANDINGAN ALGORITMA DIJKSTRA DAN A* DALAM MENENTUKAN JALUR KELUAR TERCEPAT PADA SIMULASI LABIRIN(2018-05-19) RIO NUR ARDIANSYAH; Ino Suryana; Erick PaulusPermasalahan jalur terpendek (Shortest Path Problem) merupakan salah satu topik permasalahan matematika yang paling popular dalam menjadi topik penelitian. Permasalahan jalur terpendek merupakan bagaimana suatu algoritma dapat menemukan jalur terpendek yang harus ditempuh dalam sebuah peta berjalur (graf) dari titik awal menuju titik akhir yang telah ditentukan. Algoritma Dijkstra dan A* merupakan algoritma pencarian jalur terpendek yang sampai saat ini masih umum digunakan. Kedua algoritma tersebut memiliki cara kerja pencarian jalur terpendek yang hampir sama, dengan tahap pengerjaan yang cukup sederhana. Ketika dihadapkan pada graf yang sederhana, kinerja algoritma Dijkstra dan A* cenderung sama. Namun, jika dihadapkan kepada graf yang besar dan memiliki banyak kemungkinan jalur yang dapat diambil, kinerja kedua algoritma tersebut akan berbeda. Graf yang memiliki jalur-jalur yang rumit salah satu contohnya adalah sebuah labirin. Labirin dapat memiliki banyak kemungkinan jalur yang dapat diambil dengan ukuran dan kondisi jalur yang tidak memiliki batasan, seperti lalu lintas, arah jalur, keadaan jalur, dan batasan lainnya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja algoritma Dijkstra dan A* dalam menentukan jalur keluar terpendek pada berbagai labirin. Terdapat 12 labirin berukuran 512 x 512 sel yang diuji coba untuk mencari jalur keluar terpendek. Pada penelitian, dikembangkan sebuah perangkat lunak untuk melakukan uji coba algoritma Dijkstra dan A* dalam mencari jalur terpendek pada setiap labirin. Berdasarkan penelitian, algoritma Dijkstra cenderung memiliki kinerja yang lebih buruk dibandingkan algoritma A* dengan perbandingan waktu proses pencarian 1,95:1. Hal ini disebabkan oleh proses kerja algoritma Dijkstra yang melakukan pengecekan terhadap seluruh kemungkinan jalur, berbeda dengan algoritma A* yang melakukan pengecekan jalur secara terarah menuju titik akhir (titik tujuan).Item ANALISIS PERFORMA APLIKASI OWL ASSISTANT MENGGUNAKAN MONOLITHIC DAN MICROSERVICES ARCHITECTURE(2018-04-10) ASEP NUR MUHAMMAD; Juli Rejito; Erick PaulusPerancangan arsitektur aplikasi merupakan peran penting untuk meningkatkan kinerja aplikasi. Arsitektur Microservices adalah pola arsitektur untuk pengembangan aplikasi terdistribusi, di mana aplikasi terdiri dari komponen independen kecil sebagai layanan dan sebagian besar diimplementasikan pada tingkat Enterprise. Berbeda dengan microservices, komponen fungsi besar dalam arsitektur Monolitik disimpan dalam bundel atau folder dan berdiri sebagai satu layanan. Skripsi ini menampilkan perbandingan kinerja arsitektur Monolitik dan Microservices – Studi kasus pada skripsi ini adalah aplikasi Owl Assistant. Dengan request time dan resource utilization sebagai indeks parameter yang diuji, penelitian ini menggunakan Alibaba cloud dengan spesifikasi 1 Core CPU, 1 GB Memory, dan peak bandwidth 200MB sebagai layanan cloud untuk menyebarkan aplikasi ke lingkungan pengujian. Menggunakan sejumlah permintaan percobaan dari 1-2000 request dengan 15 kali pengulangan dan sumber daya yang disediakan pada kedua arsitektur sama, Monolitik mendapat waktu 76 - 21020 millisecond sementara microservices 261 - 51331 millisecond, pemanfaatan sumber daya menggunakan monolitik memiliki peak CPU dari permintaan 2 - 71%, sedangkan microservices 74%, dan penggunaan memori keduanya mencapai 100% pada 2000 request. Hasil penelitian menunjukkan Owl Assistant menggunakan Monolitik memiliki performa yang lebih baik daripada menggunakan microservices yang secara teknis memiliki jumlah data yang sama yaitu 10.809.115 data baris..Item ANALISIS PERFORMA DARI PROTOKOL WEBTRANSPORT MELALUI HYPERTEXT TRANSFER PROTOCOL VERSI 3 (HTTP/3) DAN QUIC(2023-07-13) OKKA RISWANA; Deni Setiana; Aditya PradanaWebTransport adalah protokol baru yang dibangun di atas HTTP/3 dan QUIC yang menjadi alternatif untukWebSocket. WebSocket telah menjadi pilihan utama untuk aplikasi yang memerlukan komunikasi klien-server event-driven, dan berlatensi rendah, tetapi WebTransport dapat menggantikannya. Protokol WebTransport menyediakan transportasi yang aman, multiplexed, real-time dan memiliki API untuk mengirim data baik secara reliable maupun unreliable. Penelitian ini bertujuan untuk mencoba menunjukkan perbedaan performa antara kedua protokol dan memanfaatkan fitur WebTransport, seperti transportasi multiplexed dan komponen unreliable messaging, dalam komunikasi server-browser melalui ber- bagai kondisi jaringan. Metrik utama yang diukur pada penelitian ini adalah latensi dengan cara melakukan simulasi pengiriman data pada berbagai kondisi jaringan seperti packet loss. Hasil penelitian menunjukkan bahwa WebTransport memberikan peningkatan kinerja yang cukup nyata dari WebSocket, terutama pada loss rate tinggi. Pada jaringan dengan delay 20 ms, nilai RTT untuk semua protokol yang tidak terpengaruh oleh packet loss berkisar antara 20,2 hingga 22,5 ms. Saat loss terjadi, nilai RTT WebTransport Stream berada di kisaran 66,7–68 ms dan WebSocket berada di kisaran 242,9–249,9 ms. Dengan setiap peningkatan 1% dalam loss rate, rata-rata RTT WebTransport Stream naik 0,57 ms, dan untuk WebSocket, 2,7 ms. Dan dari hasil uji simulasi Head-of-Line blocking, fitur multiplexing WebTransport dapat mengurangi efek pemblokiran akibat antrian transmisi data dan efek retransmisi dari arus data yang berbeda.Item ANALISIS SENTIMEN KEBIJAKAN PEMERINTAH TERKAIT LIBURAN SELAMA PANDEMI COVID-19 DENGAN ALGORITMA BIDIRECTIONAL ENCODER REPRESENTATION FROM TRANSFORMERS (BERT)(2022-06-08) VICTOR WIJAYA; Rudi Rosadi; Intan Nurma YulitaPemerintah Indonesia telah mengeluarkan berbagai kebijakan demi menanggulangi kasus COVID-19 di Indonesia. Salah satu kebijakan yang dibuat demi mencegah penyebaran kasus COVID-19 adalah kebijakan terkait dengan liburan. Kebijakan pemerintah terkait liburan ini menghasilkan berbagai opini yang hadir di masyarakat. Kebijakan tersebut belum didukung oleh sistem terkomputasi yang dapat digunakan untuk mengklasifikasi opini masyarakat melalui analisis sentimen. Sehingga perlu melakukan penelitian yang komprehensif. Metode yang digunakan pada penelitian ini untuk melakukan analisis sentimen adalah algoritma Bidirectional Encoder Representation from Transformers (BERT). Tahapan penelitian yang dilakukan dimulai dari pengumpulan data, pelabelan data, preprocessing data, melatih model BERT dan evaluasi model. Adapun data diambil dari kolom komentar sosial media Youtube dan diklasifikasi menjadi tiga kelas, yaitu positif, netral dan negatif. Pada penelitian ini dilakukan pengujian terhadap hyperparameter untuk mendapatkan hasil yang paling optimal. Hyperparameter yang digunakan untuk model BERT pada penelitian ini adalah batch size 32, learning rate 2e-5 dan epoch 3 sehingga menghasilkan akurasi 87% dan f-score 84,33%. Aplikasi analisis sentimen yang dibangun untuk model BERT ini sendiri menggunakan bahasa pemgroman python dan framework flask.Item Analisis Sentimen pada Review Film menggunakan Text Mining dengan Metode Nave Bayes Classifier(2017-07-13) HILGA DWIANA HARDANI; Setiawan Hadi; Erick PaulusPendapat atau opini seseorang mengenai suatu film biasanya dapat mempengaruhi orang lain untuk menontonnya. Banyaknya opini yang dihasilkan dari setiap orang, maka untuk menentukan opini tersebut bernilai positif atau negatif memiliki konsekuensi tertentu jika dilakukan secara manual dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah pengklasifikasian review yang dapat membedakan opini negatif dan opini positif secara otomatis. Salah satu pengklasifikasian review yang dapat digunakan adalah sentiment analysis. Banyak metode yang dapat digunakan dalam melakukan analisis sentimen, salah satunya adalah Naïve Bayes Classifier. Naïve Bayes Classifier merupakan algoritma yang digunakan untuk mencari nilai probabilitas tertinggi untuk mengklasifikasi data uji pada kategori yang paling tepat. Penelitian ini bertujuan untuk membangun sebuah aplikasi analisis sentimen terhadap review film menggunakan metode Naïve Bayes Classifier dan seberapa akurat hasil pengklasifikasian yang diperoleh, kemudian hasil akurasi aplikasi yang dibuat akan dibandingkan dengan hasil akurasi yang diperoleh dengan menggunakan tools WEKA. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data review film berbahasa Indonesia, dengan jumlah data sebanyak 765 file yang kemudian dibagi lagi menjadi 80% sebagai data training dan 20% sebagai data testing. Hasil akurasi yang didapatkan dari aplikasi yang dibuat adalah 72,55%, sedangkan hasil akurasi dari tools WEKA adalah 75,8%.Item ANALISIS USER EXPERIENCE PADA APLIKASI AUGMENTED REALITY ALAT MUSIK TRADISIONAL JAWA BARAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE PARTICIPATORY DESIGN(2018-10-24) AINI NOVIANTY; Asep Sholahuddin; R. SudrajatAugmented Reality (AR) merupakan interactive experience technology yang dapat memproyeksikan objek maya terhadap objek nyata secara real-time. Tren teknologi augmented reality pun semakin meningkat, namun daya tarik pengguna untuk menggunakan teknologi AR masih sedikit. Hal ini disebabkan oleh tidak selarasnya kebutuhan user akan interaksi dari aplikasi tersebut dengan interaksi yang ditentukan oleh pengembang aplikasi. Untuk mendapatkan user experience yang sesuai dengan kebutuhan pengguna maka perlu adanya penelitian untuk menganalisis user experience pada teknologi AR. Pendekatan yang dirasa cocok untuk menganalisis user experience pada teknologi AR adalah metode participatory design. Metode ini mengajak pengguna untuk terjun langsung ke dalam sebuah proses kreatif yang tentunya akan membantu pengembang aplikasi untuk berkomunikasi dengan pengguna dan menemukan apa yang pengguna ketahui dan rasakan. Metode ini melewati empat tahapan, yaitu framing, planning, facilitating dan analyzing. Aplikasi yang dianalisis adalah aplikasi alat musik tradisional berbasis augmented reality. Hasil pengujian menunjukkan bahwa hasil penilaian dari 10 pernyataan heuristik mendapatkan nilai dalam rentang 64% - 96% yang masuk ke dalam indikator baik dan sangat baik. Hal ini menunjukkan hasil dari pendekatan metode participatory design memiliki user experience yang sesuai dengan kebutuhan user dan mudah untuk digunakan.Item APLIKASI ANALISIS SENTIMEN BERITA ELEKTRONIK TERHADAP KEBIJAKAN NEW NORMAL SELAMA MASA PANDEMI COVID-19 DENGAN MENGGUNAKAN FASTTEXT DAN MACHINE LEARNING(2021-07-14) RIVIDYA PERMATA ALUNA; R. Sudrajat; Intan Nurma YulitaFase baru dalam penanganan COVID-19 di Indonesia yang disebut dengan New Normal membuat masyarakat mempunyai berbagai sudut pandang terkait kebijakan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sentimen masyarakat terhadap kebijakan New Normal selama masa pandemi COVID-19 melalui kolom komentar berita elektronik. Penelitian ini menggunakan metode FastText untuk mengekstraksi fitur dengan mengonversi data menjadi nilai vektor dan menggunakan tiga metode klasifikasi yaitu Naive Bayes (NB), Support Vector Machine (SVM), dan Multilayer Perceptron (MLP). Penelitian ini melakukan uji hyperparameter untuk mendapatkan model yang paling optimal. Pengujian terhadap hyperparameter dari FastText menghasilkan model yang optimal dengan dimensi sebesar 250, ukuran window 8, epoch 1.000, dan learning rate 0,0025. Pengujian hyperparameter juga dilakukan terhadap classifier SVM dan MLP. Pengujian hyperparameter terhadap classifier SVM dan MLP menghasilkan model yang paling optimal dengan metode SVM menggunakan kernel RBF, C sebesar 1.000, gamma sebesar 10 sedangkan metode MLP menggunakan fungsi aktivasi relu, hidden size layer sebesar (250,250), optimizer adam, alpha 0,0001, dan learning rate adaptive. Model klasifikasi dievaluasi menggunakan K-fold cross validation untuk menghasilkan rata-rata f1-score. Hasilnya untuk metode NB f1score 72,25 %, metode SVM f1score 92,21%, dan metode MLP f1score 90,75%.Item APLIKASI EXPERT SYSTEM DIAGNOSIS DIABETES MENGGUNAKAN ALGORITMA DEPTH FIRST SEARCH BERBASIS MOBILE(2018-07-11) REGINA DEWI SOFYANA; Setiawan Hadi; Juli RejitoKesehatan merupakan faktor penting yang harus selalu diperhatikan oleh setiap orang. Banyak orang yang tidak memperhatikan kesehatan sendiri, bahkan mereka tidak ragu untuk mengabaikan kesehatan demi kepentingan yang lain. Jika sakit, kebanyakan masyarakat tidak membawa dirinya ke dokter melainkan dibiarkan begitu saja. Padahal bisa saja kondisi mereka semakin parah. Oleh karena itu, peran internet sangat dibutuhkan untuk mendapatkan informasi mengenai penyakit apa yang diderita. Biasanya hal tersebut dilakukan dengan mencari gejala-gejala yang dirasakan dan menyangkutpautkan gejala tersebut dengan penyakit yang belum tentu diderita. Untuk membantu memprediksi dan memberikan usulan solusi untuk masalah ini maka dibuatlah aplikasi expert system berbasis mobile yang dapat membantu masyarakat khususnya pada diabetes. Sistem yang akan dibuat ini dapat memberikan pengetahuan seorang pakar ke dalam aplikasi mobile sehingga masyarakat dapat mengetahui prediksi suatu penyakit yang dialami. Dengan menggunakan aplikasi ini diharapkan dapat membantu masyarakat mengetahui penyakit yang dimiliki secara tepat dan melakuan tindakan selanjutnya secepatnya.