Sosiologi (S1)
Permanent URI for this collection
Browse
Recent Submissions
Item Praktik Kewirausahaan Sosial Komunitas ISYEF Point RICMA di Masjid Cut Meutia Jakarta Pusat(2023-10-04) DINA LARASINTA; Hery Wibowo; Wahju GunawanMasjid memiliki peran sentral dalam kehidupan masyrakat muslim sebagai pusat kegiatan keagamaan dan sosial. Namun, peran tersebut sering kali terbatas pada dimensi keagamaan saja. Untuk memaksimalkan peran masjid, salah satu nya dapat melalui kewirausahaan. Penelitian ini betujuan untuk mendeskripsikan dan melihat bagaimana praktik kewirausahaan sosial komunitas ISYEF Point RICMA di Masjid Cut Meutia, Jakarta Pusat, dengan menganalisis praktik kewirausahaan sosial tesebut menggunakan konsep habitus, kapital dan ranah yang dikemukakan oleh Bourdieu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis, serta data penelitian diperoleh dengan menggunakan teknik pengumpulan data purposive sampling melalui observasi non-participant, wawancara mendalam, dokumentasi dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukan habitus yang terbentuk mendorong aktor untuk menjalankan praktik adalah keyakinannya atas pentingnya sebuah komunitas memiliki badan otonom, keinginin aktor untuk mengaplikasikan ilmu nya di Masjid Cut Meutia, dukungan dari yayasan, serta ajaran agama yang diyakini. Kemudian, mereka mampu mempersepsi dan mengapresiasi bahwa masjid tidak hanya memiliki fungsi sebagai tempat ibadah tetapi juga sebagai tempat kegiatan sosial dan lainnya. Aktor mampu memprediksi bahwa melalui praktik sosial berupa kegiatan kewirausahaan akan memberikan dampak dan manfaat. Selanjutnya, optimalisasi kapital ekonomi, kapital sosial, dan kapital budaya telah mendorong praktik kewirausahaan sosial terus berkembang dan bertahan sampai saat ini. Praktik kewirausahaan sosial tersebut telah memunculkan ranah baru yaitu ranah UMKM melalui kegiatan bazar yang hadir di Masjid Cut Meutia.Item Praktik Sosial Masyarakat Kampung Pancer Dalam Merubah Kawasan Kumuh Menjadi Kawasan Wisata(2023-10-09) IVANKA ARIYANI FIRDAUS; R. Nunung Nurwati; Desi YunitaMasyarakat dapat berperan sebagai pelaku pengembangan pariwisata sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang praktik sosial masyarakat Kampung Pancer dalam merubah perilaku masyarakat dalam merubah kawasan kumuh menjadi kawasan wisata dilihat dari tiga aspek yaitu habitus, modal dan ranah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data yang digunakan yaitu sumber data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan studi lapangan (observasi, wawancara dan dokumentasi), dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa habitus warga Kampung Pancer dalam upaya menjadikan kampung ini tempat wisata merupakan hasil dari kegiatan mereka sehari-hari, hal ini mampu menjadikan Kampung Pancer menjadi kawasan wisata selain itu, berkat bantuan atau dukungan moral dan materi dari masyarakat, komunitas dan pemerintah setempat yang turut membantu kelancaran kegiatan di kampung wisata. Adapun daya tarik yang dimiliki oleh Kampung Pancer ialah laut dan pantai, inovasi-inovasi yang dilakukan masyarakat dan pemerintah, serta wisata kuliner hasil dari para nelayan.Item Strategi Agen Kampung Siaga Bencana dalam Upaya Antisipasi Masyarakat terhadap Bencana Banjid dan Tanah Longsor di Kelurahan Cipageran Kecamatan Cimahi Utara Kota Cimahi(2023-10-03) ALYA PUTRI GUTAMA; Desi Yunita; Muhammad FedryansyahPenelitian ini mengkaji bagaimana agen Kampung Siaga Bencana melakukan upaya antisipasi kebencanaan di masyarakat terutama bencana banjir dan tanah longsor di Wilayah Cipageran, Kota Cimahi. Adapun rumusan masalah dalam penelitian 1) Bagaimana pendekatan agen Kampung Siaga Bencana kepada masyarakat terkait upaya antisipasi bencana banjir dan tanah longsor di Kelurahan Cipageran? 2) Bagaimana strategi agen Kampung Siaga Bencana dalam upaya antisipasi bencana banjir dan tanah longsor kepada masyarakat di Kelurahan Cipageran? Penelitian ini ditujukan untuk memperoleh informasi bagaimana agen melaksanakan pendekatan dan strategi serta keterkaitannya dengan teori strukturasi. Pendekatan yang digunakan di dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitan deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukan bagaimana agen melakukan pendekatan dan strategi di masyarakat. Keterkaitan antara agen dengan masyarakat dalam upaya antisipasi bencana banjir dan tanah longsor. Hasil penelitian juga menunjukan bahwa agen Kampung Siaga Bencana bergerak sebagai aktor yang mampu mendorong masyakarat atau stukturnya berjalan dan berubah kearah yang lebih baik. Dengan menggunakan teori strukturasi Anthony Giddens, penelitian ini memberikan kita pemahaman tentang dualitas stuktur yang diproduksi dengan baik melalui tindakan manusia.Item Mobilisasi Sumber Daya Dalam Gerakan Girl Up Unpad Untuk Membangun Kesetaraan Gender(2023-09-13) JESLIN ELSERA; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenPenelitian ini bertujuan untuk menggambarkan mobilisasi sumber daya dalam gerakan Girl Up Unpad untuk membangun kesetaraan gender yang menjadi visi utamanya. Mobilisasi sumber daya ini dilihat berdasarkan bentuk sumber daya serta mekanisme mobilisasi sumber daya yang berjalan diantaranya. Penelitian ini dirancangan dengan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dalam wawancara terstruktur dan semi terstruktur, observasi non partisipan, serta dokumentasi. Sementara itu, informan dipilih dengan metode purposive sampling. Penelitian ini didasarkan pada Teori Mobilisasi Sumber Daya oleh John D. McCharty dan Mayer N. Zald yang menyatakan terdapat 5 bentuk sumber daya, yaitu sumber daya moral dalam pengakuan dan dukungan; sumber daya kultural dalam pengetahuan, metode, serta produk gerakan; sumber daya organisasi sosial dalam intentional dan appropriable organization, serta jaringan dan fasilitas umum; sumber daya manusia dalam tenaga kerja, pengalaman, serta keahlian dan keterampilan; sumber daya material dalam sumber keuangan. Sementara itu, 4 mekanisme mobilisasi sumber daya diantaranya adalah mekanisme agregasi dan produksi diri yang dilakukan oleh Girl Up Unpad secara berkesinambungan, serta mekanisme kooptasi dan patronase yang berkaitan dengan partisipan gerakan.Item Modal Sosial Pada Masyarakat Baleendah Dalam Upaya Mitigasi Bencana Banjir (Studi Deskriptif, RT 07/ RW 09 Kampung Jambatan Cigosol, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat).(2023-10-11) ALMA PUTRI MAHARANI; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenPenelitian ini bertujuan untuk untuk mendeskripsikan serta melihat bagaimana modal sosial yang dimiliki masyarakat RT 07/ RW 09 Kampung Jambatan Cigosol, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung dalam upaya mitigasi bencana banjir, yaitu kepercayaan (trust), norma (norm) dan jaringan (network) menurut kajian Robert Putnam. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan kajian Woolcock terkait bentuk dasar dari jaringan modal sosial, yakni bonding, bridging dan linking. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analisis, data penelitian diperoleh dengan teknik pengumpulan data secara purposive melalui observasi non partisipan, wawancara mendalam, dan dokumentasi, serta informan dalam penelitian ini berjumlah tujuh orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modal sosial yang dimiliki masyarakat RT 07/ RW 09 Kampung Jambatan Cigosol ini dapat membantu warga dalam menghadapi bencana banjir melalui upaya mitigasi bencana banjir. Kepercayaan (trust) yang ada dalam masyarakat RT 07/ RW 09 Kampung Jambatan Cigosol atau pihak internal seperti Komunitas Budak Baraya Cisangkuy Citarum (B2C2) ini memberikan kekuatan untuk terus bekerja sama demi mencapai tujuan. Norma atau aturan yang berlaku pada pihak internal masyarakat RT 07/ RW 09 Kampung Jambatan Cigosol maupun pihak external telah disepakati dan ditaati, sehingga memberikan keuntungan pada kedua belah pihak. Adapun jaringan modal sosial yang dimiliki masyarakat RT 07/ RW 09 Kampung Jambatan Cigosol mengacu pada komponen bonding, bridging, dan linking yang membuat para masyarakat RT 07/ RW 09 Kampung Jambatan Cigosol dapat menghadapi bencana banjir yang terjadi, dalam upaya mitigasi bencana banjir. Kata Kunci: Bencana Banjir, Mitigasi Bencana, Modal Sosial.Item Konstruksi Sosial Nilai Ahlussunnah Wal Jamaah di Pondok Pesantren An-Nur Kota Bekasi(2024-01-09) FAIZ DESFITRA ISMUYOGA; Desi Yunita; Wahju GunawanPenelitian ini mengkaji proses terbentuknya nilai ahlussunnah wal jama’ah pada diri santri di Pondok Pesantren An-Nur Kota Bekasi. Dilatarbelakangi oleh fenomena permasalahan moral yang timbul karena kurangnya nilai keagamaan, sehingga upaya pembentukan nilai keagamaan berupa ahlussunnah wal jama’ah yang dilakukan oleh Pondok Pesantren An-Nur dapat berhasil dalam membentuk karakter baik dan mengatasi permasalahan demoralisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pesantren sebagai institusi pendidikan dapat membentuk nilai ahlussunnah wal jama’ah pada diri santri melalui serangkaian proses konstruksi sosial Peter L. Berger dan Thomas Luckmann (1990) berupa eksternalisasi, objektivasi, dan internalisasi, serta apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam proses pembentukan nilai ahlussunnah wal jama’ah. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif dengan sumber data berupa observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa permasalahan demoralisasi santri dapat diselesaikan dengan metode pendidikan yang mengusung nilai ahlussunnah wal jama’ah dan dapat membentuk perilaku santri menjadi sesuai dengan apa yang diajarkan di dalam nilai ahlussunnah wal jama’ah. Namun, proses pembentukan nilai ahlussunnah wal jama’ah tidak berjalan dengan maksimal dalam proses pengimplementasiannya. Hal ini disebabkan karena kurangnya jumlah pengurus pesantren, kurangnya interaksi antara ustaz dan santri, serta kegiatan pendidikan boarding dan non boarding yang berdampak pada perbedaan santri dalam mendapatkan pendidikan.Item Praktik Penggunaan Media Sosial TikTok di Kalangan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran(2023-09-13) ALVINA FITRI AULIANTY; Desi Yunita; Muhammad FedryansyahPenelitian ini mengkaji penggunaan media sosial TikTok di kalangan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran. Dengan menggunakan konsep habitus, arena, dan modal, yang dikemukakan oleh pierre bordieu, penelitian ini memahami bagaimana mahasiswa FISIP Unpad membentuk kebiasaan digital dan memanfaatkan berbagai modal yang dimiliki untuk mendapatkan eksistensi di dalam arena media sosial TikTok. Penggunaan media sosial TikTok melibatkan pengguna biasa dan content creator karena keduanya saling terhubung dalam hubungan yang saling menguntungkan dan terdapat interaksi yang kompleks di antara keduanya. Dengan menggunakan metode kualitatif, penelitian ini menunjukkan hasil bahwa media sosial TikTok di kalangan mahasiswa FISIP Unpad tidak hanya untuk sekedar mencari hiburan, tetapi juga digunakan sebagai sarana untuk berinteraksi, menuangkan kreativitas, dan memperoleh pengaruh di dalam dunia digital. Habitus ini tercermin dalam pola konten yang dikonsumsi dan hasil produksi konten yang bervariasi. Sementara itu modal ekonomi, modal kultural, dan modal sosial yang dimiliki membentuk landasan eksistensi dan keberhasilan pengguna di dalam media sosial ini. Media sosial TikTok dimanfaatkan oleh mahasiswa sebagai arena sosial atau suatu tempat untuk mereka berkompetisi, berinteraksi, dan memperluas jaringan sosial. Meskipun saat ini TikTok sudah sangat populer, namun masih terdapat beberapa hambatan bagi para pengguna seperti adanya fluktuasi algoritma dan persepsi audiens yang memengaruhi pembentukan konten. Oleh karena itu, penelitian ini memberikan wawasan dan pemahaman mengenai kompleksitas habitus, arena, dan modal yang membentuk praktik penggunaan media sosial TikTok di tengah era perkembangan media sosial yang begitu pesat.Item PARTISIPASI PEREMPUAN PADA PROGRAM PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT) DALAM PENANGANAN BALITA STUNTING (Kasus pada Organisasi Kemasyarakatan PKK dan Posyandu di Kelurahan Mekargalih Kecamatan Jatinan(2024-01-09) SITI AMALIA; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenPenelitian ini mengkaji partisipasi perempuan sebagai kader PKK dan Posyandu yang tertuang dalam Program Pemberian Makanan Tambahan di Desa Mekargalih sebagai upaya penanganan stunting. Kajian ini juga menganalisis faktor yang menjadi pendukung dan penghambat para kader PKK dan Posyandu Desa Mekargalih dalam berpartisipasi. Konsep yang digunakan adalah konsep partisipasi yang dicetuskan oleh Keith Davis dan menggunakan pendekatan kualitatif metode deskriptif serta teknik purposive sampling melalui wawancara semi terstruktur, observasi non partisipan, studi dokumentasi dan kepustakaan. Studi ini menghasilkan bahwa para kader PKK dan Posyandu Desa Mekargalih telah menuangkan partisipasi aktif dalam perencanaan, implementasi, dan pengawasan Program PMT dan telah berhasil membawa Program PMT kepada keberhasilan yaitu penurunan stunting. Jenis partisipasi yang paling banyak muncul adalah partisipasi buah pikiran, tenaga, dan keterampilan. Partisipasi buah pikiran ditunjukkan saat memberikan gagasan pada rapat Program PMT, partisipasi tenaga dituangkan saat menyiapkan dan mendistribusikan bahan pangan. Partisipasi keterampilan ditunjukkan saat pelatihan pengolahan bahan pangan bergizi baik dan pola makan. Selanjutnya, faktor yang menjadi pendorong adalah interpretasi pada agama, kemauan mengubah keadaan, dan solidaritas masyarakat, sedangkan faktor yang menghambat partisipasi adalah penolakan masyarakat dan bentrok dengan peran ibu rumah tangga. Kesimpulan dari penelitian adalah partisipasi perempuan dalam Program PMT berhasil menurunkan stunting di Desa Mekargalih.Item MOBILISASI SUMBER DAYA GERAKAN SOSIAL KHIDMAT JAM IYAH PESANTREN PERSATUAN ISLAM 67 BENDA(2023-10-10) RAFA SARINURUL FAUZIYAH; Aditya Candra Lesmana; Muhamad Fadhil NurdinGerakan sosial Khidmat Jamiyyah merupakan Gerakan sosial yang dilakukan oleh santri persis khususnya Santri mu’allimien di Pesantren Persatuan Islam 67 Benda. Didalam Gerakan tersebut terdapat mobilisasi Sumber daya yang menjadi pondasi berjalanya Gerakan ini. Pesantren Persatuan Islam 67 Benda menjadi focus penelitian karena pesantren ini telah melakukan Gerakan ini selama puluhan tahun. Dalam penelitian ini menggambarkan mengenai bagaimana mobilisasi sumbedaya yang dilakukan Pesantren Persis 67 Benda dalam melakukan Gerakan tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, fengan Teknik pegumpulan data berupa observasi partisipan dan wawancara. Sumber data yang diperoleh berasal dari wawancara bersama beberapa informan yang bersangkut paut dengan gerakan ini. Informan yang diwawancarai pada penelitian ini adalah asatidz atau guru dan pengurus dari gerakan ini, para santri sebagai eksekutor, dan masyarakat setempat. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa gerakan sosial yang ada dalam Gerakan ini dijelaskan dengan 3 karakteristik yaitu pengorganisasian, daya tahan, dan perencanaan, dan untuk mobilisasi Sumber dayajuga dijelaskan dengan bagaimana faktor faktor determinan dari mobilisasi Sumber daya Gerakan sosial khidmat jamiyyah yaitu adanya peraan pesantren yang menjadi organisasi dari gerakan ini, terdapat pemimpin dan kepemipinan yang di jelaskan dalam strutur yang dibuat dalam gerakan tersebut, lalu ada Sumber daya dan mobilisasi Sumber daya yang mendukung bertahanya gerakan ini, jaringan dan partisipasi masyarakat dan para santri. Dan peluang dan kapasitas masmasyarakat dalam gerakan ini pun terlihat ketika pelaksanaan gerakan.Item KONSTRUKSI SOSIAL PENOLAK VAKSIN COVID-19 (STUDI PADA ANGGOTA GRUP FACEBOOK GERAKAN ANTI VAKSIN DAN IMUNISASI (GAVI))(2023-09-29) KEN RATU ANNIDA; Muhammad Fedryansyah; Aditya Candra LesmanaPenolakan terhadap vaksin covid-19 dalam masyarakat terjadi di media sosial, salah satunya grup Facebook Gerakan Anti Vaksin dan Imunisasi (GAVI). Maka, penelitian ini merumuskan masalah yang berdasarkan dari proses tri dialektika konstruksi sosial Peter L. Berger, yaitu bagaimana eksternalisasi, objektivasi, dan internalisasi yang terjadi pada grup GAVI Facebook dalam penolakan vaksin covid-19. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode netnografi yang diperdalam dengan wawancara bersama 7 informan dari grup tersebut. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ditemukan eksternalisasi, objektivasi, dan internalisasi disetiap individu dalam grup GAVI. Pada eksternalisasi, ditemukan pengetahuan para aktor tentang vaksin covid-19, sikap para aktor terhadap vaksin covid-19, bentuk penolakan yang dilakukan aktor terhadap vaksin covid-19, alasan aktor dalam menolak vaksin covid-19, dan aktivitas aktor dalam grup GAVI. Sedangkan dalam objektivasi, yaitu menyangkut aktivitas aktor di media sosial, yaitu pilihan media yang digunakan dalam mencari informasi terkaik vaksin covid-19, kepercayaan terhadap media yang dipilih, sumber informasi yang didaptkan oleh aktor, pengaruh lingkungan terhadap informasi yang diserap, dan pengaruh grup GAVI terhadap informasi yang diserap oleh aktor. Terakhir, pada internalisasi ditemukan peran keluarga dan teman dalam memberikan informasi terkait vaksin covid-19, pengalaman keluarga dalam menerima program vaksin covid-19, dan pengaruh lingkungan dalam membentuk konstruksi terhadap vaksin covid-19.Item ETIKA PROTESTAN DALAM KEGIATAN DIAKONIA (STUDI KASUS KEGIATAN KESAKSIAN DAN PELAYANAN DI GKI AGUS SALIM)(2023-07-13) ARDIANUS YOSIA MAKAHANAP; Muhamad Fadhil Nurdin; Hery WibowoTujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kegiatan Kesaksian dan Pelayanan yang dilakukan oleh GKI Agus Salim berdasarkan tinjauan Etika Protestan Weber meliputi 1) kausalitas, 2) tipe ideal tindakan, 3) nilai, 4) rasionalitas, 5) afinitas serta 6) mendeskripsikan faktor pendorong dan penghambat dilakukannya kegiatan diakonia tersebut. Melalui pendekatan kualitatif dan studi kasus, penelitian ini berupaya mendapatkan kedalaman penyelidikan atas kegiatan Kesaksian dan Pelayanan berdasarkan konteks GKI Agus Salim. Teknik pengumpulan data yang dilakukan mencangkup observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini adalah 1) kausalitas ada pada konteks lembaga agama meliputi denominasi, dan kegerakan misionaris Zending sehingga GKI Agus Salim memiliki motivasi dalam melakukan pelayanan gereja, 2) pelayanan gereja yang dilakukan adalah berbentuk pemberian bantuan berdasarkan orientasi nilai dan rasional yang dimilikinya, 3) memiliki nilai eksklusif yang berlaku mencangkup nilai atas kerja, waktu, dan uang yang lahir dari interpretasi Doktrin Anugerah, 4) skema rasionalisasi di GKI Agus Salim yang berakar pada doktrin agama hingga praktik pelayanan gereja, 5) pelayanan gereja yang dilakukan oleh GKI Agus Salim memiliki orientasi pada praktik kemanusiaan dignity, dan 6) faktor pendorong dilakukannya Kesaksian dan Pelayanan ada pada kewajiban Misi Gereja, dilakukan menurut kemampuan Jemaat, dan bentuk nyata bakti sosial. Sedangkan faktor penghambat ada pada anggapan adanya upaya penambahan anggota jemaat, menjadi kegiatan umum, dan menciptakan ketergantungan bagi penerimaItem FUNGSI PUSKESMAS SEMPER BARAT II DALAM PENANGANAN STUNTING MELALUI PROGRAM SEBAR CINTA DI KELURAHAN SEMPER BARAT JAKARTA(2024-01-10) KHONSA AQILA TAQIYYA; Bintarsih Sekarningrum; Desi YunitaPuskesmas Semper Barat II merupakan lembaga kesehatan yang memiliki tujuan untuk menurunkan prevalensi stunting di Kelurahan Semper Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penanganan stunting yang dilaksanakan oleh Puskesmas Semper Barat II melalui program sebar cinta dengan menganalisis fungsi, disfungsi, dan non fungsi. Teori yang dijadikan sebagai pisau analisis dalam penelitian ini adalah Teori Struktural Fungsionalisme Robert K. Merton. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam menangani stunting di Semper Barat, Puskesmas Semper Barat II menerapkan sejumlah kegiatan, yaitu kegiatan Penyuluhan dan Edukasi, Pemberian Makanan Tambahan (PMT), Aktivitas Fisik, dan Pemberian Protein Hewani. Melalui penelitian ini juga ditemukan adanya fungsi, disfungsi, dan non fungsi pada Puskesmas Semper Barat II dalam pelaksanaan Program Sebar Cinta sebagai bentuk penanganan stunting. Adapun fungsi manifes yang ditemukan dalam penelitian ini merupakan penurunan prevalensi balita stunting di Semper Barat dan adanya perubahan perilaku dari peserta program. Fungsi laten yang ditemukan dalam penelitian ini merupakan program yang bisa dijadikan sebagai sarana penunjang proses sosialisasi dan interaksi balita stunting. Tidak ditemukannya disfungsi dalam penelitian ini. Non fungsi dalam penanganan stunting oleh Puskesmas Semper Barat II yaitu program yang dijadikan wadah pemenuhan kebutuhan keluarga balita stunting.Item Solidaritas Sosial Kelompok Agama Kristen Di Gereja HKBP Sudirman(2023-09-25) CLAUDIA KANTANIA; Wahju Gunawan; Desi YunitaPenelitian ini dilakukan di gereja HKBP (Huria Kristen Batak Protestan) Sudirman Jakarta. Penelitian ini mengkaji bentuk solidaritas mekanik dan organik menurut tokoh sosiologi Emile Durkheim dan juga faktor pendukung dan penghambat terjalinnya solidaritas di jemaat gereja HKBP Sudirman. Penelitian ini juga menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif untuk dapat menggambarkan suatu kejadian yang sedang diteliti. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Selanjutnya teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ditunjukan bahwa di jemaat gereja HKBP Sudirman sudah terjalin ikatan solidaritas dengan karakteristik mekanik dan organik yang didukung dengan beberapa faktor seperti keagamaan, budaya, dan juga ikatan kekeluargaan. Kemudian juga memiliki faktor penghambat dalam bentuk konflik dan persaingan, modernitas, dan juga individualitas. Bentuk dan penerapan solidaritas jemaat gereja HKBP Sudirman juga dapat terlihat dalam kegiatan-kegiatan yang ada di gereja.Item Tindakan Sosial Tradisi Ziarotul Qubur Malam Jumat Kliwon pada Komunitas Pondok Pesantren Modern Al-Aqsha di Cibeusi, Jatinangor.(2024-01-11) ANANDA DENDY TRIARTAMEVIA; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenPondok Pesantren memiliki berbagai macam kegiatan baik dalam bidang akademik maupun non akademik. Seperti hal nya kegiatan yang ditemukan di Pondok Pesantren Modern Al-Aqsha Jatinangor yaitu fenomena tradisi ziarah makam kubur. Tradisi ini dilakukan setiap malam jumat kliwon dan kegiatan ini biasa disebut “Ziarotul Qubur Malam Jumat Kliwon”. Dengan menggunakan Teori Tindakan Sosial oleh Max Weber, penelitian ini bertujuan untuk meneliti motif atau tujuan dari dilakukan nya tradisi tersebut oleh para anggota komunitas. Selain itu juga peneliti hendak menganalisis tradisi ini menggunakan empat tipe tindakan dari Teori Tindakan Sosial yaitu rasionalitas instrumental, rasionalitas nilai, tindakan tradisional dan tindakan afektif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, serta teknik pengumpulan data menggunakan observasi partisipatif, wawancara dan dokumentasi. Hasil temuan dari penelitian ini adalah para anggota komunitas melakukan tindakan sosial tradisi ziarah kubur dengan dorongan empat tipe tindakan yang ada menurut Max Weber. Rasionalitas instrumental ditandai dengan pengetahuan mereka mengenai arti atau makna tradisi ziarah kubur, rasionalitas nilai ditandai dengan nilai sosial dan nilai agama yang ditanamkan di wilayah Ponpes, tindakan tradisional ditandai dengan ajaran tradisi yang telah dilakukan secara turun temurun, serta tindakan afektif yang ditandai dengan perasaan yang dirasakan oleh para anggota komunitas.Item Habitus, Modal dan Ranah dalam Peningkatan Kapasitas Pemuda oleh Paguyuban Abang Mpok Kabupaten Bekasi(2023-10-12) REMARSA AYU TSABITAH; Hery Wibowo; Muhammad FedryansyahPemuda sebagai agen perubahan memiliki peran besar dalam pembangunan sosial sehingga penting adanya peningkatan kapasitas pemuda agar dapat menjadi insan yang bermanfaat bagi bangsa dan negara. Paguyuban Abang Mpok Kabupaten Bekasi merupakan organisasi duta pemuda, wisata dan budaya yang mewadahi pemuda untuk meningkatkan potensinya dan turut ikut serta dalam memberdayakan pemuda dan masyarakat lainnya. Penelitian ini mengkaji bagaimana Habitus, Modal dan Ranah dalam peningkatan kapasitas pemuda oleh PAMSI. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, data yang diperoleh menggunakan teknik purposive sampling melalui observasi non-partisipan, wawancara mendalam, studi dokumentasi dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa habitus yang terbangun mendorong Abang Mpok untuk meningkatkan kapasitas dirinya melalui keyakinan, apresiasi, pemahaman, dan pengalaman mereka dalam menjadi seorang Abang Mpok. Hasil penelitian juga menunjukkan bagaimana PAMSI mengumpulkan dan mengoptimalkan modal sosial, modal budaya dan modal simbolik untuk meraih eksistensi dan memiliki pengaruh di dalam ranah publik serta mendorong praktik peningkatan kapasitas pemuda untuk terus berkembang. Dengan menggunakan konsep habitus, modal dan ranah oleh Pierre Bordieu, penelitian ini memberikan pemahaman terkait dinamika PAMSI yang sangat kompleks.Item FUNGSI PONDOK PESANTREN AL-AQSHA DALAM MEMBENTUK PENDIDIKAN KARAKTER AKHLAKUL KARIMAH SANTRI(2023-08-14) RESTI PUTRI SUPRIADI; Hery Wibowo; Muhamad Fadhil NurdinPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui fungsi pondok pesantren al-aqsha dalam membentuk pendidikan karakter akhlakul karimah santri, serta untuk mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat proses pembentukan pendidikan karakter akhlakul karimah santri di pondok pesantren al-aqsha. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ponpes al-aqsha berupaya untuk membentuk pendidikan karakter akhlakul karimah santri melalui program-program kegiatan yang ada, program kegiatan tersebut berupa program mengkaji kitab akhlakul banin, program one day one juz, kegiatan beribadah santi, program gerai babully, program pengabdian masyarakat, serta program berbagi & open donasi. Penelitian ini menggunakan teori struktural fungsional Robert K. Merton dengan konsep utamanya yaitu fungsi, disfungsi & non fungsi. Dalam proses pembentukan pendidikan karakter akhlakul karimah tidak lepas dari adanya faktor pendukung dan faktor penghambat, baik itu faktor internal maupun faktor eksternal.Item Adaptasi Orang Tua, Siswa, dan Guru Dalam Proses Pembelajaran Tatap Muka Terbatas Di Kecamatan Cilengkrang Kabupaten Bandung(2023-06-28) NIDA HANIFAH NUR FARIDAH; Desi Yunita; Bintarsih SekarningrumAdanya kebijakan pembelajaran tatap muka terbatas atau PTMT membuat perubahan seperti metode belajar menjadi tatap muka dengan sistem sesi, penerapan protokol kesehatan, dan aturan baru yang tidak ada dalam pembelajaran jarak jauh. Demi terlaksananya proses pembelajaran dengan aman dan nyaman, maka siswa, orang tua, dan guru memiliki sikap dan caranya untuk beradaptasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana adaptasi orang tua, siswa, dan guru saat PTMT. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Penelitian dilakukan terhadap 14 informan yang merupakan orang tua, siswa, dan guru di SDN Cinangka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang tua, siswa, guru di SDN Cinangka beradaptasi dengan beberapa proses sebagai bentuk penyesuaian dari kebijakan PTMT melalui mengikuti metode belajar dan aturan dengan baik. Akan tetapi terdapat berbagai hambatan yang dilalui, utamanya waktu yang sangat terbatas membuat siswa lebih sulit memahami materi pembelajaran. Guru pun akhirnya memberikan tambahan materi dan tugas dengan berinovasi memanfaatkan media digital. Orang tua, siswa, dan guru di SDN Cinangka dapat beradaptasi dengan baik karena mematuhi sistem dengan bijak dan kesadaran akan saling membantu satu sama lain. Media digital dan interaksi yang baik menjadi faktor pendukung yang penting dalam kelancaran proses adaptasi.Item FUNGSI PONDOK PESANTREN SAADAROTUDDAROIN DALAM MEWUJUDKAN GENERASI TAFAQQUH FIDDIN DI KECAMATAN SOLOKANJERUK KABUPATEN BANDUNG(2023-10-12) NENENG RENA; Desi Yunita; Wahju GunawanPondok Pesantren Sa’adarotuddaroin merupakan Lembaga Pendidikan yang memiliki tujuan untuk mewujudkan generasi Tafaqquh Fiddin. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui mengetahui fungsional Ponpes Sa’adarotuddaroin dalam bidang Pendidikan, religi, ekonomi dan sosial, serta untuk mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat Ponpes Sa’adarotuddaroin dalam mewujudkan generasi tafaqquh fiddin. Penelitian ini menggunakan teori struktural fungsional Robert K. Merton dengan konsep utamanya yaitu fungsional, disfungsional & non-fungsional. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ponpes Sa’adarotuddaroin berupaya untuk membentuk generasi tafaqquh fiddin santri melalui fungsional berbagai bidang diantaranya fungsional di bidang pendidikan menanamkan kemandirian, kedisiplinan dan keberanian. Fungsional di bidang religi memberikan pembinaan akhlak dan menciptakan lingkungan religius. Fungsional di bidang ekonomi memanfaatkan lahan kosong untuk melatih kewirausahaan dalam program bioflok dan hidroponik. Fungsional di bidang sosial membuka interaksi sosial dengan program pengajian dan BLK. Fungsional tersebut dijalankan melalui program kegiatan ponpes berupa kelas tahfidz, kitab kuning, ekstrakurikuler, balai latihan kerja dan budidaya ikan. Disfungsional ponpes Sa’adarotuddaroin karena kurikulum kurang maksimal dan santri kelelahan karena tugas dari luar (Sekolah formal) dan tugas dari ponpes, sedangkan non-funsional tidak ditemukan di Ponpes Sa’adarotuddaroin. Dalam proses mewujudkan generasi tafaqquh fiddin tidak lepas dari adanya faktor pendukung seperti banyaknya donatur sehingga program kerja semua bisa berfungsi dan faktor penghambat seperti Kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM).Item FUNGSI PROGRAM PESANTREN MAHASISWA DALAM MEMBENTUK KARAKTER RELIGIUS PADA MAHASISWA DI KOTA BANDUNG(2024-01-09) AZIS MU'MIN; Muhamad Fadhil Nurdin; Aditya Candra LesmanaPendidikan karakter religius pada mahasiswa memiliki peran yang krusial dalam membentuk individu yang etis, bertanggung jawab, dan berkontribusi positif pada masyarakat. Dalam era yang semakin kompleks, karakter religius menjadi landasan moral yang memandu mahasiswa menghadapi tantangan yang akan dihadapi. Salah satu metode pendekatan pendidikan karakter adalah dengan program pesantren mahasiswa. Penelitian ini menganalisis mengenai fungsi program pesantren mahasiswa dalam membentuk karakter religus pada mahasiswa di Kota Bandung. Fokus utama dalam penelitian ini adalah fungsi manifes dan laten serta disfungsi dari program pesantren mahasiswa (PPM) yang dilaksanakan oleh pesantren Daarut Tauhid Bandung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program pesantren mahasiswa (PPM) memiliki kontribusi positif dalam pembentkan karakter religius pada mahasiswa, fungsi manifes program ini meliputi pengajaran agama, pelatihan moral, dan praktik ibadah sedangkan fungsi latennya mencakup perubahan pemebentukan solidari sosiak, perubhaan nlai dan norma, dan penguatan identitas keagamaan. Namun meskipun program ini memiliki kontribusi yang positif, terdapat disfungsi dari program ini yang mencakup kelelahan dan adanya konflik yang terjadi pada mahasiswa.Item STRATEGI ADAPTASI SOSIAL PEDAGANG PASAR TRADISIONAL MENGHADAPI PANDEMI COVID-19 (STUDI PASAR JAYA, CENGKARENG, JAKARTA)(2022-10-13) GEBY APRILA SIMANJUNTAK; Budi Sutrisno; Wahju GunawanPandemi Covid-19 sangatlah berdampak bagi seluruh sector kehidupan. salah satu sector yang sangat terasa dampaknya ialah sector perdagangan. Hal ini sangat dirasakan oleh pedagang pasar tradsional Pasar Jaya, Cengkareng, Jakarta Barat. Studi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Strategi para pedagang pasar dalam menghadapi Pandemi Covid-19. Penelitian ini dikaji menggunakan teori Adaptasi Sosial Soerjono Soekanto. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan informan yang dipilih menggunakan purposive sampling. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Strategi Adaptasi yang dilakukan pedagang Pasar Jaya, Cengkareng terdiri atas: 1. Strategi Aktif , dimana para pedagang melakukan usaha lain selain berdagang normal. 2. Strategi Pasif, dimana para pedagang menekan angka pengeluaran rumah tangga. 3. Strategi Jaringan, dimana para pedagang memanfaatkan relasi dan bantuan. Strategi Sosial yang dilakukan para pedagang sangat membantu pedagang menstabilkan keadaan.