SOSIALISASI DAN ENKULTURASI TRADISI PENGANUT MADRAISME DALAM KELUARGA DI KAMPUNG CIREUNDEU, KOTA CIMAHI
No Thumbnail Available
Date
2012-10-19
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
ABSTRAK
Masalah
dalam penelitian ini yaitu mengapa saat
ini di lingkungan masyarakat “modern†(urban dan industri) dan religius
(Islami), aliran madraisme atau kepercayaan Sunda Wiwitan masih tetap
eksis dan memiliki penganut setia di Kampung Cireundeu, Kota Cimahi. Sementara itu, aliran kepercayaan sejenis seperti; Ahmadiyah
telah dilarang (melebur).
Penelitian
ini merupakan studi kasus, dengan menggunakan metode deskriptif analitik, untuk
kepentingan mendeskripsikan data lapangan secara utuh digunakan pendekatan
kualitatif (paradigma fenomenologi). Tehnik pengumpulan data melalui observasi, dan wawancara mendalam.
Keabsahan data dilakukan dengan tehnik triangulasi serta melalui cek and ricek dan konfirmasi antara
hasil observasi dan wawancara mendalam.
Tujuan penelitian untuk menganalisis proses sosialisasi dan enkulturasi tradisi
penganut Madraisme dalam keluarga di Kampung Cireundeu, dengan
menggunakan teori sistem, struktural-functional Talcot Parsons untuk
menganalisis proses sosialisasi tradisi
di kampung tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1)
Proses sosialisasi dan enkulturasi tradisi leluhur telah ditanamankan sejak
anak-anak sampai dewasa, dengan tujuan agar anak memiliki kemampuan hidup dalam
tataran era lebih luas atau global tanpa harus meninggalkan jati dirinya, (2)
Proses sosialisasi dalam keluarga berlangsung dari mulai anak-anak sampai
dewasa, dalam suasana kehidupan yang harmonis, kharismatik dan terhormat,
dengan isi pembelajaran mengenai etika pergaulan, norma, adat istiadat
ka-Sundaan, dan ajaran kepercayaan; (3) Peran
institusi keluarga, merupakan faktor yang sangat menentukan dalam membina
personalisasi nilai; (4) Pola sosialisasi dan enkulturasi tradisi dalam
keluarga berlangsung sejalan dengan pola pergaulan antara orang tua dengan anak
yang berlandaskan kewibawaan orang tua, melalui tahap imitasi, sugesti, indentifikasi,
dan Simpati.
Implikasi teoritik penelitian menunjukkan bahwa temuan dari hasil
penelitian ini mendukung teori Structure-functional dan Social System. Praksis
sosialisasi pada satuan keluarga menggambarkan sebuah jaringan kelompok kerabat
(kin-group) yang bekerja sama secara
terorganisasi, berdasarkan nilai-nilai, norma, dan adat istiadat masyarakat.
Berdasarkan kesimpulan penelitian ini, maka konsep baru yang diajukan
adalah proses sosialisasi dan enkulturasi yang dilakukan secara komprehensif
dengan melibatkan semua unsur akan mempertkuat tradisi lokal.
Kata Kunci : Sosialisasi, Enkulturasi , Tradisi, Aliran Madraisme, Keluarga
ABSTRACT
Up to the present time, we still find
people who profess the ism which is no longer suitable for the modern or
religious society. This research is a case study which is purposed to
understand the existence of Madraism
followers, which is known as “Sunda Wiwitan†, at Cireundeu village, Cimahi
city.
The problem is, why Madraism is still
faithfully professed, meanwhile another ism
such as Ahmadiyah has been prohibited. The method used in the research
is descriptive analytical method and field data are described using qualitative
approach (phenomenal paradigm). Data collecting was conducted through
observation and deep interview. Validity of the data is measured using
triangulation technique through confirmation and check and recheck between the
results of observation and deep interview. The objective of the research is to
analyze socialization and enculturation of Madraism follower tradition within
the family life at Cireundeu village using Structural-functional Talcot Parson
System theory.
The results of the research are as follows:
(1) socialization and enculturation
process of Madraism have
implanted since the childhood with the aim at having ability to live in global
era without losing their identity, (2) the process occur in harmonious,
charismatic, and noble life with the content of social ethic, norms, Sundanese
custom, and Madraism, (3) the family is a major factor in developing personalized value, (4) the process pattern in
accordance with the intercourse between parents and children based on influence
of parents through stages of imitation, suggestion, identification, and
sympathy.
Theoretical implication of the study
indicates that the findings of this study support the Structural-functional
theory and Social System. Socialization in a unit of family describes a network
of relatives (kin-group) which is continued cooperatively based on values,
norms, and social customs.
Based on the suggestion of the research,
the concept proposed is a comprehensive socialization and enculturation by
involving all elements to strengthen the local tradition.
Keywords:
Socialization, enculturation, tradition, Madraism, family.
Description
Keywords
Sosialisasi, Enkulturasi, Tradisi