S1 - Sarjana
Permanent URI for this community
Browse
Browsing S1 - Sarjana by Author "Achmad Rizal"
Now showing 1 - 15 of 15
Results Per Page
Sort Options
Item ANALISIS DAYA SAING BIDANG PERIKANAN BUDIDAYA TAMBAK DI PROVINSI JAWA BARAT(2023-02-13) MELDA NURUL WINDA SARI; Achmad Rizal; Asep Agus Handaka SuryanaABSTRAK Melda Nurul Winda Sari (Dibimbing oleh : Asep Agus Handaka Suryana, Achmad Rizal, dan Atikah Nurhayati) 2021. Analisis Daya Saing Bidang Perikanan Budidaya Tambak di Provinsi Jawa Barat. Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu sentra tambak yang ada di Indonesia yang memberikan kontribusi bagi perikanan tambak nasional, pada tahun 2019 produksi budidaya tambak di Provinsi Jawa Barat mencapai 391.572,892 ribu ton per tahun. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis daya saing dan tren perkembangan perikanan budiaya tambak Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2020 – September 2021. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah literature survey untuk mengetahui daya saing dan tren perkembangan budidaya tambak di 27 Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat. Setelah data diolah maka data akan dianalisis secara deskriptif. Data primer berupa pendapat ahli (expert judgement) terdiri dari 20 orang mengenai proporsi daya saing perikanan budidaya tambak. Data sekunder berupa data statistik Perikanan Budidaya Tambak pada tahun 2004 -2019 Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan lima indikator utama yaitu sumber daya manusia, fasilitas, sarana dan prasarana, produksi, dan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa profil daya saing perikanan budidaya tambak pada tahun 2019 di Provinsi Jawa Barat dengan peringkat pertama daya saing sangat tinggi ditempati oleh Kabupaten Indramayu, peringkat kedua daya saing sangat tinggi ditempati oleh Kabupaten Karawang, dan peringkat ketiga daya saing sangat tinggi ditempati oleh Kabupaten Cirebon. Tren perkembangan daya saing perikanan budidaya tambak di Provinsi Jawa Barat dari tahun 2004 – 2019 menggambarkan bahwa perkembangan budidaya tambak di Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat mengalami perubahan yang berfluktuatif. Saran yang diharapkan dari hasil penelitian ini diantaranya yaitu, Kabupaten/Kota yang memiliki nilai indikator utama yang tinggi harus dipertahankan sedangkan, Kabupaten/Kota yang memiliki nilai indikator yang rendah menjadu prioritas dalam pembangunan untuk meningkatkan daya saing perikanan budidaya tambak, dan melakukan penelitian lanjutan mengenai strategi kebijakan perikanan budidaya tambak diseluruh Provinsi Indonesia serta menciptakan budidaya tambak yang lestari, melakukan pengelolaan budidaya tambak yang terstruktur, dan memanfaatkan atau lebih mengeksplor sumber daya air payau yang tersedia.Item ANALISIS PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN NELAYAN JARING INSANG HANYUT DI PANTAI MUTUN DESA LEMPASING KECAMATAN PADANG CERMIN KABUPATEN PESAWARAN LAMPUNG(2014-06-10) ALGHISNA RAHMATIKA; Achmad Rizal; Emma RochimaABSTRAK Alghisna Rahmatika (Dibimbing oleh Achmad Rizal dan Emma Rochima), 2014. Analisis Pendapatan dan Kesejahteraan Nelayan Jaring Insang Hanyut di Pantai Mutun Desa Lempasing Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran Lampung. Penelitian ini mengenai analisis pendapatan dan kesejahteraan nelayan jaring insang hanyut di Pantai Mutun Desa Lempasing Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran, yang dilaksanakan sejak Januari 2014 sampai dengan Maret 2014. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat pendapatan dan tingkat kesejahteraan nelayan jaring insang hanyut di Desa Lempasing berdasarkan standar Badan Pusat Statistik (BPS). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey, dengan teknik wawancara menggunakan kuisioner. Parameter yang dikaji yaitu analisis pendapatan nelayan, analisis keragaan biaya manfaat dan tingkat kesejahteraan. Hasil penelitian ini menunjukan rata- rata pendapatan nelayan jaring insang hanyut yang menggunakan kapal motor sebesar Rp 8.864.621 perbulan dan memenuhi syarat kelayakan usaha beberapa parameter finansial dengan BCR 2,6, nilai payback periode 5,7, nilai profitabilitas 159,7% dan NPV dapat dilihat pendapatan nelayan yang menggunakan kapal motor saat ini (2014) yaitu Rp 16.770.120 sama dengan Rp 13.260.434 lima tahun kemudian (2019). Nelayan jaring insang hanyut yang menggunakan motor tempel memiliki pendapatan sebesar Rp 3.298.959 perbulan dan dengan BCR 2,1 nilai payback periode 13,1 nilai profitabilitas yang diperoleh yaitu 109,9% sedangkan untuk NPV dapat dilihat pendapatan nelayan yang menggunakan motor tempel yang mempunyai pendapatan saat ini (2014) yaitu Rp 8.122.044 sama dengan Rp 6.424.790 lima tahun kemudian (2019), dapat dilihat pula bahwa usaha penangkapan ikan menggunakan jaring insang hanyut menguntungkan karena Benefit (B) – Cost (C) mendapatkan hasil yang positif. Tingkat kesejahteraan nelayan jaring insang hanyut tergolong dalam tingkat kesejahteraan tinggi menurut 11 indikator BPS dengan skor 34 nelayan jaring insang hanyut yang menggunakan kapal motor, nelayan jaring insang hanyut yang menggunakan motor tempel dengan skor 33. Jika dilihat dari tingkat pendapatan nelayan jaring insang hanyut baik dari pendapatan hasil tangkapan nelayan maupun pendapatan sampingan nelayan jaring insang hanyut diketahui sebanyak 18 responden (47%) mempunyai pendapatan di atas Upah Minimum Regional (UMR) Provinsi Lampung yaitu Rp 1.150.000 dan sebanyak 20 responden (53%) mempunyai pendapatan di bawah Upah Minimum Regional (UMR). Kata Kunci : pendapatan, kesejahteraan, nelayan, Pantai Mutun, Lampung ABSTRACT Alghisna Rahmatika (Supervised by Achmad Rizal and Emma Rochima), 2014. Analysis of Income and Family Prosperity of Drifting gill nets in Mutun Beach at Lempasing Village in Padang Cermin, Pesawaran Lampung. This is a survey study of income and family prosperity of fishermen of drift gill net in Mutun Beach at Lempasing village in Padang Cermin, Pesawaran lampung. It was conducted from January 2014 to march 2014. This study aims to analyze the level of income of the fishermen according to data taken from BPS. The study applied survey method, and the data were collected through interview and questionnaire. There are three parameters which being the focus of this study they are analysis of income of fishermen, analysis of welfare benefit costs, and the level of family prosperity. The results of the study reveal that the average of incomes of the fishermen who use motorboat was Rp 8.864.621 per month which fulfills the requirement of feasibility of financial parameter with a BCR of 2,6 and the value of payback period 5,7. The level of probitability of the data is 159,7%. In addition, the NPV of fisherman incomes who use motorboats today (2014) is Rp 16.770.120 which will be similar as the income for the next five years (2019) that is Rp 13.260.434. Meanwhile, the incomes of fisherman who use outboard motors are Rp 3.298.959 per month with BCR of 2,1 and the value of payback period 13,1 Its value of probability is 109,9%. In the meantime, the NPV of incomes of fisherman who use outboard motors today (2014) is Rp 9.477.532 which will be similar as the income for the next five years, which is Rp 7.497.023. Based on the result of the study, it can be said that the Business of drift gillnet fisheries is beneficial since the result of Benefit (B)-Cost (C) was positive. Moreover, the level of family prosperity of the Fishermen of Drifting Gill Net can be categorized into the high level according to 11 indicators proposed by BPS. It was found that the score of the fisherman who use motorboats was 34, while, the fisherman who use outboard motors scored 33. Nevertheless, regarding the level of incomes of fishermen of drift gill net both their real income and supplementary income, it was found that the incomes of 18 respondents (47%) was investigated above the UMR in Lampung, which is Rp 1.150.000, whereas the incomes of 20 respondents (53%) below the UMR. Keywords : income, welfare, fishing, Mutun Beach, LampungItem ANALISIS PENGEMBANGAN USAHA PENGOLAHAN TERASI UDANG TRADISIONAL DI DESA MUNDU PESISIR KABUPATEN CIREBON(2014-04-24) BOY DWIKYARTO; Evi Liviawaty; Achmad RizalPenelitian Analisis Pengembangan Usaha Pengolahan Terasi Udang Tradisional di Desa Mundu Pesisir Kabupaten Cirebon bertujuan untuk mengetahui tingkat kelayakan usaha pengolahan terasi dan merumuskan arah pengembangannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode studi kasus. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa usaha pengolahan terasi dapat di analisis dengan menggunakan analisis pendapatan dan analisis finansial dengan hasil BCR = 1,91 sehingga usaha pengolahan terasi ini layak untuk diusahakan. Arah pengembangan usaha pengolahan terasi di Desa Mundu Pesisir menggunakan analsis SWOT. Strategi pengolahan terasi di Desa Mundu Pesisir berada pada koordinat (0.021 ; 0.167) terletak pada kuadran 1 yang artinya usaha pengolahan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada.Item Analisis Penggunaan BBM Dalam Industri Perikanan Tangkap Skala Kecil di Kabupaten Cirebon(2014-06-12) WILDAN KESUMA PUTRA; Achmad Rizal; Zuzy AnnaPenelitian ini memberikan gambaran mengenai penggunaan BBM dalam industri perikanan tangkap skala kecil di Kabupaten Cirebon diantaranya analisis proporsi BBM terhadap total cost, analisis proporsi penggunaan BBM terhadap produksi tangkapan, analisis proporsi BBM terhadap rente ekonomi, analisis hubungan antara produksi tangkapan, penggunaan bahan bakar minyak serta input lainnya, dan analisis faktor yang mempengaruhi penggunaan jumlah BBM pada perikanan skala kecil di Kabupaten Cirebon. Penelitian ini dilaksanakan pada 7 kecamatan di Kabupaten Cirebon tepatnya dikecamatan Kapetakan, Suranenggala, Gunung Jati, Mundu, Pangenan, Gebang, dan Losari. Metode pengambilan sampel dengan metode purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Nilai proporsi antara BBM terhadap total cost di kabupaten Cirebon mencapai 0,659. Presentase total cost paling besar adalah biaya BBM sebesar 66 % dan total cost paling kecil adalah biaya perbekalan lainya sebesar 2%. Alat tangkap yang memiliki nilai rasio terbesar terdapat pada alat tangkap Apollo atau pukat harimau sebesar 0,783 dan terendah pada alat tangkap jaring rampus sebesar 0,389. Nilai total rasio jumlah total hasil tangkapan dengan banyaknya jumlah BBM yang dikeluarkan di Kabupaten Cirebon sebesar 1,664 kg/liter. Alat tangkap yang memiliki nilai rasio tertinggi adalah jaring apollo atau pukat harimau sebesar 3,728 kg/liter, sedangkan nilai rasio terendah adalah jaring kejer sebesar 0,445 kg/liter. Nilai rata-rata kebutuhan BBM pada penangkapan ikan di Kabupaten Cirebon yang paling tinggi adalah dalam penangkapan berbagai jenis udang sebesar 1,27 kg/liter, sedangkan yang paling rendah adalah ikan kuro sebesar 0,36 kg/liter. Nilai total rasio jumlah BBM dengan rente ekonomi di Kabupaten Cirebon sebesar 0,453. Alat tangkap yang memiliki nilai tertinggi adalah jaring arad sebesar 0,930, sedangkan nilai rasio terendah adalah jaring millenium sebesar 0,123 kg/liter. Faktor yang mempengaruhi penggunaan BBM diantaranya lama kegiatan penangkapan ikan dan jarak penangkapan. Artinya setiap penambahan lama penangkapan ikan sebesar 1 jam penangkapan akan bertambah pula konsumsi BBM sebanyak 2,12 liter dan setiap penambahan jarak tangkapan sebesar 1 mil , maka akan bertambah pula konsumsi BBM sebanyak 1,72 liter. Faktor yang mempengaruhi produksi tangkapan diantaranya, jarak melaut dan BBM. Artinya dalam penambahan 1 mil jarak tangkapan ikan akan bertambah pula produksi tangkapan ikan sebesar 0,511 dan setiap penambahan 1 liter BBM akan bertambah juga produksi tangkapan ikan sebesar 0,71.Item Analisis Peran Sektor Perikanan Terhadap Pembangunan Wilayah Kabupaten Batubara Sumatera Utara(2016-07-27) IMELDA YUNIARTA S; Atikah Nurhayati; Achmad RizalPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis laju pertumbuhan sektor perikanan dari tahun ke tahun di Kabupaten Batu Bara dan menganalisis peran sektor perikanan terhadap pembangunan wilayah di Kabupaten Batu Bara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Literature Survey dengan menggunakan metode analisis yaitu analisis Shift Share dan analisis keunggulan wilayah menggunakan analisis Location Quotient (LQ), analisis Localization Index (LI), analisis Specialization Index (SI). Hasil analisis Shift Share menunjukkan bahwa sektor perikanan Kabupaten Batubara memiliki profil pertumbuhan yang lambat dan memiliki daya saing yang rendah. Hasil analisis keunggulan wilayah dengan menggunakan LQ dengan angka rata-rata 1,43; LI dengan angka rata-rata 0,01; dan SI dengan angka rata-rata 0,00 – 0,01 menunjukkan bahwa sektor perikanan merupakan sektor basis namun bukan menjadi fokus sektor perekonomian.Item Analisis Perilaku Konsumen Dalam Keputusan Pembelian Produk Abon Ikan (Studi Kasus di Rumah Abon Bandung)(2015-11-07) SITI SARAH AFINA SP; Iwang Gumilar; Achmad RizalPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis perilaku konsumen dalam proses pengambilan keputusan membeli abon ikan di Rumah Abon Bandung dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli abon ikan di Rumah Abon Bandung. Penelitian ini dilakukan di Kota Bandung pada bulan April hingga bulan September 2015. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus. Pengumpulan data dilakukan metode purposive sampling untuk pemilik sentra oleh-oleh dan accidental sampling untuk konsumen. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif. Teknik analisis yang digunakan untuk menganalisis tingkat kesukaan konsumen terhadap abon ikan dan faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan yaitu dengan metode Chi Kuadrat. Untuk menganalisis gradasi preferensi digunakan skala likert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata dari perilaku konsumen adalah lebih dari 2. Yang berarti bahwa penilaian tersebut menunjukkan angka positif karena sudah melebihi nilai tengah. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli abon ikan di Rumah Abon yaitu jaminan kualitas, popularitas, harga, pengetahuan produk, sistem promosi, aksesibilitas, kenyamanan, sanitasi higienis, keramahan, tampilan produk, rasa dan tekstur, dan kepuasan. Nilai signifikan dari analisis Chi Square menunjukkan bahwa jaminan kualitas, popularitas, harga, pengetahuan produk, sistem promosi, aksesibilitas, kenyamanan, sanitasi higienis, keramahan, tampilan produk, rasa dan tekstur, dan kepuasan memiliki nilai lebih rendah dari 0,05.Item ANALISIS SALURAN PEMASARAN IKAN SIDAT (Anguilla sp.) DI PALABUHAN RATU(2022-08-02) FAIZAL CHANDRA LUKITA; Atikah Nurhayati; Achmad RizalTeluk Palabuhan Ratu merupakan salah satu perairan pantai selatan Pulau Jawa yang memiliki potensi besar dalam penyediaan glass eel. Salah satu lokasi yang menjadi tempat penangkapan ikan sidat adalah muara Sungai Cimandiri yang berada di bagian selatan Teluk Palabuhan Ratu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis saluran pemasaran ikan sidat (Anguilla sp.), menganalisis tingkat efisiensi saluran pemasaran ikan sidat (Anguilla sp.) di Palabuhan ratu Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Penelitian ini dimulai pada bulan Juni 2019 hingga Januari 2020. Metode penelitian yang digunakan adalah teknik snowball sampling yaitu dengan cara menggunakan rekomendasi dari pembudidaya tersebut untuk menentukan responden di tiap lembaga pemasaran sehingga jumlah responden keseluruhan adalah 21 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 2 saluran pemasaran ikan sidat dan memiliki lembaga usaha yaitu nelayan, pengumpul 1 dan pengumpul 2. Saluran pemasaran yang memiliki tingkat efisiensi tertinggi terdapat di saluran pemasaran II dengan total keuntungan lebih besar dan memiliki panjang saluran yang lebih pendek dari saluran pemasaran I. Tingkat efisiensi pada setiap saluran dapat dilakukan perhitungan Benefit Cost Ratio, data yang didapatkan dari rata-rata BCR pengempul II lebih besar dari lembaga pemasaran lainnya yaitu 1,25, dan 1,22 untuk BCR pengumpul I.Item Analisis Sosial Ekonomi Perikanan Tangkap Di Waduk Jatigede (Studi Kasus di Desa Sukamenak dan Desa Cisurat), Kabupaten Sumedang(2023-01-18) FAUZIA INDAH SHAUMI; Eri Bachtiar; Achmad RizalWaduk Jatigede merupakan waduk terbesar ke 2 di Jawa Barat setelah waduk Jatiluhur yang terletak di Kabupaten Sumedang Jawa Barat. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis kondisi sosial ekonomi serta nilai manfaat perikanan tangkap di Waduk Jatigede, Kabupaten Sumedang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data Primer dengan Judgment Sampling sebanyak 25 responden. Hasil analisis sosial mengenai konflik sosial yang melibatkan pelaku usaha perikanan masyrakat lokal dengan masyarakat non lokal. Konflik yang terjadi yaitu mengenai daerah penangkapan ikan, dimana hanya diperbolehkan bagi masyarakat yang terkena dampak pembangunan saja. Sedangkan hasil analisis ekonomi mengenai analisis kelayakan usaha menggunakan beberapa alat tangkap adalah Nilai Keuntungan Jaring Insang (gill net) Rp.72.150.000, Jaring Lempar (kecrik) Rp.343.450.000 dan Bagan Rp.26.750.000. Break Event Point (BEP) produksi Jaring Insang (gill net) 2.573 kg, Jaring Lempar (kecrik) 1.816 kg, Bagan 1.290 kg dalam 1 tahun dan Break Event Point (BEP) harga Jaring Insang (gill net) Rp.5.437/kg, Jaring Insang (kecrik) Rp.6.810/kg dan Bagan Rp.6.450/kg dalam 1 tahun. Benefit Cost Ratio Jaring Insang (gill net) 2,75, Jaring Lempar (Kecrik) 2,20 dan Bagan 2,32, Payback Period Jaring Insang selama 7 bulan, Jaring Lempar (kecrik) selama 5 bulan, sedangkan bagan selama 4 bulan. Pada kegiatan penangkapan ini bernilai positif, artinya usaha penangkapan ikan di Waduk Jatigede menggunakan alat tangkap Jaring Insang, Jaring Lempar, Bagan dan ini menguntungkan serta layak untuk dilaksanakan.Item Analisis Struktur Pertumbuhan Ekonomi Sektor Perikanan di Kabupaten Bogor(2023-01-04) DINDA AULIA FEBRISYA; Achmad Rizal; Yuli AndrianiPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis struktur pertumbuhan ekonomi dan laju pertumbuhan ekonomi sektor perikanan di Kabupaten Bogor berdasarkan perbandingan jumlah produksi domestik regional bruto Kabupaten dan Provinsi. Penelitian ini dimulai pada bulan Februari 2021 hingga April 2021. Metode penelitian dilakukan dengan metode survey yang dikumpulkan baik melalui survei keputusan yang kemudian dianalisis secara kuantitatif dan disajikan secara deskriptif. Data penelitian ini terdiri dari dua jenis yaitu data primer dan data sekunder. Analisis data yang dilakukan meliputi Analisis Shift Share dan Analisis Location Quotient (LQ). Berdasarkan penelitian yang dilakukan mengenai Analisis Struktur Pertumbuhan Ekonomi Sektor Perikanan di Kabupaten Bogor, dapat disimpulkan Sektor Perikanan di Kabupaten Bogor merupakan sektor basis dengan nilai LQ yaitu 1,2712. Menunjukkan nilai pertumbuhan pergeseran bersih produksi sektor perikanan Kabupaten Bogor dengan rata – rata dari tahun 2015 – 2019 yaitu sebesar -1.331.820,44. Sektor perikanan menunjukkan nilai PB< 0, yang berarti sektor perikanan di Kabupaten Bogor memiliki laju pertumbuhan yang lamban.Item ANALISIS USAHA LOBSTER (Panulirus spp.) DI PESISIR SELATAN KABUPATEN GARUT(2014-07-22) POPON SUNARTI; Asep Agus Handaka Suryana; Achmad RizalABSTRAK Popon Sunarti (Dibimbing oleh: Asep Agus Handaka Suryana dan Achmad Rizal) 2014. “Analisis Usaha Lobster (Panulirus spp.) di Pesisir Selatan Kabupaten Garut”. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis profil saluran pemasaran, efisiensi pemasaran dan melakukan analisis finansial penangkapan lobster yang ada di Pesisir Selatan Kabupaten Garut, mengidentifikasi faktor yang mendukung dan menghambat pemasaran lobster yang ada di Pesisir Selatan Kabupaten Garut, memformulasikan strategi pengembangan penangkapan perikananan dan pemasaran lobster. Penelitian ini dilakukan di Cilauteureun Kecamatan Cikelet Kabupaten Garut pada bulan Februari 2014. Penelitian ini dirancang sebagai penelitian deskriptif dengan menggunakan metode studi kasus. Teknik penentuan sampel yang dilakukan menggunakan metode survey untuk kelompok nelayan dan metode Pusposive sampling untuk pelaku/lembaga pemasaran. Data yang diperoleh dari hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis pemasaran (saluran pemasaran, fungsi pemasaran dan perilaku pasar), analisis biaya manfaat, analisis margin pemasaran, analisis rasio keuntungan terhadap biaya, analisis finansial (analisis imbangan penerimaan dan biaya (R/C), payback Period ) dan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukan terdapat satu saluran pemasaran saja untuk pemasaran lobster di daerah TPI Cilauteureun. Secara umum rasio keuntungan pada saluran pemasaran sudah menunjukan penyebaran keuntungan yang merata di antara pelaku pemasaran. Keuntungan yang diperoleh nelayan penangkap lobster dalam setahun sebesar 27.400.000,00. Pada usaha penangkapan lobster di daerah Cilauteureun menunjukan nilai R/C sebesar 1,14 dan nilai payback Period adalah 6,8. Hasil analisis SWOT dalam perumusan kebijakan dapat diketahui bahwa penangkapan ikan oleh nelayan berada pada kuadran I yaitu mendukung strategi agresif. Kata kunci : analisis finansial, kebijakan pengembangan, pemasaran lobster.Item Analysis of Household Welfare Level of Fish Farmers in Ciganjur, South Jakarta (A Case Study of Fish Farmers in Aquaculture Centre Land)(2016-07-27) GINANDYA FATHIRA; Rosidah; Achmad RizalThis study analyzes household welfare level of fish farmers in Aquaculture Center Land in Ciganjur, South Jakarta, held in February until May 2016. This research aims to determine the level of household welfare of fish farmer in Aquaculture Center Land based on the standard from Central Statistics Agency (CSA) of National Economy Social Survey (NESS) 2011. The methods used in this research is a case study and the data is collected by direct interview to 29 fish farmers and distributing questionnaires. Parameter research covered characteristics of fish farmers and environmental aspects are summarized in 11 indicators from CSA of NESS 2011. The result showed that fish farmers in Aquaculture Center Land are not entirely poor. Based on 11 indicators from CSA of NESS 2011, the score welfare is 34 in average, which mean that the welfare level of fish farmers in Aquaculture Center Land in Ciganjur, South Jakarta is high.Item Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pola Konsumsi Makanan dan Non Makanan Rumah Tangga Pembudidaya Ikan di Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang(2022-11-18) TIAR TIARAWATY; Emma Rochima; Achmad RizalPenelitian ini dilakukan di Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang. Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2021 sampai dengan Juni 2022. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola konsumsi rumah tangga dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pola konsumsi makanan dan non makanan rumah tangga pembudidaya ikan di Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang. Data penelitian terdiri dari dua jenis, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui pertanyaan tertulis dengan menggunakan kuesioner kepada 30 responden. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik propotionate random sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata pengeluaran konsumsi kelompok makanan dalam satu bulan yaitu sebesar Rp. 1.129.970, sedangkan rata-rata pengeluaran konsumsi kelompok non makanan dalam satu bulan yaitu sebesar Rp. 944.900. Hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa variabel pendapatan (X1) dan jumlah anggota keluarga (X4) berpengaruh secara signifikan, sedangkan variabel tingkat pendidikan (X2) dan umur (X4) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pola konsumsi makanan dan non makanan rumah tangga pembudidaya ikan di Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang.Item Komparasi Nilai Tukar Pelaku Usaha Kecil Pariwisata dan Nelayan Tradisional di Kecamatan Pangandaran(2022-08-10) ANNISA SEKAR RATRI NASTITI; Achmad Rizal; Izza Mahdiana AprilianiPerikanan merupakan sektor pertanian yang memiliki sumberdaya alam yang melimpah serta memilki nilai produksi yang tinggi, namun hal tersebut tidak menjadikan nelayan tradisional dan pelaku usaha pariwisata menjadi sejahtera. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung nilai tukar pelaku usaha pariwisata dan nelayan tradisional di Kecamatan Pangandaran serta faktor – faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif komparatif yang ber-lokasi di Kecamatan Pangandaran dengan menggunakan metode sampel accidental sampling. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder dengan jumlah total responden sebanyak 60 orang untuk dua profesi dengan teknik wawancara. Untuk analisis menggunakan formula Nilai Tukar serta Analisis Regresi Linier Berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata – rata Nilai Tukar Nelayan Tradisional adalah sebesar 0,99 sementara rata – rata Nilai Tukar Pelaku Usaha Pariwisata berada pada angka 1.05. Nilai Tukar milik nelayan tradisional berada dibawah 1 yang berarti mereka belum cukup mampu memenuhi kebutuhan rumah tangganya dan dapat dikatakan kurang sejahtera. Sementara, Nilai Tukar milik pelaku usaha pariwisata berada pada angka 1, yang dapat diartikan mereka cukup sejahtera dan cukup mampu memenuhi kebutuhan rumah tangganya. Faktor – faktor yang mempengaruhinya adalah Jumlah Anggota Keluarga (X1), Curahan Kerja sebagai Nelayan atau Pelaku Usaha (X2), Pendapatan (X3) dan Pengalaman Kerja (X4).Item Pengaruh Penambahan Ekstrak Kulit Ari Kelapa Fermentasi dalam Pakan Terhadap Laju Pertumbuhan Ikan Nila (Oreochromis niloticus)(2022-09-05) EKA ROYANI; Kiki Haetami; Achmad RizalLimbah kulit ari kelapa yang diekstrak menjadi minyak memiliki potensi sebagai sumber energi dan penyedia nutrisi lemak yang dapat digunakan sebagai bahan tambahan dalam pakan ikan. Kulit ari kelapa fermentasi diekstraksi menjadi minyak yang diperoleh melalui metode maserasi menggunakan pelarut n-heksana. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh ekstrak kulit ari kelapa dalam pakan terhadap laju pertumbuhan spesifik (SGR dan tingkat kelangsungan hidup (SR) ikan nila (Oreochromis niloticus). Empat pakan dengan dosis ekstrak yang ditambahkan pada pakan komersial pada level 0%, 2%, 4%, dan 6% yang diberikan pada ikan nila selama 35 hari. Laju pertumbuhan spesifik (SGR) tertinggi didapatkan pada ikan dengan penambahan 2% (P 0.05). Ikan yang diberi pakan dengan penambahan 2% ekstrak kulit ari kelapa dalam pakan memiliki pemanfaatan pakan yang paling baik dibandingkan ikan kontrol (P<0.05).Item Strategi Pemasaran Berbasis E-Commerce Produk Olahan Rumput Laut UMKM Aulia Sari Bandung, Jawa Barat(2017) SITI FARIDAH; Atikah Nurhayati; Achmad RizalRiset ini bertujuan untuk menganalisis efisiensi dan strategi pemasaran berbasis e-commerce dari produk olahan rumput laut di UMKM Aulia Sari Bandung. Riset dilakukan dengan metode survei dengan teknik snowball sampling. Hasil survei dianalisis secara deskriptif kualitatif. Riset dilakukan di UMKM Aulia Sari Bandung di Jl. Inspeksi Pengairan No. 3 Cipamokolan Kota Bandung, Jawa Barat dari Juli 2020 sampai dengan Januari 2021. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dengan mewawancarai informan. Data sekunder diperoleh dari konsumen biasa atau informan kedua dan dari studi pustaka terkait riset ini. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT dan QSPM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa koordinat UMKM Aulia Sari Bandung berada pada posisi X, Y = 0,37; 0,10 yang berarti berada pada posisi kuadran I dengan mendukung strategi agresif, artinya dapat memanfaatkan peluang yang dimilikinya. Beberapa alternatif strategi yang dapat dilakukan adalah dengan menjaga kualitas produksi, meningkatkan dan memfasilitasi layanan menggunakan Whatsapp dan Go-Food, meningkatkan promosi dan penjualan melalui Instagram dan Facebook, mempertahankan pemasaran dari Whatsapp dan Go-Food untuk mendapatkan manfaat yang maksimal, serta meningkatkan produk. promosi dan pemasaran melalui media pemasaran online agar terlihat menarik.