Ilmu Linguistik (S2)
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Ilmu Linguistik (S2) by Author "Ani Rachmat"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
Item PEMBERITAAN KONFLIK ANTARA VIKING DAN THE JAKMANIA DALAM VIVA.CO.ID DAN JABAR.TRIBUNNEWS.COM: SUATU KAJIAN WACANA KRITIS(2018-03-27) FIKRI HAKIM; Nani Darmayanti; Ani RachmatABSTRAK Penelitian ini berjudul “Pemberitaan Konflik antara Viking dan The Jakmania dalam Viva.co.id dan Jabar.tribunnews.com: Suatu Kajian Wacana Kritis”. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode analisis wacana kritis. Metode analisis wacana kritis berpatok pada paradigma kritis. Metode analisis wacana kritis merupakan satu di antara penerapan metode kualitatif yang dilakukan secara eksplanatif. Dengan metode analisis wacana kritis, penelitian difokuskan pada aspek tekstual dan konteks-konteks yang berpengaruh terhadap konstruksi teks tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap representasi Viking dan The Jakmania. Analisis berfokus pada tiga tataran, yakni teks, ideologi media, dan latar sosial budaya. Teori yang digunakan adalah kombinasi teori Theo van Leeuwen dan Teun A. van Dijk. Sumber data yang digunakan adalah wacana yang meberitakan konflik antara Viking dan The Jakmania dalam portal berita daring viva.co.id dan jabar.tribunnews.com. Data penulis batasi hanya dalam dua kejadian konflik, yakni konflik yang terjadi pada 27 Mei 2012 dan 22 Juni 2013. Pada tataran tekstual, hasil analisis menunjukkan bahwa dalam viva.co.id pihak The Jakmania dan Persija lebih dominan direpresentasikan secara positif, sedangkan Persib dan Viking direpresentasiken secara negatif. Sebaliknya, dalam jabar.tribunnews.com, pihak The Jakmania dan Persija lebih dominan direpresentasikan secara negatif, sedangkan Persib dan Viking direpresentasiken secara positif. Pada tataran kognisi sosial, kognisi sosial pemilik viva.co.id teridentifikasi cukup berpengaruh dalam pemberitaan konflik, sedangkan dalam jabar.tribunnews.com kognisi sosial secara institusi yang lebih berpengaruh. Pada tataran analisis latar sosial dan budaya, teridentifikasi fakta-fakta sejarah dan perkembangan konflik yang berdampak pada representasi yang tidak berimbang dalam pemberitaan. Hal tersebut sejalan dan menguatkan hasil analisis tekstual dan kognisi sosial sebelumnya.Item Pengungkapan Penampilan Fisik dan Karakter Manusia dalam Fraseologi Bahasa Rusia: Kajian Linguokulturologi(2023-08-16) RAHMI IMANDA WILDAN; Ani Rachmat; Susi MachdalenaTesis ini berjudul Pengungkapan Penampilan Fisik Dan Karakter Manusia Dalam Fraseologi Bahasa Rusia: Kajian Linguokulturologi. Penelitian ini bertujuan untuk menjabarkan penggambaran penampilan fisik dan karakter manusia dalam fraseologi bahasa Rusia. Dalam penelitian ini, digunakan metode analisis deskriptif kualitatif dengan pendekatan linguokulturologi. Data yang digunakan diperoleh melalui kamus fraseologi elektronik dari Teliya (1995), Zakharenko (2004), dan Feodorov (2007). Data diperoleh dengan menggunakan metode simak dengan teknik catat. Analisis data menggunakan metode padan referensial dengan pendekatan linguokulturologi. Dalam penelitian, ditemukan 46 data fraseologi yang terdiri atas 20 data fraseologi bermakna внешность/vneshnost’ ‘penampilan fisik’ dan 26 data fraseologi bermakna характер человека/kharakter čeloveka/ ‘karakter manusia’. Fraseologi ini dibentuk dengan berbagai jenis kata seperti kosakata lakuna (10 data), kosakata tumbuhan (13 data), dan kosakata hewan (23 data). Latar belakang budaya fraseologi dapat berkaitan dengan karakteristik atau ciri khas yang dimiliki oleh benda, hewan atau tumbuhan tersebut, peristiwa sejarah, folklor, dongeng, atau cerita rakyat Rusia yang memberikan gambaran bagaimana mengungkapkan penampilan fisik dan karakter manusia. Fraseologi дранная кошка/drannaja koška/ ‘lusuh’ salah satu pembentuknya adalah kata кошка/koška/ ‘kucing’ yang menggambarkan penampilan seseorang berdasarkan kebiasaan bertengkar kucing di musim kawin yang menyebabkan perubahan bentuk tubuh. Kemudian, ditemukan pula fraseologi семи пядей во лбу/semi pjadej vo lbu/ ‘cerdas’ yang salah satu pembentuknya adalah kata семь/sem’/ ‘tujuh’ dan пядь/pjad’/ ‘satuan ukur pyad’ yang menggambarkan karakter seseorang berdasarkan lebar dahi. Dalam budaya Rusia, oang cerdas diukur dari lebar dahinya. Angka tujuh digunakan sebab angka tersebut di sucikan di Rusia, sedangkan pyad merupakan satuan ukur yang sudah tidak digunakan dalam bahasa Rusia dan setara dengan 17 cm.