Ilmu Linguistik (S2)

Permanent URI for this collection

Browse

Recent Submissions

Now showing 1 - 20 of 146
  • Item
    SIKAP BAHASA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 8 BANDUNG TERHADAP BAHASA SUNDA: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK
    (2023-08-26) RANTI JULITA; Hera Meganova Lyra; Wahya
    Penelitian ini membahas sikap bahasa dan pemilihan bahasa pada siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 8 Bandung, serta faktor penyebab sikap dan pemilihan bahasa terhadap pemertahanan bahasa Sunda. Jenis penelitian ini deskriptif kualitatif. Responden dalam penelitian ini 93 siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 8 Bandung yang menjawab kuesioner tertutup dan 11 siswa yang menjawab kuesioner terbuka. Data di peroleh melalui observasi, kuesioner, wawancara. Data dihitung menggunakan rumus persentase selanjutnya data dianalisis secara kualitatif dan deskriptif. Dalam mendeskripsikan data teori yang diacu pada penelitian ini merupakan teori sikap bahasa Gavin dan Mathiot dan teori pemilihan bahasa Sumarsono. Hasil analisis menunjukkan sikap bahasa dan pemilihan bahasa siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 8 Bandung terhadap bahasa Sunda cenderung negatif. Mereka cenderung menggunakan bahasa Indonesia saat berinteraksi dengan mitra tutur. Dalam fakta ini tentunya ada faktor yang menyebabkan eksistensi bahasa Sunda menurun terutama di kalangan siswa. Sejalan dengan itu pemertahanan bahasa Sunda pun terganggu.
  • Item
    METAFORA KONSEPTUAL PASIEN PENDERITA GANGGUAN KESEHATAN MENTAL PADA BUKU ESAI KOREA 죽고 싶지만 떡볶이는 먹고 싶어 (JUKKKO SIPJJIMAN TTOKPPOKKINEUN MOKKO SIPO) AKU INGIN MATI TAPI AKU INGIN MAKAN TTEOKPPOKKI
    (2023-10-08) NI GUSTI AYU DHYANA WIDYADEWI; Elvi Citraresmana; Cece Sobarna
    Maraknya penggunaan metafora dalam dialog-dialog terapi medis serta tingginya isu tentang kesehatan mental di Korea Selatan membuat peneliti ingin mengkaji lebih lanjut bagaimana keunikan bentuk metafora yang dihasilkan di dalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan apa saja metafora konseptual serta skema citra yang dihasilkan dalam dialog terapi kesehatan mental antara penulis dengan psikiaternya yang dipaparkan di dalam buku esai Korea 죽고 싶지만 떡볶이는 먹고 싶어 (Jukkko Sipjjiman Ttokppokkineun Mokko Sipo) ‗Aku Ingin Mati Tapi Aku Ingin Makan Teokppokki‘ karya Baek Se-Hee dengan kajian semantik kognitif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskptif dengan metode pengumpulan data teknik simak dan catat serta prosedur Metaphor Identification Procedure Vrije Universiteit (MIPVU). Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode padan dengan teknik dasar pilah unsur penentu (PUP) dan teknik lanjutan hubung banding samakan (HBS) dan hubung banding bedakan (HBB). Metode penyajian data yang digunakan yaitu metode formal dan informal. Hasilnya, terdapat 17 bentuk konseptualisasi metafora yaitu aku adalah bangunan yang runtuh, aku adalah bayangan, aku adalah hewan buas, depresi adalah penjara, depresi adalah roda putar, depresi adalah kegelapan serta kebahagiaan adalah cahaya, depresi adalah perang, hubungan adalah tali yang mengikat, kecemasan adalah objek berwujud, kehidupan adalah makhluk hidup, kehidupan adalah ruangan, kehidupan adalah kertas, pandangan adalah tali yang mengikat, pandangan adalah musuh, perasaan adalah cairan dalam wadah, rasa ketergantungan adalah objek berwujud, dan ucapan semangat adalah racun. Semua konseptualisasi ini terbentuk dari berbagai ungkapan metaforis yang diutarakan oleh penulis dan psikiaternya terkait depresi yang dialami penulis. Selain itu, terdapat lima skema citra yang dihasilkan dari ungkapan metafora konseptual yang didapatkan yaitu skema citra container ‗wadah‘, force ‗kekuatan‘, unity/multiplicity ‗penyatuan/penyebaran‘, identity ‗identitas‘, dan existence ‗eksistensi‘.
  • Item
    Implikatur Percakapan pada Tuturan Pembelajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) Tingkat Dasar Universitas Padjadjaran: Kajian Pragmatik Lintas Budaya
    (2023-08-30) AFINA NAUFALIA; Nani Darmayanti; Nani Sunarni
    Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji wujud implikatur percakapan serta mengkaji dan merumuskan persamaan dan perbedaan budaya dalam tuturan berimplikatur oleh pembelajar BIPA tingkat dasar di Universitas Padjadjaran. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif yang berdasar pada teori Miles dan Huberman dengan menggunakan metode padan pragmatik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 48 implikatur yang dituturkan pembelajar BIPA dalam 44 data. Implikatur percakapan terjadi karena melanggar beberapa maksim. Maksim relevansi adalah maksim yang paling banyak diabaikan, khususnya oleh pembelajar Inggris. Berdasarkan implikatur para pembelajar BIPA, tampak adanya persamaan dan perbedaan budaya antara ketiga pembelajar tersebut. (1) pembelajar Inggris dan Irak mendominasi diskusi karena budaya mereka suka berdiskusi, sedangkan pembelajar Jepang tidak mau terlibat dalam urusan orang lain. (2) Pembelajar Irak dan Jepang sangat menjaga kesopanan dengan cara berbasa-basi, sedangkan pembelajar Inggris bebas berekspresi dan berargumen. (3) Pembelajar Inggris dan Jepang sangat bebas dalam bergaul, sedangkan budaya Irak yang dasarnya adalah negara Islam tidak terdapat ada tuturannya yang menyebutkan tentang pergaulan bebas. Melalui penelitian ini, diharapkan pengajar atau penggiat BIPA dapat menyiapkan perangkat pembelajaran yang disesuaikan dengan latar belakang budaya tiap-tiap pembelajar.
  • Item
    METONIMI KONSEPTUAL DALAM DRAMA KOREA THE GLORY: KAJIAN SEMANTIK KOGNITIF
    (2023-10-08) NI GUSTI AYU DHYANI WIDYADARI; Elvi Citraresmana; Cece Sobarna
    Minimnya penelitian tentang metonimi serta banyaknya drama Korea yang mengangkat isu-isu yang terjadi di Korea Selatan membuat peneliti ingin mengkaji lebih dalam tentang bagaimana konseptualisasi metonimi yang ditunjukkan dalam sebuah isu di Korea melalui drama. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan metonimi konseptual apa saja yang digunakan serta skema citra apa yang dihasilkan dari metonimi konseptual yang ditunjukkan dalam drama “The Glory” menggunakan kajian semantik kognitif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode pengumpulan data simak dan catat serta prosedur MIPVU (Metaphor Identification Procedure Vrije Universiteit) yang dikembangkan untuk metonimi oleh Berri dan Bregant (2015). Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode padan dengan teknik dasar PUP (Pilah Unsur Penentu) dan teknik lanjutan HBS (Hubung Banding Samakan) dan HBB (Hubung Banding Bedakan). Metode penyajian data yang digunakan yaitu metode formal dan informal. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini berupa 11 jenis metonimi konseptual yang meliputi metonimi whole for part, part for whole, producer for product, controller for controlled, institution for people responsible, place for the event, container for contained, effect for cause, cause for effect, the behavioural reactions of an emotion stand for the emotion, dan the physiological effects of an emotion stand for the emotion. Dari metonimi konseptual yang ditemukan dalam drama “The Glory” dihasilkan empat skema citra yaitu skema citra container (wadah), skema citra force (kekuatan), skema citra unity/multiplicity (penyatuan/penyebaran), dan skema citra identity (identitas).
  • Item
    Konstruksi Preposisi Pada dan Kepada dalam Ragam Bahasa Akademis dan Internet: Kajian Sintaksis Berbasis Korpus
    (2023-08-10) FARADHIBA SALSABILA; Nani Darmayanti; Susi Yuliawati
    Preposisi pada dan kepada memiliki persamaan sintaksis. Hal ini membuat preposisi pada dan kepada dapat saling menggantikan dalam situasi tertentu. Tujuan penelitian ini adalah untuk membahas frekuensi, pola koligasi, dan peran sintaksis preposisi pada dan kepada dalam ragam bahasa akademis dan internet. Teori yang digunakan adalah teori Alwi dkk. (2003), Chaer (2015), Hoey (2005), Ramlan (1987), Saeed (2016), dan Slager (2021). Metode penelitian ini adalah metode penelitian gabungan. Hasil penelitian menemukan dalam ragam bahasa akademis, frekuensi preposisi pada muncul 662 kali, sedangkan preposisi kepada muncul 118 kali. Preposisi pada paling sering diikuti frasa nominal nonpersona, sedangkan preposisi kepada paling sering diikuti frasa nominal persona. Preposisi pada dan kepada memiliki persamaan peran sintaksis sasaran dan penerima. Berdasarkan hasil penelitian, dalam ragam bahasa internet, frekuensi pada muncul sebanyak 68 kali, sedangkan kepada muncul sebanyak 53 kali. Frasa nominal nonpersona adalah kategori sintaksis yang paling banyak mengikuti pada, sedangkan frasa nominal persona adalah kategori sintaksis yang paling banyak mengikuti kepada. Preposisi pada memiliki peran sintaksis waktu, sasaran, keberadaan, keselesaian, menyungguhkan, dan penerima. Preposisi kepada memiliki peran sintaksis sasaran dan penerima.
  • Item
    STUDI KASUS PEMATUHAN DAN PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA PADA PASIEN SKIZOFRENIA RAWAT INAP DI YAYASAN JAMRUD BIRU: KAJIAN PRAGMATIK KOGNITIF
    (2023-10-09) AZAINA FARAH SABRINA; Wagiati; Elvi Citraresmana
    Penelitian ini menganalisis pelanggaran prinsip kerja sama dalam tindak tutur proses inferensial pada pasien skizofrenia kategori berat dan ringan di Yayasan Jamrud Biru. Penelitian menggunakan pendekatan studi kasus deskriptif. Peneliti memanfaatkan dua teori besar yang terkait dengan tuturan, yaitu pematuhan dan pelanggaran prinsip kerja sama mengacu pada Grice (1975), sedangkan hal yang berkaitan dengan gejala waham dan halusinasi diamati dari tuturan menggunakan teori tindak tutur proses inferensial sejalan dengan pemahaman pragmatik kognitif (Bara dan Bucciarelli, 1998). Subjek penelitian ini adalah pasien skizofrenia kategori berat dan pasien skizofrenia kategori ringan, sedangkan objek penelitian ini adalah tuturan yang diproduksi oleh keduanya ketika konseling dengan pekerja sosial dan psikiater. Tuturan yang mereka ujarkan dipengaruhi oleh gejala halusinasi, waham, dan flight of ideas sehingga secara pragmatik, tuturan ini menarik untuk dianalisis. Melalui data yang didapatkan, peneliti menemukan bahwa pasien skizofrenia kategori berat lebih banyak melanggar prinsip kerja sama dibanding mematuhinya dengan jumlah data yang berbanding terbalik antarkeduanya. Di sisi lain, pasien skizofrenia kategori ringan sudah lebih banyak mematuhi prinsip kerja sama dibanding melanggarnya. Kedua pasien kerap menggunakan tindak tutur proses inferensial jenis tindak tutur langsung. Pasien skizofrenia kategori berat menggunakan seluruh atau keempat macam tindak tutur proses inferensial, sedangkan pasien skizofrenia kategori ringan hanya tiga macam. Ditemukan bahwa dua hal tersebut dipengaruhi oleh empat faktor, yaitu gejala skizofrenia, karakteristik pasien, jenis pertanyaan, dan durasi konseling.
  • Item
    Pengungkapan Penampilan Fisik dan Karakter Manusia dalam Fraseologi Bahasa Rusia: Kajian Linguokulturologi
    (2023-08-16) RAHMI IMANDA WILDAN; Ani Rachmat; Susi Machdalena
    Tesis ini berjudul Pengungkapan Penampilan Fisik Dan Karakter Manusia Dalam Fraseologi Bahasa Rusia: Kajian Linguokulturologi. Penelitian ini bertujuan untuk menjabarkan penggambaran penampilan fisik dan karakter manusia dalam fraseologi bahasa Rusia. Dalam penelitian ini, digunakan metode analisis deskriptif kualitatif dengan pendekatan linguokulturologi. Data yang digunakan diperoleh melalui kamus fraseologi elektronik dari Teliya (1995), Zakharenko (2004), dan Feodorov (2007). Data diperoleh dengan menggunakan metode simak dengan teknik catat. Analisis data menggunakan metode padan referensial dengan pendekatan linguokulturologi. Dalam penelitian, ditemukan 46 data fraseologi yang terdiri atas 20 data fraseologi bermakna внешность/vneshnost’ ‘penampilan fisik’ dan 26 data fraseologi bermakna характер человека/kharakter čeloveka/ ‘karakter manusia’. Fraseologi ini dibentuk dengan berbagai jenis kata seperti kosakata lakuna (10 data), kosakata tumbuhan (13 data), dan kosakata hewan (23 data). Latar belakang budaya fraseologi dapat berkaitan dengan karakteristik atau ciri khas yang dimiliki oleh benda, hewan atau tumbuhan tersebut, peristiwa sejarah, folklor, dongeng, atau cerita rakyat Rusia yang memberikan gambaran bagaimana mengungkapkan penampilan fisik dan karakter manusia. Fraseologi дранная кошка/drannaja koška/ ‘lusuh’ salah satu pembentuknya adalah kata кошка/koška/ ‘kucing’ yang menggambarkan penampilan seseorang berdasarkan kebiasaan bertengkar kucing di musim kawin yang menyebabkan perubahan bentuk tubuh. Kemudian, ditemukan pula fraseologi семи пядей во лбу/semi pjadej vo lbu/ ‘cerdas’ yang salah satu pembentuknya adalah kata семь/sem’/ ‘tujuh’ dan пядь/pjad’/ ‘satuan ukur pyad’ yang menggambarkan karakter seseorang berdasarkan lebar dahi. Dalam budaya Rusia, oang cerdas diukur dari lebar dahinya. Angka tujuh digunakan sebab angka tersebut di sucikan di Rusia, sedangkan pyad merupakan satuan ukur yang sudah tidak digunakan dalam bahasa Rusia dan setara dengan 17 cm.
  • Item
    GUGUS KATA DALAM TEKS BERBAHASA JERMAN DALAM SITUS WEB GOETHE-INSTITUT JERMAN DAN INDONESIA : KAJIAN LINGUISTIK KORPUS
    (2023-08-24) AMALIA QURROTA AYUNI; Susi Yuliawati; Dian Ekawati
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perkembangan teknologi yang menghasilkan media baru berupa situs web. Situs web memiliki karakteristik bahasanya tersendiri serta memiliki genre yang beragam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan frekuensi, struktur, dan fungsi gugus kata dalam situs web Goethe-Institut Jerman dan Indonesia. Situs web Goethe-Institut dipilih karena dapat menunjukkan karakteristik dann pola bahasa dari sebuah institusi budaya yang bergerak secara global. Teori yang digunakan adalah frekuensi gugus kata dari Biber , Conrad, dan Cortes (2006), struktur gugus kata dari Biber et al., (1999), dan fungsi gugus kata dalam wacana Biber, Conrad, dan Cortes (2006). Metode penelitian yang diterapkan adalah metode penelitian campuran. Gugus 3 kata merupakan rentang gugus kata yang paling banyak ditemukan dalam korpus. Struktur pada kedua situs web didominasi dengan struktur Noun-based yang umumnya mengandung berbagai istilah bertema budaya dan bahasa Jerman sebagai bahasa asing. Fungsi gugus kata pada kedua situs web didominasi oleh fungsi referential expressions untuk memberikan referensi dan informasi secara detil. Sub-fungsi identification/focus digunakan untuk mengidentifikasi suatu topik terutama mengenai aktivitas dari Goethe-Institut sebagai pusat kebudayaan Jerman. Ditemukan pula beberapa data dengan fungsi stance expressions untuk memberikan intensi dan mengajak pembacanya untuk berpartisipasi dalam aktivitas dari Goethe-Institut.
  • Item
    BAHASA SUNDA DI KECAMATAN SINDANGWANGI KABUPATEN MAJALENGKA: KAJIAN GEOGRAFI DIALEK
    (2023-08-14) ALLIF PRADANA; Wahya; Hera Meganova Lyra
    Bahasa Sunda merupakan bahasa yang memiliki berbagai variasi geografis yang beragam, salah satunya adalah bahasa Sunda di Kecamatan Sindangwangi, Kabupaten Majalengka. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan dan menyajikan peta variasi bahasa Sunda di Kecamatan Sindangwangi, termasuk unsur-unsur fonologis, morfologis, dan leksikal, dalam penyebaran variasi dialek secara geografi dialek. Penelitian ini menggunakan teori yang diungkapkan oleh Ayatrohaedi (1985), Mahsun (2005), Djajasudarma (2013), Wahya (2015), dan Sobarna dan Afsari (2021). Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan metode deskriptif-sinkronis. Data dikumpulkan dengan metode cakap dan metode simak oleh Sudaryanto (1994) mengacu pada kosakata budaya oleh Nandra dan Reniwati (2010) yang telah disesuaikan. Hasil penelitian ini terkumpul 230 kata budaya bahasa Sunda di Kecamatan Sindangwangi, dan menyajikan dan mendeskripsikan 106 peta dari kosakata bahasa Sunda di Kecamatan Sindangwangi yang terbagi menjadi variasi fonologis, variasi morfologis, dan variasi leksikal dan peta penyebarannya.
  • Item
    Penguasaan Nomina dan Verba Siswa Tunarungu SLB Negeri Cileunyi: Kajian Psikolinguistik
    (2023-08-14) HAURA ZAHRA SALSABILA; Elvi Citraresmana; Ekaning Krisnawati
    Penelitian berjudul “Penguasaan Nomina dan Verba Siswa Tunarungu SLB Negeri Cileunyi: Kajian Psikolinguistik” ini mengkaji mengenai penguasaan nomina dan verba pada keenam siswa tunarungu fase D yaitu usia kronologis 13 dan 15 tahun dengan usia mental ±9 tahun. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan penguasaan nomina dasar yang berada di lingkungan sekitar mereka, mendeskripsikan penguasaan verba berprefiks me-, be-, ber-, dan mendeskripsikan faktor penghambat dan pendukung penguasaan nomina dan verba siswa tunarungu di SLB Negeri Cileunyi. Penelitian ini menggunakan metode studi lapangan yang dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, tes awal dan akhir, dan perlakuan khusus pemberian latihan intensif untuk siswa tunarungu. Berdasarkan hasil penelitian siswa tunarungu berhasil menguasai nomina dan verba sesuai capaian pembelajaran dengan melatih kognisi mereka yang dibersamai dengan pengajaran dan latihan (pemberian stimulus) yang intensif. Peran orang tua, wali siswa, lingkungan keluarga, sekolah, dan dirinya sendiri berpengaruh terhadap proses penguasaan, terhadap psikologis siswa juga pada perkembangan kognisi dan penguasaan nomina dan verba siswa tunarungu.
  • Item
    Strategi Tindak Tutur Direktif dalam Alkitab Bahasa Indonesia Terjemahan Baru: Kajian Pragmatik
    (2023-07-12) RENATA MARGARETH LIBRIANANDA ANTIKA L. T.; Fahmy Lukman; Nani Darmayanti
    Kitab suci memuat wacana keagamaan dengan berbagai topik di dalamnya. Salah satu penyampaian wacana keagaaman digambarkan melalui aktivitas tindak tutur. Pada umumnya, ajaran mengenai keagamaan pada kitab suci bersifat dogmatis sehingga secara langsung berkaitan dengan tindak tutur direktif. Keterkaitan tersebut dilihat melalui daya pada tuturan yang tecermin dalam tindak tutur direktif selaras dengan peran dogmatisme. Kitab suci yang dijadikan objek dalam penelitian ini adalah Alkitab. Alkitab merupakan kitab suci umat kristiani. Alkitab yang tersebar di Indonesia didominasi dengan terjemahan bahasa Indonesia. Penelitian ini menggunakan Alkitab Terjemahan Baru. Alkitab Terjemahan Baru diterjemahkan langsung dari teks asli Alkitab mula-mula, yakni dari bahasa Yunani, Ibrani, dan Aram. Alkitab terbagi atas dua periodisasi, yakni Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data dikumpulkan berbentuk data primer langsung dari Alkitab dan data sekunder berdasarkan wawancara dengan narasumber. Data dianalisis menggunakan metode padan pragamatis dan disajikan secara formal-deskriptif. Penelitian ini mengklasifikasikan tindak tutur direktif ke dalam jenis mengajak, meminta atau memohon, menyuruh atau memerintah, menyarankan, dan mengharapkan, sebab kelima jenis tersebut mendominasi dalam Alkitab. Selain berdasarkan jenisnya, tuturan juga dianalisis dan diklasifikasikan berdasarkan bentuknya, yakni tindak tutur langsung dan tindak tutur tidak langsung. Penelitian ini menghasilkan 846 data dengan rincian jenis tindak tutur berupa 114 data mengajak, 112 data meminta atau memohon, 479 data menyuruh atau memerintah, 89 data menyarankan, dan 52 data mengharapkan. Sedangkan berdasarkan bentuknya, dari 846 data tersebut menghasilkan 771 data tindak tutur direktif berbentuk langsung dan 75 data tindak tutur direktif berbentuk tidak langsung.
  • Item
    VARIASI BENTUK JODŌSHI NAI BAHASA JEPANG DALAM ANIME ORANGE: KAJIAN MORFOFONEMIK
    (2023-04-03) FAHRI DELFARIYADI; Nani Sunarni; Riza Lupi Ardiati
    Fenomena ragam bahasa lisan dapat ditemukan pada bahasa Jepang. Katou (2008: 75) menyebutkan bahwa salah satu fenomena bahasa lisan bahasa Jepang adalah fenomena perubahan bunyi. Penelitian ini berfokus pada penelusuran penghilangan bunyi akibat perubahan bentuk verba dan fungsinya. Atas dasar itu, penelitian ini bertujuan mendeskripsikan penghilangan bunyi yang mengakibatkan perubahan morfofonologis dalam perubahan bentuk verba bahasa Jepang serta fungsinya dengan mengacu pada teori fonetik menurut Koizumi (2014), teori proses morfofonologi menurut Shibatani (1990), dan teori asimilasi bunyi menurut Hinds (2005) dengan sumber data objek penelitian dialog pada anime Orange, serta menggunakan metode deskriptif kualitatif dan teknik simak catat pada proses pengumpulan data. Hasil penelitian ini menemukan fenomena penghilangan bunyi pada 10 kategori verba, yaitu hiteikei, jishokei, kateikei, ikoukei, meireikei, kinshikei, te iru, te shimau, te oku, dan te miru. Fungsi perubahan fonetis secara morfofonologis yaitu menyatakan fungsi keekonomisan tuturan dan penekanan hasil tuturan. Selain itu, ditemukan implikasi kecenderungan nasalisasi pada konsonan retrofleksi dan penghilangan bunyi vokal [i].
  • Item
    Preposisi Spasial Bahasa Indonesia dan Bahasa Mandarin dalam Novel Bumi Manusia: Kajian Kontrastif
    (2023-08-14) LU YUTONG; Cece Sobarna; Wagiati
    Indonesia dan China, sama-sama sebagai negara berkembang penting di dunia, memiliki banyak kesamaan dalam hal ekonomi dan budaya, sehingga kolaborasi antara kedua negara tidak diragukan untuk berkembang bersama. Seiring dengan semakin kuatnya hubungan Indonesia dan China, semakin sedikit personel perekrutan dwibahasa (fasih berbahasa Indonesia dan Mandarin). Untuk memenuhi tuntutan pasar tenaga kerja, jumlah orang Indonesia yang belajar bahasa Mandarin dan orang Tionghoa yang belajar bahasa Indonesia terus bertambah. Faktanya, karena kedua bahasa tersebut berasal dari rumpun bahasa yang berbeda, ada banyak perbedaan mendasar di antara keduanya. Ada perbedaan substansial dalam preposisi bahasa Indonesia dan Mandarin, yang sangat memengaruhi kemampuan pembelajar untuk menggunakan kedua bahasa tersebut sebagai salah satu komponen penting dari sistem bahasa. Penelitian ini akan didasarkan pada teori konsep place prepositions atau bahasa Indonesia dalam buku “Standard Grammar of Indonesia” karya H. Alwi dan teori interpretasi spasial prepositions dalam buku “Prepositions atau kata depan dalam bahasa Indonesia” karya M. Ramlan. Preposisi dalam bahasa Mandarin mengikuti definisi spasial preposisi Gao Feng tahun 2014. Metode penelitian menggunakan metode komparatif, metode kualitatif, dan metode kasus untuk menyelidiki perbedaan antara preposisi bahasa Indonesia dan bahasa Mandarin pada empat tingkatan, yaitu ekspresi dan penggunaan preposisi spasial. Secara berurutan masalah yang dibahas adalah preposisi spasial antara bahasa Indonesia dan Mandarin, penempatan preposisi spasial dalam bahasa Indonesia dan Mandarin, preposisi spasial asimetris antara bahasa Indonesia dan Mandarin, dan makna preposisi spasial antara bahasa Indonesia dan Mandarin. Studi ini menemukan bahwa posisi struktur preposisi spasial tunggal dan makna yang ditunjuk oleh preposisi spasial antara bahasa Indonesia dan Mandarin memiliki banyak persamaan. Tentu saja, ada perbedaan tertentu antara preposisi spasial kedua bahasa tersebut. Misalnya, ekspresi preposisi geografis tidak seimbang, preposisi spasial tidak dapat dicocokkan satu per satu, preposisi spasial bI dapat diganti dengan berbagai macam jenis kata lain dalam bahasa Mandarin, dan persilangan semantik antara preposisi spasial kedua bahasa. Diharapkan bahwa penelitian ini akan dapat membantu dalam pembelajaran kedua bahasa tersebut, dan juga dapat meningkatkan pemahaman penggunaan preposisi, serta dapat mengisi kesenjangan dalam perbandingan bahasa tentang preposisi.
  • Item
    KONSEP LEKSIKAL WOMAN DALAM MEDIA DARING MAGDALENE.CO: KAJIAN LINGUISTIK KOGNITIF
    (2023-10-04) ESTY YULIANA PUSPASARI; Tubagus Chaeru Nugraha; Elvi Citraresmana
    Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi dan menganalisis konsep leksikal yang terungkap dalam platform media daring Magdalene.co menggunakan pendekatan Linguistik Kognitif dengan Lexical Concept and Cognitive Model (LCCM). Fokus utama penelitian ini adalah untuk mendalami analisis konsep leksikal "woman" serta vehicle linguistik yang muncul seiring dengan nomina "woman" dalam berbagai artikel di Magdalene.co. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, di mana data-data yang relevan dikumpulkan dan kemudian dianalisis secara deskriptif. Penelitian ini merujuk pada teori Linguistik Kognitif, terutama konsep Lexical Concept and Cognitive Model (LCCM) yang dikemukakan oleh Vyvyan Evans (2009). Teori ini memfokuskan pada interaksi kompleks antara bahasa dan pemikiran, di mana struktur leksikal mencerminkan representasi kognitif yang lebih dalam. Dengan menerapkan teori ini, penelitian ini mengidentifikasi bagaimana konsep leksikal "woman" dan vehicle linguistik yang menyertainya dapat memberikan wawasan tentang peran bahasa dalam membentuk persepsi, merefleksikan dinamika budaya, dan sosial. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa melalui konsep leksikal yang terungkap, penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana bahasa dapat memengaruhi pandangan masyarakat serta mencerminkan perubahan budaya dan sosial. Kesimpulan ini memberi penekanan pada pentingnya keterkaitan antara bahasa dan pemikiran dalam membentuk representasi kognitif yang lebih mendalam. Dalam keseluruhan penelitiannya, penelitian ini memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pemahaman tentang peran bahasa dalam membentuk persepsi dan refleksi dinamika budaya serta sosial, terutama dalam konteks media daring. Dengan begitu, penelitian ini mendorong upaya berkelanjutan untuk menciptakan narasi linguistik yang lebih inklusif dan adil, serta mendorong kesetaraan gender dalam masyarakat dan media.
  • Item
    Permainan Kata Dajare Sebagai Pembentuk Humor dalam Wacana Iklan Audiovisual Santarou oleh Perusahaan Telekomunikasi Au: Kajian Pragmatik
    (2023-07-06) ILHAM HIJRAH MUSTAQIM; Nani Sunarni; R. Agus Suherman Suryadimulya
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembentukan humor dalam dajare pada wacana iklan Santarou serta mendeskripsikan fungsi pragmatik dari dajare pada wacana iklan Santarou. Untuk mencapai tujuan tersebut, teori yang berkenaan dengan pragmatik (Yule, 2014) pembentukan humor (Attardo, 2017b), jenis permainan kata (Otake, 2010a), serta fungsi pragmatik (Simon, 2008) dirujuk dalam penelitian ini. Objek penelitian adalah wacana iklan audiovisual yang diambil dari sumber data serial iklan Santarou oleh perusahaan telekomunikasi Au. Penelitian ini menggunakan metode simak catat sebagai metode penyediaan data, serta metode padan sebagai metode analisis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembentukan humor pada data didasarkan pada dajare, terutama antara jenis kata kango-gairaigo, yang dapat didukung oleh pelanggaran prinsip kerja sama atau membentuk humor secara sendiri. Tuturan dengan dajare digunakan untuk mendukung tujuan wacana iklan, termasuk; menginformasikan keunggulan produk, mencitrakan merek, menjanjikan imbalan, serta menarik perhatian pendengar.
  • Item
    INTERFERENSI FONOLOGIS BAHASA THAI PADA PENGUCAPAN BUNYI KONSONAN SIBILAN BAHASA INGGRIS OLEH SISWA SD KELAS 6 DI SEKOLAH TARIQ PITTAYAPAT, PHUKET, THAILAND: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK
    (2022-09-09) SUHILA MAHAMU; Elvi Citraresmana; Wagiati
    Penelitian ini berjudul “Interferensi Fonologis Bahasa Thai pada Pengucapan Bunyi Konsonan Sibilan Bahasa Inggris oleh Siswa SD kelas 6 di Sekolah Tariq Pittayapat, Phuket, Thailand: Kajian Sosiolinguistik”. Penelitian ini bertujuan membahas interferensi fonologis dengan menggunakan pendekatan sosiolinguistik. Aspek- aspek yang dibahas dalam penelitian ini meliputi: (1) mengkaji dan mendeskripsi bunyi konsonan sibilan bahasa Inggris yang dipengaruhi oleh bunyi bahasa Thai bagi siswa SD kelas 6 di Sekolah Tariq Pittayapat, Phuket, Thailand. (2) mengkaji dan mendeskripsikan bentuk-bentuk interferensi fonologis bahasa Thai pada pengucapan bunyi konsonan sibilan bahasa Inggris oleh siswa SD kelas 6 di Sekolah Tariq Pittayapat, Phuket, Thailand. Teori yang digunakan untuk mengkaji dan mendeskripsi konsonan sibilan bahasa Inggris, yaitu O’Connor (1998) dan Marsono (2018). Sementara untuk mengkaji dan mendeskripsi konsonan sibilan bahasa Thai, yaitu Tingsabadh, M., & Abramson, (1993), dan untuk mengkaji dan mendeskripsi bentuk- bentuk terjadinya interferensi fonologis, yaitu Weinreich, (2010). Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan realisasi bunyi konsonan sibilan bahasa Inggris. Adapun sumber data dalam penelitian ini merupakan siswa-siswa jenjang sekolah dasar kelas 6 di sekolah Tariq Pittayapat, Phuket, Thailand. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pemaparan secara deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan lima bunyi konsonan sibilan bahasa Inggris yang dipengaruhi oleh bunyi bahasa Thai, yaitu bunyi [dʒ], [t∫], [∫], [ʒ] dan [z] yang dipengaruhi oleh tiga bunyi bahasa Thai, yaitu: [s], [tɕ] dan [tɕʰ]. Sementara itu, terdapat tiga bentuk interferensi fonologis, yaitu: (1) interferensi substitusi, (2) interferensi underdeferensi, dan (3) interferensi reinterpretasi. Sementara bentuk substitusi terjadi pada konsonan [dʒ] → [tɕ], [t∫] → [tɕʰ], [t∫] → [tɕ] dan [∫] → [tɕʰ], bentuk underdeferensi, terjadi pada konsonan [z] → [s] dan bentuk reinterpretasi terjadi pada konsonan [dʒ] → [-tɕ tɕ-], [t∫] → [-tɕʰ tɕʰ-], [ʃ] → [-s tɕʰ-], [ʒ] → [-tɕʰ tɕʰ-], dan [z] → [-s s-].
  • Item
    Ideologi Media Daring Chosun dan Hankyoreh dalam Pemberitaan Pemilihan Umum Presiden Korea Selatan 2022: Analisis Wacana Kritis.
    (2023-03-16) LIA AMELIA NURKHAZANAH; Fahmy Lukman; Nani Darmayanti
    Setakat ini, bahasa bukan sakadar sarana menyampaikan informasi dan alat untuk berkomunikasi, namun bahasa juga berperan dalam menyalurkan ideologi. Wacana yang erat kaitannya dengan penyaluran ideologi melalui perantaraan bahasa adalah wacana yang ada di media massa. Dengan demikian hubungan antara bahasa, media, dan ideologi adalah hal yang penting untuk diteliti, khususnya wacana yang bertema politik. Oleh karenanya, penelitian ini berjudul “Ideologi Media Daring Chosun dan Hankyoreh dalam Pemberitaan Pemilihan Umum Presiden Korea Selatan 2022: Analisis Wacana Kritis”. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui representasi struktur makro dan struktur mikro yang direalisasikan media daring Chosun dan Hankyoreh pada pemberitaan pemilihan presiden Korea Selatan 2022, 2) untuk mengetahui kognisi sosial produksi teks yang memengaruhi media daring Chosun dan Hankyoreh pada pemberitaan pemilihan presiden Korea Selatan 2022, 3) untuk mengetahui konteks sosial budaya yang terjadi saat media daring Chosun dan Hankyoreh melakukan pemberitaan pemilihan presiden Korea Selatan 2022, dan 4) untuk mengetahui ideologi media yang dimiliki media daring Chosun dan Hankyoreh pada pemberitaan pemilihan presiden Korea Selatan 2022. Oleh karenanya, teori utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis wacana kritis model Theo Van Dijk yang terdiri atas struktur makro dan struktur makro; kognisi sosisal; dan konteks sosial yang di dalamnya dibantu dengan kajian post truth untuk kemudian dapat diketahui ideologi dalam media daring menurut Sobur (2003) dan Mulyana, dan MA (2015). Media yang dipilih dalam penelitian ini adalah Chosun.com (Chosun Ilbo) dan Hani.co.kr (Hankyoreh). Dua berita dipilih dengan tema politik yang berfokus pada pengamanan negara antara Korea Selatan dan Korea Utara. Berita tersebut diunggah pada 11 Februari 2022 Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan kritis. Teknik pengumpulan data penelitian ini, yaitu dokumentasi, studi pustaka, teknik baca dan teknik catat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara tidak langsung media Chosun menganut ideologi konservatif karena cenderung mendukung pemikiran kandidat Yoon yang kontra menganggap hubungan Korea Selatan dengan Korea Utara telah berdamai. Sementara itu, media Hankyoreh diketahui memiliki kecenderungan ideologi progresif yang dapat ditinjau dari bagaimana media Hankyoreh dalam pemberitaan ini cenderung mengungkapkan sikap positif mendukung pendapat kandidat Lee yang menganggap bahwa Korea Selatan dan Korea Utara telah berdamai secara de facto.
  • Item
    METAFORA KONSEPTUAL HEWAN DALAM PERIBAHASA LAMPUNG: KAJIAN SEMANTIK KOGNITIF
    (2023-08-30) FADHILA AFIYA; Elvi Citraresmana; Hera Meganova Lyra
    Penelitian ini berjudul “Metafora Konseptual Hewan dalam Peribahasa Lampung: Kajian Semantik Kognitif”. Penelitian ini fokus pada pembahasan tentang metafora hewan yang terdapat pada sekiman (peribahasa Lampung) dengan memanfaatkan kajian semantik kognitif. Penelitian ini memiliki tujuan mendeskripsikan hewan-hewan yang dijadikan analogi metafora konseptual, kemudian mendeskripsikan metafora konseptual hewan dan citra kognitif yang ditemukan pada sekiman. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Untuk teori yang dijadikan landasan, peneliti mengacu pada teori semantik kognitif terkhusus pada pembagian tipe metafora konseptual menurut Lakoff & Johnson (2003) serta perpaduan antara teori skema citra Croft & Cruise (2004) dan teori asosiasi oleh Kroeger (2018). Hasil analisis menampakkan bahwa di dalam sekiman ditemukan 21 data metafora konseptual terkait hewan yang meliputi hewan darat, hewan air, dan hewan amfibi. Hewan darat terdiri dari ayam, kerbau, burung, kambing, badak, anjing, kucing, rusa, kijang, dan monyet. Selanjutnya, yang termasuk hewan air adalah ikan. Kemudian terdapat buaya dan kepiting yang termasuk kepada jenis hewan amfibi. Kumpulan data metafora hewan tersebut terbagi menjadi tiga bentuk metafora konseptual, yaitu: (1) metafora struktural dengan 16 data yang menunjukkan konsep nasihat untuk perantau, ketidakberdayaan manusia, keterpaksaan manusia, perpisahan, perpecahan, kerakusan, dan kehati-hatian; (2) metafora orientasional dengan 3 data yang menyuguhkan konsep adaptasi dan wadah; (3) metafora ontologis dengan 2 data yang memperlihatkan konsep kikir dan kesia-siaan. Adapun citra kognitif yang tercermin adalah citra kognitif perjalanan rantau, ketidakberdayaan, kekuatan, perpisahan, perpecahan, identitas, kehati-hatian, adaptasi, wadah, kikir, dan kesia-siaan.
  • Item
    Metafora Konseptual Fenomena Alam dalam Al-Quran Juz 30: Kajian Semantik Kognitif
    (2022-08-11) RIFA RAFKAHANUN; Tajudin Nur; Wagiati
    Penelitian ini berjudul “Metafora Konseptual Fenomena Alam dalam Al-Qur’an Juz 30: Kajian Semantik Kognitif”. Pada penelitian ini, pembahasan diorientasikan pada kajian semantik kognitif dengan tujuan mendeskripsikan jenis metafora dari data-data metafora konseptual terkait fenomena alam yang ditemukan dalam Al-Qur’an Juz 30, menganalisis makna konseptual yang terkandung di dalamnya, serta menganalisis skema citra yang tergambar darinya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Adapun teori yang diacu adalah teori semantik kognitif, berkaitan dengan jenis metafora menurut Lakoff dan Johnson (2003) serta teori mengenai skema citra menurut Croft dan Cruse (2004). Hasil analisis menunjukkan bahwa dalam Al-Qur’an Juz 30 ditemukan 42 data metafora konseptual terkait fenomena alam yang meliputi penganalogian langit, matahari, bulan, bintang, bumi, gunung, laut, malam dan siang. Data-data metafora konseptual tersebut terbagi kepada 3 jenis metafora, yaitu: (1) metafora struktural, sebanyak 4 data, dengan 2 makna konseptual; (2) metafora orientasional, sebanyak 32 data, dengan 13 makna konseptual; dan (3) metafora ontologis, sebanyak 6 data dengan 5 makna konseptual. Dari data-data metafora tersebut, tergambar 6 jenis skema citra yaitu: (1) skema citra ruang, (2) skema citra wadah, (3) skema citra kekuatan, (4) skema citra penyatuan/penyebaran, (5) skema citra identitas, dan (6) skema citra keberadaan. Fenomena-fenomena alam yang terdapat dalam Al-Qur’an Juz 30 menunjukkan betapa sempurnanya ciptaan Allah Swt., yang hanya bisa diciptakan oleh-Nya. Ungkapan metafora konseptual dengan analogi berdasarkan pengalaman kognisi manusia, dapat mempermudah manusia untuk memahami penciptaan alam semesta, manfaatnya bagi makhluk hidup serta penggambaran situasi dan kondisi yang akan terjadi pada alam semesta saat hari kiamat nanti.
  • Item
    DEIKSIS PERSONA PERTAMA DALAM TAFSĪR SURAT YĀSIN BERBAHASA SUNDA RAUḌATUL IRFĀN FĪ MARIFATIL QURĀN: KAJIAN PRAGMATIK
    (2023-02-13) ZAMZAM MUGNI ALAWI; Abu Sufyan; Tb. Ace Fachrullah
    Penelitian ini berjudul “Deiksis Persona Pertama dalam Tafsir Surat Yasin Berbahasa Sunda Raudatul Irfan Fi Ma’rifatil Qur’an: Kajian Pragmatik”. Pembahasan pada penelitian ini, diorientasikan pada kajian pragmatik deiksis persona dengan tujuan mendeskripsikan serta menganalisis jenis deiksis persona pertama dari berbagai data deiksis persona pertama yang ditemukan dalam Tafsir Surat Yasin Berbahasa Sunda Raudatul Irfan Fi Ma’rifatil Qur’an, dan menganalisis penggunaan dari setiap deiksis persona pertama yang terdapat di dalamnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dekriptif kualitatif. Adapun teori yang diacu adalah teori pragmatik deiksis persona, berkaitan dengan deiksis persona pertama Al-Gholayni (1994), Levinson (1983), dan Brecht (1984) serta teori penggunaan deiksis persona pertama menurut Nida (1999), Umar (1988) dan teori undak-usuk ‘tingkat tutur’ dalam bahasa Sunda menurut Rohaedi (1980). Hasil analisis menunjukkan bahwa dalam Tafsir Surat Yasin Berbahasa Sunda Raudatul Irfan Fi Ma’rifatil Qur’an ditemukan 74 data penggunaan deiksis persona pertama terbagi kepada 5 jenis, di antaranya: (1) Deiksis Persona Pertama Tunggal Bermakna Mufrad / Tunggal ‘Kaula’ sebanyak 13 data, yaitu: deiksis persona pertama eksofora mengacu kepada Habib An-Najar. (2) Deiksis Persona Pertama Tunggal Bermakna Mufrad / Tunggal ‘Aing’ sebanyak 2 data, yaitu: deiksis persona pertama eksofora mengacu kepada Allah. (3) Deiksis Persona Pertama Jamak Bermakna Mufrad / Tunggal ‘Aing’ sebanyak 46 data, yaitu: deiksis persona pertama eksofora mengacu kepada Allah. (4) Deiksis Persona Pertama Jamak Bermakna Jamak / Banyak ‘Kaula Sadaya’ sebanyak 1 data, yaitu: deiksis persona pertama eksofora mengacu kepada Yuhana, Bulus, dan Syam’un. (5) Deiksis Persona Pertama Jamak Bermakna Jamak / Banyak ‘Kaula Sadaya’ sebanyak 12 data, yaitu: deiksis persona pertama eksofora mengacu kepada Yuhana, Bulus, Syam’un, dan penduduk Negeri Inthaqiyah.