Teknologi Agroindustri (S2)
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Teknologi Agroindustri (S2) by Author "Een Sukarminah"
Now showing 1 - 3 of 3
Results Per Page
Sort Options
Item ISOLASI , IDENTIFIKASI, DAN KARAKTERISASI BAKTERI ASAM LAKTAT PENGHASIL BAKTERIOSIN DARI IKAN ASAP JENIS IKAN LAYANG (Decapterus sp.) DAN IKAN LEMURU(Sardinella lemuru) SEBAGAI KANDIDAT BAHAN BIOPRESE(2020-01-21) INTAN KURNIANINGRUM; Een Sukarminah; Tita RialitaBakteriosin merupakan peptida yang disintesis secara ribosomal yang berfungsi dalam menghambat pertumbuhan bakteri pathogenik sehingga dapat digunakan sebagai biopreservatif. Bakteriosin banyak dihasilkan oleh Bakteri Asam Laktat (BAL). Pada beberapa jenis ikan asap ditemukan bakteri asam laktat yang dapat menghasilkan bakteriosin. Penelitian ini bertujuan mendapatkan bakteri asam laktat penghasil bakteriosin pada ikan asap layang (Decapterus sp.) dan ikan lemuru (Sardinella lemuru) dan juga mendapatkan karakter bakteriosin yang meliputi ketahanannya terhadap pH, suhu, dan surfaktan. Hasil penelitian memperoleh sebanyak 11 isolat BAL dari ikan asap layang dan 10 isolat dari ikan asap lemuru. Berdasarkan daya aktivitas antimikroba terdapat 3 isolat terpilih yaitu LY 11, LM 2, dan LM 5. Ketiga isolat terpilih teridentifikasi sebagai L. plantarum. Bakteriosin dari isolat LY 11 tahan pada pH dengan kisaran 2 sampai 6, tahan terhadap suhu 100 ï‚°C dan aktivitas antimikroba meningkat pada penambahan surfaktan SDS dan EDTA. Bakteriosin dari isolat LM 2 mempunyai aktivitas antimikroba terbaik pada pH 8, tidak tahan terhadap suhu tinggi dan aktivitas antimikroba meningkat pada penambahan surfaktan SDS dan EDTA. Bakteriosin dari isolat LM 5 tahan terhadap pH dengan kisaran 2 sampai 6, tahan terhadap suhu 100 ï‚°C dan 121 ï‚°C dan aktivitas antimikroba meningkat terhadap bakteri uji pada penambahan surfaktan SDS dan EDTA. Berat molekul bakteriosin isolat LM 2 berada diantara 49-29 kDa, sedangkan berat molekul isolat LM 5 sebesar 29 kDa.Item OPTIMASI PROSES PRODUKSI DADIH BERBAHAN BAKU SUSU SAPI(2019-10-23) FIRDA SARI ANUGERAH; Een Sukarminah; Tita RialitaDadih merupakan produk hasil fermentasi susu tradisional asli Indonesia. Pembuatan dadih menggunakan bahan baku susu sapi dapat menjadi pilihan untuk memanfaatkan produksi susu sapi yang tersedia banyak di Indonesia. Penggunaan bakteri asam laktat Lactobacillus plantarum dan Lactobacillus acidophilus dalam proses fermentasi dadih diharapkan dapat meningkatkan karakteristik kimiawi serta menjadikan dadih sebagai produk olahan susu probiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kondisi optimal pada proses pembuatan dadih berbahan baku susu sapi dengan rasio inokulum, persentase konsentrasi bakteri asam laktat dan lama inkubasi sehingga menghasilkan kualitas dadih yang optimum. Metode penelitian yang digunakan yaitu Response Surface Methodology (RSM) dengan variabel rasio inokulum (1:1, 1:2, 2:1 v/v), persentase konsentrasi bakteri asam laktat (3%-5%) dan lama inkubasi (24-48 jam). Model percobaan yang digunakan yaitu Box Behnken Design sehingga menghasilkan 17 running dengan center of point yang diulang sebanyak 5 kali. Berdasarkan hasil penelitian, dadih susu sapi yang menghasilkan kondisi optimum dirancang dengan rasio inokulum 2:1 (v/v), persentase konsentrasi 3% dan lama inkubasi 44 jam.Item PENGARUH OZONASI TERHADAP KARAKTERISTIK WARNA DAN KLOROFIL BROKOLI (Brasicca oleracea L. var. italica )(2017-04-06) MARIA YULITA SARI; Imas Siti Setiasih; Een SukarminahBrokoli merupakan salah satu jenis sayuran yang bersifat mudah rusak (persihable) dan banyak dikonsumsi oleh masyarakat karena bermanfaat untuk kesehatan. Salah satu kemunduran mutu yang sering terjadi pada brokoli yaitu perubahan warna dari hijau menjadi kuning yang diakibatkan oleh degradasi klorofil. Ozon merupakan senyawa oksidasi kuat yang dapat merusak sistem enzim penyebab terjadinya degradasi klorofil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ozonasi terhadap warna dan kandungan klorofil brokoli. Penelitian ini dilakukan dalam 3 tahap, yaitu : 1) penentuan batas penerimaan konsumen terhadap brokoli melalui analisa deskriptif; 2) penentuan lama dan suhu ozonasi ekstrak klorofil brokoli melalui analisa desctriptive explanatory research dan dilanjutkan dengan uji T dengan percobaan terdiri dari 6 perlakuan dan 2 ulangan; 3) penentuan kondisi brokoli dan pengaruh ozonasi terhadap warna dan kandungan klorofil brokoli melalui analisa korelasi-regresi terdiri dari 2 perlakuan 2 ulangan. Hasil penelitian tahap I menunjukkan batas kritis komdoti brokoli yang masih dapr diterima konsumen yaitu nilai a* (-24,61) dengan kandungan klorofil total sebesar 20,12 mg/L, klorofil a 10,74 mg/L dan klorofil b 9,38 mg/L. Hasil penelitian tahap II menunjukkan proses perlakuan ozonasi ekstrak klorofil brokoli selama 3 menit pada suhu 5oC dengan retensi waktu 25 menit merupakan perlakuan terbaik yang memiliki persentase penurunan terendah terhadap kandungan total klorofil ekstrak brokoli sebesar 7,65% , klorofil a 7,44% , dan klorofil b 7,90% dari kondisi awal sebelum perlakuan ozonasi. Perlakuan ozonasi tersebut diaplikasikan pada brokoli utuh dan brokoli diolah minimal. Hasil menunjukkan kondisi brokoli utuh memiliki nilai penurunan kandungan klorofil total, klorofil a dan klorofil b lebih kecil dibandingkan dengan brokoli diolah minimal dan kondisi warna masih dapat dipertahankan sampai penyimpanan hari ke-8. Kata kunci : Brokoli, degradasi klorofil, ozonasi , total klorofil, klorofil a, klorofil b