Browsing by Author "Akim"
Now showing 1 - 20 of 81
Results Per Page
Sort Options
Item AKUISISI PT. THANG LONG CEMENT OLEH PT. SEMEN INDONESIA DALAM MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY TAHUN 2015(2017-08-22) ADITYA OKTORA; R. Widya Setiabudi Sumadinata; AkimPerkembangan ekonomi dunia yang semakin kompleks memunculkan aktor-aktor non-negara yang memiliki peranan penting dalam hubungan politik negara itu sendiri. Kawasan Asia Tenggara yang tengah menyongsong era baru pasar tunggal ASEAN dalam kerangka ASEAN Economic Community yang dimulai pada tahun 2015 akan membuka persaingan perdagangan dan investasi antar negara yang semakin ketat. PT. Semen Indonesia sebagai salah satu BUMN asal Indonesia dan sedang mengalami kemajuan yang sangat pesat di bidang industri semen melihat ASEAN Economic Community sebagai peluang sekaligus tantangan. PT. Semen Indonesia melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan daya saing di pasar industri semen Asia Tenggara, salah satu caranya adalah membentuk anak perusahaan di Vietnam untuk memperluas pasar. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan kajian analitis mengenai upaya akuisisi PT. Thang Long Semen oleh PT Semen Indonesia dalam menghadapi ASEAN Economic Community 2015, sebagai BUMN yang sedang bergerak menjadi perushaan multinasional baru dari Indonesia. Penelitian ini menggunakan teori liberalisme dan menggunakan metode penelitian kualitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa upaya akuisisi yang dilakukan PT Semen Indonesia ke PT Thang Long di Vietnam adalah salah satu bentuk usaha Negara Indonesia untuk memperluas pasar semen ke taraf internasional dalam menghadapi ASEAN Economic Community tahun 2015Item Analisis Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap World Trade Organization (WTO) Dalam Negosiasi Pembentukan Aturan Subsidi Perikanan(2019-07-23) ATANTA GIAN; Akim; Tidak ada Data DosenTujuan dari riset ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi kebijakan luar negeri Indonesia terhadap WTO dalam negosiasi pembentukan aturan subsidi perikanan. Oleh karena itu masalah yang menjadi fokus dalam riset ini adalah kehadiran aturan subsidi perikanan WTO yang berpotensi menghambat pemerintah Indonesia dalam memberikan subsidi perikanan pada sektor perikanannya, karenanya, Indonesia berpartisipasi dalam negosiasi pembentukan aturan subsidi perikanan tersebut agar Indonesia mendapatkan perlakuan yang khusus dan berbeda dalam aturan subsidi perikanan WTO. Dalam proses negosiasi tersebut, Indonesia dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu. Adapun teori yang periset pakai untuk mencari jawaban atas rumusan masalah periset adalah teori reorientasi kebijakan luar negeri dari K.J. Holsti. Metode yang periset pakai dalam riset ini adalah metode penelitian kualitatif dari Christopher Lamont. Adapun teknik pengambilan data dalam riset ini adalah wawancara semi terstruktur, studi pustaka, dan riset berbasis daring (internet). Narasumber yang periset wawancarai berasal dari instansi Kementerian Luar Negeri RI, Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta Kementerian Perdagangan. Pada akhir riset ini periset menyimpulkan bahwa terdapat faktor domestik, eksternal, dan latar belakang historis yang mempengaruhi Indonesia dalam mengeluarkan kebijakan luar negeri terhadap WTO dalam negosiasi pembentukan aturan subsidi perikanan. Namun faktor-faktor tersebut tidak langsung mempengaruhi kebijakan luar negeri Indonesia tersebut karena adanya faktor dari sikap dan pandangan personal para pembuat kebijakan luar negeri Indonesia, yaitu Presiden Joko Widodo dan birokrasi di bawahnya. Periset menyarankan perlu adanya riset lebih lanjut mengenai posisi kekuatan Indonesia dalam sistem internasional yang membuat Indonesia mampu mempertahankan kepentingan nasionalnya di forum ekonomi global.Item BANTUAN LUAR NEGERI JEPANG KE INDONESIA: STUDI KASUS BANTUAN HIBAH GRASSROOTS UNTUK PONDOK PESANTREN DARUSSALAM CIAMIS(2018-06-05) DEFIKRI NATADIWANGSA; Taufik Hidayat; AkimABSTRAK Defikri Natadiwangsa. 170210130050. Bantuan Luar Negeri Jepang ke Indonesia: Bantuan Hibah Grassroots untuk Pondok Pesantren Darussalam Ciamis. Program Studi Hubungan Internasional. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Padjadjaran. Januari, 2018. Official Development Assistance (ODA) menjadi salah satu bentuk kebijakan luar negeri Jepang. Pada tahun 2013, Jepang memberikan bantuan hibah kepada Pondok Pesantren Darussalam Ciamis berupa bantuan dana pembangunan asrama putra. Dengan kebijakan ODA, Jepang telah memberikan kontribusi pada pembangunan global. Namun, kebijakan ini juga tentunya memiliki tujuan tersendiri yang ingin dicapai Jepang sebagai upaya untuk memenuhi kepentingan nasionalnya. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep Bantuan Luar Negeri di mana distribusi bantuan luar negeri suatu negara tentunya memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai oleh negara donor. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dari Robert K. Yin dengan strategi studi kasus dan metode validasi data menggunakan triangulasi. Sumber data yang digunakan yaitu melalui hasil dokumentasi dan wawancara. Hasil penelitian ini yaitu tujuan bantuan luar negeri Jepang ke Indonesia khususnya ke Pondok Pesantren Darussalam Ciamis terbagi menjadi empat kategori. Pertama, tujuan diplomasi yaitu membentuk citra baik Jepang di Indonesia pada level pemerintah, organisasi maupun masyarakat umum. Kedua, tujuan komersil yaitu meningkatkan penanaman investasi langsung asing (FDI) di Indonesia, meningkatkan perdagangan ekspor-impor, dan memperoleh keuntungan dari recovery bantuan Indonesia kepada Jepang. Ketiga, tujuan pembangunan yaitu berperan aktif dalam pembangunan global melalui bantuan hibah, pinjaman lunak dan technical assistance. Keempat, tujuan budaya yaitu menyebarkan budaya Jepang di Indonesia juga membangun kesan Jepang yang baik dan harmonis. Kata Kunci: Kerjasama Pembangunan, Proyek Hibah Grassroots, Tujuan Bantuan Luar Negeri.Item BARGAINING POWER VIETNAM TERHADAP SAMSUNG ELECTRONICS DALAM RELASI PENANAMAN MODAL ASING(2023-02-20) AMALIA HUSNA TSABITAH; Akim; Tidak ada Data DosenDinamika yang terjalin antara relasi dua aktor hubungan internasional tentunya tidak bisa dipisahkan dari kata ‘power’. Setiap aktor memiliki kepentingannya masing-masing dan kemampuan yang berbeda-beda menjadikan relasi tersebut terkadang bersifat asimetris. Relasi antara perusahaan multinasional dan negara tujuan juga tidak luput dari masalah power dan kepentingan. Jika ditelusuri dari sejarahnya, perusahaan multinasional memang memiliki kekuatan atau juga bisa disebut dengan ‘bargaining power’ yang lebih dibandingkan negara ketiga. Namun, dewasa ini perkembangan negara ketiga yang semakin maju menjadikan posisi ‘bargaining power’ tersebut mulai berpihak pada sisi negara. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui relasi antara Samsung Electronics dan Vietnam melalui teori Bargaining Power Host Country yang disusun oleh Tarzi ke dalam dua jenis kekuatan; Potential dan Actual Power. Dalam menganalisa teori tersebut penulis menggunakan metode kualitatif melalui studi pustaka dari berbagai sumber tertulis dan dokumen negara. Setelah menganalisa tujuan dan kepentingan dari masing-masing aktor, penulis menemukan fakta bahwa keduanya memang memiliki bargaining power yang sama-sama kuat. Namun, bargaining power Vietnam sendiri belum bisa melampaui Samsung Electronics akibat besarnya pengaruh pihak perusahaan multinasional dalam pembangunan negara tersebut dan jenis investasinya yang tidak bersifat mengikat. Selain itu, perjalanan Vietnam untuk membangun ekonominya—termasuk kualitas masyarakatnya—masih membutuhkan banyak dukungan dari pihak lain. Oleh sebab itu, jika mengacu pada indikasi teori ini maka dapat dikatakan bargaining power Vietnam sebagai Host Country belum bisa melampaui Samsung ElectronicsItem BEYOND AID DALAM KERJA SAMA PENGEMBANGAN INDUSTRI HALAL INDONESIA-MALAYSIA-THAILAND GROWTH TRIANGLE (IMT-GT)(2021-10-25) FIRDA ROSYANA RACHMAWATI AMANTJIK; Akim; AkimKritik terhadap kepentingan donor pembangunan terhadap negara berkembang dalam kerja sama pembangunan internasional membentuk konsep baru yang disebut dengan beyond aid, yakni merupakan transformasi dari kerja sama pembangunan yang kini mengandalkan pada hal-hal di luar konteks bantuan /Official Development Assistance (ODA) dari donor pembangunan. Studi kualitatif deskriptif ini menggambarkan bagaimana kerja sama pengembangan industri halal Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) ditinjau berdasarkan dimensi beyond aid. Periset menggunakan alat analisis utama yaitu konsep dimensi beyond aid yang ditulis oleh Janus, dkk, (2014). Data primer didapatkan melalui studi pustaka dan wawancara dengan beberapa institusi terkait, sedangkan data sekunder didapat dari buku, artikel jurnal, dan dokumen daring. Data kemudian dianalisis menggunakan teknik memo analytic writing dan divalidasi dengan triangulasi data. Periset menemukan bahwa kerja sama IMT-GT pada pengembangan industri halal menunjukkan dimensi beyond aid, yaitu aktor, keuangan, regulasi, dan pengetahuan. Terjadi proliferasi dimensi pertama yaitu aktor dalam kerja sama IMT-GT: pemerintah pusat, pemerintah daerah, aktor swasta, mitra kerja sama (termasuk adhoc), lembaga sertifikasi halal, lembaga akademik/pusat riset halal, dan aktor pendukung lain yaitu Majelis Ulama Indonesia (MUI), Malaysia External Trade Development Corporation (MATRADE), Halal Development Corporation Berhad Malaysia (HDC), dan Standard Malaysia. Proliferasi juga terjadi pada dimensi keuangan IMT-GT, yang utamanya bersumber dari masing-masing negara anggota, didukung dengan dana dari pihak eksternal melalui mekanisme tertentu di bawah CIMT, atau menggunakan mekanisme lain yang didanai sendiri oleh pemerintah pusat/daerah, atau donor internasional. Pada dimensi regulasi, telah ada upaya penyesuaian regulasi dalam penerimaan sertifikat halal IMT-GT, meskipun belum mencapai harmonisasi menuju pembentukan rezim internasional. Terakhir, dimensi pengetahuan dalam kerja sama IMT-GT dilakukan misalnya pada efisiensi proses sertifikasi halal, pengembangan kapasitas tenaga ahli halal dan UKM halal, serta pengembangan teknologi halal yaitu IMT-GT Halal Blockchain.Item DAMPAK DIPLOMASI KOMERSIAL AMERIKA SERIKAT KEPADA INDONESIA TERHADAP HUBUNGAN PERDAGANGAN DAN INVESTASI AMERIKA SERIKAT KE INDONESIA (2011 - 2014)(2017-11-14) MUHAMMAD ALDI T; Viani Puspita Sari; AkimMuhammad Aldi Trisianly. 170210120063. Dampak Diplomasi Komersial Amerika Serikat Kepada Indonesia Tahun Terhadap Hubungan Perdagangan Dan Investasi Amerika Serikat ke Indonesia (2011 – 2014). Program Studi Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Padjajaran, Jatinangor. Tujuan penelitian ini untuk menjawab rumusan masalah tentang bagaimana Amerika Serikat melakukan diplomasi komersial dan dampaknya terhadap hubungan perdagangan dan investasi Amerika Serikat – Indonesia di tahun 2011 hingga 2014 Metode penelitian yang digunakan yaitu metode peneltian kualitatif yang ditulis dengan metode analisis deskriptif. Dengan metode ini, peneliti dapat mengidentifikasi fenomena diplomasi komersial yang dilakukan Amerika Serikat untuk membuka jalur perdagangan dan investasi merujuk kepada parameter dan indicator dari diplomasi komersial itu sendiri. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan studi literatur baik dalam buku maupun internet. Diplomasi komersial Amerika Serikat kepada Indonesia bertujuan untuk mempemudah jalur perdagangan bagi wara wirausahawan dari Amerika Serikat itu sendiri. Dengan memperlebar keterbukaan pasar investasi dan perdagangan di Indonesia pada periode tersebut selain menguatkan hubungan bilateral kedua belah pihak, juga meningkatkan Penanaman Modal Asing dari Amerika Serikat ke Indonesia dari tahun ke tahun. Kata Kunci: Diplomasi Komersial, Amerika Serikat, Perdagangan, Investasi, wirausahaItem Destination Branding Wisata Halal Indonesia oleh Kementerian Pariwisata Republik Indonesia(2020-11-03) ALWAFI RIDHO SUBARKAH; Junita Budi Rachman; AkimPenelitian ini membahas destination branding wisata halal yang dilakukan Indonesia melalui Kementerian Pariwisata Republik Indonesia dan pemerintah daerah seperti Lombok, Aceh, dan Sumatera Barat dalam menghadapi persaingan dengan negara lain untuk menarik kunjungan wisatawan Muslim. Metode penelitian ini kualitatif-deskriptif, dengan konsep diplomasi publik, konsep destination branding, dan konsep wisata halal. Teknik pengumpulan dilakukan dengan studi pustaka dan wawancara kepada narasumber. Kemudian dilakukan pengujian data melalui triangulasi dan selanjutnya ditafsirkan. Hasil penelitian ini menunjukkan destination branding Indonesia melalui Kementerian Patiwisata dengan membuat tagline dan logo “Halal Tourism Indonesia: The Halal Wonders” sebagai co-branding dari “Wonderful Indonesia” dan menunjuk daerah sebagai destinasi wisata halal yang disesuaikan dengan karakteristik masing-masing daerahnya, seperti Lombok dengan tagline “Friendly Lombok”, Aceh “The Light of Aceh”, Sumatera Barat “Taste of Padang”. Diplomasi publik dilakukan dengan mengundang agen wisata, jurnalis, influencer, hingga duta besar negara yang menjadi target pasar wisata halal untuk berwisata di Indonesia dan menyebarkan pengalamannya, mengikuti dan menyelenggarakan acara internasional, serta melalui media internasional. Hasil dari pelaksanaan tersebut sudah mulai terlihat dengan adanya wisatawan Muslim asal Timur Tengah yang datang ke Indonesia.Item Diplomasi Budaya Indonesia melalui Jakarta Fashion Week 2021(2023-05-19) SYIFA LATHIFAH KOSASIH; Akim; Tidak ada Data DosenDinamika diplomasi sudah berubah, apalagi dengan berkembangnya teknologi informasi yang pesat mendorong negara untuk lebih kreatif dalam menggunakan resource yang mereka miliki terutama Indonesia dengan potensi budaya fashion-nya yang kaya sebagai kekuatan untuk diplomasi budaya. Indonesia dapat mempromosikannya kepada publik peminat fashion melalui Jakarta Fashion Week 2021. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan fenomena diplomasi budaya Indonesia yang terjadi melalui Jakarta Fashion Week 2021 dengan empat aspek diplomasi budaya dari Gienow-Hect dan Donfried, yaitu agent, agenda, vehicle dan target audience. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data dari buku, artikel jurnal, website dan kuisioner untuk mendapatkan respon dari audiens. Penelitian dengan rumusan masalah “Bagaimana diplomasi budaya Indonesia dilakukan melalui Jakarta Fashion Week 2021 dengan menggunakan konsep diplomasi budaya oleh Gienow-Hect & Donfried?” dapat menyimpulkan diplomasi budaya Indonesia di Jakarta Fashion Week 2021. Jakarta Fashion Week sebagai agen menyediakan fasilitas untuk diplomasi, menggunakan festival fashion beserta program-programnya sebagai wahana untuk mencapai agenda yaitu mempromosikan budaya mode Indonesia kepada publik global yang meminati fashion. Hasil penelitian yang didapatkan oleh peneliti adalah diplomasi budaya yang dilakukan di Jakarta Fashion Week 2021 dapat dideskripsikan menggunakan empat elemen diplomasi budaya dari Gienow-Hect dan Donfried.Item Diplomasi Indonesia dalam Penyelesaian Sengketa dengan Uni Eropa dalam Kasus DS592 Tahun 2019-2021(2022-07-14) NIA FEBRIANI; Akim; Tidak ada Data DosenNia Febriani – 170210180024, Diplomasi Indonesia dalam Penyelesaian Sengketa dengan Uni Eropa dalam Kasus DS592 Tahun 2019-2021, Program Studi Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran, Jatinangor, 2022. Sengketa bahan mentah bijih nikel antar Uni Eropa dan Indonesia yang terdaftar dengan nama DS592: Indonesia-Measures Relating to Raw Materials di WTO telah berlangsung sejak tahun 2019 dimulai dengan gugatan Uni Eropa terhadap kebijakan dan aturan Indonesia khususnya terkait larangan ekspor bijih nikel yang dinilai tidak sejalan dengan aturan WTO. Sengketa ini akan mempengaruhi perdagangan nikel global di masa mendatang dan berdampak pada aturan dan kebijakan Indonesia dalam mengelola sumber daya mineralnya. Di dalam penyelesaian sengketa ini Indonesia melakukan diplomasi dalam rangka mempertahankan aturan dan kebijakan yang diyakini sejalan dengan ketentuan WTO. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui diplomasi yang dilakukan Indonesia dalam penyelesaian sengketa bahan mentah bijih nikel di WTO. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan pendekatan teori diplomasi dan penyelesaian sengketa. Data-data yang digunakan dalam skripsi ini diperoleh dengan Teknik pengumpulan data archival or document-based research, internet-based research dan wawancara, sehingga data-data bersumber dari dokumen resmi pemerintah, berita, studi Pustaka. Validitas data dari riset ini menggunakan metode triangulasi sumber data. Adapun hasil penelitian menunjukan adanya langkah diplomasi Indonesia yang digunakan Indonesia adalah melalui jalur track one diplomacy yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia dalam rangka menyelesaiakan sengketa dengan Uni Eropa. Diplomasi yang dilakukan berupa yudisial yaitu melalui cara yang disesuaikan dengan mekanisme dan ketentuan dalam Dispute Settlement Body (DSB) WTO. Terhitung hingga tahun 2021 penyelesaian sengketa telah melewati tahapan konsultasi hingga tahap panel. Selain itu, Indonesia juga telah melakukan cara-cara non yudisial untuk menghadapi gugatan Uni Eropa di WTO.Item DIPLOMASI KOMERSIAL INDONESIA TERHADAP JEPANG MELALUI INDONESIAN TRADE PROMOTION CENTER OSAKA DALAM PENGEMBANGAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH INDONESI(2023-06-07) DIAH APRILIANI; Taufik Hidayat; AkimIndonesia dan Jepang memiliki hubungan yang alami dimana hubungan diplomatik sudah berlangsung sejak tahun 1958, serta Jepang merupakan salah satu mitra dagang dan investor bagi Indonesia. Pemerintah Indonesia melalui Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan membuka kantor Promosi Perdagangan yaitu Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Osaka. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui Bagaimana Pelaksanaan Diplomasi Komersial Indonesia terhadap Jepang melalui Indonesian Trade Promotion Center Osaka dalam meningkatkan Nilai Ekspor UMKM di Indonesia. Analisis dari tulisan ini menggunakan teori diplomasi komersial. Teori ini cukup komprehensif menerangkan mengenai berbagai aktivitas diplomasi komersial yang mencakup aktivitas perdagangan, investasi, investasi sosial, advokasi bisnis dan juga promosi pariwisata. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan studi literatur sebagai teknik pengumpulan data. Melalui proses analisis dan interpretasi data, maka hasil penelitian ini adalah bahwa Diplomasi Komersial Indonesia melalui ITPC Osaka dalam meningkatkan Nilai Ekspor UMKM Indonesia memiliki peningkatan nilai ekspor dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun terkhir terhitung sejak tahun 2019, akan tetapi masih belum maksimal, dikarenakan ada beberapa faktor diantaranya adalah adanya promosi perdagangan yang masih terbatas kepada para eksportir dan persyaratan layak ekspor di jepang terhitung cukup sulit.Item DIPLOMASI KOMERSIAL INDONESIA TERHADAP KENYA TAHUN 2019-2022(2024-01-10) SAID RIVALDI ASSAGAF; Akim; Tidak ada Data DosenRiset ini bertujuan untuk memahami proses terjadinya diplomasi komersial, khususnya proses diplomasi komersial Indonesia terhadap Kenya pada tahun 2019- 2022, sebuah periode yang melihat fluktuasi nilai dagang antara Indonesia dan Kenya Melalui proses penelitian kualitatif, periset mengidentifikasi proses-proses dari diplomasi komersial yang dilaksanakan oleh Indonesia selama melaksanakan usaha diplomasi komersial terhadap Kenya. Secara khusus periset menggunakan konsep diplomasi komersial yang dipaparkan oleh Shirin Reuvers. Periset mendalami proses input, throughput, dan output yang menjadi kerangka utama dalam memahami bagaimana diplomasi komersial dapat terjadi. Dalam proses melaksanakan diplomasi komersial, input diplomasi komersial Indonesia dalam wujud pendorong adalah keinginan untuk mempromosi bisnis, memperluas jaringan, dan melaksanakan perdagangan. Selanjutnya, input diplomasi komersial Indonesia dalam wujud pembentuk aktivitas diplomasi komersial ditentukan oleh sumber daya negara, komunitas bisnis, dan karakter dari negara Indonesia dan Kenya. Secara throughput Diplomasi komersial kemudian terjadi di lapangan melalui usaha perluasan jaringan, intelegensi, kampanye citra, dan dukungan bisnis. Output diplomasi komersial dalam bentuk keuntungan yang diraih melalui melaksanakan diplomasi komersial di Kenya berupa keuntungan ekonomi, politik, pencitraan negara, dan perluasan jaringan. Secara singkat, tiga faktor utama tersebut yang saling memengaruhi satu sama lain menjadi basis dari proses diplomasi komersial Indonesia di Kenya.Item DIPLOMASI KOTA JAKARTA-TOKYO DALAM TOKYO INTERNATIONAL YOUTH FOOTBALL (U-14) TOURNAMENT TAHUN 2017(2018-07-27) PUTRA MIKITA JOSHUA; R. Muhamad Teguh Nurhasan Affandi; AkimKerja Sama Antarkota (City-to-City Cooperation/C2C) adalah sebuah bentuk perkembangan dari kerja sama internasional sebagai dampak dari adanya globalisasi dan pergeseran aktor dalam Hubungan Internasional. Kerja sama antara Jakarta dan Tokyo dimulai pada tanggal 23 Oktober 1989 pada saat ditandatanganinya pernyataan bersama antara DKI Jakarta dan Kota Tokyo oleh Gubernur DKI Jakarta, Wiyogo Atmodarminto, dan Walikota Kota Tokyo, Shunichi Suzuki. Penelitian ini ditujukan untuk melihat kerja sama antarkota (C2C) antara Jakarta dan Tokyo dalam acara Tokyo International Youth Football (U-14) Tournament tahun 2017 sebagai salah satu praktik dari diplomasi kota. Masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah “Bagaimana dimensi-dimensi diplomasi kota Jakarta terhadap Tokyo dalam pelaksanaan Tokyo International Youth Football (U-14) Tournament 2017?”. Dalam upaya mengkaji dan memahami masalah ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dan jenis metode analisis wacana, dengan pengumpulan data melalui wawancara, studi pustaka, dokumen, dan penelusuran daring. Hasil dari penelitian ini adalah kerja sama antara Jakarta dan Tokyo dalam acara Tokyo International Youth Football (U-14) Tournament tahun 2017 termasuk kedalam dimensi pembangunan, budaya, dan jaringan dalam diplomasi kota. Disamping itu, kerja sama ini membawa manfaat bagi pihak-pihak yang terlibat khususnya para peserta dari DKI Jakarta yang mengikuti Tokyo International Youth Football (U-14) Tournament tahun 2017.Item DIPLOMASI KULTURAL INDONESIA MELALUI PROGRAM KEBUDAYAAN EUROPALIA ARTS FESTIVAL 2017 DI EROPA(2018-10-17) SAPHIRA AYUDYAPUTRI; R. Muhamad Teguh Nurhasan Affandi; AkimSaphira Ayudyaputri Wardhana. 170210120081 Diplomasi Kultural Indonesia Melalui Program Kebudayaan Europalia Arts Festival 2017 di Eropa. Program Studi Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran, Jatinangor. Penelitian ini membahas mengenai diplomasi kultural yang dilakukan oleh Indonesia melalui sebuah program kebudayaan bernama Europalia Arts Festival 2017 yang merupakan festival dengan periode 4 bulan dan melibatkan unsur diplomasi kultural dengan mengajak seniman Indonesia dan warga Eropa. Yang dikaji dalam penelitian ini adalah cara kerja diplomasi kultural Indonesia dan manfaat maupun dampak yang didapatkan setelah kerjasama Indonesia dan Eropa dalam Europalia Arts Festival 2017. Metode Penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian kualitatif yang ditulis dengan metode analisis deskriptif. Dengan metode ini, peneliti dapat mengamati bagaimana cara kerja diplomasi budaya yang digunakan Indonesia melalui program kebudayaan Europalia Arts Festival 2017. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah melalui studi literatur, baik dalam buku maupun internet. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Europalia Arts Festival 2017 merupakan bentuk diplomasi budaya yang digunakan oleh Indonesia guna menghubungkan dan meningkatkan kerjasama Indonesia dan Eropa. Kata Kunci : cultural diplomacy, Eropa, Indonesia, How Cultural Diplomacy Works, Europalia Arts Festival 2017Item DIPLOMASI PARIWISATA AUSTRALIA MELALUI CELEBRITY ENDORSEMENT DI DALAM IKLAN PARIWISATA DUNDEE(2023-08-03) MUH. ARIYADI HERMAN. HN; Akim; Tidak ada Data DosenPerkembangan situasi dunia mendorong setiap aktor hubungan internasional untuk bersaing bukan hanya pada kekuatan ekonomi dan politik tetapi juga persaing terhadap citra dan reputasi. Dari itu aktor hubungan internasional memiliki kesadaraan atas pentingnya kegiatan hubungan internasional dalam rangka meningkatkan citra, begitu halnya pada sektor pariwisata internasional yang dilaksanakan melalui diplomasi pariwisata. Fenomena promosi pariwisata yang dilakukan oleh Australia merupakkan praktik diplomasi pariwisata Australia yang ditujukan kepada khalayak internasional. Penelitian ini mengkaji bagaimana pemanfaatan celebrity endorsement terhadap diplomasi pariwisata yang dilakukan oleh Australia. Dalam mengkaji diplomasi pariwisata Australia dan representasi celebrity power di dalam iklan pariwisata Dundee, peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif sebagai alat bantu dalam mengumpulkan dan menganalisis keabsahan data. Studi kepustakaan dan studi dokumentasi dilakukan dalam mengumpulkan informasi melalui sumber literatur dari penelitian terdahulu, jurnal, majalah, surat kabar, laporan dan dokumen-dokumen, yang terkait dengan penelitian ini. Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat celebrity power yang memiliki pengaruh di dalam diplomasi pariwisata pada iklan pariwisata Dundee yang di produksi oleh Tourism Australia selaku representasi negara dalam mengpromosikan industri pariwisata Australia. Dari pemanfaatan celebrity endorsement mampu mendorong usaha diplomasi pariwista untuk mempertahankan dan meningkatkan citra positif negara negara dan industri pariwisatanya.Item Diplomasi Perdagangan Komoditas Minyak Kelapa Sawit Indonesia Terhadap India Pasca ASEAN-India Free Trade Area (AIFTA)(2019-08-23) ABDUSSALAM MUTAAKIDDIN MAS`UDI; Akim; Tidak ada Data DosenPenelitian ini bertujuan untuk menjelaskan upaya diplomasi perdagangan yang dilakukan oleh Indonesia untuk komoditas minyak kelapa sawit sebagai komoditas utama yang diperdagangkan oleh Indonesia ke India dalam rangkaian perjanjian ASEAN-India Free Trade Area (AIFTA) yang bertujuan untuk menurunkan hambatan perdagangan yang berlaku. Dalam menjelaskan fenomena tersebut, penelitian ini menggunakan teori diplomasi, diplomasi ekonomi dan instrumen-instrumennya yang ada dalam bentuk diplomasi perdagangan, serta teori integrasi ekonomi sebagai alat bantu analisis. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif. Data penelitian dikumpulkan dari studi pustaka dan wawancara narasumber dari Kementerian Perdagangan Republik Indonesia. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa upaya dari Pemerintah Indonesia berdiplomasi dengan India khususnya untuk komoditas minyak kelapa sawit dalam kebijakan diplomasi ekonomi. Indonesia memanfaatkan berbagai forum dan pertemuan sebagai arena untuk mencapai kepentingan negara, yakni menurunkan tarif yang berlaku untuk komoditas minyak kelapa sawit Indonesia dan meningkatkan ekspor minyak kelapa sawit Indonesiake India. Instrumen-instrumen diplomasi perdagangan yang dilakukan Indonesia berhasil terpenuhi, namun untuk instrumen kerja sama perjanjian perdagangan bilateral (FTA dan EPA) tidak terpenuhi karena rancangan perjanjian kedua negara belum terlaksana. Begitu pula pada instrumen lisensi ekspor dan impor. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa pemerintah Indonesia terlah melaksanakan berbagai diplomasi perdagangan terhadap India untuk komoditas minyak kelapa sawit dengan memanfaatkan AIFTA untuk menurunkan tarif yang dikenakan untuk minyak kelapa sawit Indonesia dilihat dari instrumen-instrumen diplomasi perdagangan.Item DIPLOMASI PERMINTAAN MAAF KERAJAAN BELANDA TERHADAP INDONESIA TAHUN 2011- 2020(2023-02-13) VIRA NURFITRIYANI; Akim; Tidak ada Data DosenPenelitian ini melihat bagaimana permintaan maaf yang diberikan oleh Belanda pada tahun 2011-2020 dengan menggunakan pendekatan diplomasi permintaan maaf dari Todd H. Hall, yang terbagi menjadi wacana; gestur ekspresif dan gestur substantif; serta tanggapan dari Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dari Creswell, dengan jenis studi kasus. Penelitian ini menjelaskan penggunaan diplomasi emosi dengan jenis diplomasi permintaan maaf, dalam Permintaan Maaf Kerajaan Belanda terhadap Indonesia tahun 2011-2020. Pengambilan data dilakukan melalui dokumen; wawancara; Audiovisual dan Digital Materials. Dari penelitian ini, diketahui bahwa terdapat wacana permintaan maaf dari Belanda, berupa permintaan maaf di tahun 2011, 2013, dan 2020. Belanda melakukan gestur ekspresif berupa permintaan maaf Duta Besar Belanda dan Raja Belanda; hening cipta dan pemberian karangan bunga saat mengunjungi makam korban. Gestur substantif diperlihatkan melalui repatriasi barang sejarah, dan penawaran kompensasi bagi keluarga korban. Pemerintah Indonesia menanggapi bahwa permintaan maaf di tahun 2011-2020 juga merupakan bagian dari tanggung jawab Belanda atas kolonialisme, dan pemerintah melihat ke depan hubungan keduanya dengan tiga prinsip, saling menghormati; saling menghargai; saling menguntungkan. Sedangkan keluarga korban tetap menginginkan kompensasi yang adil sebagai bentuk tanggung jawab Belanda. Selain memperbaiki citra Belanda, permintaan maaf tersebut mempererat hubungan kedua negara, diperlihatkan melalui banyaknya kerja sama yang terbentuk setelahnya.Item DIPLOMASI PUBLIK BARU GOETHE INSTITUT DENGAN PENYELENGGARAAN DEUTSCHES FEST 2015(2021-10-21) MUHAMMAD FAISAL AZIZ; Akim; R. Muhamad Teguh Nurhasan AffandiRiset ini membahas tentang hubungan bilateral antara Jerman dan Indonesia yang telah berlangsung lama hingga saat ini terutama dalam bidang pendidikan dan kebudayaan. Dalam melaksanakan diplomasi publik baru, Goethe Institut mempromosikan pembelajaran bahasa Jerman di luar negeri dan mempromosikan kerjasama budaya internasional. Program budaya dan pendidikan mendorong dialog dan partisipasi antar budaya. Metode riset yang digunakan adalah metode kualitatif. Periset melakukan wawancara dengan informan untuk mendapatkan data primer. Studi literatur berupa dokumen, laporan kegiatan, dan data diperoleh untuk data sekunder. Riset ini menggunakan pendekatan diplomasi publik baru untuk melihat karakteristik diplomasi publik baru dalam penyelenggaraan Deutsches Fest. Melalui karakteristik diplomasi publik baru yang dijalankan Goethe Institut Indonesia yaitu identitas aktor internasional baru atau identity of international actor, penggunaan teknologi baru atau technology environment dalam berkomunikasi dengan publik, dan pembangunan hubungan atau relationship building dengan publik Indonesia.Item DIPLOMASI PUBLIK BARU PEMERINTAH PROVINSI ACEH MELALUI ACEH INTERNATIONAL RAPAI FESTIVAL (ACIRF)(2022-09-27) AFIFAH NADYA NURFADILA; Akim; Tidak ada Data DosenTujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan diplomasi publik baru oleh Pemerintah Provinsi Aceh dalam Aceh International Rapai Festival (ACIRF) yang merupakan salah satu upaya diplomasi publik Pemerintah Provinsi Aceh. Peneliti menggunakan kategorisasi diplomasi publik baru Cull, yaitu identitas aktor internasional, kondisi teknologi, kondisi media, sumber pendekatan, terminologi, struktur peran, dan nature of role. Peneliti juga menjelaskan peran aktor subnasional dalam diplomasi publik yang dibagi menjadi tiga, yaitu sponsor, fasilitator, dan komunikator. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan menggunakan wawancara, penelitian berbasis internet dan dokumen. Peneliti menggunakan analisis wacana dalam menganalisis data-data yang telah didapatkan. Peneliti akan menjabarkan diplomasi publik baru dalam ACIRF dan peran Pemerintah Provinsi Aceh di dalamnya. Penelitian ini menyimpulkan bahwa dalam ACIRF identitas aktor internasionalnya meliputi aktor subnasional, negara, dan non-negara; adanya pemanfaatan teknologi internet, terutama sosial media, yang menyebabkan kaburnya batasan antara pesan yang ditunjukan untuk publik global dan domestik; terbentuknya jaringan yang multiaktor dalam promosi dan pelaksanaan ACIRF serta adanya branding The Light of Aceh; budaya rapai belum menjadi soft power tetapi sebagai aset Pemerintah Provinsi Aceh untuk mencapai soft power; terjadinya hubungan people to people; dan terbangunnya hubungan dengan peserta internsional setelah acara berakhir. Pemerintah Provinsi Aceh menjalankan ketiga peran sebagai sponsor, fasilitator, dan komunikator dalam diplomasi publik ini.Item Diplomasi Publik Dalam Mendukung Nation Branding Indonesia Sebagai Pusat Modest Fashion Dunia(2023-02-11) ELISA KUSUMAWARDHANI; Junita Budi Rachman; AkimPesatnya perkembangan modest fashion menjadi perhatian khusus dari dunia internasional termasuk Indonesia. Indonesia dengan negara mayoritas penduduknya beragama Islam menjadikan modest fashion di Indonesia berkembang sangat besar dari para stakeholder hingga penggunanya. Hal ini menajdi perhatian khusus pemerintah hingga menjadikan modest fashion sebagai brand negara. Pemerintah beserta aktor non negara seperti para stakeholder modest fashion bekerjasama dalam upaya mewujudkan Indonesia sebagai pusat modest fashion dunia. Upaya tersebut terlihat dari diplomasi publik Indonesia yang dilakukan secara terstruktur dengan segenap dimensinya, yaitu komunikasi sehari-hari, secara strategis dan jangka panjang. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan diplomasi publik yang dilakukan Indonesia dalam mendukung nation branding Indonesia sebagai pusat modest fashion dunia tahun 2016-2020. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan studi kasus deskriptif. Konsep yang digunakan adalah konsep tiga dimensi diplomasi publik oleh Joseph Nye Junior beserta konsep publik dalam diplomasi publik dan konsep nation branding oleh Simon Anholt. Hasil penelitian ini adalah Indonesia beserta aktor non negara berupaya melakukan diplomasi publik dalam bidang modest fashion di dalam hingga luar negeri dengan tiga dimensi diplomasi publik. Diplomasi publik dimensi komunikasi sehari-hari menggunakan teknnologi berbasis internet seperti media sosial dan web resmi. Komunikasi strategis yang dilakukan Indonesia dengan mengadakan kegiatan modest fashion di dalam hingga luar negeri selain itu Indonesia juga aktif dalam mengikuti kegiatan modest fashion luar negeri dalam memperkenalkan karya modest fashion Indonesia di dunia internasional. Hubungan jangka panjang juga dibangun Indonesia dengan memberikan beasiswa modest fashion pada pelajar luar negeri yang tertarik dengan modest fashion Indonesia, mengadakan seminar, workshop maupun kerja sama dengan dunia internasional dalam pengembangan modest fashion Indonesia.Item Diplomasi Publik Indonesia Terhadap Kanada Dalam Kegiatan Asian Heritage Month Tahun 2005-2012(2016-02-16) INDITA H H; R. Muhamad Teguh Nurhasan Affandi; AkimTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk diplomasi publik yang dilakukan oleh Indonesia melalui perwakilan resmi Kedutaan Besar Republik Indonesia di Ottawa kepada Kanada sebagai bentuk promosi yang dilakukan oleh Indonesia terkait setelah dicabutnya Travel Warning yang diberikan oleh Pemerintah Kanada kepada Indonesia akibat terjadinya Bom Bali pada tahun 2002. Diplomasi publik merupakan diplomasi yang dilakukan oleh pemerintah suatu negara terhadap masyarakat internasional yang bertujuan untuk memberikan pemahaman tertentu mengenai negara tersebut. Di dalam penelitian ini, Indonesia melalui perwakilan pemerintahnya yaitu Kedutaan Besar Republik Indonesia di Ottawa terhadap Kanada melakukan diplomasi publik terhadap Kanada setelah pencabutan status Travel Warning yang diberikan oleh Pemerintah Kanada akibat terjadinya Bom Bali tahun 2002. Adapun pemerintah Indonesia melakukan diplomasi publiknya terhadap Kanada salah satunya dengan menggunakan soft power sebagai sumber kekuatanya dalam hal ini adalah budaya dan pariwisata dengan keikutsertaan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Ottawa pada acara tahunan di Kanada yaitu Asian Heritage Month. Diplomasi publik yang dilakukan Indonesia dianalisis secara teoritis dengan menggunakan tiga dimensi diplomasi publik yaitu, komunikasi sehari- hari, komunikasi strategis dan pembangunan hubungan jangka panjang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif karena dengan menggunakan metode penelitian ini, dapat digambarkan secara jelas bagaimana bentuk diplomasi publik yang dilakukan Indonesia terhadap Kanada dalam kegiatan Asian Heritage Month tahun 2005- 2012. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa bentuk diplomasi publik yang dilakukan oleh Indonesia dalam kegiatan Asian Heritage Month tahun 2005-2012 meliputi komunikasi sehari- hari, komunikasi strategis dan pembangunan hubungan jangka panjang yang masing- masing dituangkan dalam bentuk dan hasil yang beragam. Dalam pelaksanaanya, melalui bentuk- bentuk diplomasi publik Indonesia terhadap Kanada dalam kegiatan Asian Heritage Month tahun 2005- 2012 yang kurang mendapatkan respon dari masyarakat Kanada sehingga mengindikasikan bahwa diplomasi publik tersebut berjalan tidak efektif.