Browsing by Author "Gema Wibawa Mukti"
Now showing 1 - 20 of 27
Results Per Page
Sort Options
Item Analisi Risiko Usahatani Jambu Biji (Psidium guajava L.) Varietas Kristal(2016-07-27) AJENG ISTI PRATIWI; Gema Wibawa Mukti; Tidak ada Data DosenBuah-buahan sangat berpotensi untuk dikembangkan di Indonesia, begitupun dengan jambu kristal sebagai varietas baru dari komoditas jambu biji. Waaida Farm merupakan perusahaan yang bergerak pada usahatani jambu kristal. Permasalahan yang dialami perusahaan yaitu penurunan kuantitas dan kualitas produk yang mengindikasikan adanya risiko. Oleh karena itu, kajian mengenai analisis risiko usahatani merupakan maksud dari penelitian ini. Penelitian dilakukan dengan desain deskriptif kualitatif dan teknik penelitian studi kasus. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Identifikasi penyebab risiko menggunakan Fishbone Diagram dengan merinci penyebab kegagalan dan akibat terjadinya risiko berdasarkan sektor produksi, pemasaran, keuangan dan sumber daya manusia. Untuk menganalisis risiko digunakan metode FMEA (Failure Mode and effect Analysis) sehingga menghasilkan nilai RPN (Risk Priority Number) dan RSV (Risk Score Value) untuk mendapatkan risiko prioritas. Risiko yang harus segera ditangani yaitu risiko yang disebabkan oleh cuaca yang tidak menentu dan serangan hama dan penyakit. Tindakan pengendalian yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko yaitu dengan membuat kolam penampungan air sebagai tempat cadangan air pada musim kemarau dan melakukan pemangkasan dan penyiangan untuk mengendalikan hama yang menyerang. Pengendalian risiko juga dapat dilakukan dengan diversifikasi produk, yaitu dengan menanam jenis buah-buahan lain dan memiliki risiko produksi yang lebih kecil dibandingkan dengan jambu kristal. Diversifikasi tidak dapat menghilangkan risiko tetapi dapat menekan risiko yang terjadi.Item Analisis Daya Saing Usahatani Tomat (Studi Kasus di Desa Margamekar, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung)(2016-10-25) TYAGITA ANDINI M; Gema Wibawa Mukti; Tidak ada Data DosenABSTRAK TYAGITA ANDINI MARDIYAH, 2016. Analisis Daya Saing Usahatani Tomat (Studi Kasus di Desa Margamekar, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung) di bawah bimbingan GEMA WIBAWA MUKTI. Tomat merupakan salah satu komoditas sayuran unggulan di Indonesia terutama di daerah Jawa Barat. Liberalisasi perdagangan menyebabkan komoditas tomat harus memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif agar dapat bersaing di pasar lokal dan di pasar Internasional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui daya saing usahatani tomat (Studi Kasus di Desa Margamekar, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat). Metode analisis yang digunakan adalah Policy Analysis Matrix (PAM), untuk menghitung keunggulan komparatif, keunggulan kompetitif dan dampak kebijakan pemerintah dengan menggunakan harga aktual dan harga bayangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa usahatani tomat di Desa Margamekar memiliki keunggulan kompetitif dengan nilai PCR sebesar 0.43 dan keunggulan komparatif dengan nilai DRC 0,38. Kebijakan pemerintah terhadap input berpihak kepada petani dan mendukung pengembangan dan peningkatan keunggulan kompetitif dan keunggulan komparatif usahatani tomat yang ditunjukkan dengan nilai NPCI sebesar 0,93. Akan tetapi, kebijakan output masih belum mampu untuk mendukung pengembangan dan peningkatan keunggulan kompetitif dan keunggulan komparatif usahatani tomat yang ditunjukan dari nilai NPCO sebesar 0,92. Berdasarkan analisis sensitivitas yang dilakukan pada penelitian ini, melemahnya nilai rupiah terhadap dollar Amerika akan meningkatkan keunggulan komparatif dan menguatnya nilai rupiah menyebabkan turunnya keunggulan komparatif, selain itu menunjukan bahwa usahatani tomat sangat rentan terhadap perubahan harga output dimana tomat dapat kehilangan keunggulan kompetitif dan daya saingnya saat terjadi penurunan harga, sementara itu kenaikan harga pupuk sebesar lima belas persen tidak mempengaruhi keunggulan kompetitif dan komparatif usahatani tomat. Kata kunci: Daya saing, Tomat, Policy Analysis Matrix, PAMItem Analisis Model Bisnis pada Produk Olahan Beras (Studi Kasus CV 1001 Kecamatan Samarang Kabupaten Garut)(2017-07-08) SILVIANE OKTAVIANI SAPUTRA; Gema Wibawa Mukti; Tidak ada Data DosenBeras merupakan salah satu makanan pokok paling penting di dunia. Dalam perkembangannya saat ini, masyarakat yang semakin sibuk dengan aktivitas dan perubahan pola hidup memerlukan sesuatu yang serba instan termasuk makanan pokok yakni nasi. CV 1001 merupakan salah satu produsen produk olahan beras yang menjadi pelopor pertama nasi liwet instan di Indonesia. Dalam persaingannya saat ini diperlukan model bisnis untuk meningkatkan keuntungan serta mengetahui kekurangan dari bisnis tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah gambaran model bisnis yang dijalankan oleh CV 1001 dengan menggunakan 9 blok Business Model Canvas. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan penentuan informan snowball sampling. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa customer segments CV 1001 ini merupakan pasar terbuka atau tidak mensegmentasikan pelanggan tertentu. Value proposition yang diberikan kepada diantaranya kebaruan, kinerja, penyesuaian, penyelsaian pekerjaan, desain, merek, harga,pengurangan biaya, pengurangan resiko, akses, dan kenyamanan. Untuk elemen Channels , CV 1001 menjangkau pelanggan dengan indirect selling atau penjualan tidak langsung maupun direct selling atau penjualan langsung. Untuk elemen customer relationships, CV 1001 memiliki layanan Customer Service dan saat ini sedang memperluas promosi dengan digital marketing. Elemen Revenue Streams CV 1001 memperoleh pendapatan dari penjualan aset atau asset sale. Key Resources CV 1001 terdiri dari aset fisik, intelektual, manusia dan finasial. Key activities CV 1001 termasuk dari kegiatan produksi, kegiatan pendistribusian dan pemasaran. Key partnerships dari CV 1001 terdiri dari mitra pemasok bahan baku dan juga mitra dalam hal pemasaran. Terakhir untuk cost structure berfokus pada value-driven dan untuk jenis pengeluaran terbagi menjadi fixed cost dan variabel cost. Kata kunci : Value Proposition, business model canvas, CV 1001Item Analisis Model Bisnis Usaha Olahan Teh Rakyat Pada Produk Teh Hijau Celup Cap Dua Petani (Studi kasus pada Gapoktan Karya Mandiri Sejahtera, Desa Cibodas, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung)(2017-07-07) ERLISA YUNIASIH; Gema Wibawa Mukti; Tidak ada Data DosenTeh adalah komoditas yang banyak dikembangkan baik dalam industri kecil maupun industri besar. Gapoktan Karya Mandiri Sejahtera merupakan salah satu Gapoktan yang menciptakan sebuah produk teh hijau celup dengan merek Cap Dua Petani dan telah mendapatkan HAKI (Hak Kekayaan Intelektual), sertifikat halal, serta sertifikat P-IRT. Minimnya permintaan menjadi suatu kendala sehingga bisnis teh hijau celup Cap Dua Petani berjalan kurang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model bisnis Gapoktan Karya Mandiri Sejahtera menggunakan model bisnis kanvas. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan sekunder. Responden dalam penelitian ini yaitu pengurus inti Gapoktan Karya Mandiri Sejahtera, petani, pengecer, dan konsumen. Hasil penelitian menunjukkan gambaran sembilan segmen model bisnis kanvas yaitu segmen pelanggan yang termasuk ke dalam tipe pasar industri. Segmen proposisi nilai yaitu produk dengan kualitas terbaik dan harga yang terjangkau. Pada segmen saluran diterapkan saluran distribusi secara tidak langsung yaitu ritel tradisional dan secara langsung melalui pameran. Segmen hubungan pelanggan yaitu memenuhi pesanan tepat waktu, sistem retur, dan pemberian potongan harga. Segmen arus pendapatan diperoleh dari penjualan produk dan donasi. Segmen sumber daya utama terdiri dari sumber daya fisik, manusia, intelektual, dan keuangan. Segmen aktivitas utama berupa kegiatan produksi, pemasaran, distribusi, dan administrasi. Segmen kemitraan utama yaitu petani sebagai pemasok dan pengecer sebagai mitra, serta perusahaan yang bekerjasama untuk kemasan. Pada segmen struktur biaya, termasuk ke dalam jenis terpacu nilai dengan biaya pengeluaran yang terbagi atas biaya tetap dan biaya variabel. Berdasarkan analisis model bisnis kanvas, terdapat kendala pada blok Aktifitas Kunci bagian pemasaran yang belum tersebar luas, administrasi masih dilakukan secara manual dalam buku jurnal, serta kurangnya kegiatan promosi sehingga produk tidak dikenal oleh masyarakat luas.Item ANALISIS NILAI TAMBAH DAN PENDAPATAN AGROINDUSTRI PERMEN SUSU KARAMEL ANGLING (Studi Kasus di Rumah Produksi Karamel Angling, Kampung Pasir Angling, Lembang, Jawa Barat)(2020-01-31) NADA TIRTAWATI MARSYAIN; Gema Wibawa Mukti; Tidak ada Data DosenNADA TIRTAWATI MARSYAIN. 2020. Analisis Nilai Tambah dan Pendapatan Permen Susu Karamel Angling. Dibawah bimbingan Gema Wibawa Mukti, SP., M.P. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis nilai tambah serta melihat keragaan agroindustry permen susu karamel dan pendapatan di Rumah Produksi Karamel, Kampung Pasir Angling, Lembang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Desain Kualitatif. Alat analisis menggunakan Metode Hayami dan Analisis R/C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa permen susu karamel di Kampung Pasir Angling memiliki 3 varian rasa dengan masing-masing besaran rasio nilai tambah yang diperoleh yaitu original 27%, gula merah 18%, dan coklat 16%. Pendapatan yang diperoleh dalam satu kali proses produksi permen susu karamel yaitu sejumlah Rp 261.276, dengan hasil R/C ratio sebesar 1,88. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa usaha Permen Susu Karamel di Kampung Pasir Angling menguntungkan dan layak untuk dikembangkan. Hasil penelitian sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menyimpulkan bahwa usaha permen susu menguntungkan dan layak untuk dikembangkan dengan hasil R/C ratio lebih dari 1 oleh Meta Harmawati (2013) di Kabupaten Sleman dengan R/C ratio 1,10. Hal yang sama juga didapatkan oleh Soleh Mokhtar dkk (2009) di Kalimantan Tengah dengan R/C ratio 1,27 dan A Rakhman (2002) di Kabupaten Sumbawa dengan R/C ratio 1,35.Item Analisis Rantai Nilai Industri Mangga Off-Grade Olahan Berbasis Pemberdayaan Masyarakat Lokal (Studi Kasus di Unit Usaha Kecil dan Menengah Fruits Up, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang)(2015-10-19) KHONSA SHOFWATUN N; Gema Wibawa Mukti; Tidak ada Data DosenKHONSA SHOFWATUN NAJAH. 2015. Analisis Rantai Nilai Industri Mangga Offgrade Olahan Berbasis Pemberdayaan Masyarakat Lokal. (Studi Kasus di Unit Usaha Kecil dan Menengah Fruits Up Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang). Di bawah bimbingan GEMA WIBAWA MUKTI. Penelitian ini bertujuan 1) memetakan rantai nilai dari Fruits Up, 2) analisis manfaat ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup dari rantai nilai Fruits Up, 3) identifikasi hambatan dan opsi peningkatan yang tepat sebagai upaya optimalisasi rantai. Penelitian ini menggunakan desain kualitatif sedangkan teknik penelitian yang digunakan adalah teknik studi kasus dengan menggunakan analisis rantai nilai, analisis biaya dan pendapatan, analisis nilai tambah, analisis derajat keberdayaan dengan pendekatan model Fujikake 2 tahap, serta analisis manfaat dan resiko lingkungan deskriptif sederhana. Hasil analisis rantai nilai terdapat empat aktor dalam rantai nilai secara keseluruhan: petani mangga di berbagai daerah sebagai pemasok mangga Gedong Gincu segar, pengepul, pihak pengolah sebagai pengolah mangga Gedong Gincu segar menjadi puree, Fruits Up. Proporsi keuntungan paling tinggi dalam rantai nilai diperoleh Pengepul. Proporsi nilai tambah paling tinggi dalam rantai nilai diperoleh Pengolah. Derajat keberdayaan menurut pendekatan model Fujikake 2 tahap ialah: Petani (tipe 1), Pengepul (tipe 2), Pengolah (tipe 3), Fruits Up (tipe 3). Kategori resiko kegiatan dalam bisnis masing-masing pelaku di rantai nilai dalam mencemari lingkungan hidup ialah: Petani (tinggi), Pengepul (sedang), Pengolah (rendah), Fruits Up (rendah). Hambatan dari sisi ekonomi paling besar dirasakan oleh Pengolah, sedangkan hambatan dari sisi sosial paling besar dirasakan oleh Petani.Item ANALISIS STRATEGI PEMASARAN TEH CELUP WALINI INDUSTRI HILIR TEH PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (Studi Kasus: Industri Hilir Teh PTPN VIII, Bandung, Jawa Barat(2018-07-01) RADEN ASSYIFA NURAINI; Gema Wibawa Mukti; Tidak ada Data DosenRADEN ASSYIFA NURAINI. 2018. ANALISIS STRATEGI PEMASARAN TEH CELUP WALINI INDUSTRI HILIR TEH PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (Studi Kasus: Industri Hilir Teh PTPN VIII, Bandung, Jawa Barat). Dibawah bimbingan GEMA WIBAWA MUKTI Industri Hilir Teh merupakan perusahaan yang melakukan kegiatan hilir dari PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII yang berada di Bandung, Jawa Barat. Industri Hilir Teh memproduksi dan mengolah bubuk teh menjadi teh celup dengan merek dagang Walini. Industri Hilir Teh mengalami kendala dalam menjalankan usahanya yaitu jumlah penjualannya terus menurun sehingga keuntungan yang diperoleh berkurang. Diperlukan suatu strategi pemasaran guna meningkatkan keuntungan perusahaan yaitu dengan menganalisis prioritas strategi pemasaran yang diterapkan Industri Hilir Teh agar mendapatkan prioritas alternatif strategi dan dipilih untuk dijadikan prioritas dalam perhitungan Analytical Hierarchy Process (AHP). Metode AHP digunakan untuk menganalisis strategi mana yang efektif untuk dijalankan Industri Hilir Teh dalam pemasarannya. Hierarki disusun agar memperoleh prioritas strategi pemasaran yang tepat untuk dijalankan oleh Industri Hilir Teh dalam memasarkan produk teh celup Walini. Bobot dalam setiap kriteria diperoleh dari pengisian kuesioner terhadap Kepala Penjualan, Supervisor Branch Opening, Demand Planning, Administrasi Pemasaran, dan Logistik. Responden dipilih berdasarkan pertimbangan memiliki peran besar dalam perumusan, pelaksanaan strategi, dan pengambilan keputusan pemasaran. Hasil penentuan alternatif prioritas strategi dalam memasarkan teh celup Walini adalah strategi meningkatkan pangsa pasar yang menitikberatkan pada strategi komunikasi pemasaran. Taktik yang dapat dijalankan oleh Industri Hilir Teh adalah meningkatkan intensitas promosi melalui media massa sebagai prioritas utama komunikasi pemasaran, meningkatkan brand image sebagai prioritas utama strategi perencanaan produk, penentuan harga berdasarkan harga pokok produksi sebagai prioritas utama strategi penetapan harga, memperkuat kepercayaan konsumen sebagai prioritas utama strategi pemilihan pasar, dan melakukan distribusi langsung sebagai prioritas utama sistem distribusi. Kata kunci: Industri Hilir Teh, Teh Celup Walini, Strategi Pemasaran, Analyical Hierarchy Process (AHP)Item Analisis Strategi Pengembangan Usaha pada Pengusaha Tanaman Hias Skala Menengah (Studi Kasus pada Rosalia Flower, Bunga Barokah, dan Dahlia di Desa Cihideung, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung B(2015-10-19) PRATIWI ADILVINA; Gema Wibawa Mukti; Tidak ada Data DosenPRATIWI ADILVINA. 2015. Analisis Strategi Pengembangan Usaha pada Pengusaha Tanaman Hias Skala Menengah (Studi Kasus pada Rosalia Flower, Bunga Barokah, dan Dahlia di Desa Cihideung, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat). Di bawah bimbingan GEMA WIBAWA MUKTI. Salah satu komoditas hortikultura yang memiliki peranan penting bagi Indonesia adalah tanaman hias. Hal tersebut terbukti bahwa tanaman hias mempunyai peranan penting dalam memberikan kontribusi pada PDB Nasional dan pendapatan petani, sehingga mempunyai prospek yang cukup cerah di Indonesia. Selain itu, permintaan tanaman hias terus meningkat baik untuk kebutuhan domestik maupun ekspor, membuat semakin bertambahnya pelaku usaha tanaman hias mulai skala kecil sampai menengah. Para pelaku pengusaha tanaman hias diantaranya adalah Rosalia Flower, Bunga Barokah, dan Dahlia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor apa saja yang mempengaruhi pengembangan usaha tanaman hias di Rosalia Flower, Bunga Barokah, dan Dahlia dan menganalisis strategi pengembangan usaha terbaik yang dapat diterapkan oleh ketiga perusahaan tersebut. Alat analisis yang digunakan yaitu matriks IFE dan EFE untuk mengetahui bagaimana posisi perusahaan saat ini, matriks I-E untuk mengetahui faktor-faktor strategi sebuah perusahaan dari lingkungan internal dan lingkungan eksternal, matriks SWOT untuk mengetahui strategi alternatif pengembangan usaha, dan metode QSPM untuk menentukan prioritas strategi bagi ketiga perusahaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan hasil analisis internal terdapat 8 kekuatan dan 4 kelemahan, sedangkan hasil analisis eksternal terdapat 4 peluang dan 3 ancaman bagi ketiga pengusaha. Prioritas strategi pengembangan usaha berdasarkan metode QSPM adalah mempertahankan mutu produk dan harga yang terjangkau agar mampu bersaing (5,728); menggunakan teknologi informasi dan telekomunikasi dalam memperkenalkan sekaligus mempromosikan produk (5,432); meningkatkan produksi dengan penggunaan teknologi dalam budidaya (4,982); mempertahankan kerjasama dan hubungan baik dengan pelanggan (4,570), mempertahankan hubungan baik antara atasan dengan bawahan (3,696), membuat SOP dalam kegiatan produksi menjadi terarah dan teratur (3,379); dan membuat laporan keuangan yang baik (3,017).Item ANALISIS TINGKAT KEMANDIRIAN PETANI MUDA DALAM MENGELOLA USAHATANI KOMODITAS HORTIKULTURA DESA CIBODAS KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT(2019-10-22) KANIA NABILA ANANDITA; Gema Wibawa Mukti; Tidak ada Data DosenKANIA NABILA ANANDITA. 2019. Analisis Tingkat Kemandirian Petani Muda dalam Mengelola Usahatani Komoditas Hortikultura Desa Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Dibawah bimbingan GEMA WIBAWA MUKTI Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui tingkat kemandirian petani muda dalam mengelola usahatani dan menganalisis hubungan tingkat kemandirian dengan faktor internal petani muda di Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Penelitian ini mengginakan desain kuantitatif dengan metode survey deskriptif. Sampel penelitian diambil dengan dengan metode probability sampling. Analisis data dilakukan secara statistik deskriptif dan menggunakan alat analisis korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan, petani muda hortikultura desa cibodas memiliki tingkat kemandirian baik. Kemandirian intelektual, kemandirian sikap mental, kemandirian manajemen, kemandirian materil, dan kemandirian pembinaan diri mempunyai hubungan yang signifikan dan positif dengan faktor internal pendidikan non-formal.Item Dampak Kemitraan Dengan Perusahaan Terhadap Perubahan Manajemen Usahatani Petani Mitra (Studi Kasus: Petani Anggota dan Mitra Kelompok Tani Katata, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung)(2016-07-19) MUHAMMAD RHEZA R; Gema Wibawa Mukti; Tidak ada Data DosenKelompok Tani Katata merupakan salah satu kelompok tani yang melaksanakan sistem kemitraan dengan perusahaan mitra di Kecamatan Pangalengan. Salah satu perusahaan mitranya adalah PT Hero Supermarket Tbk. yang merupakan salah satu pelaku ritel modern di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan manajemen usahatani yang terjadi pada petani anggota dan mitra kelompok tani Katata dan faktor-faktor yang menyebabkan petani merubah manajemen usahataninya. Penelitian dilakukan di Kelompok Tani Katata, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung. Data dianalisis dengan menggunakan tabel perubahan untuk mengetahui perubahan manajemen usahatani petani dan analisis deskriptif untuk mengetahui faktor yang menyebabkan petani merubah manajemen usahatani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan manajemen usahatani terjadi pada kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, dan penilaian/evaluasi, dengan indikasi/kemungkinan dipengaruhi oleh faktor kontak dengan sumber informasi di luar masyarakatnya, keaktifan mencari sumber informasi, tersedianya media komunikasi, adanya sumber informasi secara rinci, dan faktor-faktor alam.Item Efisiensi Penggunaan Faktor-Faktor Produksi dan Pendapatan Usahatani Jambu Biji Getas Merah dan Jambu Kristal(2016-03-16) GIANTI MEGA LESTARI; Gema Wibawa Mukti; Tidak ada Data DosenGianti Mega Lestari. 2016. Efisiensi Penggunaan Faktor-Faktor Produksi dan Pendapatan Usahatani Jambu Biji Getas Merah dan Jambu Kristal (Studi Kasus Kelompok Tani Tirta Mulya, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat). Dibimbing oleh Gema Wibawa Mukti. Kecamatan Cimaung menjadi salah satu tempat produksi jambu biji di Kabupaten Bandung. Di Kecamatan Cimaung ini terdapat Kelompok Tani yang mengusahakan komoditas jambu biji yaitu Kelompok Tani Tirta Mulya. Jenis jambu biji yang diusahakan oleh Kelompok Tani Tirta Mulya adalah jambu biji getas merah dan jambu kristal. Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) Untuk mengetahui efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi usahatani jambu biji getas merah dan jambu kristal di lokasi penelitian dan (2) Untuk mengetahui pendapatan usahatani jambu biji getas merah dan jambu kristal di lokasi penelitian. Penelitian ini dilakukan di Desa Cipinang, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain kualitatif. Rancangan analisis data yang digunakan diantaranya metode triangulasi untuk menganalisis efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi usahatani jambu biji getas merah dan jambu kristal. Selain itu juga digunakan analisis pendapatan usahatani. Berdasarkan hasil analisis efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi diperoleh bahwa penggunaan faktor-faktor produksi seperti pupuk organik, pupuk anorganik, pestisida, dan tenaga kerja tidak efisien. Hal ini dikarenakan penggunaan faktor-faktor produksi tersebut masih di bawah standar dari anjuran Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Bandung maupun menurut literatur buku Jambu Biji Budidaya dan Ragam Pemanfaatannya (Parimin, 2007). Berdasarkan hasil analisis pendapatan usahatani jambu biji getas merah dan jambu kristal diperoleh bahwa kedua hasil pendapatan usahatani tersebut mengalami penurunan diakibatkan karena hasil produksi usahatani jambu biji getas merah dan jambu kristal menurun. Kata kunci : jambu biji getas merah, jambu kristal, faktor-faktor produksi, pendapatan usahataniItem FAKTOR - FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN SAYUR DAN BUAH DI RITEL ONLINE (SUATU KASUS PADA KONSUMEN RITEL ONLINE DI JAKARTA)(2020-01-31) ISHFIHANA RAKASYIFA; Gema Wibawa Mukti; Tidak ada Data DosenPerkembangan di zaman revolusi industri 4.0 terjadi di berbagai sektor, termasuk di dalam sektor pertanian. Dimana tumbuh ritel online untuk menjual hasil panen petani seperti sayur dan buah buahan. Konsumen yang awalnya berbelanja di ritel tradisional atau modern mulai membeli di ritel online. Perubahan ini dipengaruhi oleh adanya perubahan perilaku pembelian konsumen. Maka dari pada itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Faktor yang memengaruhi keputusan pembelian konsumen dalam berbelanja sayur dan buah di ritel online. 2) Besar pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap keputusan pembelian sayur dan buah di ritel online. Metoda yang digunakan pada penelitian ini adalah survey per konsumen, responden diambil menggunakan Teknik non probability sampling. Jumlah populasi sampel pada penelitian ini dihitung menggunakan rumus Slovin. Hasil penelitian menunjukan bahwa. 1. Secara keseluruhan faktor tersebut memiliki kontribusi dan berpengaruh signifikan, secara parsial (terpisah) faktor yang berpengaruh secara signifikan yaitu faktor psikologis dan faktor pribadi, sedangkan faktor sosial dan budaya tidak berpengaruh signifikan. 2. Secara simultan (bersama-sama), faktor psikologis, pribadi, sosial, dan budaya berpengaruh sebesar 54,4% terhadap keputusan pembelian sayur dan buah di ritel online.Item HUBUNGAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA DENGAN KEBERHASILAN USAHATANI PETANI HORTIKULTURA DI DESA CIBODAS KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT(2019-04-15) ISRA DWI MARTHA; Gema Wibawa Mukti; Tidak ada Data DosenTujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimana hubungan karakteristik wirausaha terhadap keberhasilan usahatani Petani Hortikultura Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupatan Bandung Barat. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan metode survey deskriptif. Sampel penelitian diambil dengan dengan metode probability sampling. Analisis data dilakukan secara statistik deskriptif dan menggunakan alat analisis korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan, rata-rata sampel petani adalah laki-laki, dalam usia produktif, telah menerima program wajib belajar 9 tahun,dan memiliki skala usaha seluas 417,34 Tumbak. Karakteristik Wirausaha yang dimiliki oleh para petani termasuk dalam kriteria “Baik” dengan presentase 77.05%, Keberhasilan Usahatani termasuk dalam kriteria “Baik” dengan presentase 77.2%, dan Hasil penelitian menunjukkan terdapat korelasi positif pada semua karakteristik.Item Hubungan Kompetensi Kewirausahaan terhadap Kinerja Usahatani Petani Hortikultura Desa Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat(2019-10-24) RACHMABIYATI CHAIRINI PUTONG; Gema Wibawa Mukti; Tidak ada Data DosenABSTRAK RACHMABIYATI CHAIRINI PUTONG. 2019 Hubungan Kompetensi Kewirausahaan Terhadap Kinerja Usahatani Petani Hortikultura Desa Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Dibawah bimbingan GEMA WIBAWA MUKTI. Komoditas hortikultura merupakan komoditas potensial yang mempunyai nilai ekonomi dan permintaan pasar yang tinggi. Berdasarkan Produk Domestik Bruto atas harga berlaku, pada tahun 2013-2017 subsektor hortikultura mengalami peningkatan setiap tahunnya. Jawa Barat memiliki jumlah tenaga kerja pertanian sub sektor hortikultura dengan tingkat pertumbuhan terbesar diantara provinsi lain. Petani hortikultura dari Kabupaten Bandung Barat berhasil menembus pasar ekspor dan menyumbang devisa negara selama 15 tahun terakhir. Tingginya jumlah pekerja bidang pertanian di Kecamatan Lembang didukung oleh dukungan Direktorat Jenderal Hortikultura yang telah meresmikan program Desa Tani Expo Milenial yang diselenggarakan di desa Cibodas, Kecamatan Lembang. Pemerintah menilai konsep pertanian milenial yang diharapkan saat ini sudah ada pada petani hortikultura desa Cibodas. Petani di desa Cibodas Kecamatan Lembang memiliki kompetensi serta kinerja yang berbeda sehingga menjadi hal yang menarik untuk dikaji. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimana hubungan kompetensi kewirausahaan dan kinerja usahatani petani hortikultura desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan metode probability sampling. Analisis data dilakukan secara statistik deskriptif dan menggunakan alat analisis korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan, rata-rata sampel petani adalah laki-laki, dalam usia produktif, telah menerima program wajib belajar 9 tahun, dan memiliki skala usaha seluas 0,5-2 Hektar. Kompetensi kewirausahaan yang dimiliki oleh para petani termasuk dalam kriteria baik begitu pula dengan kinerja usahataninya. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan antara kompetensi kewirausahaan terhadap kinerja usahatani petani hortikultura di desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Kata kunci: kompetensi kewirausahaan, kinerja usahatani, petani hortikulturaItem KAJIAN MODEL INOVASI AGRIBISNIS KOMODITAS KOPI (STUDI KASUS DI `KOPI SEBAGAI`)(2020-01-31) NABILLA NUR`AZIZAH MANIKAPUTRI; Gema Wibawa Mukti; Tidak ada Data DosenABSTRAK NABILLA NUR’AZIZAH MANIKA PUTRI. 2020. Kajian Model Inovasi Agribisnis Komoditas Kopi (Studi Kasus di ‘Kopi Sebagai’). Dibimbing oleh Gema Wibawa Mukti, SP, MP. Tingkat konsumsi kopi di Indonesia menurut Organisasi Kopi Internasional (ICO) pada tahun 2016/207 mencapai 4,6 juta kemasan dan Indonesa berada di urutan ke-6 negara dengan konsumsi kopi terbesar di dunia. Varian kopi yang sudah terkenal sampai tahun 2019 sangat beragam, dapat berasal dari berbagai macam daerah seperti Jawa Kopi, Gayo Mountain coffee, Mandheiling coffee (Karo, 2010). Ekspor kopi adalah salah satu dari 10 fokus utama komoditas yang di ekspor (Kementerian Perdagangan, 2017) dengan penjualan mencapai 1.243 US$ pada tahun 2012. Peningkatan konsumsi kopi di Indonesia juga didukung dengan globalisasi yang menimbulkan banyak dibangun Kedai Kopi di Indonesia khususnya Kota Bandung. Banyaknya kedai Kopi di Kota Bandung menimbulkan adanya persaingan antar kedai kopi yang menuntut setiap pengusaha Kedai Kopi untuk melakukan inovasi pada bisnisnya. Dalam penelitian ini dilakukan kajian mengenai model inovasi bisnis yang dilakukan oleh PT. Agro Investama dalam mengembangkan ‘Kopi Sebagai’ dengan menggunakan Analisis Bisnis Model Kanvas dan menggunakan metode kualitatif. Sebelum melakukan analisis Bisnis Model Kanvas dilakukan analisis Lingkungan Model Bisnis untuk melihat keadaan pasar, industri, tren kunci, dan ekonomi makro. PT. Agro Investama menerapkan Bisnis Model Kanvas berdasarkan Proporsi Nilai dengan tujuan menyampaikan nilai ‘sempurna’ bagi setiap pelanggan yang dengan fasilitas, pelayanan, dan kualitas terbaik ‘Kopi Sebagai’.Item KERAGAAN USAHA TANI BUNGA KRISAN GAPOKTAN PAGERKAMULYAN(2016-10-04) RHANDYTIA SUNGGING N; Gema Wibawa Mukti; Tidak ada Data DosenPeluang usaha bunga potong khususnya bunga krisan masih sangat tinggi karena masih adanya defisit penawaran bunga krisan baik di tingkat internasional, nasional, dan regional. Jawa Barat merupakan salah satu produsen bunga krisan tertinggi di Indonesia. Gapoktan Pagerkamulyan merupakan satu-satunya gapoktan yang membudidayakan bunga krisan di wilayah Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, sehingga peluang pengembangan usaha tani krisan masih tinggi dengan tidak adanya pesaing dibidang usaha tani krisan. Usaha tani krisan Gapoktan Pagerkamulyan masih belum mampu memenuhi permintaan pasar. Hal ini disebabkan karena kurangnya jumlah petani dan masih rendahnya skala usaha tani krisan setiap petani krisan. Dalam penelitian ini, metode SSM (soft System Methodology) digunakan untuk mengetahui sistem usaha tani krisan yang ada di Gapoktan Pagerkamulyan. Dengan penggunaan SSM, peneliti dapat mengetahui permasalahan yang terjadi dengan lebih rinci dan melakukan perbaikan pada sistem usaha tani krisan yang diterapkan untuk memperbaiki kinerja dan mengembangkan skala usaha tani krisan di Gapoktan Pagerkamulyan. Model konseptual yang dibuat menjelaskan bahwa sistem yang diterapkan dalam rangka memperbaiki kinerja dan mengembangkan skala usaha tani krisan Gapoktan Pagerkamulyan terdiri dari kegiatan sosialisasi mengenai peluang usaha tani krisan, pengadaan bantuan dana oleh gapoktan, dan sosialisasi pengelolaan pendapatan kepada petani.Item MINAT PETANI MUDA UNTUK BERKELOMPOK TANI DI DESA CIBODAS KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT(2019-04-15) JAZMI NUR HAWARI; Gema Wibawa Mukti; Tidak ada Data DosenJAZMI NUR HAWARI. 2019. Minat Petani Muda untuk Berkelompok Tani di Desa Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Dibawah bimbingan GEMA WIBAWA MUKTI. Sektor pertanian masih memberikan lapangan pekerjaan bagi sebagian besar penduduk yang ada di pedesaan dan menyediakan bahan pangan bagi penduduk. UU Nomor 19 tahun 2013 merupakan kebijakan yang dapat diberikan untuk melindungi kepentingan petani serta menumbuhkan dan menguatkan kelembagaan petani agar mampu mandiri dan berdaya saing tinggi. Hampir seluruh jenis bantuan telah disalurkan melalui kelompok tani. Sebagian besar petani muda di Desa Cibodas Kecamatan Lembang mampu mengembangkan pertanian dengan pola modern dan mengikuti perkembangan teknologi. Namun, petani tersebut masih menjalankan usaha Agribisnis secara individualis. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui karakteristik petani muda serta korelasi dengan minat berkelompok dan mengetahui tingkat minat petani untuk berkelompok tani. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan menggunakan alat analisis aritmaticmean dan rank spearman, pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling sebanyak 100 sampel. Hasil penelitian ini menunjukan petani muda didominasi oleh petani berjenis kelamin pria dengan usia 38 – 44 tahun, paling banyak berpendidikan SMP dan mempunyai pengalaman bertani tidak lebih dari 10 tahun. Akses informasi yang diperoleh petani mudah didapatkan serta sebagian besar mempunyai lahan tidak lebih dari 2.88 hektar, 78 orang dari 100 petani tidak tergabung kelompok tani. Tingkat minat petani masuk pada kategori rendah. Korelasi antara karakteristik petani dengan minat berkelompok tani memiliki korelasi yang positif, dengan indikator pendidikan, pengalaman bertani, akses informasi dan luas lahan. Kata kunci : Kelompok Tani, Minat, Petani Muda.Item MODEL BISNIS AGROFARM CIANJUR (Studi Kasus Kelompok Tani Agro Segar pada P4S Agrofarm Cianjur, Desa Ciherang, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat)(2018-04-29) NIKEN HIKMAWATI; Gema Wibawa Mukti; Tidak ada Data DosenABSTRAK NIKEN HIKMAWATI. 2018. MODEL BISNIS AGROFARM CIANJUR (Studi Kasus Kelompok Tani Agro Segar pada P4S Agrofarm Cianjur, Desa Ciherang, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat). Di bawah bimbingan GEMA WIBAWA MUKTI. Masyarakat Indonesia pada masa kini tidak menunjukkan minat yang besar terhadap sektor pertanian. Hal tersebut terlihat dari menurunnya jumlah rumah tangga petani. Diantara provinsi yang memberikan sumbangan terbesar terhadap penurunan rumah tangga petani adalah provinsi Jawa Barat. Walaupun demikian, terdapat salah satu kabupaten di Jawa Barat yang menempati urutan pertama dengan jumlah penduduk tertinggi bekerja pada sektor pertanian, yaitu Kabupaten Cianjur. Agrofarm Cianjur merupakan salah satu P4S (Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya) di Kabupaten Cianjur yang melakukan pelatihan dalam budidaya dan pemasaran usahatani komoditas hortikultura, serta di dalamnya terdapat kelompok tani dengan nama Agro Segar sebagai produsen sekaligus supplier komoditas hortikultura. Dengan terbentuknya Agrofarm Cianjur sebagai satu kesatuan dengan fokus dan fungsi yang berbeda, maka penting untuk melihat model bisnis dari Agrofarm Cianjur sehingga dapat dijadikan sebagai inspirasi bagi pelaku pertanian pada umumnya. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif dengan teknik studi kasus. Alat analisis yang digunakan adalah pemetaan jaringan nilai dengan analisis Holo Mapping dan Business Model Canvas yang digunakan untuk mendeskripsikan model bisnis yang diterapkan. Penggambaran model bisnis didapatkan melalui proses desain bisnis dengan teknik bercerita, berpikir visual, serta prototyping. Terdapat sembilan blok yang dianalisis di setiap elemen Business Model Canvas yaitu value propositions, key activities, key resources, key partnerships, customer segments, customer relationships, channels, cost structure, dan revenue streams. Berdasarkan hasil penelitian, model bisnis Agrofarm Cianjur sudah cukup maju dan dapat dijadikan sebagai inspirasi bagi pelaku pertanian pada umumnya. Agrofarm Cianjur hanya perlu menambah mitra maupun sumber daya yang dimiliki, serta memperbaharui pembukuan administrasi yang masih manual, serta memperbaharui pembukuan administrasi yang masih manual. Kata Kunci: Kelompok Tani, Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya, Hortikuktura, Model Bisnis Kanvas, Pemetaan Jaringan Nilai ABSTRACT NIKEN HIKMAWATI. 2018. BUSINESS MODEL OF AGROFARM CIANJUR (Case Study of Agro Segar Farmers Group on P4S Agrofarm Cianjur, Ciherang Village, Cianjur Regency, West Java Province). Under the guidance of GEMA WIBAWA MUKTI. Indonesian society today does not show a great interest in the agricultural sector. This can be seen from the decreasing number of farm households. Among the provinces that make the largest contribution to the decline of farm households is the province of West Java. Even though, there is one regency in West Java which have a highest population working in agricultural sector, that is Cianjur Regency. Agrofarm Cianjur is one of P4S (Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya) in Cianjur Regency which do training cultivation and marketing of horticultural commodity, then there are farmers group which called Agro Segar as a producer and supplier of horticultural commodities. With the formation of Agrofarm Cianjur as a unity with different focus and function, it is important to look at the business model of Agrofarm Cianjur so it can be used as an inspiration for agricultural actors. This research uses qualitative research design with case study technique. The analytical tool used is value network mapping with Holo Mapping analysis and Business Model Canvas used to describe the applied business model. The description of business model is obtained through business design process with storytelling technique, visual thinking, and prototyping. There are nine blocks analyzed in each Business Model Canvas, that is value propositions, key activities, key resources, key partnerships, customer segments, customer relationships, channels, cost structure, and revenue streams. Based on the results of research, business model of Agrofarm Cianjur is quite advanced and can be used as an inspiration for agricultural actors. Agrofarm Cianjur needs to add partners and resources, and update the administrative accounting which is still manual. Keywords: Farmers Group, P4S, Canvas Business Model, Value Network MappingItem Model Bisnis Olahan Singkong Pada Usaha Peuyeum Abbas Sawargi Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung(2018-06-04) DEWI RENGGANIS; Gema Wibawa Mukti; Tidak ada Data DosenKomoditas tanaman pangan yang memiliki peranan penting bagi masyarakat Indonesia selain padi yaitu singkong. Singkong dapat dimanfaatkan menjadi berbagai macam bahan produk olahan dan menjadi salah satu peluang bisnis yang menguntungkan. Abbas Sawargi merupakan pelaku usaha bisnis terbesar di daerah Bandung yang mengolah singkong menjadi peuyeum. Peuyeum merupakan produk pangan dari hasil fermentasi singkong dengan ragi dan merupakan salah satu makanan tradisional dari Jawa Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model bisnis pada usaha Peuyeum Abbas Sawargi. Desain penelitian yang digunakan yaitu desain kualitatif dengan teknik studi kasus. Data primer diperoleh dari pemilik dan pengelola Peuyeum Abbass Sawargi. Analisis data menggunakan Business Model Canvas. Penggambaran model bisnis didapatkan melalui proses desain bisnis dengan teknik bercerita, berpikir visual, serta prototyping. Terdapat sembilan blok yang dianalisis di setiap elemen Business Model Canvas yaitu value propositions, key activities, key resources, key partnerships, customer segments, customer relationships, channels, cost structure, dan revenue streams. Hasil penelitian menunjukan terdapat blok bangunan yang merupakan hal utama dalam terbentuknya usaha Peuyeum Abbas Sawargi ini yaitu dengan melihat Key Resources yang telah ada, seperti memanfaatkan singkong yang telah ditanam sehingga dapat dijadikan sebagai peluang bisnisnya. Singkong tersebut diolah menjadi peuyeum, hal ini dikarnakan proses pembuatan peuyeum cukup sederhana. Selain itu, pembuatan peuyeum ini telah dilakoni secara turun temurun. Terdapat beberapa kendala yang terdapat dalam usaha Peueyum Abbas Sawargi yaitu pada blok Key Activity khususnya pada bagian promosi, pemasaran dan administrasi.Item MODEL BISNIS PERUSAHAAN JAMUR SKALA BESAR (Studi Kasus PT. X)(2018-07-23) FEBY CLAUDYA NAVELDA; Gema Wibawa Mukti; Tidak ada Data DosenFEBY CLAUDYA NAVELDA.2018. PT. X merupakan perusahaan agribisnis memiliki basis bisnis berupa produksi dan penjualan jamur maitake, bunashimeji, eringgi, makanan sehat, dan makanan olahan. Perusahaan ini merupakan perusahaan terbesar kedua di Negara Y yang telah berdiri selama lebih dari 35 tahun. Mampu membangun karir bisnis membuat PT. X dapat dijadikan inspirasi bagi pelaku bisnis. Fokus penelitian ini ialah menggambarkan model bisnis PT. X. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan teknik studi kasus. Peneliti menggunakan alat analisis Business Model Canvas. Informan dalam penelitian terdiri dari kepala kantor, HRD, manajer produksi, distribusi serta beberapa perwakilan karyawan. Dari hasi penelitian, customer segments perusahaan ialah pasar tersegmentasi. Value propositions yang diberikan ialah produk aman dan terpercaya, dapat ditelusuri (tracebility), memiliki diferensiasi produk yang beragam. Channels perusahaan berupa direct dan indirect selling. Customer relationships yang dilakukan perusahaan berupa personal assitance melalui call center, email, dan kunjungan pabrik. Untuk revenue streams didapat dari penjualan produk. Key resources terdiri dari kantor, pabrik, mesin, karyawan, sumber finansial berupa modal milik pribadi, dan sumber intelektual yaitu sertifikat ISO 22000, brand. Key activities berupa budidaya, pengemasan, dan distribusi, dan pemasaran. Adapun key partnership terbagi dua yaitu suppliers dan buyers. Terakhir, untuk cost structure terdiri dari biaya produksi, pemasaran, dan administrasi umum.