Browsing by Author "Hadiyanto Abdul Rachim"
Now showing 1 - 20 of 68
Results Per Page
Sort Options
Item COLLECTIVE ACTION KELOMPOK TANI BUKIT MONTENG DI DESA IBUN KECAMATAN IBUN KABUPATEN BANDUNG(2019-11-18) MIRA HERMI MERVIANI; Hadiyanto Abdul Rachim; Gigin Ginanjar Kamil BasarPenelitian ini mendeskripsikan tentang bagaimana aspek-aspek yang dilakukan pada Kelompok Tani Bukit Monteng Di Desa Ibun Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung. Penelitian ini meninjau aspek-aspek Collective Action yaitu aspek Collective Responsibility dan Collective Ability. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan bentuk dari collective responsibility (tanggung jawab bersama) dan collective ability (kemampuan bersama) yang ditunjukkan oleh Kelompok Tani Bukit Monteng Di Desa Ibun Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung.Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian studi deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Informan dalam penelitian ini berjumlah lima orang yang terdiri dari tiga informan utama dan dua informan pendukung. Tiga informan utama tersebut terdiri dari 1 ketua kelompok, dan 2 informan lainnya merupakan anggota Kelompok Tani Bukit Monteng bidang holtikultura. Sedangkan dua informan pendukung terdiri dari anggota petani Bukit Monteng di lahan hutan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah reduksi data, kategorisasi data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa kedua aspek collective action yaitu collective responsibility dan collective abilitysudah dilakukan pada anggota Kelompok Tani Bukit Monteng sehingga mampu mengupayakan terhadap permasalahan yang terjadi pada kelompok maupun anggota. Kemampuan dalam mencari solusi dilakukan melalui musyawarah maupun pertemuan rutin dengan adanya pembentukan tabungan kas kelompok dalam menunjang kesejahteraan pengurus dan anggota kelompok. Dengan diadakannya pembentukan tabungan kas tersebut, diharapkan permasalahan yang terjadi terkait bantuan dan permodalan dapat diminimalisir dengan baik.Item Dampak Urbanisasi Terhadap Perubahan Sosial Ekonomi dan Budaya Masyarakat : Studi Kasus di Desa Cikeruh Kecamatan Jatinangor(2023-10-12) M TAKHSINUL QULUB; Hery Wibowo; Hadiyanto Abdul RachimUrbanisasi di wilayah jatinangor membawa dampak seperti pertumbuhan penduduk yang cepat dan keberagaman masayarakat akibat laju migrasi.Urbanisasi juga membawa dampak kepada perubahan sosial di wilayah Jatinangor. Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan sosial seperti faktor demografi, faktor teknologi,faktor ekonomi, faktor pendidikan dan faktor transportasi.Penelitian ini menggunakan rancangan kualitatif dengan menggunakan model studi kasus. Informan dalam penelitian ini dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi di wilayah Jatianangor. Hasil penelitian ini menunjukkan Urbanisasi membawa dampak pada perubahan sosial. Pertumbuhan pendududuk dan keberagaman membawa dampak pada pertumbuhan ekonomi, budaya dan akses yang lebih luas terhadap pendidikan telah membawa dampak signifikan bagi masyarakat Jatinangor. Urbanisasi telah menciptakan peluang kerja baru, namun juga menimbulkan tantangan seperti kemacetan lalu lintas dan tekanan pada infrastruktur. Dengan adanya perubahan ini, Jatinangor perlu menghadapi dinamika perubahan sosial dan menyesuaikan diri untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan serta kesejahteraan masyarakat yang lebih baik.Item Dukungan Sosial Perhimpunan Orang Tua Penderita Thalasemia Indonesia (POPTI) Jawa Barat Terhadap Keluarga Dengan Anak Thalasemia(2019-10-02) ISMA FAUZI ANWAR; Hadiyanto Abdul Rachim; Meilanny Budiarti SantosoPenelitian ini berjudul Dukungan Sosial Perhimpunan Orang Tua Penderita Thalasemia Indonesia (POPTI) Cabang Jawa Barat Terhadap Keluarga dengan Anak Thalasemia. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dukungan sosial terhadap kondisi ekonomi, bullying dan putus sekolah pada anak thalassemia. Penelitian menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik penggumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam (indepth interview), observasi, dan studi kepustakaan, sedangkan instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah pedoman wawancara. Informan dalam penelitian ini berjumlah 9 orang, meliputi 3 Petugas POPTI Cabang Jawa Barat dan 6 orang tua thalassemia. Hasil Penelitian ini mendeskripsikan dukungan sosial terhadap permasalahan ekonomi orang tua thalassemia, kasus bullying dan putus sekolah pada anak thalassemia. Berdasarkan hasil penelitian tersebut kebanyakaan orang tua thalassemia bekerja sebagai buruh harian lepas (BHL), untuk pekerjaan orang tua thalassemia ada yang berpenghasilan tetap ada yang tidak tergantung pekerjaannya, untuk kasus bullying dan putus sekolah dari POPTI Cabang Jawa Barat sendiri membantu untuk menjembatani permasalahan tersebut dengan mendatangi lembaga sekolah dan ensosialisasikan thalassemia. sebagai upaya peningkatan dukungan sosial perlu adanya kegiatan atau program yang dapat menggabungkan seluruh orang tua thalassemia dan anak thalassemia melalui metode self help group. Kata kunci: Dukungan Sosial, Thalasemia, POPTI dan self help group.Item DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP ORANG DENGAN HIV DAN AIDS (ODHA) DI YAYASAN BAHTERA KOTA BANDUNG(2017-08-08) RIZKY ADRIAN; Dessy Hasanah Siti A.; Hadiyanto Abdul RachimSkripsi ini adalah hasil penelitian tentang dukungan sosial terhadap Orang dengan HIV dan AIDS (ODHA) di Yayasan Bahtera kota Bandung. Penelitian ini menggambarkan bagaimana dukungan sosial yang diberikan oleh Sumber dukungan sosial terhadap ODHA (Orang dengan HIV dan AIDS). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana dukungan sosial yang diberikan sumber dukungan sosial terhadap ODHA, dan apa dampak yang dirasakan oleh ODHA. Di dalam penelitian ini digambarkan bagaimana 4 aspek dukungan sosial yaitu, dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental, dan dukungan informasional. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif deskriptif. Teknik penelitian yang digunakan adalah studi deskriptif. Hasil penelitian menunjukan Sumber dukungan sosial terdekat yaitu orangtua dan lingkungan sosial terdekatnya memberikan dukungan sosial yang besar dan berdampak kepada ODHA (Orang dengan HIV dan AIDS).Yayasan Bahtera sebagai yayasan yang juga sebagai sumber dukungan sosial juga ikut dalam memberikan dukungan sosial terhadap ODHA. Dukungan sosial ini berdampak kepada munculnya semangat dari ODHA untuk tetap melanjutkan hidup dan mengurangi pandangan negatif dari masyarakat terhadap ODHA. Dukungan sosial yang diberikan dari sumber dukungan sosial sudah diberikan dengan baik, walaupun ada beberapa hal dalam dukungan sosial yang belum diberikan seperti dukungan instrumental dalam pelatihan keterampilan ataupun dukungan sosial yang diberikan secara berlebihan oleh sumber dukungan sosial terhadap ODHA Kata kunci : Dukungan Sosial, Orang dengan HIV dan AIDS (ODHA), Yayasan BahteraItem EVALUASI PROSES PROGRAM PEMBINAAN TERHADAP ANAK BERHADAPAN DENGAN HUKUM DI LPKA KELAS II JAKARTA(2024-01-11) ADLIA RAHMA MAULIDA; Hadiyanto Abdul Rachim; Eva Nuriyah HidayatEvaluasi proses program sangat penting dilakukan dalam suatu organisai pelayanan. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi proses program layanan kepada anak berhadapan dengan hukum di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Jakarta. Kajian ini didasarkan atas konsep evaluasi menurut Pietrzak, dkk yang terdiri dari empat dimensi evaluasi proses pelayanan; kebijakan lembaga, standar praktik terbaik, tujuan proses, dan kepuasan klien. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan teknik observasi non partisipatif, wawancara mendalam dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas layanan Program Pembinaan di LPKA Kelas II Jakarta dalam dimensi standar praktik terbaik dan kebijakan lembaga berjalan menurut konsep pembinaan, tujuan proses jangka panjang dan jangka pendek terlaksana. Dalam dimensi kepuasan klien kualitas layanan sudah terpenuhi dan pihak LPKA Kelas II Jakarta sudah menerapkan sistem manajemen pelayanan pendidikan yang baik dengan memberlakukan pembinaan yang adil dan tidak membeda-bedakan. Dapat disimpulkan bahwa program pembinaan berlangsung sesuai ketentuan dan standar yang berlaku dengan terlaksananya tujuan proses serta terpenuhinya pelayanan pendidikan yang inklusif, akan lebih efektif jika LPKA Kelas II Jakarta menghadirkan peran Pekerja sosial. Penelitian ini selanjutnya merekomendasikan penerapan ilmu kesejahteraan sosial dan peran pekerja sosial koreksional dalam praktik pembinaan terhadap anak berhadapan dengan hukum di lembaga pemasyarakatan.Item GERAKAN SOSIAL TUKAR BAJU KOMUNITAS ZERO WASTE INDONESIA (STUDI PENGORGANISASIAN GERAKAN SOSIAL DALAM UPAYA MENCIPTAKAN KESADARAN AKAN SAMPAH TEKSTIL)(2022-04-21) CAMEELIA FARAH RAMADANTY; Budi Sutrisno; Hadiyanto Abdul RachimIsu lingkungan merupakan sebuah isu vital yang muncul ditengah-tengah kehidupan masyarakat dan mendapatkan banyak perhatian yang kemudian muncul berbagai gerakan. Salah satunya adalah Komunitas Zero Waste Indonesia yang meluncurkan sebuah kampanye Tukar Baju yang bergerak dalam merespon isu sampah fashion dan limbah tekstil di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan proses pengorganisasian dan juga menganalisis aktivisme media sosial Instagram dengan analisis framing gerakan Tukar Baju dalam upayanya bergerak memberikan solusi dan mengedukasi masyarakat terhadap isu lingkungan sampah fashion dan limbah tekstil. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi secara daring serta wawancara. Hasil penelitin ini menunjukan bahwa gerakan Tukar Baju yang diluncurkan oleh Komunitas Zero Waste Indonesia merupakan sebuah respon dari kekhawatiran anggota komunitas terhadap isu sampah fashion dan limbah tekstil yang ada di Indonesia. Dalam meluncurkan gerakan ini Tukar Baju melakukan pengorganisasian kepada anggota serta kegiatan-kegiatannya agar sesuai dengan agenda gerakan dan juga dapat dipertanggung jawabkan. Pengorganisasian yang dilakukan juga meliputi beberapa strategi yang dilakukan untuk menyebarkan gerakan tersebut. Sebagai gerakan sosial, Tukar Baju melakukan mobilisasi opini publik dengan menyebarkan pesan gerakannya melalui unggahan di media sosial Instagram dengan menekankan pada aspek legitimasi gerakan sosial yang mencerminkan keperdulian mereka terhadap isu lingkungan akibat sampah fashion dan limbah tekstil serta isu kesejahteraan buruh industri garmen dengan menggunakan kutipan tokoh-tokoh penting dan juga fakta-fakta yang disajikan dengan menggunakan metaphors, catchphrases, exemplars, depictions dan visual images diaplikasikan dalam aktivisme madia sosial Instagram Gerakan Tukar Baju.Item Hubungan Ikatan Sosial Terhadap Kedisiplinan Suporter Sepak Bola (Studi Pengendalian Sosial Pada Organisasi Suporter Jakmania Pondok Gede)(2021-06-09) ZIMA RAMADHAN; Desi Yunita; Hadiyanto Abdul RachimMasalah indisipliner suporter sepak bola masih banyak terjadi di Indonesia. Pengendalian sosial dari pihak eksternal terhadap kelompok suporter tidak berfungsi dengan baik. Menanggapi hal tersebut, kelompok suporter Persija Jakarta akhirnya membentuk organisasi suporter yang menganut dan menerapkan nilai dan norma sosial pro kedisiplinan suporter. Dengan tujuan menciptakan basis suporter Persija Jakarta yang lebih bermartabat. Salah satunya adalah organisasi suporter Jakmania Pondok Gede. Pengendalian sosial intenal menurut Hirschi lebih efektif daripada yang dilakukan oleh pihak eskternal. Penelitian ini menggunakan teori pengendalian sosial Travis Hirschi, yaitu ikatan sosial dalam kelompok merupakan mekanisme pengendalian sosial. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui bagaimana hubungan ikatan sosial Jakmania Pondok Gede terhadap kedisiplinan suporter anggotanya. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan tipe penelitian eksplanatif. Sampel dari penelitian ini 68 anggota Jakmania Pondok Gede. Data lapangan yang diperoleh menggunakan survey kuesioner kemudian dianalisis menggunakan uji korelasi rank spearman. Hasil penelitian menghasilkan temuan koefisien korelasi 0.470 antara variabel ikatan sosial dan kedisiplinan suporter, artinya semakin erat ikatan sosial maka semakin tinggi tingkat kedisiplinan suporter. Hubungan ikatan sosial terhadap kedisiplinan suporter berkategori kekuatan hubungan sedang.Item Implementasi Pemberdayaan Masyarakat melalui UMKM oleh PT. Pertamina IT Surabaya(2023-04-09) YURIKA SHAFA MIRANTI; Hadiyanto Abdul Rachim; Tidak ada Data DosenSetiap perusahaan memiliki tanggung jawab sosial yang harus diemban bernama CSR (Corporate Social Responsibility). Guna mencapai hasil yang berkelanjutan, perusahaan dapat mengimplementasikan prinsip pemberdayaan masyarakat di dalam proses CSR tersebut. Dalam prinsip pemberdayaan masyarakat, dipercayai bahwa masyarakat memiliki potensi yang dapat diberdayakan dan digunakan oleh masyarakat untuk mencapai kesejahteraan hidup. Tujuan utama dari pemberdayaan masyarakat adalah terlahirnya masyarakat yang mandiri. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan tujuan untuk menggambarkan proses bagaimana PT. Pertamina IT Surabaya mengimplementasikan prinsip pemberdayaan masyarakat melalui tiga aspek, yaitu enabling, empowering, dan protecting dalam pemberdayaan UMKM di program CSR GeBlak. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara untuk data primer serta studi observasi dan dokumentasi untuk data sekunder. Informan dalam penelitian ini datang dari pihak perusahaan dan pihak UMKM binaan (Jos Gandos, Pejabat, dan Simama). Hasil penelitian menggambarkan bahwa program pemberdayaan UMKM yang dilakukan oleh PT. Pertamina IT Surabaya dinilai sesuai dengan aspek pemberdayaan masyarakat. Perusahaan memberdayakan potensi masyarakat dengan kegiatan seperti pembentukan kelompok, pemberian fasilitas pelatihan maupun alat dan bahan, dan lain-lain. Namun dalam proses implementasi aspek protecting, perusahaan sejauh ini hanya berfokus pada pengembangan hard skills, sedangkan soft skills seperti ilmu pemasaran pun tetap dibutuhkan untu membangun usaha yang berkelanjutan. Guna mengimplementasikan aspek protecting secara maksimal, maka perusahaan dapat membangun program pelatihan pemasaran online bagi UMKM binaan.Item INTERAKSI SIMBOLIK DALAM PELECEHAN SEKSUAL BERBASIS ONLINE PADA KALANGAN REMAJA DI KOTA BANDUNG(2021-04-22) FERYNA NUR ROSYIDAH; Hadiyanto Abdul Rachim; Tidak ada Data DosenPenelitian berjudul INTERAKSI SIMBOLIK DALAM PELECEHAN SEKSUAL BERBASIS ONLINE PADA KALANGAN REMAJA DI KOTA BANDUNG bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai interaksi yang dibangun berkaitan dengan kasus pelecehan seksual pada ruang media sosial yang dialami remaja. Media sosial dalam kehidupan remaja saat ini berperan sebagai salah satu sarana untuk memuaskan hasrat mereka dalam hal positif maupun negatif yang tidak dapat dilakukan di dunia nyata. Pendekatan secara kualitatif dengan metode deskriptif analitik digunakan untuk membuat penjelasan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fenomena pelecehan seksual yang berbasis online di kalangan remaja. Dalam proses pengumpulan data, peneliti melakukan wawancara dan observasi dengan menggunakan teknik purposive dan snowball sampling dalam menentukan informan. Selain itu peneliti juga melakukan studi dokumentasi untuk memperkuat data penelitian. Teknik analisis data yang digunakan peneliti berupa reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Untuk menguji keabsahan data penelitian, peneliti menggunakan triangulasi dan member check. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa mind pelaku dan korban merupakan faktor penggunaan dan profil yang ditampilkan dalam media sosial yang berdampak pada pemilihan teman dalam media sosialnya. Proses self selanjutnya dilakukan pelaku dengan cara mengirim pesan, komentar, simbol-simbol, maupun gambar yang berkaitan dengan unsur seksualitas tertentu secara terbuka maupun melalui media privat seperti direct message. Respon yang akan diberikan oleh korban dapat berupa penerimaan maupun penolakan berdasarkan pemahaman pelecehan seksual online yang dimilikinya. Tidak semua korban yang sadar mengalami pelecehan seksual online berani untuk mengungkapkan pengalamannya dikarenakan masih lemahnya perlindungan hukum serta ketakutan bagaimana nantinya masyarakat (society) akan memberikan penilaian terhadap apa yang sudah dialaminya.Item INTERAKSI SOSIAL DALAM MENJAGA EKSISTENSI KELOMPOK WANITA TANI (KWT) DI DESA SUKAMENAK KECAMATAN DARMARAJA KABUPATEN SUMEDANG(2020-01-27) MIRA SEPTI HERVIANA; Hadiyanto Abdul Rachim; Opan Suhendi SuwartapradjaPembangunan waduk jatigede ini telah membuat perubahan pada kondisi lingkungan, sosial, maupun ekonomi khususnya pada Orang Terkena Dampak (OTD) sekitar yang tergenang. Perubahan tersebut memberikan dampak terhadap masyarakat seperti hilangnya lahan pertanian namun karena pembangunan waduk maka lahan pertanian tersebut hilang secara bertahap. Permasalahan tersebut dibentuknya suatu kelomok wanita tani bagi masyarakat OTD di Desa Sukamenak sebagai wadah untuk kegiatan masyarakat dan pemanfaatan pekarangan yang ada. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan interaksi yang terjadi dalam kelompok wanita tani di Desa Sukamenak dalam meningkatkan dan menjaga eksistensi Kelompok. Metode penelitian Kualitatif digunakan dalam penelitian ini, menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi. Hasil temuan Penelitian menunjukan bahwa interaksi sosial kelompok Wanita Tani Sri Munjul Rahayu terlihat dari komunikasi dan kontak sosial yang terjadi pada pengurus, serta anggota kelompok, dengan adanya kerja sama, kegiatan yang dilakukan yaitu pemanfaatan pekarangan, budidaya tanaman, perawatan tanaman, pengolahan hasil panen. Dari interaksi sosial, terdapat bentuk interaksi sosial asosiatif dan disosiatif pada kelompok Sri Munjul Rahayu. Bentuk interaksi sosial asosiatif ditemukan dalam penelitian pada kelompok Sri Munjul ini yaitu adanya kerjasama. Sedangkan Interaksi sosial Disosiatif terdapat adanya persoalan namun tidak memicu adanya konflik yang terjadi. Simpulan dari penelitian ini yaitu interaksi sosial pada kelompok wanita tani di Desa Sukamenak Kecamatan Darmaraja Kabupaten Sumedang berlangsung ketika berlangsungnya kontak sosial dan komunikasi sosial.Item KEBERFUNGSIAN SOSIAL EKS- PENYALAHGUNA NARKOTIKA (Studi Kasus Pada Eks- Narapidana Lapas Kelas IIB Kota Sukabumi)(2021-06-11) SHAQILA LIVIA RESMANDA; Hadiyanto Abdul Rachim; Hery WibowoPenelitian ini berjudul “Keberfungsian Sosial Eks- Penyalahguna Narkotika (Studi Kasus Pada Eks- Narapidana Lapas Klas IIB Kota Sukabumi)”. Munculnya stigma negatif yang melekat terhadap eks- penyalahguna narkotika sudah menjadi hal yang memang harus dihadapi oleh mereka ketika mereka telah terbebas dari masa tahanannya dan kembali ke dalam masyarakat. Stigma negatif tersebut selalu melekat pada dirinya walaupun pada kenyataannya sudah pulih dan berhenti mengkonsumsi narkotika. Hal itu seringkali membuat mereka rendah diri yang tentunya berpengaruh pada keberfungsian sosialnya. Berjalannya keberfungsian sosial mereka dapat dilihat berdasarkan tiga indikator keberfungsian sosial yaitu kemampuan pemenuhan kebutuhan dasar, kemampuan dalam memecahkan masalah, dan kemampuan menjalankan peran sosial. Penelitian ini dilakukan terhadap eks- narapidana penyalahguna narkotika di Lapas Kelas IIB Kota Sukabumi dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana keberfungsian sosial mereka setelah keluar dari penjara dan kembali ke dalam masyarakat. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian studi deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa eks- penyalahguna narkotika dapat menjalankan keberfungsian sosialnya dengan baik. Hal itu didukung dengan dilakukannya program pembinaan dan pendidikan saat mereka di dalam Lapas. Program pembinaan dan pendidikan tersebut berupa keterampilan-keterampilan khusus yang diberikan dengan tujuan sebagai modal atau bekal saat mereka keluar dari Lapas dan kembali ke dalam masyarakat. Program pembinaan dan pendidikan tersebut juga dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan keberfungsian sosial mereka.Item Mahasiswa Nongkrong di Checo Cafe Resto (Studi Tentang Gaya Hidup Kafe di Kecamatan Jatinangor, Kabupatern Sumedang)(2019-06-26) NUR AMALINA WIDYANINGRUM; Hadiyanto Abdul Rachim; R. Bambang Soediadi Adi PurwantoFenomena gaya hidup kafe telah berkembang di dalam kehidupan masyarakat masa kini, tak terkecuali di wilayah Jatinangor. Penelitian ini membahas proses terbentuknya gaya hidup tersebut dalam kehidupan kaum muda yang tercermin pada aktivitas mahasiswa nongkrong di salah satu kafe bernama Checo Cafe Resto. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan metode deskriptif, penentuan informan secara purposif, dan dilakukan pengumpulan data melalui metode observasi, wawancara, serta studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kafe tersebut menjadi ruang konsumsi bagi mahasiswa mengaktualisasikan waktu santai yang dimiliki, kebutuhan biologisnya untuk makan, dan secara sosial kebutuhan berkumpul bersama teman sebaya sekaligus bergaya. Perkembangan pola konsumsi tersebut sebagai gaya hidup turut dipengaruhi oleh kondisi hiperrealitas kafe Checo sendiri yang selalu bereproduksi lewat interaksi konsumennya secara maya maupun nyata, dan adanya macam-macam produksi yang dikembangkan pemilik kafe tersebut sebagai bagian dari simulacra. Mahasiswa menganggap keberadaan kafe sangat penting bagi kaum muda, dan disadari atau tidak hal ini telah berkembang menjadi gaya hidupnya.Item Modal Sosial Pengrajin Lentera Gentur Dalam Menjaga Keberlangsungan Usaha (Studi: Pengrajin di Desa Jambudipa, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat)(2019-09-30) VIA NUR OCTAVIANI; Hadiyanto Abdul Rachim; Ade Makmur KModal sosial dibutuhkan dalam keberlangsungan suatu usaha, karena modal sosial dapat mendorong partisipan bertindak bersama secara lebih efektif untuk mencapai tujuan-tujuan bersama. Penelitian ini bertujuan menjelaskan modal sosial pengrajin lentera gentur dalam menjaga keberlangsungan usahanya. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik observasi, wawancara, dokumentasi. Pengolahan dan analisis data dilakukan melakui kegiatan reduksi, penyajian, penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan keberlangsungan suatu usaha dipengaruhi oleh modal sosial yang dapat dilihat dari tiga aspek yaitu norma, kepercayaan, dan modal. Norma terkait keberlangsungan usaha adalah aturan terkait penetapan harga, upah pengrajin, mekanisme pembayaran menggunakan down payment, aturan untuk bersaing secara sehat dengan pengrajin lain. Tingkat kepercayaan tinggi antara produsen dengan pengrajin, kelompok pengrajin dengan pengrajin lain, dan dengan konsumen maupun dengan pihak yang terjalin kerjasama lainnya sehingga memudahkan pencapaian suatu tujuan bersama. Jaringan kerjasama yang terdapat disana meliputi kerjasama pada kelangsungan permodalan, Sumber Daya Manusia, Produksi, dan pemasaran. Simpulan, aturan yang mengikat, kepercayaan yang tinggi, dan jaringan kerjasama yang luas merupakan aset yang dimiliki pengrajin lentera gentur dalam menjaga keberlangsungan usahanya.Item Mode Pendidikan Pesantren Modern Sebagai Pilihan Rasional Bagi Pendidikan Anak(2021-02-23) IMAS SITI PATIMAH; Hadiyanto Abdul Rachim; Muhamad Fadhil NurdinABSTRAK Penelitian berjudul MODEL PENDIDIKAN PESANTREN MODERN SEBAGAI PILIHAN RASIONAL KELUARGA BAGI PENDIDIKAN ANAK bertujuan untuk mengetahui bagaimana keluarga memilih pesantren modern sebagai pilihan rasional bagi pendidikan anak. Penelitian ini dikaji menggunakan teori pilihan rasional Coleman untuk menganalisis langkah-langkah keluarga memilih Pesantren Baitul Hidayah sebagai pilihan rasional bagi pendidikan anak. Pendekatan kualitatif deskriptif digunakan untuk menjelaskan langkah-langkah keluarga memilih Pesantren Baitul Hidayah. Teknik pengambilan data dengan wawancara mendalam dan observasi non partisipatif serta menggunakan teknik purposive sampling dalam menentukan informan penelitian. Teknik analisis data berupa reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan serta untuk menguji keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) keluarga memlih Pesantren Baitul Hidayah dengan langkah-langkah : mencari informasi; melakukan komunikasi dengan anak; memutuskan pilihan dan melakukan persiapan masuk pesantren; 2) harapan keluarga terhadap Pesantren Baitul Hidayah bagi pendidikan anak adalah mendapatkan pelayanan yang baik dari pesantren, memperoleh kualitas lulusan yang baik, memperoleh kebanggaan keluarga, mendapatkan biaya yang murah dan lokasi yang terdekat; 3) keluarga memperoleh kelebihan/ keuntungan bagi pendidikan anak yaitu perubahan sikap yang lebih baik, mempunyai keterampilan hidup, mampu berkomunikasi dalam dua bahasa asing (Arab dan Inggris) dan dapat melanjutkan pendidikan ke luar negeri. Simpulannya keluarga memilih Pesantren Baitul Hidayah didasarkan pada pilihan rasional dengan pertimbangan rasional yang didukung oleh sumber daya keluarga berupa sumber daya manusia, materi dan waktu dan berdasarkan nilai-nilai yang dianut oleh keluarga yang menjadi keputusan keluarga serta memperoleh konsekuensi positif yang merupakan keuntungan bagi pendidikan anak.Item MODEL LOCALITY DEVELOPMENT OLEH KELOMPOK USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH PASCA PANDEMI COVID-19 (STUDI PADA KELOMPOK UMKM DI KOPERASI WIRAUSAHA KECAMATAN DUREN SAWIT, KOTA JAKARTA TIMUR)(2023-04-12) HANDIRA NURUL AZ-ZAHRA; Nurliana Cipta Apsari; Hadiyanto Abdul RachimPenelitian ini bertujuan untuk menguraikan dan menganalisis model locality development oleh kelompok UMKM dengan studi kasus kelompok UMKM di Koperasi Wirausaha Kecamatan Duren Sawit, Kota Jakarta Timur. Penelitian ini menggunakan pendekatan locallity development yang dikembangkan oleh Rothman dengan menganalisis empat aspek yaitu pemimpin lokal. demokrasi, kemandirian, dan kolaborasi. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan penggambaran secara deskripsi dalam memahami subjek penelitian. Data primer diperoleh dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi, sedangkan data sekunder diperoleh lewat studi kepustakaan. Berdasarkan fakta lapangan dan analisis keempat aspek dalam model locality development citemukan bahwa pertama, munculnya pemimpin lokal pada kelompok UMKM di Koperasi Wirausaha Kecamatan Duren Sawit terjadi secara alami dari dalam kelompok UMKM. Kedua, demokrasi yang dilakukan oleh kelompok UMKM adalah partisipasi anggota dalam kegiatan diskusi bersama pemimpin lokal maupun antar anggota dalam membahas suatu permasalahan atau kebutuhan yang diperoleh. Ketiga, para UMKM secara mandiri mampu mengidentifikasi sekaligus memanfaatkan sumber daya dan kekuatan yang mereka miliki. Keempat, terdapat kolaborasi yang dilakukan oleh kelompok UMKM dengan pemerintah, swasta, dan pelaku UMKM di koperasi lain melalui pelatihan dan kegiatan titip jual produk.Item Otoritas Ketua Adat Dalam Melestarikan Singkong di Kampung Cireundeu(2019-11-19) ANI WULANDARI; R. Bambang Soediadi Adi Purwanto; Hadiyanto Abdul RachimPerwujudan pengaruh seorang pemimpin dapat berlangsung secara efektif apabila memiliki kekuasaan, wewenang atau otoritas. Penelitian ini membahas adanya otoritas ketua adat di Kampung Cireundeu dalam melestarikan singkong dengan diberikannya sanksi bagi yang tidak makan nasi singkong. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan metode deskriptif, penentuan informan secara snowball sampling dan keyperson, dan dilakukan pengumpulan data melalui metode observasi, wawancara, serta studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelestarian singkong dipengaruhi karena adanya otoritas ketua adat. Ketua adat di Cireundeu terbentuk oleh otoritas tradisional dan otoritas kharismatik. Singkong dianggap sebagai sumber kehidupan dan simbol kemerdekaan bagi warga adat dari sulitnya mendapatkan beras akibat Belanda. Dalam proses menanam dan memanen singkong pun dilakukan ritual terlebih dahulu. Bagi warga adat yang memakan makanan berbahan dasar beras, maka akan dikenakan sanksi sosial. Apabila ada warga adat yang akan pindah makan dari nasi singkong ke nasi beras, akan dilakukan ritual adat dengan maksud agar yang masuk ke dalam perut tidak menjadi sebuah penyakit. Kata Kunci: Otoritas, Singkong, Aturan Adat.Item PARENTING ORANG TUA TERHADAP ANAK DENGAN STATUS GIZI BAWAH GARIS MERAH (BGM) SELAMA PERIODE 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN (HPK) (STUDI KASUS PADA PERMASALAHAN STATUS GIZI BGM DUSUN BROYI, DESA KALIGELAN(2022-06-13) ULFA LIANI; Hadiyanto Abdul Rachim; Sri SulastriPenelitian ini menggambarkan bagaimana pengasuhan yang dilakukan orang tua di Desa Kaligelangterhadap anak dengan status gizi bawah garis merah atau BGM selama periode 1000 HPK. Diketahui salah satu masalah gizi yang ada di Indonesa adalah masalah gizi bawah garis merah atau biasa disebut dengan BGM. Permasalahan ini menjadi indikator awal seorang anak mengalami suatu permasalahan gizi, baik gizi kurang maupun gizi buruk. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana parenting orang tua terhadap anak dengan status gizi BGM yang dilihat melalui tiga aspek dalam pengasuhan yang dijelaskan oleh Vivian L. Gadsden, Morgan Ford, and Heather Breiner diantaranya; aspek pengetahuan pengasuhan (parenting knowledge), sikap pengasuhan (parenting attitudes), dan perilaku pengasuhan (parenting practices) yang kemudian dirumuskan dalam operasionalisasi konsep. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan menggunakan teknik indepth interview, pengamatan observasi partsipatif, dan terakhir dengan studi dokumentasi. Total dari informan yang terlibat dalam penelitian ini berjumlah 5 orang, yang terdiri dari 3 informan kunci dan 2 informan pendukung. Hasil dari penelitian ini menggambarkan tentang parenting yang dilakukan orang tua terhadap anak dengan status gizi BGM berdasarkan tiga aspek dalam parenting. Dimana dari ke tiga aspek tersebut ditemukan hasil bahwa dalam aspek perilaku pengasuhan yang dilakukan orang tua terdapat ketidaksesuaian perilaku pengasuhan terkait upaya pemenuhan gizi anak selama periode 1000 HPK terhadap pengetahuan yang telah di dapatkan, akibat dari adanya sikap pengasuhan yang dipengaruhi oleh lingkungan. Selain itu, guna mengatasi solusi bagi kendala yang dihadapi orang tua dengan anak status gizi BGM, penulis merekomendasikan sebuah plant of treatment berupa kegiatan Bernama Psikoedukasi Grup Parenting guna Meningkatkan Pengetahuan Gizi Ibu pada 1000 hari Pertama Kehidupan Anak, dengan tujuan kegiatan untuk memberikan wadah bagi ibu untuk mengomunikasikan beban permasalahan dan kekhawatiran mengenai kondisi anak, dan meningkatkan kesadaran dan rasa berdaya untuk lebih memahami pilihan terkait perilaku pengasuhan yang ibu lakukan kepada anak.Item PARIWISATA BERBASIS MASYARAKAT DI KAWASAN GEOPARK CILETUH (Studi Kasus Pada Area Wisata Konservasi Hutan Bakau, Desa Mandrajaya, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi)(2023-07-11) MUHAMMAD SHANDI AGUNG PRATAMA; Hadiyanto Abdul Rachim; Meilanny Budiarti SantosoPenelitian ini mengkaji proses Community-Based Tourism (CBT) pada pengembangan wisata Konservasi Hutan Bakau di salah satu area Geopark Ciletuh-Palabuhanratu. Proses CBT yang dikaji dalam penelitian ini yaitu mengapa masyarakat berpartisipasi mengapa terjadi kolaborasi antar stakeholders; serta menjelaskan bagaimana prosesnya. Partisipasi masyarakat yang dikaji pada penelitian ini yaitu: partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan, tahapan pelaksanaan, tahapan evaluasi, dan partisipasi masyarakat dalam menerima manfaat. Selanjutnya kolaborasi antar stakeholder dikaji melalui kolaborasi antar stakeholder dalam proses perencanaan, tahapan pengelolaan, serta manajemen konflik. Penelitian ini menggunakan metode eksplanatori dengan pendekatan kualitatif. Data yang dikumpulkan untuk penelitian ini diambil dari proses wawancara dengan dengan 8 narasumber, observasi lapangan, studi dokumentasi, dan studi literatur. Penelitian ini berlokasi di Desa Mandrajaya, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi. Hasil penelitian menunjukan, masyarakat berpartisipasi dalam tahapan pelaksanaan, evaluasi, serta penerimaan manfaat, namun masih belum berpartisipasi pada tahapan perencanaan. Manfaat yang dirasakan terkait pengembangan wisata Konservasi Hutan Bakau menjadi motivasi utama masyarkat dalam berpartisipasi, namun pihak-pihak yang memiliki wewenang belum terlalu melibatkan masyarakat secara luas dalam tahapan perencanaan. Adapun, belum banyak kolaborasi yang terbentuk antar stakeholder internal dan eksternal masyarakat terkait perencanaan, pengelolaan dan pemasaran, serta upaya resolusi konflik. Hal tersebut dikarenakan kolaborasi yang terjadi antar stakeholder belum didasari atas rasa kepemilikan. Kondisi kawasan yang masih minim ramai pengunjung juga menurunkan motivasi seluruh stakeholder untuk berpartisipasi dan berkolaborasi dalam mengembangkan kawasan wisata. Berdasarkan temuan tersebut peneliti merumuskan Plan of Treatment berupa pelatihan pemasaran digital marketing pariwisata yang bertujuan untuk meningkatkan jumlah wisatawan serta menyediakan media untuk berpartisipasi serta berkolaborasi bagi seluruh stakeholderItem PELAKSANAAN PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VIII KEBUN KERTAMANAH KECAMATAN PANGALENGAN KABUPATEN BANDUNG(2016-04-25) ARIES YUDIE AHMADI; Moch. Zainuddin; Hadiyanto Abdul RachimPenelitian ini berjudul “Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja di PT. PN. VIII Kebun Kertamanah”, dan bertujuan untuk mengobservasi dan menganalisa program keselamatan dan kesehatan kerja yang dilakukan oleh Tim P2K3 Kebun kertamanah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif denganteknik pengumpulan data wawancara mendalam, studi dokumentasi, dan observasi non partisipasi. Teknik analisa data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian dan pengujian data, serta menarik kesimpulan. Informan ditentukan secara purposive sampling, data diperoleh dari 7 informan yang terdiri dari 4 orang tim P2K3 dan 3 orang pegawai Kebun Kertamanah. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukan bahwa pelaksanaan program K3 yang dilakukan oleh Tim P2K3 dapat menekan angka kecelakaan kerja yang fatal, serta menghilangkan angka penyakit akibat kerja. Perencanaan program K3 dilakukan berdasar pada berbagai aspek pada program kerja perusahaan serta berdasar pada dasar hukum terkait pelaksanaan K3 di perusahaan. Program K3 yang dilaksanakan oleh tim P2K3 terdiri dari program kerja jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Monitoring dan evaluasi dilakukan melalui kegiatan audit oleh perwakilan PT. PN VIII pusat, serta oleh pihak eksternal terkait pelaksanaan program K3 di Kebun Kertamanah. Sedangkan untuk kegiatan evaluasi, tim P2K3 yang berkoordinasi dengan perusahaan selalu melakukannya setidaknya setiap setahun sekali. Berdasarkan kesimpulan yang didapatkan, penulis membuat plan of treatment dengan nama kegiatan “Évaluasi Kerja K3”. Evaluasi ini dilakukan setiap 6 bulan kerja dan melibatkan perwakilan dari keseluruhan pekerja Kebun Kertamanah. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas program K3 yang lebih baik dan tersampaikannya semua informasi mengenai K3 kepada seluruh pegawai.Item Pelaksanaan Program Pemberantasan Buta Huruf Al-Quran (Studi Deskriptif Pelaksanaan Program Gerakan Cerdas Baca Al-Quran (GENCAR) Oleh Lembaga Cerdas Al-Quran (LCA) Kabupaten Bandung Barat(2017-07-31) ROSI MARSITA; Hadiyanto Abdul Rachim; Eva Nuriyah HidayatPenelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pelaksanaan program pemberantasan buta huruf Al-Qur’an yang dilaksanakan oleh lembaga sosial yaitu Lembaga Cerdas Al-Qur’an (LCA) yang tertuang dalam program yang bernama Gerakan Cerdas Baca Al-Qur’an atau disingkat GENCAR. Program ini ditujukan sebagai akses dalam rangka membantu kalangan usia remaja dan dewasa mengenali huruf-huruf Al-Qur’an dan mengajak masyarakat memperhatikan Al-Qur’an. Aspek yang digunakan dalam Penelitian ini mencakup aspek tahap perencanaan program, tahap pelaksanaan program dan tahap monitoring dan evaluasi. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Pendekatan penelitian yang dilakukan adalah pendekatan kualitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi dua. Yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian lapangan ini adalah observasi non-partisipasi, in-dept interview, dan kepustakaan. Analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah reduksi data, pengujian data dan menarik kesimpulan. Informan dalam penelitian ini berjumlah 8 orang terdiri dari 1 (satu) orang pimpinan lembaga, 3 (tiga) orang pendamping program/guru ngaji dan 4 (empat) orang penerima program. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dalam pelaksanaan Program GENCAR pada tahap perencanaan mencakup perencanaan survei Al-Qur’an dan pelaksanaan Survei Al-Qur’an. Tahap pelaksanaan mencakup Pendidikan Membaca Al-Qur’an, Peduli guru ngaji dan Wakaf Mushaf Al-Qur’an. Adapun tahap monitoring dan evaluasi dilakukan setiap satu tahun sekali. Simpulan pelaksanaan program GENCAR yang dilakukan dalam pelaksanaannya sesuai dengan kondisi remaja dan dewasa yang membutuhkan pendidikan membaca Al-Qur’an. Penulis menyusun sebuah saran yang tertuang dalam plan of treatment bernama Program GENCAR Semakin Gencar. Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan pengenalan masyarakat luas tentang Program GENCAR dan sebagai ajang penerimaan tenaga pengajar.