Browsing by Author "Ishartono"
Now showing 1 - 20 of 37
Results Per Page
Sort Options
Item ASPEK STRATEGI FUNDRAISING BAGI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT ( STUDI KASUS PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT RUMAH KREATIF TABOO)(2016-09-20) SARAH FITRIA ZULKARNAIN; Nurliana Cipta Apsari; IshartonoPenelitianinibertujuanuntukmenggambarkanaspekstrategifundraisingbagiPusatKegiatanBelajarMasyarakatRumahKreatif Taboo meliputiaspekmenentukankebutuhan, aspekmegidentifikasisumberdaya, danaspekmenilaipeluang.Strategifundraisinginisebagaisalahsatuupaya PKBM Taboo untukmendapatkansumberpendanaandalammenjalankanaktivitasdan program kegiatannya, Metodepenelitian yang digunakanadalahmetodepenelitiandeskriptifdenganpendekatankualitatif, danteknikstudikasus.Teknikpengumpulan data ialahwawancaramendalam, observasinonpartisipasi, studikepustakaan.Teknikanalisisdanpengolahan data ialahreduksi data, penyajian data (display data), danverifikasi data.Penelitianinimelibatkan4 orang informanyangterdiridaripenasehat PKBM Taboo danKetua PKBM Taboo sendiri, 1 orang peserta program KejarPaket, 1 orang peserta program Perpustakaan. Penentuaninformandilakukanberdasarkantujuanpenelitianuntukmenggalilebihdalammengenaiaspekstrategifundraising yang dilakukanolehPusatKegiatanBelajarMasyarakatRumahKreatif Taboo. Hasildaripenelitianiniadalahstrategi fundraising yang dilakukan PKBM Taboo dalamaspekmenentukankebutuhan, mengidentifikasisumberdaya, danmenilaipeluang.Namun, dalamaspekstrategifundraising yang dilakukanolehPusatKegiatanBelajarMasyarakatRumahKreatif Taboo ternyatamasihbelummaksimaldilakukan.Dengandemikian, penelitimenyarankan program PelatihanPelaksanaanStrategi Fundraising di PKBM RumahKreatif Taboo. Kata kunci: aspekstrategifundraising, PKBM RumahKreatif TabooItem Coping Strategy di Kalangan Imigran Pencari Suaka (Studi Deskriptif Imigran di Rumah Detensi Imigrasi DKI Jakarta)(2018-03-09) KIAGUS AHMAD RIFQI; Ishartono; BinahayatiABSTRAK Penelitian ini berjudul “Coping Strategy di Kalangan Imigran Pencari Suaka (Studi Deskriptif Imigran di Rumah Detensi Imigrasi DKI Jakarta)”. Penelitian ini menggambarkan strategi koping di kalangan Imigran pencari suaka di Rumah Detensi (Rudenim) DKI Jakarta. Strategi koping tersebut dikaji melalui dua tipe strategi koping yaitu problem focused coping dan emotion focused coping. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji mengenai pola strategi koping pada imigran pencari suaka yang ditempatkan di rudenim karena kecendrungan stressor yang akan lebih besar didapatkan oleh imigran yang ditempatkan di rudenim dibandingkan dengan imigran pencari suaka yang tinggal bebas bersama masyarakat sekitar. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian studi deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi non partisipasi dan studi dokumentasi. Informan dalam penelitian ini berjumlah lima orang yang terdiri dari tiga orang imigran pencari suaka dan dua orang petugas Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) DKI Jakarta. Teknis analisis data yang digunakan adalah reduksi data, triangulansi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian, ini menunjukkan bahwa strategi koping yang digunakan sangat beragam dengan kecenderungan imigran pencari suaka menggunakan emotion focused coping yaitu dengan menggunakan seeking for emotional support for instrumental reason, positive reinterpretation and growth, denial, acceptance, venting emotion, religion, mental disengagement, dan behavioral disengagement. Sedangkan dari focused problem coping hanya menggunakan seeking social support. Oleh karena itu diperlukannya penguatan koping melalui self help group bagi para imigran pencari suaka, sehingga para imigran pencari suaka dapat meningkatkan kemampuan koping yang baik dalam mengatasi stressor di rudenim. Kata kunci : Strategi koping, Imigran pencari suaka, Rumah Detensi ImigrasiItem COPING STRES KERJA KARYAWAN (STUDI DESKRIPTIF PADA KARY AWAN BAGIAN MARKETING PROJECT BOGOR ICON PT. GAPURA KENCANA ABADI)(2016-03-03) WIARI UTAMININGTIAS; Eva Nuriyah Hidayat; IshartonoDalam dunia pekerjaan stres juga ternyata ditemukan akibat dari lingkungan ekstrinsik maupun intrinsik perusahaan. Selain itu, situasi kerja dianggap tidak lepas dari stres, bahkan diduga sebagai salah satu sumber stres utama dalam fase kehidupan seseorang. Stres kerja seharusnya menjadi perhatian utama perusahaan karena stres kerja bukan hanya akan berdampak pada karyawan tetapi juga kepada perusahaan. Ketika karyawan mengalami stres kerja maka akan melakukan coping stres kerja yang berbeda-beda, yang dikhawatirkan coping stres yang dilakukan oleh karyawan tidak efektif atau malah bersifat negatif seperti menggunakan narkotika. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur dan mendeskripsikan coping stres kerja yang dilakukan oleh karyawan. Penelitian ini dilakukan di salah satu apartement dan condotel di Kota Bogor yaitu Bogor Icon yang merupakan project dari PT. Gapura Kencana Abadi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Pengumpulan data dari responden diperoleh melalui angket serta observasi non partisipatif. Pengambilan sampel dengan teknik sampling jenuh yaitu seluruh populasi dijadikan sampel penelitian dengan jumlah 14 karyawan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karyawan berada pada performa kerja yang baik dan penuh semangat karena berada pada stres titik optimal. Sumber stres kerja yang paling kuat adalah faktor intrinsik dalam pekerjaan. Dan hasil coping stres menunjukkan kedua bentuk coping stres baik problem-focused coping maupun emotion-focused coping berada pada kecenderungan kuat. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak ada seorang karyawan pun yang menggunakan hanya salah satu coping stres dalam mengatasi stres kerja sehingga dapat disimpulkan coping stres yang dilakukan karyawan bagian marketing Project Bogor Icon efektif karena coping stres yang dilakukan cenderung seimbang.Item Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Anak dengan Dyslexia di Dyslexia Parent Support Group, Bandung, Jawa Barat(2018-03-28) AINUN ASRI IRADATI; Muhammad Fedryansyah; IshartonoPenelitian ini berjudul “Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Anak dengan Dyslexia di Dyslexia Parent Support Group, Bandung, Jawa Barat”. Penelitian ini menggambarkan dukungan sosial yang diberikan pada anak dyslexia di Bandung. Jenis dukungan sosial yang digunakan di dalam penelitian ini ada empat, dukungan sosial emosional, dukungan sosial penghargaan, dukungan sosial instrumental, dan dukungan sosial informasional. Tujuan dari penelitian ini untuk mengkaji mengenai dukungan sosial yang diberikan orang tua pada anak dyslexia yang berdomisili di Bandung, Jawa Barat melalui Dyslexia Parent Support Group, Jawa Barat, karena data anak dyslexia lebih mudah didapatkan di DPSG wilayah Jawa Barat dibandingkan dengan anak dyslexia yang berdomisili di wilayah lain. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian studi deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi non partisipasi dan studi dokumentasi. Informan di dalam penelitian berjumlah enam orang yang terdiri dari empat orang tua anak dyslexia, satu orang terapis dyslexia, dan satu orang dokter saraf anak. Teknik kualitatif yang digunakan adalah reduksi data, tringulansi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa dukungan sosial yang diberikan orang tua, berupa dukungan sosial emosional, dukungan sosial penghargaan, dukungan sosial instrumental, dan dukungan sosial informasional sudah diberikan sangat efektif. Adapun permasalahan yang dialami anak dyslexia, seperti masalah bersosialisasi, dan berinteraksi masih sangat rentan. Oleh karena itu, diperlukannya penguatan intervensi melalui social case work bagi anak dyslexia, sehingga anak dengan gangguan dyslexia dapat dengan mudah berinteraksi. Kata kunci : Dukungan Sosial Keluarga, Anak dengan Dyslexia, Dyslexia Parent Support Group, Bandung, Jawa Barat.Item Efektivitas Komunikasi Orang Tua terhadap Anak pada Peserta Program Keluarga Harapan (Studi Deskriptif Siswa Peserta Program Keluarga Harapan di Kecamatan Cibuaya Kabupaten Karawang)(2017-07-10) INNEU MUTIARA MUDRIKAH; Lenny Meilany; IshartonoPenelitian ini berjudul “Efektivitas Komunikasi Orang Tua terhadap Anak pada Peserta Program Keluarga Harapan”. Penelitian ini mendeskripsikan bagaimana orang tua mengkomunikasikan syarat dan sanksi PKH kepada anak. Dalam hal ini orang tua yang mendapatkan bantuan Program Keluarga Harapan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan angket, wawancara, observasi non patisipasi dan dokumentasi. Responden pada penelitian ini adalah populasi siswa anak Program Keluarga Harapan yaitu sebanyak 81 siswa anak Program Keluarga Harapan di Kecamatan Cibuaya Kabupaten Karawang. Berdasarkan hasil penelitian, anak peserta PKH merasakan bahwa komunikasi yang dibangun orang tua kurang menyakinkan anak untuk memiliki tingkat kehadiran minimal 85% di sekolah. Anak memahami syarat dan sanksi PKH yang disampaikan oleh orang tuanya, namun orang tua kurang memperhatikan keadaan hati dan fisik anak ketika menyampaikan syarat dan sanksi PKH. Hal ini menyebabkan anak tidak setuju ketika orang tua menyampaikan sanksi PKH. Hal ini juga mengakibatkan komunikasi yang dibangun orang tua tidak mengarah kepada hubungan sosial yang lebih baik. Dengan demikian, tindakan anak untuk mengikiti syarat PKH yaitu memiliki angka kehadiran 85% terhambat dan masih terdapat banyak siswa anak Program Keluarga Harapan memiliki angka kehadiran dibawah 85%. Selain itu, pendamping PKH juga memiliki kewajiban untuk membantu peserta PKH keluar dari masalah yang sedang dihadapi. Maka dari itu, perlu adanya pelatihan komunikasi pada pendamping PKH agar pendamping PKH dapat memberikan solusi yang tepat mengenai masalah komunikasi yang dihadapi peserta PKH.Item FAKTOR-FAKTOR KELUARGA YANG MENYEBABKAN ANAK MENJADI ANAK JALANAN DI KOTA SERANG(2017-08-13) DINI MEIALSE; Ishartono; Dessy Hasanah Siti A.ABSTRAK Penelitian ini menggambarkan Faktor-faktor Keluarga yang Menyebabkan Anak Menjadi Anak Jalanan di Kota Serang – Banten. Adapun aspek-aspek yang dilihat dalam penelitian ini adalah keharmonisan keluarga (suasana keagamaan dan komunikasi yang terjadi dalam keluarga), pemenuhan kebutuhan pokok (sandang, pangan, dan papan) , dan pola asuh orang tua yang terjadi dalam keluarga anak jalananan di Kota Serang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif deskriptif. Teknik penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara secara mendalam, observasi non partisipasi, studi kepustakaan dan studi dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, kategori sasi data, dan penarikan kesimpulan. Informan dalam penelitian ini berjumlah 9 (sembilan) orang yang terdiri dari 5 (lima) orang tua anak jalanan dan 4 (empat) orang anak jalanan. Informan ditentukan berdasarkan tujuan penelitian untuk menggali lebih dalam mengenai faktor anak menjadi anak jalanan, informan yang ditentukan merupakan hasil rekomendasi dai pihak Yayasan Bina Wanita Bahagia Kota Serang – Banten. Hasil penelitian ini menemukan bahwa orang tua anak jalanan umumnya memberikan keharmonisan dalam keluarganya, pemenuhan kebutuhan pokok, serta pola asuh dalam kehidupan keseharian anak jalanan. Namun, ada beberapa hal yang belum diterapkan para orang tua anak jalanan secara optimal sehingga menyebabkan anak menjadi anak jalanan. Maka dari itu peran Yayasan Bina Wanita Bahagia diharapkan mampu mengupayakan program-program penguatan ekonomi keluargauntuk para orang tua anak jalanan di Kota Serang.Item hubungan program kesehatan dan keselamatan kerja dengan produktivitas kerja perawat di rumah sakit umum daerah kota tangerang selatan(2016-06-10) GEMMA PRIBADI M; Hery Wibowo; IshartonoPenelitian ini membahas tentang “Hubungan Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja dengan Produktivitas Kerja Perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tangerang Selatan”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah salah satu kegiatan pelayanan sosial dalam hal ini program kesehatan dan keselamatan kerja memiliki hubungan dengan produktivitas kerja perawat di rumah sakit umum daerah kota Tangerang Selatan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah kuisioner, dan studi kepustakaan. Informan dalam penelitian ini adalah perawat di rumah sakit umum daerah kota Tangerang Selatan. Hasil penghitungan akumulasi skor pada variabel kesehatan dan keselamatan kerja adalah sebesar 11777 dan berada pada garis interval sedang. Hal ini berarti menunjukkan secara umum, kondisi kesehatan dan keselamatan kerja di rumah sakit umum daerah kota Tangerang Selatan cukup baik. Sedangkan akumulasi skor pada variabel produktivitas kerja adalah sebesar 4511 dan berada pada garis interval baik. Hal ini berarti menunjukan secara umum, kondisi produktivitas kerja pada perawat di rumah sakit umum daerah kota Tangerang Selatan dalam kondisi baik. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat hubungan yang erat antara program kesehatan dan keselamatan kerja dengan produktivitas kerja perawat di rumah sakit umum daerah kota Tangerang Selatan yang ditunjukkan oleh nilai korelasi pearson 0,740. Temuan lain dalam penelitian ini menunjukkan bahwa salah satu indikator dari program kesehatan dan keselamatan kerja yang memiliki nilai terendah dalam dimensi alat perlidungan diri dan alat pengamanan diri. Peneliti memberikan saran agar segera dilakukan evaluasi terhadap program kesehatan dan keselamatan kerja di rumah sakit secara menyeluruh guna meningkatkan kualitas pelayanan sosial tersebut yang kemudian akan serta meningkatkan kualitas produktivitas kerja dari perawat.Item Keberfungsian Sosial Santri dengan Latar Belakang Orangtua Bercerai (Studi Deskriptif pada Santri dengan Latar Belakang Orangtua Bercerai di Lingkungan Pondok Pesantren Husnul Khotimah Kuningan Jabar)(2022-04-13) THIFA HUDZAIFAH; Hery Wibowo; IshartonoPenelitian ini membahas tentang keberfungsian sosial santri dengan latar belakang orangtua bercerai. Penelitian ini dilatar belakangi dengan fenomena santri di lingkungan pondok pesantren yang dituntut untuk bisa menyesuaikan diri dan mengikuti segala aktivitas, budaya, kebiasaan, dan peraturan yang telah ditetapkan oleh pondok pesantren. Santri yang memiliki latar belakang orang tua bercerai harus mampu mengatasi perasaan emosi atas peceraian orangtuanya sekaligus mengikuti segala peraturan pondok pesantren. Maka dari itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan santri dalam melaksanakan fungsi-fungsi atau kapasitas santri dalam menjalankan tugas-tugas kehidupan di lingkungan pondok pesantren. Untuk mengetahui keberfungsian sosial santri dapat dilihat dari instrument assessment keberfungsian sosial bagi remaja dengan berfokus pada poin-poin berikut: 1) Performa santri di lingkungan pondok pesantren. 2) Hubungan sosial santri dengan orangtua, wali asrama, guru, dan teman sebaya. 3) Pemecahan masalah yang dilakukan santri di lingkungan pondok pesantren. Penelitian ini dilaksanakan di Pondok Pesantren Husnul Khotimah Kuningan Jawa Barat, dengan menggunakan metode studi desktiptif pendekatan kualitatif. Teknik yang digunakan dalam proses pengumpulan data dalam penelitian ini melalui wawancara, observasi partisipasi, dan studi dokumentasi. Informan yang dilibatkan dalam penelitian ini berjumlah sembilan orang, yang terdiri dari tiga orang santri dengan latar belakang orangtua bercerai, tiga orang teman terdekatnya, dua orang guru bimbingan konseling, dan satu orang wali asrama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberfungsian sosial santri dengan latar belakang orangtua bercerai masih berjalan sebagaimana mestinya. Hal ini tentu tidak semata-mata terbangun dari diri individu yang bersangkutan melainkan juga turut didukung oleh lingkungan sosial pondok pesantren, khususnya kehadiran teman sebaya. Kegiatan yang padat juga membantu santri sehingga dapat meningkatkan keberfungsian sosial mereka. Kata Kunci : Perceraian, Santri, Keberfungsian Sosial.Item KESIAPSIAGAAN KELUARGA DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN PETOGOGAN JAKARTA SELATAN(2019-08-14) MARIA FERA JUNITA; Nurliana Cipta Apsari; IshartonoABSTRAK Penelitian tentang Kesiapsiagaan Keluarga Dalam Menghadapi Bencana Banjir di Kelurahan Petogogan Jakarta Selatan dilatarbelakangi karena Kelurahan Petogogan merupakan daerah yang rawan banjir. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran mengenai tingkat kesiapsiagaan keluarga sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai sejauh mana kesiapsiagaan keluarga dalam menghadapi bencana banjir di Kelurahan Petogogan Jakarta Selatan. Kesiapsiagaan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana melalui langkah yang tepat guna dan berdaya guna. Kesiapsiagaan sangat dibutuhkan dalam masyarakat terkhusus keluarga yang merupakan kelompok terkecil dalam masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif. Populasi pada penelitian ini sebanyak 2835 Kepala Keluarga (KK) dengan sampel sebanyak 97 responden. Adapun teknik pengumpulan data menggunakan kuisioner, observasi non partisipatif dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat kesiapsiagaan keluarga dalam meghadapi bencana banjir di Kelurahan Petogogan Jakarta Selatan termasuk dalam kategori sudah baik dalam pengetahuan tentang risiko bencana, kebijakan, rencana tanggap darurat, peringatan dini dan mobilisasi sumber daya. Kata kunci : Kesiapsiagaan, Keluarga, Bencana Banjir ABSTRACT Research on Family Preparedness in Facing Floods in the Petogogan Village of South Jakarta is motivated due to its flood-prone area. The purpose of this study is to get an overview of the level of family preparedness so that researcher is interested in conducting research on the extent of family preparedness in the face of floods in Petogogan Village, South Jakarta. Preparedness is a series of activities carried out to anticipate disasters through appropriate and efficient steps. Preparedness is needed in the community, especially family which is the smallest group in society. This study used descriptive quantitative research methods. The population in this study were 2835 heads of households with a sample of 97 respondents. The data collection techniques used are questionnaires, non-participatory observation and documentation. The result shows that the level of family preparedness in facing floods in the Petogogan Village of South Jakarta is in the category of good in knowledge of disaster risk, policies, emergency response plans, early warning and monilization of resources Keywords: Preparedness, Family, Flood DisasterItem MITIGASI BENCANA BERBASIS MASYARAKAT OLEH BPBD KABUPATEN MAGELANG (Studi Deskriptif Program Sister Village BPBD Kabupaten Magelang di Kawasan Rawan Bencana Erupsi Gunung Merapi)(2016-10-17) AZMI SAHID FILLAH; Muhammad Fedryansyah; IshartonoPenelitian ini berjudul "Mitigasi Bencana Berbasis Masyarakat Oleh BPBD Kabupaten Magelang". Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan tentang pelaksanaan Program Sister Village sebagai upaya mitigasi bencana berbasis masyarakat dalam bencana erupsi Gunung Merapi, dengan melihat aspek/kegiatan mitigasi bencana yang dilakukan, yaitu: pengkajian, koordinasi, manajemen informasi, dan mobilisasi sumber. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan secara langsung di lapangan berupa indepth interview, observasi non-partisipatif, dan secara tidak langsung berupa studi pustaka serta dokumentasi. Informan pada penelitian ini berjumlah lima orang yang terdiri dari Kepala Bidang Pencegahan & Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Magelang, Kepala Desa Ngargomulyo, Sekdes Desa Tamanagung, Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana Desa (LPBD) Tamanagung, dan Kasubbag Perencanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan Bappeda Kabupaten Magelang (Pencetus Program Sister Village). Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap aspek/kegiatan dalam mitigasi bencana telah dilaksanakan dalam Program Sister Village. Sebagai upaya mitgasi bencana erupsi Gunung Merapi, dalam Program Sister Village telah dilakukan pengkajian, koordinasi, manajemen informasi, dan mobilisasi sumber. Selain itu, Program Sister Village sebagai upaya mitigasi bencana berbasis masyarakat telah mengangkat dan menghargai unsur masyarakat lokal dalam setiap aspek/kegiatan mitigasi bencana. Unsur masyarakat tersebut adalah pengetahuan lokal, kebudayaan lokal, Sumber daya lokal, kemampuan lokal, dan proses lokal. Namun, dalam pelaksanannya ditemukan kekurangan pada kegiatan koordinasi, terlihat minim koordinasi yang membuat kurangnya wadah atau forum yang dapat membuat BPBD Kabupaten Magelang memantau dan mendampingi pelaksanaan Program Sister Village. Kekurangan lain ditemukan dalam kegiatan mobilisasi sumber, di mana Organisasi Pengurangan Resiko Bencana (OPRB) Desa Ngargomulyo tidak berperan aktif dalam pelaksanaan Program Sister Village. Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis merekomendasikan sebuah plan of treatment berupa “Forum Koordinasi Program Sister Village” dengan tujuan untuk menjaga komunikasi antara BPBD Kabupaten Magelang, pemerintah Desa Ngargomulyo, pemerintah Desa Tamanagung, OPRB Desa Ngargomulyo, LPBD Desa Tamanagung, dan pihak yang terlibat lainnya.Item MODAL SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG SEKEPICUNG DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM MASAGI BERSIH DI KAMPUNG SEKEPICUNG, DESA CIBURIAL, KECAMATAN CIMENYAN, KABUPATEN BANDUNG(2021-02-24) MUHAMAD IQBAL MUHARRAM SUTISNA; Ishartono; Eva Nuriyah HidayatBerkembangnya Desa Ciburial menjadi desa wisata terbentuk untuk memberdayakan masyarakat agar dapat berperan sebagai pelaku langsung dalam upaya meningkatkan kesiapan dan kepedulian dalam menyikapi potensi pariwisata. Program Masagi Bersih di Kampung Sekepicung merupakan program Desa Ciburial di bidang lingkungan yang berbasis pengembangan masyarakat dengan mengikutsertakan partisipasi dari masyarakatnya. Oleh karena itu dilakukan penelitian modal sosial merupakan salah satu aset penting yang ada di masyarakat, melalui ketiga bentuknya yaitu Bonding Social Capital, Bridging Social Capital, dan Linking Social Capital. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah kualitatif dengan pendekatan kualitatif desktiptif. Peneliti menggali informasi secara mendalam baik dengan wawncara maupun observasi. Informan yang diikutsertakan dalam penelitian ini ialah masyarakat lokal Kampung Sekepicung, tokoh masyarakat Kampung Sekepicung, perangkat Pemerintahan Desa Ciburial, dan pengusaha yang mendirikan usahanya di wilayah Kampung Sekepicung. Hasil penelitian didapatkan bahwa implementasi Program Masagi Bersih ini telah berjalan di Kampung Sekepicung dengan melihat bahwa modal sosial melalui ketiga bentuknya terdapat di masyarakat Kampung Sekepicung. Namun memang masih ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan untuk pelaksanaan kedepannya, karena beberapa masyarakat Kampung Sekepicung masih belum sadar sepenuhnya mengenai pentingnya menjaga kebersihan dan melestarikan lingkungannya. Oleh karena itu perlu dilaksanakan MASALI (Masyarakat Sadar Lingkungan) guna pengembangan masyarakatnya dalam kesadaran terhadap lingkungan.Item PARTISIPASI KELOMPOK TANI TERNAK RUKUN MAJU MAKMUR (KTT RMM) DALAM PELAKSANAAN PROGRAM EDUWISATA PETERNAKAN TERINTEGRASI KAMPUNG SAPI PO KEBUMEN(2022-06-13) KARTIKA DYAH KUSUMAWARDANI; Ishartono; Sri SulastriPenelitian Partisipasi Kelompok Tani Ternak Rukun Maju Makmur (KTT RMM) Dalam Pelaksanaan Program Eduwisata Kampung Sapi PO Kebumen merupakan penelitian yang bertujuan untuk melihat dan medeskripsikan bagaimana bentuk partisipasi yang diberikan oleh KTT RMM pada setiap prosesnya. Bentuk partisipasi yang dimaksud adalah konsep 5 bentuk partisipasi menurut Hamidjoyoyaitu (1) Partisipasi Buah Pikiran, (2) Partisipasi Tenaga, (3) Partisipasi Keterampilan, (4) Partisipasi Materi dan Harta Benda, dan (5) Partisipasi Sosial yaitu berupa kehadiran.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi non partisipatif, studi dokumentasi, dan studi pustaka. Pengelolaan dan analisa data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Lokasi penelitian di Desa Sitiadi, Kecamatan Puring, Kabupaten Kebumen. Informan penelitian ini berjumlah 12 informan yang terdiri dari informan kunci dan informan pendukung. Hasil penelitian menunjukan dalam proses pengembangan Eduwisata ini KTT RMM hampir selalu terlibat disetiap prosesnya mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, menikmati hasil, hingga evaluasi. Partisipasi dalam bentuk buah pikiran, tenaga,keterampilan, dan sosial diberikan secara langsung oleh KTT RMM. Akan tetapi tidak semua pengurus dan anggota KTT RMM terlibat dan memberikan partisipasinya dalam bentuk tersebut. Semua pengurus dan anggota KTT RMM secara tidak langsung memberikan partisipasinya dalam bentuk materi dan harta benda.Item PELAKSANAAN PERANAN PEKERJA SOSIAL DALAM MENANGANI ANAK DENGAN DISABILITAS DI PANTI ASUHAN SAYAP IBU(2016-10-17) FADINI ALIFIA RACHMADI; Risna Resnawaty; IshartonoPenelitian ini menggambarkan Pelaksanaan Peran Pekerja Sosial terhadap Anak Dengan Disabilitas di Panti Asuhan Sayap Ibu. Adapun aspek-aspek yang dilihat dalam penelitian ini adalah peran pekerja sosial dalam tahap Engagement, Intake, dan Contract (EIC), tahap Assesment, tahap Planning, tahap Intervensi, dan tahap Evaluation dan Termination dalam menangani anak dengan disabilitas (ADD) di Panti Asuhan Sayap Ibu. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif deskriptif. Teknik penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara secara mendalam, observasi non partisipasi, studi kepustakaan dan studi dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, kategorisasi data, dan penarikan kesimpulan. Informan dalam penelitian ini berjumlah 3 (tiga) orang yang terdiri dari 1 (satu) Tenaga Kerja Sosial (TKS) dan 2 (dua) orang Pekerja Sosial (Peksos). Informan ditentukan berdasarkan tujuan penelitian untuk menggali lebih dalam mengenai pelaksanaan peran Pekerja Sosial terhadap Anak Dengan Disabilitas (ADD) di Panti Asuhan Sayap Ibu. Hasil penelitian ini menemukan bahwa pelaksanaan peran Pekerja Sosial terhadap ADD di Panti Asuhan Sayap Ibu sudah dilakukan dengan cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari usaha-usaha memberikan pelayanan yang baik dan semaksimal mungkin bagi ADD oleh para Peksos di Panti Asuhan Sayap Ibu. Pada tahapan Engagement, Intake, dan Contract (EIC). Pada tahapan Assesment, Peksos berperan sebagai konselor dan pendamping. Pada tahapan Planning, Peksos berperan sebagai konselor dan advokat. Pada tahap Intervensi, Peksos berperan sebagai konselor dan pendamping. Dan pada tahap Evaluation dan Termination, Peksos berperan sebagai konselor dan advokat. Walaupun Peksos Panti Asuhan Sayap Ibu telah melakukan perannya dengan baik, namun masih belum maksimal akibat kurangnya tenaga Peksos, sehingga dalam prakteknya Peksos masih menemui hambatan-hambatan yang berkaitan dengan masalah waktu.Item Pelaksanaan Promosi Lounge And Bar Pada Hotel Arion Swiss-bell Bandung(2018-08-27) MUHAMMAD IRFAN FAUZI; Ishartono; Tidak ada Data DosenABSTRAK Perkembangan industri perhotelan khususnya, di Kota Bandung semakin berkembang pesat. Hotel Arion Swiss-Bell Bandung merupakan hotel yang berbasis Internasional yang bergerak dalam bidang jasa perhotelan, produk yang ditawarkan adalah produk salah satu dari departemen food and beverages hotel Arion Swiss-Bell Bandung yaitu lounge and bar. Untuk dapat bertahan dan bersaing, maka perusahaan membutuhkan sistem promosi yang sangat baik. Maka dari itu penulis tertarik untuk menyusun laporan tugas akhir yang berjudul “Pelaksanaan promosi Lounge and Bar Pada Hotel Arion Siss-Bell Bandung”. Tujuan dari penulisan laporan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui bagaimana Pelaksanaan Promosi Lounge and Bar pada Hotel Arion Swiss-Bell Bandung. Selain itu, penulis juga ingin mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi selama pelaksanaan promosi berlangsung dan apa saja upaya yang dilakukan untuk menghadapi hambatan-hambatan tersebut. Pelaksanaan promosi ini bertujuan untuk menambah pengetahuan penulis dalam bidang administrasi bisnis, serta bermanfaat bagi pihak lain terutama pembaca. Dalam penulisan Laporan Tugas Akhir, penulis menggunakan metode deskriptif; penulis menghimpun data yang berkaitan dengan pelaksanaan promosi untuk kemudian dipahami, disusun, dijelaskan, dan ditarik kesimpulannya ke dalam sebuah Laporan Tugas Akhir. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah pengamatan langsung, wawancara dan studi kepustakaan dengan sumber dari buku-buku yang berkaitan dengan materi promosi. Pelaksanaan promosi lounge and bar pada hotel Arion Swiss-Bell Bandung dilakukan dengan menentukan media promosi dan bauran promosi yang akan digunakan. Bauran promosi yang digunakan meliputi periklanan (advertising) yang terdiri dari beberapa media periklanan seperti brosur, radio, media sosial dan yang terakhir yaitu sales call berupa kunjungan ke beberapa instansi untuk memperkenalkan dan menawarkan produk yang dimiliki hotel Arion Swiss-Bell Bandung, khususnya produk departemen food and beverages yaitu lounge and bar. Berdasarkan pengamatan, pelaksanaan promosi lounge and bar pada hotel Arion Swiss-bell Bandung pada umumnya berjalan baik, namun dalam praktiknya, promosi lounge and bar tidak terlepas dari kendala atau hambatan yang terjadi. Namun dalam hal ini ada beberapa upaya penyelesaian untuk mengantisipasi hambatan tersebut. II ABSTRACT The development of the hotel industry, especially in the city of Bandung is growing. Arion Swiss-bell Hotel is an international hotel that is engaged in hotel service, lounge and bar is product offered from the department of food and beverages Arion Swiss-bell Hotel Bandung. To compete in business the company needs a very good promotion system. Therefore the authors are interested to compile a final assignment report entitled “execution of promotion lounge and bar at Arion Swiss-bell Hotel Bandung” The purpose of writing this final report is to find out how the implementation of Lounge and Bar Promotion at Arion Swiss-Bell Hotel Bandung is conducted. In addition, the author also wanted to know the obstacles encountered during the implementation of the promotion took place and what efforts were made to deal with these barriers. The implementation of this campaign aimed to increase the author`s knowledge in the field of business administration, which is also beneficial for other parties, especially the readers. In writing this Final Report, the author used descriptive method, which is collecting the datas that are to the implementation of the promotion, to be understood, compiled, explained, and concluded into a Final Report. Data collection techniques used in this final report are: direct observation, interview and literature study with the source of promotional materials-related books. The implementation of the promotion of Lounge and Bar at Arion Swiss-Bell Hotel Bandung was done by determining which promotion media and marketing mix that would be used. The promotional mix used were: advertising, which consisted of several advertising media such as brochures, radio, social media; and also a ‘sales call’ that managed some visits to several agencies in order to introduce and offer some products of Arion Swiss-Bell Hotel Bandung, especially the product from their food and beverages department, i.e. Lounge and Bar. Based on observations, the implementation of Lounge and Bar promotions at the Arion Swiss-bell Hotel Bandung was running well, but in practice, the promotion of lounge and bar is inseparable from the obstacles that often occurs. But in this case, there were also some solving efforts to anticipate these obstaclesItem Pelaksanaan promosi sales pada pt wijaya toyota pamanukan subang(2018-12-26) MUHAMMAD LUTHFI; Ishartono; Tidak ada Data DosenPencairan laba merupakan salah satu hal yang penting untuk menunjang kemajuan suatu perusahaan. Kegiatan sales untuk mencari pelanggan adalah salah satu cara untuk menaikan penjualan, bersaing dalam pasar otomotif hingga mendapatkan laba yang ditargetkan oleh perusahaan. Pemasaran yang dilakukan oleh PT. Wijaya Toyota Cabang Pemanukan Subang selain pemasaran mobil ada juga dengan menjual suku cadang dan servis mobil untuk pelanggan yang sudah membeli Produk di PT. Wijaya Toyota Cabang Pemanukan Subang yang membuat bersaing di pasar otomotif bersama para pesaing-pesaing nya. Tujuan dari penulisan tugas akhir ini untuk mengetahui bagaimana Pelaksanaan Promosi Sales Pada PT Wijaya Toyota cabang Pamanukan Subang. Selain itu penulis ingin mengetahui apa saja hambatan-hambatan yang dihadapi dalam Pelaksanaan Promosi Sales Pada PT Wijaya Toyota Cabang Pamanukan Subang, serta upaya yang dilakukan untuk menghadapi hambatan tersebut dalam melakukan Pelaksanaan Promosi Sales Pada PT Wijaya Toyota Cabang Pamanukan Subang. Metode yang digunakan dalam penulisan laporan tugas akhir menggunakan metode deskriptif, yaitu dengan cara menggambarkan hasil praktek kerja lapangan. Pengumpulan data dilakukan dengan studi kepustakaan, studi lapangan, observasi, dan wawancara. Pelaksanaan Promosi Sales Pada PT Wijaya Toyota Cabang Pamanukan Subang dimulai dengan tahapan briefing (Pengarahan) terhadap sales, kemudian Pelaksanaan Promosi oleh Sales ke konsumen, setelah mendapatkan Konsumen maka konsumen mempersiapkan berkas ke sales, Kemudian berkas diverivikasi oleh sales setelah semua benar mobil akan dikirim ke konsumen, dan sales akan melakukan evaluasi bersama Supervisor. Sarana Promosi yang dilakukan door to door ,Brosur, Pameran dan Media Sosial. Hambatan yang terjadi terkadang adanya permasalahan produk yang diperjualbelikan tidak ada stock yang tersedia di dealer. Upaya mengatasinya sales melakukan komunikasi intens dengan pihak dealer dan konsumen dengan memberikan bonus-bonus terhadap konsumen setelah membeli mobil di PT Wijaya Toyota Cabang Pamanukan Subang. Simpulan Pelaksanaan Promosi Sales Pada PT Wijaya Toyota Cabang Pamanukan Subang sudah berjalan baik tetapi masih ada kendala yang dihadapi seperti stock mobil atau warna mobil yang diinginkan konsumen belum tersedia dan memperlambat pembelian. Saran Pelaksanaan Promosi Sales Pada PT Wijaya Toyota Cabang Pamanukan Subang sebaiknya saat memberikan penawaran terhadap konsumen sudah melakukan pengecekan stock di dealer dan terhadap kebutuhan konsumen agar tidak terjadi hambatan saat penjualan dan tidak menyebabkan konsumen tidak jadi membeli.Item Pelaksanaan Tugas Pembimbingan Oleh Pembimbing Kemasyarakatan Bagi Anak Yang Berkonfil Dengan Hukum di Bapas Klas I Bandung(2016-09-05) RELIE ANGGITO S; Ishartono; Dessy Hasanah Siti A.Penelitian ini berjudul “Pelaksanaan Tugas Pembimbingan Oleh Pembimbing Kemasyarakatan Bagi Anak Yang Berkonflik Dengan Hukum di Bapas Klas I Bandung”. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pelaksanaan pembimbingan yang dilakukan oleh pembimbing kemasyarakatan dari tahapan awal hingga berakhirnya program pembimbingan bagi klien anak yang berkonflik dengan hukum supaya dapat kembali kepada masyarakat. Adapun klien anak yang dimaksud dalam penelitian ini adalah klien anak dengan status Pembebasan Bersyarat (PB) dan Pidana Bersyarat (PiB). Penelitian ini menggunakan pedekatan penelitian kualitatif dengan jenis metode penelitian inin adalah metode deskriptif, sedangkan instrument yang digunakan dalam pengumpulan data adalah pedoman wawancara serta pedoman observasi dengan teknik wawancara mendalam dan observasi partisipatif dan non partisipatif. Infroman dalam penelitian ini adalah enam orang, tiga pihak dari pembimbing kemasyarakatan, dua pihak dari klien anak, dan satu lagi dari orang tua klien anak. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pembimbingan yang dilakukan oleh pembimbing kemasyarakatan diawali ketika narapidana anak sudah resmi menjadi klien anak. Pelaksanaan pembimbingan diawali dengan melakukan regitrasi dan kontrak kepada klien anak, selanjutnya pembimbing kemasyarakatan melakukan assessment, merencanakan program dalam sidang TPP, melaksanakan bimbingan sosial kepada klien anak berdasarkan perencanaan yang telah dibuat, lalu di tahapan akhir ada evaluasi dan pengakhiran program bimbingan atau terminasi. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa pembimbingan yang dilakukan oleh pembimbing kemasyarakatan belum dapat dikatakan maksimal pada setiap tahapan bimbingannya. Hal tersebut berdasarkan hasil wawancara langsung dengan pembimbing kemasyarakatan, yang menyatakan masih kurangnya keterampilan pembimbing kemasyarakatan dalam pembimbingan. Untuk meningkatkan pelayanan pembimbingan terhadap klien anak, rencana tindak lanjut yang diusulkan berupa pelatihan manajemen kasus pembimbing kemasyarakatan guna memberikan pemahaman dan keterampilan baru kepada pembimbing kemasyarakatan dalam melakukan pembimbingan bagi klien anakItem PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP LABORATORIUM PERCONTOHAN UPI KAMPUS CIBIRU(2018-11-29) RIFKI SYARANI FACHRY; Ishartono; Budi Muhamad TaftazaniABSTRAK Pekerjaan social sangat erat kaitannya dengan mengoptimalkan fungsi-fungsi social individu. Bidang pekerjaan social merupakan area yang luas, diantaranya meliputi pekerjaan social di sekolah, pekerjaan social remaja dan lain sebagainya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelayanan bimbingan konseling di sekolah dalam mengembangkan kehidupan social pribadi, bidang akademik dan karir siswa. Penelitian dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Laboratorium Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Cibiru, jumlah resonden yang terlibat dalam penelitian ini adalah 7 orang siswa kelas IX dan 3 orang konselor sekolah. Penelitian yang dilakukan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif deskriptif dengan teknik studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa banyak bentuk pelayanan konselor di Sekolah Menengah Pertama Laboratorium Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Cibiru yang telah dijalankan dalam upaya membantu siswa memaksimalkan fungsi social mereka di Sekolah. Layanan sosial pribadi, akademik dan karir yang selama ini secara rutin diberikan dianggap cukup efektif mengawal siswa agak mampu mengembangkan diri sesuai bakat, minat, dan potensi mereka serta menyelesaikan masalah seputar remaja.Item Pelayanan Sosial Berbasis Modal Sosial Bagi Penyandang Retardasi Mental di Desa Sidoharjo Kecamatan Jambon Kabupaten Ponorogo(2018-03-28) ALFIARINI; Nandang Mulyana; IshartonoDesa Sidoharjo dan isu retardasi mental atau cacat mental merupakan dua hal yang saling berkaitan, dimana retardasi mental menjadi salah satu hambatan perkembangan desa pada tahun 1963-1965 yang bertepatan dengan musim panceklik saat itu. Pada tahun-tahun tersebut penduduk desa sulit memperoleh makanan hingga berakibat pada kekurangan gizi terutama bagi para perempuan yang sedang mengandung. Dampak yang ditimbulkan dari musim panceklik kala itu ialah adanya gangguan perkembangan dan penurunan fungsi otak. Penduduk yang mengalami retardasi mental dirawat oleh keluarga atau bahkan kerabat dekatnya. Fenomena tersebut membuat beberapa penduduk desa tergerak untuk memberikan bantuan dengan membuat sebuah forum yang dinamakan Sidowayah Bangkit, pada tahun 2009. Setelah adanya forum tersebut lambat laun penduduk desa mulai peduli dengan para penyandang retardasi mental di desanya. penduduk tidak lagi memasung para penyandang retardasi mental namun menggantinya dengan tempat tinggal terpisah yang berada didekat rumah keluarganya. Selain itu, bantuan pemerintah mulai masuk di tahun 2011 berupa bantuan lembaga rehabilitasi Rumah Kasih Sayang yang dijadikan sebagai tempat pelatihan bagi para penyandang retardasi mental ringan dan sedang. Dengan adanya bantuan dari pemerintah dan juga sorotan dari beberapa media massa membuat penduduk menjadi bergantung pada bantuan-bantuan tersebut. hal tersebut membuat tokoh masyarakat beserta kepala desa mencari cara agar penduduknya dapat melangsungkan hidup tanpa bergantung pada bantuan yang tidak abadi tersebut. penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif dimana peneliti menggali informasi secara mendalam baik dengan wawancara maupun observasi. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini ialah adanya pelayanan sosial yang dihasilkan di dalam penduduk desa yang bersumber dari ketiga aspek modal sosial yang ada di masyarakat Desa Sidoharjo yaitu kepercayaan, norma sosial, dan jaraingan sosial. Modal sosial yang ada selama ini tidak disadari sepenuhnya oleh penduduk desa dikarenakan ketidaktahuan nama atau sebutan yang cocok pada kegiatan atau sikap yang ditunjukan selama ini.Item PELAYANAN SOSIAL SEBAGAI PENDIDIKAN PRANIKAH ONLINE BENTUK PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM BIDANG PRAKTIK PEKERJAAN SOSIAL(2022-09-27) SALMA SABILA; Ishartono; Meilanny Budiarti SantosoPerkembangan teknologi yang semakin pesat pada era digital seperti saat ini telah banyak memengaruhi pola interaksi sosial masyarakat. Oleh karena itu, penting bagi pekerja sosial untuk memp erhatikan penerapan teknologi, khususnya teknologi informasi dalam penyelenggaraan pelayanan sosial, dimana pelayanan sosial merupakan bagian erat yang tidak dapat dipisahkan dari dunia pekerjaan sosial. Akan tetapi, pelayanan sosial yang diselenggarakan melalui perantara teknologi informasi bukanlah hal sederhana. Pekerja sosial harus tetap memperhatikan pelaksanaan tahap-tahap dalam penyelenggaraan pelayanan sosial, sekaligus memperhatikan tantangan-tantangan baru yang muncul ketika menggunakan teknologi informasi. Tujuan dari diadakannya penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pelaksanaan tahap pendekatan awal, tah ap asesmen, tahap perencanaan, tahap intervensi, tahap evaluasi, tahap terminasi, dan tahap tindak lanjut pada program Pre Marriage Talk Class, yang merupakan salah satu program pelayanan sosial yang diselenggarakan melalui perantara teknologi informasi. Metode yang digunakan dalam melaksanakan penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dan menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam, studi dokumentasi, dan studi kepustakaan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa masih diperlukan penanaman pemahaman dan kompetensi pada Pre Marriage Talk Indonesia yang telah melaksanakan program pelayanan sosial pendidikan pranikah secara online agar tujuan dari dilaksanakannya program dapat dicapai secara lebih maksimal.Item PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PENGRAJIN KERUPUK KATUNCAR DI KELURAHAN JAYAWARAS KECAMATAN TAROGONG KIDUL KABUPATEN GARUT(2016-05-24) EKA MAULIA AGUSTINE; Risna Resnawaty; IshartonoPenelitian ini berjudul “Pemberdayaan Perempuan Pengrajin Kerupuk Katuncar di Kelurahan Jayawaras Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut”. Dalam penelitian ini, penulis berupaya menggambarkan tentang proses pemberdayaan perempuan yang dilihat dari aspek pemberdayaan yang diungkapkan oleh Edi Suharto pada usaha untuk meningkatkan perekonomian yang dilakukan oleh perempuan. Pemasalahan awal sehingga dijalankannya program ini, karena usaha dari para pengrajin kerupuk katuncar yang tidak kunjung berkembang, maka diluncurkanlah program ‘Sahabat Usaha Wanita’. Program pemberdayaan perempuan ini merupakan program CSR Alfamart dan bekerjasama dengan Yayasan Sahabat Wanita. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif agar dapat menggambarkan secara jelas tentang bagaimana proses pemberdayaan perempuan pengrajin kerupuk katuncar di Kelurahan Jayawaras. Informan dari penelitian ini berjumlah enam orang yang berasal dari dua orang pelaksana program, satu orang aparat kelurahan, dua orang perempuan pengrajin kerupuk katuncar, dan satu orang dari pihak Alfamart. Hasil penelitian ini akan menggambarkan bagaimana proses pemberdayaan perempuan yang dilakukan oleh Yayasan Sahabat Wanita di Desa Cibinong dalam program ‘Sahabat Usaha Wanita’. Adapun kegiatan yang dilakukan terkait Pemungkinan, Penguatan, Perlindungan, Penyokongan, dan Pemeliharaan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan, sejumlah aktivitas dapat digambarkan terkait cara program ‘Sahabat Usaha Wanita` dalam membangkitkan kesadaran, memberikan motivasi, pelatihan, penguatan kelompok, meningkatkan daya saing, pemberian dukungan, pemberian bimbingan, monitoring, dan evaluasi. Kemudian kegiatan pemberdayaan perempuan ini dinilai bermanfaat dalam meningkatkan perekonomian. Disisi lain, ada beberapa kekurangan yang pertama pemasaran ke Alfamart tidak berjalan. Kedua, tidak ada kelompok besar yang menyatukan mereka. Bersamaan dengan hal tersebut peneliti memberikan rekomendasi yang disampaikan dalam sebuah plan of treatment yang dimuat dalam kegiatan “Pelatihan Manajemen Pemasaran”