Browsing by Author "Yuniarti MS"
Now showing 1 - 15 of 15
Results Per Page
Sort Options
Item ANALISIS KUALITAS AIR MUARA DI WILAYAH KOTA CIREBON PRA DAN PASCA LOCKDOWN COVID 19(2023-10-04) DINI HARTININGSIH; Qurnia Wulan Sari; Yuniarti MSPenyebaran COVID-19 menghambat aktivitas masyarakat sehingga pemerintah menetapkan aturan lockdown untuk meminimalisir penularan. Berkurangnya aktivitas manusia akibat lockdown khususnya masyarakat yang tinggal di kawasan estuaria dapat mempengaruhi kualitas air muara berdasarkan parameter fisika, kimia dan biologi. Dampak pandemi COVID-19 pada lingkungan laut dan pesisir juga dirasakan di Kota Cirebon yang merupakan kota pelabuhan, perdagangan serta industri yang terletak di wilayah pantai utara Pulau Jawa. Riset ini bertujuan untuk menganalisa kualitas air muara di tiga muara sungai Kota Cirebon sebelum dan sesudah lockdown COVID-19. Sampel air muara yang dianalisis diambil dari Muara sungai Kesenden, Sukalila dan Kalijaga dari tahun 2019, 2020 dan 2022. Setiap parameter akan dibandingkan dengan baku mutu air kelas II PP RI Nomor 22 Tahun 2021. Untuk mengklasifikasikan indeks kualitas air menggunakan metode NSF WQI dan HPI untuk indeks pencemaran logam berat. Hasil penilaian kualitas air NSF WQI pada tahun 2019 yaitu berkisar 47,4 – 55,79; 2020 berkisar 54,9 – 56,69 dan 2022 berkisar 19,3 – 36,2. Kemudian untuk indeks pencemaran logam berat di tahun 2019 berkisar 34,138 – 34,140; 2020 berkisar 34,137 – 34,139 dan 2022 berkisar 29,561 – 31,86. Dengan demikian, pada ketiga stasiun pengamatan mengalami penurunan kualitas air setelah berakhirnya periode lockdown.Item ANALISIS PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI PENYU BERBASIS CO - MANAGEMENT DI PESISIR PANGANDARAN, JAWA BARAT(2023-09-25) ANGGIA NURFITRIANI; Sunarto; Yuniarti MSAnggia Nurfitriani (Dibimbing oleh: Yuniarti dan Sunarto). 2023. Analisis Pengelolaan Kawasan Konservasi Penyu Berbasis Co – Management di Pesisir Pangandaran, Jawa Barat Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengelolaan kawasan konservasi penyu berbasis co – management di pesisir Pangandaran agar pengelolaannya dapat ideal. Riset ini menggunakan metode riset campuran atau mixed methods, dengan jenis riset exploratory sequential. Pada pengambilan data dengan pendekatan kualitatif, riset ini menggunakan teknik pengambilan responden dengan teknik purposive sampling, sedangkan pada pengambilan data dengan pendekatan kuantitatif, riset ini menggunakan skala likert dan teknik dokumentasi. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari kondisi kunci pengelolaan co – management serta produktivitas penyu. Metode analisis data yang digunakan dalam pendekatan kualitatif riset ini adalah analisis data kualitatif dengan model Miles dan Huberman, sedangkan metode analisis data yang digunakan dalam pendekatan kuantitatif riset ini adalah analisis data deskriptif komparatif. Penelitian menemukan ketidakidealan pada pengelolaan kawasan konservasi penyu berbasis co – management di pesisir Pangandaran berdasarkan pada kondisi kunci pengelolaan co – management dan kondisi produktivitas penyu. Berdasarkan kondisi pengelolaan co – management, penelitian menemukan bahwa jenis pengelolaan yang dilaksanakan pada pengelolaan kawasan konservasi penyu berbasis co – management di pesisir Pangandaran merupakan pengelolaan co – management berjenis consultative co – management. Kata kunci: Pengelolaan, Konservasi, Penyu, Co – Management, PangandaranItem APLIKASI ALGINAT DARI Sargassum sp. SEBAGAI ANTIOKSIDAN TERHADAP PROSES OKSIDASI LEMAK PADA FILET BANDENG SELAMA PENYIMPANAN SUHU DINGIN(2023-06-07) MUHAMMAD RAMA SUKMADHANI; Rusky Intan Pratama; Yuniarti MSMuhammad Rama Sukmadhani (Dibimbing oleh Rusky Intan Pratama dan Yuniarti. MS) 2023. Aplikasi Alginat dari Sargassum sp. sebagai Antioksidan terhadap Proses Oksidasi Lemak pada Filet Bandeng selama Penyimpanan Suhu Dingin. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi terbaik alginat dari rumput laut cokelat (Sargassum sp.) sebagai antioksidan terhadap proses oksidasi lemak pada filet bandeng selama penyimpanan suhu dingin. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli - Agustus 2022 di Laboratorium Pengolahan Hasil Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan tiga kali ulangan dengan lama penyimpanan selama 6 hari, pengamatan dilakukan pada hari ke-1, 2, 4, dan 6. Perlakuan terdiri dari empat perlakuan yakni perlakuan kontrol A (0%), perlakuan B (1%), perlakuan C (1,5%), dan perlakuan D (2%). Parameter yang diamati dalam penelitian ini meliputi Thiobarbituric Acid (TBA), Peroxide Value (PV), dan pH. Hasil penelitian menunjukan nilai TBA pada semua perlakuan berkisar antara 0,11-1,02 mg Mal/kg. Nilai PV berkisar antara 0,00-28,97 mg eq/kg. Filet bandeng dengan perendaman konsentrasi alginat C (1,5%) dan D (2%) merupakan konsentrasi terbaik dalam menghambat oksidasi lemak pada filet bandeng yang ditunjukkan oleh rendahnya nilai PV dibandingkan dengan filet bandeng dengan konsentrasi perendaman alginat A (0%) dan B (1%). Hasil pengukuran pH filet bandeng berkisar antara 5,4-6,1. Perlakuan terbaik yaitu perlakuan C (1,5%) karena dinilai lebih efisien dalam penggunaan bahan dibandingkan dengan perlakuan D (2%).Item Hubungan Jenis Sedimen, Bahan Organik Total, dan Kualitas Perairan Terhadap Kerapatan Mangrove di Pulau Tunda, Serang Banten(2023-06-08) FADILA ADITIA PUTRI PRATAMA; Sheila Zallesa; Yuniarti MSKondisi lingkungan yang cukup penting dalam pertumbuhan mangrove adalah jenis sedimen, bahan organik, dan kualitas perairan karena bahan organik yang dihasilkan dapat berguna dalam kesuburan ekosistemnya. Riset ini bertujuan untuk mengetahui jenis sedimen, persentase bahan organik total, kualitas perairan, kerapatan mangrove, serta mengetahui hubungan jenis sedimen, bahan organik total, dan kualitas perairan terhadap kerapatan mangrove di Pulau Tunda, Serang Banten. Nilai kerapatan mangrove didapatkan melalui metode line transect plot. Uji jenis sedimen menggunakan metode pengayakan kering, uji bahan organik total (BOT) menggunakan metode pembakaran dengan suhu tinggi loss on ignition (LOI), uji statistika menggunakan metode korelasi berganda. Seluruh data kemudian dilakukan analisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil dari riset yaitu jenis sedimen pada mangrove Pulau Tunda didominasi oleh pasir berlanau dan pasir. Bahan organik total yang terkandung pada sedimen mangrove berkisar antara 2,40% - 3,62% termasuk ke dalam kategori sedang sampai tinggi. Nilai salinitas berkisar antara 31 - 34,33 ppt termasuk ke dalam kategori tinggi. Nilai pH berkisar antara 7,33 - 7,70 termasuk ke dalam kategori yang bagus untuk pertumbuhan mangrove. Nilai suhu berkisar antara 27,37oC - 31,63 oC. Tingkat kerapatan mangrove didominasi oleh kategori rapat yaitu seluas 2.400 ind/Ha pada stasiun 1 dan 1.700 ind/Ha pada stasiun 2, dan kategori jarang seluas 1.000 ind/Ha pada stasiun 3 dan 900 ind/Ha pada stasiun 4. Terdapat hubungan yang signifikan antara jenis sedimen, bahan organik total, kualitas perairan terhadap kerapatan mangrove.Item Hubungan Kerapatan Mangrove dengan Makrodebris Anorganik di Kawasan Mangrove Karangsong Indramayu(2024-01-11) ANNISAA SHABRINA ROSSA; Yuniarti MS; SunartoPenyebaran sampah laut terus meningkat seiring berjalannya waktu dan peningkatan pertumbuhan penduduk. Ekosistem mangrove menjadi lokasi yang berpotensi menjadi tempat akumulasi sampah laut yang terbawa oleh arus saat pasang surut. Riset ini dilaksanakan di Karangsong Indramayu pada bulan Juni – Juli 2023. Riset ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kerapatan vegetasi mangrove, sebaran makrodebris anorganik di kawasan mangrove, serta bagaimana hubungan antara kerapatan mangrove dengan kepadatan makrodebris anorganik. Metode yang digunakan yaitu Transek garis atau Transect Line Plot. Hasil yang diperoleh dari riset ini yaitu ditemukan 3 jenis mangrove antara lain Avicennia marina dengan kerapatan 1733 ind/ha, Rhizophora stylosa 666 ind/ha, dan Avicennia alba 100 ind/ha. Jenis makrodebris anorganik yang ditemukan yaitu plastik dengan kepadatan 38.21 gr/m2, styrofoam 27.74 gr/m2, karet 16.27 gr/m2, dan kaca 6.14 gr/m2. Hubungan kerapatan tiap jenis mangrove terhadap kepadatan makrodebris anorganik berbeda. Jenis A. marina memiliki hubungan rendah dengan nilai korelasi 0.310. Jenis R. stylosa memiliki hubungan kuat dengan nilai korelasi 0.665. Korelasi positif ini menunjukkan adanya pengaruh kerapatan mangrove terhadap variansi kepadatan makrodebris anorganik.Item Hubungan Klorofil-a dan Total Suspended Solid Menggunakan Citra Satelit di Teluk Lampung(2022-04-14) TUTOR TOPOT SITUMEANG; Mega Laksmini Syamsuddin; Yuniarti MSTotal Suspended Solid (TTS) adalah salah satu parameter yang dijadikan acuan untuk menentukan kualitas air, baik dari laut, air sungai, dan menentukan sifat optik air. Kandungan Klorofil-a adalah salah satu indikator yang mempengaruhi kesuburan suatu perairan dan fitoplankton. Konsentrasi klorofil-a yang ada di suatu perairan berpengaruh pada kesuburan perairan. Penelitian ini bertujuan memetakan sebaran klorofil, sebaran padatan tersuspensi, menentukan pengaruh arus laut, curah hujan tiap musim terhadap sebaran klorofil-a dan sebaran padatan tersuspensi, menentukan hubungan klorofil-a dan total padatan tersuspensi di wilayah perairan Teluk Lampung. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Lokasi pengolahan data dilakukan di Laboratorium Komputer Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Univertsitas Padjadjaran dengan wilayah penelitian meliputi Perairan Teluk Lampung (105020’23.57”BT himgga 105015’1.76”BT dan 5026’43.31”LS dan 5031’2.39”LS) dalam kurun waktu 5 Tahun pada berbagai musim menggunakan citra satelit. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data sekunder yang terdiri dari Informasi Klorofil-a, Informasi Total Padatan Tersuspensi, Curah Hujan, Kecepatan dan Aarah Arus Laut. Berdasarkan penelitian yang dilakukukan, bahwa nilai konsentrasi rata – rata total padatan tersuspensi tertinggi terdapat pada musim peralihan 2 yaitu 60 – 90 mg/l dan Nilai konsentrasi rata – rata klorofil-a tertinggi terdapat pada musim peralihan 2 yaitu 0,180 – 0,187 mg/m3. 2. Arah dan kecepatan arus permukaan tidak berpengaruh nyata terhadap persebaran total padatan tersuspensi dan klorofil-a pada penelitian. pada musim peralihan 1 kenaikan nilai konsentrasi total padatan tersuspensi dengan nilai konsentrasi 74,807 m/L akan diikuti dengan kenaikan nilai konsentrasi klorofil-a 0,171 mg/m3. Kenaikan dan penurunan nilai konsentrasi total padatan tersuspensi pada musim timur tidak berpengaruh terhadap nilai konsentrasi klorofil-a.Item IDENTIFIKASI SAMPAH LAUT PADA AKAR MANGOVE AVICENNIA DI PANTAI PANGANDARAN, JAWA BARAT(2023-07-06) LIANA CHUSNUL CHOTIMAH; Yuli Andriani; Yuniarti MSRiset dilaksanakan di Pangandaran, tepatnya berada di Batukaras, Nusawiru dan Bojongsalawe waktu pelaksanaannya pada bulan Maret – April 2022. Riset bertujuan untuk mengetahui karakteristik sampah laut, karakteristik mangove Avicennia serta kemampuan akar mangove Avicennia dalam memerangkap sampah. Metode yang digunakan yaitu metode Line Transect (LT) dengan menarik Roll Meter 100 m, pada satu transek garis terdapat plot berukuran 10 x 10 m. Dalam 1 transek garis terdapat 5 plot yang masing-masing plot terdiri dari 5 plot sampel, jadi total sampel yang diperoleh pertransek garis adalah 25 sampel. Hasil yang diperoleh untuk karakteristik sampah yaitu terdiri dari 15 jenis dan 4 kategori yaitu plastik dan karet, logam, kaca, dan pakaian dan turunannya. Berat 5440 g. Jumlah total sampah yang ditemukan sebanyak 552 potongan sampah 31,70% terperangkap dan 68,30% berpindah. Kepadatan sampah 8,24 potongan/m2 di Batukaras, 7 potongan/m2 di Nusawiru dan 6,84 potongan/m2 di Bojongsalawe, dominan kategori plastik dan karet. Karakteristik mangove keliling akar terbesar di Nusawiru, akar tertinggi di Bojongsalawe dan jumlah akar terbanyak di Batukaras. Kepadatan jumlah akar di Batukaras 880,6/m2, Nusawiru 429,4/m2, Bojongsalawe 442,6/m2. Karakteristik mangove dilihat berdasarkan dengan parameter kualitas air untuk hidup ekosistem mangove di Pangandaran berada pada kisaran yang baik. Keterperangkapan sampah pada area perakaran Avicennia dapat terlihat, setelah dilakukan analisis korelasi, hasil yang diperoleh yaitu r = 0,5378, maka hubungan antara kepadatan sampah dan kepadatan akar termasuk kedalam kategori cukup atau sedang. Jadi semakin padat akar mangove maka kepadatan sampah yang diperoleh akan meningkat, kemampuannya dalam memerangkap sampah pun akan semakin baik, hal ini terbukti dari banyaknya sampah yang ditemukan di Batukaras.Item Kandungan Total Petroleum Hidrokarbon dan Hubungannya dengan Microbiome pada Sedimen di Pantai Lontar, Kabupaten Serang(2023-09-21) IQBAL MUHAMAD; Yuniarti MS; Eri BachtiarPantai Lontar merupakan salah satu pantai yang berada di pesisir utara Pulau Jawa yang secara administrasi termasuk ke dalam Desa Lontar, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Pada bulan juli tahun 2019 terjadi tumpahan minyak yang diproyeksikan tumpahannya mengarah ke arah Pantai Lontar. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah 3 tahun pasca tumpahan minyak masih terdapat kandungan total petroleum hidrokarbon yang tinggi atau tidak dan hubungannya dengan microbiome yang terdapat di Pantai Lontar. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode US EPA 8015 untuk mengetahui kandungan hidrokarbon dan next generation sequencing 16s untuk mengetahui kelimpahan microbiome. Hasil penelitian menunjukkan hasil TPH stasiun 1 rata-rata 89.96 mg/kg, stasiun 2 rata-rata 90.74 mg/kg, stasiun 3 rata-rata 89.55 mg/kg, dan stasiun 4 rata-rata 89.04 mg/kg. Untuk microbiome, genus Vibrio mendominasi dengan kelimpahan di atas 50 persen yaitu sekitar 66,93 persen, dilanjutkan dengan Photobacterium kelimpahan sekitar 23,27 persen, dan dilanjutkan Bacillus dengan kelimpahan sekitar 2,44 persen. Sisanya merupakan genus-genus yang berada dengan kelimpahan di bawah 1 persen. Kandungan total petroleum hidrokarbon berada dalam kondisi tidak tercemar, kelimpahan microbiome pun menunjukkan bakteri bakteri yang berada di Pantai Lontar ini tergolong normal, selain itu beberapa faktor pendukung seperti kualitas air juga menunjukkan hasil yang normal.Item Komposisi dan Kepadatan Sampah yang Terperangkap oleh Sistem Perakaran Rhizophora di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat(2023-05-10) JIHAN NABILA ISKANDAR; Yuniarti MS; Mochamad Rudyansyah IsmailMangrove merupakan vegetasi yang umum ditemui di area pesisir Kabupaten Pangandaran, khususnya muara sungai. Area ini menjadi salah satu lokasi terakumulasinya sampah baik yang terbawa aliran sungai maupun pasang surut air laut. Rhizhopora dengan struktur perakaran tunjangnya berpotensi untuk menangkap serta menjadi lokasi terperangkapnya berbagai jenis sampah. Riset ini mendeskripsikan komposisi serta kepadatan sampah pada area perakaran Rhizhophora ekosistem mangrove di Pangandaran. Penelitian menggunakan metode survei dengan line transect (LT) serta stratified random sampling. Luasan area perakaran vegetasi Rhizhopora diukur, sampah pada area perakaran dikumpulkan, diidentifikasi, dihitung jumlahnya serta ditimbang. Teridentifikasi 22 jenis sampah dengan jumlah total 1.273 potong, berat 6.112,17 g dan kepadatan 5,85 g/m2. Patahan atau jenis plastik lainnya adalah jenis sampah yang dominan ditemukan dengan proporsi 40,30%. Tali teridentifikasi sebagai salah satu jenis sampah yang banyak ditemui melilit pada akar. Kain dan plastik dapat ditemukan tertimbun dan menjadi bagian dari substrat pada area perakaran. Terdapat hubungan antara luasan area perakaran dengan jumlah sampah yang ditemukan dengan nilai r sebesar 0,886. Nilai tersebut menandakan hubungan positif, dimana dengan bertambahnya luasan area perakaran mangrove maka akan bertambah pula jumlah sampah yang ditemukan. Akumulasi sampah pada area perakaran Rizhophora sulit untuk dibersihkan dan berpotensi menjadi permasalahan bagi tanaman Rizhophora.Item Korelasi Keanekaragaman Plankton Dengan Faktor Abiotik di Tambak Blok Kesambi, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu(2022-09-07) ADHI PUTRA PRATAMA; Yuniarti MS; Tri Dewi Kusumaningrum PribadiIndramayu merupakan kabupaten dengan hasil produksi pertambakan terbesar di Jawa Barat. Kualitas lingkungan dapat mempengaruhi hasil produksi tambak. Plankton berperan sebagai pakan alami yang dapat menunjang kesuburan tambak. Keberadaan plankton pada tambak dipengaruhi oleh faktor biotik dan abiotik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi keanekaragaman plankton dengan faktor abiotik dan struktur komunitas plankton pada Tambak Blok Kesambi, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu. Metode yang digunakan dalam penentuan titik penelitian adalah purposive sampling. Sampel plankton diambil dengan menyaring 30 liter air tambak menggunakan jaring plankton. Analisis data yang dilakukan meliputi analisis korelasi keanekaragaman plankton dengan faktor abiotik menggunakan Canonical Correspondence Analysis (CCA) sedangkan analisis struktur komunitas dilakukan dengan menghitung kelimpahan, indeks keanekaragaman Shannon-Wiener, Indeks kemerataan Pielou, Indeks keanekaragaman Simpson dan Indeks Simpson. Hasil penelitian menunjukkan Tambak Blok Kesambi yang dekat pemukiman memiliki kekayaan dan kelimpahan plankton lebih tinggi jika dibandingkan dengan Tambak Blok Kesambi dekat laut. Pertambakan yang ada di Blok Kesambi memiliki keanekaragaman sedang, kemerataan cukup merata, dan dominansi rendah. Keberadaan fitoplankton pada Tambak Blok Kesambi yang dekat dengan laut dipengaruh oleh nitrat, fosfat, dan padatan tersuspensi. Pada Tambak Blok Kesambi dekat dengan pemukiman, keberadaan fitoplankton dipengaruhi oleh salinitas dan padatan tersuspensi.Item PEMETAAN KERENTANAN PESISIR JAWA BARAT MENGGUNAKAN DATA CITRA SATELIT(2023-01-04) SARAH KHAIRUNNISA ANWAR; Noir Primadona Purba; Yuniarti MSTujuan dari penelitian ini yaitu untuk melihat kerentanan pantai di pesisir Jawa Barat. Kerentanan ini akan didukung dengan perubahan garis pantai. Metode yang digunakan adalah dengan menggunakan Indeks Kerentanan Pesisir IKP dengan sumber data utama adalah gelombang, ekosistem mangrove, batimetri dan relief. Data yang digunakan merupakan data dari tahun 2016-2019 dengan software InVEST dan untuk peta perubahan garis pantai yang menggunakan tools CoastSat digunakan data citra Landsat 7 dan 8 dari tahun 2000-2019 (20 tahun). Berdasarkan hasil yang didapatkan pada penelitian ini adalah kerentanan pesisir Jawa Barat masih berada di tingkat yang tinggi terutama di wilayah utara. Parameter yang mempengaruhi kerentanan berbeda di setiap wilayah kota/kebupaten. Perubahan garis pantai yang terjadi tidak lepas dari parameter kerentanan.Item PENGARUH KUALITAS PERAIRAN TERHADAP BIOTA YANG BERASOSIASI DENGAN MANGROVE DI CAPLOK BARONG AMBULU, KABUPATEN CIREBON, JAWA BARAT(2023-10-30) AMELIA WIBOWO PUTRI; Yuniarti MS; Sheila ZallesaMangrove Caplok Barong salah satu ekowisata yang memiliki potensi untuk terus dikembangkan namun masih sangat kurangnya penelitian disana. Tujuan riset ini mengetahui kualitas perairannya, biota asosiasi dan struktur komintas didalamnya, dan melihat seberapa jauh pengaruh kualitas perairan terhadap biota asosiasi pada Mangrove Caplok Barong. Riset ini menggunakan metode Survei untuk mengetahui kondisi kualitas perairan dan biota yang asosiasi nya. Riset ini dilakukan secara insitu, menggunakan metode Transek Garis dimana plot nya berukuran 10x10 dan subplot nya 1x1. Kondisi perairan nya terbilang cukup stabil, dilihat dari suhu rata rata perairan mangrove nya yang berkisar 32°C. Salinitas perairan nya 24‰. Nilai DO berkisar 4 dan nilai pH berkisar 7. Pada stasiun1 nilai keanekaragaman biota asosiasi mangrove 1,4. Pada stasiun2 didapatkan nilai keanekaragaman nya 1,6, dan stasiun3 nilai keanekaragaman nya 1,1. Nilai keseragaman biota asosiasi pada Mangrove Caplok Barong Ambulu pada stasiun1 dan 3 yaitu 0,5 dan pada stasiun2 yaitu 0,6. Nilai dominansi biota asosiasi pada stasiun1 adalah 0,3. Pada staisun2 adalah 0,2 dan pada stasiun3 adalah 0,5. Hasil analisis regresi sederhana menggunakan Microsoft Excel dengan keakuratan 95%. Nilai R square pada suhu dan kelimpahan biota asosiasi 0,215(22%), untuk salinitas 0,0129(1%), untuk oksigen terlarut (DO) 0,883 (83%) dan yang terakhir untuk pH 0,212(21%).Item Profil Nutrien dan Tingkat Kesuburan Perairan Nusawiru Pangandaran Jawa Barat(2022-12-30) FAHIRA NURIL MUFLIHAH; Yudi Nurul Ihsan; Yuniarti MSABSTRAK Fahira Nuril Muflihah (Dibimbing Oleh: Dr.Sc.Agr.Yudi Nurul Ihsan ,S.Pi.,M.Si dan Dr. Yuniarti MS., S.Pi.,M.Si). 2021. Profil Nutrien Dan Tingkat Kesuburan Perairan Nusawiru Pangandaran Jawa Barat. Nutrien adalah unsur zat hara yang penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan bagi potensi sumber daya ekosistem laut. Tujuan dari dilaksanakannya riset ini adalah untuk menentukan tingkat kesuburan perairan Nusawiru Pangandaran Jawa Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dan analisis laboratorium, metode analisis dilakukan secara deskriptif komparatif. Hasil riset menunjukan profil nutrient kimia di perairan Nusawiru Pangandaran, Jawa Barat yang terdiri dari Ammonia (NH3), Nitrat (NO3-), Nitrit (NO2-), o-Fosfat (PO4), Total Fosfat dan klorofil menunjukan bahwa perairan di stasiun pengamatan tambak buangan, muara, delta dan perairan lepas berada pada status Ultraoligotrofik. Faktor pembatas di perairan Nusawiru Pangandaran ialah fosfat, dikarenakan rasio N dan P pada semua stasiun pengamatan >12.Item Struktur Komunitas Biota Laut Pada Mikroekosistem Tidepools di Zona Intertidal Pantai Karapyak Pangandaran dan Pantai Sayangheulang Garut(2020-08-25) ARCHIE SULTAN EKA BUANA; Yuniarti MS; Tri Dewi Kusumaningrum PribadiMikroekosistem tidepools merupakan habitat yang istimewa dengan ukuran yang relatif kecil namun bisa menjaga keanekaragaman biota laut yang tinggi pada lingkungan yang ekstrem. Penelitian ini dilakukan pada musim kering pada tahun 2019. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur komunitas biota laut pada mikroekosistem tidepools serta kondisi lingkungan yang mempengaruhinya. Pengambilan data pada penelitian ini dilakukan dengan metode transek garis dan plot kuadrat. Parameter yang diukur pada penelitian ini antara lain parameter biotik yaitu hewan dan hidrofita dan parameter abiotik meliputi faktor fisik dan kimia lingkungan. Analisis data yang dilakukan antara lain kekayaan jenis biota laut, indeks ekologis dan analisis statistika untuk mengetahui pengaruh faktor lingkungan dan asosiasi biota laut. Hasil yang ditemukan di kedua lokasi menunjukkan perbedaan struktur komunitas biota laut dari kedua lokasi. Terdapat total 30 spesies hewan dari 7 kelas dengan perbedaan pada Pantai Karapyak didominasi oleh kelas Gastropoda sedangkan pada Pantai Sayangheulang didominasi oleh kelas Actinopterygii sedangkan untuk hidrofita ditemukan total 15 spesies dengan tutupan tertinggi pada Pantai Sayangheulang yaitu dari spesies Sargassum latifolium sedangkan pada Pantai Karapyak yaitu dari spesies Ulva fasciata. Indeks kekayaan jenis pada kedua lokasi penelitian menunjukkan perbedaan yaitu pada Pantai Karapyak memiliki nilai indeks lebih tinggi pada hewan sedangkan Pantai Sayangheulang memiliki nilai indeks yang lebih tinggi pada hidrofita. Hasil analisis korelasi Spearman-Rank pada kedua lokasi masuk kedalam kategori korelasi rendah. Perbedaan struktur komunitas tersebut juga dipengaruhi oleh karakteristik fisik dan kimia lingkungan yang berbeda dari kedua lokasi dengan hasil analisis regresi yang menunjukkan perbedaan faktor lingkungan yang mempengaruhi di lokasi penelitian.Item STUDI DISTRIBUSI SEDIMEN PERMUKAAN DASAR PERAIRAN BERDASARKAN UKURAN BUTIR DI ESTUARI PANTAI MARINA SEMARANG, JAWA TENGAH(2023-09-27) RIZKY AULIA RAMADHAN; Yuniarti MS; Buntora PasaribuEstuari Pantai Marina merupakan estuari yang berada diantara di utara Pulau Jawa dan merupakan sungai lanjutan dari Kali Banjir Kanal Barat dan Kali Garang yang ada di Semarang dengan panjang total mencapai 5.3 km dan lebar 200 meter. Kawasan estuari Pantai Marina telah mengalami beberapa proses reklamasi pada tahun 2014 hingga saat ini dalam upaya penanganan permasalahan banjir yang diakibatkan oleh hancurnya tanggul yang terjadi pada bulan Desember tahun 2022 pada musim hujan. Proses reklamasi dapat berdampak pada proses sedimentasi yang terjadi.Studi ini dilakukan untuk mngetahui bagaimana kondisi sebaran sedimen yang berada di Estuari Pantai Marina, Semarang, Jawa Tengah. Studi mengenai kondisi distribusi sedimen dasar perairan ini dilakukan dengan menggunakan metode pengambilan sampel dan uji laboratorium yang dapat digunakan untuk mengetahui kondisi sedimen yang berada di estuari Pantai Marina. Hasil dari studi ini menunjukkan bahwa sebaran sedimen yang berada di wilayah Estuari Pantai Marina lebih banyak didominasi oleh fraksi pasir serta ditemukan hubungan yang signifikan antara kecepatan arus dan distribusi ukuran diameter butir sedimen di setiap stasiun