Manajemen Keuangan Mikro Terpadu
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Manajemen Keuangan Mikro Terpadu by Issue Date
Now showing 1 - 20 of 60
Results Per Page
Sort Options
Item Dampak Program Kemitraan PT. Timah (Persero) Tbk Terhadap Peningkatan Status Sosial Ekonomi Pengusaha Kecil dan Mikro di Pangkalpinang, Bangka Belitung (Studi kasus: Toko Sembako)(2016-01-18) YOSHUA ADOLF NAULI SINAGA; Erie Febrian; Tidak ada Data DosenSejak tahun 2007, PT Timah (Persero) Tbk telah menjalankan Program Kemitraan. Dengan menggunakan sebagian laba BUMN sebagai modal awal, Program Kemitraan memberikan akses pinjaman kredit kepada pengusaha kecil dan mikro dalam bentuk pinjaman bergulir. Program Kemitraan memberikan pelatihan skill, pendampingan, dan bantuan pemasaran yang bertujuan untuk membantu pengusaha kecil dan mikro mengembangkan usaha mereka. Selain Program Kemitraan, upaya yang sama juga dilakukan oleh Program Pemerintah Kota dan Layanan Perbankan. Penelitian ini juga berupaya membandingkan ketiga program tersebut untuk mengetahui program yang paling banyak dapat diterima dan memberikan manfaat kepada pengusaha kecil dan mikro. Penelitian ini menggunakan Mixed Methods Research dengan metode Convergent Parallel Mixed Methods Design dengan menggunakan kuesioner dan wawancara mendalam (in-depth interview) sebagai alat pengumpulan data. Melalui analisis kuesioner dengan menggunakan metode Regresi Linier Berganda (Multilinier Regression Analysis) dan wawancara mendalam didapatkan hasil bahwa dari ketiga insitusi tersebut, Program Kemitraan memiliki pengaruh atau dampak yang paling signifikan terhadap peningkatan status sosial-ekonomi pengusaha kecil dan mikro. Hal ini disebabkan oleh keunggulan Program Kemitraan dalam hal kemudahan (persyaratan), rendahnya bunga pinjaman, dan program pendampingan yang disediakan, yang tidak dimiliki oleh Program Pemerintah Kota dan Layanan Perbankan.Item KINERJA KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH (BMT) MUSTAMA DI PARONGPONG JAWA BARAT(2016-01-19) MOCH HASANUDIN; Sulaeman Rahman Nidar; Tidak ada Data DosenABSTRAK Penelitian ini mengenai kinerja lembaga keuangan mikro, yaitu pada koperasi jasa keuangan syariah BMT Mustama di Parongpong Jawa Barat. Melihat permasalahan kemiskinan yang di hadapi kebanyakan di setiap daerah, BMT Mustama hadir untuk membantu mengurangi permasalahan permodalan khususnya yang dihadapi masyarakat miskin di daerah Parongpong. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah BMT Mustama sudah sesuai dengan prinsip lembaga keuangan mikro yaitu menjangkau masyarakat miskin untuk meningkatkan pendapatannya, memberdayakan perempuan, keberlanjutan lembaganya, dan ada dampak non ekonomi. Penelitian ini mengunakan metode Mixed Methods Research dengan model atau desain sequential explanatory yaitu metode penelitian yang menggabungkan antara metode kuantitatif dan kualitataif secara berurutan, metode kuantitatif berperan untuk memperoleh data kualitatif yang terukur dan dapat bersifat deskriptif dan metode kualitatif berperan untuk membuktikan, memperdalam, memperluas, memberi makna, memperlemah dan menggugurkan data kuantitatif, teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara dan kuesioner, analisis data menggunakan Regresi Linier Berganda. Hasil penelitian menunjukan Variabel X1 (menjangkau warga miskin untuk meningkatkan pendapatan) berhubungan negatif atau tidak searah dan signifikan terhadap Y (kinerja koperasi jasa keuangan syariah BMT Mustama). hal ini di tunjukan dengan nilai X1= -0,199 (negatif) dan tingkat signifikansi kurang dari 5%. Kesimpulan analisis kualitatif yaitu sebanyak 87,09%, anggota BMT Mustama mendapatkan pembiayaan sebesar Rp. 1.000.000. Variabel X2 (pemberdayaan perempuan) berhubungan positif atau searah dan tidak signifikan terhadap Y (kinerja koperasi jasa keuangan syariah BMT Mustama).hal ini ditunjukan dengan nilai X2=0,198 (positif) dan tingkat signifikansi lebih besar dari 5%.Kesimpulan analisis kualitatif yaitu sebanyak 96,77% atau 30 orang dari 31 jumlah responden adalah perempuan. Variabel X3 (dampak non ekonomi) berhubungan negatif atau tidak searah dan signifikan terhadap Y (kinerja koperasi jasa keuangan syariah BMT Mustama) hal ini di tunjukan dengan nilai X3 = -0,133 (negatif) dan tingkat signifikansi kurang dari 5%. Kata Kunci:Item PENGARUH SISTEM MAKLUN PADA PENGEMBANGAN USAHA MIKRO PEMBUATAN BATU-BATA MERAH TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN EKONOMI MASYARAKAT DESA MEKARJAYA KECAMATAN PACET KABUPATEN BANDUNG(2016-01-19) IRPAN SADIKIN; Adiatma Yudistira Manogar Siregar; Prihatini AmbaretnanKemiskinan merupakan salah satu fenomena pedesaan. Kemiskinan di desa Mekarjaya kecamatan Pacet kabupaten Bandung mencapai 52.8 persen berdasarkan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN, 2014). Ini berarti bahwa, separuh masyarakat desa Mekarjaya berada dalam zona kemiskinan. Pendapatan adalah salah satu indikator untuk mengukuran kemiskinan (Todaro & Smith, 2011). Usaha mikro merupakan salah satu sektor yang dapat meningkatkan pendapatan. Sektor ini juga memiliki potensi dan kontribusi besar. Usaha mikro yang ada di desa Mekarjaya adalah usaha mikro pembuatan batu-bata merah. Akan tetapi, banyak masalah yang di hadapi usaha mikro pembuatan batu bata merah tersebut, salah satu masalahnya adalah kesulitan dalam mendapatkan pinjaman atau tambahan modal dari lembaga keuangan. Akan tetapi, masalah tersebut bisa diatasi oleh masyarakat desa Mekarjaya dengan cara menerapkan sistem maklun pada usaha mikro pembuatan batu-bata merah. sistem maklun yang digunakan oleh masyarakat desa Mekarjaya berbeda dengan sistem maklun pada umumnya, sitem maklun bedasarkan perspektif masyarakat desa Mekarjaya merupakan sistem bagi hasil, bukan berdasarkan pemberian upah seperti teori Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2009). Berdasarkan penomena tersebut, maka digunakan penelitian metode campuran, pada penlitian kualitatif merujuk pada pendekatan Leiden Ethnosystems dengan cara transformatif-emansipatoris, artinya penelitian mendokumentasikan pengetahuan, praktikdan keyakinan dan perspektif masyarakat desa Mekarjayatentang sistem maklun. Pada penelitian kuantitatif adalah untuk menganalisis dan menghitung secara statistik tentang, pengaruh sistem maklun terhadap kemampuan ekonomi masyarakat di desa Mekarjaya. Adapun, kemampuan ekonomi yang dihitung dalam penelitian ini adalah pendapatan masyarakat yang diperoleh dari industri pembuatan batu-bata merah yang menerapkan sistem maklun. Penelitian ini dilakukan terhapad 29 responden yang terlibat dalam pembuatan batu-bata merah dengan sistem maklun dan sebagai bahan perbadingan dilakukan juga terhadap 9 responden yang terlibat dalam pembuatan batu-bata merah dengan sistem mandiri. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan, terdapat tiga faktor yang membedakan sistem maklun pada pembuatan batu-bata merah di desa Mekarjaya diantaranya adalah mekanisme yang diterapkan, sistem bagi hasil, pembagian kerja dan tanggung jawab. Hasil analisis dan perhitungan menunjukkan bahwa terdapat pengaruh sistem maklun pada pembuatan batu-bata merah terhadap peningkatan kemampuan ekonomi masyarakat desa Mekarjaya khususnya tingkat pendapatan.Item DAMPAK PROGRAM PENGELOLAAN BANK SAMPAH TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI KELURAHAN BALEENDAH, KECAMATAN BALEENDAH, KABUPATEN BANDUNG(2017-02-06) OKI PRAYOGI; Asep Mulyana; Mokhamad AnwarABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh secara parsial. Dampak Program Pengelolaan Bank Sampah Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Pada Bank Sampah Sabilulungan di Kelurahan Baleendah, Kecamatan Baleendah Faktor yang diuji dalam penelitian ini adalah program bank sampah dan kompetensi sumber daya manusia sebagai variabel independen. Sedangkan kondisi sosial ekonomi masyarakat sebagai variabel dependen. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validitas dan uji reliabilitas. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat di Kelurahan Baleendah, Kecamatan Baleendah. jumlah responden dalam penelitian ini adalah 97. Sedangkan metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear sederhana pada taraf signifikansi sebesar 10%. Program yang digunakan dalam menganalisis data menggunakan Statistical Package for Social Sciences (SPSS) Ver.20.00. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara parsial besar pengaruh program bank sampah terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat di bank sampah sabilulungan di kelurahan baleendah kecamatan baleendah sebesar 43,2% Kata Kunci : Program bank sampah, Kondisi sosial ekonomi masyarakatItem PROGRAM TABUNGAN HORTIKULTURA GEMAH RIPAH: SEBUAH SKEMA KEUANGAN MIKRO ALTERNATIF Studi Kasus di Dusun Baran Mundu, Kecamatan Eromoko, Kab. Wonogiri, Jawa Tengah(2017-03-27) SULTHONUL AULIA; Mokhamad Anwar; Tidak ada Data DosenSensus Desa (2014) menunjukkan 88% masyarakat pedesaan di Indonesia bekerja di sektor pertanian. Namun, 67,26% pekerja di sektor tersebut termasuk dalam kategori Rumah Tangga Miskin (BPS, 2014). Studi ini mencoba menjelaskan bagaimana sebuah skema tabungan menggunakan komoditas hortikultura di Dusun Baran Mundu, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah terlaksana. Pendekatan kuantitatif uji t-test dilakukan untuk mengomparasikan perbedaan tingkat pendapatan masyarakat sedangkan analisis probit dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap partisipasi masyarakat pada program melalui wawancara terhadap 50 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat yang mengikuti program tabungan gemah ripah memiliki tingkat pendapatan rata-rata lebih tinggi dibandingkan dengan non nasabah sebesar Rp. 250.560,00. Variabel yang berpengaruh pada keputusan masyarakat dalam mengikuti program tabungan gemah ripah yaitu tingkat konsumsi, luas lahan tani, status kepemilikan rekening di bank dan status kepemilikan utang sedangkan variabel usia dan tingkat pendapatan tidak berpengaruh signfikan.Item Efektivitas Gerakan Seribu Rupiah Per Hari Pada Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Di Kampung MUkun Kabupaten Manggarai Timur - NTT(2017-07-28) HIRONIMUS WAHYU TOI; Siti Chaerani Djen Amar; SutisnaPada dasarnya masalah kemiskinan di Indonesia tak pernah sepi dari ajang pembicaraan. Data nasional menunjukan bahwa jumlah penduduk miskin per maret 2016 mencapai 28,01 juta orang (10,86%) dari jumlah penduduk nasional. Sedangkan tingkat kemiskinan di provinsi NTT per September 2016 mencapai 1.150.080 juta orang (22,19%) dari total penduduk NTT 5,3 juta jiwa. Demikian pula dengan persentase tingkat kemiskinan di kampung Mukun yang diambil dari dua desa yakni Desa Golo Meni dan Desa Mokel per Februari 2017 yakni sebesar 1.468 orang (26.22%) dari jumlah penduduk sebanyak 5.599 orang. Ada begitu banyak program pemerintah yang berkaitan dengan upaya pengentasan kemiskinan, akan tetapi upaya tersebut seringkali gagal oleh karena adanya kecenderungan yang menempatkan orang miskin lebih sebagai obyek belaka, sedikit sekali yang dengan sadar dan penuh tanggung jawab memposisikan orang miskin sebagai subyek, sekaligus pemilik sah dan pemain utama dalam agenda pengentasan kemiskinan bagi diri mereka sendiri. Melihat kenyataan tersebut diatas satu instrumen yang paling tepat dalam upaya memberdayakan orang miskin khususnya di wilayah pedesaan adalah dengan cara melakukan pendekatan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM). Dengan pendekatan tersebut ratusan keluarga miskin telah terangkat derajat sosial dan ekonominya. Adalah Kampung Mukun di Desa Golo Meni dan Desa Mokel, Kec. Kota Komba, Kab. Manggarai Timur – NTT yang telah berhasil menggunakan pendekatan KSM untuk memberdayakan masyarakat miskin melalui program kegiatan keuangan mikro gerakan seribu rupiah per hari. Hal ini seperti yang dilakukan oleh KSM Ratu Damai dan KSM Compang Dalo yang telah berhasil mengumpulkan modal sosial dan modal finansial dari masyarakat pedesaan untuk memberdayakan diri mereka sendiri. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif karena fokus pada fenomena kegiatan keuangan mikro gerakan seribu rupiah per hari pada KSM. Dimana makna yang terkandung di dalam setiap fenomena hanya akan bisa diungkap dengan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif deskriptif. Tulisan ini mengambarkan tentang kekuatan keuangan mikro gerakan seribu rupiah per hari yang bisa menjadi kekuatan strategis dalam mengumpulkan modal sosial dan modal finansial dari masyarakat pedesaan. Penelitian ini dilakukan terhadap 26 responden dan juga 7 (tujuh) informan yang ada di dua desa. Penelitian ini terdiri dari beberapa bagian penting : Pertama, permasalahan mendasar yang dialami masyarakat di Mukun. Kedua, referensi (sumber acuan) untuk mendukung penelitian, Ketiga, Metode penelitian, Keempat, hasil dan pembahasan sebuah penelitian. Kelima, kesimpulan dari sebuah hasil penelitian yang menunjukan bahwa kegiatan keuangan mikro gerakan seribu rupiah per hari pada Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) di kampung Mukun ternyata sangat efektif atau bermanfaat bagi kehidupan anggota KSM di kedua desa tersebut. Hasil penelitian menunjukan bahwa program tersebut mampu mengentaskan kemiskinan bagi anggota KSM, mengembangkan wawasan berpikir bagi anggota KSM, dapat meningkatkan keterampilan baru bagi anggota KSM, dapat memupukan modal swadaya bagi anggota KSM, mempunyai keterkaitan dengan pasar dan anggota KSM dapat memperoleh pendapatan. Selain itu program tersebut ternyata mampu memberantas peran pengijon ataupun para pelepas uang yang ada di kampung Mukun.Item EFEKTIVITAS PROGRAM KEUANGAN INKLUSIF LAYANAN TANPA KANTOR (LAKU PANDAI) UNTUK PENGENTASAN KEMISKINAN(2017-09-28) SITI AMINAH; Mokhamad Anwar; Tidak ada Data DosenABSTRAK Program Layanan Keuangan Tanpa Kantor Dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai) Bank BTPN Wow merupakan salah satu upaya mengentaskan kemiskinan dengan memberikan layanan keuangan kepda masyarakat berpenghasilan rendah. Studi ini menganalisis efektivitas program tersebut yang dilakukan di Kabupaten Bandung, mengetahui pengaruhnya terhadap pendapatan nasabah Rumah Tangga Miskin (RTM) kemudian membandingkan pendapatan mereka dengan Rumah Tangga Miskin yang tidak mengikuti program. Penelitian ini menggunakan metode penelitian campuran (mix method) dengan pendekatan Convergent Parallel Mixed Methods Design. Berdasarkan hasil penelitian, aspek terkait sosialisasi dan ketepatan waktu pelayanan program menunjukkan hasil sangat efektif sedangkan tujuan dan respon menunjukkan hasil yang efektif. Uji T-Test menunjukkan bahwa secara signifikan terdapat peningkatan pendapatan rata-rata sebesar Rp. 615.852.00. Selanjutnya, Uji Mann-Whitney menunjukkan bahwa nasabah RTM memiliki pendapatan rata-rata lebih tinggi secara signifikan Rp. 1.393.815,00 dibandingkan RTM non-nasabah. Beberapa persepsi responden terkait Program “Laku Pandai” ini yaitu: 1) Sosialisasi berupa seminar dan pendekatan langsung melalui agen cukup efektif untuk mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam program BTPN Wow. 2) Faktor keamanan dalam menyimpan serta mudahnya proses pendaftaran mengikuti program BTPN Wow menjadi motivasi utama masyarakat untuk berpartisipasi dalam program ini. 3) Pengelolaan keuangan dan pengembangan usaha merupakan topik pemberdayaan yang dirasakan manfaatnya oleh nasabah. 4) Adanya fitur dan menu layanan jasa keuangan dalam telepon seluler sangat membantu nasabah yang mengalami kendala akses terhadap layanan perbankan. Kata kunci: kemiskinan, keuangan, inklusif, kabupaten bandung ABSTRACT Branchless BTPN Wow Program for Inclusive Financial (Laku Pandai) is one of the efforts to alleviate poverty by providing financial service for low-income society. This study analyzed the program effectiveness that was conducted in Bandung district, to identify its influence on the income of poverty household clients (RTM), then compared it to those whom did not follow the program. This study use the mix method with Convergent Parallel Mixed Method Design approach. Based on the result of the study, aspects related to socialization and timeliness of service programs showed very effective result, whereas the purposes and responses showed effective results. The T-Test showed a significant increase average income of Rp. 615.852.00. Furthermore, the Mann-Whitney Test showed that RTM clients had significant higher average income of Rp. 1.393.815.00 than non-clients of RTM. Some of the respondents’ perceptions of “Laku Pandai” Program are: 1) the socialization of seminars and direct approach through the agency are effective to invite the society to participate in BTP Wow program. 2) the security factor in saving is easy in the registration process BTPN Wow to program and the easiness become the main motivation of the society to the participate in this program. 3) the financial management and business development was is topic of empowerment that is beneficial for the clients. 4) the availability of features and menus of financial service in cellular phones are very helpful to clients who have difficult access to banking service Keywords: poverty, financial, inclusive, bandung districtItem ANALISIS DAMPAK PROGRAM PAKET MASA DEPAN (PMD) BTPN SYARIAH TERHADAP KONDISI SOSIO-EKONOMI ANGGOTA SENTRA PRODUKTIF(2017-10-03) MUHAMAD LUTHFI; Tati Suhartati Joesron; Sulaeman Rahman NidarProgram Paket Masa Depan (PMD) BTPN Syariah merupakan program pembiayaan yang menawarkan kesempatan untuk menciptakan peluang usaha guna meningkatkan taraf hidup keluarga lebih sejahtera sesuai konsep ekonomi syariah. Studi ini bertujuan untuk; 1) memahami penerapan Program Paket Masa Depan (PMD) BTPN Syariah kepada anggota sentra di Kecamatan Plumbon. 2) mengetahui aspek utama dari Program Paket Masa Depan (PMD) BTPN Syariah yang berpengaruh pada kondisi sosio-ekonomi para anggota sentra di Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon. 3) Untuk merekomendasikan konsep pengembangan Program Paket Masa Depan (PMD) BTPN Syariah agar sesuai konsep Integrated Microfinance Management (IMM) guna efektivitas dan keberlanjutan program dalam jangka panjang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode campuran (mix method) dengan menggunakan Leiden Ethnosystem Approach dan Principal Component Analysis. Sumber data diambil dari sumber primer berupa wawancara dan Focus Group Discussion terhadap 55 responden dari sentra yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum Program PMD terealisasi dengan baik, adapun faktor yang penting untuk diperhatikan dalam pengembangan program tersebut adalah sebagai berikut; 1) literasi keuangan terkait prioritas pengeluaran rumah tangga dengan lebih detil, 2 optimalisasi penggunaan modal dan sumber daya manusia guna efektivitas dan efisiensi bisnis, 3) terdapat sesi berbagi informasi antar anggota sentra dalam hal bisnis, pemanfaatan aset rumah tangga, dan lainnya 4) penyediaan program asuransi kesehatan dan tabungan rencana pendidikan anak. Selanjutnya, berdasarkan konsep Integrated Microfinance Management (IMM), program ini dapat mengembangkan layanan keuangannya dalam bidang kesehatan dan pendidikan sesuai dengan kebutuhan nasabah melalui pendekatan bottom-up.Item Pengaruh Program Klinik Asuransi Sampah (KAS) terhadap Akses Kesehatan Masyarakat Miskin (Studi pada KAS Bumiayu, Kelurahan Bumiayu, Kota Malang)(2017-10-10) LALU MUHAMMAD AHSANUL HAZZI; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenIndonesia, negara dengan jumlah penduduk 252,2 juta jiwa (BPS, 2014), telah menjamin akses kesehatan seluruh warga negaranya melalui Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009. Akan tetapi kenyataannya, sekitar 60% penduduk belum tercakup oleh jaminan kesehatan (World Bank, 2014). Berdasarkan data Susenas (2010, dalam World Bank, 2013) diketahui bahwa rumah tangga miskin hanya memiliki alokasi 1,6% persen dari total konsumsinya untuk kesehatan yang membuat mereka kesulitan dalam akses kesehatan. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengembangan kualitas program Klinik Asuransi Sampah (KAS) dan pengaruhnya terhadap akses kesehatan masyarakat miskin melalui premi sampah. Metode penelitian yang digunakan adalah Metode Kombinasi Model Sequential Exploratory, di mana pada tahap pertama menggunakan metode kualitatif dan pada tahap kedua menggunakan metode kuantitatif. Pada tahap pertama secara kualitatif melalui wawancara kepada beberapa informan dari internal dan peserta KAS, diketahui bahwa KAS berpengaruh positif dalam keterbukaan akses kesehatan masyarakat miskin. Hal ini terlihat dari adanya kerjasama KAS dengan BPJS Kesehatan, sehingga peserta KAS dapat menikmati layanan kesehatan dasar dan lanjutan. Temuan ini kemudian diverifikasi pada tahap kedua secara kuantitatif kepada 57 sampel peserta KAS. Melalui Analisis Korelasi Pearson diketahui bahwa program KAS terhadap akses kesehatan memiliki nilai koefisien korelasi sebesar 0,461 yang berarti ada hubungan yang cukup antara kedua variabel. Selain itu, dalam Analisis Regresi Linear Sederhana, program KAS diketahui berpengaruh positif terhadap akses kesehatan dengan persentase sebesar 21,3%. Adapun melalui Uji Statistik t diketahui tingkat pengaruh antara program KAS dengan akses kesehatan adalah signifikan karena thitung (3,856) lebih besar dari ttabel (2,004). Jadi, melalui dua tahap penelitian ini dapat disimpulkan bahwa keberadaan KAS berpengaruh positif dan cukup signifikan dalam keterbukaan akses kesehatan masyarakat miskin peserta asuransi sampah di Kelurahan Bumiayu, Kota Malang.Item Implementasi Community Development Melalui Program Kemitraan sebagai Salah Satu Upaya Meningkatkan Kesejahteraan UMKM (Studi Kasus pada Community Development Center Telkom daerah Bandung)(2017-10-14) ARIEFIN FITRIAWAN MUTTAQIN; Aldrin Herwany; Adiatma Yudistira Manogar SiregarTujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui apakah community development memiliki pengaruh terhadap program kemitraan yang dilakukan oleh CDC Telkom, untuk mengetahui Apakah program kemitraan memiliki pengaruh terhadap kesejahteraan mitra binaan Telkom, untuk mengetahui apakah community development memiliki pengaruh terhadap kesejahteraan mitra binaan, dan juga Untuk mengetahui apakah community development dan program kemitraan yang dibentuk oleh Telkom telah sesuai dengan tujuannya. Penelitian dilakukan pada mitra binaan dari Community Development Center Telkom bandung pada tahun 2017. Pendekatan yang dipilih dalam penelitian ini adalah pendekatan campuran (mixed method). Untuk penelitian kuantitatif digunakan metode survei. Kuesioner digunakan sebagai instrumen untuk mengumpulkan informasi dari responden. Pemilihan responden dilakukan dengan teknik purposif atau purposive sampling. Sampel yang digunakan adalah 100 UMKM Mitra Binaan Telkom. Untuk data kualitatif, dilakukan pendekatan kepada para mitra binaan yang dipandang memiliki masalah seperti kredit macet atau diragukan dengan wawancara yang mendalam. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa community development berpengaruh terhadap program kemitraan, program kemitraan berpengaruh terhadap kesejahteraan mitra binaan. namun community development tidak berpengaruh terhadap kesejahteraan mitra binaan. Serta Community development dan program kemitraan yang dilakukan oleh Telkom belum sesuai dengan tujuannya yakni kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan.Item Pengaruh modal pinjaman rentenir terhadap pendapatan pedagang kecil di pasar tradisional kecamatan Rancaekek, Kab. Bandung, Jawa Barat(2017-10-16) GINANJAR SATIA PERMANA; Prihatini Ambaretnan; Asep MulyanaABSTRAK Pedagang kecil di pasar tradisional Rancaekek Kabupaten Bandung, mempertahankan keberlangsungan atau mengembangkan usahanya dengan melakukan penambahan modal. Penambahan modal yang dilakukan pedagang kecil secara umum bersumber dari pinjaman lembaga keuangan formal seperti bank dan koperasi serta lembaga keuangan informal seperti pinjaman rentenir. Penelitian ini dilakukan pada pedagang kecil di pasar tradisional Rancaekek Kabupaten Bandung dengan tujuan untuk mengetahui gambaran modal pinjaman rentenir pada pedagang kecil di pasar Tradisional Kecamatan Rancaekek, mengetahui gambaran pendapatan pedagang kecil di pasar Tradisional Kecamatan Rancaekek dan mengetahui pengaruh modal pinjaman rentenir terhadap pendapatan pedagang kecil di pasar Tradisional Kecamatan Rancaekek Metode penelitian yang diterapkan adalah metode penelitian kombinasi (Mixed Methods) dengan desain Sequential Exploratory yang dicirikan dengan melakukan pengumpulan data dan analisis data kualitatif pada tahap pertama, dan diikuti dengan pengumpulan dan analisis data kuantitatif pada tahap kedua, sedangkan untuk memperoleh data dilakukan penelitian lapangan dengan cara observasi, wawancara, dan kuesioner. Selain itu, dilakukan juga penelitian kepustakaan (mempelajari literature) yang berhubungan dengan permasalahan penelitian. Dari hasil penelitian gambaran modal pinjaman rentenir pada pedagang kecil di pasar Rancaekek selama ini dinilai membantu mereka dalam jangka pendek sebagai dana talang untuk mempertahankan dan melanjutkan usaha berdagangnya, karena efek negatif dari besarnya bunga pinjman di nilai sebagai resiko usaha. Sedangkan gambaran pendapatan pedagang kecil di pasar Rancaekek secara umum tidak mengalami peningkatan setelah melakukan pinjaman modal dari rentenir, bahkan tidak sedikit pedagang kecil yang tidak dapat memenuhi pengeluaran wajib sebelum melakukan proses usaha berdagangnya sehingga harus melakukan subsidi silang pada pengeluaran tersebut. Selain itu, dari hasil uji regresi linier sederhana diketahui jika pengaruh dari modal pinjaman rentenir memiliki pengaruh yang negatif terhadap pendapatan pedagang kecil di pasar Rancaekek, adapun pengaruh yang di berikan sebesar 14,8%. Artinya semakin meningkat modal pinjaman rentenir maka akan semakin berkurang juga pendapatan dari para pedagang keci di pasar Rancaekek. Kata Kunci : Rentenir, Usaha kecilItem ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PINJAMAN MODAL USAHA DAN PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI TERHADAP STATUS KELANCARAN ANGSURAN NASABAH KOPERASI KELOMPOK DEWI SARTIKA(2017-10-17) EKA R. SUNARYA; Asep Mulyana; Erie FebrianProgram pinjaman modal usaha tanpa bunga merupakan salah satu upaya Koperasi Kelompok Perempuan Mandiri (KPM) Dewi Sartika dalam upaya pemberdayaan para ibu anak-anak jalan di Kota Bandung. Dengan berorientasikan sosial, proses administrasi dan skema pinjaman pun disesuaikan dengan kondisi nasabah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kondisi sosial ekonomi nasabah terhadap status kelancaran angsuran pinjaman mereka, mengetahui efektivitas program berdasarkan beberapa indikator finansial tertentu serta memberikan saran pengembangan berdasarkan persepsi nasabah guna pengembangan dan keberlanjutan program simpan pinjam tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode campuran (mix method). Pendekatan kuantitatif yang dilakukan menggunakan analisis regresi logistik, adapun analisis efektivitas program diukur melalui indikator finansial; Cost Coverage (CCr), Loan at Risk (LAR), Portofolio at Risk (PAR), dan Return On Investment (ROI) sedangkan analisis kualitatif menggunakan Focus Group Discussion. Proses pengumpulan data penelitian dilakukan melalui mekanisme wawancara terhadap 55 orang responden dari nasabah program dan laporan keuangan Koperasi KPM Dewi Sartika. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari segi efektivitas performa finansial menunjukkan bahwa program simpan pinjam yang dilakukan belum efektif. Selanjutnya, nasabah yang memiilki rumah sendiri berpeluang mengalami kemacetan angsuran sebesar 0,09 kali lebih besar dari yang berstatus sewa, kedisiplinan nasabah dalam mengalokasikan pendapatan rumah tangga meningkatkan peluang kelancaran angsuran pinjaman mereka sebesar 23,4 kali dari yang tidak disiplin dan adanya kerjasama dengan suami atau anggota keluarga memiliki peluang mengangsur pinjaman lebih lancar 15,3 kali dibandingkan dengan yang tidak melakukannya. Beberapa aspek yang dapat dipertimbangkan terkait pengembangan program ini yaitu; 1) menyesuaikan besaran bunga pinjaman dengan kebutuhan operasional program simpan pinjam, 2) mengadakan perkumpulan rutin bulanan sebagai bahan evaluasi program dan penyampaian materi pemberdayaan yang dibutuhkan nasabah, 3) melakukan seleksi calon nasabah dengan mempertimbangkan kondisi sosial ekonomi.Item DAMPAK COMMUNITY DEVELOPMENT PROGRAM TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Empiris Pada Yayasan Cinta Anak Bangsa, Jakarta Barat)(2017-10-23) ALYA ANNISA; Siti Chaerani Djen Amar; Mokhamad AnwarLembaga Keuangan Mikro (LKM) mempunyai fungsi sebagai lembaga intermediasi yang memberikan jasa pengembangan usaha dan pemberdayaan kepada masyarakat berpenghasilan rendah yaitu berupa pinjaman khususnya untuk kalangan wanita. Keterbatasannya akses untuk memperoleh modal yang dianggap masih menjadi permasalahan membuat perekonomian rumah tangga juga menjadi terhambat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar dampak community development program terhadap kesejahteraan masyarakat binaan. Ditinjau dari tujuannya, penelitian ini termasuk kedalam penelitian deskriptif. Metode analisis yang digunakan adalah mix method. Untuk metode kualitatif dilakukan wawancara dengan 5 orang binaan yang ditunjuk sebagai ketua kelompok pada kelompok Koperasi Yayasan Cinta Anak Bangsa. Sedangkan metode kuantitatif dilakukan menggunakan teknik survei dengan menyebarkan kuesioner kepada 50 orang binaan yang mengikuti program microfinance dan pelatihan pada Koperasi Yayasan Cinta Anak Bangsa (treatment group) dipilih menggunakan metode simple random sampling dan 50 orang masyarakat yang sama sekali tidak mengikuti program Koperasi Yayasan Cinta Anak Bangsa (control group) dipilih dengan metode purposive sampling. Alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi sederhana dan analisis independent t-test. Hasil analisis regresi sederhana mengenai kesejahteraan diukur melalui pendapatan sebesar 52,3% bahwa kelompok binaan sudah merasa sejahtera, dari segi pendidikan sebesar 18,7% kelompok binaan sudah merasa sejahtera dan sebanyak 21,9% kelompok binaan sudah merasa sejahtera jika diukur dengan kesehatan. Sedangkan hasil uji independent t – test menunjukkan hasil sig sebesar 0,000. Artinya terdapat dampak kesejahteraan antara kelompok non Koperasi dengan kelompok binaan Koperasi YCAB.Item Optimalisasi Partisipasi Anggota Dan Peran Manajerial Pengurus Dalam Meningkatkan Keunggulan Bersaing Koperasi Di Kota Bandung(2017-11-17) BENNY CHRISTIAN SEMBIRING; Yunizar; Wa Ode Zusnita MuizuKoperasi merupakan bagian integral dunia usaha nasional, mempunyai kedudukan, potensi dan peranan yang sangat penting dan strategis dalam mewujudkan tujuan pembangunan ekonomi serta memecahkan masalah ekonomi pada khususnya. Koperasi bertujuan meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta sebagai bagian yang tidak dipisahkan dari tatanan perekonomian nasional yang demokratis dan berkeadilan. Koperasi yang merupakan gerakan ekonomi yang tumbuh dari masyarakat merupakan organisasi swadaya masyarakat yang lahir atas kehendak, kekuatan dan partisipasi dari masyarakat itu sendiri dalam menentukan tujuan, sasaran kegiatan, serta kegiatan pelaksanaannya demi keberlangsungan usaha yang berdaya saing. Penelitian ini sendiri bertujuan untuk menentukan peranan partisipasi anggota dan peran manajerial pengurus dalam meningkatkan keunggulan bersaing koperasi di kota Bandung. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan analisis deskriptif-verifikatif. Kuesioner didistribusikan kepada 200 responden. Model penelitian untuk menguji hipotesis menggunakan analisis regresi linear berganda. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa partisipasi anggota dan peran manajerial pengurus secara simultan memiliki pengaruh sebesar 92,7% terhadap keunggulan bersaing koperasi di kota Bandung, sedangkan 7,3% ditentukan oleh faktor lain yang tidak dibahas di dalam penelitian ini.Item PENGARUH KEARIFAN LOKAL DAN MENTAL WIRAUSAHA TERHADAP INOVASI DAN DAMPAK PADA KETAHANAN ORGANISASI (STUDI KASUS: SENTRA INDUSTRI RAJUT BINONG JATI)(2018-01-15) RIANI FITRASARI; Asep Mulyana; SutisnaSaat ini banyak sekali produk impor yang masuk di dunia industri, terutama dalam dunia Industri Kecil Menengah (IKM). Kendala ini sangat dirasakan oleh para pengusaha rajut Binong Jati Bandung yang sedang bertahan di tengah persaingan produk–produk rajut impor yang berharga lebih murah daripada rajut Binong Jati. Hal ini bermula pada tahun 2010 yang ditandai dengan pemberlakuaan ACFTA (ASEAN-China Free Trade Area) yang mengakibatkan produk rajut Binong Jati harus bersaing dengan produk impor yang berasal dari China. Akibatnya terjadi penurun jumlah pengusaha dari 465 orang pengusaha di sentra industri Rajut Binong Jati pada tahun 2009, hanya tersisa 250 orang pengusaha ditahun 2017. Namun dari jumlah pengusaha saat ini, banyak pengusaha yang masih tetap bertahan, dimana usaha rajutnya mampu mengatasi guncangan dari pihak luar dan mampu beradaptasi agar dapat menjaga kelangsungan usaha rajutannya. Hal ini tidak lepas dari faktor-faktor yang mampu membuat usaha rajutan ini bertahan, diantaranya kearifan lokal yang masih dijunjung tinggi, mental wirausaha yang kuat, dan inovasi produk yang selalu dikembangkan. Penelitian ini sendiri bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap ketahanan usaha rajut di sentra industri rajut Binong Jati. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan analisis deskriptif-verifikatif, dengan teknik pengumpulan data dengan menggunakan observasi, wawancara dan kuesioner. Kuesioner didistribusikan kepada 71 responden. Model penelitian untuk menguji hipotesis menggunakan analisis jalur. Hasil dari penelitian ini total pengaruh tidak langsung lebih besar dibandingkan pengaruh langsung. Tanpa inovasi produk, kearifan lokal dan mental wirausaha dapat mempengaruhi ketahanan organisasi sebesar 57,1%. Jika ada inovasi produk, kearifan lokal dan mental wirausaha terhadap ketahanan organisasi meningkat menjadi 60,9%, Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara kearifan lokal, mental wirausaha melalui inovasi terhadap ketahanan organisasi tinggi, hanya saja apabila pengaruh variabel secara parsial maka tidak ada pengaruh antara variabel kearifan lokal terhadap ketahanan organisasi melalui inovasi.Item DAMPAK PROGRAM KEUANGAN MIKRO TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT MISKIN (STUDI KASUS KOPERASI MITRA DHUAFA CABANG CIKALONG KULON CIANJUR)(2018-01-31) SLAMET RIYADI; Sulaeman Rahman Nidar; Prihatini AmbaretnanABSTRAK Persepsi tentang kemiskinan sangat beragam sehingga melahirkan banyak definisi untuk membuat batasan tentang kemiskinan. Pemerintah pusat melalui Bappenas melihat kemiskinan sebagai masalah multidimensi. Kemiskinan tidak hanya diukur dari pendapatan, tetapi juga mencakup kerentanan dan kerawanan orang atau sekelompok orang baik laki-laki maupun perempuan untuk menjadi miskin, dan keterbatasan akses masyarakat miskin dalam penentuan kebijakan yang berdampak pada kehidupan mereka (Bappenas, 2005). Berdasarkan hasil analisa penelitian ini menunjukkan bahwa program keuangan mikro yang dilakukan oleh KOMIDA di Wilayah Kecamatan Cikalong Kulon Kabupaten Cianjur Jawa Barat berpengaruh sebesar 59,5 % terhadap kesejahteraan penerima manfaatnya. Dalam penelitian juga ditemukan bahwa pemberian kredit kepada perempuan memiliki resiko yang lebih kecil dibandingkan kepada laki-laki. Hal ini terlihat dari nilai kemacetan di KOMDA Cabang Cikalong Kulon yang hanya sebesar 0,14% atau tingkat pengembalian 99,86%. Artinya perempuan memiliki kecenderungan untuk taat para prosedur yang ditetapkan dalam hal pengembalian pinjaman. Pemberian kredit ini secara subjektif juga dirasakan oleh anggota KOMIDA mampu meningkatkan kesejahteraan keluarga, termasuk diantaranya kondisi kehidupan responden secara khusus, kondisi keluarga secara umum, termasuk konsumsi makanan, akses kesehatan dan pendidikan anak-anak di rumah tangga yang bersangkutan.Item PENGARUH PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN TERHADAP KEBERLANJUTAN BISNIS USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) PADA PROGRAM DEBITUR TELADAN BANK BJB(2018-03-12) MUKHLISIN; Erie Febrian; Wa Ode Zusnita MuizuPengembangan Sektor UMKM menjadi salah satu jalur alternatif yang bisa digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Hal ini terkait dengan kemampuan UMKM dalam menyerap tenaga kerja dan bertahan dalam kondisi krisis. Pertumbuhan UMKM tidak terlepas dari dukungan perbankan, terutama dalam hal peningkatan permodalan usaha. Pada faktanya peningkatan penyaluran kredit kepada UMKM diikuti peningkatan angka Non Performing Loan (NPL) kredit. Tingginya angka gagal bayar ini, mengindikasikan telah terjadinya kegagalan pengusaha dalam menjaga keberlanjutan bisnisnya. Oleh karenanya dibutuhkan program peningkatan kapasitas pelaku UMKM. Bank bjb selain menyalurkan pembiayaan, sejak awal tahun 2017 menyelenggarakan program peningkatan kapasitas UMKM dengan nama “debitur teladan”. Program ini mengintegrasikan pelatihan dan pendampingan untuk diberikan kepada debitur UMKM secara intensif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pelatihan, pendampingan dan tingkat keberlanjuatn bisnis peserta debitur teladan bank bjb dan sejauh mana pengaruh Pelatihan dan Pendampingan Terhadap Keberlanjutan Bisnis Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Pada Program Debitur Teladan bank bjb. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan analisis deskriptif-verifikatif. Untuk menguji hipotesis, penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda. Dari hasil perhitungan dan analisa terhadap hasil kuesioner diketahui bahwa gambaran pelatihan termasuk kategori sangat baik sedangkan gambaran pendampingan dan keberlanjutan bisnis dalam kategori baik. Secara parsial, pelatihan berpengaruh signifikan terhadap keberlanjutan bisnis peserta debitur teladan bank bjb, dengan persentase pengaruh sebesar 29,98%, dan pendampingan berpengaruh signifikan terhadap keberlanjutan bisnis peserta debitur teladan bank bjb, dengan persentase pengaruh sebesar 34,32%. Secara simultan, pelatihan dan pendampingan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keberlanjutan usaha, dengan total persentase pengaruh sebesar 64,32% sedangkan sisanya sebesar 35,67% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diamati di dalam penelitian ini.Item PENGARUH PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT TERHADAP KESEJAHTERAAN (STUDI KASUS PADA BANK SAMPAH RAWAJATI, JAKARTA SELATAN)(2018-03-19) JANE THERESIA; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenMenurut Sumodiningrat (1999) dalam Mardikanto (2013), pemberdayaan masyarakat merupakan upaya untuk memandirikan masyarakat lewat perwujudan potensi kemampuan yang mereka miliki. Program pemberdayaan masyarakat Bank Sampah Rawajati disediakan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki agar dapat meningkatkan kesejahteraan nasabah. Program pemberdayaan masyarakat seharusnya dapat menjadi program yang diminati untuk meningkatkan kemampuan nasabah, namun dalam pelaksanaannya, jumlah peserta yang ikut serta cenderung sedikit dan hampir selalu sama,hal tersebut menimbulkan sebuah pertanyaan apakah program pemberdayaan tersebut tidak memberikan pengaruh terhadap kesejahteraan nasabah dan kurang mampu meningkatkan pendapatan tambahan nasabah, sehingga nasabah kurang tertarik untuk ikut serta dalam pelaksanaan program. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh program pemberdayaan masyarakat (X) terhadap kesejahteraan nasabah (Y). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, yang didukung dengan metode kualitatif. Sumber data diperoleh melalui data primer dengan menggunakan teknik wawancara, kuesioner, dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data yang terdiri dari uji instrument penelitian, analisis deskriptif, dan analisis verifikatif, dengan menggunakan model persamaan struktural (Structural Equation Modeling/SEM) berbasis varian atau komponen yaitu PLS (Partial Least Square) untuk memverifikasi hubungan antara variabel. Berdasarkan pengujian hipotesis yang dilakukan, diperoleh nilai koefisien jalur program pemberdayaan masyarakat terhadap kesejahteraan Nasabah Bank Sampah Rawajati yaitu sebesar 0,364. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang lemah antara program pemberdayaan masyarakat terhadap kesejahteraan yang diakibatkan oleh pengaruh program pemberdayaan masyarakat yang kurang dapat membantu banyak terhadap peningkatkan pendapatan tambahan mereka. Nilai t-hitung yang diperoleh yaitu sebesar 2,056, yang artinya Program Pemberdayaan Masyarakat berpengaruh signifikan terhadap Kesejahteraan Nasabah Bank Sampah Rawajati. Melalui analisis yang dilakukan, program pemberdayaan masyarakat memberikan pengaruh terhadap kesejahteraan Nasabah Bank Sampah Rawajati.Item STRATEGI PEMBERDAYAAN SENTRA PENGOLAHAN IKAN BANDENG MELALUI RENCANA PEMBENTUKAN KOPERASI DENGAN BERBASIS COMMUNITY BASED ECONOMIC DEVELOPMENT Studi Kasus di Sentra Pengolahan Ikan Bandeng di Des(2018-03-26) HENDRO SUGIARTO; Prihatini Ambaretnani; Tidak ada Data DosenABSTRACT Padaasih village is milkfish processing center in Garut District. However, as much as 24.31% of milkfish processors in the village are included in pre-prosperous families’ category. This study aims to analyze the social and economic relationships between milkfish’s suppliers and processors and explains how the supply patterns that occur between them so as to provide a recommendation of empowerment concept to improve productivity and income of milkfish processors. The research method uses mix method, namely Participatory Rural Appraisal and Data Envelopment Analysis through interview and FGD techniques towards 42 respondents. The result shows that 1) New suppliers have more regular and disciplines business operation schemes, especially in fish weighing and accountancy, 2) The milkfish market selling mechanism in Padaasih Village is free market so that processor orientation will shift from old supplier to new supplier when they own capital to buy more raw fish material, 3) Supplier submits decision of cooperative establishment to the processor. Furthermore, in realizing the community-based empowerment concept at milkfish processing center, saving and loan cooperative managers need to pay attention to several things as follows: 1) Type of cooperatives desired by the processors is saving and loan cooperative, 2) The willingness to pay for starting saving and loan cooperatives membership is in the principal saving form of IDR 10.000 Keywords: empowerment, community, milkfish, cooperation, Garut ABSTRAK Desa Padaasih merupakan Sentra Pengolahan Ikan Bandeng di Kabupaten Garut. Namun, sebanyak 24,31% dari pengolah ika bandeng di desa tersebut termasuk dalam kategori keluarga prasejahtera. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan sosial dan ekonomi antara pemasok dan pengolah ikan bandeng dan menjelaskan bagaimana pola pasokan yang terjadi antara keduanya sehingga dapat memberikan sebuah rekomendasi konsep pemberdayaan untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan para pengolah ikan bandeng. Metode penelitian yang digunakan adalah metode campuran (mix method) yaitu Participatory Rural Appraisal dan Data Envelopment Analysis melalui teknik wawancara dan FGD terhadap 42 orang responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Pemasok baru memiliki skema operasional usaha yang lebih teratur dan disiplin, khususnya dalam penimbangan ikan dan pembukuan. 2) Mekanisme pasar penjualan ikan bandeng di Desa Padaasih adalah pasar bebas sehingga orientasi pengolah akan bergeser dari pemasok lama ke pemasok baru apabila memiliki modal untuk membeli bahan baku ikan yang lebih banyak, 3) Para pemasok menyerahkan keputusan pendirian koperasi terhadap para pengolah. Selanjutnya, dalam realisasi konsep pemberdayaan berbasis masyarakat pada sentra pengolahan ikan bandeng ini, manajer koperasi simpan pinjam perlu memperhatikan beberapa hal sebagai berikut yaitu: 1) Jenis koperasi yang dikehendaki oleh para pengolah yaitu koperasi simpan pinjam 2) Besaran willingness to pay untuk memulai keanggotaan koperasi simpan pinjam berupa simpanan pokok sebesar Rp 10.000 Kata Kunci: pemberdayaan, masyarakat, ikan bandeng, koperasi, GarutItem PENGARUH KREDIT MIKRO DAN PELATIHAN MANAJEMEN USAHA TERHADAP KINERJA UMKM DI JAWA BARAT (Studi bank bjb)(2018-07-11) FOURA DEVIJANTI TRISNASIH; Adiatma Yudistira Manogar Siregar; LayyinaturrobaniyahUsaha mikro kecil dan menengah merupakan tonggak perekonomian di Indonesia. Walaupun demikian usaha mikro kecil masih menghadapi tantangan dalam keberadaannya, yaitu tantangan dalam akses permodalan ke pihak perbankan serta adanya permasalahan lainnya seperti lemahnya pemahaman terhadap pengelolaan usaha seperti minimnya akses pemasaran, keterbatasan dalam pengetahuan mengelola usaha dan penggunaan teknologi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari kredit mikro dan pelatihan manajemen usaha terhadap kinerja UMKM. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Sequential Explanatory Analysis, dimana untuk mengukur data kuantitatif menggunakan analisis Partial Least Square (PLS) dan didukung oleh model Rasch menggunakan winstep dimana subyek penelitiannya adalah debitur bank bjb di area Kanwil 1, yang mengakses kredit ≤ Rp 50 juta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kredit mikro dan pelatihan manajemen usaha masing-masing memiliki pengaruh positif terhadap kinerja UMKM dan keduanya secara simultan menunjukkan besarnya koefisien jalur sebesar 8,352 yang berarti memiliki pengaruh yang besar karena di atas 1.96. (t statistic). Artinya kualitas kredit mikro yang baik dan kualitas pelatihan yang baik akan mempengaruhi usaha yang dijalankan oleh pelaku UMKM sehingga berkinerja baik pula.
- «
- 1 (current)
- 2
- 3
- »