Ilmu Sastra (S2)
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Ilmu Sastra (S2) by Issue Date
Now showing 1 - 20 of 79
Results Per Page
Sort Options
Item Horoskop Jawa Pada Abad 16 Dalam Naskah Raspatikalpa(2011) LILIS RESTINANINGSIH; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenABSTRAK LILIS RESTINANINGSIH. 2014. 180120110507. Horoskop Jawa Pada Abad 16 Dalam Naskah Raspatikalpa Tesis: Program Studi Ilmu-Ilmu Sastra Program Magister Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran Ramalan sudah dilakukan sejak jutaan tahun yang lalu. Metode ramalan ada berbagai macam salah satunya adalah dengan menggunakan hari lahir. Nenek moyang kita juga mewariskan naskah atau manuscript yang berisi tentang metode ramalan salah satunya adalah naskah Raspatikalpa. RPK merupakan naskah Merapi-Merbabu yang menjadi koleksi dari PNRI yang tergolong naskah jamak dengan 16 naskah dengan judul yang sama dan satu naskah berjudul berbeda yaitu Basundarikalpa. RPK memiliki sistem aksara dan bahasa yang unik. RPK berisi tentang ramalan dan perwatakan manusia berdasarkan hari lahir dalam siklus minggu 7 harian (saptawara). Penelitian secara filologis harus dilakukan agar naskah RPK dapat dibaca oleh masyarakat luas. Penelitian filologis bertujuan untuk menyajikan suntingan teks RPK yang bersih dari kesalahan beserta dengan terjemahannya. Pembacaan secara hermeneutik juga perlu dilakukan untuk mengungkap makna simbol dan fungsi yang terkandung dalam naskah RPK. Terkait penelitian filologi tahapan yang dilakukan antara lain pelacakan naskah, inventarisasi, perbandingan guna menentukan naskah dasar edisi. Prinsip edisi teks RPK dilakukan dengan menggunakan prinsip kerja metode naskah landasan (legger). Teks hasil edisi kemudian diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia berdasarkan prinsip kerja terjemahan bebas dan terjemahan parsial. Terkait dengan pendekatan hermeneutika, didahului dengan mengkaji struktur naratif dan alur guna menginterpretasikan makna RPK. Pendekatan Hermeneutik hanya sampai pada aspek pragmatiknya saja. Hasil penelitian terhadap naskah RPK menunjukan bahwa naskah RPK dengan kode A (131) merupakan naskah yang paling unggul dan digunakan sebagai naskah dasar edisi teks. RPK memuat perwatakan manusia berdasarkan saptawara dipengaruhi oleh padewaan dan unsur-unsur yang menaunginya. Perhitungan hari baik dan hari buruk didasarkan pada neptu atau urip yang melekat pada hari lahir. Perhitungan hari baik digunakan dalam pelaksanaan daur hidup. Berdasarkan aspek pragmatiknya naskah Raspatikalpa pada masanya berfungsi sebagai falsafah hidup; bagian dari religiusitas; bagian dari proses inisiasi dalam fase kehidupan manusia; dan sebagai jimat. Kata kunci: Naskah, Raspatikalpa, Saptawara, weton, urip, watak, daur hidup.Item Subjektivitas Perempuan dalam Kumpulan Cerpen Sagra Karaya Oka Rusmini(2012) MOHAMAD ABDUL ROJAK; Aquarini Priyatna; Lina Meilinawati RahayuTesis ini berusaha mengkaji subjektivitas tokoh perempuan dalam kumpulan cerpen Sagra karya Oka Rusmini. Kumpulan cerpen Sagra menyajikan sebelas cerpen yang mengisahkan upaya protagonis perempuan keluar dari opresi sistem patriarki. Metode yang digunakan dalam tesis ini adalah pendekatan struktural. Kajian ini dilengkapi dengan pendekatan subjektivitas perempuan dari Beauvoir dan Braidotti. Sebelas cerpen dalam kumpulan cerpen Sagra menunjukkan tema perempuan yang dominan dalam upaya menentang sistem patriarki. Hasil analisis menunjukkan bahwa karakter perempuan memposisikan atau diposisikan sebagai subjektivitas yang memainkan tubuh dan identitas sebagai peranan penting daam sudut pandangnya, hubungannya dengan tokoh lain, dan karakternya sebagai perempuan. Selain itu ditemukan juga bahwa subjektivitas karakter perempuan menentang konstruksi heteronormativitas yang membentuk oposisi biner.Item Tindak Tutur Penolakan pada Pertunjukan Wayang Golek Dalang Asep Sunandar Sunarya: Suatu Kajian Pragmatik.(2012) RAMDAN SUKMAWAN; Nani Darmayanti; WahyaABSTRAK Penelitian ini berjudul “Tindak Tutur Penolakan pada Pertunjukan Wayang Golek Dalang Asep Sunandar Sunarya: Suatu Kajian Pragmatik”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan metode simak. Sumber data diambil dari cerita pertunjukan wayang golek yang bersifat pakem, yaitu “Trijaya Sakti”, “Sukma Sajati”, “Sayembara Dewi Kunti”, “Dorna Gugur”, dan yang bersifat sempalan, yaitu “Dawala Jadi Raja”. Data dianalisis menggunakan metode padan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini di antaranya teori Konteks Leech (1983), teori Penolakan Kartomiharjo (1993), Aziz (2003), Nadar dll (2005), dan Rubin (dalam Nadar, 2009), teori Tindak Tutur Searle (1974), dan teori Kesantunan Berbahasanya Brown dan Levinson (1987). Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan: (1) bentuk tindak tutur penolakan yang dikaitkan dengan karakter kepribadian tokoh, (2) jenis tindak tutur penolakan, (3) strategi kesantunan penolakan, dan (4) realisasi strategi penolakan. Dalam penelitian ini ditemukan: (1) Dua puluh bentuk tindak tutur penolakan, enam belas bentuk tindak tutur penolakan yang digunakan oleh para tokoh pewayangan berkaitan erat dengan karakter kepribadiannya. (2) Jenis tindak tutur penolakan yang digunakan oleh para tokoh pewayangan ditemukan dua puluh jenis tindak tutur penolakan yaitu, enam tindak tutur penolakan berjenis asertif, lima direktif, dua komisif, enam ekspresif, dan satu deklaratif. (3) Strategi kesantunan yang digunakan oleh para tokoh pewayangan dalam melakukan penolakannya adalah strategi langsung tanpa basa-basi, strategi kesantunan positif, strategi tidak langsung, dan strategi tidak mengancam muka. (4) Realisasi strategi penolakan tokoh direalisasikan dengan empat, dua, dan satu realisasi strategi penolakan.Item THE MEMBERSHIPPING STRATEGIES OF THE INDONESIAN 4TH GRADE ELEMENTARY STUDENTS IN CODE-SWITCHING PHENOMENON: A SOCIOLINGUISTIC STUDY(2014-06-03) FATHIA ANGGRIANI PRADINA; Ypsi Soeria Soemantri; HeriyantoThis thesis is entitled “The Membershipping Strategies of the Indonesian 4th Grade Elementary Students in Code-Switching Phenomenon: A Sociolinguistic Study”. The object of this thesis is the conversations of the Indonesian 4th grade students that content with membershipping strategies. In this study, the Indonesian 4th grade students’ conversations are considered as the code- switching phenomenon because when they try to show their strategies, the Indonesian 4th grade students switch from their first language to English. Their first language refers to Indonesian language. The thesis aims to analyze and describe the function of code-switching to English used by the Indonesian 4th grade students in their conversations. The method used in this research is a descriptive analysis. The present writer collects the data related to the thesis, classifies and analyzes them based on the theories used in this research. The result shows that there are several strategies found in the Indonesian 4th grade students’ conversations. They are prototypical forms, domain specific-discourse, indirect strategies, keeping your options open, verification and multiple choice. Those strategies occur in code-switching affecting to the several factors. They are topic, relationship status, and function or goal.Item Kidung Arthawarsa: Edisi Teks, Analisis Struktur, dan Semiotik(2014-06-29) GUSTI AYU NOVAENI; Titin Nurhayati Mamun; Titin Nurhayati MamunPenelitian ini menggunakan Kidung Arthawarsa sebagai bahan kajian dengan pokok bahasan filologi dan kesastraan. Tujuan dari penelitian yakni tersajinya teks yang bersih dari kesalahan, membuat terjemahan ke dalam Bahasa Indonesia sehingga dimengerti pembaca, serta mengkaji struktur dan makna Kidung Arthawarsa. Upaya tercapainya tujuan melalui cara penelitian filologi dan sastra. Terkait penelitian filologi tahapan dilakukan antara lain pelacakan dan inventarisasi naskah. Naskah yang telah diperoleh dibandingkan untuk menentukan dasar edisi. Prinsip edisi teks Kidung Arthawarsa dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip kerja metode landasan karena ditemukan pada lima buah naskah Kidung Arthwarsa. Teks hasil edisi kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berdasarkan prinsip kerja metode terjemahan bebas dan terjemahan parsial. Terkait pendekatan sastra, khususnnya pendekatan struktural, aspek-aspek Kidung Arthawarsa dikaji melalui struktur formal dan struktur naratif guna menginterpretasi makna Kidung Arthawarsa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa teks Kidung Arthawarsa mengalami dinamika sistem sastra. Tampak struktur formal secara konvensi, Kidung Arthawarsa berbahasa Tengahan dan tetap menggunakan metrum macepat seperti pada umumnya walau ditemukan empat jenis puh yang tidak lazim digunakan, yakni Puh Sendon Kadiri, Puh Sendon, Puh Sasendon, dan Puh Cacandiran. Secara naratif tampak ada kepaduan tiga motif, yakni panji, calonarang, dan tantri. Ketiga motif tersebut merupakan ciri khas cerita panji dalam tradisi Bali. Pada teks Kidung Arthawarsa tampak konsep bhakti diimplementasikan dalam swadharma (kewajiban), yakni kewajiban suami istri, dan kewajiban kepada orang tua.Item Kakawin Indra Bandhana: Edisi Teks, Analisis Struktur, dan Interteks(2014-06-29) DWI MAHENDRA PUTRA; Titin Nurhayati Mamun; Titin Nurhayati MamunPenelitian ini mengkaji teks Kakawin Indra Bandhana, mencakup pokok bahasan filologi dan kesastraan teks. Tujuan dari penelitian ini ialah tersajinya teks yang bersih dari kesalahan, membuat terjemahan ke dalam bahasa Indonesia, membedah struktur teks baik forma maupun naratif, memaparkan keterkaitan teks Kakawin Indra Bandhana dengan teks hipogram. Guna mencapai tujuan tersebut maka digunakanlah penelitian filologi dan sastra. Berkaitan dengan penelitian filologi tahapan yang dipergunakan antara lain: (1) pelacakan dan inventarisasi naskah; (2) membandingan naskah-naskah yang ditemukan berjumlah tiga buah naskah; (3) penetapan naskah yang diedisi. Edisi teks Kakawin Indra Bandhana dilakukan dengan prinsip kerja metode edisi kritis atau metode landasan. Teks hasil edisi diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia berdasarkan prinsip kerja metode terjemahan idiomatik dan harfiah Berdasarkan pendekatan sastra, khususnya pendekatan struktural aspek-aspek kesastraan Kakawin Indra Bandhana dikaji melalui struktur formal dan naratif guna mengetahui keterkaitan teks Kakawin Indra Bandhana dan teks Uttarakanda sebagai hipogramnya. Dengan matriks úakti yang diaktualisasikan dalam bentuk model anugraha. Model anugraha inilah yang mengerakan cerita secara keseluruhan. Kakawin Indra Bandhana dalam penyajiannya juga mengalami dinamika sastra. Di satu sisi mengikuti pola kakawin umumnya, di sisi lain Kakawin Indra Bandhana berada di antara ketegangan konvensi dan inovasi. Ketegangan konvensi budaya Bali yang dilakukan oleh pengarang tampak pada penguraian judul yang sekaligus menjadi insiden utama yakni kekalahan Dewa melawan Raksasa. Namun pada akhir cerita setelah insiden utama pengarang justru melakukan pemutar balikan hipogram yang bertujuan untuk memenangkan pandangan umum pembaca berupa mengembalikan konvensi budaya Bali yang awalnya ditentang. Pemutarbalikan cerita sekaligus merupakan refleksi pengarang untuk dapat mengilustrasikan kudeta yang dialami oleh Dalem Di Made yang dilakukan oleh patihnya yang bernama I Gusti Agung Maruti pada tahun 1686. I Dewa Agung Jambe berhasil mengembalikan kedaulatan Ayahnya pada tahun 1687 dengan cara melakukan serangan balasan yang dibantu oleh laskar gabungan.Item Nias Unmutated Personal Pronouns(2014-07-20) INGATAN GULO; Elvi Citraresmana; Eva Tuckyta Sari SujatnaNias is an Austronesian language spoken mainly in Nias Island located on the west part of Sumatera, Indonesia. This is a unique language but it has not been analyzed in details due to some factors such as geographical obstacles and linguistic problems. The language has both free and bound personal pronouns. The free forms are divided into two groups: the unmutated and the mutated. This study focuses on how the pronominals in the first group are used in sentences or clauses. The data were taken from short stories and other Nias writings that contain the use of unmutated forms of the personal pronouns. The data were processed by classifying them into the same types and analyzed how they are used syntactically in sentences, clauses, or within phrases, as well as their relations to other constituents. The results of the research show that Nias unmutated personal pronouns are used in various ways and with different functions or roles. They are used as predicates, reflexives, objects, markers of modifiers, adverbs, emphases for imperatives, and others. It might be possible, however, to find other kinds of use if a similar research is conducted on different data, but those presented here are representatives of main uses of the unmutated personal pronouns in Nias.Item Inovasi Leksikal Bahasa Lampung Cikoneng di Desa Cikoneng Kenyamatan Anyar Kabupaten Serang Provinsi Banten(2014-08-25) KHOEROTUN NISA LISWATI; Dian Indira; WahyaABSTRAK Tesis ini berjudul “Inovasi Leksikal Bahasa Lampung Cikoneng di Desa Cikoneng Kecamatan Anyar”. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode pengamatan langsung dan metode simak. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik wawancara, catat, dan rekam. Metode dan teknik analisis data yang digunakan masing-masing adalah metode padan dan teknik hubung banding. Penelitian dilakukan pada empat titik pengamatan pada empat kampung dalam satu desa di Desa Cikoneng Kecamatan Anyar. Sampel informan setiap titik pengamatan berjumlah satu orang. Instrumen penelitian yang digunakan untuk berwawancara berupa daftar pertanyaan yang memuat 434 butir pertanyaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi inovasi internal dan inovasi eksternal. Kedua inovasi tersebut menyebar secara tidak merata di titik pengamatan yang diamati. Inovasi internal bahasa Lampung Cikoneng setempat menampilkan 71 varian, yaitu 36 varian inovasi leksikal penuh, 33 varian inovasi fonetis, dan 2 varian inovasi makna. Inovasi eksternal bahasa Lampung Cikoneng setempat menampilkan 59 varian, yaitu 17 varian berupa unsur serapan dari bahasa Jawa Banten, 26 varian berupa kata serapan bahasa Sunda Banten, dan 16 varian berupa unsur serapan dari bahasa Indonesia. ABSTRACT The thesis is entitiled ”Lexical Inovation in Language of Lampung Cikoneng at Cikoneng Anyar Subdistrict”. The research method use is qualitative method. The data collection method uses direct observation and metode simak. The data collection tehnique uses interview, taking a note, and recording. Data analysis method uses metode padan and hubung banding. The research is conducted in four observation focus areas in four villages of Cikoneng Anyar subdistrict. Sample of Informan in each observation focus area is one person. The use of research instrument to interview is a list of question that consists of 434 questions. The result research shows that there is an internal and external inovation. Both of inovation spread out inconsistently in the observation focus area that is observed. Internal inovation of local languange of Lampung Cikoneng presents 71 variants, there are 36 full inovation lexical variants, 33 phonetic inovation variants, and 2 meaning inovation variants. External inovation of local languange of Lampung Cikoneng presents 59 variants, there are 17 variants that has an element of borrowing from Javanese Banten, 26 variants that has a borrowing of Sundanese Banten, and 16 variants that has an element of borrowing from Indonesian.Item Hiponimi dan Penamaan BMW dan Mercedes-Benz dalam Majalah Auto Bild Indonesia:Kajian Semantik Leksikal(2014-08-26) BARI PRATAMA PUTRA; Wahya; Dian IndiraTesis ini berjudul �Hiponimi dan Penamaan BMW dan Mercedes-Benz dalam Majalah Auto Bild Indonesia: Kajian Semantik Leksikal�. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hiponimi dan penamaan yang terdapat di dalam produk mobil BMW dan Mercedes-Benz sehingga berbagai informasi tentang produk dan varian produk mobil BMW dan Mercedes-Benz dapat terjelaskan secara tepat, proporsional, dan reperesentatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Auto Bild Indonesia edisi 12�25 Maret 2014, edisi terbaru Auto Bild Indonesia sebelum penelitian ini dilakukan. Kajian pustaka yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) teori semantik yang di dalamnya tercakup teori semantik leksikal, teori hiponimi, dan teori penamaan; (2) teori morfologi yang di dalamnya tercakup teori abreviasi dan teori singkatan; (3) teori sintaksis yang di dalamnya tercakup teori frase; (4) teori leksikologi yang di dalamnya tercakup teori leksikon; (5) teori node (simpai); (6) teori otomotif. Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah (1) hiponimi BMW dan Mercedes-Benz dalam Majalah Auto Bild Indonesia dan (2) penamaan BMW dan Mercedes-Benz dalam Majalah Auto Bild Indonesia. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hiponimi dan penamaan BMW dan Mercedes-Benz dalam Majalah Auto Bild Indonesia terdiri atas berbagai tipe hiponimi dan penamaan dalam produk dan varian produk BMW dan Mercedes-Benz. Hiponimi BMW terdiri atas sembilan tipe hiponimi, sedangkan hiponimi Mercedes-Benz terdiri atas tiga belas tipe hiponimi. Penamaan BMW terdiri atas 48 tipe penamaan, sedangkan penamaan Mercedes-Benz terdiri atas 41 tipe penamaan. Kata kunci: hiponimi, penamaan, semantik leksikal, dan Auto Bild Indonesia.Item Naskah Nadoman Kampanye Partai NU: Edisi Teks, Terjemahan, dan Kajian Fungsi Teks(2014-12-13) HARTONO; Ade Kosasih; Ade KosasihTesis ini berjudul “Naskah Nadoman Kampanye Partai NU: Edisi Teks, Terjemahan dan Kajian Fungsi”. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan edisi teks yang bersih dari kesalahan, menerjemahkan teks agar dimengerti masyarakat umum, menjelaskan hubungan antara sifat-sifat Allah dan Rasul dengan kampanye partai NU dan mengungkap fungsi teksnya. Naskah ini merupakan naskah tunggal yang ditemukan di Kampung Cikarees, Desa Padasuka, Kecamatan Cibatu, Garut. Naskah NKPNU termasuk naskah keagamaan beraksara pegon dan Arab serta berbahasa Sunda dan Arab. Naskah NKPNU berisi tiga hal yaitu: pertama berisi tentang sifat-sifat wajib Allah dan Rasul-Nya, kedua berisi tentang ajakan memilih partai NU dan yang ketiga tentang pujian kepada Allah dan Rasul-Nya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode diskriptif analitis, yaitu dengan cara menjelaskan dan mendeskripsikan naskah serta kandungan dari teksnya. Metode kajian filologis yang digunakan menghasilkan output berupa identifikasi naskah dan edisi teks dengan menggunakan edisi standar. Dalam edisi teks telah ditemukan empat macam penyimpangan yaitu Subtitusi 28 %, Omisi 17 %, Korup 45 %, dan Adisi 10 %. Kasus korup adalah yang paling banyak, hal ini menandakan bahwa keadaan naskah sudah banyak mengalami kerusakan. Naskah NKPNU merupakan naskah yang mengandung teks berbentuk nadoman yang merupakan adaptasi dari syair Arab. Fungsi teks naskah NKPNU pada masanya adalah sebagai sarana dakwah atau menyebarkan nilai-nilai Islam dan yang kedua adalah sebagai sarana kampanye Partai NU. Nadoman merupakan sarana edukasi yang efektif bagi masyarakat karena penyajiannya dilagamkan menggunakan irama tertentu sehingga mudah untuk diingat.Item PENGUNAAN NAMA BURUNG DALAM PARIBASA BANJAR KALIMANTAN SELATAN : KAJIAN LINGUAKULTUROLOGI(2015-12-10) AHMAD MUBAROK; Ani Rachmat; Ani RachmatPenelitian ini mengkaji penggunaan nama burung dalam paribasa (paribahasa) Banjar dari tinjauan Linguakulturologi. Pembahasan bertujuan menemukan penggunaan nama burung dalam paribasa serta menjelaskan hal-hal yang menyebabkan penggunaan nama burung tersebut. Selain itu juga untuk menemukan hal-hal yang diacu serta fungsi sosial dari paribasa yang menggunakan nama burung tersebut. Pengumpulan data dilakukan dengan metode simak diikuti dengan teknik simak bebas libat cakap (SBLC). Data didapatkan dari kumpulan paribasa yang dikumpulkan oleh Ganie (2013) dan Seman (2008). Metode analisis data menggunakan metode interpretatif. Adapun teori analisis data menggunakan Linguakulturologi oleh Bartmiński (2004) dan Rachmat (2013), Great Chain Metaphor Theory oleh Lakoff dan Turner (1987) yang merupakan perkembangan dari teori metafora konseptual dari Lakoff dan Jonshon (1980). Penyajian hasil analisis data dilakukan dengan metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan adanya keberagaman penggunaan nama burung dalam paribasa, yakni sekurang-kurangnya 20 nama burung. Nama burung yang mendominasi adalah ayam, kemudian disusul pipit, bebek, dan gagak. Kondisi geografis Kalimantan Selatan, biogeografis, serta sosial-budaya masyarakat Banjar memiliki suatu keterkaitan atau relasi tertentu dalam penggunaan nama-nama burung tersebut. Adapun acuan yang muncul dari penggunaan nama burung dalam paribasa menunjukkan pada 1) sifat, 2) perilaku, 3) kondisi, dan 4) posisi atau kedudukan, yakni kedudukan tinggi dan rendah. Terkait dengan fungsi sosial, paribasa yang menggunakan nama burung digunakan sebagai sarana untuk, 1) memuji, 2) mencela atau menghina, 3) menasihati, 4) memberi peringatan, 5) penyemangat, dan 6) sindiran.Item THE AMERICAN, ARABIAN, AND BRITISH MASS MEDIA PROPAGANDA REGARDING THE HAMAS - ISRAEL CONFLICT A CRITICAL DISCOURSE ANALYSIS(2015-12-30) ARRY PURNAMA; Lia Maulia Indrayani; Lia Maulia IndrayaniThis thesis entitled “The American, Arabian, and British Mass Media Propaganda regarding the Hamas-Israel Conflict: A Critical Discourse Analysis” is conducted to explore the ways of Hamas and Israel represented as well as the ways of propaganda used to construct the representation of Hamas and Israel by the American, Arabian, and British mass media. Using qualitative study and descriptive method, the researcher obtains the data from the news releases of CNN, Al Jazeera, and BBC regarding the Hamas-Israel conflict between 8 June 2014 and 5 August 2014 totaling 12 news releases. This research performs the exploration of Hamas and Israel using Fairclough’s approaches of textual analysis dimension and social practice analysis dimension. The textual analysis dimension is analyzed using Halliday’s transitivity and van Leeuwen’s social actor representation while the social practice analysis dimension is analyzed using Shabo’s techniques of propaganda. The findings show that CNN represents Hamas relatively negative and Israel relatively positive; Al Jazeera represents Hamas relatively positive and Israel relatively negative; and BBC represents Hamas and Israel relatively even by representing them relatively negative. Moreover, the findings also show that various techniques of propaganda are used by CNN, Al Jazeera, and BBC to construct the representation of Hamas and Israel based on their particular ideologies and importance. The techniques of propaganda used by the mass media are: assertion, card stacking, glittering generalities, name calling, and transfer.Item TRANSITIVITY OF SYNECDOCHIC AND METAPHORIC ENGLISH PROVERBS IN LEARN ENGLISH TODAY.COM: A SYSTEMIC FUNCTIONAL LINGUISTIC STUDY(2016-08-24) DWI PEBRINA SINAGA; Eva Tuckyta Sari Sujatna; Lia Maulia IndrayaniABSTRACT This thesis is entitled “Transitivity of Synecdochic and Metaphoric English Proverbs in Learn English Today.com: A Systemic Functional Linguistic Study”. The aim of this research is to achieve two objectives. The first objective is to analyse the types of synecdoche and metaphor that are used in the English proverbs and the second one is to figure out what transitivity elements of them that have figurative meaning. The English proverbs chosen to be analysed are taken from a learning website namely Learn English Today.com. The research was conducted by two ground theories. One from Figurative Proverb Meaning proposed by Norrick (1985) and the other one is from Systemic Functional Linguistics proposed by Halliday and Matthiessen (2004) supported by Bloor and Bloor (2004), Lock (1996), and Sujatna (2014). The findings show that there are two types of synecdoche and metaphor found in English proverbs; they are part-whole and scenic synecdoche and object-attribute and predicate extension metaphor. There is only one data found as part-whole synecdoche and 31 as scenic synecdoche. On the other side, there are 8 data found as object-attribute mepathor and 11 as predicate extension metaphor. The transitivity elements that have figurative meaning in the only one part-whole synecdoche data is actor, while in scenic synecdoche data are mostly in whole elements (process, participant, and circumstance) and they are in material, attributive relational, possessive relational, mental, and existential processes as well in circumstance of manner, location, and extent. On the other hand, the transitivity elements that have figurative meaning in all object-attribute metaphor data are attribute, while in predicate extension metaphor data are process and circumstance, and they are in material, possessive relational, and verbal processes as well in circumstance of manner and location. Beyond all findings, the researcher also identified that the figurative meaning happened and the use of process types in synecdochic and metaphoric proverbs are affected by the functions of synecdoche and metaphor. ABSTRAK Tesis ini berjudul “Transitivity of Synecdochic and Metaphoric English Proverbs in Learn English Today.com: A Systemic Functional Linguistic Study”. Tujuan penelitian ini untuk meraih dua tujuan. Tujuan pertama adalah untuk menganalisis tipe-tipe gaya bahasa sinekdoke dan metafora yang digunakan pepatah bahasa Inggris, sedangkan tujuan ke dua adalah untuk mencari tahu elemen transitivitas pada pepatah yang memiliki makna kiasan. Pepatah bahasa Inggris yang dipilih untuk dianalisis diambil dari sebuah situs untuk belajar yang bernama Learn English Today.com. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan dua teori utama. Satu dari teori Makna Pepatah Kiasan oleh Norrick (1985) dan yang lainnya dari Linguistik Fungsional Sistemik oleh Halliday dan Matthiessen (2004) didukung oleh Bloor dan Bloor (2004), Lock (1996), dan Sujatna (2014). Hasil temuan menunjukkan bahwa ada dua tipe sinekdoke dan dua tipe metafora ditemukan dalam pepatah bahasa Inggris; yaitu part-whole dan scenic sinekdoke dan object-attribute dan predicate extension metafora. Hanya ada 1 data ditemukan sebagai part-whole sinekdoke dan 31 data sebagai scenic sinekdoke. Di sisi lain, ada 8 data sebagai object-attribute metafora dan 11 data sebagai predicate extension metafora. Elemen transitivitas yang memiliki makna kiasan pada satu-satunya data part-whole sinekdoke adalah aktor, sedangkan pada data scenic sinekdoke kebanyakan ada pada semua elemen (proses, partisipan dan lingkup situasi) dan mereka di dalam material, atributif relasional, posesif relasional, mental, dan eksistensial proses dengan lingkup situasi cara, lokasi, dan ekstensi. Di sisi yang lain, elemen transitivitas yang memiliki makna kiasan pada semua data object-attribute metafora adalah atribut, sedangkan pada data predicate extension metafora adalah elemen proses dan lingkup situasi, dan mereka di dalam material, posesif relasional, dan verbal proses dengan lingkup situasi cara dan lokasi. Di luar dari temuan tersebut, peneliti juga mengidentifikasikan bahwa makna kiasan yang terjadi dan penggunaan tipe proses pada pepatah sinekdoke dan metafora dipengaruhi oleh fungsi dari sinekdoke dan metafora.Item FLOUTING MAXIMS IN CONVERSATIONAL STRATEGIES OF MALE AND FEMALE PRESENTERS IN AMERICAN TALK SHOWS: A SOCIOPRAGMATIC STUDY(2016-08-24) ELINE ROZALIYA WINARTO; Ypsi Soeria Soemantri; Elvi CitraresmanaABSTRACT This thesis entitled “Flouting Maxims in Conversational Strategies of Male and Female Presenters in American Talk Shows: A Sociopragmatic Study”. This study, furthermore, aims to figure out two objectives. The first objective is to find the conversational strategies in male and female American talk show presenters and the second objective is to analyse the flouting maxims of Grice’s cooperative principle from male and female American talk shows presenters’ conversational strategies. The data are taken from the utterances of male and female presenters of American talk shows. This descriptive study uses two ground theories, that is, Coates’ (2004) gender and conversational strategies and Grice’s (1975) cooperative principle and implicature. Conducting the research, it is found that male presenters prefer to use some conversational strategies, such as hedges, question tags, commands and directives, and swearing and taboo word. On the other hands, female presenters prefer to use conversational strategies of minimal responses, questions, and compliments. In addition, male presenters tend to flout the maxims most rather than female presenters. The highest maxim to flout in male presenters is maxim of quality. The result comes in order of the using of conversational strategy of hedges. Meanwhile, the highest maxim to flout in female presenters is maxim of manner. Female presenters use conversational strategy of question most which lead them to flout maxim of manner. ABSTRAK Tesis ini berjudul “Pelanggaran Maksim dalam Strategi Percakapan Pembawa Acara Pria dan Wanita di Talk show Amerika: Kajian Sosiopragmatik”. Kajian ini, lebih jauh, bertujuan untuk mengetahui dua tujuan. Tujuan pertama adalah untuk mengetahui strategi percakapan pembawa acara pria dan wanita di talk show Amerika dan tujuan kedua adalah untuk menganalisis pelanggaran maksim milik Grice dari penggunaan strategi percakapan pembawa acara pria dan wanita di talk show Amerika. Data penelitian ini diambil dari tuturan pembawa acara pria dan wanita dari beberapa talk show di Amerika. Penelitian deskriptif ini menggunakan dua teori dasar, yaitu teori dari Coates (2004) tentang Gender dan Strategi Percakapan serta teori dari Grice (1975) tentang Pelanggaran Prinsip Kerja sama dan Implikatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembawa acara pria menggunakan strategi percakapan seperti: kata-kata pelembut, kata-kata penegas, perintah dan petunjuk, serta kata-kata umpatan dan kata-kata tabu. Di sisi lain, pembawa acara wanita menggunakan strategi percakapan seperti: respon rendah, pertanyaan, dan pujian. Pembawa acara pria cenderung melanggar maksim kualitas dari prinsip kerja sama. Hal ini disebabkan pembawa acara pria banyak menggunakan strategi percakapan kata-kata pelembut. Sementara itu, pembawa acara wanita cenderung melanggar maksim cara dari prinsip kerja sama. Hal ini disebabkan oleh banyaknyaa penggunaan strategi percakapan pertanyaan oleh pembawa acara wanita.Item BAHASA SUNDA DI KECAMATAN DAYEUHLUHUR KABUPATEN CILACAP: KAJIAN GEOGRAFI DIALEK(2016-10-12) TAUFIK SETYADI ARAS; Cece Sobarna; WahyaBahasa Sunda memiliki berbagai variasi, yaitu variasi temporal, variasi sosial, dan variasi geografis. Secara geografis, wilayah pemakain bahasa Sunda tidak hanya di Jawa Barat, tetapi juga di sebagian barat Provinsi Jawa Tengah, termasuk Kecamatan Dayeuhluhur Kabupaten Cilacap. Masalah dalam penelitian ini adalah mengenai status bahasa Sunda Dayeuhluhur, inovasi leksikal dalam bahasa Sunda Dayeuhluhur serta distribusi geografisnya. Penelitian ini menggunakan teori yang diungkapkan oleh Ayatrohaedi (1985), Mahsun (2005), Lauder (2007), Djajasudarma (2013), Wahya (2015), dan Sariono (2016). Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan metode deskriptif-sinkronis. Data dikumpulkan dengan metode simak dengan teknik cakap dan rekam. Hasil kajian menunjukkan bahwa jarak perbedaan bahasa Sunda Baku dengan bahasa Sunda Dayeuhluhur sebesar 31 persen berdasarkan penghitungan dialektometri leksikal, sehingga termasuk kategori perbedaan subdialek. Bahasa Sunda Dayeuhluhur mengalami inovasi internal yang terdiri dari inovasi fonologi dan morfofonemis, inovasi morfologi, dan inovasi leksikal. Inovasi eksternal yang berupa kata serapan dari bahasa lain juga ada dalam bahasa Sunda Dayeuhluhur. Ditemukan pula kosakata relik bahasa Sunda dan kosakata khas setempat. Dari pemetaan unsur bahasa diperoleh bahwa sebaran unsur bahasa berbeda-beda. Ada unsur bahasa yang tersebar luas di beberapa desa yang diteliti, ada pula yang hanya ditemukan di satu atau dua desa yang diteliti.Item KALIMAT PERMOHONAN DIREKTIF BAHASA JEPANG DAN BAHASA JAWA : TINJAUAN SOSIOLINGUISTIK(2017-01-03) TEGUH SANTOSO; Puspa Mirani Kadir; Puspa Mirani KadirPenelitian ini berjudul ‘‘Kalimat Permohonan Direktif Bahasa Jepang dan Bahasa Jawa: Tinjauan Sosiolinguistik’’. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan teknik pengkajian data menggunakan metode padan yang bersifat sosiolinguistik dengan menggunakan teknik pendekatan linguistik kontrastif. Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari berbagai data dialog campuran, di antaranya: data novel Shin Suikoden, skrip drama Jin naskah Ketoprak Wiswakarman dan majalah Panjebar Semangat. Teori yang digunakan dalam penelitian ini di antaranya adalah deskripsi tentang kalimat permohonan direktif bahasa Jepang dan bahasa Jawa antara lain: Ishii (1984), Poedjosoedarmo (1979), Masuoka (1999), Sasangka (2004), dan Wedhawati (2005). Metode penelitian kualitatif yang digunakan adalah telaah dari Sudaryanto (1993). Teori sosiolinguistik dalam penilitian ini berasal dari Nababan (1993), dan Sanada (2000). Berkenaan dengan linguistik kontrastif digunakan Tarigan (1992) dan Takahashi (1998). Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi mengenai perbedaan dan persamaaan kalimat permohonan direktif bahasa Jepang dan bahasa Jawa berdasarkan pada data dialog. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kalimat permohonan direktif bahasa Jepang dan bahasa Jawa berjumlah 40 data yang terbagi menjadi kalimat permohonan direktif bahasa Jepang terdapat 20 data dan kalimat permohonan direktif bahasa Jawa terdapat 20 data yang digunakan oleh penutur dan petutur adalah tingkatan futsuugo dengan unggah-ungguh ngoko, teineigo dengan madya/krama, sonkeigo dengan krama inggil dan kenjougo dengan krama andhap.Item Surat-surat Thomas Stamford Raffles dan Sultan Sepuh VII Cirebon: Edisi Teks, Makna Posisi Cap, dan Gambaran Sosial Politik Tahun 1810-1812(2017-04-05) HAZMIRULLAH; Titin Nurhayati Mamun; Undang Ahmad DarsaTesis ini berjudul Surat-surat Thomas Stamford Raffles dan Sultan Sepuh VII Cirebon: Edisi Teks, Makna Posisi Cap, dan Gambaran Kondisi Sosial Politik Tahun 1810-1812. Empat surat yang ditulis dalam rentang waktu 1810-1812 dijadikan sebagai objek dalam penelitian ini. Dua surat diprakarsai oleh Raffles, ditulis dengan menggunakan aksara Jawi (Arab Melayu) dan berbahasa Melayu. Sementara dua surat lainnya diprakarsai oleh Sultan Sepuh VII Cirebon, ditulis dengan menggunakan aksara Jawa (Carakan) dan berbahasa Jawa. Keempat surat itu terlebih dahulu dikaji secara filologis, dimulai dari penggunaan metode kajian naskah dan metode kajian teks. Di bagian ini, disajikan transliterasi, edisi, serta terjemahan dan/atau tranformasi teks. Di dalam edisi teks, secara keseluruhan, ditemukan 62 kasus penyimpangan mekanis, yakni 11 substitusi, 34 omisi, dan 17 adisi. Selain itu, ditemukan pula 25 kasus nonmekanis (transposisi) yang dominan dipengaruhi oleh faktor dialek. Contohnya, penulisan “Mistĕr Roplis Iskuwir” dan “Tomas Istamépor Rapflés”. Tiga dari empat surat itu juga mengandung cap. Dua surat dari Raffles berbubuhkan cap yang diposisikan di sudut kanan (right-hand) atas kertas surat. Sementara Sultan Sepuh VII Cirebon membubuhkan cap hanya di salah satu suratnya, dengan posisi di kiri (left-hand), sejajar dengan baris pertama teks surat. Ia tak membubuhkan cap pada satu surat yang lain, tetapi menyertakan alasan kealpaan itu di dalam teks agar beroleh pemakluman dari Raffles. Posisi cap di dalam surat-surat itu sesuai dengan ketentuan kitab-kitab Terasul (Pedoman Penulisan Surat Melayu), yakni mengandung makna status penerima surat di mata pengirim surat. Hasil penelitian menunjukkan pula adanya interaksi antara keempat surat itu. Terdapat kesinambungan kisah historis sejak Inggris merencanakan invasi ke tanah Jawa, mengusir kekuatan Prancis-Belanda, memensiunkan para sultan di Cirebon, hingga memberlakukan reformasi agraria. Teori Strukturalisme Genetik digunakan untuk menganalisis kandungan teks agar diperoleh konteks yang melatarbelakangi sekaligus memengaruhi kehadiran surat-surat tersebut. Biografi Thomas Stamford Raffles dan Sultan Sepuh VII --termasuk perjalanan sejarah Kesultanan Cirebon sejak 1662-- pun disajikan sebagai sebuah keniscayaan dalam penganalisisan isi teks. Dengan demikian, diperoleh gambaran utuh tentang kondisi sosial politik yang tercipta ketika surat-surat itu ditulis.Item SEJARAH KABUPATEN INDARAMAYU (1800-1945)(2017-04-11) DINI NURLELASARI; Kunto Sofianto; Nina Herlina SukmanaTesis ini berjudul Sejarah Kabupaten Indramayu (1800-1945). Sejak tahun 1977 hari jadi Kabupaten Indramayu ditetapkan pada tanggal 7 Oktober 1527. Penentuan hari jadi ini didasarkan pada sebuah naskah tradisional yang ditulis jauh dari waktu terjadinya peristiwa tersebut sehingga menimbulkan berbagai permasalahan yang perlu ditinjau ulang. Pertama, awal terbentuknya Indramayu sebagai sebuah pusat pemerintahan. Kedua, faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan Kabupaten Indramayu. Ketiga, perubahan kehidupan masyarakat Indramayu yang disebabkan oleh perkembangan Kabupaten Indramayu itu sendiri. Untuk menjawab persoalan-persoalan tersebut dibutuhkan kajian secara historis dengan menggunakan metode sejarah, yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian menunjukan bahwa pusat Kabupaten Indramayu yang kita kenal saat ini, dulu lebih dikenal dengan nama Cimanuk yang merupakan salah satu pelabuhan milik Kerjaan Sunda. Indramayu atau sering disebut Dermayu muncul sebagai sebuah wilayah sekitar Cimanuk dipimpin oleh Wiralodra yang mulai disebut sejak masa VOC. Wilayah ini kadang dianggap tidak penting sehingga status kepemilikannya tidak jelas. Indramayu sebelah timur Sungai Cimanuk tetap stabil berada di bawah kekuasaan Cirebon, sedangkan Indramayu sebelah barat Sungai Cimanuk dianggap kurang menguntungkan dari segi ekonomi dibandingkan daerah lain. Oleh karena itu wilayah tersebut dijual kepada pihak swasta. Wilayah tersebut dikenal dengan Tanah Partikelir Kandanghaur dan Indramayu Barat. Tahun 1910 tanah partikelir tersebut kembali ditebus oleh negara. Akan tetapi hal tersebut tidak membawa pengaruh yang besar karena pengelolaannya kurang dilakukan secara serius. Tahun 1925 Indramayu dengan luas wilayah seperti saat ini menjadi sebuah kabupaten yang memiliki otonomi. Sejak saat itulah pembangunan di Indramayu dalam berbagai bidang mulai dilakukan.Item Rasisme Pemberitaan Miss Japan 2015 Dalam Asahi Shinbun Digital : Kajian Dimensi Tekstual Analisis Wacana Kritis(2017-05-04) YANTI HIDAYATI; R. Agus Suherman Suryadimulya; Nani SunarniBanyak sekali rasialisme yang diwujudkan dan diekspresikan melalui teks. Dimensi teks oleh Van Dijk digambarkan mempunyai tiga struktur yaitu struktur makro, superstruktur, dan struktur mikro. Fokus penelitian ini mengamati struktur mikro dengan elemen pilihan kata. Adanya variasi pilihan kata bukan semata-mata bebas atau tidak jelas. Pilihan kata-kata tertentu dapat menjadi tanda wacana yang ada dalam institusi atau kelompok, dan terutama sikap dan ideologi pembicara. Penelitian ini bertujuan mengkaji serta mengidentifikasi pilihan kata rasisme dan realitas ideologi rasisme dalam konteks pemberitaan Miss Japan 2015. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teks yang mengandung pilihan kata rasisme bersumber dari surat kabar Asahi Shinbun Digital edisi 3 April dan 1 Juli 2015. Teknik analisis data dilakukan dengan menganalisis pilihan kata, dan ideologi dalam konteks rasisme. Dari hasil analisis ditemukan pilihan kata rasisme digunakan dalam wacana terdiri dari nomina, verba, frasa nomina, frasa verba, klausa, klausa relatif, dan kalimat. Dengan 6 kalimat aktif, 3 kalimat pasif, dan 2 predikat pada edisi 3 April 2015. Sedangkan pada edisi 1 Juli 2015 terdiri dari 11 kalimat aktif, 4 kalimat pasif, dan 19 predikat. Pilihan kata yang digunakan pada ideologi terdiri dari aktor, struktur atau sintaksis, evidentialitas, modalitas, permainan angka, metafora, dan retorika. Ditemukan juga konsep pilihan kata pada klasifikasi peradaban bangsa, warna kulit, dan jarak. Pilihan kata yang digunakan pada aktor terdiri dari anggota kelompok (ingroup) ASD, anggota di luar kelompok (outgroup) ASD, dan kelompok netral. Dapat disimpulkan bahwa ASD lebih berpihak kepada ingroup atau anggota kelompok Miyamoto.Item Tablet AO 7673 dan Tablet IM 58430 Mengenai Dinasti Agade: Kajian Rekonstruksi Sejarah(2017-05-17) AANG SUDRAJAT; Titin Nurhayati Mamun; Tidak ada Data DosenTesis ini berjudul Tablet AO 7673 dan Tablet IM 58430 Mengenai Dinasti Agade: Kajian Rekonstruksi Sejarah. Tablet dan salinan tangan ditulis dengan aksara Cuneiform berbahasa Sumeria dalam bentuk narasi sejarah. Salinan tangan dari Miguel Civil yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Journal of Americal Oriental Society dan Cuneiform Digital Library Initiative. Edisi teks kedua tablet dihasilkan dengan menggunakan bantuan formula tabel bantu yang penulis susun untuk mempermudah proses investigasi filologis. Hasil penelitian berupa salinan digital, transliterasi, transkripsi dan terjemahannya dalam bahasa Indonesia. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Desktriptif Analisis Komparatif dengan menggunakan metode kajian naskah tunggal dengan edisi diplomatik. Sekitar 20 % tanda dalam buku tanda MesZL yang disusun oleh Borger dapat ditemukan dalam kedua tablet tersebut. Edisi teks yang dihasilkan kemudian digabungkan dengan sumber-sumber lain untuk mendapatkan sebuah rekonstruksi sejarah yang lengkap. Kerangka Cox’s Neo-Gramscian Theory kemudian dipakai untuk menganalisis proses perubahan dan dinamika persaingan agen-agen kekuasan yang ada yang memungkinkan Dinasti Agade muncul sebagai kekuatan dominan. Narasi yang diungkap dalam AO 7673 dan IM 58430 menggambarkan pentingnya kondisi alam terutama iklim dan letak geografis dalam menentukan pemenang pertarungan kekuasaan di Mesopotamia Kuno. Legitimisasi kekuasaan Dinasti Sargon datang bersifat after the fact dari kemampuan organisasionalnya mengolah berbagai sumber material, institusi, dan ideologi yang ada di sekitarnya.