Ilmu Sastra (S2)
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Ilmu Sastra (S2) by Title
Now showing 1 - 20 of 79
Results Per Page
Sort Options
Item العقد الفريد والدرّ النّضيد فى رواية قالون بالتّجويد NASKAH AL-IQDU AL-FARĪD WA AD-DURRU AN-NAḌĪD FĪ RIWĀYATI QĀLŪN BI AT-TAJWĪD KAJIAN FILOLOGI DAN KARAKTERISTIK QIRAAT RIWAYAT QALUN(2018-10-08) ACEP ILAN NAWAWI; Titin Nurhayati Mamun; Ade KosasihNaskah ini berjudul Al-`Iqdu Al-Farīd wa Ad-Durru An-Naḍīd fī Riwāyati Qālūn bi At-Tajwīd, Kajian Filologi dan Karakteristik Qiraat Riwayat Qalun. Naskah IFQ berisi teks tentang kaidah Qiraat Riwayat Qalun, menggunakan aksara Arab sebagai sarana perwujudan teks dan berbahasa Arab. Naskah IFQ penting dikaji dengan menggunakan kajian filologis guna menghasilkan edisi teks yang bersih dari penyimpangan/ kesalahan tulis, menghasilkan terjemahan yang resentatif dan mudah dipahami oleh masyarakat, serta menghasilkan isi teks dengan mengungkap fungsi naskah sekaligus perbedaan dasar antara Riwayat Qalun dengan Riwayat Hafs dalam 30 juz. Teks naskah IFQ disajikan dalam bentuk prosa yang bersisi tentang kaidah Qiraat Qalun yang ditulis dalam bentuk prosa. Cakupan isinya meliputi masalah perbedaan bacaan Riwayat Qalun dari Imam Nafi, silsilah sanad periwayatannya, serta rincian perbedaan bacaan lengkap dengan contohnya, yang ditulis pada abad ke sebelas Hijriah. )1166, H bertepatan dengan 1752 M). Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif analisis yang meliputi kritik naskah dengan tahapan inventarisasi naskah, deskripsi naskah, transliterasi teks, suntingan teks, terjemahan teks, serta analisis isi. Metode kajian teks didasarkan pada legger “landasan” dengan menggunakan edisi kritis pada proses rekontruksi teks. Hasil penelitian menunjukkan bahwa naskah IFQ berisi teks kaidah yang disajikan dalam bentuk prosa. Penyimpangan/ kesalahan yang terdapat pada naskah IFQ ini adalah: Substitusi 15%, Omisi 50%, Adisi 30%, dan transposisi 5%. Fungsi naskah IFQ merupakan bentuk Rumusan Kaidah Qiraah Qalun agar mempermudah bagi siapapun yang ingin membaca Alquran tanpa dipaksakan dalam satu riwayat cara baca quran. Karakteristik yang paling mendasar dalam bacaan Riwayat Qalun pada surat Al-Fatiah misalnya dibaca pendek mim pada kata maliki yaumiddin, dan menggunakan wau silah dalam mim jamak pada kata ‘alihimū gairil dan bi’alaihimū wala ad-dhāllin.Item AKTA JUAL BELI DAN IKRAR WAKAF TANAH BUPATI SUMEDANG PANGERAN ARIA SOERIA ATMADJA: EDISI TEKS, KEABSAHAN DOKUMEN HUKUM, DAN GAMBARAN PELAKSANAAN HUKUM AGRARIA PADA TAHUN 1915(2022-08-03) ERY GIANA FITRIATNO; Ikhwan; Titin Nurhayati MamunTesis ini berjudul Akta Jual Beli dan Ikrar Wakaf Tanah Bupati Sumedang Pangeran Aria Soeria Atmadja: Edisi Teks, Keabsahan Dokumen Hukum, dan Gambaran Pelaksanaan Hukum Agraria pada Tahun 1915. Naskah yang menjadi objek penelitian ini adalah naskah yang merupakan dokumen hukum jual-beli (AJB) dan naskah yang merupakan dokumen hukum ikrar wakaf (AIW). Dua naskah di produksi di Conggeang pada tahun 1915. Naskah AJB ditulis menggunakan aksara Cacarakan dan aksara Pegon dengan berbahasa Sunda. Sedangkan naskah AIW ditulis menggunakan aksara Arab dan Pegon dengan berbahasa Arab dan Sunda. Naskah AJB dan AIW terlebih dahulu dikaji secara filologis, dimulai dari penggunaan metode kajian naskah berupa metode edisi faksimile dan diplomatik. Adapun metode kajian teks menggunakan deskriptif analitis. Pada naskah AJB ditemukan 15 kategori karakteristik. Sedangkan pada naskah AIW ditemukan 8 kategori karakteristik yang terdapat dalam naskah. Pada naskah dokumen hukum dapat diterapkan teori formulaik, terutama pada naskah AJB formula pertama adalah identitas penjual. Kedua adalah formula pernyataan kesediaan untuk menjual yang kemudian di lanjutkan dengan keterangan dari objek yang akan dijual. Formula ketiga adalah identitas pihak pembeli, dan besaran uang yang harus dibayarkan serta cara pembayaran nya. Adapun untuk Formula Naskah AIW adalah “Ini menjadi sebuah tanda kekuatan”. Sedangkan untuk gambaran dari pelaksanaan hukum agraria pada tahun 1915, pada peristiwa hukum jual-beli tanah antara Bapak Jumsi sebagai pemilik tanah dan Pangeran Aria Soeria Atmadja sebagai pembeli dapat dinyatakan bahwa peristiwa hukum tersebut sah dan memiliki kekuatan hukum. Kemudian untuk peristiwa ikrar wakaf yang terdapat dalam naskah AIW juga telah sesuai, maka peristiwa beserta bukti dari peristiwa tersebut sah dan memiliki kekuatan hukum. Dokumen hukum berupa naskah AJB dan naskah AIW merupakan dokumen hukum yang dinyatakan sah serta merupakan akta otentik atas peristiwa jual-beli tanah dan ikrar wakaf tanah. Berdasarkan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (UUPA), Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah, Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 1998 Tentang Peraturan Jabatan Pejabat Pembuat Akta Tanah, KUP Perdata (Kitab Undang-Undang Hukum Perdata), HIR, dan RBg.Item BAHASA SUNDA DI KECAMATAN DAYEUHLUHUR KABUPATEN CILACAP: KAJIAN GEOGRAFI DIALEK(2016-10-12) TAUFIK SETYADI ARAS; Cece Sobarna; WahyaBahasa Sunda memiliki berbagai variasi, yaitu variasi temporal, variasi sosial, dan variasi geografis. Secara geografis, wilayah pemakain bahasa Sunda tidak hanya di Jawa Barat, tetapi juga di sebagian barat Provinsi Jawa Tengah, termasuk Kecamatan Dayeuhluhur Kabupaten Cilacap. Masalah dalam penelitian ini adalah mengenai status bahasa Sunda Dayeuhluhur, inovasi leksikal dalam bahasa Sunda Dayeuhluhur serta distribusi geografisnya. Penelitian ini menggunakan teori yang diungkapkan oleh Ayatrohaedi (1985), Mahsun (2005), Lauder (2007), Djajasudarma (2013), Wahya (2015), dan Sariono (2016). Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan metode deskriptif-sinkronis. Data dikumpulkan dengan metode simak dengan teknik cakap dan rekam. Hasil kajian menunjukkan bahwa jarak perbedaan bahasa Sunda Baku dengan bahasa Sunda Dayeuhluhur sebesar 31 persen berdasarkan penghitungan dialektometri leksikal, sehingga termasuk kategori perbedaan subdialek. Bahasa Sunda Dayeuhluhur mengalami inovasi internal yang terdiri dari inovasi fonologi dan morfofonemis, inovasi morfologi, dan inovasi leksikal. Inovasi eksternal yang berupa kata serapan dari bahasa lain juga ada dalam bahasa Sunda Dayeuhluhur. Ditemukan pula kosakata relik bahasa Sunda dan kosakata khas setempat. Dari pemetaan unsur bahasa diperoleh bahwa sebaran unsur bahasa berbeda-beda. Ada unsur bahasa yang tersebar luas di beberapa desa yang diteliti, ada pula yang hanya ditemukan di satu atau dua desa yang diteliti.Item Cerita Calon Arang karya Pramoedya Ananta Toer dan Janda dari Jirah karya Cok Sawitri dalam Kajian Intertekstual(2017-12-21) NETARI MULYAWATI; Lina Meilinawati Rahayu; Tidak ada Data DosenPenelitian ini berjudul Calon Arang karya Pramoedya Ananta Toer dan Janda dari Jirah Arang dalam Kajian Intertekstual. Penelitian menggunakan pendekatan intertekstual berupa imitasi dan parodi yang dikemukakan Julia Kristeva, kemudian dikembangkan oleh Linda Hutcheon dan Yasraf Amir Piliang. Penelitian dilakukan dengan terlebih dahulu menganalisis tekstual CCA dan JDJ. Setelah itu, dilanjutkan dengan analisis relasi intertekstual antara CCA-DCA dan JDJ-DCA. Terdapat konvensi yang dipertahankan dalam CCA dan JDJ. Hasil kajian menunjukkan bahwa CCA memunculkan improvisasi cerita dan JDJ memunculkan transformasi cerita. Perbedaan signifikan yang terdapat pada parodi CCA-JDJ menunjukkan posisi pengarang. Posisi pengarang dianalisis melalui faktor geografis, faktor politis, dan faktor budaya. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa mitos tetap relevan untuk dipertahankan atau diparodikan oleh pengarang pada teks novel terkini, dengan cara improvisasi dan transformasi dalam novel yang mengangkat tema mitos. Dalam penelitian ini konvensi mitos Calon Arang dipertahankan dan diimprovisasi oleh pengarang CCA, sedangkan pengarang JDJ mentransformasikannya.Item FLOUTING MAXIMS IN CONVERSATIONAL STRATEGIES OF MALE AND FEMALE PRESENTERS IN AMERICAN TALK SHOWS: A SOCIOPRAGMATIC STUDY(2016-08-24) ELINE ROZALIYA WINARTO; Ypsi Soeria Soemantri; Elvi CitraresmanaABSTRACT This thesis entitled “Flouting Maxims in Conversational Strategies of Male and Female Presenters in American Talk Shows: A Sociopragmatic Study”. This study, furthermore, aims to figure out two objectives. The first objective is to find the conversational strategies in male and female American talk show presenters and the second objective is to analyse the flouting maxims of Grice’s cooperative principle from male and female American talk shows presenters’ conversational strategies. The data are taken from the utterances of male and female presenters of American talk shows. This descriptive study uses two ground theories, that is, Coates’ (2004) gender and conversational strategies and Grice’s (1975) cooperative principle and implicature. Conducting the research, it is found that male presenters prefer to use some conversational strategies, such as hedges, question tags, commands and directives, and swearing and taboo word. On the other hands, female presenters prefer to use conversational strategies of minimal responses, questions, and compliments. In addition, male presenters tend to flout the maxims most rather than female presenters. The highest maxim to flout in male presenters is maxim of quality. The result comes in order of the using of conversational strategy of hedges. Meanwhile, the highest maxim to flout in female presenters is maxim of manner. Female presenters use conversational strategy of question most which lead them to flout maxim of manner. ABSTRAK Tesis ini berjudul “Pelanggaran Maksim dalam Strategi Percakapan Pembawa Acara Pria dan Wanita di Talk show Amerika: Kajian Sosiopragmatik”. Kajian ini, lebih jauh, bertujuan untuk mengetahui dua tujuan. Tujuan pertama adalah untuk mengetahui strategi percakapan pembawa acara pria dan wanita di talk show Amerika dan tujuan kedua adalah untuk menganalisis pelanggaran maksim milik Grice dari penggunaan strategi percakapan pembawa acara pria dan wanita di talk show Amerika. Data penelitian ini diambil dari tuturan pembawa acara pria dan wanita dari beberapa talk show di Amerika. Penelitian deskriptif ini menggunakan dua teori dasar, yaitu teori dari Coates (2004) tentang Gender dan Strategi Percakapan serta teori dari Grice (1975) tentang Pelanggaran Prinsip Kerja sama dan Implikatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembawa acara pria menggunakan strategi percakapan seperti: kata-kata pelembut, kata-kata penegas, perintah dan petunjuk, serta kata-kata umpatan dan kata-kata tabu. Di sisi lain, pembawa acara wanita menggunakan strategi percakapan seperti: respon rendah, pertanyaan, dan pujian. Pembawa acara pria cenderung melanggar maksim kualitas dari prinsip kerja sama. Hal ini disebabkan pembawa acara pria banyak menggunakan strategi percakapan kata-kata pelembut. Sementara itu, pembawa acara wanita cenderung melanggar maksim cara dari prinsip kerja sama. Hal ini disebabkan oleh banyaknyaa penggunaan strategi percakapan pertanyaan oleh pembawa acara wanita.Item Gambaran Diskriminasi Dalam Novel Beyond The Cayenne Wall dan Saffron Dreams Karya Shaila Abdullah(2023-02-27) NURSYAKILLAH MUSAKAR; Amaliatun Saleha; Tisna PrabasmoroAbdullah merupakan salah satu penulis yang seringkali merekam peristiwa maupun konflik-konflik yang terjadi pada masyarakat Pakistan terutama tentang ketidakadilan yang dialami perempuan. Hal ini tergambar dalam dua karyanya yang berjudul Beyond The Cayenne Wall dan Saffron Dreams. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan bentuk-bentuk diskriminasi yang terdapat dalam novel Beyond The Cayenne Wall dan Saffron Dreams serta menjelaskan perlawanan diskriminasi yang dilakukan oleh tokoh-tokoh utama perempuan dalam Beyond The Cayenne Wall dan Saffron Dreams. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni metode deskriptif kualitatif untuk menganalisis kedua novel. Hasil dari penelitian ini mengungkapkan bagaimana bentuk-bentuk diskriminasi yang didapatkan oleh tokoh perempuan didalam novel diantaranya marginalisasi, stereotip, kekerasan, subordinasi, dan beban ganda. Selain itu juga penelitian ini mengungkapkan bagaimana perlawanan atau resistensi yang dilakukan oleh tokoh perempuan dalam novel ini seperti ketidaksetiaan, mengusir, hidup mandiri serta perlawanan secara pasif yang dilakukan oleh tokoh perempuan agar mendapatkan kebebasannya.Item GANGGUAN ARTIKULASI KONSONAN ANAK TUNARUNGU STUDI KASUS DI SEKOLAH DASAR LUAR BIASA YAYASAN MITRA ISWARA KAB.TASIKMALAYA KAJIAN PSIKOLINGUISTIK(2017-12-29) RATNA PATIMAH S.; Eni Karlieni; WahyaJudul tesis ini adalah “Gangguan Artikulasi Konsonan Anak Tunarungu Studi Kasus di SDLB Yayasan Mitra Iswara Kab.Tasikmalaya Kajian Psikolinguistik”. Anak tunarungu merupakan anak yang mengalami gangguan pada organ pendengarannya sehingga mengakibatkan ketidakmampuan mendengar, mulai dari tingkatan paling ringan sampai paling berat. Anak dengan ganggguan pendengaran atau tunarungu memiliki kemampuan yang terbatas untuk mengakses bunyi. Pemerolehan bunyi yang terganggu berdampak pula pada artikulasi bicara anak tunarungu. Kajian psikolinguistik berkaitan dengan tiga hal utama, yaitu komprehensi, produksi, dan pemerolehan bahasa. Hal tersebut melatarbelakangi peneliti untuk mengakaji lebih lanjut bagaimana produksi ujaran pada anak tunarungu dan kesulitan mereka dalam memproduksi ujaran khususnya dalam produksi konsonan.Adapun tujuan yang hendak dicapai, yaitu mendeskripsikan (1) artikulasi bunyi konsonan pada anak tunarungu; (2) gangguan artikulasi konsonan pada ujaran anak tunarungu. Penelitian mengenai artikulasi konsonan anak tunarungu ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian ini memiliki kekhasan data berupa tulisan atau teks. Adapun metode yang digunakan adalah studi kasus. Studi kasus tertarik dengan apa adanya data tanpa melakukan tindakan atau kontrol yang disengaja. Peneliti studi kasus secara spesifik mengamati karakteristik dari individu: anak tunarungu. Data diperoleh dengan merekam ujaran anak tunarungu. Pengumpulan data penelitian ini dengan metode teknik simak libat cakap (SLC) yang disertai dengan teknik rekam dan teknik catat. Sumber data utama penelitian ini adalah ujaran anak tunarungu berupa kata. Informan adalah tiga orang anak tunarungu. Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri sebagai observer, lembar observasi, dan alat rekam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak tunarungu cukup mampu mengujarkan konsonan bilabial, labiodental, dan dental. Gangguan artikulasi yang ditemukan adalah substitusi, omisi, dan adisi konsonan. Dari ketiga pola tersebut, substitusi adalah pola yang paling banyak ditemukan dalam ujaran anak tunarungu. Penghilangan konsonan banyak ditemukan pada posisi awal kata atau disebut omisi aferesis. Di sisi lain, penambahan bunyi aspiran atau adisi bunyi [h] pun cukup banyak ditemukan dalam ujaran anak tunarungu. Kata kunci: tunarungu, gangguan artikulasi, pemerolehan fonologi, psikolinguistik.Item GAYA BAHASA IDRUS DALAM KUMPULAN CERPEN DARI AVE MARIA KE JALAN LAIN KE ROMA(2023-03-15) MUHAMMAD AZIZ HABIBI; Ari Jogaiswara Adipurwawidjana; Muhamad AdjiABSTRAK Setiap penulis mempunyai gaya yang berbeda-beda dalam menuangkan setiap ide tulisannya. Penelitian ini ini bertujuan mendeskripsikan penggunaan gaya bahasa Idrus dalam kumpulan cerpen Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma, meliputi pola dan gaya penulisan serta gaya bahasa dan diksi yang digunakan Idrus. Dengan desain penelitian deskriptif kualitatif, objek penelitian sebuah kumpulan cerpen bejudul Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma, melalui teknik dokumentasi dengan analisis kualitatif, diketahui beberapa temuan gaya bahasa Idrus sebagai berikut. Pertama, teknik gaya bahasa Idrus dalam kumpulan cerpen ini menggunakan teknik pengulangan, perubahan, dan penundaan. Pola ini digunakan Idrus untuk menunjukkan gambaran zaman pada masa itu. Pengulangan, menunjukkan adanya kondisi yang berulang, yaitu zaman penjajahan Jepang yang terjadi setelah penjajahan Belanda. Penundaan, menunjukkan kondisi zaman itu yang harus menunda lagi Indonesia untuk memperoleh kemerdekaan. Kemudian perubahan, menunjukkan adanya perubahan kondisi yang terjadi antara penjajahan Belanda dan Jepang. Penjajahan Jepang dirasakan jauh lebih susah oleh rakyat Indonesia. Kondisi ini juga yang membuat Idrus ingin memantik semangat rakyat Indonesia melalui tulisannya untuk membuat perubahan, yakni kemerdekaan. Kedua, gaya bahasa perumpamaan atai simile menjadi gaya bahasa yang dominan muncul. Penggunaan gaya bahasa ini menunjukkan bahwa Idrus ingin memberikan gambaran yang detail mengenai kondisi zaman saat itu. Tujuannya adalah untuk memantik semangat pembaca sezaman agar dapat keluar dari kondisi berat akibat penjajahan Jepang. Gaya bahasa itu juga dapat memberikan gambaran kepada pembaca lintas zaman mengenai kondisi saat itu secara jelas. Kata kunci: gaya bahasa, pola pengulangan, penundaan, perubahanItem Hewan Peliharaan dalam Peribahasa dan Ungkapan Bahasa Jerman: Kajian Linguakulturologi(2023-08-03) SENJA FITHRANI BORGIN; Dian Indira; Nani DarmayantiPenelitian ini mengkaji kata hewan peliharaan dalam peribahasa dan ungkapan bahasa Jerman dari tinjuan Linguakulturologi. Pembahasan ini bertujuan menemukan peribahasa dan ungkapan bahasa Jerman yang memuat kata hewan peliharaan serta menjelaskana makna yang terkandung di dalamnya. Selain itu juga untuk menjelaskan mengenai makna dari peribahasa dan ungkapan tersebut dan hubungannya dengan budaya masyarakat Jerman. Data dikumpulkan dari kamus DUDEN Redewendungen (2008). Hasil analisis data dilakukan dengan metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan ada lima hewan peliharaan yang digunakan dalam peribahasa dan ungkapan bahasa Jerman, yaitu Die Katze (kucing), Der Hund (anjing), Der Maus (tikus), Der Fisch (ikan) dan Der Vӧgel (burung). Adapun makna yang muncul dari penggunaan hewan peliharaan dalam peribahasa dan ungkapan bahasa Jerman adalah makna positif dan negatif. Makna yang terkandung dalam peribahasa dan ungkapan bahasa Jerman dengan kata Die Katze adalah makna negatif; makna yang terkandung dalam peribahasa dan ungkapan bahasa Jerman dengan kata Der Hund adalah makna positif dan negatif; makna yang terkandung dalam peribahasa dan ungkapan bahasa Jerman dengan kata Der Maus adalah makna postif dan negatif; makna yang terkandung dalam peribahasa dan ungkapan bahasa Jerman dengan kata Der Fisch adalah makna negatif; makna yang terkandung dalam peribahasa dan ungkapan bahasa Jerman dengan kata Der Vӧgel adalah makna positif dan negatif. Makna yang paling banyak muncul dari kelima hewan peliharan tersebut adalah makna negatif.Item Hibriditas Imigran di Jerman dalam dua Kumpulan Ceita Pendek Antologi Karaoke karya Wladimir Kaminer dan Ganz schoen deutsch: meine tuerkische Familie und Ich karya Dilek Gungoer(2019-03-06) ANDINA MEUTIA HAWA; Lina Meilinawati Rahayu; Nirredatiningtyas Rinaju PurnomowulanTesis ini berjudul Hibriditas Imigran di Jerman dalam dua antologi cerpen karya penulis imigran Wladimir Kaminer berjudul yang Karaoke, serta antologi cerpen Ganz schӧn Deutsch: meine türkische Familie und ich karya Dilek Güngӧr. Penelitian ini berangkat dari kemunculan pengarang imigran yang menuangkan kisah hidupnya ke dalam berbagai bentuk karya sastra berupa novel, cerpen, puisi, dan juga karya –karya pengarang imigran tersebut telah diakui dan digolongkan dalam wacana kesusasteraan kontemporer Jerman. Penulisan tesis ini ditujukan untuk memperlihatkan gagasan hibriditas identitas tokoh – tokoh imigran yang terdapat dalam sepuluh cerpen yang dijadikan objek penelitian. Penelitan ini menggunakan teori narasi dan fokalisasi sebagai bagian teori naratologi untuk melihat bagaimana identitas hibrid tokoh tertuang dalam kesepuluh cerpen. Pembahasan terhadap objek kajian dibagi berdasarkan isu-isu dominan yang ditunjukan oleh teks. Isu-isu tersebut mencakup permasalahan identitas tokoh imigran, pembentukan identitas baru tokoh imigran, dan bentuk kompromi tokoh imigran terhadap identitas hibridnya. Hasil analisis terhadap sepuluh cerpen tersebut memperlihakan bentuk identitas yang hibrid dalam diri tokoh imigran. Adapun bentuk hibriditas tersebut muncul setelah para tokoh keluar dari posisi Liyan-nya sebagai imigran untuk menjadi ‘ Diri’. Selain itu, penerapan teori hibriditas Hall dan Bhabha yang dalam penelitian ini juga membuktikan bahwa identitas merupakan suatu konsep yang cair .Item Hiponimi dan Penamaan BMW dan Mercedes-Benz dalam Majalah Auto Bild Indonesia:Kajian Semantik Leksikal(2014-08-26) BARI PRATAMA PUTRA; Wahya; Dian IndiraTesis ini berjudul �Hiponimi dan Penamaan BMW dan Mercedes-Benz dalam Majalah Auto Bild Indonesia: Kajian Semantik Leksikal�. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hiponimi dan penamaan yang terdapat di dalam produk mobil BMW dan Mercedes-Benz sehingga berbagai informasi tentang produk dan varian produk mobil BMW dan Mercedes-Benz dapat terjelaskan secara tepat, proporsional, dan reperesentatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Auto Bild Indonesia edisi 12�25 Maret 2014, edisi terbaru Auto Bild Indonesia sebelum penelitian ini dilakukan. Kajian pustaka yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) teori semantik yang di dalamnya tercakup teori semantik leksikal, teori hiponimi, dan teori penamaan; (2) teori morfologi yang di dalamnya tercakup teori abreviasi dan teori singkatan; (3) teori sintaksis yang di dalamnya tercakup teori frase; (4) teori leksikologi yang di dalamnya tercakup teori leksikon; (5) teori node (simpai); (6) teori otomotif. Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah (1) hiponimi BMW dan Mercedes-Benz dalam Majalah Auto Bild Indonesia dan (2) penamaan BMW dan Mercedes-Benz dalam Majalah Auto Bild Indonesia. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hiponimi dan penamaan BMW dan Mercedes-Benz dalam Majalah Auto Bild Indonesia terdiri atas berbagai tipe hiponimi dan penamaan dalam produk dan varian produk BMW dan Mercedes-Benz. Hiponimi BMW terdiri atas sembilan tipe hiponimi, sedangkan hiponimi Mercedes-Benz terdiri atas tiga belas tipe hiponimi. Penamaan BMW terdiri atas 48 tipe penamaan, sedangkan penamaan Mercedes-Benz terdiri atas 41 tipe penamaan. Kata kunci: hiponimi, penamaan, semantik leksikal, dan Auto Bild Indonesia.Item Horoskop Jawa Pada Abad 16 Dalam Naskah Raspatikalpa(2011) LILIS RESTINANINGSIH; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenABSTRAK LILIS RESTINANINGSIH. 2014. 180120110507. Horoskop Jawa Pada Abad 16 Dalam Naskah Raspatikalpa Tesis: Program Studi Ilmu-Ilmu Sastra Program Magister Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran Ramalan sudah dilakukan sejak jutaan tahun yang lalu. Metode ramalan ada berbagai macam salah satunya adalah dengan menggunakan hari lahir. Nenek moyang kita juga mewariskan naskah atau manuscript yang berisi tentang metode ramalan salah satunya adalah naskah Raspatikalpa. RPK merupakan naskah Merapi-Merbabu yang menjadi koleksi dari PNRI yang tergolong naskah jamak dengan 16 naskah dengan judul yang sama dan satu naskah berjudul berbeda yaitu Basundarikalpa. RPK memiliki sistem aksara dan bahasa yang unik. RPK berisi tentang ramalan dan perwatakan manusia berdasarkan hari lahir dalam siklus minggu 7 harian (saptawara). Penelitian secara filologis harus dilakukan agar naskah RPK dapat dibaca oleh masyarakat luas. Penelitian filologis bertujuan untuk menyajikan suntingan teks RPK yang bersih dari kesalahan beserta dengan terjemahannya. Pembacaan secara hermeneutik juga perlu dilakukan untuk mengungkap makna simbol dan fungsi yang terkandung dalam naskah RPK. Terkait penelitian filologi tahapan yang dilakukan antara lain pelacakan naskah, inventarisasi, perbandingan guna menentukan naskah dasar edisi. Prinsip edisi teks RPK dilakukan dengan menggunakan prinsip kerja metode naskah landasan (legger). Teks hasil edisi kemudian diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia berdasarkan prinsip kerja terjemahan bebas dan terjemahan parsial. Terkait dengan pendekatan hermeneutika, didahului dengan mengkaji struktur naratif dan alur guna menginterpretasikan makna RPK. Pendekatan Hermeneutik hanya sampai pada aspek pragmatiknya saja. Hasil penelitian terhadap naskah RPK menunjukan bahwa naskah RPK dengan kode A (131) merupakan naskah yang paling unggul dan digunakan sebagai naskah dasar edisi teks. RPK memuat perwatakan manusia berdasarkan saptawara dipengaruhi oleh padewaan dan unsur-unsur yang menaunginya. Perhitungan hari baik dan hari buruk didasarkan pada neptu atau urip yang melekat pada hari lahir. Perhitungan hari baik digunakan dalam pelaksanaan daur hidup. Berdasarkan aspek pragmatiknya naskah Raspatikalpa pada masanya berfungsi sebagai falsafah hidup; bagian dari religiusitas; bagian dari proses inisiasi dalam fase kehidupan manusia; dan sebagai jimat. Kata kunci: Naskah, Raspatikalpa, Saptawara, weton, urip, watak, daur hidup.Item HUBUNGAN STRUKTUR DAN MAKNA DALAM NASKAH RISĀLAH FĪ IRŌBI JĀA ZAIDUN KARYA AHMAD ZAINI DAHLAN (Edisi Teks dan Kajian Isi)(2022-04-14) NIDA NURFAZRIAH; Ade Kosasih; Titin Nurhayati MamunPenelitian ini membahas suntingan serta isi naskah Risālah Fī I’rōbi Jāa Zaidun. Naskah Risālah Fī I’rōbi Jāa Zaidun Zaidun. Naskah Risālah Fī I’rōbi Jāa Zaidun. Naskah Risālah Fī I’rōbi Jāa Zaidun Zaidun adalah naskah yang penulis temukan dari koleksi online King Saud University. Naskah ini ditulis oleh Ahmad Zaini Dahlan tahun 1304 H. Tujuan penelitian ini adalah untuk menyajikan suntingan teks serta terjemahannya secara tepat agar dapat diterima serta dipahami oleh masyarakat modern sekarang ini. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik, yang dalam langkah-langkahnya disesuaikan dengan langkah-langkah penelitian Filologi, sehingga data yang terdapat pada objek pun dapat dideskripsikan secara tuntas. Naskah Risālah Fī I’rōbi Jāa Zaidun. Naskah Risālah Fī I’rōbi Jāa Zaidun Zaidun ini berisikan tentang penjelasan struktur kalimat Jāa Zaidun dan bagaimana makna kalimat tersebut ditinjau dari beberapa disiplin ilmu. Dalam pengedisian naskah Risālah Fī I’rōbi Jāa Zaidun. Naskah Risālah Fī I’rōbi Jāa Zaidun Zaidun terdapat bentuk aksara Arab yang salah tulis pada naskah meliputi 21 substitusi, 754 lakuna, dan 13 adisi. Penulis berharap dari penelitian ini kiranya dapat mendatangkan manfaat bagi setiap pihak, lebih khusus menjadi suatu referensi bagi kajian filologi dan linguistik. Penelitian ini membahas suntingan serta isi naskah Risālah Fī I’rōbi Jāa Zaidun. Naskah Risālah Fī I’rōbi Jāa Zaidun adalah naskah yang penulis temukan dari koleksi online King Saud University. Naskah ini ditulis oleh Ahmad Zaini Dahlan tahun 1304 H. Tujuan penelitian ini adalah untuk menyajikan suntingan teks serta terjemahannya secara tepat agar dapat diterima serta dipahami oleh masyarakat modern sekarang ini. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik, yang dalam langkah-langkahnya disesuaikan dengan langkah-langkah penelitian Filologi, sehingga data yang terdapat pada objek pun dapat dideskripsikan secara tuntas. Naskah Risālah Fī I’rōbi Jāa Zaidun ini berisikan tentang penjelasan struktur kalimat Jāa Zaidun dan bagaimana makna kalimat tersebut ditinjau dari beberapa disiplin ilmu. Dalam pengedisian naskah Risālah Fī I’rōbi Jāa Zaidun terdapat bentuk aksara Arab yang salah tulis pada naskah meliputi 21 substitusi, 754 lakuna, dan 13 adisi. Penulis berharap dari penelitian ini kiranya dapat mendatangkan manfaat bagi setiap pihak, lebih khusus menjadi suatu referensi bagi kajian filologi dan linguistik.Item Identitas Imigran Muslim dalam Novel The Girl in the Tangerine Scarf Karya Mohja Kafh dan American Dervish Karya Ayad Akhtar(2022-06-05) RIKA HANDAYANI; Lina Meilinawati Rahayu; Tidak ada Data DosenTesis ini yang berjudul ‘Identitas imigran Muslim dalam novel The Girl in the Tangerine Scarf karya Mohja Kafh dan novel American Dervish karya Ayad Akhtar’ bertujuan menganalisis bagamana identitas imigran Muslim ditampilkan dalam tataran analisis struktur dan konteks diaspora. Dengan mengacu kepada teori naratologi Gerrard Genette, identitas menurut Hall, diaspora menurut Clifford dan latar sosial imigran Muslim di Amerika, riset ini menunjukkan bagaimana konstruksi identitas imugran Muslim ditampilkan melalui struktur naratif dan konteks diaspora. Hasil analisis menunjukkan bahwa struktur narasi kedua novel dibangun melalui teknik penceritaan alur maju dan alur mundur sebagaimana ditunjukkan oleh penggunaan prolepsis dan analepsis; posisi narator yang berbeda yaitu author narrator dan character narrator; perbedaan fokalisator dan penggambaran latar. Hal ini menunjukkan adanya generalisasi, marjinalisasi, perjalanan ke tempat lain, pemosisian identitas dalam The Girl in the Tangerine Scarf. Sementara itu, multi perspektif tentang Islam, dualisme perspektif tentang Yahudi, krisis identitas dan pemosisian identitas dimunculkan dalam American Dervish. Tesis ini juga menunjukkan bahwa tokoh-tokoh imigran Muslim dalam kedua novel berinteraksi dengan individu-individu dengan latar belakang ras, gender, dan agama yang beragam. Hal ini berkontribusi terhadap konstruksi identitas melalui pemertahanan dan penolakan terhadap budaya asal, dan budaya dominan atau budaya hostland, dan negosiasi antara imigran Muslim dengan masyarakat dan situasi Amerika. Dengan demikian, para tokoh imigran Muslim dalam kedua novel memiliki identitas yang nonesensial dan juga ‘cair’ sebagaimana terlihat dari konstruksi identitas yang akan terus berlangsung.Item INOVASI LEKSIKAL BAHASA JAWA DI KABUPATEN PRINGSEWU LAMPUNG(2018-04-19) DESI KURNIAWATI; Eni Karlieni; Eni KarlieniABSTRAK Tesis ini berjudul “Inovasi Leksikal Bahasa Jawa di Kabupaten Pringsewu Lampung: Kajian Geolinguistik”. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Metode dan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode simak serta teknik cakap dan teknik rekam. Penelitian ini dilakukan di 10 desa yang diambil dari lima kecamatan yang ada di Kabupaten Pringsewu. Hasil penelitian menunjukan bahwa terjadi inovasi, inovasi tersebut meliputi inovasi fonetis, inovasi morfologi dan inovasi leksikal. Pada inovasi fonetis yang dimunculkan sebanyak 50 data ditemukan 111 varian dengan varian perubahan bentuk vokal dengan jumlah terbanyak. Selain itu jugan ditemukan penambahan konsonan, penggantian konsonan, vokal, serta terdapat kata serapan Bahasa Indonesia. Pada kata serapan penulis memunculkan 19 kata. Pada inovasi morfologi ditemukan prefiks, sufiks, prefiks dan sufiks dan reduplikasi. Inovasi leksikal dimuncukan data sebanyak 9 kata.Item Inovasi Leksikal Bahasa Lampung Cikoneng di Desa Cikoneng Kenyamatan Anyar Kabupaten Serang Provinsi Banten(2014-08-25) KHOEROTUN NISA LISWATI; Dian Indira; WahyaABSTRAK Tesis ini berjudul “Inovasi Leksikal Bahasa Lampung Cikoneng di Desa Cikoneng Kecamatan Anyar”. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode pengamatan langsung dan metode simak. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik wawancara, catat, dan rekam. Metode dan teknik analisis data yang digunakan masing-masing adalah metode padan dan teknik hubung banding. Penelitian dilakukan pada empat titik pengamatan pada empat kampung dalam satu desa di Desa Cikoneng Kecamatan Anyar. Sampel informan setiap titik pengamatan berjumlah satu orang. Instrumen penelitian yang digunakan untuk berwawancara berupa daftar pertanyaan yang memuat 434 butir pertanyaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi inovasi internal dan inovasi eksternal. Kedua inovasi tersebut menyebar secara tidak merata di titik pengamatan yang diamati. Inovasi internal bahasa Lampung Cikoneng setempat menampilkan 71 varian, yaitu 36 varian inovasi leksikal penuh, 33 varian inovasi fonetis, dan 2 varian inovasi makna. Inovasi eksternal bahasa Lampung Cikoneng setempat menampilkan 59 varian, yaitu 17 varian berupa unsur serapan dari bahasa Jawa Banten, 26 varian berupa kata serapan bahasa Sunda Banten, dan 16 varian berupa unsur serapan dari bahasa Indonesia. ABSTRACT The thesis is entitiled ”Lexical Inovation in Language of Lampung Cikoneng at Cikoneng Anyar Subdistrict”. The research method use is qualitative method. The data collection method uses direct observation and metode simak. The data collection tehnique uses interview, taking a note, and recording. Data analysis method uses metode padan and hubung banding. The research is conducted in four observation focus areas in four villages of Cikoneng Anyar subdistrict. Sample of Informan in each observation focus area is one person. The use of research instrument to interview is a list of question that consists of 434 questions. The result research shows that there is an internal and external inovation. Both of inovation spread out inconsistently in the observation focus area that is observed. Internal inovation of local languange of Lampung Cikoneng presents 71 variants, there are 36 full inovation lexical variants, 33 phonetic inovation variants, and 2 meaning inovation variants. External inovation of local languange of Lampung Cikoneng presents 59 variants, there are 17 variants that has an element of borrowing from Javanese Banten, 26 variants that has a borrowing of Sundanese Banten, and 16 variants that has an element of borrowing from Indonesian.Item ISU PERUNDUNGAN DALAM LIMA NOVEL ANAK TERBITAN KKPK(2022-02-15) ANDARINI RANI PROBOWATI; Aquarini Priyatna; HazbiniTulisan ini bertujuan untuk menunjukkan isu perundungan dalam lima novel KKPK yang diterbitkan oleh Dar! Mizan. Perundungan dilakukan oleh tokoh perempuan terhadap teman sebayanya yang juga perempuan. Teori strategi naratif yang dikemukakan oleh Bal (1997) dan Fludernik (1997), serta teori perundungan oleh Priyatna (2010) digunakan untuk membahas isu perundungan. Analisis fokalisator menunjukkan adanya isu perundungan yang digambarkan melalui sikap tokoh perempuan sebagai pelaku dan korban perundungan. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perundungan yang ditampilkan secara spesifik melalui tokoh perempuan dan menunjukkan adanya relasi antartokoh perempuan sebagai bentuk representasi isu perundungan. Kenikmatan sadistik yang dialami pelaku terhadap korban menjadi hal yang biasa. Perundungan yang digambarkan merupakan bagian dari kategori perundungan secara fisik, sosial, dan verbal. Penelitian ini menemukan perbedaan keberpihakan narator. Dalam dua novel, posisi narator tidak berpihak kepada korban perundungan sehingga dapat diargumentasikan bahwa narator bersikap pasif terhadap isu perundungan. Dalam tiga novel lainnya, posisi narator yang semula bersikap pasif terhadap korban akhirnya menjadi aktif karena menunjukkan perlawanan yang dilakukan oleh tokoh korban perundungan.Item Kakawin Indra Bandhana: Edisi Teks, Analisis Struktur, dan Interteks(2014-06-29) DWI MAHENDRA PUTRA; Titin Nurhayati Mamun; Titin Nurhayati MamunPenelitian ini mengkaji teks Kakawin Indra Bandhana, mencakup pokok bahasan filologi dan kesastraan teks. Tujuan dari penelitian ini ialah tersajinya teks yang bersih dari kesalahan, membuat terjemahan ke dalam bahasa Indonesia, membedah struktur teks baik forma maupun naratif, memaparkan keterkaitan teks Kakawin Indra Bandhana dengan teks hipogram. Guna mencapai tujuan tersebut maka digunakanlah penelitian filologi dan sastra. Berkaitan dengan penelitian filologi tahapan yang dipergunakan antara lain: (1) pelacakan dan inventarisasi naskah; (2) membandingan naskah-naskah yang ditemukan berjumlah tiga buah naskah; (3) penetapan naskah yang diedisi. Edisi teks Kakawin Indra Bandhana dilakukan dengan prinsip kerja metode edisi kritis atau metode landasan. Teks hasil edisi diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia berdasarkan prinsip kerja metode terjemahan idiomatik dan harfiah Berdasarkan pendekatan sastra, khususnya pendekatan struktural aspek-aspek kesastraan Kakawin Indra Bandhana dikaji melalui struktur formal dan naratif guna mengetahui keterkaitan teks Kakawin Indra Bandhana dan teks Uttarakanda sebagai hipogramnya. Dengan matriks úakti yang diaktualisasikan dalam bentuk model anugraha. Model anugraha inilah yang mengerakan cerita secara keseluruhan. Kakawin Indra Bandhana dalam penyajiannya juga mengalami dinamika sastra. Di satu sisi mengikuti pola kakawin umumnya, di sisi lain Kakawin Indra Bandhana berada di antara ketegangan konvensi dan inovasi. Ketegangan konvensi budaya Bali yang dilakukan oleh pengarang tampak pada penguraian judul yang sekaligus menjadi insiden utama yakni kekalahan Dewa melawan Raksasa. Namun pada akhir cerita setelah insiden utama pengarang justru melakukan pemutar balikan hipogram yang bertujuan untuk memenangkan pandangan umum pembaca berupa mengembalikan konvensi budaya Bali yang awalnya ditentang. Pemutarbalikan cerita sekaligus merupakan refleksi pengarang untuk dapat mengilustrasikan kudeta yang dialami oleh Dalem Di Made yang dilakukan oleh patihnya yang bernama I Gusti Agung Maruti pada tahun 1686. I Dewa Agung Jambe berhasil mengembalikan kedaulatan Ayahnya pada tahun 1687 dengan cara melakukan serangan balasan yang dibantu oleh laskar gabungan.Item KALIMAT PERMOHONAN DIREKTIF BAHASA JEPANG DAN BAHASA JAWA : TINJAUAN SOSIOLINGUISTIK(2017-01-03) TEGUH SANTOSO; Puspa Mirani Kadir; Puspa Mirani KadirPenelitian ini berjudul ‘‘Kalimat Permohonan Direktif Bahasa Jepang dan Bahasa Jawa: Tinjauan Sosiolinguistik’’. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan teknik pengkajian data menggunakan metode padan yang bersifat sosiolinguistik dengan menggunakan teknik pendekatan linguistik kontrastif. Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari berbagai data dialog campuran, di antaranya: data novel Shin Suikoden, skrip drama Jin naskah Ketoprak Wiswakarman dan majalah Panjebar Semangat. Teori yang digunakan dalam penelitian ini di antaranya adalah deskripsi tentang kalimat permohonan direktif bahasa Jepang dan bahasa Jawa antara lain: Ishii (1984), Poedjosoedarmo (1979), Masuoka (1999), Sasangka (2004), dan Wedhawati (2005). Metode penelitian kualitatif yang digunakan adalah telaah dari Sudaryanto (1993). Teori sosiolinguistik dalam penilitian ini berasal dari Nababan (1993), dan Sanada (2000). Berkenaan dengan linguistik kontrastif digunakan Tarigan (1992) dan Takahashi (1998). Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi mengenai perbedaan dan persamaaan kalimat permohonan direktif bahasa Jepang dan bahasa Jawa berdasarkan pada data dialog. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kalimat permohonan direktif bahasa Jepang dan bahasa Jawa berjumlah 40 data yang terbagi menjadi kalimat permohonan direktif bahasa Jepang terdapat 20 data dan kalimat permohonan direktif bahasa Jawa terdapat 20 data yang digunakan oleh penutur dan petutur adalah tingkatan futsuugo dengan unggah-ungguh ngoko, teineigo dengan madya/krama, sonkeigo dengan krama inggil dan kenjougo dengan krama andhap.Item Keluarga Matrilineal Minangkabau Dalam Dua Novel Berlatar Belakang Budaya Minangkabau(2019-12-11) RENTI MAHKOTA; Aquarini Priyatna; Sri Rijati WardianiPenelitian ini bertujuan untuk menunjukkan potret keluarga matrilineal Minangkabau dan perubahan kultural dalam masyarakat Minangkabau khususnya di dalam keluarga matrilineal Minangkabau yang digambarkan melalui tokoh, alur cerita, dan latar yang ditampilkan dalam dua novel berlatar belakang budaya Minangkabau, yaitu novel Aku Tidak Membeli Cintamu karya Desni Intan Suri dan Maransi karya A.R Rizal. Untuk menunjukkan potret keluarga matrilineal Minangkabau dan perubahan sosial masyarakat Minangkabau khususnya di dalam keluarga matrilineal Minangkabau yang digambarkan melalui tokoh, alur cerita, dan latar yang ditampilkan dalam dua novel berlatar budaya Minangkabau, peneliti menggunakan teori sosiologi sastra sebagai landasan dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, di dalam kedua novel ditemukan potret keluarga matrilineal Minangkabau yang berbeda dari sistem sebelumnya, yaitu potret keluarga matrilineal yang menganut sistem matriarkal-matrilneal. Matriarkal-matrilineal mengacu kepada garis keturunan yang ditarik dari pihak perempuan (ibu), juga kekuasaan utama di dalam keluarga berada di pihak perempuan (ibu). Kedua, dalam novel Aku Tidak Membeli Cintamu perubahan kultural masyarakat Minangkabau khususnya di dalam keluarga matrilineal Minangkabau yang digambarkan melalui tokoh, alur cerita dan latar, yaitu pudarnya peran mamak di dalam keluarga matrilineal dan hilangnya sosok bundo kanduang di dalam keluarga matrilienal. Dalam novel Maransi, perubahan kultural masyarakat Minangkabau khususnya di dalam keluarga matrilineal Minangkabau yang digambarkan melalui tokoh, alur cerita, dan latar adalah hilangnya peranan mamak di dalam keluarga matrilineal dan hilangnya wibawa datuak di dalam keluarga dan masyarakat.