Ilmu Kesehatan Gigi Anak (Sp.)
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Ilmu Kesehatan Gigi Anak (Sp.) by Subject "Aloe vera"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
Item UJI KESETARAAN ANTARA ALOE VERA DAN KLORHEKSIDIN BERDASARKAN JUMLAH KOLONI STREPTOCOCCUS MUTANS ATCC 25175 SECARA IN VITRO(2015-10-20) SELLY PATAWULANDARI; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenStreptococcus mutans adalah bakteri yang memiliki peranan penting proses terjadinya karies gigi. Bakteri ini mampu menfermentasi sukrosa menjadi glukan yang berfungsi sebagai media perlekatan awal bakteri pada gigi dan menghasilkan asam yang berperan terjadinya karies gigi. Aloe vera merupakan tanaman herbal yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan salah satunya mempunyai efek antibakteri. Efek antibakteri dari Aloe vera bekerja dengan menghambat metabolisme bakteri, dan menyebabkan terganggunya permeabilitas membran sel sehingga pertumbuhan Streptococcus mutans menjadi terhambat. Klorheksidin adalah bahan anti mikroba berspektrum luas sebagai pencegahan karies yang banyak digunakan dalam Kedokteran Gigi. Tujuan penelitian untuk mengukur penurunan jumlah koloni Streptococcus mutans setelah perlakuan Aloe vera, mengukur penurunan jumlah koloni Streptococcus mutans setelah perlakuan Klorheksidin, dan menganalisis perbedaan penurunan jumlah koloni Streptococcus mutans antara Aloe vera dan Klorheksidin secara in vitro. Penelitian dilakukan menggunakan metode penelitian eksperimental murni terhadap media yang berisi saliva buatan, biakan Streptococcus mutans ATCC 25175, sukrosa 20%, kemudian diaplikasikan Aloe vera dan Klorheksidin. Pengujian statistik menggunakan t-test berpasangan untuk menganalisis penurunan jumlah koloni Streptococcus mutans pada perlakuan Aloe vera dan Klorheksidin. Hasil t-test menunjukkan bahwa terdapat penurunan jumlah koloni Streptococcus mutans yang signifikan pada Aloe vera dengan p-value 0,0454 (α 0,05), dan terdapat perbedaan penurunan jumlah koloni Streptococcus mutans yang signifikan antara Aloe vera dan Klorheksidin dengan p-value 0,0399 (α < 0,05). Simpulan penelitian terdapat penurunan jumlah koloni Streptococcus mutans yang signifikan setelah perlakuan Aloe vera, tidak terdapat penurunan jumlah koloni Streptococcus mutans yang signifikan setelah perlakuan Klorheksidin, dan terdapat perbedaan penurunan jumlah koloni Streptococcus mutans yang signifikan pada perlakuan Aloe vera dan Klorheksidin secara in vitro.Item UJI KESETARAAN ANTARA ALOE VERA DAN NATRIUM FLUORIDA BERDASARKAN JUMLAH KOLONI STREPTOCOCCUS MUTANS (ATCC 25175) SECARA IN VITRO(2015-10-20) ARYA ARTA AGUSTA; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenStreptococcus mutans adalah bakteri yang berperan penting dalam proses terjadinya karies. Bakteri ini dapat menghasilkan enzim glukosiltransferase (GTF) yang dapat mengubah disakarida, terutama sukrosa menjadi glukan yang berfungsi sebagai media perlekatan awal bakteri pada permukaan gigi, dan memproduksi asam pada proses metabolisme yang merupakan awal mula terjadinya karies gigi. Aloe vera adalah bahan dari alam yang memiliki banyak kandungan zat aktif yang memiliki efek antibakteri. Natrium fluorida merupakan bahan yang umum digunakan dalam pencegahan karies, berfungsi untuk remineralisasi gigi dan bersifat anti bakteri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur penurunan jumlah koloni Streptococcus mutans sesudah pemberian Aloe vera secara in vitro, mengukur penurunan jumlah koloni Streptococcus mutans sesudah pemberian Natrium Fluorida secara in vitro, dan menganalisis perbedaan penurunan jumlah koloni Streptococcus mutans sesudah pemberian Aloe vera dan penurunan jumlah koloni Streptococcus mutans sesudah pemberian Natrium Fluorida secara in vitro. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode penelitian eksperimental murni terhadap media yang berisi saliva buatan, diperkaya dengan sukrosa dan di dalamnya dimasukkan biakan Streptococcus mutans (ATCC 25175). Sampel diberikan perlakuan Natrium Fluorida dan ekstrak Aloe vera untuk melihat perbedaan jumlah koloni bakteri. Analisis statistik menggunakan uji t untuk melihat penurunan jumlah koloni Streptococcus mutans antara perlakuan Aloe vera dan Natrium Fluorida. Hasil uji t berpasangan memperlihatkan adanya penurunan jumlah koloni yang signifikan pada kelompok yang diberi Aloe vera dengan p-value 0,045 ( α < 0,05) , sedangkan untuk kelompok Natrium Fluorida menunjukkan penurunan yang signifikan dengan pvalue 0,0048 (α< 0,05). Dengan uji t kesamaan dua rerata pada dua populasi tidak terlihat perbedaan yang signifikan antara penurunan pada kelompok Aloe vera dan kelompok Natrium Fluorida, dengan p-value 0,2144. Simpulan penelitian iniadalah terjadi penurunan jumlah koloni Streptococcus mutans setelah pemberian Aloe vera, terjadi penurunan jumlah koloni Streptococcus mutans setelah pemberian Natrium Fluorida, dan tidak terdapat perbedaan penurunan jumlah koloni Streptococcus mutans yang signifikan pada pemberian Aloe vera dan Natrium Fluorida secara in vitro.