Ilmu Kelautan (S1)
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Ilmu Kelautan (S1) by Subject "Abrasi"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
Item ANALISIS KENAIKAN MUKA LAUT TERHADAP PERUBAHAN GARIS PANTAI DI PESISIR SUBANG SAMPAI INDRAMAYU JAWA BARAT(2013-05-29) SANDRA KANIA; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenABSTRAK Sandra Kania (Dibimbing oleh: Ankiq Taofiqurohman, Indah Riyantini). 2012. Analisis Kenaikan Muka Air Laut Terhadap Perubahan Garis Pantai di Pesisir Subang sampai Indramayu, Jawa Barat. Perubahan iklim berdampak pada kenaikan suhu dan mengakibatkan pencairan gletser yang dapat mempengaruhi terjadinya kenaikan permukaan air laut. Penelitian ini dilakukan menggunakan program ArcGIS serta program Digital Shoreline Analysis System dari data citra Landsat-tm tahun 1994 sampai 2009. Tujuan penelitian ini yakni mengkaji karakteristik temporal dan spasial perubahan garis pantai pesisir Subang sampai Indramayu Jawa Barat. Penelitian ini dilakukan dengan mengkorelasikan kenaikan muka laut dengan perubahan garis pantai yang menghasilkan persamaan y=159,84x + 1064,5 dan regresi (R 2) sebesar 0.0159, dengan kata lain hanya 1,59% dari kenaikan muka air laut yang berpengaruh terhadap perubahan garis pantai. Abrasi yang terjadi disebabkan oleh rusaknya kondisi ekosistem mangrove yang telah dikonversi menjadi areal tambak, pemukiman, dll. Mempertahankan ekosistem mangrove mengingat betapa pentingnya peran ekosistem ini dalam mendukung kegiatan perikanan serta dalam menunjang kualitas lingkungan estuari. Kata kunci : Abrasi, Akresi, Digital Shoreline Analysis System, Ekosistem Mangrove, Garis Pantai, Landsat-tm, Kenaikan Muka Laut. ABSTRACT Sandra Kania (Supervised by: Ankiq Taofiqurohman, Indah Riyantini). 2012. Analysis of Sea Level Rise Against Shoreline Changes in the Coastal Shorelines Subang until Indramayu, West Java. Climate change impacts on the temperature rise and leads melting glaciers is the cause of sea level rise. The research was conducted using Arc GIS program and Digital Shoreline Analysis System program with Landsat-tm image data during 1994 to 2009. This study purpose to reviewing of temporal and spatial characteristics shorelines changes from Subang to Indramayu, West Java. Correlated with sea level rise and shoreline change movements, with equation y=159.84 x + 1064.5 , regression (R 2 ) value 0.0159, its means 1.59% of the sea level rise could shoreline change effect. Abrasion is caused by the destruction of mangrove ecosystem conditions that have been converted to farm area, settlements, etc. Maintain the mangrove ecosystem considering its importance of support the quality of estuarine environment and fisheries activity. Keywords: Abrasion, accretion, Digital Shoreline Analysis System, Mangrove Ecosystem, Shorelines, Landsat-tm, Sea level Rise.Item Model Hidrodinamika Untuk Analisis Perubahan Garis Pantai di Pulau Putri, Nongsa, Batam, Kepulauan Riau(2022-09-09) PUTRI WIBAWANTI; Ankiq Taofiqurohman S; SubiyantoPulau Putri merupakan pulau kecil terdepan bagian dari Nongsa, Batam yang sempat terancam hilang akibat perubahan garis pantai besar-besaran. Riset ini bertujuan untuk memodelkan kondisi hidrodinamika dan pengaruhnya terhadap garis pantai sepanjang pantai bagian barat daya-utara Pulau Putri pada bulan Maret 2020 - Februari 2021. Pada riset ini dilakukan simulasi model hidrodinamika dan gelombang menggunakan Delft3D-FLOW dan Delft3D-WAVE. Waktu simulasi dibagi menjadi empat musim, yaitu Peralihan 1 (MAM), Timur (JJA), Peralihan 2 (SON), dan Barat (DJF). Validasi hasil model dilakukan dengan tiga cara, yaitu membandingkan elevasi muka air rencana simulasi dengan observasi, arus rata-rata kedalaman model lapangan dengan rencana simulasi, dan komponen pasang surut simulasi dengan data jurnal. Hasil validasi menunjukkan skenario yang cukup baik dengan nilai RMSE 0,135 - 0,245 m untuk elevasi muka air dan RMSE 0,352 m/s untuk arus rata-rata kedalaman. Berdasarkan simulasi, pasang surut di Pulau Putri termasuk tipe condong demi diurnal dan termasuk perairan microtidal dan sedikit mesotidal dengan tunggang pasut kurang dari 2 - 2,5 m. Hasil model arus menunjukkan adanya arus dominan pasang surut dengan residu 0,1 m/s. Rata-rata tinggi gelombang signifikan yang dihasilkan model berkisar antara 0,126 - 0,256 dengan energi transpor rata-rata 8,49 - 71,18 W/m. Berdasarkan analisis perubahan garis pantai dengan sistem skoring menurut RBI BNPB, dihasilkan nilai 0,950 yang artinya daerah sangat berpotensi abrasi.