Manajemen Produksi Media (D-IV)

Permanent URI for this collection

Browse

Recent Submissions

Now showing 1 - 20 of 172
  • Item
    PENERAPAN TEKNIK SINEMATOGRAFI DALAM PRODUKSI VIDEO COMPANY PROFILE
    (2023-11-07) MUHAMMAD FARHAN HAWARY; Andri Yanto; Kokom Komariah
    Karya audio visual memiliki beragam jenis, salah satunya video company profile yang mengangkat isu budaya mengenai penempaan. Untuk membuat karya audio visual yang berkualitas dibutuhkan seorang director of photography yang bertanggung jawab dalam pengambilan gambar sesuai dengan teknik sinematografi. Teknik sinematografi terdiri dari type shot, camera movement, komposisi, dan camera angle. Penerapan sinematografi dapat meningkatkan estetika pada karya audio visual dengan menghasilkan alur visual dan pembahasan cerita yang kuat, sehingga cerita dan pesan yang disampaikan dapat ditangkap dengan baik sesuai dengan narasi yang disampaikan. Tujuan dari penulisan adalah untuk menjelaskan jenis type shot, camera movement, komposisi, dan camera angle yang diterapkan dalam video company profile “Pamor The Greatest”. Jenis type shot yang diterapkan pada video company profile ini rata-rata menggunakan jenis medium shot, medium close up, dan close up, karena berfungsi untuk menyampaikan objek dan subjek berupa kegiatan menempa dan material Pamor akan terlihat dengan jelas di dalam visual. Jenis camera movement yang diterapkan diantaranya dolly in, pan, pedestal, dan follow, berfungsi untuk memberikan variasi dan detil agar visual terlihat hidup pada proses kegiatan menempa atau penyampaian material Pamor. Jenis komposisi yang diterapkan pada video company profile terdiri dari noseroom dan headroom yang berfungsi untuk memberikan objek maupun subjek pada visual terlihat presisi dan seimbang. Jenis camera angle yang diterapkan terdiri dari eye level, high angle, dan low angle, berfungsi untuk menunjukan sudut pandang yang cocok pada subjek dan objek pada proses menempa dan material Pamor. Kesimpulan dari penulisan ini yaitu penerapan teknik sinematografi sudah diterapkan dengan baik ke dalam video company profile “Pamor The Greatest”.
  • Item
    TEKNIK PENYUTRADARAAN COMPANY PROFILE SMAN 1 KOTA BANDUNG DENGAN PENERAPAN AUDIO VISUAL GERAK BERBASIS VIDEO
    (2023-10-10) NAUFAL AZKIYA YUWANA; Jimi Narotama Mahameruaji; Iwan Koswara
    Naufal Azkiya Yuwana. NPM: 210104190082. Teknik Penyutradaraan Company Profile dengan Penerapan Audio Visual Gerak Berbasis Video Sebagai Media Promosi dan Informasi SMAN 1 Kota Bandung. Manajemen Produksi Media. Pembimbing (I) Dr. Iwan Koswara M.Si (II) Jimi Narotama M, S.Sos., M.Si Pembuatan karya video company profile ini dilatarbelakangi SMAN 1 Kota Bandung yang telah memperbarui beberapa fasilitas dan juga menciptakan sistem belajar yang baru dengan menggunakan teknologi. Hal tersebut dijadikan sebagai pembaruan untuk kebutuhan promosi dan informasi. SMAN 1 Kota Bandung yang telah menempuh banyak perubahan tentu saja perlu media informasi untuk diketahui oleh masyarakat. Proses pembuatan video company profile ini berjalan sesuai dengan teknik penyutradaraan yang dilakukan oleh sutradara. Laporan ini bertujuan untuk menjelaskan konsep teknik penyutradaraan dan alur cerita yang dikemas menjadi video. Proses penyutradaraan meliputi tahapan pra-produksi, produksi dan pasca-produksi dengan penerapan audio visual gerak. Konsep dan teknik penyutradaraan dapat diterapkan dengan baik selama proses pembuatan sehingga dapat membantu dalam menyampaikan informasi dan juga sebagai media promosi. Kata Kunci : Teknik Penyutradaraan, Audio Visual Gerak.
  • Item
    PENERAPAN TEKNIK CUT EDITING DALAM PROSES PRODUKSI VIDEO FEATURE: EKSPLORASI GEOWISATA GEOPARK CILETUH-PELABUHANRATU
    (2023-09-29) ILHAM NURBAYU; Rully Khairul Anwar; Santi Susanti
    Video editor merupakan salah satu pekerjaan yang memiliki peran penting dalam produksi sebuah konten video sehingga menghasilkan video yang berkualitas. Banyak sekalinya jenis konten video salah satunya video feature yang menjelaskan tentang keindahan geowisata di kawasan Geopark Ciletuh-Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. Penulisan laporan ini dibuat untuk mengetahui peran video editor dalam pembuatan karya konten video feature Eksplorasi Geowisata Geopark Ciletuh-Pelabuhanratu. Meliputi seluruh tahapan yaitu pra produksi, produksi dan pasca produksi. Dalam proses penyuntingan secara non-linear pada video feature Eksplorasi Geowisata Geopark Ciletuh Pelabuhanratu, penulis sebagai video editor menggunakan teknik cut editing yang dihrapkan mampu menghasilkan video yang baik dan menarik bagi penonton pada setiap transisi gambar. Video feature Eksplorasi Geowisata Geopark Ciletuh Pelabuhanratu berfokus pada promosi Geopark Ciletuh-Pelabuhanratu dan sedikit mengulas mengenai sejarah, keunikan, eksplorasi beberapa curug, pantai dan geyser serta edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga kawasan konservasi khususnya pada wilayah Geopark Ciletuh-Pelabuhanratu. Dengan menggunakan penerapan teknik cut editing, semoga karya video feature Eksplorasi Geowisata Geopark Ciletuh-Pelabuhanratu memberikan informasi, hiburan serta edukasi kepada masyarakat yang mampu dikemas dengan baik dan menarik pada setiap transisi gambarnya.
  • Item
    PENULISAN NASKAH STRUKTUR TIGA BABAK PADA FILM PENDEK WANNA BE A STAR
    (2023-10-13) TALITA MAUDINA PUTRI; Encang Saepudin; Nurmaya Prahatmaja
    Penulisan naskah merupakan salah satu hal yang tidak dapat lepas dari sebuah proses karya produksi, begitupun juga dengan sebuah film pendek. Penulis naskah berperan penting untuk mengembangkan ide cerita hingga menjadi sebuah naskah final untuk divisualisasikan ke dalam proses produksi dan menjadi film pendek yang utuh. Laporan ini menguraikan tentang penulisan naskah struktur tiga babak pada film pendek yang berjudul “Wanna Be A Star”. Tujuan pembuatan laporan ini adalah untuk menjelaskan proses pembuatan naskah melalui tahapan Struktur Tiga Babak yaitu Babak I (Set Up), Babak II (Confrontation), dan Babak III (Resolution). Karya produksi film pendek ini dilatarbelakangi oleh fenomena media sosial yang diangkat dari dampak positif dan negatif media sosial di kehidupan sehari hari. Dampak positifnya seperti mudah dalam berkomunikasi dan berinteraksi, jangkauan media sosial yang luas, penyebaran informasi yang cepat, dan kebebasan dalam berekspresi, sedangkan dampak negatifnya yaitu kurangnya interaksi secara langsung, kecanduan internet, rentan terhadap pengaruh buruk, masalah privasi, dan dapat menimbulkan konflik. Penulisan naskah film pendek ‘Wanna Be A Star’ terdiri dari tahapan pra-produksi, produksi, dan pasca produksi. Struktur Tiga Babak termasuk ke dalam proses produksi yang dimulai dari Babak I (Set Up) pengenalan dan latar belakang cerita, Babak II (Confrontation) munculnya permasalahan dan klimaks pada cerita, kemudian diakhiri dengan Babak III (Resolution) penyelesaian atau penutupan pada sebuah cerita dalam film pendek tersebut. Kesimpulannya, melalui penulisan naskah menggunakan Struktur Tiga Babak dapat membantu penulis naskah dalam membuat kronologis cerita dari awal hingga akhir. Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam proses pembuatan naskah struktur tiga babak pada film pendek ini yaitu dalam hal penokohan, klimaks pada konflik cerita, dan ending cerita.
  • Item
    IMPLEMENTASI DIRECTOR OF PHOTOGRAPHY DALAM PRODUKSI VIDEO FEATUREPERDULI PENDIDIKAN BERSAMA ORGANISASI SENYUM KECIL
    (2023-10-13) YASMIN YAUMIL ANNASYA; Encang Saepudin; Pramono Benyamin
    Director of Photography atau DOP merupakan posisi yang bertanggung jawab terhadap kualitas fotografi dan kualitas sinematik. DoP memiliki keahlian mengenai penggunaan kamera, pemilihan lensa, format film, dan juga pencahayaan. Peran director of photography dalam sebuah video sangat mendominasi dalam hal visualisasi. DOP diberikan wewenang untuk membuat keputusan tentang pemilihan alat, tipe pencahayaan, dan teknik perekaman. Director of Photography harus memahami teknik sinematografi mencakup angle camera, camera movement, type of shot, lensa dan komposisi. Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan laporan tugas akhir ini adalah mengembangkan ide sutradara dalam bentuk shot list dan stroyboard yang berfungsi sebagai acuan untuk pengambilan gambar dan didukung oleh pergerakan kamera, deksripsi adegan tiap shot serta pencahayaan. Karya yang dihasilkan hampir keseluruhan adegan menggunakan handheld camera menyiratkan bahwa adegan yang diciptakan tanpa rekayasa. Metode penulisan menggunakan jenis pendekatan deskriptif untuk mengidentifikasikan objek tugas akhir secara sistematis, komprehensif, dan terperinci sebagaimana adanya. Penulis memilih gaya bertutur dengan tipe pemaparan eksposisi (ekspository documentary) karena narasumber sebagai penutur utama yang diperkuat dengan shot-shot/stock shot untuk memperkuat informasi yang disampaikan. Menurut penulis tipe pemaparan ini lebih cocok dengan tema yang diangkat dalam video dokumenter ini. Dari hasil karya yang telah diciptakan, DOP telah menyelesaikan tugas dan peran dalam pembuatan video feature dengan judul “Perduli Pendidikan Bersama Senyum Kecil.”
  • Item
    Penulisan Script oleh Scriptwriter pada Video Iklan Reducing Plastic Waste With Musat
    (2023-10-24) AZRINA YUNITA ASRIANTI; Retasari Dewi; Encang Saepudin
    Sebagai penulis skenario, penulis bertugas membuat naskah dengan tujuan membuat sebuah karya dan menulis laporan skripsi untuk menjelaskan teknik teaser copy dan teknik factual copy yang digunakan dalam naskah video iklan ini. Sampah plastik mudah ditemukan dimana-mana, bahkan banyak industri yang membutuhkan penggunaan plastik saat ini. Salah satunya adalah industri kedai kopi. Ditengah maraknya penggunaan plastik di kedai kopi, coffee shop Musat sudah berhasil mengurangi dan mengolah sampah plastiknya dengann kampanye bernama “Break Free From Plastic” atau “Save the Earth, Save the Price”. Bersama-sama, penulis dan tim mencari informasi lebih tentang pengolahan sampah plastik Musat hingga membuat penulis dan tim tertarik untuk membuat iklan tentang Musat dan kampanyenya. Proses produksi iklan dibagi menjadi tiga tahap produksi: pra produksi berupa pengumpulan data dan pembuatan skrip, produksi berupa deskripsi, dan pasca produksi berupa editing video. Hasilnya adalah iklan dengan 11 adegan. Iklan ini dibuat untuk memberitahukan kepada masyarakat tentang Musat dan kampanyenya.
  • Item
    Teknik Pengambilan Gambar Oleh Videographer Pada Iklan "Reducing Plastic Waste With Musat"
    (2023-10-24) OLGA RAHMA SEKAR HANUM; Encang Saepudin; Retasari Dewi
    Seseorang yang bertanggung jawab atas semua aspek teknis pengambilan dan perekaman gambar pada video iklan yaitu Videographer. Seorang videographer harus memastikan gambar yang diambilnya sudah fokus pada objek yang akan diambil, meliputi komposisi gambar yang sudah tepat, pengaturan level atau tingkat suara sudah sesuai, warna gambar sesuai dengan aslinya dan videographer mendapatkan gambar yang terbaik. Sampah adalah sisa kegiatan sehari hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat atau semi padat berupa zat organik atau anorganik bersifat dapat terurai atau tidak dapat terurai yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang ke lingkungan.Pada kasus atau permasalahan sampah plastik di Kota Bandung memerlukan perubahan dan pergerakan dari masyarakat, contoh kecilnya adalah dengan tidak menggunakan kemasan plastik di coffee shop seperti pada salah satu coffe shop bandung yang sudah melakukan campaign Break Free From Plastic yaitu coffee shop Musat. Coffee shop tersebut menarik perhatian karena tidak menggunakan kemasan plastik untuk makanan dan minuman yang disediakan. Musat space sudah menerapkan atau mendukung zero waste dalam penyediaan makanan dan minumannya. Musat mengurangi sampah plastik dengan menerapkan penggunaan kemasan anti plastik seperti gelas kaca dan piring kaca. Mereka juga memiliki campaign “Break free from plastic” dengan tagline “Bring your tumblr get 30% discount”, hal ini mengajak para konsumen untuk membawa tumblr yang mereka punya dan akan mendapatkan 30% potongan harga dari harga asli minuman yang ada di Musat. Elemen visual pada iklan merupakan identitas visual dari produk yang akan dilihat dan kemudian diingat oleh konsumen. Sebuah pesan visual maupun verbal dapat menarik perhatian para konsumen. Kata Kunci : Brand Campaign;Sampah Plastik;Videographer
  • Item
    IMPLEMENTASI STRUKTUR TIGA BABAK DALAM PENYUSUNAN ALUR NASKAH VIDEO DOKUMENTER KOMERSIAL FOOD RESCUE AT THE SIDE OF MENDJAMU
    (2023-11-05) LISA AGUSTINA; Encang Saepudin; Retasari Dewi
    Penulisan naskah menjadi salah satu unsur fundamental dalam sebuah tahapan produksi karena sebagai ide dasar yang dijadikan fondasi awal mula terbentuknya sebuah karya tak terkecuali dalam pembuatan karya Video Dokumenter Komersial. Keberhasilan sebuah video Video Dokumenter Komersial bergantung pada bagaimana naskah yang dibuat oleh seorang penulis naskah. Naskah yang baik harus berisikan muatan gagasan yang menarik, narasi maupun diksi yang tepat, serta plot atau alur yang rapi, sehingga cerita yang diangkat dapat memuaskan audiens. Video dokumenter komersial adalah sebuah video yang mengangkat suatu kisah dari kehidupan nyata yang mencerminkan merek atau identitas dari sebuah perusahaan, produk, atau tujuan. Pemilihan struktur tiga babak dalam karya Video Dokumenter Komersial “Food Rescue at the side of Mendjamu” dirasa tepat karena struktur tiga babak merupakan jenis alur yang linear sehingga jalan cerita pada naskah berkorelasi dan berkesinambungan. Tujuan penulisan Laporan Tugas Akhir ini adalah untuk menjelaskan tahapan dalam struktur tiga babak yakni perkenalan (set-up), masalah (confrontation), dan penyelesaian (resolution). Hasil penulisan dan penyusunan alur naskah video dokumenter komersial dengan struktur tiga babak dimulai dari Babak I: perkenalan (set-up) sebagai pembuka cerita dalam mengenalkan topik yang diangkat. Dilanjutkan dengan Babak II: masalah (confrontation) yang mengarah pada munculnya permasalahan sampai klimaks dalam cerita dan diakhiri dengan Babak III: penyelesaian (resolution) berupa penyelesaian masalah yang diangkat serta kesimpulan. Karya tersebut ditujukan untuk memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya kesadaran dari dampak food waste terhadap bidang sosial, ekonomi, dan lingkungan, serta media promosi untuk Mendjamu sebagai partner kolaborasi karya.
  • Item
    PENGEMBANGAN IDE KREATIF DALAM PENYUSUNAN STORYBOARD VIDEO EXPLAINER MENGENAL PROFESI UI/UX DESIGNER
    (2023-09-25) HELMI NAUFAL FAUZI; Ilham Gemiharto; Rinda Aunillah
    Helmi Naufal Fauzi, NPM 210104190059, 2023, Pengembangan Ide Kreatif Dalam Penyusunan Storyboard Video Explainer “Profesi UI/UX Designer”. Dosen Pembimbing 1 Dr.Ilham Gemiharto,M.Si serta Dosen Pembimbing 2 Rinda Aunillah, S.Sos., M.I.Kom. Di era digital saat ini, komunikasi yang efektif melalui produk dan platform digital menjadi semakin penting. Dengan banyaknya produk yang tersedia, cara kita berinteraksi satu sama lain telah berevolusi secara signifikan, dan bidang desain UI/UX menjadi semakin penting dalam membentuk cara kita berkomunikasi melalui produk-produk digital. Masih banyak masyarakat Indonesia yang tidak mengenal apa itu UI/UX begitu juga profesi UI/UX designer. Dari segi pendidikan bidang UI/UX ini juga belum tersebar secara luas, hanya sedikit universitas yang mempelajari secara khusus tentang ilmu UI/UX. Maka diperlukan sosialisasi tentang profesi UI/UX designer, proses sosialisasi tersebut salah satunya dapat dilakukan melalui video explainer. Dalam proses produksi video explainer penulis berperan sebagai storyboard artist yang terlibat mulai dari penulisan naskah, pemilihan aset animasi, dan pembuatan storyboard. Berdasarkan alur produksi storyboard yang dijelaskan oleh (Maryam, 2019) terdiri dari 3 tahap yaitu planning, produksi, dan revision. Pada tahap planning menjelaskan bagaimana ide kreatif dikembangkan dengan mempertimbangkan naskah cerita yang telah ditimbang dari data serta penetapan waktu pada cerita. Tahap produksi menjelaskan tentang peran storyboard artist dalam menghasilkan visual dasar untuk animasi. Proses produksi yang terdiri dari pemilihan aset animasi, pembuatan karakter, latar belakang, dan komponen lainnya. Terakhir pada tahap revision menjelaskan bagaimana proses revisi dilakukan untuk memperbaiki dan menyempurnakan storyboard yang telah dibuat.
  • Item
    PENERAPAN TEORI LAISSEZ FAIRE PADA PENYUTRADARAAN PRODUKSI VIDEO CONNECT: CONNECTING ANYWHERE
    (2023-11-08) NEIZAR ALI RIZKI; Rinda Aunillah; Efi Fadilah
    Sutradara merupakan kepala pada sebuah proses produksi video. Status tersebut didapatkan karena tanggung jawabnya yang besar terutama dalam menjaga kualitas film atau video yang diciptakan. Keputusan yang diambil sutradara akan menentukan jalannya proses produksi. Setiap sutradara memiliki cara tersendiri dalam menyutradarai sebuah karya video, yang terpenting visi yang ingin dibawakan oleh seorang sutradara dapat tercapai pada karya video terkait. Dengan mengangkat sebuah asumsi yang didasari pada peristiwa historis mengenai fenomena migrasi di Indonesia, dan mengingat hangatnya topik mengenai pemindahan Ibu Kota Negara ke Nuasantara, Kalimantan Tengah, Penulis mengemban tanggung jawab sebagai seorang sutradara dengan memproduksi sebuah karya video presentasi berisikan sebuah gagasan yang diharapkan dapat menjadi sebuah solusi atas kemungkinan permasalahan yang dapat timbul berdasarkan pada asumsi tersebut. Video presentasi merupakan jenis presentasi yang menggunakan media audio visual berupa video sebagai sarana penyampaian pesan, ide atau gagasan. Pada hal ini, pesan yang disampaikan berupa sebuah gagasan konstruktif berbentuk virtual game simulator yang diharapkan dapat membantu penggunanya untuk beradaptasi dengan lingkungan baru terutama di IKN Nusantara, bernama ‘CONNECT’. Guna memaksimalkan kualitas karya yang diciptakan dan menjaga isi pesan atau gagasan yang ingin disampaikan, penulis mencoba menerapkan teori Laissez Faire sebagai teknik penyutradaraan dalam pengerjaan karya video presentasi. Teori Laissez Faire merupakan teori yang menjadikan sutradara seorang supervisor dengan memberikan kebebasan pada setiap pemeran sehingga mereka turut menjadi pencipta pada karya video yang diproduksi. Melalui penulisan laporan ini, penulis akan memaparkan peran dan tahapan yang dilalui sebagai seorang sutradara dengan menerapkan teori Laissez Faire pada video presentasi yang berjudul ‘CONNECT: CONNECTing Anywhere’.
  • Item
    Penulisan Naskah Video Company Profile Rumah Batik Komar Dalam Struktur Tiga Babak Narasi Informatif
    (2023-11-22) AKILA RAHMA VANIA; Encang Saepudin; Priyo Subekti
    Penulis Naskah atau scriptwriter merupakan individu yang memiliki tanggung jawab dalam pra-produksi, produksi, dan pasca produksi untuk membuat suatu tulisan atau naskah dan sebagai pondasi terciptanya sebuah karya, salah satunya video company profile. Fenomena sosial terkait dengan warisan budaya batik semakin tertinggal dan dinilai kuno khususnya pada generasi millenial, menjadi topik yang menarik untuk diangkat dan melatar-belakangi terbuatnya video company profile "Rumah Batik Komar". Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan laporan Tugas Akhir ini adalah menjelaskan tahapan penulisan melalui struktur tiga babak dengan menggunakan narasi informatif. Sintesa karya pada Babak I adalah Pengenalan (set-up) yang menyajikan fenomena sosial mengenai pandangan masyarakat terhadap budaya batik dan pengenalan Rumah Batik Komar, pada Babak II Pengembangan Masalah (confrontation) dengan pendalaman informasi dan menyajikan cuplikan wawancara mengenai pandangan masyarakat terhadap batik dan Babak III sebagai Penyelesaian (resolution) menyajikan prestasi dan usaha Rumah Batik Komar dalam mempertahankan eksistensinya. Demikian, penulisan naskah dengan struktur tiga babak dengan menggunakan narasi informatif menjadi pilihan yang tepat dalam memberikan pemahaman dan informasi yang jelas kepada audiens. Penulis naskah telah menyelesaikan tugas dan perannya dalam pembuatan video company profile "Rumah Batik Komar". Kata - Kata Kunci: Penulis Naskah, Struktur Tiga Babak, Narasi Informatif, Company Profile, Budaya, Batik
  • Item
    IMPLEMENTASI TEKNIK PENGAMBILAN GAMBAR OLEH DIRECTOR OF PHOTOGRAPHY DALAM PRODUKSI VIDEO COMPANY PROFILE RUMAH BATIK KOMAR
    (2023-11-22) CHOIRYAH RACHMA; Priyo Subekti; Encang Saepudin
    Director of Photography merupakan seorang ahli dalam industri perfilman yang bertanggung jawab terhadap aspek visual dalam pembuatan video mulai dari pra produksi, produksi, dan pasca produksi. Director of Photography memiliki peran dalam pembuatan konsep, menerjemahkan pesan dari narasi ke dalam bentuk visual, menentukan pencahayaan, tata letak kamera, dan alat-alat yang akan digunakan. Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan laporan tugas akhir ini adalah menjelaskan peran Director of Photography pada proses pra produksi, produksi, dan pasca produksi. Hasil video ini menggunakan tiga unsur teknik pengambilan gambar yaitu sudut pandang gambar, ukuran gambar, dan gerakan kamera untuk menciptakan kesan video yang sinematik dan dapat menarik perhatian para penonton. Pada tahap pra produksi, peran DOP secara keseluruhan terlaksana dengan baik yaitu ketika topik sudah ditentukan DOP melakukan riset untuk mengembangkan konsep visual yang akan digunakan, membuat shotlist dan menetapkan kamera dan alat yang akan digunakan. Tahap produksi adalah tahap dimana narasi diterjemahkan dalam bentuk audio visual, DOP bertugas untuk memberikan instruksi kepada camera person dalam menentukan aspek teknik pengambilan gambar termasuk pencahayaan serta pengaturan kamera sehingga seluruh adegan dapat direkam sesuai dengan kebutuhan yang dibuat pada shotlist. Pada tahap pasca produksi, DOP memiliki tugas untuk memeriksa semua hasil pengambilan gambar lalu meninjau hasil rough cut yang telah dikerjakan oleh editor untuk memastikan bahwa hasil akhir produksi telah memenuhi kualitas visual yang diinginkan. Kesimpulannya, Director of Photography sudah menyelesaikan tugas dan peran dalam pembuatan karya video company profile yang berjudul Rumah Batik Komar.
  • Item
    PENERAPAN TEKNIK EDITING FAST CUT DALAM VIDEO FEATURE LITERASI MITIGASI SESAR LEMBANG : ANCAMAN DARI KEDALAMAN PADA MASYARAKAT DI KOTA BANDUNG
    (2023-10-13) MAULANA ILHAM; Fajar Syuderajat; Santi Susanti
    Video feature ini menampilkan salah satu isu yang ada di Kota Bandung yakni ancaman dari kedalaman, khususnya Sesar Lembang. Sesar lembang merupakan patahan yang membentang dari bagian barat hingga bagian timur Kota Bandung sepanjang ± 22 km. Sesar lembang ini menjadi sorotan pasca gempa yang melanda Kota Cianjur. Video feature Literasi Mitigasi Sesar Lembang : Ancaman Dari Kedalaman adalah sebuah karya yang akan membahas mengenai fenomena yang terjadi, yaitu bahaya Sesar Lembang, Karya tersebut ditujukan untuk memberikan informasi aktivitas seismik dan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya literasi mitigasi bencana untuk mengurangi resiko bencana melalui media visual. Peran editor dalam pembuatan sebuah video sangat esensial. Seorang editor bertanggung jawab atas seluruh tahapan yang dilewati, mulai dari pra produksi, produksi, pasca produksi, hingga distribusi video. Video feature adalah sebuah video yang mengangkat suatu topik namun dikemas secara kreatif dengan menggunakan teknik fast cut. Fast cut merupakan teknik menggabungkan beberapa shot berdurasi singkat misalnya 3 detik atau kurang secara berturut. Fast cut ini digunakan pada adegan yang beritme cepat yang bertujuan menciptakan suasana tegang dan menarik perhatian.
  • Item
    IMPLEMENTASI GRAPHIC DESIGN DALAM PEMBUATAN ASET VISUAL VIDEO COMPANY PROFILE PAMOR THE GREATEST
    (2023-09-19) NAUFAL HAIDAR; Kokom Komariah; Andri Yanto
    Desainer grafis merupakan salah satu peran penting dalam menentukan kualitas akhir produk dari produksi berbagai jenis konten, salah satunya adalah konten video yang berbentuk video company profile yang mengangkat isu budaya, yaitu mengenai penempaan. Video company profile adalah video sinopsis singkat profil brand suatu perusahaan dan hal-hal yang ditawarkan kepada konsumen dalam bentuk video. Adapun tujuan penulisan adalah untuk menerapkan teknik desain grafis seperti layouting, texturing, coloring, dan typography, untuk pembuatan aset visual video company profile "Pamor The Greatest". Pada proses pembuatan aset visual untuk video company profile "Pamor The Greatest", teknik layouting pada desain grafis dilakukan untuk menyusun susunan teks sehingga bisa menyampaikan pesan dengan baik menggunakan teknik-teknik seperti menentukan lines yang berfungsi untuk membagi dan memetakan bagian layout. Shape yang berfungsi untuk menciptakan karakter. White space yang bertujuan untuk tidak menimbulkan kesulitan membaca, dan juga penentuan layout. Tahap texturing dilakukan agar bisa menciptakan ketertarikan visual kepada desain menggunakan teknik seperti penenentuan tekstur, blending mode yang berfungsi sebagai alat bantu untuk menentukan interaksi antara tekstur dan foto, dan juga pengaturan opacity dan fill yang berfungsi untuk memadukan tekstur dan juga foto. Tahap coloring dilakukan untuk bisa menciptakan kedalaman, dimensi, dan membangun emosi. Dengan menggunakan teknik-teknik seperti bevel emboss, gradient, dan blending mode. Teknik itu dilakukan agar bisa memberikan efek perpaduan warna yang kompleks sehingga bisa menciptakan karaktersitik dan membangun emosi audiens. Terakhir, tahap typography dilakukan untuk meningkatkan daya tarik estetika desain secara keseluruhan dengan menggunakan teknik-teknik seperti penentuan jenis font, kerning, tracking dan alignment. Teknik-teknik tersebut dilakukan agar bisa meningkatkan penyampaian pesan dan juga menetapkan hierarki visual. Kesimpulanya, desainer grafis telah berhasil mengimplementasikan teknik layouting, texturing, coloring, dan typography dalam proses pembuatan aset visual video company profile "Pamor The Greatest".
  • Item
    AKTIVITAS PENULISAN NASKAH PADA PEMBUATAN VIDEO FEATURE PEDULI PENDIDIKAN BERSAMA SENYUM KECIL
    (2023-10-13) NADYA YOSSIVA; Pramono Benyamin; Encang Saepudin
    Video Feature merupakan video informasi yang mengangkat topik tertentu dan dikemas menjadi sebuah dokumentasi yang bercerita. Salah satu jenis feature yang ingin penulis produksi yaitu feature interpretatif merupakan jenis features yang memberikan deskripsi dan penjelasan lebih detail terhadap topik yang telah diberitakan. Topik yang diangkat dapat berupa organisasi, aktivitas, tren atau gagasan tertentu yang menjadi buah bibir di masyarakat. Pada Tugas Akhir ini, penulis berperan dalam membuat naskah video feature berjudul Peduli Pendidikan Bersama Senyum Kecil yang mengangkat fenomena pemerataan pendidikan di Indonesia. Penulis naskah mengembangkan ide dan kreatifitasnya dalam bentuk naskah atau cerita untuk menghasilkan karya audio-visual sesuai dengan jenis feature yang akan dibuat. Tahap penulisan naskah dibagi menjadi tahap persiapan pembuatan naskah yaitu berfokus pada ide dan tema film, riset yang mencakup pengumpulan data, menentukan narasumber, dan membuat daftar pertanyaan. Selanjutnya tahap pembuatan naskah yang terdiri dari pembuatan kerangka cerita, sinopsis, naskah yang berfokus pada narasi voice over dan audio wawancara, serta penulisan storyline. Terakhir adalah tahap evaluasi naskah dimana terdapat perbaikan pada naskah atau editing script, membuat naskah narasi dan menulis transkrip wawancara. Hasil dari Tugas Akhir ini berupa karya video feature dengan durasi 11 menit. Penulis berharap video feature ini dapat memberikann informasi dan membuka pikiran masyarakat agar lebih peduli terhadap pendidikan anak usia dini khususnya bagi daerah yang terkendala fasilitas pendidikan.
  • Item
    IMPLEMENTASI GAYA PENYUTRADARAAN EKSPOSISI DENGAN PENDEKATAN NARATIF DALAM VIDEO DOKUMENTER SENA BATANG AIR: PERTARUNGAN MELAWAN SAMPAH TANPA MENYERAH
    (2019) SITI FIKRA NURAHMANI; Iwan Koswara; Nurmaya Prahatmaja
    Video dokumenter ini menampilkan masalah lingkungan, khususnya sampah sungai termasuk sampah plastik di Kota Bandung yang masih menjadi perhatian utama sebagian besar masyarakat. Selain itu, ditampilkan pula beberapa tokoh narasumber yang kredibel. Proses pembuatan video dokumenter memiliki keterkaitan yang erat dengan proses penyutradaraan yang dilakukan oleh sutradara. Video dokumenter “Sena Batang Air: Pertarungan Melawan Sampah Tanpa Menyerah” menggunakan konsep penyutradaraan yang berpengaruh dalam proses pembuatan video agar hasilnya dapat dikemas dengan baik. Laporan ini bertujuan untuk menjelaskan konsep-konsep penyutradaraan yang digunakan, termasuk pendekatan, gaya, dan struktur yang digunakan dalam proses pembuatan video tersebut. Proses penyutradaraan terdiri dari pra-produksi, produksi, hingga pasca-produksi. Dalam video dokumenter ini, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan naratif, yang termasuk alur cerita sebuah storyline. Gaya eksposisi digunakan untuk memudahkan penyampaian cerita dan pesan dalam video. Kesimpulannya, konsep-konsep penyutradaraan, termasuk pendekatan, gaya, dan struktur diterapkan dengan baik dalam pembuatan video dokumenter “Sena Batang Air: Pertarungan Melawan Sampah Tanpa Menyerah”. Konsep-konsep tersebut membantu menyampaikan pesan secara jelas dan mudah dipahami oleh target audiens.
  • Item
    Penerapan 7 Elemen Gaya Visual Storytelling Menurut Pandangan Blain Brown dalam Penyutradaraan Video Company Profile
    (2023-10-13) TASYA CHANDRA MUSTIKA; Rinda Aunillah; Dian Wardiana Sjuchro
    Dalam proses pembuatan video company profile "Glukosweet Always Makes Sweet Things" peran yang dimainkan oleh Sutradara memiliki pengaruh yang sangat besar. Sutradara bertugas untuk menerjemahkan naskah menjadi visual melalui rangkaian tahap produksi, yang melibatkan pra produksi, produksi, dan pasca produksi. Salah satu elemen penting yang digunakan dalam video ini adalah gaya visual storytelling, yang digunakan untuk menggambarkan cerita melalui urutan peristiwa dengan bantuan gambar atau grafik, baik yang diam maupun bergerak. Elemen – elemen yang berperan membangun visual storytelling meliputi komposisi frame, pemilihan pencahayaan dan warna, pergerakan kamera, penambahan tekstur pada gambar, penambahan establishing, dan penerapan point of view shot. Penerapan komposisi gambar meliputi ukuran shot dan penerapan sudut pandang kamera (angle) Video company profile ini bertujuan untuk menggambarkan berbagai aspek, termasuk sejarah perusahaan, produk yang ditawarkan, perkembangan yang telah dicapai, serta pencapaian yang menjadi bukti kesuksesan. Dalam proses produksi, harapannya adalah video company profile "Glukosweet Always Makes Sweet Things" yang menerapkan gaya visual storytelling ini akan memberikan manfaat nyata dalam mempromosikan produk Glukosweet, sekaligus mendukung pertumbuhan UMKM di Indonesia. Dengan pemahaman yang mendalam tentang elemen-elemen visual storytelling dan keahlian dalam mengarahkan proses produksi, Sutradara berperan penting dalam membawa cerita Glukosweet ke layar dengan cara yang penuh daya tarik dan efektif. Kata kunci: Visual storytelling, video company profile, penyutradaraan, teknik pengambilan gambar, Glukosweet.  
  • Item
    STRUKTUR TIGA BABAK PADA NASKAH VIDEO FEATURE
    (2023-10-13) SEKAR ANDINI; Heru Ryanto Budiana; Kokom Komariah
    Pada tahun 2016, jumlah kasus kecanduan gadget pada anak – anak yang ditangani oleh Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat berjumlah 209 anak. Berdasarkan laporan dan informasi yang didapatkan dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia, kasus kecanduan gadget pada anak terus meningkat setiap tahunnya dan tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Atas keprihatinan tersebut, penulis kemudian membuat sebuah karya tugas akhir video feature dengan judul “Petaka di Genggaman: Penerus Masa Depan Bangsa” dengan tujuan menjelasakan babak satu, babak dua, dan babak tiga dalam penulisan naskah video feature. Pembuatan karya video feature ini melalui tiga tahap, yaitu pra produksi, produksi, dan pasca produksi. Metode produksi video feature ini dikemas dengan penulisan struktur tiga babak yang terdiri dari babak satu sebagai tahap pengenalan yang berisi pemanfaatan gadget di masyarakat hingga penggunaan gadget pada anak – anak, babak dua sebagai tahap pengembangan masalah yang memuat mengenai permasalahan terkait kecanduan gadget pada anak, dan babak tiga sebagai tahap penyelesaian masalah yang berisi solusi pemerintah hingga solusi pola asuh yang tepat oleh pakar psikolog. Dalam penggarapannya, penulis bertugas sebagai script writer/penulis naskah yang bertanggung jawab dalam menyampaikan pesan melalui naskah kepada audiens dengan semenarik mungkin. Naskah yang dibuat harus mampu memberikan informasi dan kejadian yang sesuai dengan fakta yang terjadi. Dengan dibuatnya video feature ini, kedepannya diharapkan para orang tua dapat lebih bijak dan waspada terhadap penggunaan gadget pada anak mereka.
  • Item
    PENULISAN NASKAH DENGAN PENERAPAN TEKNIK PENULISAN EKSPOSISI DALAM PERMBUATAN VIDEO COMPANY PROFILE SMAN 1 KOTA BANDUNG
    (2023-10-10) FADHLURRAHMAN RAMDHANI; Iwan Koswara; Jimi Narotama Mahameruaji
    ABSTRAK Institusi pendidikan menengah di kota Bandung dapat diakatakan telah memenuhi standar pendidikan yang cukup untuk masyarakat. Walaupun begitu, beradaptasi dengan perkembangan zaman dan teknologi juga penting untuk memaksimalkan fasilitas dan melakukan efisiensi terhadap kegiatan belajar mengajar. SMAN 1 Kota Bandung adalah salah satu sekolah menengah atas yang melakukan adaptasi dengan teknologi. Beberapa hal krusial pada sekolah ini telah menggunakan teknologi, seperti pemberian materi kepada siswa, absensi harian, informasi umum, dan penerapan sistem kredit semester di sekolah ini telah terintegrasi dengan teknologi internet berbentuk website bernama ELMU. Hal ini tentu menjadi nilai tersendiri untuk SMAN 1 Kota Bandung. Sekolah ini dapat dijadikan contoh untuk SMA lainnya untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi digital. Untuk mendorong digitalisasi yang dilakukan SMAN 1 kota Bandung. Kami memutuskan untuk membuat sebuah karya video company profile berjudul SMAN 1 Bandung : Transisi Modernisasi Sistem Pembelajaran. Karya ini digarap oleh penulis dan rekan penulis Naufal Azkiya Yuwana. Penulis pada project ini berperan sebagai script writer. Tugas penulis di awal pembuatan karya ini adalah menuangkan ide-ide yang telah didapatkan dalam sebuah script yang nantinya akan digunakan selama proses produksi dan pasca produksi karya ini. Proses produksi company profile SMAN 1 Kota Bandung ini memakan waktu selama 2 hari dengan total 12 skenario, 6 orang talent siswa, dan 7 orang talent guru. Karya tugas akhir ini berdurasi 5 menit. Karya ini menggunakan voice over dan audio video untuk menyampaikan pesan yang ingin disampaikan oleh SMAN 1 Kota Bandung kepada khalayak, khususnya calon siswa SMAN 1 Kota Bandung. Kata-kata kunci : Company Profile, Sekolah Menangah Atas, Profil Sekolah
  • Item
    PENERAPAN STRUKTUR PIRAMIDA FREYTAG DALAM PENULISAN SKENARIO VIDEO PRESENTASI CONNECT: CONNECTING ANYWHERE
    (2023-11-08) HANIFA MUJAHIDDAH; Efi Fadilah; Rinda Aunillah
    Tantangan nasional berupa Program Kreativitas Mahasiswa – Video Gagasan Konstruktif mengasah kreativitas mahasiswa untuk mengemas isu keprihatinan bangsa menjadi sebuah karya. Mengajak mahasiswa untuk memberikan solusi berupa gagasan konstruktif merujuk pada sustainable development goals. Pemindahan Ibu Kota Negara menuju Kalimantan Timur menjadi hal pemicu keresahan akan perpecahan. Terjadinya komunikasi lintas budaya dikhawatirkan menimbulkan dampak negatif jika pendatang tidak memiliki kesiapan diri. Pentingnya mengenali, mempelajari dan menghormati budaya, bahasa dan lingkungan dari tempat yang ditinggali. Sebuah inovasi berupa virtual game simolator bernama CONNECT dapat menjadi gagasan untuk membantu persiapan pemindahan IKN Nusantara. Sebuah uji sertifikasi berupa simulasi virtual yang menggambarkan situasi lingkungan IKN Nusantara dapat dijadikan sarana pembelajaran sekaligus permainan. Penyampaian informasi dikemas dalam sebuah karya video presentasi berjudul “CONNECT: Connecting Anywhere”. Karya video presentasi disampaikan dengan pengemasan berupa cerita yang memiliki alur kisah. Diterapkan struktur piramida freytag dalam penulisan skenario yang terbagi kedalam 3 tahapan yaitu beginning (exposition & rising action), middle (climax) dan ending (falling action & resolution). Diawali tahapan beginning yaitu pengenalan tokoh seorang Ibu dengan kekhawatirannya terhadap anak laki – laki bernama Dimas yang akan berangkat menuju IKN Nusantara, Dimas meyakinkan sang Ibu dengan mengikuti Uji Sertifikasi sebagai persiapan menuju IKN Nusantara. Pada tahap climax, Dimas mendapatkan titik balik dan perubahan berkat pembelajaran melalui CONNECT. Atas perbekalan yang sudah ia dapatkan Dimas meyakinkan sang Ibu bahwa ia siap dan akan baik saja, digambarkan pada tahapan ending skenario. Penulisan skenario berperan penting untuk menentukan alur dan memperjelas pesan yang akan disampaikan.