Manajemen Produksi Media (D-IV)
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Manajemen Produksi Media (D-IV) by Title
Now showing 1 - 20 of 172
Results Per Page
Sort Options
Item AKTIVITAS PENULIS NASKAH DALAM PEMBUATAN PODCAST BODY TALK: BODY IN POWER(2022-09-21) SALWA SAKINAH; Iwan Koswara; Rinda AunillahSocial media allows individuals to share information with one another without regard to time or distance. Aside from that, it is a place for people to share content in various formats, such as audio, photos, videos, written pieces, and graphics. While it provides many benefits to its users, it can also have a negative impact on adolescents who are unable to control their use. The negative impact of social media on adolescents` physical and psychological development can affect their conception of body shape and physical appearance, resulting in perceptions of Body Image. Body Image is an individual`s perception of body shape and physical appearance that can be in the form of positive or negative assessments that come from the individual`s own opinion or from others` judgements. In that case, scriptwriter playing a very important roles to produced narrative for The Body Talk: Body in Power Podcast that addresses individual concerns about Body Image by explaining the concept of Body Image, how to overcome a negative Body Image, and motivational stories from an informant who has experienced a negative Body Image. This Podcast can instill the concept of positive Body Image in those who listen to it by demonstrating that the normalization and standardization that apply to the concept of ideal beauty do not have to be followed by all individuals, especially if they have a negative physical and psychological impact on the body.Item AKTIVITAS PENULISAN NASKAH PADA PEMBUATAN VIDEO FEATURE PEDULI PENDIDIKAN BERSAMA SENYUM KECIL(2023-10-13) NADYA YOSSIVA; Pramono Benyamin; Encang SaepudinVideo Feature merupakan video informasi yang mengangkat topik tertentu dan dikemas menjadi sebuah dokumentasi yang bercerita. Salah satu jenis feature yang ingin penulis produksi yaitu feature interpretatif merupakan jenis features yang memberikan deskripsi dan penjelasan lebih detail terhadap topik yang telah diberitakan. Topik yang diangkat dapat berupa organisasi, aktivitas, tren atau gagasan tertentu yang menjadi buah bibir di masyarakat. Pada Tugas Akhir ini, penulis berperan dalam membuat naskah video feature berjudul Peduli Pendidikan Bersama Senyum Kecil yang mengangkat fenomena pemerataan pendidikan di Indonesia. Penulis naskah mengembangkan ide dan kreatifitasnya dalam bentuk naskah atau cerita untuk menghasilkan karya audio-visual sesuai dengan jenis feature yang akan dibuat. Tahap penulisan naskah dibagi menjadi tahap persiapan pembuatan naskah yaitu berfokus pada ide dan tema film, riset yang mencakup pengumpulan data, menentukan narasumber, dan membuat daftar pertanyaan. Selanjutnya tahap pembuatan naskah yang terdiri dari pembuatan kerangka cerita, sinopsis, naskah yang berfokus pada narasi voice over dan audio wawancara, serta penulisan storyline. Terakhir adalah tahap evaluasi naskah dimana terdapat perbaikan pada naskah atau editing script, membuat naskah narasi dan menulis transkrip wawancara. Hasil dari Tugas Akhir ini berupa karya video feature dengan durasi 11 menit. Penulis berharap video feature ini dapat memberikann informasi dan membuka pikiran masyarakat agar lebih peduli terhadap pendidikan anak usia dini khususnya bagi daerah yang terkendala fasilitas pendidikan.Item ALUR KERJA PENYUTRADARAAN DALAM VIDEO FEATURE-TOXIC RELATIONSHIP : ketika hubungan sudah tidak sehat(2023-03-27) SALMA AMARA PUTRI; Santi Susanti; Feliza ZubairKebutuhan akan cinta dan kasih sayang menjadi pemicu dalam menjalin sebuah hubungan. Namun sebenarnya masih banyak orang yang terjebak dalam Toxic relationship baik yang disadari secara langsung maupun yang tidak disadari. Video feature berjudul “Toxic relationship: Ketika hubungan sudah tidak sehat” bertujuan untuk mengedukasi sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap hubungan yang tidak sehat. Tujuan dari penulisan ini untuk memperlihatkan bagaimana alur kerja seorang sutradara dalam memproduksi sebuah konten video feature. Sutradara membuat konsep dan bertanggung jawab dalam kegiatan alur produksi pembuatan video feature menghasilkan sebuah video yang menarik dan informatif bagi masyarakat. Proses pembuatan video terdiri dari dari pra produksi, produksi dan pasca produksi. Metode yang digunakan adalah deskriptif yaitu penyampaian informasi mengenai persoalan yang dibahas dengan menambahkan fakta-fakta berupa pengalaman dari informan serta penjelasan dalam video mengenai toxic relationship dari sudut padang narasumber ahli. Hasilnya sutradara pada tahap pra produksi perlu membuat storyline sebagai landasan awal pembuatan video. Lalu tahap produksi, sutradara perlu melakukan briefing kepada narasumber dan informan serta mengatur pengambilan gambar. Selanjutnya pada tahap pasca produksi, sutradara bersama editor melakukan diskusi mengenai pengemasan video mulai dari transisi hingga musik. Kesimpulan produksi pembuatan video feature, sutradara diharuskan terlibat dalam seluruh tahapan produksi dan terus berkomunikasi dengan tim sehingga menghasilkan sebuah video yang dapat memberikan pesan atau motivasi yang bisa menjadi pelajaran bagi penonton.Item Alur Penciptaan Ilustrasi dan Voice Over Dalam Produksi Iklan Animasi 2D Refill Station Brand Unilever(2021-04-06) YOLANDA FADHILA SUSKA; Feliza Zubair; Detta RahmawanIlustrasi dan voice over merupakan dua hal inti dalam proses penciptaan iklan animasi 2 dimensi. Animasi membutuhkan ilustrasi sebagai aset untuk digerakkan agar menjadi sebuah animasi. Begitu pun dengan iklan, sebuah iklan membutuhkan voice over untuk memberikan penjelasan dalam bentuk suara, agar informasi pada sebuah iklan dapat diterima dengan baik. Oleh karena itu, ilustrasi dan voice over dibutuhkan untuk menciptakan animasi dan iklan, yang penciptaannya digabungkan menjadi iklan animasi 2 dimensi untuk memperkenalkan Refill Station sebagai upaya penanganan sampah plastik. Permasalahan sampah plastik di Indonesia bukanlah hal yang dapat dimaklumi. Indonesia menjadi penyumbang sampah plastik terbesar kedua di dunia menurut hasil penelitian Jenna Jambeck. Unilever sebagai perusahaan yang memproduksi produk dengan kemasan plastik, ikut mengambil andil dalam permasalahan sampah plastik ini. Unilever menciptakan inovasi Refill Station, yaitu penyedia produk tanpa kemasan, yang dibeli dengan cara diisi ulang menggunakan wadah yang dibawa sendiri. Iklan berbentuk animasi 2 dimensi dinilai akan menarik perhatian masyarakat karena iklannya yang unik. Selain itu, untuk menciptakan iklan berbentuk animasi 2 dimensi, tidak membutuhkan biaya besar seperti iklan komersial yang membutuhkan model dan crew yang banyak dalam pembuatan iklannya. Ilustrasi berguna untuk menyampaikan pesan secara visual agar lebih mudah dipahami. Ilustrasi menceritakan iklan animasi secara realis, sehingga gambar yang diilustrasikan sama dengan objek-objek di kehidupan nyata. Tahap penciptaan ilustrasi dimulai dari pembuatan sketsa pada storyboard, layout, desain karakter, desain background, typography, dan yang terakhir pemberian warna pada ilustrasi. Sedangkan tahap penciptaan voice over dimulai dari pembuatan skrip, rekaman suara, terakhir rekaman memasuki tahap editing.Item EDITING AUDIO DALAM PEMBUATAN VIDEO FEATURE ONE MANS TRASH IS ANOTHER MANS TREASURE (AUDIO EDITING WITHIN FEATURE VIDEO TITLED ONE MANS TRASH IS ANOTHER MANS TREASURE)(2021-04-08) RIDWAN PRADANA; Kokom Komariah; Teddy Kurnia WirakusumahPermasalahan sampah merupakan masalah yang tidak pernah usai. Sampah yang setiap hari dibuang oleh masyarakat, akan terus menumpuk hingga menimbulkan berbagai permasalahan lain bagi lingkungan. Masih banyak masyarakat yang belum mengetahui, bahwa sebenarnya sampah memiliki nilai ekonomi tersendiri, apabila sampah tersebut dikelola dan dimanfaatkan dengan baik. Video feature berjudul “One Man’s Trash Is Another Man’s Treasure”, menjadi salah satu karya yang mempresentasikan permasalahan tersebut. Dalam video ini, akan dibahas tentang bagaimana sebenarnya terdapat peluang ekonomi dari pengelolaan dan pemanfaatan sampah tersebut. Tujuan dari video feature ini ialah untuk mengedukasi sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan serta pemanfaatan sampah tersebut. Melalui teori seputar sampah seperti konsep zero waste dan circular economy, video ini akan berfokus pada memaparkan berbagai testimoni dari beberapa narasumber yang berhasil mendapatkan keuntungan dari kegiatan mengelola dan memaanfatkan sampah. Beberapa narasumber tersebut telah melakukan kegiatan pemilahan sampah yang kemudian dimanfaatkan dengan berbagai cara daur ulang. Selain itu, dengan sentuhan kreatifitas, narasumber pun mampu membuka peluang ekonomi dari pemanfaatan sampah. Tentunya semua hal tersebut bertujuan untuk mencapai lingkungan yang bebas sampah (zero waste) sembari meningkatkan perekonomian (circular economy). Seluruh materi seperti sumber data sekunder yang didapat dari riset pustaka dan footage, serta data primer berupa wawancara, disatukan dan disusun menjadi sebuah video feature, yang diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat.Item IMPLEMENTASI DIRECTOR OF PHOTOGRAPHY DALAM PRODUKSI VIDEO COMPANY PROFILE PUSAT DIGITALISASI DAN PENGEMBANGAN BUDAYA SUNDA UNIVERSITAS PADJADJARAN(2022-10-18) J. M SLAMET REFINDO; Kismiyati El Karimah; Nurmaya PrahatmajaJ. M Slamet Refindo, 210104180033, 2022. Program Studi Manajemen Produksi Media Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran “Implementasi Director of Photography dalam Produksi Video Company Profile Pusat Digitalisasi dan Pengembangan Budaya Sunda Universitas Padjadjaran”. Dra. Hj Kismiyati El Karimah M.Si. selaku Dosen Pembimbing Utama dan Nurmaya Prahatmaja, S.Sos., M.A. selaku Dosen Pembimbing Pendamping. Tujuan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui implementasi director of photography pada tahap praproduksi, produksi, dan pascaproduksi dalam pembuatan video company profile Pusat Digitalisasi dan Pengembangan Budaya Sunda Universitas Padjadjaran serta mempromosikan video company profile tersebut. Teknik Director of Photography yang digunakan sangat berfariasi mulai dari camera angle, frame size, dan camera moving. Tahap Praproduksi adalah tahap pembuatan video dengan membuat konsep atau brainstorming terlebih dahulu dengan menentukan, target audience, durasi, tempat, serta informasi yang ingin disampaikan oleh pihak lembaga Pusat Digitalisasi dan Pengembangan Budaya Sunda Universitas Padjadjaran kepada khalayak. Kemudian masuk tahap pembuatan naskah dan storyline. Tahap produksi adalah tahap syuting berlangsung, pengambilan video disesuaikan dengan storyline. Tahap pascaproduksi adalah hasil syuting yang diambil akan masuk proses editing. Editing yang dilakukan adalah raftcut dari video yang telah diambil kemudian disesuai dengan naskah serta storyline yang telah dibuat. Selain itu ada editing audio, color grading, dan penambahan aset teks pada video company profile tersebut. Hasil dari tugas akhir video company profile Pusat Digitalisasi dan Pengembangan Budaya Sunda Universitas Padjadjaran ini berisikan cerita pendek mengenai kebudayaan sunda dan lembaga tersebut yang memiliki arsip-arsip penting tentang kebudayaan sunda, baik itu arsip dari zaman dahulu maupun arsip pada zaman sekarang.Item IMPLEMENTASI DIRECTOR OF PHOTOGRAPHY DALAM PRODUKSI VIDEO FEATUREPERDULI PENDIDIKAN BERSAMA ORGANISASI SENYUM KECIL(2023-10-13) YASMIN YAUMIL ANNASYA; Encang Saepudin; Pramono BenyaminDirector of Photography atau DOP merupakan posisi yang bertanggung jawab terhadap kualitas fotografi dan kualitas sinematik. DoP memiliki keahlian mengenai penggunaan kamera, pemilihan lensa, format film, dan juga pencahayaan. Peran director of photography dalam sebuah video sangat mendominasi dalam hal visualisasi. DOP diberikan wewenang untuk membuat keputusan tentang pemilihan alat, tipe pencahayaan, dan teknik perekaman. Director of Photography harus memahami teknik sinematografi mencakup angle camera, camera movement, type of shot, lensa dan komposisi. Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan laporan tugas akhir ini adalah mengembangkan ide sutradara dalam bentuk shot list dan stroyboard yang berfungsi sebagai acuan untuk pengambilan gambar dan didukung oleh pergerakan kamera, deksripsi adegan tiap shot serta pencahayaan. Karya yang dihasilkan hampir keseluruhan adegan menggunakan handheld camera menyiratkan bahwa adegan yang diciptakan tanpa rekayasa. Metode penulisan menggunakan jenis pendekatan deskriptif untuk mengidentifikasikan objek tugas akhir secara sistematis, komprehensif, dan terperinci sebagaimana adanya. Penulis memilih gaya bertutur dengan tipe pemaparan eksposisi (ekspository documentary) karena narasumber sebagai penutur utama yang diperkuat dengan shot-shot/stock shot untuk memperkuat informasi yang disampaikan. Menurut penulis tipe pemaparan ini lebih cocok dengan tema yang diangkat dalam video dokumenter ini. Dari hasil karya yang telah diciptakan, DOP telah menyelesaikan tugas dan peran dalam pembuatan video feature dengan judul “Perduli Pendidikan Bersama Senyum Kecil.”Item IMPLEMENTASI GAYA PENYUTRADARAAN EKSPOSISI DENGAN PENDEKATAN NARATIF DALAM VIDEO DOKUMENTER SENA BATANG AIR: PERTARUNGAN MELAWAN SAMPAH TANPA MENYERAH(2019) SITI FIKRA NURAHMANI; Iwan Koswara; Nurmaya PrahatmajaVideo dokumenter ini menampilkan masalah lingkungan, khususnya sampah sungai termasuk sampah plastik di Kota Bandung yang masih menjadi perhatian utama sebagian besar masyarakat. Selain itu, ditampilkan pula beberapa tokoh narasumber yang kredibel. Proses pembuatan video dokumenter memiliki keterkaitan yang erat dengan proses penyutradaraan yang dilakukan oleh sutradara. Video dokumenter “Sena Batang Air: Pertarungan Melawan Sampah Tanpa Menyerah” menggunakan konsep penyutradaraan yang berpengaruh dalam proses pembuatan video agar hasilnya dapat dikemas dengan baik. Laporan ini bertujuan untuk menjelaskan konsep-konsep penyutradaraan yang digunakan, termasuk pendekatan, gaya, dan struktur yang digunakan dalam proses pembuatan video tersebut. Proses penyutradaraan terdiri dari pra-produksi, produksi, hingga pasca-produksi. Dalam video dokumenter ini, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan naratif, yang termasuk alur cerita sebuah storyline. Gaya eksposisi digunakan untuk memudahkan penyampaian cerita dan pesan dalam video. Kesimpulannya, konsep-konsep penyutradaraan, termasuk pendekatan, gaya, dan struktur diterapkan dengan baik dalam pembuatan video dokumenter “Sena Batang Air: Pertarungan Melawan Sampah Tanpa Menyerah”. Konsep-konsep tersebut membantu menyampaikan pesan secara jelas dan mudah dipahami oleh target audiens.Item IMPLEMENTASI GRAPHIC DESIGN DALAM PEMBUATAN ASET VISUAL VIDEO COMPANY PROFILE PAMOR THE GREATEST(2023-09-19) NAUFAL HAIDAR; Kokom Komariah; Andri YantoDesainer grafis merupakan salah satu peran penting dalam menentukan kualitas akhir produk dari produksi berbagai jenis konten, salah satunya adalah konten video yang berbentuk video company profile yang mengangkat isu budaya, yaitu mengenai penempaan. Video company profile adalah video sinopsis singkat profil brand suatu perusahaan dan hal-hal yang ditawarkan kepada konsumen dalam bentuk video. Adapun tujuan penulisan adalah untuk menerapkan teknik desain grafis seperti layouting, texturing, coloring, dan typography, untuk pembuatan aset visual video company profile "Pamor The Greatest". Pada proses pembuatan aset visual untuk video company profile "Pamor The Greatest", teknik layouting pada desain grafis dilakukan untuk menyusun susunan teks sehingga bisa menyampaikan pesan dengan baik menggunakan teknik-teknik seperti menentukan lines yang berfungsi untuk membagi dan memetakan bagian layout. Shape yang berfungsi untuk menciptakan karakter. White space yang bertujuan untuk tidak menimbulkan kesulitan membaca, dan juga penentuan layout. Tahap texturing dilakukan agar bisa menciptakan ketertarikan visual kepada desain menggunakan teknik seperti penenentuan tekstur, blending mode yang berfungsi sebagai alat bantu untuk menentukan interaksi antara tekstur dan foto, dan juga pengaturan opacity dan fill yang berfungsi untuk memadukan tekstur dan juga foto. Tahap coloring dilakukan untuk bisa menciptakan kedalaman, dimensi, dan membangun emosi. Dengan menggunakan teknik-teknik seperti bevel emboss, gradient, dan blending mode. Teknik itu dilakukan agar bisa memberikan efek perpaduan warna yang kompleks sehingga bisa menciptakan karaktersitik dan membangun emosi audiens. Terakhir, tahap typography dilakukan untuk meningkatkan daya tarik estetika desain secara keseluruhan dengan menggunakan teknik-teknik seperti penentuan jenis font, kerning, tracking dan alignment. Teknik-teknik tersebut dilakukan agar bisa meningkatkan penyampaian pesan dan juga menetapkan hierarki visual. Kesimpulanya, desainer grafis telah berhasil mengimplementasikan teknik layouting, texturing, coloring, dan typography dalam proses pembuatan aset visual video company profile "Pamor The Greatest".Item IMPLEMENTASI KONSEP FLAT DESIGN PADA PRODUKSI VIDEO GERMAS: LANGKAH CERDAS TINGKATKAN IMUNITAS(2022-03-17) SALMA NURHALIZA; Pramono Benyamin; Teddy Kurnia WirakusumahLaporan Tugas Akhir yang berjudul “Implementasi Konsep Flat Design pada Produksi Video “GERMAS: Langkah Cerdas Tingkatkan Imunitas” ini menjelaskan mengenai masalah kesehatan di Indonesia yang seharusnya dapat dicegah apabila menerapkan dan meningkatkan program Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) pada masyarakat. Penyebaran program tersebut masih kurang sehingga tidak semua mengetahuinya. Oleh karena itu, penulis membuat video berjudul “GERMAS: Langkah Cerdas Tingkatkan Imunitas” untuk menyebarluaskan kembali informasi mengenai GERMAS serta untuk mengetahui dan memahami implementasi konsep flat design pada Produksi Video ini. Video ini dibuat dengan menambahkan animasi yang didukung oleh asset-asset desain grafis. Salah satu jenis gaya dari desain grafis adalah flat design. Konsep flat design dibuat melalui proses pra-produksi (membuat konsep, ide/ gagasan, rancangan desain), produksi (visualisasi di adobe illustrator), pasca produksi (preview dan revisi). Penulis menerapkan lima prinsip konsep flat design menurut Cousin, yaitu no added effect, minimal approach, simple elements, focus on typography, dan focus on color. Flat design merupakan gaya yang paling cocok untuk digunakan pada produksi video germas, karena menggunakan gaya visual yang menghibur, minimalis, dan sederhana dapat membuat pesan yang ingin disampaikan lebih cepat dipahami oleh masyarakat, sehingga diharapkan tidak ada rasa bosan saat melihat video germas ini. Kata kunci : Germas, Desain Grafis, Flat designItem Implementasi Six Steps of Editing Dalam Penyuntingan Video Feature "Kompetensi : Kapabilitas dan Kualitas Pencari Kerja"(2023-11-15) GHANIYA ALIFA CHAIRANI; Iwan Koswara; Kokom KomariahSebagai salah satu indikator penyebab tingginya angka pengangguran, kompetensi merupakan keterampilan yang dimiliki oleh seseorang untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Kompetensi pencari kerja yang tidak sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh industri menjadi permasalahan fundamental yang dapat menyebabkan rendahnya peluang untuk mendapatkan pekerjaan. Pencari kerja yang tidak memiliki kompetensi yang dibutuhkan akan kesulitan untuk bersaing dengan pencari kerja lainnya dan berujung pada berkurangnya peluang kerja yang dimiliki oleh pencari kerja tersebut. Bisa dikatakan, kompetensi merupakan katalis dalam proses pencarian kerja. Untuk membahas hal ini, video feature dipilih sebagai bentuk karya kreatif berupa audio visual yang dapat mengakomodasi kebutuhan dari alur cerita. Tujuan penulisan Laporan Tugas Akhir ini adalah untuk menjelaskan tahapan dari six steps of editing yang terdiri dari logging, first assembly, rough cut, first cut, fine cut, dan final cut. Tahap logging meliputi pemindahan file ke dalam laptop, tahap first assembly meliputi peninjauan file dan menggabungkannya menjadi satu kesatuan, tahap rough cut meliputi penyusunan video berdasarkan alur, tahap first cut merupakan hasil akhir dari rough cut yang sudah disetujui, tahap fine cut merupakan pengerjaan detail pada video, dan tahap final cut meliputi penambahan musik dan warna pada video. Keenam tahap ini menghasilkan sebuah karya video feature yang utuh mengenai suatu isu atau fenomena dengan point of view tertentu. Kesimpulan penyuntingan video dengan mengimplementasikan six steps of editing adalah proses penyuntingan video menjadi terstruktur dan menghasilkan sebuah video yang menyeluruh.Item IMPLEMENTASI STRUKTUR TIGA BABAK DALAM PENYUSUNAN ALUR NASKAH VIDEO DOKUMENTER KOMERSIAL FOOD RESCUE AT THE SIDE OF MENDJAMU(2023-11-05) LISA AGUSTINA; Encang Saepudin; Retasari DewiPenulisan naskah menjadi salah satu unsur fundamental dalam sebuah tahapan produksi karena sebagai ide dasar yang dijadikan fondasi awal mula terbentuknya sebuah karya tak terkecuali dalam pembuatan karya Video Dokumenter Komersial. Keberhasilan sebuah video Video Dokumenter Komersial bergantung pada bagaimana naskah yang dibuat oleh seorang penulis naskah. Naskah yang baik harus berisikan muatan gagasan yang menarik, narasi maupun diksi yang tepat, serta plot atau alur yang rapi, sehingga cerita yang diangkat dapat memuaskan audiens. Video dokumenter komersial adalah sebuah video yang mengangkat suatu kisah dari kehidupan nyata yang mencerminkan merek atau identitas dari sebuah perusahaan, produk, atau tujuan. Pemilihan struktur tiga babak dalam karya Video Dokumenter Komersial “Food Rescue at the side of Mendjamu” dirasa tepat karena struktur tiga babak merupakan jenis alur yang linear sehingga jalan cerita pada naskah berkorelasi dan berkesinambungan. Tujuan penulisan Laporan Tugas Akhir ini adalah untuk menjelaskan tahapan dalam struktur tiga babak yakni perkenalan (set-up), masalah (confrontation), dan penyelesaian (resolution). Hasil penulisan dan penyusunan alur naskah video dokumenter komersial dengan struktur tiga babak dimulai dari Babak I: perkenalan (set-up) sebagai pembuka cerita dalam mengenalkan topik yang diangkat. Dilanjutkan dengan Babak II: masalah (confrontation) yang mengarah pada munculnya permasalahan sampai klimaks dalam cerita dan diakhiri dengan Babak III: penyelesaian (resolution) berupa penyelesaian masalah yang diangkat serta kesimpulan. Karya tersebut ditujukan untuk memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya kesadaran dari dampak food waste terhadap bidang sosial, ekonomi, dan lingkungan, serta media promosi untuk Mendjamu sebagai partner kolaborasi karya.Item Implementasi Teknik Kreatif Pada Tahap Penyuntingan Offline dan Online Editing Dalam Produksi Karya Short Mockumentary Film BEHIND, BEHIND THE SCENES: HOW TO TAKE A SHOOT?(2023-09-19) ADITYA RYNALDI; Iwan Koswara; Jimi Narotama MahameruajiDalam pembuatan suatu produksi karya konten video salah peran yang paling penting untuk menentukan kualitas hasil akhir adalah peran seorang video editor. Salah satu hasil konten video adalah short mockumenatry film yang mengangkat isu mengenai kekerasan khususnya emotional abuse. Short mockumentary film merupakan karya film pendek yang menggunakan konsep dasar mockumentary untuk menyampaikan pesan yang dimaksud. Mockumentary merupakan karya fiksi berbentuk film atau acara yang dibawakan dengan gaya dokumenter yang memiliki gaya yang membuat terkesan lebih realistis untuk para audiens yang menontonnya. Seorang video editor membutuhkan konsep dasar untuk menyunting karyanya. Teknik yang paling umum digunakan oleh seorang video editor pada masa sekarang adalah teknik non-linear dengan proses Logging, Offline Editing, Online Editing dan Rendering. Tujuan dari penulisan Laporan Tugas Akhir ini untuk menjelaskan peran editor dalam implementasi teknik kreatif dalam produksi penyuntingan Offline dan Online karya short mockumentary film “Behind, Behind the Scenes: How to Take a Shoot?”. Laporan ini dibuat untuk memberikan gambaran objek tugas akhir secara faktual proses penyuntingan karya. Tahapan Offline editing merupakan tahapan untuk merangkai seluruh hasil rekaman menjadi kesatuan dan menentukan transisi antara scene yang digunakan Tahapan online editing merupakan proses untuk menyempurnakan rangkai video dengan penambahan berbagai komponen seperti aspect ratio, warna dan asset lainya. Pada tahapan online dan offline editing seorang video editor harus melakukan teknik kreatif agar hasil video bisa menjadi menarik dan sesuai konsep pesan yang ingin disampaikan. Kesimpulannya, video editor menjabarkan teknik kreatif penyuntingan dalam produksi karya short mockumentary film “Behind, Behind the Scenes: How to Take a Shoot?”Item Implementasi Teknik Laissez Faire dalam Penyutradaraan Film Pendek Monolog Sunyi Tanpa Batas(2021-09-30) SITI KHUMAIROH; Jimi Narotama Mahameruaji; Kismiyati El KarimahProduksi video film pendek ini bertujuan untuk sebagai media informasi mengenai layanan publik khususnya untuk pendandang disabilitas tuna rungu atau Tuli dari konteks peran sutradara. Hasil dari pembuatan karya sutradara adalah pembuatan film pendek dari proses pra produksi hingga pasca produksi yang dikemas penyampaiannya secara monolog. Sutradara menerapkan teknik laissez faire yang bertujuan untuk menghasilkan sebuah karya film yang menarik dan informatif untuk masyarakat ketahui dengan kebebasan berekspresi dari pemeran pada film. Namun masyarakat di Jawa Barat masih banyak yang belum mengenal budaya Tuli dengan cara komunikasinya menggunakan bahasa isyarat tersebut. Salah satu upaya untuk memberikan pengenalan mengenai Tuli dan Bahasa Isyarat berupa film pendek monolog yang diperankan langsung oleh teman Tuli yang berjudul “Sunyi Tanpa Batas”. Film ini dibuat menggunakan teknik Laissez Faire untuk memberikan kesempatan pada teman Tuli untuk berekspresi. Film “Sunyi Tanpa Batas” berdurasikan 4 menit 37 detik yang dikemas secara ringan. Dengan demikian film ini diharapkan bahwa masyarakt dapat mengenal budaya Tuli dan lebih terbuka kepada teman disabilitas lainnya.Item IMPLEMENTASI TEKNIK PENGAMBILAN GAMBAR OLEH DIRECTOR OF PHOTOGRAPHY DALAM PRODUKSI VIDEO COMPANY PROFILE RUMAH BATIK KOMAR(2023-11-22) CHOIRYAH RACHMA; Priyo Subekti; Encang SaepudinDirector of Photography merupakan seorang ahli dalam industri perfilman yang bertanggung jawab terhadap aspek visual dalam pembuatan video mulai dari pra produksi, produksi, dan pasca produksi. Director of Photography memiliki peran dalam pembuatan konsep, menerjemahkan pesan dari narasi ke dalam bentuk visual, menentukan pencahayaan, tata letak kamera, dan alat-alat yang akan digunakan. Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan laporan tugas akhir ini adalah menjelaskan peran Director of Photography pada proses pra produksi, produksi, dan pasca produksi. Hasil video ini menggunakan tiga unsur teknik pengambilan gambar yaitu sudut pandang gambar, ukuran gambar, dan gerakan kamera untuk menciptakan kesan video yang sinematik dan dapat menarik perhatian para penonton. Pada tahap pra produksi, peran DOP secara keseluruhan terlaksana dengan baik yaitu ketika topik sudah ditentukan DOP melakukan riset untuk mengembangkan konsep visual yang akan digunakan, membuat shotlist dan menetapkan kamera dan alat yang akan digunakan. Tahap produksi adalah tahap dimana narasi diterjemahkan dalam bentuk audio visual, DOP bertugas untuk memberikan instruksi kepada camera person dalam menentukan aspek teknik pengambilan gambar termasuk pencahayaan serta pengaturan kamera sehingga seluruh adegan dapat direkam sesuai dengan kebutuhan yang dibuat pada shotlist. Pada tahap pasca produksi, DOP memiliki tugas untuk memeriksa semua hasil pengambilan gambar lalu meninjau hasil rough cut yang telah dikerjakan oleh editor untuk memastikan bahwa hasil akhir produksi telah memenuhi kualitas visual yang diinginkan. Kesimpulannya, Director of Photography sudah menyelesaikan tugas dan peran dalam pembuatan karya video company profile yang berjudul Rumah Batik Komar.Item IMPLEMENTASI VIDEOGRAFI DALAM PRODUKSI VIDEO CAMPAIGN KELOLA SAMPAH PLASTIK MULAI DARI SEKARANG(2022-09-28) MUHAMMAD ILHAM ADYA; Jimi Narotama Mahameruaji; Iwan KoswaraKonten dengan jenis video memberikan pengaruh yang lebih kuat kepada audiens. Views konten video yang selalu meningkat tajam membuat video menjadi strategi yang ampuh dalam marketing di berbagai platform mulai dari iklan,vlog,dokumenter, video sinematik dan banyak lagi bentuknya. Dibalik berbagai konten video yang berkualitas tersebut tentunya membuat sebagian orang penasaran bagaimana ilmu videografi yang diterapkan oleh seorang creator.Karya laporan tugas akhir ini akan membahas bagaimana penerapan ilmu videografi dalam sebuah karya video campaign dengan judul “Kelola sampah plastik mulai dari sekarang” terutama pada proses pra produksi sampai pasca produksi yang mana seorang videografer banyak berperan pada tahap itu. Pada tahap pra produksi, untuk membuat gambaran konsep visual dibuatlah storyboard yang disesuaikan dengan naskah atau storyline yang mana dalam tim produksi kecil seorang videografer lah yang diberikan tugas tersebut. Lalu pada tahap produksi dilakukan persiapan pengaturan camera, lighting dan gear produksi yang sesuai terlebih dahulu. Setelah itu barulah dilakukan pengambilan gambar video dengan teknik-teknik pengkameraan sederhana seperti menggunakan camera angle low, eye level dan high level, menggunakan shot style sederhana seperti close, mid sampai long shot, dan basic camera movement. Teknik shooting footage video yang dipakai pada karya ini yaitu menggunakan shot utama (A roll) dan shot pendukung (B roll).Item KAIDAH PEMLOTAN PADA NASKAH ANIMASI DUA DIMENSI BERBASIS VEKTOR SAMPAH MAKANAN SEGUNUNG, ALAM YANG MENANGGUNG(2023-03-21) MAYTORU ISTI HUMANSYAH; Kokom Komariah; Nurmaya PrahatmajaAnimasi “Sampah Makanan Segunung, Alam yang Menanggung” menerapkan tipe animasi dua dimensi berbasis vektor untuk mendapatkan visualisasi naskah yang baik karena tidak terpengaruh resolusi. Agar dapat mewujudkan karya yang dinamis dan efektif maka dibutuhkan kaidah pemlotan. Adapun tujuan penulisan yang akan dicapai yaitu untuk memaparkan kaidah plausibility, suspense, surprise, dan unity pada naskah animasi. Tahapan penciptaan karya animasi ini meliputi proses praproduksi, produksi, dan pasca produksi. Hasil analisis dan sintesa karya menunjukkan bahwa kaidah plausability dilakukan dengan cara memberikan fakta berupa kalimat dan data yang kredibel, dan memakai gaya bahasa sesuai target audiens, yang berkaitan dengan realitas kehidupan agar tercipta sikap keterpercayaan. Kaidah suspense dengan cara memberikan narasi yang menegangkan, penggambaran ekspresi karakter, dan penerapan teknik foreshadowing yang berupa pemberian indikasi datangnya konflik yang lebih serius, agar audiens tertarik mengikuti cerita sampai akhir. Kaidah surprise dengan cara menjelaskan terlebih dahulu hal yang belum diketahui penonton, memberikan kejutan berupa perubahan perlakuan di luar dugaan dan efek suara yang mengejutkan agar plot dinamis. Kaidah unity dengan cara mempertahankan nilai konstruksi naskah utama berupa konflik yang koheren dan menata penempatan zooming sehingga membuat pesan tersampaikan dengan jelas, agar menciptakan satu koherensi karya yang utuh dan padu. Simpulan laporan Tugas Akhir adalah kaidah pemlotan yang dilakukan pada naskah animasi dua dimensi berbasis vektor ini sudah mampu menghasilkan animasi yang baik berupa penceritaan yang dinamis.Item KEGIATAN GRAPHIC DESIGNER DALAM PRODUKSI AUDIO PODCAST STIGMA GILA SAAT KONSULTASI KE PSIKOLOG: KAMU GILA YA?(2020-10-14) JANNET SAILENDRA; Feliza Zubair; Dian Wardiana SjuchroABSTRAK Masalah kesehatan mental di Indonesia masih sering dipandang sebelah mata dan tidak dianggap penting bagi sebagian orang. Sehingga masih banyak orang yang mengabaikan akan kesehatan mentalnya sendiri atau orang lain. Hal ini diperkuatkan dengan munculnya sebuah stigma “gila” yang beredar di masyarakat. Untuk mengurangi stigma terhadap masalah kesehatan mental diperlukan sebuah edukasi dan juga sosialisasi mengenai kesehatan mental. Salah satunya dengan menyampaikan pesan menggunakan podcast. Podcast yang dibuat menyampaikan pesan mengenai stigma gila saat konsultasi ke psikolog: “Kamu Gila Ya?”. Dalam pembuatan produksi audio podcast penulis berperan sebagai graphic designer, yang bertanggung jawab dalam membuat logo dan cover art untuk podcast. Terciptalah sebuah rumusan masalah mengenai kegiatan seorang graphic designer dalam produksi audio podcast stigma gila saat konsultasi ke psikolog: “Kamu Gila Ya?” Podcast sendiri merupakan episode program yang tersedia di Internet. Dalam pembuatan audio podcast ini penulis memanfaatkan new media berbasis internet dalam pendistribusiannya. Jenis podcast yang penulis buat merupakan gabungan dari podcast multi-host dan podcast interview. Sedangkan dalam pembuatan karya design penulis menggunakan aliran jenis flat design karena prinsip aliran jenis ini menghasilkan hasil design yang simple, modern, dan minimalis. Pembuatan podcast melalui proses produksi yang dimulai dari tahap pra produksi, produksi, dan pasca produksi. Seorang graphic designer dalam pembuatan produksi podcast ini sangat penting karena perlu membuat logo dan cover art podcast yang menarik. Karena pendengar pertama kali akan melihat logo dan juga cover art sebelum mengetahui isi konten dalam podcast. Oleh karena itu, diperlukan seorang graphic designer untuk membuat logo dan cover art agar menarik perhatian pendengar. ABSTRACT Mental health problems in Indonesia have been overlooked and are not important for some people. Many people who are ignored because of their own or someone else`s mental issues. This is reinforced by the "crazy" stigma that circulated in society. For decreasing the stigma, there should be a literacy and socialization of mental health. This could be delivered with a podcast. Podcast that the writer made is delivering a message about crazy stigma when consulting a psychologist: "Are You Crazy?". The writer became a graphic designer responsible for making logo and cover art for the podcast. It would be discussed thoroughly in the creation formula of how the activity of a graphic designer in the production audio podcast of crazy stigma when consulting a psychologist: "Are You Crazy?" Podcast is a program that is available on the Internet. In making this podcast, the writer distributed a podcast using new media (internet). The type of podcast that the writer made was a combination of multi-hosted and interview podcast. For making the design, the writer used flat design techniques because it produced a simple, modern and minimalist design. The stages involved in the production to make the podcast covered the preproduction, production, and post-production. Designers in podcasts were an important thing to create an attractive logo and cover art. Because at first, the listeners would see the design before listening to the podcast. Therefore, a graphic designer is needed to create an attractive logo and cover art to make a podcast to attract the listeners.Item KEGIATAN SCRIPTWRITER DALAM PRODUKSI KONTEN AUDIO PODCAST STIGMA GILA SAAT KONSULTASI DENGAN PSIKOLOG: KAMU GILA YA?(2020-10-14) NADYA ZALFA NAFIRA; Feliza Zubair; Dian Wardiana SjuchroSaat ini, kesehatan mental merupakan hal yang masih dianggap sebelah mata oleh Sebagian golongan masyarakat. Padahal, kesehatan mental sama pentingnya dengan Kesehatan fisik. Banyak remaja yang kurang memperhatikan kesehatan mental nya dikarenakan stigma yang ada di masyarakat. Mereka menganggap orang yang berkonsultasi dengan psikolog adalah orang “gila” yang membutuhkan bantuan pada mentalnya. Bedasarkan hasil riset, saat ini podcast sedang banyak diminati oleh kalangan anak muda Oleh karena itu, penulis dan tim memutuskan untuk membuat karya audio podcast berjudul “Stigma Gila Saat Konsultasi Dengan Psikolog: ‘Kamu Gila Ya??’ Penulis sebagai scriptwriter dalam pembuatan podcast ini merumuskan masalah mengenai bagaimana Teknik pembuatan script dalam produksi podcast berjudul “Stigma Gila Saat Konsultasi Dengan Psikolog: ‘Kamu Gila Ya??’”. Scriptwriter akan bertanggungjawab atas script yang akan dibacakan pada saat proses perekaman. Proses pembuatan scrip dibagi ke dalam tiga tahap, yaitu tahap pra-produksi, produksi dan pasca produksi. Hasil dari podcast tersebut akan didistribusikan di melalui sebuah platform digital bernama Anchor yang merupakan agregator resmi dari platform Spotify. Teknik penulisan dan pemilihan kata sangat penting pada proses pembuatan script karena berpengaruh pada saat podcaster membacakan script di proses rekaman, yang akan menarik hati para pendengar.Item KINERJA PRODUSER DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK THESEABLES(2022-11-23) SYIFA PRADITA SUKANDAR; Encang Saepudin; Retasari DewiProduser merupakan kepala produksi atau orang yang mempunyai tanggung jawab sepenuhnya terhadap pembuatan sebuah film mulai dari tahapan kerja pra poduksi, produksi, pasca produksi hingga pemasaran dan distribusi. Produser memiliki peran penting dalam penyusunan konsep, penerapan aspek kreatif, pengelolaan dana atau sponsorship, dan penggarapan karya sehingga menghasilkan sebuah film yang layak untuk ditonton. Tujuan penulisan laporan tugas akhir ini menjelaskan kinerja produser pada tahapan pra poduksi, produksi, pasca produksi hingga pemasaran dan distribusi. Tahapan penulisan menggunakan jenis pendeketan deskriptif untuk mengidentifikasi objek tugas akhir secara mendalam, luas dan terperinci. Hasil pelaksanaan kegiatan pada tahapan pra produksi secara keseluruhan terlaksana dengan baik dalam menjalin koordinasi dan kerjasama bersama sutradara mengenai pengembangan konsep ide cerita, mengarahkan dan mengawasi setiap proses di awal serta mengelola dana produksi dalam menggaet sponsorship. Tahap produksi adalah tahap dimana script dan storyboard diterjemahkan kedalam bentuk audio visual. Produser bertugas untuk mengawasi jalannya poduksi, memberi keputusan apabila terdapat permasalahan di lapangan dan memastikan setiap kru dan talent menjalankan peran dan tugasnya dengan baik. Pada tahap pasca produksi, produser melakukan evaluasi pendanaan untuk antisipasi biaya selanjutnya, melakukan finalisasi serta revisi terhadap hasil produksi agar menciptakan sebuah karya yang utuh. Pada tahap pemasaran dan distribusi, produser memastikan strategi pemasaran dan distribusi berjalan dengan baik dan sinergi agar sebuah film sampai kepada khalayak luas dan audiens yang tepat. Kesimpulannya, produser sudah menyelesaikan tugas dan peran dalam pembuatan film pendek berjudul “Theseable’s”.