Ilmu Tanah (S2)
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Ilmu Tanah (S2) by Author "Emma Trinurani Sofyan"
Now showing 1 - 5 of 5
Results Per Page
Sort Options
Item Formulation and Compatibility Test of Azospirillum and Azotobacter Suspension and Its Application for Phytoremediation of Contaminated Soil by Petroleum Waste(2019-09-01) RARA RAHMATIKA RISANTI; Emma Trinurani Sofyan; Pujawati SuryatmanaAzospirillum and Azotobacter bacteria are a group of aerobic bacteria that able to fix nitrogen and easy to adapt in stress environments. Azospirillum and Azotobacter can grow well with ramie phytoremediator plant in contaminated petroleum inceptisol soil. The experiment was carried out at the Laboratory of Soil Biology and Greenhouse of Faculty of Agriculture-Unpad. The experiment consisted of two stages, namely the formulation and selection for optimization of inoculant bioagent and the application of bioagent and organic matter to ramie plants (Boehmeria nivea) on soil contaminated with petroleum waste. The first stage uses a complete random factorial design with three replications, while the second stage uses randomized block factorial design with three replications. The results of the first experiment were the interactions with the total population of the 4th Azospirillum observation in the composition of m3a3 (3% molasses and 2 times Azotobacter) and the total population of the 7th Azotobacter bacteria in the contribution of m3a2 (3% molasses and 1-dose Azotobacter). Furthermore, there is no interaction of nitrogen-fixing bacterial inoculants and organic matter.Item KARAKTERISTIK SIFAT KIMIA TANAH AKIBAT PEMBERIAN TERAK BAJA DAN BOKASHI SEKAM PADI TERHADAP TIGA TANAMAN PADA ANDISOLS LEMBANG(2014-10-21) RIMMA RAKHMALIA; Emma Trinurani Sofyan; Rina DevnitaAndisols mengandung mineral amorf, seperti alofan yang menyebabkan retensi P tinggi. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah retensi P adalah dengan menambahkan bahan silikat yang dapat membebaskan P. Salah satu bahan yang mengandung silikat sekaligus hara P adalah terak baja yang diharapkan mampu melepaskan P yang teretensi oleh ion Al pada Andisols. Pemberian bahan organik merupakan upaya lain untuk mengatasi masalah P pada Andisols, karena bahan organik mampu meningkatkan ketersediaan P tanah. Maka dilakukan untuk mengetahui karakteristik sifat kimia tanah akibat pemberian terak baja dan bokashi sekam padi terhadap tiga tanaman pada Andisols Lembang. Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2013 sampai dengan Mei 2014 di Balai Penelitian Tanaman Sayuran (Balitsa), Lembang, Provinsi Jawa Barat. Penelitian menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial, yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama adalah terak baja dengan empat taraf perlakuan. Faktor kedua adalah bokashi sekam padi dengan empat taraf perlakuan dan diulang sebanyak dua kali. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh terhadap pH tanah setelah inkubasi, pH tanah pada tanaman cabai merah pada saat vegetatif dan hasil tanaman jagung manis. Terdapat dosis terak baja (446 gram polibeg-1) dan bokashi sekam padi (3200 gram polibeg-1) yang memberikan hasil tertinggi sebesar 222 gram polibeg-1 dengan kenaikan hasil 53,63 % dibandingkan dengan tanpa perlakuan. Terdapat keeratan hubungan antara kandungan Cr tanah dengan hasil tanaman jagung manis yangItem OPTIMASI NPK DAN PUPUK POC PLUS TERHADAP BEBERAPA SIFAT KIMIA TANAH SERTA PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata) DI LAHAN TERCEMAR LIMBAH CLARIFIER(2018-03-29) MUHAMMAD AGUS MULYANA; Emma Trinurani Sofyan; Pujawati SuryatmanaMuhammad Agus Mulyana. 2018. Optimasi NPK Dan POC Plus Terhadap Beberapa Sifat Kimia Tanah Serta Pertumbuhan Dan Hasil Jagung Manis (Zea mays saccharata) Di lahan tercemar Limbah Clarifier. Dibimbing oleh Emma Trinurani Sofyan dan Pujawati Suryatmana. Suatu lahan yang terpapar limbah industri secara terus menerus akan menilmbulkan deposit bahan pencemar tanah yang nantinya akan berdampak terhadap penurunan kualitas lahan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh berbagai dosis pupuk NPK dan POC terhadap sifat kimia tanah (pH, C-organik, Total Nitrogen, C/N Rasio, Fosfat tersedia, Kalium total, dan silika) serta pertumbuhan hasil jagung pada tanah sawah tercemar limbah clarifier. Percobaan dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran pada Juni hingga Agustus 2017. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok faktor tunggal yang terdiri dari sembilan perlakuan, yaitu; 0, ½, 3/4, 1 NPK dan 0, 2,5 , 7,5 , dan 10 ml/L POC dengan masing-masing ulangan sebanyak tiga kali. Pengujian dilakukan dengan uji F pada taraf 5 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaplikasian NPK-POC berpengaruh terhadap sifat kimia tanah (C-organik, Total-N, Nisbah C/N, Phosfat, Kalium, Silica) serta pertumbuhan dan hasil jagung manis (Zea mays saccharata).Item PERUBAHAN SIFAT KIMIA TANAH BEKAS TAMBANG BATU BATA, SERAPAN P, Ca, S dan B SERTA FRUIT SET CABAI MERAH BESAR PADA APLIKASI PCO plus DENGAN N-P-K(2018-04-04) STEFINA LIANA SARI; Rija Sudirja; Emma Trinurani SofyanEksploitasi tanah dalam jumlah yang besar terjadi di Kecamatan Wanaraja, Kabupaten Garut. Terjadinya penggalian tanah 1-2 meter dari lapisan atas untuk pembuatan batu bata merah melampaui kemampuan tanah untuk membentuk struktur tanah kembali, sehingga tanah-tanah yang sebelumnya merupakan tanah pertanian ini dapat digolongkan menjadi tanah terdegradasi dengan sifat kimia kurang subur dan pemanfaatan kembali untuk pertanian memerlukan pemulihan dan input pupuk yang cukup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh PCO plus dengan N-P-K terhadap peningkatan beberapa sifat kimia tanah bekas tambang batu bata, serapan P, Ca, S dan B serta fruit set cabai merah besar. Rancangan yang digunakan adalah RAK sederhana dengan 11 kombinasi perlakuan PCO plus bersama N-P-K seperti berikut ini; A = Kontrol (tanah terdegradasi, tanpa pupuk), B = 0% PCO + 1 NPK, C = 0,25% PCO + 1 NPK, D = 0,50% PCO + 1 NPK, E = 0,75% PCO + 1 NPK, F = 1,00% PCO + 1 NPK, G = 0,5% PCO + 3/4 NPK, H = 0,5% PCO + 1/2 NPK, I = 0,5% PCO + 1/4 NPK, J = 0,5 PCO + 0 NPK, dan K = 1 NPK tanah normal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanah bekas tambang batu bata merah memerlukan konsentrasi PCO plus sampai dengan 1 % bersama 1 dosis N-P-K standar untuk mengembalikan beberapa sifat kimia tanah juga serapan hara P, Ca, S dan B tanaman cabai merah besar setara dengan tanah asli (tidak terdegradasi), sedangkan persentase fruit set tertinggi telah diperoleh dari konsentrasi 0,5 % PCO plus bersama ¾ Dosis N-P-K standar.Item Respon Beberapa Tanaman Sayuran yang Diinokulasi Fungi Mikoriza Arbuskula dan Mycorrhizal Helper Bacteria terhadap Berbagai Konsentrasi Fosfor pada Sistem Hidroponik Model Ebb-Flow(2022-07-08) DERISFHA SRI ANGGRAENI; Emma Trinurani Sofyan; Anne NurbaityTeknologi budidaya secara hidroponik merupakan salah satu teknik urban farming yang dapat dimanfaatkan dalam pengembangan dan peningkatan hasil tanaman. Suplai unsur hara terutama P pada hidroponik berasal dari pupuk anorganik, namun perlu dipelajari apakah dosis ini dapat diturunkan dengan memanfaatkan pupuk hayati seperti Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) dan Mycorrhizal Helper Bacteria (MHB). Penelitian ini bertujuan (1) mendapatkan isolat MHB terbaik dalam meningkatkan germinasi spora FMA, (2) mengetahui adanya interaksi antara berbagai tanaman sayuran yang diinokulasi FMA dan MHB terhadap berbagai konsentrasi fosfor, (3) mendapatkan konsentrasi fosfor terbaik pada hidroponik sistem Ebb-Flow. Tahap pertama uji kemampuan isolat MHB dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap, dengan perlakuan Bacillus mycoides, Bacillus subtilis, Pseudomonas diminuta, Burkholderia gladioli, dan Burkholderia cenocepacia. Spora germinasi FMA yang diujikan yaitu Glomus sp., dan Gigaspora decipien menggunakan isolat MHB terseleksi dengan media berbeda-beda yaitu Bacto agar, Whatmann No. 42, dan Rockwool. Tahap kedua adalah uji respon beberapa tanaman sayuran (selada romain, selada merah, kangkong) dengan berbagai konsentrasi fosfor (0, 20, 40, 80 ppm) pada sistem hidroponik model Ebb-flow. Hasil percobaan tahap pertama menunjukkan bahwa Bacillus subtilis, Pseudomonas diminuta, dan Burkholderia gladioli memiliki kemampuan yang lebih unggul dalam menghasilkan asam-asam organic, enzim fosfatase, dan P terlarut. Hasil percobaan tahap kedua menunjukkan MHB Pseudomonas diminuta pada media Rockwool memberikan hasil terbaik terhadap germinasi spora FMA. Terdapat interaksi berbagai tanaman sayuran dan berbagai konsentrasi P terhadap jumlah spora FMA, kolonisasi akar, serapan hara N, P, K, Fe. Aplikasi FMA dan MHB pada sistem hidroponik model Ebb-Flow menurunkan konsentrasi P pada tanaman selada romain sebesar 40 ppm (50%), selada merah diturunkan menjadi 40 ppm (50%), dan kangkung menjadi 20 ppm P (25%). Selain dapat menurunkan dosis P, aplikasi FMA dan MHB dapat meningkatkan hasil berbagai tanaman sayuran.