S2 - Magister
Permanent URI for this community
Browse
Browsing S2 - Magister by Author "Achmad Kemal Hidayat"
Now showing 1 - 19 of 19
Results Per Page
Sort Options
Item Analisis Disparitas Pembangunan Infrastruktur dan Pengaruh Infrastruktur Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara(2022-10-17) EFRAIM DWINTA PURBA; Achmad Kemal Hidayat; Ferry HadiyantoPenelitian ini membahas disparitas pembangunan infrastruktur antar kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara dan pengaruh infrastruktur terhadap pertumbuhan ekonomi kabupaten/kota di Sumatera Utara. Infrastruktur yang dikaji berupa infrastruktur seperti panjang jalan, komunikasi, listrik, air bersih, sanitasi, kesehatan dan pendidikan. Objek penelitian adalah 33 kabupaten/ kota di Provinsi Sumatera Utara periode 2014-2020. Penelitian ini menggunakan teknik analisis seperti principal component analysis, indeks Williamson dan analisis panel data Generalized Least Square (GLS). Hasil analisis diparitas pembangunan infrastruktur menunjukan bahwa infrastruktur jalan, pendidikan dan kesehatan, masih terdapat ketimpangan pembangunan infrastruktur antar Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara. Hasil penelitian menunjukkan seluruh variabel infrastruktur yang digunakan pada penelitian mempengaruhi signifikan dan positif terhadap pertumbuhan ekonomi kabupaten/kota di Sumatera Utara. Variabel infrastruktur komunikasi merupakan variabel independen yang paling mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di provinsi Sumatera Utara.Item ANALISIS KEBUTUHAN INVESTASI DI KOTA PEKALONGAN TAHUN 2015 - 2020 : BERDASARKAN PERHITUNGAN ICOR(2015-02-27) DANI PRASETYO; Arief Bustaman; Achmad Kemal HidayatSalah satu indikator makro dari pembangunan ekonomi di daerah adalah pertumbuhan ekonomi. Salah satu faktor penting dalam pertumbuhan ekonomi adalah adanya modal/investasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan investasi yang diperlukan di Kota Pekalongan untuk tahun 2015 – 2020. Investasi atau modal merupakan faktor penting dalam pertumbuhan ekonomi di suatu daerah. Selain itu penelitian ini juga mengungkapkan profil, potensi dan karakteristik investasi di Kota Pekalongan. Analisis yang dipakai dalam penelitian ini adalah melalui pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Kebutuhan investasi dihitung berdasarkan nilai ICOR dan rata – rata pertumbuhan yang dikalikan dengan jumlah proyeksi PDRB yang telah diperoleh. Sedangkan profil, potensi dan karakteristik investasi di Kota Pekalongan dijelaskan dengan metode analisis Location Question (LQ) dan analisis Shift Share. Hasil penelitian menunjukkan nilai ICOR rata – rata di Kota Pekalongan sebesar 4,21 dengan tingkat pertumbuhan rata – rata 5,16 persen. Kebutuhan investasi hasil proyeksi diperolah untuk tahun 2015 sebesar Rp 542,727 milyar dan Rp 626,108 milyar untuk tahun 2020. Dari analisis LQ Kota Pekalongan mempunyai enam sektor unggulan yaitu sektor konstruksi, sektor pengangkutan dan komunikasi, keuangan, real estate dan jasa perusahaan, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor listrik, gas dan air bersih dan sektor jasa – jasa. Sedangkan dari analisis shift share Kota Pekalongan belum mempunyai competitive advantage yang memadai dibandingkan dengan daerah lain di Propinsi Jawa Tengah.Item Analisis Pengaruh Tingkat Pengangguran Terhadap Tingkat Kriminalitas Properti di Indonesia Tahun 2013-2017(2020-03-10) PUPUT ARISNA; Nury Effendi; Achmad Kemal HidayatBerdasarkan pada teori ekonomi kriminal, penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis terhadap hubungan antara kriminalitas properti dan tingkat pengangguran. Penelitian ini menggunakan data panel tahun 2013-2017 menurut provinsi di Indonesia. Analisis ini menggunakan model regresi linear berganda dengan metode Random Effect. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pengangguran berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel kriminalitas properti. Peningkatan pada tingkat pengangguran akan mendorong peningkatan pada kriminalitas properti. Model dalam penelitian ini juga memasukkan variabel kontrol berupa ketimpangan pendapatan yang memiliki pengarih yang positif dan signifikan dan tingkat kemiskinan yang dalam penelitian ini memiliki hasil yang negatif dengan tingkat kriminalitas properti.Item ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP OBLIGASI SYARIAH (SUKUK) DI INDONESIA(2022-07-15) ROMI RAMDANI; Achmad Kemal Hidayat; BudionoTujuan dari penelitian ini untuk menyelidiki pengaruh ekonomi makro pada sukuk di Indonesia untuk periode 2002 (IV) -2013 (III) pada tingkat agregat. Berdasarkan model vektor autoregressive (VAR), variance decomposition dan impulse response, hasilnya menunjukkan bahwa sukuk saling mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, tetapi sukuk tidak saling mempengaruhi M2, dan suku bunga SBI. Sukuk dan bonus SBIS memiliki hubungan searah dimana bonus SBIS mempengaruhi sukuk. Sukuk juga didorong oleh dinamika mereka sendiri dalam jangka pendek. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya hubungan yang positif antara pertumbuhan ekonomi, suku bunga SBI, dan bonus SBIS terhadap sukuk. Serta adanya hubungan negatif antara M2 terhadap sukuk. Penemuan ini memberikan implikasi kebijakan yang penting bagi para pembuat keputusan. Sejak penerbitan sukuk mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, pembuat kebijakan harus merancang kebijakan baru untuk memodernisasi aspek fungsional pasar modal syariah.Item ANALISIS PERMINTAAN KOMODITAS BERAS DI INDONESIA(2021-07-06) DESSY LOVIA OKCI PERMATASARI; Achmad Kemal Hidayat; Adhitya WardhanaPada penelitian ini menganalisis tentang seberapa besar pengaruh permintaan pada komoditas beras di indonesia dengan adanya kebijakan diversifikasi pangan yang dilakukan pemerintah pada periode terbaru tentang konsumsi pangan. Pada sektor pertanian selain menjadi ketahanan pangan nasional yang dapat memberikan kontribusi PDB pada pembangunan nasional sehingga komoditas beras berperan penting dalam bahan pangan penduduk Indonesia dan sumber pendapatan pada sektor pertanian di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk melihat variabel manakah yang paling berpengaruh dan bagaimanakah pengaruh bahan pangan subtitusi dan komplementer terhadap permintaan beras di Indonesia. Metode analisis menggunakan data time series dengan metode Ordinary Least Square pada periode waktu 1990 sampai 2018 dengan menggunakan Eviews. Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil estimasi regresi diperoleh nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 92 % dengan menggunakan 4 variabel terikat yaitu: harga beras, jumlah kentang dan jumlah singkong, GDP. Dari 4 variabel harga beras, jumlah kentang dan Gdp berpengaruh positif terhadap permintaan beras di Indonesia sedangkan jumlah singkong berpengaruh negatif terhadap permintaan beras di Indonesia. Sumber data yang digunakan dalam penelitian menggunakan data sekunder dari berbagai sumber antara lain: BPS, World bank, BULOG dan Badan ketahanan pangan pertanian di Indonesia.Item DAMPAK OPERASIONALISASI BUS RAPID TRANSIT TRANSJAKARTA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DAN TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI DKI JAKARTA(2023-06-07) RICO BAGUS SATRIO; Amelia Hayati; Achmad Kemal HidayatProvinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta merupakan salah satu kota terpadat di Indonesia. Masyarakat melakukan perjalanan sehari-hari sebagian besar menggunakan kendaraan pribadi untuk memenuhi kebutuhannya. Hal ini menyebabkan kemacetan yang berujung pada inefisiensi ekonomi akibat pemborosan waktu dan bahan bakar. Namun, BRT Transjakarta sebagai alternatif transportasi yang operasionalisasinya diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan aksesibilitas masyarakat sehingga dapat mengurangi tingkat pengangguran. Teori yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada teori pertumbuhan ekonomi Solow, tingkat pengangguran dari Mankiw serta teori pertumbuhan endogen Romer. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi operasionalisasi BRT terhadap pertumbuhan ekonomi dan tingkat pengangguran di Jakarta. Paper ini menggunakan data panel yang terdiri dari 5 kota di Jakarta selama tahun 2016-2021. 2 Stage Least Square digunakan sebagai metodologi yang memperkirakan variabel endogen dan variabel predetermined. Variabel-variabel endogen dan predetermined disesuaikan dengan hasil elaborasi riset yang telah dilakukan. Setelah itu dilakukan uji order condition dan rank condition terhadap persamaan yang telah tersusun. Lalu dilakukan uji asumsi klasik (uji normalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas dan autokorelasi) serta tahapan uji ekonometrik sampai dengan estimasi model regresi. Costing analysis digunakan sebagai metodologi untuk memperkirakan dan mengkomparasikan kisaran biaya penggunaan kendaraan pribadi dan BRT Transjakarta dari perspektif pengguna. Temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa operasionalisasi BRT memberikan kontribusi sebesar 0,620 terhadap pertumbuhan ekonomi dan menurunkan tingkat pengangguran terbuka di Jakarta sebesar 1,470 pada tingkat signifikansi 1% ceteris paribus. Selain itu penggunaan BRT Transjakarta terbukti lebih efisien dari segi biaya dibandingkan dengan penggunaan kendaraan pribadi (dalam skala rute operasional 13 koridor utama BRT Transjakarta). Hal ini menunjukkan bahwa dalam jangka panjang operasionalisasi BRT memegang peranan penting dalam sektor ekonomi transportasi di Jakarta.Item Dampak Penanaman Modal Dalam Negeri Terhadap Daya Saing Sektor Industri Manufaktur Unggulan Indonesia Pada Pasar ASEAN-5(2021-02-21) BUDI WIRANTO; Anhar Fauzan Priyono; Achmad Kemal HidayatPenelitian ini menganalisis dampak penanaman modal dalam negeri terhadap daya saing sektor industri manufaktur unggulan Indonesia pada pasar ASEAN-5, selama kurun waktu 2006–2017. Industri manufaktur unggulan Indonesia dalam penilitian ini yakni industri makanan, tekstil, kimia dan bahan kimia, logam dasar, serta alat transportasi lainnya. Analisis regresi penilitian ini menggunakan data panel, pada variabel dependen daya saing diukur menggunakan RSCA dari nilai indeks RCA. Di dapatkan hasil industri makanan, industri kimia dan bahan kimia memiliki nilai (RSCA>1) artinya kedua sektor tersebut memiliki keunggulan komparatif di pasar ASEAN-5, sementara pada ketiga industi lainnya (RSCA<1) sehingga tidak memiliki keunggulan komparatif di pasar ASEAN-5. Dari hasil estimasi regresi data panel pada variabel PMDN dan nilai tambah berpengaruh positif dan signifikan terhadap daya saing, namun pada variabel independen serta nilai tukar berpengaruh negatif dan signifikan terhadap daya saing.Item DAMPAK PENGELUARAN PEMERINTAH BIDANG KESEHATAN TERHADAP GIZI BURUK (26 KABUPATEN/KOTA PROVINSI JAWA BARAT PERIODE 2012-2016)(2020-03-12) MIZWAR ANWAR; Adiatma Yudistira Manogar Siregar; Achmad Kemal HidayatTotal anggaran kesehatan per kapita memiliki peranan penting untuk melakukan pembangunan derajat kesehatan masyarakat terutama khusus pada anak balita untuk menjadi generasi lebih sehat, cerdas dan produktif di masa dewasa nanti, dalam penelitian ini adalah untuk melihat masih tinggi jumlah kasus gizi buruk balita yang ditemukan di Provinsi Jawa Barat, maka dari itu penelitian ini untuk melihat berbagai faktor lainnya seperti jumlah sarana kesehatan, jumlah sumber daya manusia kesehatan, serta pemberian ASI Eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan, untuk melihat perkembangan jumlah kasus gizi buruk di 26 kabupaten/ kota periode 2012-2016. Metode penelitian ini yang digunakan analisis panel data dengan model fixed effect. Hasil penelitian menemukan bahwa dampak total pengeluaran pemerintah di bidang kesehatan per kapita memiliki nilai koefisien negatif signifikan terhadap penurunan jumlah gizi buruk balita, sementara faktor lain seperti jumlah sarana kesehatan rumah sakit dan puskesmas memiliki pengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap penurunan jumlah kasus gizi buruk balita, sedangkan sumber daya manusia kesehatan dokter umum, bidan, dan perawat memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap penurunan jumlah kasus gizi buruk. Sementara itu pemberian ASI Eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan memiliki pengaruh positif siginifikan terhadap penurunan jumlah gizi buruk balita.Item ECONOMIC IMPACT ASSESSMENT OF AGRICULTURAL PROGRAM ON MAIZE PRODUCTION IN BANTEN PROVINCE: A Case on Farmer Field School of Integrated Crop Management Program(2018-01-08) IERNA SANIA SARIE NASIA; Achmad Kemal Hidayat; Tidak ada Data DosenMaize is the second most important food crop after rice and one of the strategic commodities in Indonesia. However, the domestic supply of maize has been unable to meet its high demand due to demand rising faster than supply. One of the government’s efforts to enhance the maize production and achieve maize self-sufficiency is the implementation of the Farmer Field School of Integrated Crop Management (ICM-FFS) program. In Banten, the ICM-FFS program in maize production was implemented between 2008 and 2014. The policy analysis matrix (PAM) framework was employed to assess the impact of ICM-FFS on maize production, comparative and competitive advantage to produce maize, and the farmer’s income in Banten Province. The results show that ICM-FFS farms were able to increase the farmer’s income by 77.03% and social welfare by 44.48% compared to non-ICM-FFS farms. Moreover, the study implies that this program has enhanced the competitive and comparative advantage to produce maize in the Banten Province. This program expresses that the government protection of maize production nearly comes from the subsidy on seeds and fertilizers. Finally, these findings suggest policy recommendations to improve the future strategies in maize production assistance. The government should pay attention to the arrangement of competitive input and output markets, sustain and enhance technical assistance to improve maize quality and productivity, and be more concerned for this commodity than it is at present.Item IMPACT EVALUATION PROGRAM SIMPAN PINJAM KELOMPOK PEREMPUAN (SPP) PADA PNPM MANDIRI PEDESAAN TERHADAP KONSUMSI RUMAH TANGGA MASYARAKAT DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Studi Kasus Di Kecamatan Semin)(2015-02-26) PURWONO; Yayan; Achmad Kemal HidayatProgram Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM MP) merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan dan menurunkan tingkat kemiskinan di Indonesia dengan konsep pemberdayaan masyarakat. Salah satu program atau kegiatan yang ada di dalam PNPM MP adalah Simpan Pinjam Kelompok Perempuuan (SPP) PNPM MP. Dengan adanya SPP PNPM MP diharapkan dapat memperluas/ meningkatkan usaha rumah tangga sehingga otomatis pendapatannya pun turut meningkat. Yang pada akhirnya meningkat pula konsumsi Rumah tangga masyarakat penerima SPP PNMP MP. Konsumsi merupakan salah satu alat atau cara mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sampai sejauh mana pengaruh SPP PNPM MP terhadap konsumsi rumah tangga di kecamatan Semin kabupaten Gunungkidul. Penelitian ini menggunakan data primer dari 8 desa di Kecamatan Semin dengan jumlah responden 138 responden yang terdiri dari 69 responden kelompok treatment dan 69 responden kelompok kontrol. Penelitian ini menggunakan metode Difference in Difference dengan membandingkan antara kelompok treatment yang mengikuti program kredit SPP dengan kelompok kontrol yang tidak mengikuti program kredit SPP. Variabel independen dalam penelitian ini adalah delta pengeluaran konsumsi, sedangkan variabel dependen terdiri dari karakteristik rumah tangga. Dari hasil penelitian dapat dijelaskan bahwa dampak SPP PNPM mempunyai pengaruh yang cukup terhadap peningkatan konsumsi rumah tangga. Dari variabel dependen yang digunakan untuk mengukur pengaruh tingkat konsumsi di kecamatan Semin, yang mempunyai arah positif adalah pendidikan kepala keluarga, Jumlah kepala keluarga, mengikuti program SPP.Item INFRASTRUKTUR DAN OUTPUT PERKAPITA ANTAR PROVINSI DI INDONESIA(2018-06-25) VITA NURAEINY; Bayu Kharisma; Achmad Kemal HidayatTahun 2010-2015, pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami perlambatan, rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2010-2015 sebesar 5,65%. Pertumbuhan ekonomi Indonesia dipengaruhi oleh berbagai kondisi yang berkembang dalam perekonomian dunia seperti menurunnya harga komoditas dunia, inflasi yang tinggi pasca kenaikan harga BBM bersubsidi, serta menurunnya kredit perbankan akibat pengetatan kebijakan moneter. Menurunnya harga komoditas dunia menyebabkan penurunan kinerja perdagangan luar negeri. Indonesia yang pada beberapa tahun terakhir mengandalkan ekspor sebagai salah satu sumber pertumbuhan yang penting turut terkena dampak dari penurunan kinerja perdagangan luar negeri akibat menurunnya harga komoditas dunia tersebut. Secara agregat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2010-2015 mengalami perlambatan namun Produk Domestik Bruto (PDB) perkapita Indonesia menunjukkan tren positif kenaikan setiap tahunnya. PDB perkapita tahun 2010 adalah sebesar Rp 28.778.200 dan mengalami peningkatan sebanyak 22,18% pada tahun 2015 menjadi Rp 35.161.900. Tujuan dari penelitian ini adalah pertama, mengetahui pengaruh dari infrastruktur yang meliputi jalan, listrik, air bersih dan pelabuhan terhadap output perkapita. Kedua, menganalisa kebijakan apa yang harus dilakukan pemerintah dalam hal pembangunan infrastruktur sehingga dapat meningkatkan output perkapita. Penelitian ini menggunakan model data panel statis dan dinamis dengan system GMM pada 33 provinsi di Indonesia periode tahun 2010-2015. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa infrastruktur jalan dan pelabuhan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap output perkapita, sedangkan infrastruktur listrik dan air bersih mempunyai pengaruh positif namun tidak signifikan. Terkait dengan hal tersebut, pemerintah dapat mengambil kebijakan berupa peningkatan dan pembangunan infrastruktur jalan serta peningkatan kinerja pelayanan dalam bentuk produktivitas bongkar muat pelabuhan.Item Infrastruktur jalan terhadap produk domestik regional bruto per kapita kabupaten/kota Provinsi Lampung(2016-02-09) MAULDIA NOPRITA; Anhar Fauzan Priyono; Achmad Kemal HidayatPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh infrastruktur jalan terhadap produk domestik regional bruto per kapita di seluruh kabupaten/kota Provinsi Lampung selama periode waktu tahun 2004-2013. Pengaruh infrastruktur jalan tersebut dilihat dari sisi panjang jalan dibagi jumlah penduduk (mobilitas) dan panjang jalan kondisi baik dibagi luas wilayah (aksesibilitas). Penelitian ini menggunakan regresi data panel dengan model fixed effect dimana produk domestik regional bruto per kapita menjadi variabel terikat sementara variabel bebas terdiri dari mobilitas, aksesibilitas, akumulasi pembentukan modal tetap bruto, rata-rata lama sekolah, rasio angkatan kerja yang bekerja terhadap jumlah penduduk dan rasio dana alokasi khusus sub bidang jalan terhadap total dana alokasi khusus. Hasil penelitian ini menunjukkan infrastruktur jalan dilihat dari sisi mobilitas dan aksesibilitas berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap produk domestik regional bruto per kapita di Provinsi Lampung selama periode waktu tahun 2004-2013. Stok modal yang diwakili dengan akumulasi pembentukan modal tetap bruto dan modal manusia yang diwakili dengan rata-rata lama sekolah juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap produk domestik regional bruto per kapita. Tenaga kerja yang diwakili dengan rasio angkatan kerja yang bekerja terhadap jumlah penduduk memiliki pengaruh positif namun tidak signifikan, sementara rasio dana alokasi khusus sub bidang jalan terhadap total dana alokasi khusus memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap produk domestik regional bruto per kapita. Lebih lanjut, penelitian ini juga membuktikan bahwa dengan mendorong peningkatan kualitas dan kuantitas infrastrukur jalan yang diwakili dengan mobilitas dan aksesibilitas akan memberikan kontribusi positif terhadap produk domestik regional bruto per kapita di Provinsi LampungItem Konversi Lahan dan Kapasitas Pajak Bumi dan Bangunan di Kota Cimahi dengan Pendekatan Sistem Persamaan Simultan(2016-03-15) TITA MARTIANA; Achmad Kemal Hidayat; Bagdja MuljarijadiPenelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui pengaruh konversi lahan terhadap kapasitas Pajak Bumi dan Bangunan dan sebaliknya, (2) mengetahui pengaruh kepadatan penduduk, pendapatan per kapita, tenaga kerja sektor industri dan sektor perdagangan, nilai lahan dan Rencana Tata Ruang Wilayah terhadap konversi lahan dan terhadap kapasitas Pajak Bumi dan Bangunan di Kota Cimahi pada tahun 2002, 2009 dan 2012. Penelitian ini menggunakan metode sistem persamaan simultan dengan metode estimasi Indirect Least Square (ILS) untuk mendapatkan hubungan antara konversi lahan dan kapasitas Pajak Bumi dan Bangunan dengan beberapa variabel tersebut diatas. Hasil penelitian ini adalah kapasitas PBB, kepadatan penduduk, pendapatan per kapita, nilai lahan dan Rencana Tata Ruang Wilayah berpengaruh positif terhadap konversi lahan. Tenaga kerja sektor industri dan sektor perdagangan berpengaruh negatif terhadap konversi lahan. Konversi lahan, tenaga kerja sektor industri dan sektor perdagangan, nilai lahan dan Rencana Tata Ruang Wilayah berpengaruh positif terhadap kapasitas PBB. Kepadatan penduduk dan pendapatan per kapita berpengaruh negatif terhadap kapasitas PBB. Hasil ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pemerintah dalam pengambilan kebijakan yang terkait dengan konversi lahan dan kapasitas PBB di Kota Cimahi.Item Pengaruh Belanja Pemerintah Daerah Dalam Kontrak Untuk Usaha Mikro Dan Kecil (UMK) Terhadap Kredit Usaha Di Sektor UMK(2019-03-12) ERMAWANTO; Achmad Kemal Hidayat; Ferry HadiyantoSektor UMK adalah sektor yang sangat penting dalam perekonomian di Indonesia. Hingga tahun 2013 kontribusi sektor UMK dalam PDB adalah sebesar 43,08% dan sebanyak 93,64% tenaga kerja berada di sektor UMK (BPS). upaya-upaya meningkatkan pertumbuhan sektor UMK dirasa sangat perlu dan penting untuk dimaksimalkan, sehingga pertumbuhan sektor UMK diharapkan dapat berdampak dalam mengurangi pengangguran dan tingkat kemiskinan, meningkatkan standar hidup, juga mendukung pencapaian distribusi pendapatan yang terbaik untuk mengurangi kesenjangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh belanja pemerintah daerah untuk UMK terhadap investasi swasta berupa kredit usaha (modal kerja dan investasi) dari perbankan kepada sektor UMK di 31 provinsi. Pada penelitian ini belanja pemerintah daerah untuk UMK menggunakan nilai kontrak belanja pengadaan antara pemerintah daerah dengan UMK melalui mekanisme lelang/tender dalam sistem pengadaan elektronik (e-procurement). Metode analisis yang dilakukan menggunakan Panel Data Regression. Hasil penelitian menunjukkan secara umum belanja pemerintah daerah dalam kontrak pengadaan dengan UMK berpengaruh signifikan secara positif terhadap realisasi kredit usaha kepada sektor UMK. Hal ini dapat diartikan belanja pemerintah daerah dalam kontrak pengadaan untuk UMK berdampak positif terhadap pertumbuhan UMK di provinsi tersebut. Sehingga pemerintah daerah sebaiknya melakukan alokasi belanjanya kepada sektor UMK secara lebih konsisten, mengingat selama periode penelitian provinsi dengan anggaran belanja yang lebih besar secara umum memiliki share alokasi belanja untuk UMK lebih kecil dibandingkan dengan provinsi dengan anggaran belanja yang lebih kecil.Item PENGARUH DINAMIKA PENDUDUK TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA(2019-09-25) SARAH ANNISA NOVEN; Adhitya Wardhana; Achmad Kemal HidayatPenelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh variabel dinamika penduduk terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Penelitian ini menggunakan model Ordinary Least Square dengan data time series kurun waktu 1986 hingga 2016. Data yang digunakan adalah variabel dinamika penduduk yaitu jumlah fertilitas, infant mortality, dengan variabel kontrol tingkat partisipasi angkatan kerja, tabungan dan belanja pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi yang diukur melalui Gross Domestic Product. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah fertilitas di Indonesia berpengaruh negartif terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia, yang berarti bertambahnya jumlah penduduk akan menurunkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Begitu pula dengan variabel infant mortalitas memberikan pengaruh negatif terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Variabel fertilitas berpengaruh positif terhadap tingkat partisipasi angkatan kerja dan infant mortalitas berpengaruh negatif terhadap tingkat partisipasi angkatan kerja. Variabel kontrol yaitu tabungan dan belanja pemerintah juga berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.Item Pengaruh Foreign Direct Investment Terhadap Pengangguran Di Provinsi Jawa Barat(2021-03-22) ENZY DIWANTAMA; Achmad Kemal Hidayat; Nury EffendiPenelitian ini bertujuan untuk menguji variabel intervening infrastruktur jalan terhadap variabel makroekonomi investasi (Foreign Direct Investment(FDI), Penanaman Modal Dalam Negeri(PMDN)), dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap tingkat pengangguran di Jawa Barat. Adapun data yang digunakan berasal dari 27 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat dengan periode 9 tahun, dari 2011-2019. Namun, dikarenakan 5 kabupaten/kota data tidak lengkap, maka data yang dipergunakan hanya untuk 22 kabupaten/kota. Model ekonometrik yang digunakan adalah data panel. Untuk melakukan penghitungan dilakukan 2 tahapan pengolahan data, yaitu pertama, variabel infrastruktur jalan (kondisi jalan baik) terhadap Foreign Direct Investment, Penanaman Modal Dalam Negeri, dan Pertumbuhan Ekonomi, selanjutnya pada tahap kedua, hasil estimasi dari tahap pertama, kemudian dilakukan pengujian dengan penambahan variabel kontrol yaitu, upah minimum kabupaten/kota, tenaga kerja, pendidikan, populasi, jalan kondisi baik, dan akses jalan tol di berbagai daerah penelitian, terhadap pengangguran di Provinsi Jawa Barat. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara partial menunjukan dengan intervening variabel jalan terhadap foreign direct investment, pertumbuhan ekonomi, tenaga kerja, pendidikan, dan kondisi jalan baik secara langsung mengurangi pengangguran, di sisi lain populasi meningkatkan penganguran (dapat diterima secara teoritis dan logis), sedangkan upah minimun kabupaten/kota (UMK), dan akses jalan tol mengakibatkan peningkatan pengangguran, walau tidak signifikan. Hal ini dapat dipahami mengingat peningkatan upah minimum kabupaten/kota (UMK) akan menurunkan permintaan terhadap tenaga kerja, sementara akses jalan tol mengakibatkan sektor aktifitas usaha yang berada di jalan existing mengalami menurunan lalu lintas (penurunan potential buyer). Dengan demikian dapat disimpulkan secara umum bahwa foreign direct investment (FDI) menurunkan tingkat pengangguran, dan infrastruktur jalan (jalan baik) merupakan stimulator bagi perekonomian/pertumbuhan ekonomi.Item Pengaruh Pertumbuhan M2, Pertumbuhan Kredit Perbankan dan Pertumbuhan Kapitalisasi Pasar Saham Terhadap Pertumbuhan Ekonomi(2014-07-18) AYU SWANINGRUM; Tati Suhartati Joesron; Achmad Kemal HidayatABSTRAK Dengan menggunakan metode Vector Autoregression (VAR), penelitian ini mencoba melihat efek perkembangan sektor keuangan yang diproksi dengan pertumbuhan M2, pertumbuhan kredit perbankan, dan pertumbuhan kapitalisasi saham terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Uji kausalitas Granger menyimpulkan bahwa terdapat hubungan dua arah antara pertumbuhan M2 dan pertumbuhan ekonomi, serta antara pertumbuhan kredit perbankan dengan pertumbuhan ekonomi, dan tidak ada hubungan kausalitas antara pertumbuhan kapitalisasi pasar saham dengan pertumbuhan ekonomi. Impulse response memperlihatkan respon pertumbuhan ekonomi secara negatif pada periode awal terhadap guncangan pada pertumbuhan M2 dan pertumbuhan kredit perbankan, peningkatan uang beredar serta kredit perbankan yang berlebihan justru dapat membahayakan perekonomian. Respon pertumbuhan ekonomi terhadap guncangan pertumbuhan M2 menjadi positif dimana adanya peningkatan pada rasio ini menunjukkan perluasan fungsi pembayaran dan simpanan. Guncangan pada pertumbuhan ekonomi direspon oleh positif pertumbuhan M2 karena membaiknya perekonomian membuat masyarakat melakukan banyak transaksi yang membutuhkan uang sehingga permintaan uang meningkat yang kemudian akan diimbangi oleh peningkatan penawaran uang agar keseimbangan suku bunga bisa terjaga, dan ditarik kesimpulan bahwa argumen demand following terpenuhi. Guncangan pertumbuhan ekonomi direspon secara positif terhadap pertumbuhan kredit perbankan. Fluktuasi tingkat suku bunga yang berpengaruh terhadap permintaan kredit perbankan mengikuti perkembangan perekonomian, dan ditarik kesimpulan bahwa argumen supply leading terpenuhi. Hasil dari variance decomposition menunjukkan bahwa kontribusi pertumbuhan M2 terhadap variabilitas pertumbuhan ekonomi berkisar antara 0% hingga 8.32%, pertumbuhan kredit perbankan terhadap variabilitas pertumbuhan ekonomi adalah antara 0% hingga 0.77%, dan pertumbuhan kapitalisasi pasar saham terhadap variabilitas pertumbuhan ekonomi antara 0% hingga 0.96%. Kontribusi pertumbuhan ekonomi terhadap variabilitas pertumbuhan M2 berkisar antara 0.067% hingga 52%, pertumbuhan ekonomi terhadap variabilitas pertumbuhan kredit perbankan adalah antara 0.061% hingga 31.05%, dan pertumbuhan ekonomi terhadap variabilitas pertumbuhan kapitalisasi pasar saham antara 0.7% hingga 4.48%. Kata Kunci : Pertumbuhan M2, Pertumbuhan Kredit Perbankan, Pertumbuhan Kapitalisasi Pasar Saham, impulse response, variance decomposition. ABSTRACT Using a Vector Autoregression (VAR) method, this paper examines the effect of M2 growth, banking credit growth, and stock market capitalization growth, as proxies for financial development, on economic growth in Indonesia. The result of Granger causality test is the existence of two way causality between M2 growth and economic growth, also between banking credit growth and economic growth, but no causality between stock market capitalization growth and economic growth. Impulse response analysis shows negative response of economic growth on M2 growth and banking credit growth shocks at the begining period, which conclude that excessive growth of those two variables will harm economic growth. Economic growth response on M2 growth shocks become positive whereas this increasing value shows the existence of payment and saving function expansion. Shocks on economic growth are positively responded by M2 growth since the economic condition are getting better makes people spend more so the money demand is higher, and money supply is also rising to keep the the interest rate balance. And the demand following argument is fulfiled. Shocks on economic growth are responded in a positive way by banking credit growth, showing that interest rate fluctuation which affect the demand of banking credit follows economic condition, and it can be inferred that there is argument supply leading pro. The results of variance decomposition show that the contribution of M2 growth on economic growth variability is between 0% - 8.32%, banking credit growth is between 0% - 0.77%, and stock market capitalization growth is between 0% - 0.96%. The contribution of economic growth on M2 growth variability is between 0.067% - 52%, economic growth on banking credit growth is between 0.061% - 31.05%, and economic growth on stock market capitalization growth is between 0.7% - 4.48%. Keywords : M2 Growth, Banking Credit Growth, Stock Market Capitalization Growth, impulse response, variance decomposition.Item REGIONAL DEVELOPMENT BUDGET AND DEVELOPMENT PERFORMANCE (COMPARATIVE STUDY BETWEEN RIAU AND WEST SUMATERA PROVINCES OF INDONESIA)(2017-02-01) IRWAN MUHAMMAD; Achmad Kemal Hidayat; Tidak ada Data DosenAbundant natural resources will provide a huge revenue source as a development budget for the region to carry out the regional development. Public welfare as the development goals could be improved through various development activities. Riau Province enjoys significantly bigger regional development budget relative to other provinces through DBH or Revenue Sharing Fund being endowed with abundant natural oil resources. This study aims to examine the influence of Riau’s bigger regional budget upon the consequential development result. A comparative analysis between Riau and West Sumatera Provinces is attempted following the development logical framework. Several development indicators will be employed namely GRDP, Percapita GRDP, Economic Growth rate, HDI, Poverty rate and Unemployment rate. Hypothesis testing is done by using the Independent Sample t-Test (SPSS 13). The results show that Riau Province is not significantly superior in all of the indicators. Implications of the study which can be used are the findings that could be taken as a consideration for the stakeholders not to ignore “inappropriateness,” “inefficiency” and/or “ineffectiveness” in selecting and carrying out the development activities due to weaknesses in the development management of the province. Furthermore, it needs to pay more attention to the natural resource transformation and reinvestment into the public sector in order to improve the quality of infrastructure and human resource.Item REVISITING WATERFRONT REVITALIZATION PROJECTS CASE STUDIES OF LOSARI BEACH, MAKASSAR CITY, INDONESIA AND MINATO MIRAI 21, YOKOHAMA CITY, JAPAN(2017-03-31) M. NATSIR ARIF; Achmad Kemal Hidayat; Tidak ada Data DosenABSTRACT The revitalization effort within the particular space of a coastal zone of Losari Beach during these few recent years, has shown how the Makassar City tries to keep a sense of balance in the process of the spatial planning and physical space arrangement within the city as a whole. Revisiting the evolvement of Losari Revitalization Project (LRP) and its contribution as a public space provisional effort became the main objective of this study. In addition, it is relevant to revisit another particular case study as a comparison and then draw lessons from the project. Considering its successful evolvement, and being as one of the best practice of waterfront development project in Japan, in this study, the author choose the Yokohama Minato Mirai 21(MM21) as the object for comparative studies toward LRP in Makassar City. This study was conducted using the qualitative research methodology. For this study, the author chosen to do two things: 1) summarize empirically, the validated findings or preliminary assessments from other studies that are relevant to the questions of this research, and 2) in some perspective add his own line of thought that is not empirically validated. The results of the study show that LRP is considered as a good sample of waterfront development initiative. In LRP development efforts, the primary actors are the public sector. Local government is responsible for the plan’s definition, coordination, and funding. In addition, the local government is the driving force as well as regulatory body for its planning and implementation. In the implementation of MM21 waterfront revitalization development, the government became a pioneer to initiates revitalization activities by way of preparation in terms of technical assistance, and the development of regional infrastructure and facilities. The government`s contribution was intended to stimulate and leverage private and public investment. Revisiting both case studies bring forward some recommendation based on lesson drawn from both project such as: A) Institutional improvement, B) Technical Implementation Improvement, C) Public-Private Participatory Improvement and Socio-Cultural Improvement. The spatial arrangement with certain set of policy and guidelines, which emphasized on integrated public realm provision, is a good reference for further waterfront development that can be applied in Makassar City as the continuity effort in commencing the further stages of Losari Revitalization Project development.