S2 - Magister
Permanent URI for this community
Browse
Browsing S2 - Magister by Title
Now showing 1 - 20 of 1435
Results Per Page
Sort Options
Item A Hedonic Price and Polycentric City Study: Identifying the Suitable Road Infrastructure Project in Java, Sumatera, Bali, and Nusa Tenggara Barat(2018-01-15) DIGOR UNGGUL NALENDRA; Raden Muhamad Purnagunawan; Tidak ada Data DosenDespite a generous portion of the government budget being spent on infrastructure in Indonesia, the money was still considered limited as the budget was used to finance infrastructure projects both under the central government and the local government. To ensure that the infrastructure budget was well spent, a screening process was implemented to select the project proposed by the local government. Unfortunately, the current screening method is more focused on the characteristic of the local governments as potential fund recipients rather than the projects that are being offered in the proposals. This paper proposes a method to analyze the proposed project to ensure that the most appropriate project is selected and financed. The method in this paper introduces a new application of hedonic price model by placing the hedonic price method as the base model, combined with the polycentric city center theory to identify the significance level of roads in the area. The road with the highest significance level is then recommended to be prioritized to be financed. This paper uses IFLS5 data and has several observation areas in some of Indonesia’s main island (Java, Sumatera, Bali, and Nusa Tenggara Barat). The result generated by the model suggest that each of the observation area has different priority in term of which road project that should be financed. Roads that lead to district center, nearest transportation facilities, and nearest market place are identified as roads that should be given priority compared to other in each respective area. As the model successfully identified the significance level of each road in each area, policy makers in Indonesia should strongly consider extending the current selection process by accommodating this type of model to ensure that the infrastructure budget is spent efficiently.Item A Political Economic Analysis of Policy Implementation Process of Teacher Distribution in Bandar Lampung, Indonesia(2018-01-15) SYAIFUL RAHMAT; Mohamad Fahmi; Tidak ada Data DosenBecause of its characteristics and externalities, education has become a public good. Therefore, the government is responsible not only for its provision, but also for ensuring equity in its provision. Teacher distribution is proved to be a good policy to support the provision of equal education. However, a good policy itself cannot guarantee the success of the desired outcome from its designer if it is not properly implemented. The decentralization system in Indonesia regulates the provision of education as a concurrent or coexisting responsibility between the central and local governments. Accordingly, there is still an ambiguity in the implementation of the teacher distribution policy. A joint decree from five ministries issued in 2011 concerning teacher distribution was issued as a solution for that problem. Yet, as the teacher distribution policy is not fully implemented, it leaves questions on what are the supporting and constraining factors for the implementation of the policy. The intent of this research is to answer the question mentioned above, by analyzing relevant data related to Bandar Lampung (township in Indonesia). The findings suggest that the teacher distribution policy could be properly implemented if the local government of Bandar Lampung has the commitment. Moreover, incentives used in the political economic process by the government for civil servant teachers will stimulate policy-effectiveness of the distribution teachers in Bandar Lampung.Item Access to Credit in Indonesia: Does Investing in Social Capital Matter?(2022-06-08) MUHAMMAD SYAIFUL; Bayu Kharisma; Tidak ada Data DosenThis thesis reexamines the relationship between social capital and individuals’ access to credit in the context of Indonesia. We use the data from the fifth wave of Indonesian Family Life Survey (IFLS5) and focus on the ‘flow’ aspect of social capital, i.e. participation in various activities that can be regarded as addition to the general ‘stock’ of social capital. Our results indicate that there are two different characteristics underlying participation in social activities, namely ‘voluntary-type’ and ‘economic-embedded’ activities. Using an extended probit model with correction for selection bias and endogenous regressor, we find that investment in the second type of social activities can improve individuals’ chance to gain better access to credit. In addition to that, creditworthiness remains an inseparable issue when discussing credit market outcomes. Combined together, this condition enhances the necessity of investing in social capital. Participation in this type of activities provides the medium for individuals to increase transparency with respect to their creditworthiness. At the same time, this participation also provides individuals with the extra income that can add to his/her creditworthiness.Item Adopsi Internal Audit Capability Model (IACM) dengan Institutional Theory pada Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat(2018-10-18) SISKA MARYANA; Hamzah Ritchi; Nyi Raden Handiani SuciatiPenelitian ini bertujuan untuk memperoleh pemahaman tentang adopsi Internal Audit Capabilty Model (IACM) dengan pendekatan teori institusional pada Itjen Kementerian PUPR serta faktor –faktor yang menghambat dalam meningkatkan level kapabilitas APIP pada Internal Audit Capability Model (IACM) pada Itjen Kementerian PUPR. Dimana latar belakang faktor tekanan yang pendorong institusionalisasi IACM dianalisis dengan menggunakan Teori Institusional, juga IACM merupakan tools untuk menilai kapabilitas APIP yang dilakukan secara mandiri serta alat dalam meningkatkan kapabilitas APIP. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh berdasarkan penelitian lapangan melalui wawancara, sedangkan data sekunder diperoleh melalui penelitian kepustakaan dan landasan teorirtis membantu dalam pembahasan masalah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa coercive isomorphism menjadi gejala terkuat yang mendorong perubahan dilakukannya institusionalisasi IACM yaitu tekanan dari BPKP yang merupakan Lead Agency APIP, dan arahan Presiden yang menargetkan capaian yang dikuatkan dengan peraturan, tekanan regulasi (formal) dan arahan Presiden RI. Serta normative isomorphism terjadi karena ada upaya Itjen Kementerian PUPR bekerjasama dengan konsultan IndII yang dilatarbelakangi kerjasama dengan Australia melakukan kajian independen terhadap Itjen pada tahun 2012 menggunakan kerangka kerja IA-CM dalam menindaklanjuti latihan BPKP pada tahun 2010. Sedangkan kondisi level (IACM) APIP Kementerian PUPR pada akhir tahun 2017 berada pada level 2 penuh (BPKP) dan pada tahun 2018 berdasarkan self assesment sudah level 3 dengan catatan (self assessment). Kendala terbesar di dihadapi adalah jumlah Auditor (SDM) lebih kecil dari diisyaratkan jumlah Auditor ideal pada Perka BPKP Kep-971/K/SU/2005. Langkah-langkah yang harus dilakukan Inspektorat Jenderal Kementerian PUPR adalah harus lebih fokus dan komitmen menjalankan Pedoman Teknis Peningkatan Kapabilitas APIP.Item AGLOMERASI INDUSTRI TERHADAP KETIMPANGAN PENDAPATAN DI PROVINSI JAWA BARAT(2016-03-16) AHADI SURYAGHOZALI; Budiono; Bagdja MuljarijadiTujuan penelitian ini, pertama menganalisis pengaruh aglomerasi industri terhadap ketimpangan pendapatan, dan kedua menganalisis fenomena inverted U-shape antara aglomerasi industri terhadap ketimpangan pendapatan di Provinsi Jawa Barat. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kualitatif dan kuantitatif, Analisis kualitatif dilakukan untuk mendapatkan gambaran secara deskriptif tentang fenomena aglomerasi industri terhadap ketimpangan pendapatan kabupaten/kota di Jawa Barat. Analisis kuantitaif dilakukan dengan menggunakan metode regresi dengan data panel dalam kurung waktu 2010-2012. Ketimpangan pendapatan di kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat periode tahun 2010-2012 dipengaruhi oleh variabel aglomerasi industri, produktivitas tenaga kerja, migrasi in pekerja, nilai investasi dan tingkat pendidikan berpengaruh positif, sedangakan variabel laju pertumbuhan PDRB sektor industri, dan infrastuktur jalan baik negetif. Aglomerasi industri terhadap ketimpangan pendapatan terdapat hubungan kurva terbalik / invertd U-Shape. Bahwa pada saat proses tahap pertama pembangunan akan terjadinya tingkat perbedaan konsentrasi aglomerasi industri antar wilayah yang cenderung menjadi tinggi, sedangkan bila proses proses pembangunan telah berjalan dalam waktu lama maka perbedaan tingkat konsentrasi aglomerasi industri antar wilayah cenderung menurun, sehingga akan mengurangi ketimpangan pendapatan.Item AGRICULTURAL POLICY AND FOOD CROP PRODUCTIVITY: A CASE STUDY OF EAST JAVA PROVINCE INDONESIA(2017-02-08) SYOFIATIN SYAMSIYAH; Ferry Hadiyanto; Tidak ada Data DosenEast Java Province is one of the most important contributors to Indonesia’s food reserves and security. In order to maintain food crop production sustainability, Indonesia’s government implemented several policies, such as reengineering extension workers, enhancing integrated crop management field school, providing fertilizer subsidies, maintaining irrigated areas, and obtaining machinery grants. This study explores these policies’ impacts on food crop productivity in East Java Province. Using panel data from 38 regencies and municipalities from 2010 to 2014, this study estimates the agricultural production function to find the most important policies influencing food crop productivity. This study also illustrates productivity differences among regions, describes the strategy of agricultural development—the use of fertilizer (i.e., biological package) and the use of machines (i.e., technological package)—and measures the sources of productivity gaps between regions and growth rate contributors of food crop productivity. The regression results showed that irrigated wetland, fertilizer subsidies, extension workers, farmer field schools, and machinery grants have significant impacts on food crop productivity. This study found that East Java Province has not yet used labor-saving technology to their fullest extents. Hence, the implementation of the biological package is probably more important than the technological package. The preservation of irrigated wetland is more effective than other policies, such as fertilizer subsidies, recruiting extension workers, promotion farmer field school, and providing agricultural machinery grants. Keywords: food crop productivity; productivity gap; agricultural land; fertilizer subsidy; extension worker; irrigated wetland; integrated crop management field schoolItem Alokasi Dana Perimbangan Desa, Dampaknya Terhadap Kemiskinan di Kabupaten Bandung(2014-01-17) ADRIAN PUSPAWIJAYA; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenTujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh timbal balik antara Alokasi Dana Perimbangan Desa (ADPD) dengan tingkat kemiskinan dan variabel lainnya yang mempengaruhi yaitu tingkat pendidikan, tingkat kesehatan, kepadatan penduduk dan PDRB per kapita serta partisipasi masyarakat di Kabupaten Bandung. Data yang digunakan adalah data sekunder dari 30 kecamatan selama Tahun 2007 – 2010. Data ini kemudian dianalisis dengan dengan metode deskriptif dan kuantitatif dengan menggunakan model persamaan simultan dan data panel. Teknik analitis menggunakan metode Two Stage Least Squares (TSLS) Fixed Effect Model dengan Panel Corrected Standar Error (PCSE). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kemiskinan dipengaruhi signifikan secara negatif oleh ADPD, tingkat pendidikan dan tingkat kesehatan selama Tahun 2007 sampai 2010. Model ADPD dipengaruhi signifikan secara positif oleh partisipasi masyarakat namun tidak signifikan oleh tingkat kemiskinan, pendidikan dan kesehatan.Item ANALISA DAMPAK MERGER DAN AKUISISI TERHADAP KEKAYAAN PEMEGANG SAHAM PADA INDUSTRI PERBANKAN DI INDONESIA, MALAYSIA DAN SINGAPURA(2015-11-21) GITA JULIA ANGGRAENI; Sumarno Zain; Erman SumiratABSTRAK Merger dan Akuisisi merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan perusahaan agar dapat berkembang serta mampu mempertahankan keberadaannya dalam dunia usaha. Dari event merger dan akuisisi akan terlihat respon dari investor terhadap pengumuman merger dan akuisisi yang tercermin dalam harga saham. Adanya abnormal return positif dari suatu saham perusahaan mencerminkan respon yang positif dari pengumuman merger dan akuisisi dan juga membuktikan adanya penambahan kekayaan (wealth effect) bagi para pemegang saham. Maka dari itu tujuan penelitian kali ini adalah untuk melihat apakah terdapat abnormal return pada peristiwa merger dan akuisisi yang akan berdampak pada kekayaan pemegang saham (wealth effect). Sampel penelitian kali ini adalah perusahaan perbankan yang melakukan merger dan akuisisi di Indonesia, Malaysia dan Singapura. Metode yang digunakan penelitian deskriptif dan verifikatif dengan pendekatan event study. Hasil penelitian menunjukan tidak terdapat abnormal return yang signifikan pada peristiwa merger dan akuisisi pada perusahaan bidder. Pada perusahaan target terdapat abnormal return positif yang signifikan pada event window(-1,+1), (-1,0) dan (0,+1) juga pada saat pengumuman merger dan akuisisi. Selain itu didapatkan hasil yang tidak signifikan terhadap pengaruh perbedaan jenis, tipe dan wilayah target terhadap cumulative abnormal return.Item Analisa Efisiensi Belanja Pemerintah Sektor Pendidikan Kabupaten atau Kota di Jawa Tengah Tahun 2008-2011(2014-12-30) FADJRIL QORIATI WACHYUDIENI; Bagdja Muljarijadi; Mohamad FahmiPendidikan merupakan salah satu program kegiatan yang bersifat wajib dilaksanakan oleh pemerintah, mengingat pendidikan menyangkut hajat hidup orang banyak. Alokasi pembiayaan di bidang pendidikan yang relatif besar menuntut kecermatan dalam perencanaan maupun pelaksanaan kegiatannya. Efisiensi belanja pendidikan di Kabupaten/kota di provinsi Jawa Tengah tahun 2008 sampai 2011 berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan Data Envelopment Analysis menunjukan hanya 5 kabupaten/kota yang mampu mengefisienkan alokasi belanja pendidikan. Sedangkan 29 kabupaten/kota lainnya masih belum bisa memaksimalkan output pendidikan dengan input yang dimiliki. Faktor-faktor yang mempengaruhi skor efisiensi menurut model ekonomi dengan menggunakan regresi tobit menunjukan bahwa terdapat 2 (dua) variabel yang memiliki pengaruh yang signifikan pada tingkat kepercayaan 5%, yaitu Prosentase Jumlah penduduk miskin memiliki pengaruh negatif sebesar -0.0165 point dan rasio Pendapatan Asli Daerah terhadap PDRB Riil mempunyai pengaruh yang positif sebesar 0.0175 point.Item ANALISA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NON PERFORMING LOAN PADA BANK BNI SENTRA KREDIT KECIL X(2015-06-13) KANIA DAMAYANTI; M.M. Nanny Dewi Tanzil; Aldrin HerwanyABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menjawab beberapa pertanyaan mengenai faktorfaktor yang mempengaruhi terjadinya Non Performing Loan (NPL) pada Bank BNI. Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara analisa regresi linier berganda untuk mengetahui pengaruh faktor kondisi debitur (pengalaman usaha, diversifikasi usaha, perolehan laba), dan faktor internal bank (plafond pemberian kredit setiap debitur dan tingkat suku bunga kredit) pada Bank BNI Sentra Kredit Kecil (SKC) “X”. Sumber data dalam penelitian ini berasal dari data intern BNI untuk kredit usaha kecil pada Bank BNI Sentra Kredit Kecil "X" periode Desember 2014 dengan ruang lingkup penelitian meliputi daerah Bandung, Majalaya, Cimahi dan Sumedang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan pengalaman usaha, diversifikasi usaha, perolehan laba, maksimum jumlah pemberian kredit dan tingkat suku bunga berpengaruh signifikan terhadap NPL. Sedangkan secara parsial (1)pengalaman usaha berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap NPL (2) diversifikasi usaha berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap NPL (3) perolehan laba berpengaruh negatif signifikan terhadap NPL (4) plafond pemberian kredit setiap debitur berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap NPL dan (5) tingkat suku bunga kredit berpengaruh negatif signifikan terhadap NPL. Kata Kunci : Non Performing Loan (NPL), pengalaman usaha, diversifikasi usaha, perolehan laba, plafond pemberian kredit setiap debitur, dan tingkat suku bunga kreditItem ANALISA INVESTASI GENERATOR UNIT II, DENGAN PENDEKATAN CAPITAL BUDGETING(2014-08-13) FAUZAN; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenABSTRAK ANALISA INVESTASI GENERATOR UNIT II, DENGAN PENDEKATAN CAPITAL BUDGETING (Studikasus Chevron Geothermal Indonesia,Ltd. GarutIndonesia) Sebuahinvestasibesarharusmelakukanrencana yang besar,denganpendekatan capital budgeting sajatidakcukup, perludenganmetodeasumsidanpenafsiran yang benarmendekatikebenaranyangnyata. Investasi generator diperlukanmetodologi / rumusan yang cepatdantepatsecarabisnis, denganpilihan (opsi#1) – memperbaiki unit #2 generator yang rusak, danpilihan( opsi#2) – membeli unit generator barudengankomplit. Pendekatan capital budgetingmemilikimetodologi yang cukup simple sepertisebelumnya, denganspreadsheetexcel danangkaempiris yang dimasukandengankondisi yang ada .Untukmenambahangkapenafsiranvariabelatauperamalanperlumenggunakanpendekatanmontecarloataucrystal ball, karenadalamnyaangkaempiristersebut bias ditafsirkanataudiasumsikandenganangkavolatilitasatauangkaperamalan,danhasilnyamerupakanforecast / peramalandari data ujidenganpendekatan model capital budgeting. Data-data yang didapatkan yang mempengaruhi operasionalisasi pilihan memperbaiki generator yang rusak di perusahaan ataupilihan membeli unit generator barudengankomplit adalah harga per MWh, kapasitasmaksimum produksi, down time, unit biaya produksi, total hasil produksi, totalbiaya SDTA danbiaya unit cost, biayabelanja generator (capital expenditure), risk adjusment / compound factor/ discount rate/WACC, model keuangancapital budgeting,dan penggunaan model monte carlo. Analisapengambilankeputusandenganpendekatancapital budgetingspreadsheet exceldandiujidengananalisamontecarloatau crystal ball, didapatkanhasilperamalanatau forecast nilai-nilaiatau data-data NPV, IRR, PP dan PI. Nilai-nilaidiantarakeduaopsidibandingkan, hasilnyadipakaiuntuksebuahkeputusan.Data hasilanalisamenunjukanopsi #2-Pemeliharaan generator yang rusaklebihtinggi. Sebuahdata hasilanalisakeuanganuntuksebuahkeputusanpilihanpemeliharaan unit generator yang rusakataupilihanmembeli unit yang barudengankomplit, merupakaninformasi yang dibutuhkanolehseorangmanajer. Kata kunci : capital budgeting, montecarlo, crystal ball, asumsi, volatilitas, peramalan, discount rate, NPV, IRR, PP, PI.Item Analisa Kelayakan Pembangunan Jaringan Kabel Laut Internasional Asia - Amerika (Studi Kasus pada PT TELIN)(2016-06-22) JANUAR SETYO WIDODO; Erie Febrian; Sulaeman Rahman NidarPembangunan jaringan kabel laut internasional Asia – Amerika merupakan kebutuhan PT. Telin untk meningkatkan kapasitas dan layanan yang didorong oleh peningkatan konsumsi bandwidth data internasional dari dan keluar negeri. Kabel ini membentang dari ujung pantai Menado, Sulawesi Utara sampai dengan Pantai Hermosa, Los Angeles, AS. Pembangunan kabel direncanakan berlangsung selama tiga tahun dengan umur ekonomis kabel selama 15 (lima belas) tahun. Kebutuhan dana pembangunan total selama tiga tahun adalah sebesar Rp 999.620.421.000. Dengan Weighted Average Cost of Capital (WACC) perusahaan sebesar 14,8% yang digunakan sebagai proxy discount rate, analisa kelayakan investasi menggunakan Discounted Cash Flow (DCF), diperoleh nilai Net Present Value (NPV) proyek sebesar Rp 514.625.133.000 dengan Internal Rate of Return (IRR) sebesar 29,17% dan Payback Period selama 7 tahun, 8 bulan. Dengan kata lain proyek ini layak untuk diteruskan (IRR lebih dari WACC). Selanjutnya, analisa kelayakan investasi menggunakan pendekatan Real Option Valuation (ROV) dengan metoda Black-Scholes, simulasi Monte Carlo dan Binomial Lattices dengan Volatility Factor (sigma) sebesar 34% menghasilkan NPV masing-masing sebesar Rp 741.394.592.000, Rp 731.744.247.000 dan Rp 734.912.812.000 yang berarti lebih baik dari pendekatan DCF. Kata kunci : DCF, NPV, IRR, Volatility Factor, ROV (Black-Scholes,Monte Carlo, Binomial Lattices)Item ANALISA KESENJANGAN NILAI AKUNTANSI DAN NILAI INVESTASI PADA PERUSAHAAN STARTUP DI INDONESIA(2019-07-11) FANNY ROSA FANDINI; Ersa Tri Wahyuni; Nyi Raden Handiani SuciatiPenelitian ini meneliti mengenai kesenjangan nilai akuntansi dan nilai investasi pada perusahaan startup di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses valuasi bisnis perusahaan startup dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penilaian perusahaan, untuk menganalisis kesenjangan penilaian antara pemilik dan investor, untuk mengetahui tantangan praktik akuntansi pada perusahaan startup di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh berdasarkan penelitian lapangan melalui observasi, survei dan wawancara. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui penelitian kepustakaan dan landasan teoritis dalam membantu pembahasan masalah. Hasil penelitian menunjukan bahwa proses valuasi bisnis pada perusahaan startup di Indonesia dilakukan dengan perhitungan non keuangan seperti jumlah potensial market, ide bisnis, jumlah pengguna, kualitas tim, traksi, paten dan teknologi. Kesenjangan terjadi antara penilaian perusahaan pemilik dan penilaian berdasarkan investor dimana investor mencari informasi yang memungkinkan investor membayar sedikit untuk kepemilikan saham yang besar sementara pemilik perusahaan bertujuan untuk meyakinkan investor atas prospek pertumbuhan perusahaan yang tinggi dalam rangka kepemilikan yang kecil. Dalam praktik akuntansi perusahaan startup merasa kurang paham mengenai standar akuntansi yang berlaku di Indonesia dan perusahaan startup merasa kesulitan dalam menentukan aset takberwujud. Kata kunci : nilai akuntansi, nilai investasi, valuasi perusahaan startupItem ANALISA MINAT PELAKU USAHA MIKRO DALAM MEMANFAATAN ONLINE MARKETPLACE BERDASARKAN SIKAP, NORMA SUBJEKTIF, EKSPEKTANSI KINERJA DAN EKSPEKTANSI USAHA(2020-08-29) SUGIHARTI; R. Arief Helmi; CupianPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sikap, norma subjektif, ekspektansi kinerja dan ekspektansi usaha terhadap minat pelaku usaha mikro binaan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat dalam memanfaatkan online marketplace. Objek penelitian ini adalah pelaku usaha mikro binaan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provionsi Jawa Barat. Penelitian dilakukan terhadap 67 responden dengan menggunakan pendekatan deskriptif verifikatif. Analisis data dilakukan dengan menggunakan SEM-PLS (Partial Least Square) dan data diolah dengan menggunakan tools SmartPLS 3.0. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa keseluruhan variabel independen berpengaruh positif signifikan terhadap variabel dependen. Variabel sikap merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap minat pelaku usaha mikro dalam minat pelaku usaha mikro binaan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provionsi Jawa Barat dalam memanfaatkan online marketplace. Secara kualitatif didapat informasi bahwa persaingan pada online marketplace merupakan faktor yang menyebabkan pelaku usaha mikro enggan untuk berjualan menggunakan online marketplace.Item analisa perkembangan investasi asing di indonesia(2014-04-21) DADAN BAHRUL HIDAYAT; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenDADAN BAHRUL HIDAYAT.Analisa Perkembangan Investasi Asing di Indonesia.Tesis. Program Studi Magister Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Padjadjaran, Bandung. 2014. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris mengenai faktor faktor yang mempengaruhi investasi asing di Indonesia.Investasi asing itu sendiri terdiri dari Foreign Direct Invesment(FDI) dan Foreign Portfolio Invesment (FPI).Adapun faktor faktor yang diduga mempengaruhi FDI dan FPI dalam penelitian ini meliputi GDP (Gross Domestic Product),Export,Domestic Interest Rate,Foreign Interest Rate dan Inflasi.Data yang digunakan berbentuk time series triwulanan antara tahun 2004-2012. Metode statistik yang digunakan adalah Ordinary Least Square (OLS). Hasil penelitian menunjukan bahwa GDP,Export dan Inflasi berpengaruh signifikan terhadap FDI dan hanya GDP yang bepengaruh secara signifikan terhadap FPI. Kata Kunci: FDI,FPI,GDP,Export,Interest Rate,Inflasi.Item ANALISA RISIKO PEMBIAYAAN DAN PORTOFOLIO PEMBIAYAAN TERHADAP PROFITABILITAS BANK SYARIAH (Studi Kasus pada Bank Syariah Mandiri)(2014-08-11) WAHDI HUTAJAYA; Erie Febrian; Yanyan MulyantoABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh variabel Risiko Pembiayaan (dalam hal ini Non Performing Financing) dan Portofolio Pembiayaan terhadap Laba (Net Profit Margin). Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan kriteria laporan triwulanan Bank Syariah Mandiri yang menyajikan laporan keuangan periode 2000 sampai dengan 2013. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi berganda dengan persamaan kuadrat terkecil dan uji hipotesis menggunakan t-statistik untuk menguji koefisien regresi parsial serta f-statistik untuk menguji keberartian pengaruh secara bersama-sama dengan level of significance 5%. Selama periode pengamatan menunjukkan bahwa data penelitian berdistribusi normal. Berdasarkan uji asumsi tidak ditemukan variabel yang menyimpang dari asumsi klasik, hal ini menunjukkan bahwa data yang tersedia telah memenuhi syarat untuk menggunakan model persamaan regresi linier berganda. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa data Risiko Pembiayaan dan Portofolio Pembiayaan secara parsial dan bersama memiliki pengaruh signifikan terhadap NPM. Kata Kunci: NPF, Risiko Pembiayaan, Portofolio Pembiayaan dan NPMItem ANALISA TINGKAT EFISIENSI RELATIF BANK SYARIAH DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (PENELITIAN PADA PT BANK SYARIAH X PERIODE 2018)(2019-10-14) AKHMAD FAJAR; Citra Sukmadilaga; Tettet FitrijantiPT. BSX merupakan perbankan syariah terbesar di Indonesia dengan total aset sebesar 92 triliun pada Agustus 2018. Target PT. BSX pada tahun 2020 adalah aset 200 triliun, pembiayaan 156 triliun, pendanaan 140 triliun dan laba 3,1 triliun. Untuk mencapai target 2020 PT. BSX harus meningkatkan seluruh kinerjanya. Kinerja sebuah bank dapat dinilai dari produktivitas dengan menghitung rasio input dan output sehingga didapatkan ukuran efisiensi relatif. Pengukuran ini menggunakan Data Envelopment Analisys (DEA) dengan satuan analisis unit yang memiliki kewenangan penuh atau DMU (Decision Making Unit) yang representasikan oleh kantor cabang dan kantor cabang pembantu. Penelitian ini menganalisa 91 kantor cabang dari total 518 kantor cabang dan kantor cabang pembantu. Dengan teknik pengambilan sampel purposive, penelitian ini juga menggali dan membandingkan strategi yang digunakan kantor cabang atau kantor cabang pembantu dengan nilai kinerja tertinggi, nilai tengah dan nilai bawah. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa efisiensi relatif rata – rata dari mulai bulan Januari 2018 sampai dengan Agustus 2018 sebesar 23.6 kantor cabang dan kantor cabang pembantu, dengan jumlah paling banyak sebesar 28 kantor cabang dan kantor cabang pembantu pada bulan Februari 2018 dan Juli 2018.Item Analisis ABC - VED dan EOQ dalam Perencanaan dan Pengendalian Persediaan Obat BPJS dalam Daftar e-Katalog (Studi Kasus Pada Instalasi Farmasi Rumah Sakit Angkatan Udara dr. M. Salamun Bandung)(2016-02-23) HANINA FUADAH NURAZMINA; Ina Primiana Febri Mustika Soeharsono; Yudi AzisDi rumah sakit, sekitar sepertiga dari anggaran belanja tahunan dihabiskan untuk persediaan, termasuk obat-obatan. Untuk meminimalkan investasi persediaan, rumah sakit dapat menjaga persediaan obat-obatan dengan rendah, namun di sisi lain, pelayanan yang maksimal kepada pasien tidak dapat disediakan. Seiring dengan meningkatnya keikutsertaan masyarakat menjadi peserta BPJS, Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS) sebagai penyedia kebutuhan obat dan alat kesehatan diharapkan mampu menyediakan kebutuhan obat sesuai dengan yang dibutuhkan. Jenis penelitian adaah penelitian deskriptif dengan objek penelitian pengendalian persediaan obat BPJS dalam daftar e-katalog di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Angkatan Udara dr. M. Salamun Bandung. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 294 item obat BPJS dalam daftar e-katalog. Data yang diperoleh kemudian diolah dengan analisis ABC – VED dengan hasilnya berupa kelompok obat prioritas I yang akan dilakukan peramalan untuk mengetahui kebutuhan obat tahun 2015 dan 2016. Hasil penelitian dengan analisis ABC menunjukkan bahwa terdapat obat kelompok A sebanyak 38 item obat (12,93%), kelompok B sebanyak 52 item obat (17,69%) dan kelompok C sebanyak 204 item obat (69,39%). Hasil penelitian dengan analisis VED menunjukkan bahwa terdapat obat kelompok vital sebanyak 17 item obat (5,8%), obat kelompok essential sebanyak 65 item obat (22,1%), dan obat kelompok desirable sebanyak 212 item obat (72,1%). Pengelompokkan obat dengan matrix ABC – VED diperoleh obat prioritas I (AV, BV, CV, AE, AD) sebanyak 50 item obat (17,01%). Penggunaan model EOQ serta perhitungan ROP menunjukkan penurunan total biaya persediaan obat dibandingan dengan cara pemesanan IFRS. Besarnya penghematan biaya persediaan yang terjadi antara cara pemesanan IFRS dengan perhitungan EOQ adalah sebesar Rp. 26.045.127,- untuk tahun 2015 dan Rp. 24.339.248,- untuk tahun 2016. Untuk mencapai efektivitas dan efisiensi dalam pengendalian persediaan obat, pihak IFRS sebaiknya melakukan pemberian prioritas terhadap obat dalam perencanaan dan pengendaliannya dengan menggunakan analisis ABC – VED. Metode ini tidak hanya berfokus pada kelompok obat yang bernilai tinggi namun juga memperhatikan obat – obat bernilai rendah yang termasuk ke dalam obat vital dalam pemberian kepada pasien sehingga tidak mengabaikan obat – obat bernilai rendah secara keseluruhan. Untuk menentukan jumlah obat yang akan dipesan serta waktu pemesanan yang tepat diperlukan perhitungan EOQ dan ROP yang terbukti menurunkan total biaya persediaan obat.Item ANALISIS AKURASI PRICE-MULTIPLE DALAM PENILAIAN PERUSAHAAN DENGAN PENDEKATAN RELATIVE VALUATION(2015-05-21) IMAM ARSANDI; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenPenilaian perusahaan dengan menggunakan metode relative valuation dapat menggunakan beberapa alternatif price multiples yaitu diantaranya Price to Earning Ratio (PER), Price to Book Value (PBV), Price to Sales (PS) atau kombinasi diantara ketiganya. Tesis ini meneliti price multiple manakah yang akan memberikan akurasi terbaik dalam penilaian perusahaan sektor properti, real estate dan kontruksi bangunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan menggunakan metode relative valuation. Sampel yang digunakan dalam penelitan ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar dalam sektor industri Properti, Real Estate dan Konstruksi Bangunan di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode tahun 2007-2012 dengan syarat laba bersih dan nilai buku ekuitas bernilai positif. Karena sampel yang digunakan lebih dari dua sampel dan berhubungan maka pengujian dilakukan dengan menggunakan alat uji Friedman Test. Hasil yang diperoleh adalah diantara simple price multiple, PBV mempunyai tingkat akurasi paling baik sedangkan diantara price multiple kombinasi, kombinasi PER-PBV dengan bobot 50%-50%, mempunyai akurasi paling baik, dan diantara semua price multiple, kombinasi PER-PBV dengan bobot 50%-50%, juga mempunyai akurasi paling baik.Item Analisis atas Penerapan Metode Penghitungan Kerugian Keuangan Negara (Studi kasus pada Badan Pemeriksa Keuangan)(2021-06-04) I NYOMAN WARA; Dini Rosdini; Ilya AviantiDi Indonesia, kasus korupsi yang terkait dengan kerugian negara merupakan kasus tindak pidana yang paling dominan ditindak oleh aparat penengak hukum indonesia. Akan tetapi, penerapan unsur kerugian negara dalam tindak pidana korupsi tidaklah mudah. Lebih lanjut, laporan penghitungan kerugian negara belum sepenuhnya digunakan oleh pengadilan, dan bahkan dapat berujung pada gugatan hukum terhadap hasil penghitungan kerugian negara. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa mekanisme penghitungan kerugian negara dan metode penghitungannya. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan studi kasus pada Badan Pemeriksa Keuangan. Analisis dilaksanakan atas 80 laporan penghitungan kerugian negara yang diterbitkan BPK pada periode 2009–2016 dengan lingkup pemeriksaan APBN dan APBD, wawancara dengan narasumber yang berasal dari akademisi, praktisi, aparat penegak hukum, dan FGD dengan auditor BPK. Hasil dari penelitian adalah identifikasi atas lima metode penghitungan, pertimbangan auditor ketika memutuskan metode yang akan digunakan, serta pola hubungan antara metode, kasus, dan penyimpangan. Selain itu, peneliti juga mengidentifikasi pentingnya bagi auditor untuk mengkomunikasikan metode penghitungan, beserta asumsi yang mendasarinya, kepada pihak penyidik, dan kebutuhan auditor atas panduan penghitungan kerugian yang disusun berdasarkan pengalaman di masa lalu. Peneliti menyampaikan beberapa saran terkait penelitian lebih lanjut terkait penghitungan kerugian negara dan penerapannya di BPK.