Browsing by Author "Achmad Firman"
Now showing 1 - 20 of 38
Results Per Page
Sort Options
Item ANALISIS BREAK EVEN POINT DAN PROFITABILITAS USAHA PETERNAKAN AYAM PETELUR(2022-07-27) SITI ZAHRA NURMALASARI; Muhammad Hasan Hadiana; Achmad FirmanPenelitian ini bertujuannya untuk mendapatkan tingkat Break Even Point (BEP) dan profitabiitas peternakan ayam ras petelur, serta sensitivitas penurunan harga telur terhadap keuntungan usaha. Penelitian ini menggunakan subjek penelitian yang ditentukan secara purposive. Peternakan yang diteliti merupakan salah satu unit produksi pada perusahaan peternakan komersial dengan skala 3.000 ekor ayam petelur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat BEP sebesar 60,28 ton/periode, pada tingkat harga jual Rp 20.000/kg akivalen dengan penerimaan Rp 1.205.593.671. Selama periode analisis, unit peternakan ini berproduksi diatas tingkat BEP yaitu sebesar 86,32 ton/2 tahun sehingga mendapatkan keuntungan sebesar Rp 52.779.169 atau mencapai profitabilitas 3,16%. Hasil analisis sensitivitas menunjukkan bahwa penurunan harga jual rata-rata 3,3% (harga turun Rp 649/kg) menyebabkan tingkat profitabilitas nol atau perusahaan berada pada kondisi BEP (penerimaan sama dengan biaya total).Item Analisis Cost-Benefit pada Usaha Peternakan Sapi Perah "Ciawitali Farm" Desa Warnasari Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung(2023-02-27) AYU ANJANI PRATIWI; Anita Fitriani; Achmad FirmanSuatu usaha harus memperhitungkan setiap biaya produksi yang dikeluarkan agar pemilik mengetahui jika usaha yang sedang dijalankan menghasilkan keuntungan atau tidak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis biaya dan manfaat di usaha peternakan sapi perah Ciawitali Farm yang mengalami penurunan populasi ternak secara drastis karena adanya penambahan teknologi mesin dan adanya kekurangan pasokan hijauan pada saat itu. Penelitian ini dilaksanakan di Peternakan sapi perah Ciawitali Farm Desa Warnasari Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung pada bulan Juli 2022. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai dari biaya dan manfaat Ciawitali Farm selama tiga tahun. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode studi kasus dengan melakukan perhitungan nilai Average total cost, Average variable cost, average fixed cost, marginal cost, Cost-Benefit Ratio dan Return on Investment (ROI) dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai biaya total per tahun 2019 hingga 2021 adalah Rp 2.039.105.835, Rp 1.851.996.235 dan Rp 1.425.649.635 dengan manfaat total per tahun 2019 hingga 2021 sebesar Rp 1.812.881.386, Rp1.879.279.877 dan Rp1.203.042.577. Nilai Gross B/C dan Net B/C yang diperoleh sebesar 0,921 dan 0,061 dengan nilai ROI sebesar -11% sehingga dapat disimpulkan bahwa Ciawitali Farm mengalami kerugian selama tiga tahun terakhir.Item Analisis Curahan Tenaga Kerja dan Pendapatan Keluarga Peternak Sapi Perah(2016-10-12) YAHYA RAHMAN LUBIS; Achmad Firman; Hasni AriefPenelitian mengenai analisis curahan tenaga kerja dan pendapatan keluarga peternak sapi perah dilakukan pada peternak sapi perah di Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 16 hingga 31 Mei 2016. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah curahan tenaga kerja dan pendapatan keluarga, dan pengaruh dari jumlah curahan tenaga kerja terhadap pendapatan keluarga peternak sapi perah. Metode penelitian yang digunakan adalah survey melalui pendekatan kuantitatif yang selanjutnya data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis regresi sederhana. Responden dalam penelitian ini adalah 30 orang peternak sapi perah yang berada di Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi. Rata-rata kepemilikan ternak responden di daerah tersebut yakni sebanyak 2 ekor induk laktasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa jumlah rata-rata curahan tenaga kerja yang dikeluarkan responden ialah sebesar 75,61 HKP/bulan, dan jumlah rata-rata pendapatan keluarganya ialah sebesar Rp 2.741.597/bulan. Curahan tenaga kerja memiliki pengaruh nyata terhadap pendapatan keluarga peternak sapi perah di Kelurahan Cipageran. Setiap peningkatan curahan tenaga kerja sebesar 1 HKP/bulan meningkatkan pendapatan sebesar Rp 30.967/bulan.Item Analisis Dampak Keberadaan Rumah Potong Hewan Meat Business Center di Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat(2023-08-27) SABNA BALQIST BUDIMAN; Muhamad Fatah Wiyatna; Achmad FirmanPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak positif dan negatif dari keberadaan RPH MBC terhadap kondisi sosial, ekonomi dan lingkungan dan menganalisis persepsi masyarakat. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah survei dan wawancara dengan responden dipilih secara purposive dan jumlahnya dihitung menggunakan rumus slovin. Analisis statistik deskriptif digunakan untuk menjelaskan hasil dari penelitian. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak sosial positif dilihat dari adanya dana pengembangan sosial, membantu pembangunan infrastruktur dan penyedia protein hewani. Dampak ekonomi positif dilihat dari terbukanya lapangan pekerjaan, kesempatan mendapat penghasilan tambahan dan harga jual daging. Dampak negatif dari segi lingkungan dilihat dari pengolahan limbah yang belum maksimal, meskipun tidak ada keluhan penyakit dari masyarakat. Persepsi masyarakat secara keseluruhan, rata rata masyarakat setuju dengan keberadaan RPH MBC dilihat dari aspek sosial, ekonomi dan lingkungan. Hal ini dibuktikan dengan hasil persepsi masyarakat secara keseluruhan menyatakan setuju sebesar 40,33% diikuti dengan sangat setuju sebesar 26,13% ada pula masyarakat yang berpendapat netral sebesar 17,23%. Sebagian kecil masyarakat tidak setuju dengan keberadaan RPH MBC dengan persentase 14,13% dan 2,00% lainnya menyatakan sangat tidak setuju.Item ANALISIS DAYA TAMPUNG DAN KOMODITAS UNGGULAN TERNAK RUMINANSIA BESAR DI KABUPATEN BANDUNG BARAT(2015-01-19) NURYANTO; Rochadi Tawaf; Achmad FirmanPenelitian mengenai analisis daya tampung dan komoditas unggulan ternak ruminansia besar di Kabupaten Bandung Barat dan dilakukan dari tanggal 24 Februari - 10 Maret 2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: daya tampung ternak; komoditas ternak ruminansia besar unggulan di wilayah Kabupaten Bandung Barat; dan wilayah basis ternak ruminansia besar. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Objek variabel yang diamati dari penelitian ini adalah lahan pertanian sebagai produksi ketersediaan sumber pakan ternak (ha/tahun) dan populasi ternak (ST) terdiri dari ruminansia besar dan ternak ruminansia kecil sebagai kompetitor. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Model perhitungan yang digunakan adalah penentuan daya tampung ternak yang terdiri dari perhitungan potensi produksi rumput, limbah pertanian, dan daya tampung ternak; Location Quotient (LQ); dan Indeks Spesialisasi (SI). Hasil penelitian menunjukan bahwa daya tampung ternak untuk Kabupaten Bandung Barat 40.233,46 ST dengan wilayah potensial yang masih dapat dikembangkan berdasarkan analisis daya tampung ternak ruminansia besar kedepan yaitu Kecamatan Cipatat, Gununghalu, Batujajar, dan Cipeundeuy. Wilayah basis utama untuk sapi potong yaitu Kecamatan Cikalongwetan dan Batujajar; sapi perah yaitu kecamatan Lembang dan Ngamprah; dan Kerbau yaitu Kecamatan Cipatat, Gununghalu, Batujajar, dan Cipongkor. Secara keseluruhan pada wilayah basis ternak ruminansia besar di Kabupaten Bandung Barat belum terbentuknya spesialisasi.Item Analisis Faktor Lokasi, Kelengkapan Produk, dan Harga terhadap Keputusan Pembelian Produk Daging Sapi dan Turunannya (Kasus di Pasar Ciwastra Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung)(2021-10-12) AGUNG MUHAMMAD FIRDAUS; Anita Fitriani; Achmad FirmanPenelitian mengenai “Analisis Faktor Lokasi, Kelengkapan Produk, dan Harga terhadap Keputusan Pembelian Produk Daging Sapi dan Turunannya” telah dilaksanakan pada Bulan Juni Tahun 2021, di Pasar Ciwastra, Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Rancasari Kota Bandung. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh lokasi, kelengkapan produk, dan harga, baik secara parsial maupun simultan terhadap keputusan pembelian produk daging sapi dan turunannya. Metode penelitian adalah survei terhadap 42 responden dengan alat bantu berupa kuesioner. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis regresi ordinal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh lokasi dan harga secara parsial, sedangkan kelengkapan produk tidak berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian daging sapi dan turunannya di Pasar Ciwastra; dan seluruh faktor berpengaruh secara simultan terhadap keputusan pembelian daging sapi dan turunannya di Pasar Ciwastra dengan ketepatan model sebesar 56%.Item ANALISIS GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI ASIAN BROTHERS AGRITECH (ABA) FARM BANDUNG, JAWA BARAT(2024-01-10) TAMA MAHARDIKA; Marina Sulistyati; Achmad FirmanPenelitian bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis gaya kepemimpinan direktur utama, kinerja karyawan dan hubungan antara gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan di Asian Brothers Agritech (ABA) Farm, Bandung Jawa Barat. Penelitian dilaksanakan pada 19 Juni 2023 hingga 17 Juli 2023 menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif dan melibatkan 10 informan yaitu seorang direktur utama dan 9 karyawan yang dipilih dengan metode purposive sampling. Data diperoleh melalui wawancara mendalam dan observasi langsung lapangan lalu diolah dengan model Miles dan Hubermen. Hasil penelitian menunjukan bahwa gaya kepemimpinan direktur utama ABA Farm yaitu gaya kepemimpinan demokratis yang diukur melalui 5 indikator yaitu hubungan antara direktur utama dengan karyawan, kemampuan merumuskan kebijakan, kemampuan menyelesaikan masalah, kemampuan pengambilan keputusan dan respon terhadap kritik dan saran. Kinerja karyawan ABA Farm sudah sangat baik, hal ini dinilai melalui 5 indikator yaitu kemampuan, ketepatan waktu, komunikasi, kualitas pekerjaan dan inisiatif karyawan. Gaya kepemimpinan berpengaruh pada kinerja karyawan di ABA Farm, hal ini digambarkan melalui hasil wawancara yang menunjukkan begitu besar peran dari seorang pemimpin sebagai sosok kepala, sosok ayah, sebagai pribadi yang dapat menenangkan, mengayomi, dan membimbing karyawannya hingga kinerja karyawan terus berkembang seiring dengan gaya kepemimpinan.Item ANALISIS HUBUNGAN FUNGSI PEMASARAN DENGAN VOLUME PENJUALAN PEDAGANG PENGECER SUSU SEGAR DI KOPERASI PETERNAK SAPI BANDUNG UTARA (KPSBU) LEMBANG(2015-07-07) RIKA DESTRIANY; Maman Paturochman; Achmad FirmanPenelitian tentang analisis hubungan fungsi pemasaran dengan volume penjualan pedagang pengecer susu segar telah dilakukan di Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) Lembang, dari bulan Maret 2015 – April 2015. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fungsi pemasaran pedagang pengecer susu segar, volume penjualan pedagang pengecer susu segar dan menganalisis hubungan antara fungsi pemasaran dengan volume penjualan pedagang pengecer susu segar. Penelitian ini menggunakan metode survey. Lokasi penelitian dipilih secara sengaja karena KPSBU merupakan salah satu koperasi yang ada di Jawa Barat dan memiliki produksi susu yang tinggi. Sampel yang diambil berjumlah 30 responden dari 50 pedagang pengecer dengan metode sampel proporsional. Untuk menganalisis hubungan antara fungsi pemasaran dengan volume penjualan pedagang pengecer susu segar menggunakan korelasi Rank Spearman (rs). Hasil penelitian menunjukkan bahwa fungsi pemasaran yang dilakukan pedagang pengecer susu segar termasuk dalam kategori sedang, begitu juga dengan volume penjualan termasuk kategori sedang. Sementara, hasil uji korelasi Rank Spearman yaitu menunjukkan hasil yang signifikan antara fungsi pemasaran dengan volume penjualan. Adapun kekuatan hubungan kedua variabel tersebut adalah sedang (0,436).Item ANALISIS KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN SUSU FORMULA USIA 1-3 TAHUN DI POSYANDU MAWAR IX, KOTA BANDUNG(2023-08-23) KHAIRUNNISA SALMA NURIFDA; Anita Fitriani; Achmad FirmanPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik konsumen dalam pembelian produk susu formula usia 1-3 tahun dan untuk menganalisis ekuitas merek susu formula usia 1-3 tahun terhadap keputusan pembelian di Posyandu Mawar IX, RW 9, Kelurahan Cipamokolan, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung. Metode yang digunakan adalah sensus terhadap 51 responden dengan pendekatan kuantitatif dan kuesioner sebagai alat bantu. Data dianalisis menggunakan analisis deskriptif, uji Cochran, brand switching pattern matrix, estimasi willingness to pay, dan estimasi market share. Berdasarkan penelitian, karakteristik konsumennya ialah ibu rumah tangga berusia 19-34 tahun lulusan sarjana/pasca sarjana yang memiliki anak usia 12-23 bulan dengan pendapatan/bulan Rp 500,000-5.000.000 dan pengeluaran/bulan Rp 100.000-3.000.000, paham terkait pengetahuan gizi anak dan mendapat informasi terkait susu formula dari iklan sehingga membeli susu formula dengan frekuensi 1-2 kali/bulan dan volume produk ukuran kecil. Keputusan konsumen dalam pembelian susu formula menunjukkan bahwa SGM memiliki ekuitas merek yang paling kuat di mana SGM mengungguli kesadaran merek dan estimasi market share, sementara Dancow Batita hanya memimpin di elemen loyalitas merek. Kedua merek ini sama unggulnya untuk elemen persepsi kualitas dan memiliki brand image dengan 11 asosiasi merek.Item Analisis Margin dan Efisiensi Pemasaran Susu Segar, Susu Pasteurisasi, dan Yogurt pada Berbagai Saluran Distribusi (Survei pada Pemasaran Produk KPSBU, Lembang)(2014-01-20) ARBINISSA MAYZURA; Maman Paturochman; Achmad FirmanPenelitian dilaksanakan di KPSBU Lembang pada 24 November sampai 8 Desember 2013. Tujuannya untuk mengetahui bentuk saluran dan jalur pemasaran susu segar, susu pasteurisasi dan yogurt, besarnya margin, biaya, dan keuntungan pemasaran, serta efisiensinya. Metode dasar penelitian ini adalah survei. Sampel berjumlah 2 pengecer susu segar, masing-masing 5 konsumen akhir dan 3 pengecer yogurt 180 ml, masing-masing 3 konsumen akhir. Analisis data menggunakan analisis biaya dan margin. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat dua tipe saluran pada pemasaran susu segar, tipe I: Produsen–Konsumen Akhir (Jalur: Lembang – Lembang) dan Produsen–Konsumen Perantara (Jalur: Lembang – Lembang, Subang, Bandung, Jakarta, Karawang), tipe II: Produsen–Pengecer–Konsumen Akhir (Jalur: Lembang – Bandung, Subang – Bandung, Subang). Pemasaran yogurt 180 ml terdiri dari tipe I: Produsen–Konsumen Akhir (Jalur: Lembang –Lembang) dan tipe II: Produsen–Pengecer–Konsumen akhir (Jalur: Lembang – Bandung, Subang – Bandung, Subang). Pemasaran susu pasteurisasi 150 ml memiliki saluran tipe I: Produsen–Konsumen Akhir (Jalur: Lembang – Lembang, Bandung, Jakarta), begitu pula yogurt 1 liter, tipe I: Produsen–Konsumen Akhir (Jalur: Lembang – Lembang) dan Produsen–Konsumen Perantara (Jalur: Lembang – Lembang, Bandung). Saluran tipe II pada susu segar dan yogurt 180 ml masing-masing memiliki rata-rata margin Rp 4.500,00 /liter dan Rp 833,33 /cup. Bagian harga yang diterima produsen pada saluran tipe II susu segar dan yogurt 180 ml masing-masing 52,63% dan 78,26%, sehingga saluran tipe II pada yogurt lebih efisien.Item ANALISIS PERBANDINGAN KEUNTUNGAN DAN BIAYA PRODUKSI PADA USAHA AYAM RAS PETELUR DENGAN DUA STRAIN BERBEDA (Studi Kasus di PD. Duta Hadir)(2015-04-17) FENNY DERULI; Rochadi Tawaf; Achmad FirmanPenelitian ini telah dilaksanakan di PD. Duta Hadir pada tanggal 14-21 Desember 2014. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan produksi telur, biaya produksi, dan keuntungan antara strain Isa Brown dengan Lohman di PD. Duta Hadir. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode studi kasus dengan objeknya adalah kinerja produksi ayam strain Isa Brown dan Lohman tahun 2010-2011 di PD. Duta Hadir. Teknik pengumpulan data terdiri atas data primer dan data sekunder. Penelitian ini menggunakan informan yaitu manajer produksi dan kepala kandang bagian produksi dan pullet. Model analisis yang digunakan adalah metode penyusutan Straight Line Metod, total biaya produksi, total penerimaan, pendapatan, dan revenue cost ratio (R/C). Hasil penelitian ini adalah produksi telur strain Isa Brown lebih banyak dibandingkan dengan strain Lohman yaitu 54.743,20 kilogram per periode pada strain Isa Brown dan 45.803 kilogram per periode pada strain Lohman. Biaya produksi per ekor ayam yang harus dikeluarkan selama satu periode pemeliharaan pada strain Lohman lebih rendah dibandingkan strain Isa Brown yaitu biaya produksi pada strain Lohman sebesar Rp. 292.883,40 dan pada strain Isa Brown Rp. 297.720,93. Keuntungan strain Isa Brown yang diperoleh dari pemeliharaan selama satu periode ialah Rp. 34.171.496,60 atau Rp. 17.875,05 per ekor sedangkan keuntungan strain Lohman Rp. 10.687.190,87 atau Rp. 8.682,83 per ekor. Tingkat efisiensi usaha dapat diketahui dengan menggunakan analisis Revenue cost ratio (R/C) dan didapatkan hasil bahwa revenue cost ratio pada strain Isa Brown bernilai 1,05 dan strain Lohman bernilai 1,02.Item ANALISIS PERMINTAAN DAGING AYAM BROILER DI PASAR CIKURUBUK TASIKMALAYA PADA MASA PEMULIHAN EKONOMI SELAMA PANDEMI COVID 19(2022-10-08) FINADIA RAIHAN SITI AFIFAH; Syahirul Alim; Achmad FirmanPenelitian ini bertujuan menganalisis tingkat permintaan daging ayam broiler di masa pemulihan ekonomi pasca Covid-19 di Pasar Cikurubuk Tasikmalaya dan menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap permintaan pada masa pemulihan ekonomi selama pandemi Covid-19. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-Juni tahun 2022 berlokasi di Pasar Induk Cikurubuk Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya. Penelitian ini dilakukan dengan cara survei kepada 175 orang responden pembeli daging ayam broiler. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi linier berganda dengan menggunakan alat bantu IBM SPSS 21. Hasil penelitian menunjukkan jumlah permintaan daging ayam broiler di masa pemulihan ekonomi pasca Covid-19 adalah sebanyak 4,9 kg/rumah tangga/bulan. Adapun faktor-faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap permintaan daging ayam broiler pada masa pemulihan ekonomi pasca Covid 19 di Pasar Cikurubuk Tasikmalaya adalah harga beras, pendapatan rumah tangga per bulan dan jumlah anggota keluargaItem ANALISIS PROFITABILITAS DAN BREAK EVEN POINT PADA USAHA PETERNAKAN AYAM BROILER DENGAN SISTEM PEMELIHARAAN CLOSED HOUSE (Studi Kasus pada Peternakan Camara Farm, Desa Cigendel Kecamatan Pamulihan K(2021-10-01) HELDA RUSMIDA LUMBAN BATU; Achmad Firman; Anita FitrianiKeuntungan yang diperoleh peternak dipengaruhi oleh beberapa faktor yang sangat bergantung pada biaya yang dikeluarkan. Faktor yang sangat menentukan keuntungan adalah skala usaha dan biaya produksi. Biaya produksi terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Penelitian ini dilakukan di peternakan Camara Farm Desa Cigendel Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang pada bulan Juni 2021. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis profitabilitas dan Break Even Point pada usaha peternakan ayam broiler Camara Farm dengan kandang closed house kapasitas 67000 ekor. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survey. Pengumpulan data berupa data primer dan data sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan dengan metode wawancara. Berdasarkan hasil perhitungan, rata-rata total biaya produksi per adalah Rp 2.239.657.788. Rata-rata penerimaan per periode produksi adalah Rp 2.436.708.944, sehingga rata-rata keuntungan yang diperoleh per periode produksi adalah Rp 197.051.156 dengan profitabilitas yang diperoleh 8,81%. Rata-rata BEP yang diperoleh adalah 33.365 kg atau BEP dalam rupiah Rp 675.052.532. BEP adalah alat analisis yang digunakan untuk memperlihatkan titik impas dalam sebuah usaha.Item ANALISIS TITIK IMPAS DAN EFISIENSI USAHA PADA PERUSAHAAN PETERNAKAN DOMBA(2017-01-31) REKA MAHARNIKA; Linda Herlina; Achmad FirmanPenelitian ini dilaksanakan di PT Agro Jaya Mulia Subang, pada bulan Januari 2015. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui besarnya titik impas dan efisiensi usaha peternakan domba PT Agro Jaya Mulia. Metode penelitian Studi Kasus dengan data yang diperoleh adalah data primer dan sekunder. Data dianalisis menggunakan alat analisis Break Event Point (BEP) dan R/C ratio. Variabel yang diamati meliputi variabel biaya produksi, penerimaan dan penggunaan faktor-faktor produksi. Hasil penelitian menunjukan BEP dicapai pada tingkat harga Rp 49.682,00 per kg atau sebanding 187.859 kg padahal harga jual saat itu Rp 53.777,00 atau sebanding 194.290 kg. Hal tersebut menunjukan bahwa usaha peternakan domba sudah melewati titik impas, maka keadaan usaha tersebut menguntungkan. Nilai efisiensi usaha peternakan domba yaitu sebesar 1,01 yang artinya usaha ini sudah efisien dan tidak bermanfaat bagi PT Agro Jaya Mulia.Item Analisis Titik Impas dan Efisiensi Usaha Pembibitan Sapi Potong di Desa Sindanglaya, Kecamatan Tanjungsiang, Kabupaten Subang(2016-08-17) MELIA DWIJAYANTI A; Maman Paturochman; Achmad FirmanPenelitian ini telah dilakukan pada tanggal 1 - 31 Maret 2016 di Desa Sindalaya, Kecamatan Tanjungsiang, Kabupaten Subang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai titik impas dan efisiensi dari usaha pembibitan sapi potong. Penelitian ini menggunakan metode Survei dan tempat penelitian dipilih dengan cara purposive sampling yaitu di Desa Sindanglaya, Kecamatan Tanjungsiang, Kabupaten Subang, dengan 30 reponden peternak pembibitan sapi potong. Data yang dihimpun dalam usahaternak terdiri dari data primer dan sekunder. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa nilai titik impas volume produksi adalah 1,9 Satuan Ternak (ST), nilai titik impas harga produksi adalah Rp.12.771.749/ST serta nilai efisiensi usaha sebesar 1,26.Item Dampak Kenaikan Harga Sapi Potong terhadap Keragaan Usaha Koperasi Peternakan Bandung Selatan (KPBS) Pangalengan(2014-04-18) MUTIARA PERMATA PUTRI; Dadi Suryadi; Achmad FirmanDAMPAK KENAIKAN HARGA SAPI POTONG TERHADAP KERAGAAN USAHA KOPERASI PETERNAKAN BANDUNG SELATAN (KPBS) PANGALENGAN Mutiara Permata Putri ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan di KPBS Pangalengan dan Desa Margamukti Kecamatan Pangalengan mulai tanggal 6 sampai dengan 27 Desember 2013. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) keragaan usaha KPBS Pangalengan sebelum dan sesudah terjadinya kenaikan harga sapi potong, (2) strategi KPBS Pangalengan dalam menanggulangi penjualan sapi perah produktif dan (3) pertimbangan peternak dalam menjual sapi perah produktif. Metode yang digunakan adalah metode studi kasus, jumlah peternak yang ada di Desa Margamukti sebanyak 543 orang. Penarikan sampel dilakukan dengan teknik purpossive sampling sehingga didapat 30 responden peternak, 2 pedagang pengumpul dan 1 pengurus KPBS Pangalengan sebagai responden. Data yang didapat ditabulasikan kemudian dianalisis dengan menggunakan metode Analisis Rasio (likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas) dan Analisis Kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Dampak kenaikan harga sapi potong terhadap keragaan usaha KPBS Pangalengan tahun 2011-2013 berdasarkan analisis rasio secara keseluruhan mengalami penurunan pada neraca, laporan rugi-laba, rasio likuiditas, rasio rentabilitas dan berada di posisi yang kurang likuid, kurang solvabel dan kurang rentabel. (2) Strategi KPBS Pangalengan dalam menanggulangi penjualan sapi perah produktif adalah meningkatkan penyuluhan dan menaikan harga susu di tingkat anggota. (3) Motif utama peternak menjual sapi perah produktif adalah karena harga menarik. Di samping itu, motif lainnya adalah sapi sakit, produksi susu menurun dan untuk membeli sapi yang lebih bagus. Kata Kunci: Harga, Likuiditas, Solvabilitas dan Rentabilitas.Item DISTRIBUSI PENJUALAN TELUR ITIK SEGAR PADA PEDAGANG BESAR (Studi Kasus Pemasaran di PD Artomoro, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung)(2015-07-13) AGNES DEBORA; Achmad Firman; Maman PaturochmanPenelitian ini telah dilaksanakan pada 22 Maret hingga 30 April 2015 di PD Artomoro Jalan Gatot Subroto Kota Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk saluran, besarnya biaya, margin dan keuntungan dari seluruh pelaku distribusi dan risiko yang timbul dari distribusi fisik telur itik segar di PD Artomoro. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus. Berdasarkan studi kasus yang dilakukan, saluran distribusi telur itik terdiri dari empat saluran. Saluran pertama dari PD Artomoro ke konsumen rumah tangga. Saluran ke-dua dari PD Artomoro ke pedagang pengolah yang merupakan konsumen akhir telur itik segar. Saluran ke-tiga dari PD Artomoro ke pedagang pengecer kemudian konsumen akhir. Saluran ke-empat dari PD Artomoro ke pengecer I kemudian pengecer II dan kemudian konsumen akhir. Margin pemasaran telur itik yang didapat pada saluran pertama sebesar Rp. 421/butir, pada saluran ke-dua sebesar Rp. 189/butir, pada saluran ke-tiga sebesar Rp.704/butir dan saluran ke-empat sebesar Rp. 1.021/butir. Risiko kerusakan telur itik selama proses distribusi fisik di PD Artomoro mengurangi keuntungan hanya sebesar 0,1 %. Semakin panjangnya rantai distribusi, maka semakin besar biaya yang dikeluarkan para pelaku usaha sehingga harga yang harus dibayarkan konsumen akhir semakin tinggi.Item FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PETERNAK MUDA DALAM MENGEMBANGKAN USAHA SAPI PERAH(2019-10-04) MUHAMMAD AXL PRATAMA ADJI; Andre Rivianda Daud; Achmad FirmanPenelitian mengenai “Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Peternak Muda dalam Mengembangkan Usaha Sapi Perah” telah dilaksanakan di Desa Warnasari, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung pada bulan April 2019. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi peternak muda (≤ 40 tahun) di Desa Warnasari yang menjalankan usaha sapi perah dan mengetahui pengaruh faktor-faktor pengembangan usaha terhadap motivasi peternak muda dalam keputusan megembangkan usaha sapi perahnya. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan 30 peternak muda sebagai responden melalui simple random sampling. Hasil penelitian menunjukan jumlah peternak muda di Desa Warnasari sebanyak 65 peternak atau 34,76 % dari total 187 peternak. Karakteristik yang mendominasi pada peternak muda yang diukur dengan sifat seorang wirausaha yaitu percara diri dan berorientasi pada tugas dan hasil. Hasil analisis regresi logistik dengan menggunakan program SPSS menunjukan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi peternak muda dalam keputusan mengembangkan usaha sapi perah adalah faktor jumlah sapi laktasi dan faktor modal awal usaha.Item Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan Daging Sapi di Jawa Barat(2015-04-08) STEPHANI ARTA RENATA; Dadi Suryadi; Achmad FirmanPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa yang berpengaruh terhadap permintaan daging sapi di Jawa Barat dan mengetahui sensitivitasnya yang dilaksanakan pada bulan November tahun 2014. Metode Penelitan yang digunakan adalah studi kasus, dengan data yang digunakan berupa data time series selama 21 tahun dari tahun 1993-2013. Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analis regresi linier berganda dengan uji miltikolonieritas, autokorelasi, heteroskedastisitas yang diuji R-square dan uji F. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan daging sapi di Jawa Barat adalah harga riil daging sapi, jumlah penduduk dan pendapatan perkapita. Faktor harga berpengaruh negtaif terhadap permintaan daging sapi sedangkan jumlah penduduk dan pendapatan perkapita berpengaruh positif. Hasil analisis, elastisitas harga dan pendapatan menunjukkan hasil inelastis (tidak elastis)Item HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK SIKAP DAN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN DENGAN KEBERLANJUTAN USAHA PETERNAK(2018-09-23) RIZKY MUTHAZANY; Marina Sulistyati; Achmad FirmanPenelitian ini dilakukan pada TPK Warnasari, wilayah kerja KPBS Pangalengan, Desa Warnasari, Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat pada bulan April 2018 sampai dengan Mei 2018. Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mengetahui karakteristik sikap dan perilaku kewirausahaan yang dimiliki oleh peternak sapi perah di TPK Wanarsari, 2) Mengetahui keberlanjutan usaha yang dijalankan oleh peternak sapi perah di TKP Wanarsari, 3) Menganalisis hubungan antara karakteristik sikap dan perilaku kewirausahaandengan keberlanjutan usaha yang dijalankan oleh peternak sapi perah di TKP Wanarsari. Metode yang digunakan adalah metode survei dengan jumlah sampel sebanyak 30 responden peternak aktif TPK Warnasari. Data yang didapat dianalisis dengan menggunakan analisis koefisien Rank Spearman untuk mengetahui keeratan hubungan antar variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Karakteristik Sikap dan Perilaku Kewirausahaan termasuk kategori tinggi (43,33%), 2) Keberlanjutan Usaha Peternak (73,33%), dan 3) Hubungan antara Karakteristik Sikap dan Perilaku Kewirausahaan dengan Keberlanjutan Usaha Peternak kuat (rs=0,872) artinya terdapat hubungan yang positif antara Karakteristik Sikap dan Perilaku Kewirausahaan dengan Keberlanjutan Usaha Peternak. Kata kunci: Karakterstik Kewiraushaan, Keberlanjutan Usaha