Browsing by Author "Sumanti Debby Moody"
Now showing 1 - 20 of 111
Results Per Page
Sort Options
Item Aktivitas Antimikroba Bakteri Asam Laktat dari Sawi Asin (Penyimpanan Suhu Rendah) Sebagai Kandidat Penghasil Bakteriosin(2020-09-24) ANNISYA YUNIAMANIAH; Tita Rialita; Sumanti Debby MoodySawi asin adalah produk fermentasi dari sawi hijau (Brassica juncea L.) yang difermentasi melalui perendaman dalam larutan garam (pickling). Sawi asin dijual di pasar tradisional dan supermarket (disimpan pada suhu rendah (± 4 ℃)). Hasil penelitian terdahulu mengenai sawi asin dari pasar tradisional menunjukkan terdapat isolat bakteri yang memiliki aktivitas antimikroba kuat. Adanya perbedaan suhu penyimpanan sawi asin diduga dapat menyebabkan terdapat perbedaan jenis BAL yang tumbuh dan aktivitas antimikroba yang dihasilkan. Bakteri Asam Laktat (BAL) yang memfermentasi sawi mampu menurunkan aktivitas bakteri patogen karena selama fermentasi menghasilkan metabolit seperti bakteriosin. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan isolat BAL yang diisolasi dari sawi asin yang disimpan pada suhu rendah (± 4 ℃), yang diduga memiliki aktivitas antimikroba kuat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental yang dianalisis secara deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan 2 isolat BAL (SA18 dan SA27) dengan aktivitas antimikroba kuat terhadap bakteri patogen Salmonella, E.Coli, dan S.aureus, yang memiliki kemiripan dengan isolat Lactobacillus yang diperoleh dari sawi asin pasar tradisional, sehingga diduga kuat merupakan kandidat penghasil bakteriosinItem AKTIVITAS ANTIMIKROBA DARI Bifidobacterium sp DALAM MENGHAMBAT BAKTERI Escherichia coli dan Salmonella(2020-03-13) KEZIA MARVINA; Sumanti Debby Moody; Tita RialitaProbiotik adalah mikroorganisme hidup non patogenik, yang jika dikonsumsi dalam jumlah tertentu akan memberikan efek menguntungkan bagi inang. Salah satu mikroorganisme probiotik adalah Bifidobacterium sp. Bifidobacterium sp memiliki kemampuan untuk menghasilkan antimikroba antara lain asam organik dan bakteriosin. Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan antara aktvitas antimikroba Bifidobacterium sp dengan Escherichia coli dan Salmonella. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dengan uji deskriptif yang dilanjutkan dengan analisis regresi-korelasi untuk pH dan suhu. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa Bifidobacterium merupakan Gram positif dan mampu menghambat Eschericia coli dengan zona penghambatan sebesar 11,70 ± 0,03 mm serta menghambat Salmonella dengan zona penghambatan sebesar 11,04 ± 1,2 mm. Aktivitas antimikroba yang dihasilkan oleh Bifidobacterium sp memiliki hubungan erat linear negatif dengan Escherichia coli dan Salmonella pada perlakuan suhu dan pH, serta mengalami peningkatan penghambatan dengan adanya penambahan surfaktan EDTA, SDS, dan Urea. Ekstrak antimikroba dari Bifidobacterium sp karakteristik yaitu tahan pada pemanasan hingga suhu 121oC ditandai dengan adanya zona bening yang masih terbentuk pada suhu 121oC sebesar 11,29 ± 0,11 mm untuk Salmonella sp serta 12,56 ± 2,72 mm untuk Escherichia coli, stabil pada pH 2-6 ditandai dengan adanya zona bening yang terbentuk pada pH 2 sebesar 16,49±0,12 mm untuk Salmonella sp serta 16,77±0,9 mm untuk Escherichia coli, dan mengalami peningkatan penghambatan dengan adanya penambahan surfaktan ditandai dengan zona bening yang terbentuk pada penambahan SDS sebesar 23,97±10,7mm untuk Salmonella sp serta 20,42±0,99mm untuk Escherichia coli.Item AKTIVITAS ENZIM LAKASE DARI Trametes versicolor (L) Lloyd MENGGUNAKAN MEDIA LIMBAH LIGNOSELULOSA DAN INDUSER CuCl2(2020-10-12) ARNIFAH FAUZIASYAFIRA A.; Sumanti Debby Moody; Tri YulianaEnzim lakase tergolong enzim ekstraseluler yang banyak dimanfaatkan dalam proses degradasi lignin. Enzim ini banyak digunakan diindustri pangan maupun non pangan. Produksi lakase dapat dilakukan dengan cara mengisolasi lakase dari jamur pelapuk putih seperti Trametes versicolor (L) Lloyd melalui proses fermentasi terendam. Aktivitas enzim lakase yang dihasilkan dapat dipengaruhi oleh substrat dan induser yang terdapat pada media produksi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh aktivitas enzim lakase yang diproduksi oleh jamur T. versicolor menggunakan media dengan penambahan substrat kulit pisang kepok dan serbuk kayu serta variasi konsentrasi induser CuCl2 pada sistem fermentasi terendam. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode eksperimental dan dilanjutkan dengan analisis deskriptif. Perlakuan dilakukan dengan menggunakan 3 variasi media, yaitu media kirk sebagai kontrol, media kirk dengan penambahan serbuk kayu dan media kirk dengan penambahan kulit pisang kepok. Masing-masing media dikombinasikan dengan induser CuCl2 hingga berkonsentrasi 0mM, 1mM dan 2mM. Aktivitas enzim lakase tertinggi diperoleh dari jamur Trametes versicolor (L) Lloyd pada media dengan penambahan 3 gram kulit pisang kepok dan CuCl2 2mM yaitu sebesar 2174,81 U/L. Lama waktu inkubasi yaitu 11 hari dengan nilai OD 0,45 dan pH 5. Aktivitas tertinggi yang dihasilkan jika menggunakan 3 gram serbuk kayu yaitu sebesar 1147,42 U/L dengan kombinasi CuCl2 1mM dan lama waktu inkubasi 6 hari. Nilai OD yang dihasilkan 0,23 dan pH 5.Item Biskuit Sinbiotik Berpotensi Menurunkan Kadar Gula Darah pada Tikus Putih Galur Wistar(2018-12-21) SAFIA FARAH KHARISMA; Sumanti Debby Moody; Yana CahyanaBiskuit sinbiotik terbuat dari tepung komposit (tepung bonggol pisang batu, ubi jalar, dan kedelai hitam) yang berperan sebagai prebiotik dengan penambahan mikrokapsul bakteri Lactobacillus acidophilus. Diharapkan dengan kombinasi antara probiotik dan prebiotik mampu menurunkan kadar gula darah. Tujuan penelitian ini untuk meneliti nilai indeks glikemik, beban glikemik biskuit sinbiotik, dan mengetahui efek pemberian biskuit sinbiotik terhadap penurunan kadar gula darah tikus putih galur Wistar kondisi hiperglikemia. Metode yang digunakan adalah eksperimental yang dianalisis deskriptif dan dilanjutkan analisis regresi dan korelasi. Percobaan terdiri dari empat perlakuan, yaitu pemberian akuades (kontrol negatif), pemberian metformin 45 mg/kgBB (kontrol positif), pemberian biskuit sinbiotik 5 g dalam 10 mL akuades, dan pemberian biskuit sinbiotik 10 g dalam 10 mL akuades. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara pemberian biskuit sinbiotik terhadap penurunan kadar gula darah tikus putih galur Wistar. Biskuit sinbiotik yang dihasilkan memiliki indeks glikemik dan beban glikemik sedang, masing-masing sebesar 65,38 dan 13,38. Pemberian biskuit sinbiotik 10 g dalam 10 mL selama 15 hari mampu meningkatkan berat badan sebesar 216,33 g dan menurunkan kadar gula darah tikus kondisi diabetes sebesar 96,97 mg/dL pada akhir masa perlakuan. Jumlah bakteri L.acidophilus pada feses tikus yang diberi biskuit sinbiotik 10 g dalam 10 mL sebesar 6,56 Log CFU/g.Item Deteksi Tingkat Kesegaran Daging Sapi Menggunakan Label Indikator Methyl Red dan Bromocresol Purple Berbasis Polivinil Alkohol dan Kitosan(2022-09-08) RUHAMAH IZZAH AUFA; Sumanti Debby Moody; Tri YulianaKemasan cerdas dalam bentuk label indikator kesegaran merupakan salah satu pengembangan penentuan kesegaran daging sapi yang saat ini mulai banyak dilakukan penelitiannya. Label ini dapat mengindikasi kerusakan daging sapi dengan cara mendeteksi senyawa-senyawa hasil dari aktivitas mikroba. Penelitian ini menggunakan pewarna indikator methyl red (MR) dan bromocresol purple (BCP) sebagai pewarna indikator sensitif pH dan polimer kitosan dan PVA sebagai bahan dasarnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan karakteristik film terbaik dari berbagai perbandingan rasio PVA dan kitosan yang digunakan, serta menentukan jumlah penambahan konsentrasi pewarna indikator terbaik untuk menghasilkan label indikator dengan intensitas warna terbaik dalam menentukan tingkat kesegaran dagin sapi. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental pada perlakuan karakteristik film menggunakan perbedaan rasio PVA:Kitosan (30:70; 70:30; 50:50; kontrol PVA; kontrol kitosan) dan perbedaan penambahan pewarna pada label indikator MR dan BCP dengan berbagai konsentrasi yaitu 0,05%, 0,1% dan 0,15%. Hasil penelitian menunjukkan film yang didominasi oleh PVA dengan perbandingan rasio 70:30 menunjukkan hasil sifat mekanik yang paling baik, serta memiliki struktur film yang lebih rapat. Pada pengaplikasian pewarna indikator, pewarna MR memiliki intensitas warna yang berbeda secara nyata pada setiap titik hari pengamatan baik secara visual ataupun nilai ∆RGB dibandingkan pewarna BCP, sehingga penentuan tingkat kesegaran daging sapi dapat ditentukan. Penambahan konsentrasi MR 0,05% merupakan perlakuan paling efektif, karena hasil yang ditunjukkan oleh ketiga perlakuan tidak menunjukkan perbedaan secara nyata. Selain itu, pada rentang ∆RGB MR ≥148,08 yang divisualisasikan dengan warna oranye muda daging sapi sudah tidak segar lagi.Item DINAMIKA PRODUKSI γ-AMINOBUTYRIC ACID (GABA) PADA BAKTERI ASAM LAKTAT DAN KHAMIR PENGHASIL GABA DENGAN PENAMBAHAN ASAM GLUTAMAT(2022-10-04) MISWA SALZA KIRANA ZAENAL PUTRI; Sumanti Debby Moody; Gemilang Lara Utama Saripudinγ-Aminobutyric Acid (GABA) merupakan asam amino non-protein dengan berbagai manfaat yang ditemukan pada metabolisme mikroorganisme seperti BAL dan khamir. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dinamika produksi GABA selama proses inkubasi BAL dan khamir penghasil GABA dengan adanya penambahan asam glutamat (L-GA) pada media perlakuan. Metode yang dipakai pada penelitian ini adalah metode eksperimen dengan analisis deskriptif. Hasil menunjukkan dinamika produksi GABA pada E. faecium DSM 20477 dan C. glabrata NRRL Y-65 dengan penambahan 2,25% L-GA memiliki kecenderungan produksi yang lebih rendah dibandingkan tanpa penambahan L-GA. Semua sampel mengalami puncak produksi pada jam ke-48 seiring dengan peningkatan L-GA dan mengalami penurunan di jam ke-72 seiring dengan penurunan L-GA. Dari hasil analisis juga disimpulkan E. faecium DSM 20477 memproduksi GABA lebih baik dari C. glabrata NRRL Y-65.Item Enkapsulasi Seng Sulfat dalam Bentuk Solid Lipid Nanoparticle Menggunakan Metode Double Emulsion Berbasis Asam Stearat dan Lemak Kaya Monolaurin(2022-09-21) NABILA DWI PUSPITASARI; Edy Subroto; Sumanti Debby MoodySeng merupakan salah satu jenis mineral yang dapat meningkatkan imunitas tubuh apabila dikonsumsi dalam jumlah yang sesuai dengan yang dibutuhkan, sehingga sering digunakan untuk difortifikasikan kedalam bahan pangan, namun fortifikasi seng sendiri masih kurang disukai. Hal ini menjadi landasan untuk menyalut seng sulfat kedalam solid lipid nanoparticle yang diharapkan dapat menjaga stabilitas seng agar release tepat sampai pada usus sehingga tidak menimbulkan aftertaste yang tidak disukai pada bahan pangan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh karakterisasi solid lipid nanoparticle seng sulfat berbasis asam stearat dan lemak kaya monolaurin terbaik dengan memodifikasi konsentrasi lemak kaya monolaurin dan seng sulfat. Metode yang digunakan adalah pembuatan solid lipid nanoparticle seng sulfat dengan double emulsion method pada berbagai konsentrasi lemak kaya monolaurin dan berbagai konsentrasi seng sulfat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa solid lipid nanoparticle seng sulfat dengan konsentrasi lemak kaya monolaurin 40% dan seng sulfat 10% merupakan konsentrasi terbaik karena dapat menghasilkan partikel berbentuk bulat dengan nilai rata-rata ukuran sebesar 414,2±146,4 nm, z-average sebesar 298,5 nm, indeks polidispersitas sebesar 0,975, entrapment efficiency sebesar 99,9990%, dan loading capacity sebesar 0,041%. Hal ini menunjukkan bahwa pemilihan metode sintesis solid lipid nanoparticle ini cocok digunakan untuk membentuk ukuran partikel yang kecil dengan nilai entrapment efficiency yang tinggi.Item ENUMERASI DAN FAKTOR EKSTRINSIK PERTUMBUHAN BAKTERI Escherichia coli DAN Salmonella sp SELAMA PROSES PENGOLAHAN BIJI KAKAO TIPE FORASTERO(2016-01-17) ESA SUSILO; Indira Lanti Kayaputri; Sumanti Debby MoodyProses pengolahan dan kondisi ketika pascapanen biji kakao, memungkinkan bakteri untuk dapat tumbuh pada biji kakao. Mikroorganisme yang memungkinkan untuk mempengaruhi kualitas kakao adalah jenis-jenis kapang, Escherichia coli dan Salmonella sp. Namun demikian, jumlah bakteri patogen seperti Salmonella sp dan Escherichia coli dalam pengolahan biji kakao belum diketahui secara pasti. Tujuan dari penelitian ini untuk menentukan jumlah total bakteri, patogen Escherichia coli dan Salmonella sp serta faktor ekstrinsik pertumbuhannya dalam biji kakao selama proses pengolahan. Metode penelitian menggunakan analisis deskriptif untuk total bakteri, Escherichia coli dan Salmonella sp, serta analisis model regresi untuk perubahan suhu, kelembaban, dan pH selama proses pengolahan. Terdapat pertumbuhan koloni E. coli pada proses fermentasi hari ketiga dengan jumlah <2,5x104 cfu/g (2,0 x 104 cfu/g). Terdapat pertumbuhan koloni Salmonella pada proses pengeringan hari kedua dengan jumlah <2,5x104 cfu/g (1,0 x 104 cfu/g). Antara pH dan suhu menunjukkan hubungan linear positif, sedangkan kelembaban menunjukkan hubungan linear negatif.Item Evaluasi Kualitas Protein Pada Tepung KecambahKedelai Hitam (Glycine max) Secara In Vivo(2021-06-23) ELVIRA DEBORA MANURUNG; Sumanti Debby Moody; MahaniKedelai hitam mengandung zat gizi dalam bentuk kompleks (terikat) dan senyawa antinutrisi sehingga sulit untuk diserap dan dimanfaatkan oleh tubuh. Upaya dalam meningkatkan kualitas protein kedelai hitam yaitu dengan perkecambahan. Proses perkecambahan akan melepaskan nutrisi dengan cara merombak polimer menjadi monomernya sehingga daya cerna dan ketersediaan hayati meningkat. Oleh karena itu, diperlukan pengujian lebih lanjut untuk membuktikan pengaruh perkecambahan terhadap kualitas protein. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan pengaruh pemberian tepung dan sumber protein berbeda dalam meningkatkan kualitas protein secara in vivo. Metode pengujian yang digunakan adalah metode eksperimental yang dianalisis secara deskriptif dan dilanjutkan dengan analisis uji T berpasangan serta analisis one way ANOVA. yang dilanjut dengan uji Duncan. Percobaan terdiri dari 4 perlakuan yaitu A (pemberian tepung putih telur), B (pemberian pakan standar), C (pemberian tepung kedelai hitam), dan D (pemberian tepung kecambah kedelai hitam). Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses perkecambahan pada kedelai hitam mampu meningkatkan kualitas protein yang dianalisis secara in vivo. Berdasarkan metode keseimbangan nitrogen, bahwa rata-rata daya cerna, nilai biologis, NPU masing-masing sebesar 94,45%, 96,47%, dan 91,13% untuk kelompok tikus yang diberi perlakuan tepung kecambah kedelai hitam.Item IDENTIFIKASI DAN SIFAT-SIFAT PERTUMBUHAN BAKTERI ASAM LAKTAT DARI AIR SUSU IBU (ASI)(2018-05-05) SERLI GRACHIA; Heni Radiani Arifin; Sumanti Debby MoodyAir Susu Ibu (ASI) merupakan salah satu sumber Bakteri Asam Laktat (BAL) yang berfungsi menjaga keseimbangan kekebalan tubuh dan sistem pencernaan bayi. BAL berperan dalam meningkatkan pembentukan mikroflora usus. Banyaknya peran BAL dalam meningkatkan kesehatan maka perlu dilakukan isolasi dan identifikasi BAL yang berasal dari ASI. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan jenis-jenis BAL yang terdapat dalam ASI serta mempelajari sifat-sifat pertumbuhan BAL. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental (Experimental Methods) yang dianalisis secara deskriptif. Pengujian ini dilakukan dengan mengidentifikasi isolat berdasarkan sifat morfologi, fisiologi dan biokimia. Sampel ASI didapat dari lima ibu menyusui di Puskesmas Jatinangor dengan interval waktu yang berbeda yaitu 12-60 hari paska melahirkan. Hasil penelitian berdasarkan isolasi dan identifikasi menggunakan alat VITEK 2 System Version 07.01 menunjukkan bahwa terdapat tiga isolat BAL teridentifikasi yaitu Bifidobacterium spp, dan Actinomyces naeslundii dan Propionibacterium propionicum. Isolat Bifidobacterium spp dan Actinomyces naeslundii dapat tumbuh optimum pada kondisi suhu 30ºC-45ºC dan pH 4-6,5.Item Identifikasi dan Sifat-Sifat Pertumbuhan Bakteri Probiotik dari Air Susu Ibu (ASI)(2018-05-14) WILLA KUSUMAH WARDANI; Heni Radiani Arifin; Sumanti Debby MoodyAir Susu Ibu (ASI) adalah asupan yang kaya akan nutrisi yang diperlukan oleh bayi dalam masa pertumbuhan dan perkembangannya. ASI mengandung lactoferin, yaitu salah satu protein yang dapat berikatan dengan zat besi yang dapat menunjang pertumbuhan bakteri probiotik. ASI memiliki potensi yang besar menjadi sumber probiotik alami, oleh karena itu dilakukan isolasi dan identifikasi bakteri probiotik dari ASI. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menentukan bakteri probiotik yang terdapat pada ASI serta mempelajari sifat-sifat pertumbuhannya. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental yang dianalisis secara deskriptif. Pengambilan sampel ASI yang berasal dari 5 ibu menyusui pada interval 12-60 hari paska melahirkan dari Desa Cikuda, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat 1 dari ke-6 isolat bakteri yang bersifat probiotik dilihat dari sifat pertumbuhannya pada asam (pH 2 dan pH 4) dan garam empedu (0,3% oxgall), yaitu isolat M4. Isolat M4 memiliki karakteristik bentuk bulat, berwarna putih, elevasi cembung, tepi utuh, Gram positif, non motil, dan katalase negatif. Isolat M4 teridentifikasi oleh Vitek 2.0 compact merupakan Bifidobacterium spp.Item Isolasi dan Identifikasi Bakteri Asam Laktat (BAL) Kandidat Penghasil Bakteriosin dari Ikan Asap Jenis Manyung (Arius thalassinus)(2020-01-22) HEDITIA FEBBY SUSANTO; Tita Rialita; Sumanti Debby MoodyBakteriosin merupakan senyawa antimikroba yang disintesis di ribosom oleh berbagai spesies bakteri, termasuk kelompok Bakteri Asam Laktat (BAL) yang memiliki kemampuan dalam menghambat bakteri patogen maupun pembusuk menggunakan hasil metabolismenya yaitu asam. Produk ikan hasil pengasapan telah terindentifikasi mengandung BAL, dimana BAL mempunyai kemampuan memproduksi bakteriosin. Ikan manyung merupakan salah satu hasil laut yang paling banyak dijadikan ikan asap. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh isolat BAL yang memiliki aktivitas antimikroba kuat dan berpotensi menghasilkan bakteriosin pada ikan manyung asap (Arius thalassinus). Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental yang dianalisis secara deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat 15 isolat BAL yang diisolasi dari ikan manyung asap menggunakan media MRS + CaCO3 1%, ditandai dengan hasil uji katalase negatif, koloni berbentuk bulat dan berwarna putih hingga putih susu, serta termasuk bakteri Gram positif. Tiga isolat terpilih menunjukkan aktivitas antimikroba kuat dalam menghambat bakteri uji E. coli dan S. aureus, serta paling efektif dalam menghambat bakteri Salmonella sp. Satu isolat BAL terpilih teridentifikasi sebagai Pediococcus acidilactici yang diduga penghasil bakteriosin pediosin, sedangkan dua isolat lainnya teridentifikasi sebagai Lactobacillus plantarum sp 1 dan Lactobacillus plantarum sp 2 yang diduga penghasil bakteriosin plantarisin. Bakteriosin dari ketiga isolat BAL memiliki karakteristik stabil terhadap suhu hingga mencapai 121oC, stabil pada kisaran pH 2-6, dan aktivitas bakteriosin mengalami peningkatan dengan penambahan surfaktan SDS (Sodium Dodecyl Sulfate) dan EDTA (Ethylenediaminetetraacetic acid)Item Isolasi Dan Identifikasi Bakteri Asam Laktat Pada Fermentasi Biji Kakao (Theobroma cacao L.) Tipe Forastero(2016-03-10) PRATIWI; Indira Lanti Kayaputri; Sumanti Debby MoodyABSTRAK Fermentasi biji kakao di pabrik perkebunan kakao di Jawa Barat berlangsung secara spontan selama 4 hari sehingga kualitas hasil produknya tidak dapat dikontrol. Salah satu mikroorganisme yang tumbuh dominan dalam fermentasi biji kakao adalah bakteri asam laktat. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengetahui peran dari mikroorganisme selama fermentasi biji kakao, diantaranya berperan dalam proses pembentukan warna, aroma dan rasa secara enzimatis di dalam biji serta mempunyai efek pengawetan. Informasi mengenai jenis bakteri asam laktat yang terlibat selama proses fermentasi dapat dijadikan dasar untuk meningkatkan kualitas biji kakao. Tujuan dari penelitian ini untuk menentukan jenis bakteri asam laktat selama proses fermentasi biji kakao. Metode penelitian menggunakan analisis deskriptif pada tahap isolasi dan pengamatan sifat morfologi koloni yang kemudian diidentifikasi dengan skema klasifikasi Bergey’s Manual of Determinative Bacteriology dilanjutkan dengan Analytical Profile Index (API) Test Kit ; serta analisis model regresi untuk perubahan suhu, kelembaban, dan pH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah total bakteri asam laktat tertinggi selama proses fermentasi diawali saat hari kedua fermentasi (48 jam) sebesar 9,15 log cfu/g. Terdapat lima isolat bakteri asam laktat yang telah teridentifikasi dalam biji kakao selama 4 hari fermentasi yaitu Lactobacillus plantarum, Lactobacillus paracasei sub Sp. paracasei 1, Lactobacillus curvatus, Lactobacillus paracasei sub Sp. paracasei 3, dan Lactobacillus rhamnosus. Lama fermentasi akan meningkatkan suhu dan derajat keasaman (pH) serta menurunkan kelembaban. Kata kunci : biji kakao, fermentasi, isolasi, identifikasi bakteri asam laktatItem Isolasi dan Identifikasi Bakteri Asam Laktat selama Proses Fermentasi Pikel Mentimun (Cucumis sativus L.) Salt Stock(2016-02-17) CHRYSILLA HELSA; Sumanti Debby Moody; Een SukarminahPikel mentimun salt stock dihasilkan dari fermentasi spontan mentimun segar yang direndam dalam larutan garam pada kondisi anaerobik selama waktu tertentu, dengan aktivitas Bakteri Asam Laktat (BAL). Konsentrasi larutan garam dan waktu fermentasi beragam, tergantung pada karakteristik pikel mentimun yang diinginkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi BAL yang terdapat pada pikel mentimun salt stock dengan konsentrasi larutan garam 7,5% dan lama fermentasi 20 hari. Interval yang digunakan adalah lima hari. Pengujian morfologi, fisiologi, dan biokimia dilakukan untuk mendapatkan identitas setiap BAL yang diisolasi, dilanjutkan dengan identifikasi berdasarkan skema klasifikasi Bergey�s Manual of Determinative Bacteriology. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif untuk identifikasi BAL, serta metode statistik regresi-korelasi untuk hubungan lama fermentasi dengan kondisi fermentasi pikel mentimun salt stock. Hasil penelitian menunjukkan terdapat enam isolat dari tiga genus BAL yang berhasil diisolasi dan diidentifikasi, yaitu Lactobacillus I, Lactobacillus II, Lactobacillus III, Lactobacillus IV, Pediococcus I, dan Leuconostoc I. Jumlah BAL tertinggi didapatkan pada fermentasi hari kelima sebesar 8,36 log cfu/mL, di mana selanjutnya terjadi penurunan jumlah BAL. Lama fermentasi diketahui memengaruhi penurunan pH mentimun (74,7%), pH larutan garam (63,1%), kadar larutan garam (52,2%), dan skin strength mentimun (57,14%), namun meningkatkan kadar asam laktat mentimun (95,1%), kadar asam laktat larutan garam (80,6%), dan kadar garam mentimun (52,5%).Item Isolasi dan Identifikasi Mikroorganisme pada Brokoli (Brassica oleraceae L.) Hasil Ozonasi selama Penyimpanan(2016-07-21) AISYAH WIDIAWARDANI; Sumanti Debby Moody; Tita RialitaBrokoli secara alami membawa sejumlah mikroorganisme penyebab kerusakan. Ozonasi merupakan salah satu cara desinfeksi untuk mengurangi jumlah mikrooganisme pembusuk. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi mikroorganisme serta untuk mengetahui tingkat penerimaan panelis terhadap karakteristik fisik yang terdapat pada brokoli utuh dan fresh cut hasil ozonasi selama penyimpanan. Ozonasi dengan larutan ozon dilakukan pada konsentrasi 1,9 ppm selama 5 menit perendaman. Penyimpanan brokoli fresh cut adalah pada suhu rendah (5oC) dan brokoli utuh disimpan pada suhu ruang (26 ± 1 oC). Metode penelitian menggunakan metode eksperimental yang dianalisis secara deskriptif dengan mengisolasi dan mengindentifikasi bakteri menggunakan klasifikasi Bergey’s Manual of Determinative Bacteriology dilanjutkan dengan API Test. Isolat kapang diidentifikasi menggunakan klasifikasi Identification of Unknown Fungi. Hasil penelitian menunjukkan terdapat enam genus bakteri yang telah terisolasi dan teridentifikasi yaitu Bacillus sp. 1, Staphylococcus lentus, Staphylococcus xylosus, Erwinia sp. 1, Corynebacterium sp. 1, dan Burkholderia cepacia dan terdapat dua genus kapang yaitu Aspergillus sp. 1 dan Mucor sp. 1. Proses ozonasi pada brokoli efektif menghambat pertumbuhan B.cepacia dan Erwinia sp. 1 serta dapat menghilangkan bakteri Corynebacterium sp. 1. Proses ozonasi efektif menghilangkan Bacillus sp. 1 pada air keran. Panelis lebih menyukai karakteristik warna hijau, keseragaman warna, dan tekstur brokoli hasil ozonasi.Item Isolasi dan Identifikasi Mikroorganisme pada Wortel (Daucus carrota L.) Hasil Ozonasi Selama Penyimpanan(2016-07-19) ADITHIO KRISNANDA; Sumanti Debby Moody; Tita RialitaPenanganan pasca panen wortel yang selama ini dilakukan hanya berupa penyikatan, pencucian dan penirisan. Ozonasi merupakan penanganan pasca panen yang dapat mencuci wortel dan berfungsi sebagai desinfeksi. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan identifikasi mikroorganisme yang masih terdapat wortel tanpa ozonasi dan hasil ozonasi sebesar 1.9 ppm, 5 menit selama penyimpanan 8 hari dengan pengamatan setiap 2 hari. Metode penelitian dilakukan secara deskriptif dengan mengisolasi dan mengamati sifat morfologi koloni kemudian diidentifikasi dengan skema klasifikasi Bergey’s Manual of Determinative Bacteriology dilanjutkan dengan Analytical Profile Index (API) Test Kit. Penelitian ini terdiri dari 4 perlakuan, yaitu wortel utuh tanpa ozonasi, wortel utuh diozonasi, wortel olah minimal tanpa ozonasi dan wortel olah minimal diozonasi. Hasil penelitian menunjukan terdapat delapan isolat bakteri yang telah terisolasi dan teridentifikasi yaitu Staphylococcus lentus, Staphylococcus xylosus, Staphylococcus auricularis, Burkholderia cepacia, Pseudomonas aeruginosa, Serratia marcescens, Erwinia sp., dan Bacillus sp. Terdapat 4 isolat kapang yang telah terisolasi dan teridentifikasi yaitu Fusarium sp, Cladosporium sp, Aspergillus sp, dan Penicillium sp. Wortel utuh dan olah minimal diozonasi memiliki warna, keseragaman warna dan tekstur yang lebih disukai dibandingkan wortel utuh dan olah minimal tanpa ozonasiItem ISOLASI INULIN DARI BONGGOL PISANG BATU (Musa brachycarpa) DENGAN VARIASI KONSENTRASI ETANOL(2022-10-03) FAJRIN KAHLIL GIBRAN; Sumanti Debby Moody; In-In HanidahInulin adalah polisakarida yang tersusun dari unit-unit fruktosa. Inulin di dalam tubuh berfungsi sebagai prebiotik yang dapat menstimulasi pertumbuhan bakteri probiotik di dalam usus. Sumber utama bahan baku inulin saat ini berasal dari umbi chicory. Tanaman tersebut tidak tumbuh dan dijumpai di Indonesia. Bahan baku lokal yang dapat digunakan untuk memproduksi inulin. Salah satunya adalah bonggol pisang. Inulin dapat diproduksi dari bonggol pisang batu dengan metode ekstraksi. Pelarut yang dapat digunakan untuk mengekstrak inulin dari bonggol pisang batu adalah etanol. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan karakteristik inulin yang dihasilkan dari bonggol pisang batu menggunakan beberapa konsentrasi etanol. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental (Experimental Method) menggunakan analisis deskriptif dengan tiga taraf perlakuan, yaitu penggunaan etanol (30%) sebanyak 30%, 40% dan 50% dari total volume filtrat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan etanol 30% menghasilkan inulin berwarna coklat gelap, kadar air 17,65%, rendemen 0,10%, kadar fruktosa 48,16%, inulin 1,78% dan pati 43,36%. Perlakuan 40% etanol menghasilkan inulin berwarna coklat gelap, kadar air 17,90%, rendemen 0,10%, kadar fruktosa 45,43%. Perlakuan 50% etanol menghasilkan inulin dengan warna coklat cerah, kadar air 17,84%, dan rendemen 0,11%.Item Kajian Beberapa Karakteristik dan Sifat Fungsional Tepung Komposit Bonggol Pisang Roid dan Ampas Tahu(2022-08-16) OTTO WICAKSONO; Sumanti Debby Moody; In-In HanidahPemanfaatan bonggol pisang ro’id dan ampas tahu di Kabupaten Sumedang masih terbatas hanya sebagai pakan ternak, sementara masih mengandung komposisi gizi yang cukup tinggi. Tujuan dari penelitian ini menentukan pengaruh imbangan tepung bonggol pisang ro’id dan ampas tahu dengan karakteristik fisik, kimia, dan fungsional tepung komposit yang terbaik. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dengan menggunakan metode rancangan acak kelompok yang terdiri dari lima perlakuan yaitu tepung bonggol pisang ro’id 100%, tepung ampas tahu 100%, dan tepung komposit bonggol pisang ro’id dan ampas tahu dengan perbandingan 80:20, 70:30, dan 60:40 dengan jumlah ulangan tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan imbangan tepung bonggol pisang ro’id dan ampas tahu dalam pembuatan tepung komposit memberikan pengaruh nyata pada semua perlakuan terhadap derajat warna, kadar lemak, kadar protein, kadar karbohidrat, dan kadar amilosa, tetapi tidak memberikan pengaruh nyata pada beberapa perlakuan terhadap densitas kamba, sudut curah, rendemen, kadar air, kadar abu, kadar amilopektin, kadar pati, suhu awal gelatinisasi, viskositas puncak, viskositas pasta panas, viskositas pasta dingin, viskositas breakdown, dan viskositas setback. Tepung komposit bonggol pisang ro’id dan ampas tahu dengan perbandingan 60:40 memiliki karakteristik terbaik dengan rata-rata hasil analisis densitas kamba 0,4547 gr/ml, sudut curah 39,66o, derajat warna 64,97%, rendemen 8,33%, kadar air 11,07%, kadar abu 6,02%, kadar lemak 3,77%, kadar protein 6,51%, kadar karbohidrat 73,63%, kadar amilosa 7,26%, kadar amilopektin 35,21%, kadar pati 42,47%, suhu awal gelatinisasi 63,53oC, viskositas puncak 4761,33 cP, viskositas pasta panas 2534,33 cP, viskositas pasta dingin 4436 cP, viskositas breakdown 2227 cP, dan viskositas setback 1901,67 cP. Kata Kunci: Ampas Tahu, Bonggol Pisang, Fisikokimia, Sifat fungsional, Tepung komposit.Item Kajian Daya Cerna Pati secara In Vitro pada Biskuit Prebiotik BonnisA(2021-06-29) SALSABILA AZIZAH; Mahani; Sumanti Debby MoodyBiskuit prebiotik BonnisA mengandung senyawa prebiotik dari bonggol pisang batu, ubi jalar kuning dan kedelai hitam. Komponen utama senyawa prebiotik adalah oligosakarida yang berfungsi sebagai sumber karbohidrat bagi probiotik dalam saluran pencernaan. Karbohidrat memiliki peran penting untuk mendukung kesehatan tubuh manusia, berperan dalam fungsi jaringan tubuh, membantu regulasi metabolisme protein dan mempengaruhi metabolisme lemak. Tujuan penelitian ini untuk menentukan daya cerna pati biskuit prebiotik BonnisA kecambah kedelai hitam dengan bahan baku tepung komposit secara in vitro. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode eksperimental yang dianalisis secara deskriptif dengan empat perlakuan dan dua kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses perkecambahan pada biskuit prebiotik BonnisA kecambah kedelai hitam menurunkan daya cerna pati yaitu 12,30% dengan kadar pati 18,36%, kadar amilosa 8,55%, kadar amilopektin 9,81% dan kadar glukosa 37,43%. Biskuit prebiotik BonnisA kecambah kedelai hitam termasuk kelompok pati lambat cerna dengan banyak kandungan senyawa prebiotik di dalamnya yang menyebabkan nilai daya cerna patinya rendah. Pati lambat cerna memiliki manfaat yang sangat baik untuk dikonsumsi oleh penderita gangguan metabolisme gula, penderita diabetes dan diet untuk menurunkan berat badan.Item Kajian Daya Cerna Protein secara In-Vitro pada Biskuit Prebiotik(2021-04-07) LULU TRILUGHITA; Een Sukarminah; Sumanti Debby MoodyBiskuit merupakan salah satu makanan ringan yang banyak dikonsumsi dan digemari oleh masyarakat. Biskuit prebiotik merupakan biskuit yang diproduksi sebagai biskuit yang menyehatkan yang terbuat dari tepung. Tepung komposit merupakan suatu bentuk campuran tepung kedelai hitam, tepung bonggol pisang, dan tepung ubi jalar. Protein dalam kedelai hitam adalah protein kompleks dalam bentuk polimer sehingga sulit dimetabolisme oleh tubuh. Proses perkecambahan merupakan proses untuk merubah struktur polimer protein menjadi struktur monomer yaitu asam amino, yang mudah diserap dalam tubuh. Kecambah kedelai hitam perlu dikeringkan menjadi produk tepung, kemudian tepung kecambah kedelai hitam digunakan untuk pembuatan biskuit prebiotik. Tujuan dari penelitian ini untuk mendapatkan daya cerna biskuit prebiotik tepung kecambah kedelai hitam secara in-vitro. Metode penelitian yang digunakan adalah ekperimental yang dianalisis secara deskriptif dengan dua perlakuan dan 2 kali ulangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa biskuit prebiotik tepung kecambah kedelai hitam dapat meningkatkan daya cerna protein sebesar 146,89%. Berdasarkan uji organoleptik sensori dalam uji triangle biskuit prebiotik tepung kecambah kedelai hitam dapat dibedakan segi warna, aroma, dan rasa.