Sastra Indonesia (S1)
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Sastra Indonesia (S1) by Issue Date
Now showing 1 - 20 of 320
Results Per Page
Sort Options
Item Pola Kalimat Tunggak Pada Berita Acara Pemeriksaan di Polsek Jatinangor(2010) MUHAMMAD BIRAN ARIANDY; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola kalimat tunggal yang ada pada Berita Acara Pemeriksaan di Polsek Jatinangor. Berita Acara Pemeriksaan merupakan dokumen pemerintah yang bersifat rahasia, sehingga masyarakat pada umumnya tidak pernah mengetahui isi dalam Berita Acara Pemeriksaan tersebut. Pada penelitian ini, peneliti mencoba untuk mengetahui kajian sintaksis yang terdapat pada Berita Acara Pemeriksaan tersebut. Kajian sintaksis tersebut terfokus pada Pola Kalimat Tunggal yang terdapat pada Berita Acara Pemeriksaan. Pada Berita Acara Pemeriksaan pada umumnya menggunakan pola kalimat tunggal yang mengggunakan kalimat tanya. Pola kalimat tunggal yang dominan muncul pada Berita Acara Pemeriksaan seperti SP, SPO, SPOK, SPPel, SPOPelK. dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pola kalimt yang sering muncul pada Berita Acara Pemeriksaan adalah Pola Kalimat SP.Item NUMERALIA PENGISI FUNGSI PREDIKAT DALAM KALIMAT BAHASA INDONESIA: SUATU KAJIAN SINTAKSIS(2012-07-11) DZULFIQAR NALENDRA; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenSkripsi ini berjudul “Numeralia Pengisi Fungsi Predikat dalam Bahasa Indonesia: Suatu Kajian Sintaksis†. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Dengan metode ini, digambarkan secara sistematis dan akurat mengenai data, sifat-sifat, serta hubungan fenomena-fenomena yang diteliti. Data penelitian ini bersumber dari data tulis yang terdapat pada surat kabar dan karya sastra. Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini meliputi numeralia dan jenis-jenisnya, fungsi sintaktis, kategori sintaktis, peran sintaktis, kata, frasa, klausa, dan kalimat. Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah jenis-jenis numeralia pengisi fungsi predikat, konstruksi numeralia pengisi predikat, dan makna yang dapat diemban predikat berupa numeralia. Dari hasil analisis, ditunjukkan bahwa jenis-jenis numeralia yang dapat mengisi fungsi predikat secara mandiri, yaitu numeralia pokok tentu, numeralia pokok kolektif yang dilekati sufiks -an, yang dilekati prefiks ber- + num R, dan yang dilekati prefiks ke- + num R + -nya, numeralia pokok distributif, numeralia pokok taktentu, numeralia ukuran, numeralia tingkat, dan numeralia pecahan. Selain dapat mengisi fungsi predikat, numeralia juga dapat mengisi fungsi subjek, pelengkap, dan keterangan. Konstruksi numeralia pengisi predikat dalam bahasa Indonesia dapat berupa kata dan berupa frasa. Makna yang diemban predikat berupa numeralia dalam bahasa Indonesia, yaitu makna jumlah, ukuran, urutan/tingkat, dan waktu.Item PEMAKAIAN DEIKSIS PERSONA DALAM BAHASA INDONESIA(2012-07-12) HARITS UTAMA; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenABSTRAK Skripsi yang berjudul “Pemakaian Deiksis Persona dalam Bahasa Indonesia†merupakan penelitian terhadap bentuk pronomina persona berdasarkan penggunaannya dalam percakapan sehari-hari. Pronomina persona dalam bahasa Indonesia terbagi menjadi tiga bentuk, pronomina persona pertama, kedua, dan ketiga yang masing-masing dibedakan pula dalam bentuk tunggal dan jamak. Pemakaian pronomina atau kata ganti orang ini acapkali keluar dari kaidah yang semestinya. Skripsi ini bertujuan meneliti pemakaian pronomina persona dalam bahasa Indonesia serta bentuk pemakaian pronomina persona yang menyimpang dari kaidah mengaturnya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif berusaha memberikan gambaran secara apa adanya berdasarkan data kebahasaan yang ada dalam percakapan sehari-hari, baik lisan maupun tertulis. Hasil penelitian membuktikan bahwa ada kaidah dalam penggunaan pronomina. Penggunaan kata ganti diri diatur dalam aspek kesantunan berkomunikasi. Ada kalanya penutur menggunakan kata ganti diri yang menunjukkan kesopanan jika berhadapan dengan lawan tutur yang lebih tua dan ada kalanya penutur menggunakan kata ganti diri yang menunjukkan keakraban jika berhadapan dengan lawan tutur yang sebaya atau lebih muda. Penggunaan bahasa semacam ini memperhatikan aspek sosiolinguistik dalam tindak komunikasi. Selain itu, hasil penelitian ini juga membuktikan adanya pembalikan dalam pemakaian kata ganti persona. Namun, pembalikan ini merupakan suatu hal yang lazim dilakukan oleh penutur bahasa Indonesia. Adapun macam-macam pembalikan deiksis persona yang diteliti adalah bentuk persona pertama untuk menunjuk persona kedua, bentuk persona pertama untuk menunjuk persona ketiga, bentuk persona kedua untuk meunjuk persona pertama, bentuk persona kedua untuk menunjuk persona ketiga, bentuk persona ketiga untuk menunjuk persona pertama, dan bentuk persona ketigauntuk menunjuk persona kedua. ABSTRACT .Prethesis titled “Pemakaian Deiksis Persona dalam Bahasa Indonesia†(The Usage of The Personal Deixis in Indonesian Language) is a study about the form of personal pronouns based on its use in daily conversation. Personal pronouns in Indonesian Language was classified in three forms, the first, second, and third pronominal. Each form was again classified as single and mass form. The use of pronoun oftenly out of its actual rule. This pre thesis was made to learn about the use of personal pronouns in Indonesia Language as well as the incorrect use of it. This study was performed under descriptive method. Descriptive method shows actual condition based on language data collected from daily conversation, either verbal or non-verbal. The result of this study shows that there is a rule in using pronominal. The use of pronominal to address the speaker himself regulated in modesty aspect of communication. There is a moment for the speaker to use pronominal wich addressing himself to show respect when he communicate with someone older, and there is another moment when the speaker use pronominal to show hospitality when he communicate with someone peer or younger. These kind of use related to the sosiolinguistic aspect in communication. This study also shows the incorrect use of personal pronoun. However, this error was excusable and commonly performed by Indonesian speaker. The types of a reversal of personal deixis subjects are the first pronominal pointing to the second, the first pronominal pointing to the third, the second pronominal pointing to the first, the second pronominal pointing to the third, the third pronominal pointing to the first, and the third pronominal pointing to the second.Item PEMANFAATAN KONSEP MUKA (FACE) DALAM DIALOG DRAMA AWAL DAN MIRA KARYA UTUY TATANG SONTANI: ANALISIS PRAGMATIK(2012-08-06) NUR HAIDAH R S; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenABSTRAK Skripsi yang penulis susun ini berjudul Pemanfaatan Konsep †Muka†(Face) dalam Dialog Drama Awal dan Mira Karya Utuy Tatang Sontani: Analisis Pragmatik.Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode kualitatif, dan data yang digunakan adalah dialog drama Awal dan Mira. Penyusunan skripsi ini ditujukan untuk mendeskripsikan suasana yang terjadi dan lawan tuturnya ketika para tokoh menggunakan pemanfaatan konsep †muka†, mendeskripsikan pemanfaatan konsep †muka†yang sering digunakan para tokoh, mendeskripsikan tokoh yang lebih banyak berperan beserta alasannya, mendeskripsikan dampak yang terjadi antar tokoh, dan mendeskripsikan dampak terhadap mekanisme percakapan yang sedang berlangsung. Simpulan yang didapat penulis setelah melakukan penelitian adalah pemanfaatan konsep †muka†ditunjukkan para tokoh dalam suasana tertentu. Pemanfaatan konsep †muka†yang ditunjukkan para tokoh dalam drama Awal dan Mira pun membuat mekanisme percakapan berjalan dengan baik dan lancar. Selain itu, hubungan antar tokoh pun menjadi lebih baik dan lebih dekat lagi. ABSTRACT This paper titled “Use of “Face†Concept in Dialogues of Awal dan Mira Drama by Utuy Tatang Santani : Pragmatic Analysis†. Author used qualitative method as research method and used dialogues of Awal dan Mira as data. This paper is purposed to describe scenes occured and figure’s conversing mates when the figures use the “face†concept, to describe the use of “face†concept that frequently used by the figures, to describe the figures that participate more in use of “face†concept with reasons, to describe impacts occured between figures, and to describe impacts occured on the conversation mechanism. Author concluded that “face†concept is shown in certain conditions. Use of “face†concept shown in Awal dan Mira drama made the conversation mechanism run smooothly too. Beside of that, the relationships of the figures was going better and closer.Item REPRESENTASI UNSUR RELIGI DALAM NOVEL GADIS PANTAI KARYA PRAMOEDYA ANANTA TOER (Sebuah Kajian Sosiologi Sastra dengan Penekanan Teori Sosiologi Agama Clifford Geertz)(2012-08-06) NISYA NURHANIFAH; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenABSTRAK Skripsi ini berjudul “Representasi Unsur Religi dalam Novel Gadis Pantai karya Pramoedya Ananta Toer†. Permasalahan yang dianalisis mengenai unsur-unsur religi yang terdapat dalam novel.Metodeyang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan sosiologi sastra. Teori sosiologi sastra digunakan untuk merepresentasikan unsur-unsur religi yang terdapat dalam novel. Hasil analisis yang penulis dapatkan, representasi unsur religi di Jawa pada tahun 1950-an yang tergambar dalam novel Gadis Pantai terbagi ke dalam tiga bagian, yaitu bangan,santri, dan priyayi. Ketiga bagian tersebut merupakan salah satu komponen unsur religi, yaitu kelompok-kelompok religius atau kesatuan-kesatuan sosial yang menganut suatu sistem kepercayaan. ABSTRACT This paper entitled “Representasi Unsur Religi dalam Novel Gadis Pantai karya Pramoedya Ananta Toer†(Representation The Element of Religion in The Novel Gadis Pantai written by Pramoedya Ananta Toer). The research analysis about the elements of religion of the novel. Method which used in this research is analysis descriptive method with approach to literature sociology theory. Literature sosiology theory is used for representationing the elements of religion in the novel. The result of the analysis obtained is representation of the elements of religion in Java in years 1950’s which depicted in the novel Gadis Pantai is divided into three parts, that is abangan, santri, and priyayi. That three parts is one of the elements of religion component, that is religion groups or social corps who submit the faith system.Item PENYISIPAN [ ] OLEH ANAK USIA 5 S.D. 6 TAHUN DALAM PENGUCAPAN KONSONAN RANGKAP PADA AWAL KATA: KAJIAN ANALISIS FONETIS(2012-08-06) IWAN DARMAWAN S; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenABSTRAK Skripsi yang berjudul “Pelafalan [É™ ] oleh Anak Usia 5 s.d. 6 Tahun dalam Pengucapan Konsonan Rangkap pada Awal Kata: Kajian Analisis Fonetis†ini merupakan penelitian terhadap fenomena pemerolehan bahasa pada anak, yaitu kecenderungan dilafalkannya vokal [É™] di antara konsonan rangkap pada awal kata oleh anak usia 5 s.d. 6 tahun yang dianalisis menggunakan kajian fonetis. Fenomena kebahasaan yang terjadi pada anak dalam proses pemerolehan bahasa sangatlah beragam, memiliki kekhasannya masing- masing dan karakter kebahasaannya pun berbeda-beda. Belum sempurnanya perkembangan anak, baik secara mental, psikis, maupun fisiologis anatomi anak, akan banyak memengaruhi pemerolehan bahasanya. Hal tersebut tidak dapat dipaksakan ataupun dibuat terlambat, karena anak memerlukan proses yang natural sesuai dengan apa yang telah seorang anak alami dalam proses pemerolehan bahasa tersebut. Penelitian ini setidaknya mengungkap salah satu diantara beribu fenomena kebahasaan yang terjadi pada anak dan menggali penyebab kemunculannya tersebut sebagai salah satu proses seorang anak memeroleh bahasa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Metode kualitatif berusaha memberikan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan tentang orang-orang dan perilaku yang diamati. Data hasil penelitian membuktikan bahwa pelafalan [É™ ] oleh anak usia 5 s.d. 6 tahun dalam pengucapan konsonan rangkap pada awal kata terlihat sangat wajar terjadi. Ketidaksiapan anak baik secara mental yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitar, atau anatomi fisiologi alat ucap anak yang belum dapat melakukan fonasi konsonan rangkap pada awal kata adalah faktor penyebab kecenderungan tersebut terjadi.Item REPRESENTASI KEBIJAKAN-KEBIJAKAN PEMERINTAH SUSILO BAMBANG YUDHOYONO DALAM BULETIN DAKWAH AL-ISLAM : SUATU KAJIAN ANALISIS WACANA KRITIS MODEL VAN DIJK(2012-08-07) KHAIRUNNISA; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenABSTRAKSkripsi ini berjudul “Representasi Kebijakan-Kebijakan Pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono dalam Buletin Dakwah Al-Islam : Suatu Kajian Analisis Wacana Kritis Model van Dijk†. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, yaitu prosedur yang menghasilkan data deskriptif berupa data tertulis atau lisan dalam masyarakat bahasa. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan representasi kebijakan-kebijakan pemerintah SBY pada buletin dakwah Al-Islam melalui tataran mikro (teks), tataran meso (kognisi sosial), dan tataran makro (analisis sosial). Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data tertulis dalam bentuk berita yang diambil dari buletin dakwah Al-Islam. Hasil penelitian pada tataran mikro menunjukkan bahwa secara garis besar buletin Al-Islam merepresentasikan penentangan terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah yang negatif dan provokatif. Buletin ini menghasilkan wacana yang menggiring pembaca untuk memberi penilaian negatif kepada pemerintah. Hasil penelitian pada tataran meso menunjukkan buletin Al-Islam adalah sebuah media dakwah yang dihasilkan oleh organisasi Islam Hizbut Tahrir Indonesia yang berpondasi pada ideologi Islam sehingga hasil produksi teks memakai sudut pandang Islam. Hasil penelitian pada tataran makro menunjukkan pemberitaan mengenai pemerintah dengan Hizbut Tahrir Indonesia berjalan tidak baik dan berlawanan karena perbedaan ideologi sehingga menghasilkan wacana yang berbeda pula. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa buletin Al-Islammenjadikan wacana sebagai wacana yang kontra terhadap pemerintah. This thesis was titled “The Representation of Government Policies Susilo Bambang Yudhoyono in the Buletin of the Da’wah Al-Islam: a Study of Critical Discourse Analysis Model van Dijk†. The methods used in this study is a qualitative method, i.e. procedures that produce descrptive data in the form of written or oral data in community languages. This research aims to describe the representation of government policies on da’wah buletin SBY Al-Islam through the micro level (text), meso level (social cognition), and macro level (social analysis). The source of the data used in this research are written in the form of data culled from news buletin da’wah Al-Islam. Research on micro level results showed that outline buletin Al-Islam represents opposition to government policies that are negative and provocative.This produces a newsletter concerning our readers to give judgement brought negative to the government. Results of the study on meso level show buletin Al-Islam is a media propaganda generated by Hizbut Tahrir Indonesia, moslem organization that pondation on the Islamic ideology so that the result of the production of text put on the Islamic viewpoint. Research results on macro level shows the annuciation on the government with Hizbut Tahrir Indonesia running is not good and opposite ideological differences resulting due to the discourse. This research resultd in the conclutsion that the buletin Al-Islam makes the discourse as a counter discourse againts the government.Item KEKERASAN NEGARA DALAM KUMPULAN CERPEN PENEMBAK MISTERIUS KARYA SENO GUMIRA AJIDARMA(2012-08-07) ERISYAH PUTRA; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenABSTRAK Skripsi Ini berjudul “Kekerasan Negara dalam Kumpulan Cerpen PenembakMisterius Karya Seno Gumira Ajidarma†. Pembahasan difokuskan pada bagaimanakumpulan cerpen ini menggambarkan kenyataan yang pernah terjadi pada masa Orde Baru. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah sosiologi sastra konsep Ian Wattdan berfokus kepada sosiologi karya. Pengunaan teori ini terdiri dari pengumpulanperistiwa-peristiwa yang terjadi di dalam kumpulan cerpen Penembak Misterius. Peristiwa-peristiwayang terdapat dalam kumpulan cerpen itu merupakan cermninan peristiwa-peristiwayang terjadi pada masa Orde Baru. Dalam unsur-unsur tersebut penelitimenganalisis hal yang berkaitan satu sama lain. Hasil analisis memperlihatkan bahwa dalam cerpen-cerpen Penembak Misterius,Kekerasan dijalankan atas alasan keamanan negara. Aparat pemerintah digunakan untukmenjalankan kekerasan itu. Kekerasan yang dilakukan menghasilkan dampak terhadapmasyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Mereka mengalami ketakutan danketidakpercayaan kepada penguasa Orde Baru. This skripsi entitled "The State Hardenesses of Penembak Misterius Short Story collection by Seno Gumira Ajidarma". The Solution focuss on how this short story collection show the fact which happened in Orde Baru period. The Theory which is used in this research is sociology of literature theory which focuss to masterpiece sociology. This utilizing Theory consist of roundup the events which happened in mysterious shooter’s short story collection, the events which contained in that short story collection, adaptable with the events which happened in Orde Baru period. In that elements, the writer have analyzed the things which connected to each other. The Result of the analysis showed that in mysterious shooter’s short story, the hardeness and the situation of Orde Baru society become the core of in its narrating. The Hardeness which happened is running plane and conducting by arbiter of Orde Baru Soeharto, that hardeness is agreed on and conducting with the reason of state security. The Governmental agencies are used to conducting that hardeness. The hardeness which being conduct are effective to descendants the degrees of the crime, but the community that experiencing the indirect and also the direct of the hardeness are caused by the fear and incredulity to arbiter of Orde Baru. They become a system victim that applicable by Orde Baru.Item TRAUMA TOKOH NAYLA DALAM NOVEL NAYLA KARYA DJENAR MAESA AYU(2012-09-04) ESA PUTRI YOHANA; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenABSTRAK Skripsi ini berjudul “Trauma Tokoh Nayla dalam Novel Nayla Karya Djenar Maesa Ayu†. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh trauma yang dialami tokoh utama (Nayla) pada kepribadian dan kehidupannya sebagai seorang pengarang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dengan teori psikoanalisis Sigmund Freud. Teori psikoanalisis digunakan dengan tujuan mengetahui keadaan struktur kepribadian tokoh Nayla. Hasil penelitian ini memperlihatkan bagaimana penyiksaan psikis dan fisik yang dialami oleh tokoh Nayla berpengaruh terhadap kepribadian dan kehidupanya sebagai seorang pengarang. Kepribadian tokoh Nayla lebih didominasi oleh id dan mengabaikan norma-norma atau superego yang ada.Item IPE-TIPE KEPRIBADIAN TOKOH DALAM NOVEL SERPIHAN MUTIARA RETAK KARYA NINA PANE: TELAAH STRUKTURAL DENGAN ALAT BANTU TIPOLOGI KEPRIBADIAN SPRANGER(2012-10-18) RIDHA HERI KURNIAWAN; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenABSTRAK Skripsi ini berjudul “Tipe-Tipe Kepribadian Tokoh Dalam Novel Serpihan Mutiara Retak Karya Nina Pane: Telaah Struktural dengan Alat Bantu Tipologi Kepribadian Spranger†. Penelitian ini difokuskan untuk mengetahui tipe-tipe kepribadian menurut tipologi kepribadian Eduard Spranger. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Analisis struktural bertujuan menganalisis unsur struktur novel ini. Teori tipologi kepribadian digunakan untuk mengetahui perilaku para tokoh yang dapat digolongkan ke dalam manusia teori, manusia sosial, manusia ekonomi, dan manusia kuasa. Hasil penelitian ini memperlihatkan keadaan kepribadian tokoh Adelia yang lebih didominasi oleh tipe manusia teori, keadaan kepribadian tokoh Pratiwi yang lebih didominasi oleh tipe manusia sosial, keadaan kepribadian tokoh Arfian yang lebih didominasi oleh tipe manusia ekonomi, dan keadaan kepribadian tokoh Hana yang lebih didominasi oleh tipe manusia kuasa. Pengelompokan tersebut diketahui dari perilaku setiap tokoh dalam menjalankan kehidupannya sehari-hari. ABSTRACT This minithesis entitled “The Personality Types of Characters in the Novel Serpihan Mutiara Retak (the Shards of Cracked Pearl) by Nina Pane: the Study of Spanger’s Personality Structural and Typology†. This study focused on understanding the types of personality according to Eduard Spranger’s typology. The method used in this study is descriptive method by theory. The structural analysis is intended to analyse the elements of structure of the novel. The theory of personality typology is used to get onto the characters’ behaviour that can be categorized into theoritical man, social man, economy man, and power man. The results show that the character personality of Adelia is dominated more by the type of theoritical man, character personality of Pratiwi is dominated more by the type of social man, character personality of Arfian is dominated more by the type of economy man, and character personality of Hana is dominated more by the type of power man. The categorization is seen in accord with the behavior of each character in their daily life.Item REPRESENTASI INTERTEKSTUAL (KUTIPAN LANGSUNG DAN KUTIPAN TIDAK LANGSUNG) DAN TEKSTUAL (KETRANSITIFAN) DALAM WACANA BERITA BOM BUNUH DIRI DI GEREJA BETHEL INJIL SEPENUH KEPUNTON, SOLO.(2012-10-23) PUTRI BUDI WINARTI; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenSkripsi ini berjudul “Representasi Intertekstual (Kutipan Langsung dan Kutipan Tidak Langsung) dan Tekstual (Ketransitifan) dalam Wacana Berita Bom Bunuh Diri di Gereja Bethel Injil Kepunton, Solo”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Metode kualitatif yaitu prosedur yang menghasilkan data deskripif berupa data tertulis atau lisan dalam masyarakat bahasa. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan peristiwa bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh Kepunton, Solo yang direpresentasikan dalam segi intertekstual (kutipan langsung dan kutipan tidak langsung) dan tekstual (ketransitifan). Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data tertulis dalam bentuk berita yang diambil dari Surat Kabar Media Indonesia, Republika dan Kompas Indonesia. Hasil analisis intertekstual menunjukan bahwa Media Indonesia, Republika, dan Kompas Indonesia lebih banyak menyuarakan suara yang berasal dari pemerintah, baik dalam kutipan langsung maupun kutipan tidak langsung. Hal tersebut menunjukan bahwa Media Indonesia, Republika, dan Kompas Indonesia memandang pemerintah sebagai pihak yang bertanggung jawab pada peristiwa bom di Gereja Bethel Injil Sepenuh Kepunton, Solo. Hasil penelitian dari teori ketranstifan (kalimat aktif) menunjukan bahwa Media Indonesia, Republika dan Kompas Indonesia lebih banyak menempatkan pemerintah sebagai subjek pelaku yang bertanggung jawab atas segala masalah terorisme di Indonesia. Hal tersebut bertujuan untuk menegaskan kepada masyarakat Indonesia bahwa pihak pemerintah telah bekerja dengan baik dalam mengatasi masalah terorisme di Indonesia.Item Kecemasan Tokoh Utama dalam Kumpulan Cerpen Malam Terakhir Karya Leila S. Chudori(2012-10-28) AYU RATNA YULIA; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenSkripsi ini berjudul “Kecemasan Tokoh Utama dalam Kumpulan Cerpen Malam Terakhir Karya Leila S. Chudori”. Isi pembahasan skripsi ini adalah kecemasan dalam diri tokoh utama dengan menggunakan teori dinamika kepribadian Sigmund Freud. Teori tersebut berfungsi untuk mengetahui struktur kepribadian tokoh utama yang berkembang secara tidak seimbang sehingga terjadi guncangan kepribadian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tokoh utama mengalami berbagai kecemasan karena tindak kekerasan yang dilakukan tokoh lain terhadap tokoh utama.Item Mitos Perjuangan Tan Malaka dalam Naskah Lakon Tan Malaka Karya Goenawan Mohamad(2012-10-31) AISHA SHAIDRA; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenABSTRAK Skripsi ini berjudul “ Mitos Perjuangan Tan Malaka dalam Naskah Lakon Tan Malaka Karya Goenawan Mohamad”. Pembahasan difokuskan pada proses pembentukan mitos terhadap sosok Tan Malaka dalam naskah lakon. Untuk penelitian penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan analisis semiologi Roland Barthes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam naskah lakon, Tan Malaka dimitoskan melalui pemikiran, perjuangan, pengultusan, dan peniadaan. keempat penanda mitos ini lantas membentuk mitos utama yaitu gagalnya perjuangan Tan Malaka. Mitos yang terdapat dalam naskah Lakon Tan Malaka merupakan mitos yang dibentuk dalam kerangka sayap kanan yang digunakan untuk menyampaikan ideologi borjuis. Aspek yang digunakan penulis untuk menjelaskan mengenai penguaraian mitos sayap kanan meliputi inokulasi, privatisasi, tautologi, identifikasi, dan pernyataan tentang fakta.Item STRUKTUR MITOS CERITA HANTU DALAM ACARA NIGHTMARE SIDE RADIO ARDAN 105.9 FM BANDUNG: KAJIAN STRUKTURALISME CLAUDE LEVI-STRAUSS(2012-11-06) RATIH SUKARSINI; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenSkripsi ini berjudul “Struktur Mitos Cerita Hantu dalam Acara Nightmare Side Radio Ardan 105.9 FM Bandung: Kajian Strukturalisme Claude Lévi-Strauss” yang membahas sembilan cerita hantu Nightmare Side Radio Ardan 105.9 FM Bandung. Pembahasan difokuskan pada dasar-dasar manusia menalar yang disebut human mind. Metode analisis yang digunakan adalah metode strukturalisme untuk mengetahui berbagai tindakan tokoh, plot, dan unsur-unsur latar dalam cerita hantu. Penelitian menggunakan teori Strukturalisme Claude Lévi-Strauss. Analisis dilakukan dengan cara membagi cerita ke dalam beberapa episode, mencari miteme di dalam tiap-tiap episode cerita, dan kemudian membentuk struktur-struktur cerita hantu serta menafsirkannya untuk membangun Mitos. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rangkaian peristiwa di antara satu cerita dengan cerita lain memiliki kemiripan-kemiripan tentang permasalahan kehidupan manusia, perbedaan-perbedaan pemikiran kontemporer dan tradisional, serta (oposisi-oposisi tersebut) menunjukkan adanya nalar dari keseluruhan cerita hantu nightmare side. Nalar tersebut menjelaskan adanya keseimbangan di antara pemikiran rasional dan irasional tokoh Aku (tokoh yang mengalami fenomena supernatural) di dalam cerita hantu nightmare side Radio Ardan 105.9 FM Bandung.Item Pengaruh Budaya Batak Toba Terhadap Perkawinan Beda Suku Dalam Novel Raumanen Karya Marianne Katoppo(2012-11-14) GLEENE G Y; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenABSTRAK Skripsi ini berjudul �Pengaruh Budaya Batak Toba terhadap Perkawinan Beda Suku dalam Novel Raumanen Karya Marianne Katoppo�. Dalam skripsi ini, peneliti membahas bagaimana pengaruh budaya Batak Toba terhadap perkawinan beda suku dan apa yang melatarbelakangi budaya Batak Toba pada khususnya menginginkan perkawinan sesama suku. Kegiatan analisis bertujuan untuk mencari penyebab mengapa suku Batak Toba mengharuskan menikah dengan sesama suku yang sesuai dengan adat Batak Toba dan untuk mengetahui mengapa suku Batak Toba pada khususnya menginginkan perkawinan sesama suku. Uraian-uraian permasalahan mengapa suku Batak Toba pada khususnya mengharuskan menikah dengan sesama suku yang sesuai dengan adat Batak Toba menunjukkan adanya bahwa suku Batak Toba sangat berpegang teguh pada adat dan budayanya. Dari penelitian tersebut akan ditemukan penyebab mengapa suku Batak Toba mengharuskan menikah dengan sesama suku dan sangat berpegang teguh pada adatnya yang terjadi pada novel yang diteliti.Item Makna Figuratif dalam Koran Harian Olahraga Top Skor(2012-11-29) JUNDI HUDA ROBBANI; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenSkripsi yang berjudul “Kata Bermakna Figuratif dalam Top Skor” merupakan penelitian yang bertujuan untuk memahami makna figuratif berdasarkan bentuk kebahasaan, baik itu berupa kata dan frase. Bentuk-bentuk tersebut memiliki makna leksikon yang berbeda dengan makna yang terkandung di dalam kalimat berupa data bentuk kebahasaan bermakna figuratif. Hal itu terjadi akibat hasil perpindahan medan makna 1 ke 2 yang kemudian menyebabkan perubahan makna pada kata dan frase makna figuratif, yaitu dari yang bersifat konvensional menjadi yang tidak bersifat konvensional. Skripsi ini bertujuan meneliti pemakaian makna figuratif dalam koran harian olahraga Top Skor yang memiliki bentuk-bentuk kebahasan yang digunakan di dalamnya sebagai cara untuk menyampaikan informasi kepada pembaca. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif berusaha memberikan gambaran secara apa adanya berdasarkan data kebahasaan yang ada di dalam data. Dari hasil penelitian, dapat diketahui bahwa makna figuratif dalam koran harian olahraga Top Skor memiliki beberapa tataran satuan kebahasaan, seperti kata dan frase. Kata-kata bermakna figuratif tersebut dalam koran harian olahraga Top Skor tergolong ke dalam beberapa kelas kata, seperti verba, nomina, ajektiva, dan numeralia. Dan frase di dalamnya terbagi ke dalam beberapa bentuk seperti frase eksosentri, frase endosentrik, dan frase koordinatif. Selain itu tiap-tiap kata dan frase dalam koran harian olahraga Top Skor dapat dikelompokkan ke dalam beberapa medan makna, antara lain: medan makna aktivitas, medan makna benda tidak bergerak, benda bergerak (Makhluk hidup), benda bagian-bagian tubuh, tempat, dan aturan.Item Penyebab Homoseksual dalam Novel Cermin Merah Karya Nano Riantiarno (Suatu Tinjauan Psikologi Sastra)(2013-01-30) ANGGA FEBRIYATKO; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenSkripsi ini berjudul “Faktor Penyebab Homoseksualitas dalam Novel Cermin Merah Karya Nano Riantiarno: Suatu Tinjauan Psikologi Sastra”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepribadian para homoseksual dan faktor yang menyebabkan mereka memiliki orientasi seksual menyimpang, yakni menjadi homoseksual. Penelitian ini menggunakan metode struktural dengan alat bantu psikologi sastra. Teori yang digunakan adalah teori psikologi kepribadian Carl Gustav Jung dan teori psikoseksual. Hasil analisis novel Cermin Merah adalah Arsena dan Anto memiliki kepribadian introvert, dan Edu ekstovers. Kurangnya pendidikan seks dalam pola asuh kedua orang tua dan pengalaman aktivitas seksual sejenis di masa remaja memicu Arsena menjadi homoseksual. Pola asuh kedua orang tua dan ketidaknyamanan peran gender bagi Anto menyebabkan dia menjadi homoseksual. Bagi Edu, ketidaknyamanan peran gender dan trauma kehidupan menjadi penyebab dia menjadi homoseksual. Simpulan analisis ini adalah pentingnya pola asuh kedua orang tua mengenai pendidikan seksual dalam pembentukan kepribadian dan perkembangan orientasi anak. Bila orang tua kurang atau tidak memberikan pendidikan seks yang tepat, anak akan mengalami kekaburan peran gender dan memiliki orientasi yang menyimpang. Anak akan memiliki kepribadian dan perilaku seksual yang berbeda dari anak normal lainnya.Item Kosakata Slang Pada Situs Kaskus Kajian Morfosemantik(2013-01-30) SUSI SUSANTI; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenABSTRAK Skripsi ini berjudul �Kosakata Slang pada Situs Kaskus Kajian Morfosemantik�. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah kosakata yang digunakan oleh pengguna kaskus. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan kosakata slang pada situs kaskus berdasarkan bentuk dan makna. Hasil penelitian menunjukan bahwa kosakata slang pada situs kaskus diciptakan secara manasuka. Dalam pembentukannya, sebagian besar kosakata slang pada situs kaskus memiliki pola atau dapat diketahui asal-usul pemerolehan bentuk-bentuk kosakata tersebut, yaitu melalui proses abreviasi, afiksasi, reduplikasi, perubahan makna akibat asosiasi, dan kosakata yang berbentuk manasuka atau lelucon. Namun, ada juga kosakata yang diciptakan dengan seenaknya tanpa diketahui asal-usul pembentukannya, karena kosakata tersebut muncul begitu saja. Kosakata tersebut digunakan oleh kaskuser di forum tidak formal. ABSTRACT This thesis entitled �Kosakata Slang pada Situs Kaskus Kajian Morfosemantik� (Slang Vocabulary in Kaskus Site). The method used in this thesis is qualitative method. The source data of this research is the vocabulary used by kaskus users. The purpose of this study to describe the vocabulary of slang used in kaskus based on form and meaning. The results showed that the vocabulary of slang used in kaskus created arbitrary. In its formation, most of slang vocabulary in kaskus have a pattern or we can know the origin of the forms of the words, namely through the process of abbreviation, affixation, reduplication, changes in meaning due to association, and vocabulary in the form of arbitrary or jokes. However, be present also the vocabulary that was created by arbitrarily without the knowledge of origins of its formation, because the vocabulary comes out of nowhere. The vocabulary is used by the kaskuser at the informal situation.Item istilah asing bidang bola basket, penyerapan istilah asing: kajian bentuk dan makna(2013-01-30) ZAENAL ARIFIN YUNIANTO; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenABSTRAK Skripsi ini berjudul “Istilah Asing Bidang Olahraga Bola Basket, Penyerapan Istilah Asing: Suatu Kajian Bentuk dan Makna”. Metode yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode deskritif yaitu metode yang bertujuan untuk menggambarkan data secara sistematis, factual, akurat. Sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah majalah olahraga berbahasa Indonesia, yaitu Bola, Magazine street ball dan terjun langsung kelapangan. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan istilah yang digunakan dalam bidang olahraga bola basket. Selain dari segi bentuk, dikaji pula makna dan penyerapan serapan secara fonemis kedalam bahasa Indonesia. Hasil penelitian menunjukan bahwa peristilahan asing dalam bidang olahraga bola basket dapat diserap secara utuh, diserap melalui bentuk penulisan ejaan bahasa Indonesia, yaitu disesuaikan ejaan fonemisnya dan disesuaikan dengan huruf gugus konsonannya. Beberapa peristilahan serapan bidang olahraga bola basket merupakan bentuk kompleks yang terdiri atas morfem-morfem bebas dan terikat. Selain itu beberapa peristilahan asing dalam bidang olahraga bola basket memiliki makna yang sepadan dengan bahasa Indonesia.Item Perkembangan Makna Bahasa Indonesia dalam Bidang Politik(2013-01-31) FITRI RIZQIA R; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenSkripsi ini berjudul “Perkembangan Makna Bahasa Indonesia dalam Bidang Politik”. Dalam penelitian ini permasalahan yang dibahas adalah faktor, proses, dan jenis perkembangan makna yang banyak memengaruhi perkembangan makna bahasa Indonesia dalam bidang politik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Objek penelitian berjumlah 63 data diambil dari sumber data berupa media online, yaitu www.kompas.com, www.pikiran-rakyat.com, dan www.tempo.co. Hasil penelitian menyatakan bahwa faktor yang banyak memengaruhi perkembangan makna bahasa Indonesia dalam bidang politik adalah faktor sosial. Proses yang banyak terdapat dalam perkembangan makna bahasa Indonesia dalam bidang politik adalah metafora dari konkret ke abstrak. Jenis perkembangan makna yang banyak terdapat dalam perkembangan makna bahasa Indonesia dalam bidang politik adalah perluasan makna dan pergeseran makna dari kata berkonotasi netral menjadi kata berkonotasi negatif.