Sastra Indonesia (S1)
Permanent URI for this collection
Browse
Recent Submissions
Item Alih Kode dan Campur Kode pada Takarir Instagram Retno Marsudi: Kajian Sosiolinguistik(2023-04-11) SITI SYAHRAINI VANDANA; Tatang Suparman; Waway TiswayaABSTRAK Skripsi ini berjudul “Alih Kode dan Campur Kode pada Takarir Instagram Retno Marsudi: Kajian Sosiolinguistik”. Tujuan ditulisnya penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan jenis alih kode dan campur kode serta penyebab terjadinya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan penyajian data secara deskriptif. Penelitian ini terdiri atas beberapa tahapan yaitu pengumpulkan data, pengklasifikasikan data dan terakhir penganalisisan data. Sumber data yang diteliti adalah takarir Instagram pada akun Instagram pribadi Retno Marsudi. Kerangka teori pada penelitian ini meliputi teori sosiolinguistik yang berfokus pada alih kode dan campur kode. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat 50 data yang terdiri atas 12 data alih kode bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia, 1 data alih kode bahasa Perancis dan bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia, 1 data alih kode bahasa Maori dan bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia, 2 data alih kode bahasa Belanda dan bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia, 2 data alih kode bahasa Mandarin dan bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia, 1 data alih kode bahasa Inggris dan bahasa Spanyol ke dalam bahasa Indonesia, 2 data alih kode bahasa Jawa dan bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia, 1 data alih kode bahasa Turki bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia, 2 data alih kode bahasa Jepang dan bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia, dan 1 data alih kode bahasa Inggris, Spanyol, Arab ke dalam bahasa Indonesia. Pada data campur kode, ditemukan 25 data yang terdiri dari 12 data campur kode dalam bentuk kata dan 13 data campur kode dalam bentuk frasa. Pada peristiwa campur kode dalam bentuk kata terdapat kategori kata nomina, verba, dan adjektiva, sedangkan pada peristiwa campur kode dalam bentuk frasa terdapat kategori frasa nominal. Penyebab alih kode dan campur kode lebih sering disebabkan oleh faktor keinginan untuk membuat seluruh pengikut Instagram mengerti terhadap takarir yang dituliskan oleh Retno Marsudi, baik itu pengikut Instagram yang berasal dari Indonesia maupun dari luar negeri serta latar belakang pengguna mengingat bahwa identitas Retno Marsudi yang berkedudukan sebagai menteri luar negeri Indonesia. Kata kunci: alih kode, campur kode, retno marsudi, sosiolinguistik ABSTRAK This thesis is entitled "Code switching and Code Mixing in Retno Marsudi`s Instagram Takarir: A Sociolinguistic Study". The purpose of this study is to describe the types of code switching and mixing codes and the causes of their occurrence. The research method used is a qualitative method with descriptive presentation of data. This research consists of several stages, namely data collection, data classification and finally data analysis. The source of the data studied was an Instagram takarir on Retno Marsudi`s personal Instagram account. The theoretical framework in this study includes sociolinguistic theories that focus on code switching and code mixing. The results of this study showed that there were 50 data consisting of 12 data on the transfer of English codes into Indonesian, 1 data on switching French and English codes into Indonesian, 1 data on transferring Maori and English codes into Indonesian, 2 data on transferring Dutch and English codes into Indonesian, 2 data of Chinese and English code transfer into Indonesian, 1 data for transferring English and Spanish codes into Indonesian, 2 data for transferring Javanese and English codes into Indonesian, 1 data for transferring Turkish English codes into Indonesian, 2 data on switching Japanese and English codes into Indonesian, and 1 data on English code switching, Spanish, Arabic into Indonesian. In the code mix data, 25 data were found consisting of 12 code-mixed data in word form and 13 code-mixed data in phrase. In the event of mixing codes in the form of words there are categories of noun, verb, and adjectival words, while in the event of mixing codes in the form of phrases there are categories of nominal phrases. The cause of code switching and code mixing is more often caused by the desire factor to make all Instagram followers understand the caption written by Retno Marsudi, both Instagram followers from Indonesia and from abroad and user backgrounds considering that the identity of Retno Marsudi who is the Indonesian foreign minister. keywords: code switching, code mixing, retno marsudi, sosiolinguisticsItem Campur Kode dan Alih Kode dalam Novel Burung-Burung Rantau Karya Y.B. Mangunwijaya: Kajian Sosiolinguistik(2023-07-13) TRI FEBY HANDAYANI; Wagiati; Waway TiswayaSkripsi ini berjudul Campur Kode dan Alih Kode dalam Novel Burung-Burung Rantau Karya Y.B. Mangunwijaya: Kajian Sosiolinguistik. Penelitian dalam skripsi ini bertujuan mendeskripsikan jenis, bentuk, dan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya campur kode serta alih kode dalam novel Burung-Burung Rantau. Sumber data yang digunakan dalam skripsi ini adalah tuturan-tuturan tokoh dalam novel Burung-Burung Rantau. Pendekatan skripsi ini menggunakan metode deskriptif-kualitatif, simak-catat dan teknik pustaka (dokumentasi), metode padan, metode agih, serta teknik penyajian informal. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat data campur kode sebanyak 250 data yang diklasifikasikan berdasarkan jenisnya, yaitu campur kode internal (117 data) dan campur eksternal (133 data). Dalam novel Burung-Burung Rantau hanya terdapat satu jenis alih kode, yaitu alih kode eksternal sebanyak 48 data. Dari hasil analisis ditemukan bentuk campur kode berupa kata (kategori: verba, nomina, adjektiva, adverbia, pronomina, dan partikel), kata berimbuhan (kategori: verba), kata majemuk (kategori: verba dan nomina), frasa (kategori: frasa verba, frasa nomina, frasa adjektiva, frasa adverbia, frasa numeralia, dan frasa preposisi), baster (kategori: verba, adjektiva, partikel), idiom (kategori: verba, nomina, adjektiva), dan reduplikasi (kategori: pronomina). Berdasarkan hasil analisis ditemukan alih kode bentuk klausa (kategori: klausa lengkap) dan kalimat (kategori: kalimat lengkap dan taklengkap). Ditemukan penyebab terjadinya campur kode dan alih kode yang disebabkan oleh faktor latar belakang tokoh, fungsi dan tujuan tuturan, keterbatasan penggunaan kode, penggunaan istilah populer, situasi, penutur bilingual atau multilingual, kesan humor dalam tuturan, dan pengaruh mitra tutur.Item Penggunaan Istilah Asing dalam Bidang Kuliner Kopi pada Artikel Daring Ottencoffee.co.id dan Luden.id: Kajian Bentuk dan Makna(2023-04-05) ABELLIA FIRMANSYAH; Waway Tiswaya; WagiatiSkripsi ini berjudul “Penggunaan Istilah Asing dalam Bidang Kuliner Kopi pada Artikel Daring Ottencoffee.co.id dan Luden.id: Kajian Bentuk dan Makna”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan penyajian deskriptif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber tertulis yang diambil dari artikel daring ottencoffe.co.id dan luden.id. Tujuan penelitian ini berfokus pada penggunaan istilah asing yang dilihat bentuknya dari bentuk serapannya, proses morfologisnya, dan relasi maknanya. Hasil penelitian penggunaan istilah asing dalam bidang kuliner kopi pada artikel daring ottencoffe.co.id dan luden.id dapat dilihat bentuk serapannya dari serapan secara utuh, serapan melalui terjemahan, serapan melalui gabungan serapan dan terjemahan, dan serapan melalui penyesuaian ejaan dan lafal. Secara morfologis, bentuk penggunaan istilah asing yang ditemukan adalah bentuk dasar, gabungan kata, dan pemendekan yang meliputi akronim, singkatan dan pemenggalan. Selain itu beberapa penggunaan istilah asing dalam bidang kuliner kopi menunjukkan adanya relasi makna, yaitu polisemi, meronimi, dan antonimi.Item VARIASI BAHASA SUNDA DI KECAMATAN CIKELET PAMEUNGPEUK GARUT: KAJIAN GEOGRAFI DIALEK(2023-05-16) AFIIFAH HASNA; Wahya; Tatang SuparmanSkripsi ini berjudul “Variasi Bahasa Sunda di Kecamatan Cikelet Pameungpeuk Garut: Kajian Geografi Dialek”. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif kualintatif yakni metode yang digunakan untuk menguraikan dengan rinci fenomena-fenomena yang telah ditemukan pada data yang diteliti, selain itu metode ini juga dapat menyajikan secara langsung data kebahasaan yang diperoleh di lapangan sesuai dengan penggunaannya. Dari total sebelas desa yang ada di Kecamatan Cikelet Pameungpeuk hanya lima desa yang dijadikan sumber data untuk diteliti, yaitu Desa Cigadog, Desa Cijambe, Desa Cikelet, Desa Linggarmanik, dan Desa Kertamukti. Dari lima desa tersebut diambil masing-masing satu orang informan yang dianggap dapat mewakili penggunaan bahasa Sunda yang ada di daerah tersebut. Isi penelitian ini adalah deskripsi hasil penelitian berupa penggunaan variasi kosakata bahasa Sunda Cikelet yang mencakup variasi fonologis, variasi morfologis, dan variasi leksikal. Dari hasil penelitian tersebut diperoleh gambaran bahwa pemetaan kosakata di Kecamatan Cikelet tidak begitu berbeda dengan bahasa Sunda baku pada umumnya, dan tidak jauh berbeda dengan desa yang berada di luar Kecamatan Cikelet. Kata kunci: dialektologi, variasi, kosakataItem ANALISIS PEMAKAIAN ISTILAHAN ASING DALAM GAME MOBILE LEGENDS: KAJIAN BENTUK DAN MAKNA(2023-09-15) DERIS INSAN NUGRAHA; Waway Tiswaya; Tatang SuparmanSkripsi ini membahas penggunaan kata istilah asing dalam game Mobile Legends dan mengkaji bentuk serta maknanya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bentuk dan makna kata istilah asing yang digunakan oleh para youtuber dan tiktoker yang sering bermain game mobile legend. Mobile Legends adalah sebuah permainan video bergenre MOBA (Multiplayer Online Battle Arena) yang populer di platform perangkat mobile. Dalam permainan ini, terdapat penggunaan banyak kata istilah asing yang berasal dari berbagai bahasa, terutama bahasa Inggris. Metode yang digunakan adalah pengumpulan data melalui pengamatan langsung dalam permainan para pemain mobile legend di youtube dan tiktok, serta studi literatur yang relevan. Data dikumpulkan berdasarkan penggunaan kata istilah asing dalam menu, karakter, item, dan interaksi dalam permainan. Hasil menunjukkan bahwa peristilahan asing dalam Mobile Legends memiliki berbagai bentuk, termasuk kata-kata tunggal, frasa, akronim, dan adaptasi dari kata asing ke dalam bahasa Indonesia. Bentuk ini sering digunakan untuk menyebut karakter, kemampuan khusus, item, dan fitur-fitur dalam permainan. Makna kata istilah asing ini juga beragam, mulai dari deskripsi fungsional hingga penggunaan untuk menciptakan suasana atau tema tertentu. Penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang penggunaan kata istilah asing dalam game Mobile Legends. Skripsi ini dapat menjadi acuan bagi pengembang game untuk mengoptimalkan penggunaan kata istilah asing agar sesuai dengan konteks permainan dan pemahaman para pemain. Selain itu, hasil analisis ini juga dapat memberikan wawasan kepada para pengguna game untuk memahami dan mengapresiasi penggunaan kata istilah asing dalam konteks game tersebut.Item Peristilahan Asing dalam Bidang Psikologi: Kajian Bentuk dan Makna(2023-04-05) ISTY NURHAYATI MAULIDIA; Waway Tiswaya; Tatang SuparmanPenelitian ini berjudul “Peristilahan Asing dalam Bidang Psikologi: Kajian Bentuk dan Makna”. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan jenis-jenis pembentukan, proses morfologis, dan relasi makna yang terdapat pada istilah asing dalam bidang psikologi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan teknik penyajian deskriptif yang bertujuan untuk mengungkapkan kejadian atau fakta, keadaan, fenomena, serta variabel yang terjadi saat penelitian berlangsung dengan menyajikannya dalam bentuk deskripsi. Sumber data penelitian ini berasal dari buku pengembangan diri berjudul “Loving the Wounded Soul” karya Regis Machdy dan beberapa artikel yang terdapat dalam situs pijarpsikologi.org, riliv.co, dan satupersen.net. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembentukan istilah dalam bidang psikologi dapat diidentifikasi melalui penerjemahan, penyerapan secara utuh, penyerapan dengan mengutamakan bentuk visual, serta gabungan penerjemahan dan penyerapan. Proses morfologis dalam istilah asing bidang psikologi meliputi pemajemukan dan pemendekan yang dibagi menjadi penggalan, akronim, dan singkatan. Terakhir, relasi makna yang terkandung berupa sinonimi, antonimi, dan hiponimi. Istilah asing dalam bidang psikologi yang lebih banyak digunakan berasal dari bahasa Inggris.Item Kilir Lidah dan Senyapan pada Produksi Ujaran Isyana Sarasvati dalam Kompilasi Video YouTube Kajian: Psikolinguistik(2023-04-12) SRI WULANSARI; Nani Darmayanti; Waway TiswayaDalam skripsi yang berjudul “Kilir Lidah dan Senyapan pada Produksi Ujaran Isyana Sarasvati dalam Kompilasi Video YouTube: Kajian Psikolinguistik” menjelaskan bahwa komunikasi adalah bagian penting dari kehidupan manusia, yang melibatkan interaksi dengan orang lain setiap hari. Pembicara menghadapi hambatan saat berbicara. Hambatan tersebut kemudian diwujudkan dalam bentuk jeda berupa diam, pengucapan bunyi, kata-kata atau dialog yang bukan merupakan bagian dari pesan, pengulangan kata, dan lain-lain, yang menimbulkan kesan bahwa kata-kata yang diucapkan tidak lancar dan ideal. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan jenis-jenis kilir lidah dan senyapan yang diproduksi oleh Isyana Sarasvati serta apa penyebab Isyana Sarasvati memproduksi kilir lidah dan senyapan. Penelitian ini merupakan penelitian dokumentasi dengan jenis penelitan kualitatif deskriptif. Metode penelitian ini adalah kualitatif yakni memaparkan sesuatu secara apa adanya melalui data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka. Sumber data dalam penelitian ini berupa dokumentasi video-video kompilasi Isyana Sarasvati yang bersumber dari YouTube. Dalam menyajikan hasil analisis penulis menggunakan metode informal. Hasil dari penelitian ini yaitu ditemukan 22 kali kilir lidah, senyapan 25 kali serta 3 kali penambahan dan pengurangan fonem yang diproduksi oleh Isyana Sarasvati. Kilir lidah dibagi menjadi 2 yaitu kekeliruan seleksi 10 kali dan kekeliruan assembling 12 kali. Senyapan dibagi menjadi 2 yaitu senyapan diam 4 kali dan senyapan terisi 21 kali. Penyebab Isyana Sarasvati kilir lidah dan senyapan yaitu disebabkan oleh penyakit yang bernama Spoorism, bilingual, dan terlalu cepat pengucapannya. Kata kunci: Kilir lidah, senyapan, berbicaraItem Peristilahan Asing dalam Bidang Perfilman: Suatu Kajian Bentuk dan Makna(2022-06-08) FAUZIAH RIZKY DAMAYANTI; Wagiati; WahyaPenelitian ini berjudul “Peristilahan Asing dalam Bidang Perfilman: Suatu Kajian Bentuk dan Makna”. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan jenis pembentukan istilah, proses morfologis istilah asing, dan relasi makna istilah asing asing dalam bidang perfilman. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Penggunaan metode ini adalah untuk menjabarkan secara komprehensif mengenai kejadian, keadaan, atau fenomena kebahasaan. Objek penelitian ini adalah istilah asing dalam bidang perfilman. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah artikel-artikel di situs cinemags.co.id dan studioantelope.com. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembentukan istilah dalam bidang perfilman dapat diidentifikasi melalui penerjemahan, penyerapan secara utuh, penyerapan dengan mengutamakan bentuk visual, penyerapan imbuhan awal dan akhir, serta gabungan penerjemahan dan penyerapan. Proses morfologisnya berupa proses pemajemukan dan pemendekan yang dibagi menjadi penggalan, singkatan, akronim. Relasi makna yang terkandung, yaitu sinonimi, antonimi, polisemi, dan hiponimi. Istilah asing dalam bidang perfilman yang paling banyak digunakan berasal dari bahasa Inggris. Kata kunci: peristilahan asing, perfilman, penyerapan, proses morfologis, relasi maknaItem ANALISIS JARGON BALAP LIAR DALAM KOLOM KOMENTAR KANAL YOUTUBE SEKILASBALAP: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK(2022-08-23) MUHAMMAD HARISH PRAMUDIONO; Tatang Suparman; Waway TiswayaSkripsi ini berjudul “Analisis Jargon Balap Liar dalam Kolom Komentar Kanal YouTube Sekilasbalap: Kajian Sosiolinguistik”. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) bentuk jargon pada kelompok balap liar, (2) asal bahasa jargon kelompok balap liar, (3) makna dari jargon kelompok balap liar. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan penyajian deskriptif. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat 80 jargon kelompok balap liar yang dikategorisasi berdasarkan bentuk, asal bahasa, dan maknanya. Sumber data pada penelitian ini berasal dari kolom komentar kanal YouTube Sekilasbalap, yang diambil dari 70 video yang dipiih secara acak selama periode 2021-2022. Bentuk jargon balap liar terdiri dari 41 jargon berbentuk dasar dan 9 bentuk turunan. Bentuk turunan meliputi 2 bentuk prefiks, dan 7 bentuk sufiks. Kategori abreviasi ditemukan 27 data yang terdiri dari 16 singkatan, 6 akronim, dan 5 penggalan. Asal bahasa jargon ditemukan 3 asal bahasa yaitu indonesia, daerah, dan asing. Pada bahasa daerah ditemukan bahasa Sunda yang digunakan sebagai jargon, bahasa asing didominasi oleh bahasa Inggris. Makna yang ditemukan pada jargon balap liar berjenis leksikal, gramatikal, dan kontekstual.Item KETIDAKSANTUNAN BERBAHASA WARGANET DALAM KOLOM KOMENTAR INSTAGRAM IIS DAHLIA: SUATU KAJIAN PRAGMATIK(2022-09-13) HAURA ZAHRA SALSABILA; Nani Darmayanti; WahyaPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan ketidaksantunan berbahasa yang dilakukan oleh warganet dalam kolom komentar akun instagram milik Iis Dahlia (@isdadahlia). Data penelitian berupa tuturan dalam kolom komentar yang berisi ketidaksantunan dalam Instagram Iis Dahlia. Data dianalisis berdasarkan taksonomi ketidaksantunan menurut Culpepper (1996). Kekerasan verbal berupa ketidaksantunan berbahasa, banyak dilakukan oleh warganet. Dengan mengenali strategi ketidaksantunan berbahasa yang ada, warganet diharapkan bisa mengetahui dampak dari ketidaksantunan tersebut dan lebih bijak dalam berkomentar. Strategi ketidaksantunan Culpeper adalah pelopor teori strategi ketidaksantunan. Strategi ketidaksantunan Culpeper memiliki lima strategi, yaitu (1) Ketidaksantunan Secara Langsung (Bald On Record Impoliteness), (2) Ketidaksantunan Positif (Positive Impoliteness), (3) Ketidaksantunan Negatif (Negative Impoliteness), (4) Sarkasme Atau Kesantunan Semu (Sarcasm Or Mock Politeness), (5) Menahan Kesantunan (Withhold Politeness). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat banyak sekali warganet yang melakukan ketidaksantunan dengan menggunakan bahasa tidak santun berupa kata-kata kasar untuk mengungkapkan kemarahan, kekesalan, mencemooh, meledek, menyindir, mengancam muka mitra tutur secara langsung dengan kata-kata dan sebagainya. Ketidaksantunan secara langsung dan ketidaksantunan positif adalah strategi ketidaksantunan yang paling sering digunakan.Item AMBIGUITAS PADA JUDUL BERITA DALAM SITUS BERITA ONLINE detiknews: KAJIAN SEMANTIK(2022-04-11) AYU YULIANTI; Wahya; Tatang SuparmanPenelitian ini membahas ambiguitas atau ketaksaan pada judul berita dalam situs berita online detiknews. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan jenis-jenis ambiguitas yang terdapat pada judul-judul berita dalam situs berita online detiknews, serta mendeskripsikan kategori sintaksis yang ambigu yang terdapat pada judul berita dalam situs berita online detiknews. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 78 data yang mengandung ambiguitas yang terdapat pada judul berita dalam situs berita online detiknews, yang terbagi ke dalam dua jenis, yaitu ambiguitas leksikal sebanyak 35 data dan ambiguitas gramatikal sebanyak 43 data. Ambiguitas leksikal terbagi menjadi polisemi (sebanyak 23 data) dan homonimi (sebanyak 12 data), sedangkan ambiguitas gramatikal terbagi menjadi ambiguitas akibat bentukan kata (sebanyak 19 data) dan ambiguitas akibat frasa yang mirip (sebanyak 24 data). Penelitian ini juga menunjukkan bahwa ambiguitas yang terdapat pada judul berita dalam situs berita online detiknews terjadi pada tataran kata sebanyak 54 data dengan kategori verba sebanyak 27 data, nomina sebanyak 24 data, adjektiva sebanyak 2 data, dan numeralia sebanyak 1 data, juga pada tataran frasa sebanyak 24 data dengan kategori frasa verbal sebanyak 2 data, frasa nominal sebanyak 21 data, dan frasa adjektival sebanyak 1 data.Item KESANTUNAN BAHASA DALAM TUTURAN DAKWAH USTAZ ADI HIDAYAT: KAJIAN PRAGMATIK(2023-03-14) CHAERUL NURZAMAN; Wahya; Tatang SuparmanPenelitian yang berjudul “Kesantunan Bahasa dalam Tuturan Dakwah Ustaz Adi Hidayat: Kajian Pragmatik” ini dilakukan dengan tujuan untuk mendeskripsikan salah satu sub-kajian pragmatik yaitu retorika interpersonal mengenai kesantunan bahasa. Sumber data penelitian ini adalah tuturan dakwah ustaz Adi Hidayat yang didapat dari video YouTube sebagai objek penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang menggunakan metode simak dengan teknik dasar sadap untuk proses pengumpulan data. Kemudian dianalisis menggunakan metode padan dan disajikan dengan metode penyajian data secara informal. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah prinsip kesantunan dan parameter kesantunan dari Geoffrey Leech, kemudian tuturan tersebut dianalisis jenis tindak tuturnya. Hasil penelitian ini adalah tiga puluh dua tuturan dengan empat belas tuturan yang mematuhi prinsip kesantunan dan delapan belas tuturan yang melanggar prinsip kesantunan. Jenis parameter kesantunan terbanyak pada data yang ditemukan adalah skala keotoritasan dengan jumlah sepuluh tuturan yang melanggar maksim kesantunan.Item Simbol-Simbol dalam Kumpulan Cerpen Penjual Bunga Bersyal Merah Karya Yetti A.KA: Kajian Strukturalisme(2022-08-30) RAFLI ALIF PRAMBUDI; Mochamad Irfan Hidayatullah; Indra SarathanSkripsi ini meneliti tentang makna dari simbol-simbol dalam kumpulan cerpen Penjual Bunga Bersyal Merah karya Yetti A.KA. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan simbol-simbol yang ditemukan di dalam kumpulan cerpen yang kemudian dianalisis untuk menemukan makna dan fungsinya dalam teks cerpen. Penelitian ini menggunakan teori strukturalisme untuk menganalisis kaitan antar unsur-unsur pembangun karya sastra beserta fungsinya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif karena data utama yang akan digunakan dalam penelitian ini berupa teks kutipan dari buku kumpulan cerpen dan data disajikan secara deskriptif. Hasil penelitian ini menemukan sebanyak tujuh simbol yang terdiri dari simbol kupu-kupu yang berfungsi sebagai simbol transformasi para tokoh, simbol alam berfungsi sebagai simbol perempuan beserta sifat-sifatnya, simbol pakaian hangat berfungsi sebagai simbol identitas pemakainya, simbol kisah dalam cerita berfungsi sebagai simbol eskapisme para tokoh, simbol telepon berfungsi sebagai simbol perkembangan hubungan antar tokoh, simbol bunga berfungsi sebagai simbol cinta dan kasih sayang para tokoh, dan simbol bunga merah berfungsi sebagai simbol keinginan bunuh diri para tokoh.Item MAKNA CINTA PADA KUMPULAN PUISI TIDAK ADA NEW YORK HARI INI KARYA M. AAN MANSYUR: KAJIAN SEMIOTIKA RIFFATERRE(2022-09-18) NABILA ALYA RAMADHINA; Baban Banita; Abdul HamidTujuan penelitian ini adalah menemukan gambaran dan makna cinta dari kumpulan puisi yang berjudul Tidak Ada New York Hari Ini karya M. Aan Mansyur. Kumpulan puisi ini merupakan tulisan yang sengaja dibuat oleh M. Aan Mansyur untuk film yang berjudul Ada Apa Dengan Cinta? 2. Film tersebut merupakan sekuel dari film dengan judul yang sama. Judul penelitian ini adalah "Makna Cinta pada Kumpulan Puisi Tidak Ada New York Hari Ini Karya M. Aan Mansyur: Kajian Semiotika Riffaterre". Data penelitian ini adalah delapan puisi yang bercerita tentang rasa cinta yang dimiliki seorang manusia. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik membaca, mencatat, dan memilih puisi sesuai dengan objek cinta menurut Erich Fromm. Untuk mencapai hasil yang diinginkan, teori yang digunakan untuk penelitian ini adalah teori semiotika Riffaterre. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana M. Aan Mansyur menggambarkan cinta pada puisi-puisinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kumpulan puisi Tidak Ada New York Hari Ini terdapat penggambaran lima objek cinta menurut Erich Fromm, yaitu cinta sesama, cinta ibu, cinta erotis, cinta-diri, dan cinta Allah.Item Tindak Tutur dalam Acara Trans TV "Bikin Laper": Suatu Kajian Pragmatik(2022-07-13) RATNA ALIA SYAHRANI; Dadang Suganda; Nani DarmayantiJudul penelitian ini adalah Tindak Tutur dalam acara Trans TV “Bikin Laper”: Suatu Kajian Pragmatik. Penelitian ini membahas fenomena tindak tutur dalam segi rupa penyampaian tuturan, efek yang dihasilkan mitra tutur, dan klasifikasi-klasifikasi makna tuturan yang ada dalam acara Trans TV “Bikin Laper”. Sumber data penelitian ini adalah Trans TV “Bikin Laper”. Tujuan penelitian ini adalah melihat acara tersebut dengan menggunakan objek penelitian tindak tutur. Teori tindak tutur dikenalkan oleh J. L. Austin. J. L. Austin (1962) membagi konsep tindak tutur menjadi tiga, yaitu lokusi, ilokusi, dan perlokusi. Teori John R. Searle (2011) merupakan pengembangan ilokusi yang membagi klasifikasi ilokusi menjadi lima klasifikasi, yaitu representatif, direktif, komisif, ekspresif, dan deklaratif. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan pragmatik. Hasil penelitian ini ada dua. Pertama, diketahui bahwa tuturan yang dihasilkan (lokusi) dalam acara Trans TV “Bikin Laper” memiliki struktur kalimat berita, tanya, dan suruh. Kalimat ini disampaikan oleh penutur yang ada dalam acara ini, yaitu pembawa acara, narator, dan pekerja restoran. Tuturan-tuturan memiliki efek (perlokusi) terhadap mitra tutur, yang terdiri dari pembawa acara, pekerja restoran, dan penonton; secara verbal maupun nonverbal. Kedua, diketahui bahwa makna (ilokusi) mitra tutur yang ditemukan dalam acara ini memiliki empat klasifikasi, yaitu ilokusi asertif, direktif, komisif, dan ekspresif. Ilokusi deklaratif tidak ada dalam acara ini. Kata Kunci: Tindak Tutur, J.L. Austin, John R. Searle, Trans TV Bikin Laper The title of this research is Speech Act in the Trans TV program "Bikin Laper": A Pragmatic Study. This study discusses the phenomenon of speech acts in terms of the appearance of speech delivery, the effects produced by the speech partners, and the classifications of speech meanings in the Trans TV program "Bikin Laper". The data source of this research is Trans TV "Bikin Laper". The purpose of this research is to observe the program by using the object of speech act. The theory of speech acts was introduced by J. L. Austin. J. L. Austin (1962) divides the concept of speech acts into three, namely locutionary, illocutionary, and perlocutionary. The theory of John R. Searle (2011) is an illocutionary development which divides the illocutionary into five classifications, namely representative, directive, commissive, expressive, and declarative. The research method used is a qualitative descriptive method with a pragmatic approach. The result of this study has two foundings. First, it is known that the speeches produced (locutionary) in the Trans TV program "Bikin Laper" has the functional structure sentences of declarative, interrogative, and imperative. These forms of sentences are delivered by speakers who are in the program, namely the presenters, narrators, and restaurant workers. These speeches have an effect (perlocutionary) on the hearer, which consists of the presenters, restaurant workers, and the audiences; verbally and nonverbally. Second, it is known that the meaning (illocutionary) of speeches found in this TV program has four classifications, namely assertive, directive, commissive, and expressive. There is no declarative illocutionary in this event. Keywords: Speech Act, J. L. Austin, John R. Searle, Trans TV Bikin LaperItem Perubahan Kejiwaan Tokoh Amara dalam Novel Lebih Senyap dari Bisikan Karya Andina Dwifatma: Kajian Psikologi Sastra(2022-08-26) HAYATUN NUFUS RUSYDI; Muhamad Adji; Mochamad Irfan HidayatullahSkripsi ini berjudul “Perubahan Kejiwaan pada Tokoh Amara dalam Novel Lebih Senyap dari Bisikan Karya Andina Dwifatma: Kajian Psikologi Sastra.” Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi (1) penokohan Amara dalam novel LSdB, (2) bentuk-bentuk perubahan kejiwaan yang dialami Amara dalam novel LSdB, dan (3) penyebab perubahan kejiwaan Amara dalam novel LSdB. Penelitian ini akan menggunakan teori pengembangan diri manusia dan hasrat dalam psikoanalisis Lacan. Selain itu, penelitian ini juga akan didukung oleh teori-teori psikologi yang sesuai. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan proses analisis dan pendeskripsian dilakukan secara sistematis dalam lima tahapan, yaitu: (1) close reading agar mendapat data yang sesuai, (2) mengelompokkan data berdasarkan bentuk perubahan kejiwaan dan tiga fase pengembangan diri psikoanalisis Lacan, (3) mendeskripsikan gambaran tokoh Amara, (4) mendeskripsikan perubahan kejiwaan Amara, dan (5) menganalisis penyebab perubahan kejiwaan Amara. Hasil penelitian menunjukkan Amara digambarkan sebagai sosok yang gigih, sabar, nekat dan mandiri. Bentuk-bentuk perubahan kejiwaan yang dialami oleh Amara adalah gangguan kecemasan, paranoid, kleptomania, anxiety neurosis, self injury, simptom kompulsi, mimpi, pseudo-halusinasi, delusi, dan perbuatan kortstuiling. Penyebab terjadinya perubahan kejiwaan Amara adalah adanya hasrat narsisistik pasif: (1) memiliki anak agar diakui lingkungan sosial dan alam, dan (2) menjadi ibu yang baik agar diakui oleh Mami.Item Interferensi Bahasa Betawi terhadap Bahasa Indonesia pada Tuturan Youtuber Indira Kalista: Kajian Sosiolinguistik(2022-06-07) RANI RAHMASARI; Waway Tiswaya; WagiatiSkripsi ini berjudul “Interferensi Bahasa Betawi terhadap Bahasa Indonesia pada Tuturan Youtuber Indira Kalistha: Kajian Sosiolinguistik”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Data yang digunakan adalah tuturan youtuber Indira Kalistha di dalam video-video yang diunggah di kanal YouTube Indira Kalistha. Teori yang digunakan sebagai landasan teori adalah sosiolinguistik, fonologi, dan morfologi. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bentuk-bentuk interferensi fonologis dan morfologis bahasa Betawi terhadap bahasa Indonesia oleh youtuber Indira Kalistha dan mendeskripsikan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya interferensi tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk interferensi fonologis yang dilakukan Indira Kalistha adalah perubahan, penghilangan, dan penambahan fonem. Perubahan fonem berupa netralisasi, modifikasi vokal, dan monoftongisasi. Penghilangan fonem berupa aferesis, apokop, dan sinkop. Penambahan fonem berupa epentesis dan paragog. Bentuk interferensi morfologis yang dilakukan berupa afiksasi prefiks {ke-}, sufiks {-an}, sufiks {-in}, simulfiks {N}, konfiks {ke-an}, dan kombinasi afiks {N-in}. Bentuk reduplikasi yang ditemukan berupa pengulangan yang berkombinasi dengan proses pembubuhan sufiks {-an}, sufiks {-in}, dan simulfiks {N}. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya interferensi tersebut adalah kedwibahasaan penutur, pengaruh lingkungan dan pergaulan sosial, serta personal branding.Item PEMATUHAN DAN PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM PROGRAM GELAR WICARA SUSI CEK OMBAK: SUATU KAJIAN PRAGMATIK(2022-03-24) AUDREY NATASSJA PRAMESWARI; Wagiati; Dadang SugandaPenelitian ini berjudul “Pematuhan dan Pelanggaran Prinsip Kerja Sama dalam Program Gelar Wicara Susi Cek Ombak: Suatu Kajian Pragmatik”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk pematuhan dan pelanggaran prinsip kerja sama pada tuturan yang terdapat dalam tayangan Susi Cek Ombak. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian adalah tayangan Susi Cek Ombak yang diunggah ulang di kanal Youtube milik Metro TV. Data diambil dari enam episode Susi Cek Ombak dalam rentang waktu Juli 2020-Juli 2021. Enam episode tersebut adalah Sukses Butuh Proses, Antara Cinta dan Vaksin, Sehat Tanpa Syarat, Kita Bisa Covid Sirna, Speak Your Mind, dan Bukan Wanita Biasa. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah metode simak dan teknik catat. Teori yang digunakan adalah teori prinsip kerja sama Grice. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk pematuhan prinsip kerja sama dalam Susi Cek Ombak didominasi oleh pematuhan maksim relevansi dengan total sebanyak empat belas data. Episode yang cenderung mematuhi adalah episode Sehat Tanpa Syarat dengan jumlah pematuhan maksim kuantitas sebanyak dua data, pematuhan maksim kualitas sebanyak lima data, pematuhan maksim relevansi sebanyak tiga data, dan pematuhan maksim cara sebanyak satu data. Bentuk pelanggaran prinsip kerja sama dalam Susi Cek Ombak didominasi oleh pelanggaran maksim kualitas dengan total empat belas data. Episode yang cenderung melanggar prinsip kerja sama adalah episode Sukses Butuh Proses dengan jumlah pelanggaran maksim kuantitas sebanyak satu data, pelanggaran maksim kualitas sebanyak sembilan data, pelanggaran maksim relevansi sebanyak enam data, dan pelanggaran maksim cara sebanyak dua data. Kata Kunci: Pematuhan dan Pelanggaran, Prinsip Kerja Sama, Pragmatik.Item Realisasi Tindak Tutur Ilokusi Penderita Sindrom Penipu dalam Novel A Untuk Amanda Karya Annisa Ihsani: Suatu Kajian Pragmatik(2023-08-03) FARADHIBA SALSABILA; Nani Darmayanti; Dadang SugandaPeningkatan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan mental, khususnya sindrom penipu, dapat mengurangi stigma negatif dari masyarakat sehingga membantu penderita sindrom penipu dalam mencari pertolongan dari profesional. Penelitian mengenai tindak tutur ilokusi penderita sindrom penipu dapat membantu agar penderita sindrom penipu dan masyarakat saling menerima dan memahami sehingga komunikasi berjalan dengan lancar. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jenis tindak tutur ilokusi dan bentuk tindak tutur yang dilakukan oleh tokoh Amanda sebagai penderita sindrom penipu dalam novel A untuk Amanda karya Annisa Ihsani. Metode penelitian ini adalah metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 36 tindak tutur representatif, 26 tindak tutur direktif, 5 tindak tutur komisif, 12 tindak tutur ekspresif, dan 2 tindak tutur deklarasi. Secara bentuk tindak tutur, tindak tutur ilokusi secara langsung digunakan sebanyak 49 tindak tutur, sedangkan tindak tutur ilokusi secara tidak langsung digunakan sebanyak 32 tindak tutur. Berdasarkan ranah percakapan, terdapat 15 tindak tutur ranah keluarga, 22 tindak tutur ranah kekasih, 19 tindak tutur ranah teman, 7 tindak tutur ranah akademis, dan 18 tindak tutur ranah kesehatan mental. Tokoh Amanda sebagai penderita sindrom penipu menunjukkan pola khas, yaitu 13 tindak tutur yang memuat kepercayaan diri yang rendah, 7 sikap pesimis, dan 10 sensitivitas terhadap hal terkait akademis.Item REPRESENTASI KEPRIYAYIAN YANG TEREFLEKSI DALAM NOVEL PARA PRIYAYI KARYA UMAR KAYAM DAN BURUNG-BURUNG MANYAR KARYA Y.B. MANGUNWIJAYA: KAJIAN SASTRA BANDINGAN(2023-10-09) M. AZMI FAWAZ; Nana Suryana; Lina Meilinawati RahayuKepriyayian sebagai fenomena budaya Jawa membuat nilai kepriyayian masih melekat pada masyarakat Jawa kontemporer. Penelitian mengenai perbandingan antara novel Para Priyayi karya Umar Kayam dengan novel Burung-Burung Manyar karya Y.B. Mangunwijaya dilakukan untuk melihat nilai kepriyayian yang terepresentasikan oleh tokoh priyayi pada kedua novel tersebut. Penelitian ini menggunakan teori sastra bandingan berdasarkan perspektif Sapardi Djoko Damono, teori representasi berdasarkan perspektif Stuart Hall, dan klasifikasi nilai kepriyayian yang didapatkan dari Cliffort Geertz dan Franz Magnis-Suseno. Hasil penelitian menunjukkan terdapat persamaan dan perbedaan antara tokoh Sastrodarsono dan tokoh Teto. Sastrodarsono sangat baik dalam menggambarkan etiket priyayi. Klasifikasi pengendalian emosi menunjukkan kedua tokoh mampu mengendalikan emosi yang muncul dalam diri mereka. Namun, Teto memiliki kemampuan untuk mengendalikan nafsu lebih baik bila dibandingkan dengan Sastrodarsono. Ketaatan beribadah sebagai tanggung jawab atas kepercayaan tidak ditunjukkan oleh kedua tokoh. Pola pergaulan berpengaruh kepada kedua tokoh. Sementara itu, keseimbangan hidup ditunjukkan dengan detail oleh tokoh Sastrodarsono, sementara itu tokoh Teto tidak menunjukkan hal tersebut.