Ilmu Sejarah (S1)
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Ilmu Sejarah (S1) by Issue Date
Now showing 1 - 20 of 135
Results Per Page
Sort Options
Item LEGALISASI UNDIAN BERHADIAH DI INDONESIA Dari Porkas Hingga Sumbangan Dermawan Sosial Berhadiah (SDSB) Pada Tahun 1986-1993(2009) BOBBY BANGKIT H; Widyonugrahanto; Etty SaringendyantiABSTRAK Skripsi ini berjudul “Legalisasi Undian Berhadiah di Indonesia: Dari Porkas Hingga Sumbangan Dermawan Sosial Berhadiah (SDSB) Pada Tahun 1986-1993”. Pembahasan berfokus pada upaya pemerintah dalam pembuatan kebijakan terkait pelaksanaan Undian Kupon Berhadiah yang dikelola langsung di bawah kendali pemerintah, sampai pada tahap pelaksanaan kebijakan tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah yang terdiri dari tahap heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini ialah kebijakan publik, yang di dalamnya terdapat unsur aktor pembuat kebijakan serta arah tindakan dalam mengatasi suatu masalah, yang digunakan untuk menganalisis upaya pelaksanaan undian berhadiah tersebut. Kebijakan pemberlakuan undian ini menjadi suatu keperluan yang mendesak karena mulai banyaknya praktek perjudian lotere buntut pada masa Orde Baru serta upaya pemerintah menggalang dana dari masyarakat yang akan disalurkan guna penanggulangan masalah-masalah sosial dan peningkatan prestasi olahraga saat itu. Berbagai upaya pelaksanaan kebijakan dilakukan pemerintah yang berkuasa saat itu mulai dari membuat peraturan tentang peredaran undian berhadiah Porkas sampai kepada pelaksanaan kupon undian SDSB. Pelaksanaan kebijakan legalisasi undian berhadiah itu tidak lepas dari peranan tokoh serta situasi politik yang berkembang saat itu.Item PERKEMBANGAN TRANSPORTASI DARAT DI SUKABUMI PENGARUHNYA TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI DAN PERKEMBANGAN KOTA TAHUN 1881-1942(2012-08-06) SUTIAWAN HERWANA; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenABSTRAK Skripsi ini berjudul “Perkembangan Transportasi Darat di Sukabumi, pengaruhnya terhadap kehidupan Sosial Ekonomi dan perkembangan kota 881-1942†. Skripsi ini dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan transportasi darat di Sukabumi pada tahun 1881-1942, pengaruhnya terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat dan terbentuknya Sukabumi menjadi sebuah kota. Metode yang digunakan dalam penelitian skripsi ini adalah metode sejarah yang terdiri dari empat tahapan, yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi.Keempatnya merupakan suatu kesatuan yang tak dapat dipisahkan. Hasil penelitian enunjukkan bahwa pembangunan transportasi darat di Sukabumi dilatarbelakangi dari adanya kepentingan ekonomi, yaitu meningkatnya sektor-sektor perkebunan kopi pemerintah pada tahun 1870. Pada waktu bersamaan, terdapat juga para pengusaha swasta yang membuka lahan perkebunan teh. Setelah banyak berdirinya perkebunan di Sukabumi, mereka menuntut adanya saranatransportasi yang baik, maka pada tahun 1881 dibangunlah jaringan transportasi kereta api. keberadaan sarana transportasi ini sangat dirasakan manfaatnya untuk akses setiap orang terutama masyarakat pribumi, antara lain mendukung laju pergerakan manusia, percepatan ekonomi dan perkembangan kota. ABSTRACT This thesis is entitled the development of land transporationt and its impact on socioeconomic life and impact on the town development in Sukabumi from 188 to 1942. The purpose of this thesis is to find the development of land transportation in Sukabumi from 1881 to 1942 and how it made impact to the socioeconomic life of the people and to the growth of Sukabumi as a town. The method employed in this thesis research is historical method, which comprises four steps: heuristics, criticism, interpretation, and historiography. The four elements are a unity that cannot be separated.The results shows that the construction of land transportation in Sukabumi is forced economic interest,which is the growth of government coffee in 1870 and, at the same time, private individuals ware also setting up tea plantations. After setting upnumerous plantations in Sukabumi, they demanded reliable transportation facilities. So in 1881 railroad network was established. The transportation facility brought considerable advantage to public accessibility, especially to the local inhabitants, such is in increasing human mobility, economic acceleration, and town development.Item OBJEK WISATA BUDAYA GEDUNG MERDEKA DI KOTA BANDUNG DAN UPAYA PENGEMBANGANNYA(2012-11-06) NANDANG FIRMAN N; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenKarya tulis ini berjudul Objek Wisata Budaya Gedung Merdeka di Kota Bandung dan Upaya Pengembangannya. Karya tulis ini bertujuan untuk mengetahui kendala Gedung Merdeka sebagai objek wisata budaya, daya tarik Gedung Merdeka sebagai objek wisata, dan solusi pengembangan Gedung Merdeka sebagai objek wisata budaya di Kota Bandung. Penulisan tugas akhir ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah metode yang menggunakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa hasil wawancara dan observasi. Berdasarkan hasil penelitian, kendala yang dihadapi Gedung Merdeka sebagai objek wisata yaitu belum dimanfaatkan secara optimal sebagai daya tarik wisata, adanya pengelola yang berbeda antara Gedung Merdeka dan Museum Konferensi Asia Afrika (KAA), kurangnya fasilitas wisata yang ada di Gedung Merdeka. Oleh sebab itu, perlu optimalisasi fungsi kompleks Gedung Merdeka sebagai daya tarik wisata, cafetaria serta tempat istirahat dan bersantai wisatawan. Di samping itu menampilkan film tiga dimensi tentang sejarah KAA dan sejarah Museum KAA yang ditayangkan di ruang audio visual yang refresentatif seperti Bioskop XXI. Pihak pengelola pun harus melakukan promosi yang lebih luas, baik menggunakan media cetak, elektronik, maupun membuat papan reklame di setiap tempat yang strategis. Selain itu pihak manajemen Gedung Merdeka juga harus menjalin kerja sama dengan perusahaan yang bergerak di bidang pariwisata, pemerintah kota, media massa, perguruan tinggi, perkumpulan seni dan hobi, dan duta besar negara sahabat.Item Peranan Saikin Suriawidjaja dalam Front Pemuda Sunda (1924-1960)(2012-11-09) MERLINA AGUSTINA O; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenABSTRAK Skripsi ini berjudul Peranan Saikin Suriawidjaja dalam Front Pemuda Sunda di Jawa Barat (1924-1960). Topik ini memiliki arti penting untuk melihat peranan SaikinSuriawidjaja sebagai pendiri sekaligus ketua dalam Front Pemuda Sunda. Penulisan skripsi ini menggunakan metode sejarah. Metode sejarah terdiri dari empat tahapan, yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Selain itu, penelitian ini juga menerapkan metode sejarah lisan. Berdasarkan penelitian ini, eksistensi Front Pemuda Sunda tidak lepas dari peranan SaikinSuriawidjaja, bahkan di bawah kepemimpinannya Front Pemuda Sunda menyelenggarakan Kongres Pemuda I pada tanggal 4-7 November 1956.SaikinSuriawidjaja tidak hanya sebagai Ketua Organisasi, tapi juga Ketua Presidium saat terlaksananya kongres. Melalui pemikirannya tentang Sunda dan pandangannya terhadap pemerintahan Soekarno, makaSaikinSuriawidjaja banyak sedikitnya menentukan arah perjuangan Front Pemuda SundaItem perkembangan industri rekaman lagu anak indonesia 1970-2000(2013-02-01) RULLI YANTO; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenABSTRAK Skripsi ini berjudul “Perkembangan Industri Rekaman Lagu Anak Indonesia (1970-2000)”. Skripsi ini membahas perkembangan industri lagu anak mulai dari awal mula munculnya sosok penyanyi cilik, masa jaya sampai dengan masa suramnya. Permasalahan dalam skripsi ini adalah tentang turun naiknya industri rekaman lagu anak Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Sejarah yang terdiri dari empat tahapan, yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Keempatnya merupakan satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan dinamika perkembangan industri rekaman lagu anak-anak dari 1970 sampai dengan 2000. Hilangnya industri rekaman lagu anak diakibatkan kurangnya peran perusahaan rekaman, media massa maupun elektronik, tidak adanya regenerasi penyanyi cilik, serta minimnya musisi yang mau menciptakan lagu anak-anak. Pangsa pasar musik yang sedang tidak berpihak kepada lagu anak-anak, serta mengetahui dampak krisis moneter dan ekonomi yang melanda Indonesia pada bidang industri rekaman, yang menyebabkan terjadinya pergeseran selera musik pada anak-anak.Item PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN ASYROFUDDIN SUMEDANG 1960-1999(2013-02-01) FERDIANSYAH; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenJudul dari skripsi ini adalah Perkembangan Pondok Pesantren Asyrofuddin Sumedang 1960-1999. Judul tersebut diangkat karena memiliki karakteristik pesantren yang mengikuti pola perkembangan zaman, sehingga sangat menarik untuk menjadi pembahasan. Adapun skripsi ini membahas tentang sejarah berdirinya pondok pesantren Asyrofuddin, serta untuk mengetahui perkembangannya dari tahun 1960-1999, yang didalamnya terjadi banyak perubahan dan tidak menghilangkan unsur-unsur pesantren yang dinilai masih tradisional. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian kualitatif dan menggunakan metode sejarah, yang didalammnya terdapat empat tahapan heuristic, kritik, interpretasi dan historiografi. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa pondok pesantren dapat berkembang dengan pesat dari tahun ke tahun tanpa meninggalkan kebiasaan lama pesantren,dari keduanya mendapatkan keseimbangan sebagai wadah pendidikan Islam tradisional semi modern. Berbagai perubahan terjadi secara alamiah dengan mengikuti trend pesantren-pesantren lainnya, dengan dimulai dibuka berbagai sekolah formal dan didirikannya sebuah yayasan pesantren sebagai badan hukum untuk keperluan formal pesantren. Kepemimpinan kolektif digunakan dalam pesantren tersebut, namun semua pendapat yang akan dilakukan di pesantren harus disetujui oleh dewan musyawarah pesantren. Pondok Pesantren Asyrofuddin sebagai pesantren tertua dan terbesar di Kabupaten Sumedang, telah menjadi pesantren sentral yang menaungi pesantren yang ada di Kabupaten Sumedang, dan eksistensinya hingga sekarang masih terlihat dengan banyaknya kegiatan-kegiatan pesantren.Item Perkembangan Lembaga Bimbingan Belajar (LBB) Tahun 1968-1984 : Dinamika Pendidikan Non Formal di Kota Bandung(2013-02-01) PREDI SUSANTO; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenSkripsi ini berjudul Perkembangan Lembaga Bimbingan Belajar (LBB) Tahun 1968-1984 : Dinamika Pendidikan Non Formal di Kota Bandung. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang munculnya lembaga bimbingan belajar di Kota Bandung, mengetahui perkembangannya selama 16 tahun di Kota Bandung, dan melihat peran lembaga bimbingan belajar terhadap pendidikan di Kota Bandung. Penulisan skripsi ini menggunakan Metode Sejarah. Metode sejarah terdiri dari empat tahapan, yaitu Heuristik, Kritik, Interpretasi dan Historiografi. Kerangka pemikiran teoretis yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep pendidikan non formal dan konsep bimbingan belajar. Pendidikan non formal berbeda dengan pendidikan luar sekolah, sedangkan konsep bimbingan belajar yang digunakan berasal dari Pengembangan profesi guru (PPG) yang dikeluarkan pada tahun 1996. Berdasarkan penelitian skripsi ini, berkembangnya lembaga bimbingan belajar di Kota Bandung berkaitan dengan tiga hal. Pertama, kehadiran perguruan tinggi negeri (PTN) favorit seperti Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Padjadjaran (Unpad), dan Institut Keguruan Ilmu Pendidikan (IKIP) di Kota Bandung. Kedua, keberadaan asrama mahasiswa ITB, sebagai tempat mula-mula kegiatan bimbingan belajar. Ketiga, sistem evaluasi ujian kelulusan sekolah secara nasional serta pelaksanaan ujian saringan masuk bersama sebagai proses seleksi penerimaan mahasiswa baru secara selektif.Item Restoran di Bandung (1918-1942)(2013-03-05) CAESAR HELVINA PASA; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenABSTRAK Skripsi ini berjudul “Restoran di Bandung (1918-1942)”. Skripsi ini membahas tentang restoran di Bandung (1918-1942), yang berpengaruh terhadap gaya hidup di Bandung, dan membahas tentang perkembangan restoran akhir pemerintahan Hindia Belanda tahun 1942. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah, yang terdiri dari empat tahapan, yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Keempatnya merupakan suatu kesatuan yang tak dapat dipisahkan. Permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini adalah apa yang melatarbelakangi adanya restoran. Bagaimana pengaruh restoran terhadap gaya hidup di Bandung (1918-1942), dan bagaimana perkembangan restoran masa akhir pemerintahan Hindia Belanda tahun 1942. Hasil dari penelitian ini menunjukan restoran di Bandung (1918-1942) memberikan dampak terhadap meluasnya proses saling mempengaruhi dalam hal gaya hidup dan kuliner. Selain itu, restoran menjadi pusat pengenalan budaya makan. Kata kunci: Restoran, heuristik, kritik, interpretasi, historiografi, gaya hidup dan kuliner.Item Pasar Senen Pasar Senen Tradisional Menuju Pasar Senen Modern 1966-1993(2013-04-30) ANNISSA FERISSA; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenSkripsi ini berjudul Pasar Senen Perkembangan Pasar Senen Tradisional Menuju Pasar Senen Modern 1966 – 1993. Masalah utama dalam skripsi ini adalah bagaimana perkembangan pasar yang terjadi dalam perjalanan Pasar Senen. Skripsi ini menggunakan metode sejarah. Metode sejarah antara lain heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pasar Senen adalah salah satu pasar tertua di Jakarta yang masih menjaga eksistensinya selama dua setengah abad lebih, dimulai dari zaman Belanda, zaman Pendudukan Jepang, hingga Indonesia Merdeka. Pasar Senen semakin berkembang karena didukung oleh sarana dan prasarana yang modern. Selain itu pengelolaan pasar yang struktur dan terorganisir telah diterapkan di dalam Pasar Senen, dimana pengelola pasar sendiri adalah PT Pembangunan Jaya dan PD Pasar Jaya. Langkah – langkah yang diambil oleh pihak pengelola tersebut telah mengubah Pasar Senen dari yang tradisional menuju pasar modern. Hal ini dibuktikan dengan Pasar Senen mampu memenuhi kebutuhan masyarakat sebagai konsumen, dan menjaga eksistensi dengan dapat mengikuti laju perkembangan di Ibukota Jakarta.Item Lahir dan Berkembangnya Klinik Pengobatan Herbal serta Pengaruhnya Terhadap Kesehatan Masyarakat di Kota Bandung (1999-2012)(2013-05-01) ASEP MUHAMAD JAZULI; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenSkripsi ini berjudul “Lahir dan Berkembangnya Klinik Pengobatan Herbal serta Pengaruhnya Terhadap Kesehatan Masyarakat di Kota Bandung (1999-2012)”. Skripsi ini membahas tentang lahirnya klinik-klinik pengobatan herbal di Kota Bandung dan perkembangannya, faktor yang menyebabkan lahir dan berkembangnya klinik-klinik pengobatan tersebut, serta pengaruhnya terhadap kesehatan masyarakat. Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode sejarah. Metode sejarah terdiri dari empat tahapan, yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, lahirnya klinik pengobatan herbal di Kota Bandung pada tahun 1999 adalah karena pada saat itu Indonesia sedang dilanda krisis ekonomi, sehingga daya beli masyarakat menurun, termasuk daya beli dalam bidang kesehatan. Sejalan dengan harga obat yang terus naik secara tajam, timbul keinginan untuk menggunakan bahan obat alami dari alam atau biasa disebut herbal, selain harga yang relatif murah, juga mudah di dapat dan sedikit efek samping. Hal itulah yang kemudian menyebabkan berkembangnya klinik-klinik pengobatan herbal tersebut. Klinik-klinik pengobatan herbal yang lahir dan berkembang di Kota Bandung adalah berupa klinik pengobatan tradisional yang menggunakan herbal sebagai obatnya. Pada umumnya, klinik-klinik tersebut bercorak Islami, hal itu terlihat dari nama-namanya, misal: Klinik H.M. Nawawi; Klinik Ustad Rahmat HD; Klinik Gus Nur Rakhman; dan lain-lain. Adanya respon yang baik dari masyarakat, menunjukkan bahwa masyarakat dapat menerima kehadiran klinik-klinik pengobatan herbal tersebut, sehingga klinik-klinik semacam itu dapat tetap eksis di tengah masyarakat Kota Bandung dari tahun 1999 sampai dengan batas akhir aspek temporal penelitian ini, yaitu tahun 2012. Berdirinya klinik-klinik pengobatan herbal tersebut mengindikasikan adanya potensi industri baru layanan kesehatan. Di samping itu, dengan semakin berkembangnya klinik pengobatan herbal di Kota Bandung turut mempengaruhi kesehatan masyarakat. Hal ini ditunjukkan dengan semakin tingginya Angka Harapan Hidup (AHH) masyarakat Kota Bandung.Item Konservasi Satwa Liar di Hindia Belanda; Upaya-Upaya Perlindungan Satwa Liar dari Perburuan 1909-1942(2013-05-02) BUDI GUSTAMAN S; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenABSTRAK Skripsi ini berjudul “Konservasi Satwa Liar di Hindia Belanda; Upaya-Upaya Perlindungan Satwa Liar dari Perburuan 1909-1942”. Pembahasannya terfokus pada upaya konservasi sebagai akibat dari praktik perburuan. Perburuan dibahas sebagai sebuah proses yang akhirnya berujung pada konservasi satwa liar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode sejarah yang terdiri dari tahap heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini ialah konsep ekosistem, konsep perburuan, dan konsep konservasi satwa liar, sebagai suatu hubungan kausalitas yang menggambarkan kerusakan komponen ekosistem – dalam hal ini satwa liar – serta upaya perlindungannya. Konservasi satwa liar pada masa Hindia Belanda dilakukan sebagai akibat perburuan yang marak. Perburuan satwa liar merupakan kebiasaan yang dilakukan - baik orang pribumi maupun orang Eropa – dengan karakteristik dan motif beragam, di antaranya sebagai bentuk rekreasi, pemenuhan konsumsi, dan perdagangan. Motif perdagangan yang bersifat eksploitatif secara langsung memunculkan upaya-upaya perlindungan. Penerapan regulasi serta tindakan pelestarian para naturalis merupakan upaya konservasi satwa liar yang terjadi di Hindia Belanda. Konservasi satwa liar yang dilakukan pada masa Hindia Belanda menjadi suatu indikasi bahwa kolonialisasi memiliki sisi positif yang bukan hanya diterapkan terhadap manusia, tetapi juga terhadap satwa sebagai sesama makhluk ciptaan Tuhan. Aplikasi perlindungannya pun bukan hanya perlindungan tubuh secara utuh, tetapi juga perlindungan dari segi moral dengan penerapan nilai-nilai kemanusiaan terhadap satwa. ABSTRACT This thesis is entitled “Conservation of Wildlife in Netherlands-Indie; The Efforts Protection of Wildlife from Hunt 1909-1942. Its discussion focused to efforts conservation caused by practice of hunt. The hunting was discussed as a process that finally resulted in conservation of wildlife. The method used in this research is historical method that consists of four step those are heuristic, criticism, interpretation, and historiography. In this research used ecosystem concept, hunting concept and conservation of wildlife concept, as a causality relation that describe damage of ecosystem component – in this case is wildlife – and efforts of its protection. Conservation of wildlife in Netherlands-Indie period was performed as a result of hunting that glow. Hunting of wildlife was habitual - indigene or European - with characteristic and motive such as recreation, consumption, and trade. The exploitative characteristic in motive of trade was directly bring up the efforts of protection. Application of regulation and the naturalists actions was an effort of conservation that occured in Netherlands-Indie. Its efforts became a indication that colonization had good side not only applicated for human, but for animals too as fellow God’s creatures. So was its application ot only protection of body intact, so was protection of morality with implementation humanitarian for animals.Item Pasang Surut Konflik antara A.H.Naution dan Soekarno (1952-1968)(2013-05-03) KAROLINA; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenSkripsi ini berjudul “Pasang Surut Konflik A.H.Nasution dengan Soekarno (1952-1968). Dalam skripsi ini, penulis ingin mengungkapkan bagaimana dinamika hubungan antara A.H.Nasution dengan Soekarno dari tahun 1952-1968. Penulisan skripsi ini menggunakan metode sejarah. Metode sejarah terdiri dari beberapa tahap yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan ketidakstabilan hubungan A.H.Nasution dengan Presiden Soekarno dan melihat perkembangan hubungan antara keduanya. Bersadarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa adanya Pasang Surut konflik antara A.H.Nasution dan Soekarno dari tahun 1952-1968. Hubungan A.H.Nasution dengan Soekarno terlihat baik, namun pada suatu waktu hubungan keduanya memburuk karena masing-masing memiliki kepentingan yang berbeda. Soekarno memiliki kepentingan untuk dirinya sendiri agar posisi, kedudukan dan kekuasaannya tetap aman. A.H.Nasution sebagai militer mementingkan posisi tentara di Indonesia, yang kedaulatannya baru diakui sebagai hasil perang kemerdekaan. Namun tujuan keduanya tetap sama untuk menjaga kemerdekaan Indonesia.Item POLA HIDUP SEHAT DI PRIANGAN (1911-1942)(2013-05-03) FATHIA LESTARI; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenSkripsi ini berjudul Pola Hidup Sehat di Priangan (1911 – 1942). Tulisan ini membahas perubahan pola yang merupakan salah satu aspek dari gaya hidup. Adapun unsur perubahannya meliputi dari pikiran, perilaku, dan penampilan (pola hidup sehat) masyarakat Priangan tahun 1911-1942. Perubahan pola hidup sehat dilihat dari beberapa indikator, diantaranya adalah aktivitas ibu dan anak, pola penjagaan kesehatan badan, pola makan dan minum, serta pola sanitasi. Perubahan sosial masyarakat dan peran media massa menjadi faktor utama perubahan. Sementara itu, adat istiadat masyarakat menjadi latar belakang masalahnya. Metode penelitian yang digunakan untuk menyusun penelitian ini adalah metode sejarah. Metode sejarah memiliki empat tahapan kerja, yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Dari penelitian ini dapat disimpulkan adanya budaya, agama dan struktur sosial menjadikan pola hidup masyarakat Priangan mengalami perubahan. Melalui media massa yang digunakan sebagai alat komunikasi terjadilah penambahan wawasan dan ilmu pengetahuan di masyarakat dalam berpikir dan berperilaku, sehingga mengubah cara mereka memandang dan beraktivitas untuk menjadi sehat. Menjadikan perubahan pola hidup sehat non barat menjadi pola hidup sehat barat.Item Perkembangan Pedagang Busana Bekas Cimol di Kota Bandung 1997-2010(2013-05-05) ROBI MAHMUDIN; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenABSTRAK Skripsi ini berjudul “Perkembangan Pedagang Busana Bekas Cimol di Kota Bandung 1997-2010”. Skripsi ini dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan pedagang busana bekas Cimol di Kota Bandung dan perubahan dari pedagang kaki lima yang berjualan di ruang publik menjadi pedagang yang berjualan di dalam bangunan pasar tradisional. Metode yang digunakan dalam penelitian skripsi ini adalah metode sejarah yang terdiri dari empat tahapan, yaitu heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Konsep yang digunakan adalah yang dikemukakan oleh LIPI yaitu Pedagang kaki lima (PKL) mempunyai pengertian yang sama dengan hawkers, didefinisikan sebagai orang-orang yang menjual barang dan jasa untuk dijual di tempat yang merupakan ruang untuk kepentingan umum, terutama di pinggir jalan dan trotoar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa munculnya pedagang busana bekas Cimol di Kota Bandung terbentuk dari penertiban PKL oleh Pemerintah Kota Bandung pada tahun 1997. Kebijakan ini adalah dengan menempatkan seluruh aktivitas PKL yang tersebar di Kota Bandung ke Jalan Cibadak. Dalam perkembangannya PKL yang paling besar jumlahnya hingga terdapat sekitar 3.000 PKL, adalah pedagang yang berjualan busana bekas, hingga Jalan Cibadak terkenal dengan sebutan Cimol (Cibadak mall). Pada tahun 1999, terjadi konflik di antara PKL busana bekas Cimol dengan warga Cibadak. Konflik ini membuat PKL terusir dari Jalan Cibadak. Para PKL meminta kepada Pemerintah Kota Bandung untuk menyediakan lahan baru untuk berjualan. Oleh karena itu, Pemerintah Kota Bandung melakukan pemindahan lokasi berjualan ke terminal Kebon Kalapa, kemudian pada tahun 2001 dipindahkan ke Taman Tegalllega, hingga tahun 2004 dipindahkan ke Gedebage yang lokasinya jauh dari pusat kota. Akhirnya pada tahun 2010, di Gedebage para pedagang dapat menempati lahan bangunan pasar.Item Peristiwa Tanjung Priok; Latar Belakang, Jalannya Peristiwa dan Dampaknya 1984-1985(2013-08-01) SITI MARYAM RAMADHAN; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenABSTRAK Skripsi ini berjudul “Peristiwa Tanjung Priok; Latar Belakang, Jalannya Peristiwa dan Dampaknya 1984-1985”. Skripsi ini membahas kerusuhan yang terjadi antara masyarakat Tanjung Priok dengan aparat keamanan pada bulan September tahun 1984. Peristiwa ini berpengaruh pada kehidupan beragama masyarakat Tanjung Priok pada khususnya. Permasalahan yang dibahas pada skripsi ini adalah sebab mengapa peristiwa Tanjung Priok itu bisa terjadi, bagaimana proses terjadinya peristiwa, dan dampak yang dihasilkan secara khusus terhadap kehidupan masyarakat Tanjung Priok dan secara umum pada kondisi politik di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah. Metode sejarah terdiri dari empat tahapan yaitu heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Keempatnya merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa peristiwa Tanjung Priok 1984 dipicu oleh penangkapan empat orang warga atas insiden Babinsa masuk ke dalam Mushola As-Sa’adah tanpa melepaskan alas kaki. Dampak yang dihasilkan dari peristiwa ini adalah adanya pendekatan dari Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia kepada pesantren-pesantren dan sering mengunjungi masjid-masjid, guna menghindari gerakan massa berasaskan agama dan menghindari penyebaran sikap anti-pemerintah yang membahayakan keamanan nasional. Selanjutnya, Pemerintah membuat pernyataan sepihak setelah 10 jam peristiwa itu berlalu dan mengamankan wilayah Tanjung Priok dengan menggunakan perlengkapan lengkap persenjataan Tentara Nasional Republik Indonesia-Angkatan Darat (TNI-AD).Item Uang Kertas Seri Pekerja Tangan : Analisis Makna Visual 1953 1968(2013-08-01) WANDRA; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenABSTRAK Skripsi ini berjudul “Uang Kertas Seri Pekerja Tangan: Analisis Makna Visual 1953 – 1968”. Pembahasannya terfokus kepada analis visual gambar uang kertas Bank Indonesia Seri Pekerja Tangan dari segi bentuk, ikonitas dan warna yang dikaitkan dengan fenomena kehidupan sosial ekonomi masyarakat Indonesia pada saat uang tersebut diterbitkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah visual. Tahapan penelitian dalam metode sejarah visual pada dasarnya memiliki kesamaan dengan metode sejarah yang sudah dikenal selama ini, hanya dalam penelitian sejarah visual secara khusus harus dimasukkan satu tahapan baru, yakni tahapan analisis elemen visual. Dengan demikian dalam penelitian sejarah viusal dikenal ada lima tahapan penelitian yaitu heuristik, kritik, analisis elemen visual, interpretasi, dan historiografi. Konsep yang digunakan adalah sejarah desain dan semiotika visual. Bank Indonesia dari tahun 1953 resmi ditunjuk oleh pemerintah untuk menerbitkan uang kertas. Mulai dari tahun 1953 muncul berbagai macam tema uang yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia dan di antaranya yaitu uang seri Pekerja Tangan (Kerajinan Tangan). Melalui uang kertas Bank Indonesia Seri Pekerjaan Tangan tersebut dapat diceritakan berbagai macam aspek sosial ekonomi, budaya dan politik pada saat uang itu dicetak. Pada uang kertas Seri Pekerja Tangan ini selain memberikan informasi tentang usaha masyarakat pribumi yang bergerak dala bidang kerajinan tradisional, juga ditampilkan berbagai bidang pekerjaan yang berkembang di masyarakat pada saat itu, seperti pekerjaan di sektor perkebunan, pertanian dan perikanan. Hal-hal ini semua divisualisasikan melalui uang kertas seri Pekerja Tangan.Item Pesantren Darussalam Ciamis (1956-1970)(2013-08-01) REZZA FAUZI M FAHMI; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenABSTRAK Skripsi ini berjudul ‘Pesantren Darussalam Ciamis (1956-1970)’. Latar belakang penelitian ini adalah karena pesantren ini termasuk kategori pesantren yang cukup tua yang mampu bertahan sampai sekarang, bahkan pesantren ini telah mampu melakukan transformasi baik dari segi kurikulum maupun institusional, sehingga berkembang dengan baik. Masalah utama yang dibahas dalam penelitan ini terbagi ke dalam tiga pertanyaan, yaitu: (1) ‘Bagaimana proses berdirinya Pesantren Darussalam?’ (2) ‘Bagaimana sistem pendidikan dan metode pengajaran yang dipakai di Pesantren Darussalam?’ dan (3) ‘Bagaimanakah perkembangan Pesantren Darussalam sejak 1956-1970?’. Untuk mengungkap permasalahan tersebut, penelitian ini menggunakan metode sejarah, yang didalamnya terdiri dari empat tahapan, yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Selain itu digunakan pula pendekatan ilmu sosial, terutama teori sosiologi.Konsep yang digunakan adalah konsep pesantren menurut Dhofier. Dhofier mengkategorikan pesantren menjadi dua, yaitu pesantren salafi dan pesantren khalafi. Pesantren sendiri memiliki beberapa lima unsur utama, yaitu: kiai, santri, masjid, pondok, dan pengajaran kitab-kitab Islam klasik. Berdasarkan penelitian, Pesantren Darussalam Ciamis termasuk pesantren khalafi. Hal ini disebabkan oleh materinya yang menggabungkan antara pengetahuan agama dan pengetahuan umum. Pesantren ini berperan dalam mendidik dan membina santri-santrinya serta membangun suatu masyarakat yang islami, tidak hanya di Ciamis, tetapi juga di luar Ciamis.Item KEBIJAKAN A.H. NASUTION DALAM MEMBANGUN TNI 1945 - 1952(2013-08-02) RENDY SUHARDIMAN; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenSkripsi yang berjudul Kebijakan A.H. Nasution Dalam Membagun TNI 1945 - 1952 merupakan suatu upaya untuk mengungkap Kebijakan A.H. Nasution sebagai tokoh TNI yang pada kurun waktu tahun 1945- 1952 telah memiliki konsep untuk menjadikan TNI yang profesional sesuai dengan tradisi militer di negara Eropa yaitu tunduknya mliliter pada pemerintahan sipil dan tidak aktif berpolitik. Dalam melaksanakan proses penelitian, penulis menggunakan metode sejarah yaitu meliputi heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. sementara itu pendekatan ilmu politik diperlukan untuk membantu mengarahkan penelitian melalui konsep kebijakan. Hasil dari penelitian ini, menunjukan bahwa A.H. Nasution adalah seorang tokoh TNI yang memiliki konsep bahwa TNI haruslah menjadi angkatan bersenjata yang profesional sesuai dengan apa yang ada di negara - negara barat. yaitu terlihat dari kebijakannya pada saat menjadi Panglima Divisi Siliwangi, Wakil Panglima Besar, Panglma Komando Djawa dan KSAD 1952.Item Perkampungan Budaya Betawi Lahir dan Perkembangan(2013-08-20) MARIA HUSNA YANI D; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenSkripsi ini berjudul “Perkampungan Budaya Betawi: Lahir dan Perkembangannya (2000-2008)”. Skripsi ini membahas latar belakang, proses berdiri, dan perkembangan yang terjadi di Perkampungan Budaya Betawi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode sejarah yang terdiri dari empat tahap, yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian menjelaskan bahwa sejak berdiri pada tahun 2000, Perkampungan Budaya Betawi berperan dalam upaya pelestarian kebudayaan Betawi. Pada tahun 2000-2008, telah banyak upaya yang dilakukan oleh institusi pengelola Perkampungan Budaya Betawi dalam rangka mengenalkan dan melestarikan budaya Betawi. Upaya yang dilakukan misalnya pembangunan rumah penduduk sekitar dengan gaya arsitektur Betawi, menampilkan pertunjukan kesenian-kesenian tradisional Betawi setiap akhir pekan, serta menyediakan aneka kuliner tradisional Betawi di sekitar area Setu Babakan. Seiring dengan upaya pelestarian tersebut, pada tahun 2008 terjadi perubahan struktur organisasi di tubuh institusi pengelola Perkampungan Budaya Betawi yang berada di bawah naungan Pemda DKI Jakarta.Item SIKAP STEVE LIEM TJOAN HOK (TEGUH KARYA) DALAM DUNIA TEATER MODERN DAN FILM INDONESIA (1937-1988)(2013-08-21) REHAN SAPUTRA; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenABSTRAK Skripsi ini berjudul “Sikap Steve Liem Tjoan Hok (Teguh Karya) dalam dunia Teater Modern dan Film Indonesia (1937-1988)”. Fokus utama penelitian ini adalah mengetahui sikap dan peranan Steve Liem Tjoan Hok dalam mengembangkan seni teater modern dan perfilman Indonesia. Selain itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan seni pertunjukan yang ada di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode sejarah. Metode sejarah terdiri dari beberapa tahap yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Melalui penggunaan metode sejarah, tulisan ini diharapkan mampu merekonstruksi berbagai sikap dan peranan Steve Liem Tjoan Hok dalam perkembangan seni pertunjukan teater dan film Indonesia. Berdasarkan penelitian ini dapat diketahui sikap Steve Liem Tjoan Hok dalam dunia teater yang kemudian beralih ke dunia perfilman nasional. Salah satunya dapat dilihat dengan penerapan idealisme Steve Liem Tjoan Hok ke dalam grup Teater Populer yang dia dirikan. Dengan demikian, sikap dan idealisme Steve Liem Tjoan Hok dapat dijadikan contoh terhadap murid-muridnya dalam berkesenian. Selain itu juga dapat diketahui tentang peranan Steve Liem Tjoan Hok dalam dunia teater dan film di Indonesia.