Keperawatan (S1)
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Keperawatan (S1) by Issue Date
Now showing 1 - 20 of 2229
Results Per Page
Sort Options
Item GAMBARAN MEKANISME KOPING PADA ANAK PRASEKOLAH (3-5 TAHUN) SAAT MENJALANI HOSPITALISASI DI RUANG PERAWATAN ANAK RUMAH SAKIT AL--ISLAM BANDUNG(2006) RIMA ANGGREINI S; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenSaat menjalani hospitalisasi, anak prasekolah akan melakukan berbagai mekanisme koping. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran mekanisme koping yang digunakan anak prasekolah saat menjalani hospitalisasi di Ruang Perawatan Anak Rumah Sakit Al-Islam Bandung. Jenis penelitian menggunakan deskriptif kuantitatif dengan teknik insidental sampling didapatkan 35 orang responden. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner mengenai mekanisme koping. Analisa data yang digunakan adalah analisa prosentase. Populasi dalam penelitian ini adalah orang tua dari anak prasekolah yang menjalani hospitalisasi. Hasil penelitian menunjukkan hampir seluruh responden menggunakan mekanisme koping yang berorientasi pada tugas (77,1%). Perawat perlu memahami dalam mengidentifikasi mekanisme koping yang digunakan anak saat menjalani hospitalisasi untuk merencanakan intervensi yang efektif. Saran bagi penelitian selanjutnya diharapkan untuk meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi mekanisme koping pada anak prasekolah saat menjalani hospitalisasi.Item GAMBARAN PELAKSANAAN SEFT (SPIRITUAL EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUE) TERHADAP TEKANAN DARAH PENDERITA HIPERTENSI(2009) ANISSA MARTIANA; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenHipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan salah satu faktor utama resiko kematian karena gangguan kardiovaskular yang mengakibatkan 20-50% dari seluruh kematian. Pengobatan farmakologi pada pasien hipertensi bisa menimbulkan efek samping yang berbahaya jika digunakan dalam jangka panjang, oleh karena itu diperlukan terapi komplementer yang salah satunya adalah SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique). Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran pelaksanaan SEFT terhadap perubahan tekanan darah pasien hipertensi. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Teknik sampling yang digunakan untuk responden dan terapis adalah purposive sampling sehingga didapatkan 30 responden sesuai dengan criteria dan 5 terapis SEFT yang telah bersertifikat. Penelitian ini dilakukan di kawasan Kota dan Kabupaten Bandung. Pengumpulan data dilakukan dengan lembar observasi. Analisa data dilakukan dengan analisis deskriptif persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir seluruhnya dari terapis melaksanakan SEFT sesuai prosedur dalam versi lengkap. Terdapat penurunan tekanan sistol 10-40 mmHg dan penurunan diastol 5-20 mmHg. Hampir seluruh responden memberikan kesan positif setelah diberi terapi SEFT. SEFT dapat dijadikan sebagai salah satu pilihan alternatif terapi komplementer. Perawat dapat mengaplikasikan SEFT sebagai intervensi keperawatan namun harus dengan izin dan observasi dokter.Item GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN ORANG TUA ANAK AUTISME SEBELUM DAN SETELAH PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN DI SLB-C KOTA BANDUNG(2010) ANNISA LABERTHA; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenKecemasan adalah pengalaman subjektif mengenai ketegangan mental yang menggelisahkan sebagai reaksi umum dan ketidakmampuan menghadapi masalah atau adanya rasa aman. Kecemasan dapat dirasakan oleh siapapun termasuk orang tua yang memiliki anak autisme. Hal tersebut terjadi bisa disebabkan beberapa faktor salah satunya kurangnya pengetahuan orang tua tentang autisme. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan orang tua anak autisme sebelum dan setelah pemberian pendidikan kesehatan di SLB-C Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan metode pre-experimental dengan pendekatan one group pre-post test design. Pengambilan sampel menggunakan tekhnik purposive sampling dengan jumlah sampel 18 orang. Sebelum diberikan perlakuan berupa pemberian pendidikan kesehatan responden diberikan kuesioner yaitu Zung Self-Rating Anxiety Scale (ZSAS) yang berisi 20 butir pertanyaan untuk melihat tingkat kecemasan. Setelah diberikan pendidikan kesehatan responden diberikan kuesioner yang sama untuk melihat perubahan dari tingkat kecemasan. Adapun uji yang digunakan adalah uji Wilcoxon dengan level of significant 95% (α=0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tingkat kecemasan orang tua anak autisme sebelum dan setelah pemberian pendidikan kesehatan dengan pValue=0,046. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan pendidikan kesehatan dapat dijadikan salah satu media untuk menurunkan tingkat kecemasan orang tua anak autisme. Kata kunci: tingkat kecemasan, orang tua, autisme, pendidikan kesehatanItem Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Perilaku Seksual pada Anak Jalanan di Yayasan Rumah Singgah IABRI Bandung(2010) FUJI LESTARI; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenAnak jalanan dalam kehidupannya menghadapi berbagai permasalahan, antara lain masalah kesehatan, keselamatan jiwa, dan kriminalitas. Selain itu, terdapat permasalahan potensial lainnya seperti seks bebas. Sebagian besar permasalahan tersebut dialami oleh anak jalanan pada usia remaja, yaitu 13-19 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang melatarbelakangi perilaku seksual pada anak jalan di yayasan rumah singgah IABRI Bandung.Penelitian dirancang dengan metode deskriptif eksploratif dan melibatkan anak jalanan usia 15-19 tahun. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel 30 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara semi terstruktur.Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang paling banyak dipilih oleh responden dalam melatarbelakangi perilaku seksual pada responden yaitu media massa 28%, teman 24%, lingkungan 18%, dorongan biologis 15%, ajakan dari pasangan 11%, kurangnya kontrol orang tua 4%. Oleh karena itu diharapkan pihak yayasan dapat memberikan bimbingan kepada anak jalanan dalam mempergunakan perkembangan teknologi untuk hal-hal yang positif dan bagi perawat komunitas bekerjasama dengan dinas sosial dapat mengadakan kegiatan yang bisa memotivasi anak jalanan seperti lomba kesenian dan olahraga, sehingga pikiran mereka bisa teralihkan dari aktivitas seksual.Item Dukungan Sosial Terhadap Orangtua Dengan Anak Kanker di Rumah Cinta Kanker Bandung(2011) FADHILAH SYARIFUDDIN; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenABSTRAK Anak dengan penyakit kanker akan menghadapi tantangan yang berbeda dalam kesehariannya dibandingkan anak sehat pada umumnya. Kanker yang dialami oleh anak tidak hanya memberikan pengaruh kepada dirinya tetapi juga keluarga terutama orangtua. Depresi dan putus asa dirasakan orangtua selama fase pengobatan anak dikarenakan ketidakpastian pengobatan, sehingga dukungan sosial dibutuhkan untuk mengatasi masalah tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dukungan sosial terhadap orangtua dengan anak kanker di Rumah Cinta Kanker Bandung. Jenis penelitian menggunakan deskriptif kuantitatif. Penelitian dilakukan selama 30 hari di Rumah Cinta Kanker Bandung menggunakan metode accidental sampling didapatkan 35 responden. Penelitian ini menggunakan kuesioner yang terdiri dari 29 pertanyaan dengan nilai validitas r = 0,444 dan α cronbach 0,70. Data yang terkumpul dianalisis dengan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukan sebagian besar orangtua mendapatkan dukungan sosial sebanyak 54,3% dimana dukungan emosional sebanyak 51,4%, dukungan penghargaan 51,4%, dukungan instrumental 57,1%, dan dukungan informasi 51,4%. Dukungan instrumental menjadi persentasi tertinggi yang didapatkan orangtua sehingga penting bagi tenaga kesehatan dan rumah cinta untuk lebih berinteraksi kepada keluarga anak kanker dengan memberikan dukungan yang dibutuhkan orangtua. Kata kunci : Kanker anak, dukungan sosial, orang tua, keluarga dengan kanker, Kepustakaan : 67, 1994-2012Item Gambaran Gaya Hidup Sehat pada Remaja di SEkolah Menengah Atas BPI 2 Bandung(2011) YUNNISA RAMDHANI; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenLife today are increasingly sophisticated and modern to bring a shift in the behavior of human life. Lifestyle or unhealthy behaviors become the cause of the worsening human health. It takes way of a healthy lifestyle to stay healthy both physically and psychologically. The influence of globalization in all areas resulted in changes in lifestyle. Teens who are experiencing the transition gain great influence. In addition the number of teenagers in the world and in Indonesia dominate the next generation. Purpose of this study to describe a healthy lifestyle among adolescents in SMA BPI 2 Bandung. This study was designed using descriptive method. The research sample totaled 230 students with total sampling technique. Data collection was conducted on May 19, 2015 by using a questionnaire. Based on the results of this research is that overall healthy lifestyle consisting of diet, sleep, exercise, harmful substances, and psychological conditions, shows that the majority of respondents included in the healthy category, 112 people (48.7%) and most other respondents were in the category of unhealthy 118 (51.3%). Advice, based on the results of the research, the provision of information on healthy lifestyles in adolescents need to be improved as a realization of the increase in healthy lifestyle behaviors in adolescents.Item Gambaran Kebutuhan Keluarga Terhadap Pelayanan Rumah Sakit di Ruang Intensif RSUP. Dr.Hasan Sadikin Bandungandung(2012) IWAN SUKMA R; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenPasien yang mengalami perawatan di ruang ICU merupakan suatu situasi krisis bagi pasien maupun keluarganya. Keluarga berperan dalam mendukung penyembuhan dan pemulihan pasien. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran kebutuhan keluarga terhadap pelayanan keperawatan di Ruang Intensif. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan populasi semua anggota keluarga yang anggota keluarganya di rawat di ruang intensif. Tehnik sample yang digunakan adalah proportionate stratified random sampling dengan jumlah sample sebanyak 67 orang. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kebutuhan keluarga di ruang intensif sebanyak 0,6% responden menyatakan kurang penting, 68,9% menyatakan penting dan 30,5% menyatakan sangat penting. Sebagian besar responden menyatakan bahwa kebutuhan keluarga di ruang intensif adalah penting sehingga perlu adanya evaluasi terhadap pelayanan yang saat ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan keluarga yang dirawat di ruang intensif.Item FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU KONSUMSI ZAT BESI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS RANCAEKEK(2012) LISDIAN WIDOWATI; Mira Trisyani Koeryaman; ErmiatiTingginya angka kematian Ibu di Indonesia sebagian besar didominasi oleh terjadinya perdarahan pada persalinan yang menjadi fatal jika terjadi pada ibu dengan anemia. Upaya pencegahan dengan pemberian tablet besi dan penyuluhan untuk memperbanyak makanan kaya zat besi telah dilakukan. Masih tingginya angka anemia menandakan upaya tersebut belum efektif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku konsumsi zat besi pada ibu hamil. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif melalui pendekatan survei analitik dengan desain cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Rancaekek pada bulan Mei sampai Juni 2017 pada 146 responden. Pengambilan data menggunakan kuisioner yang kemudian dianalisis menggunakan presentasi untuk data univariat dan uji Chi Square pada data birvariat. Hasil penelitian ini menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara variabel kepercayaan (p value = 0,003), dukungan keluarga (p value = 0,000), dan kelompok referensi (p value = 0,004) dengan perilaku konsumsi zat besi pada ibu hamil di Puskesmas Rancaekek. Perlu adanya upaya yang melibatkan faktor kepercayaan, dukungan keluarga, dan pengaruh kelompok referensi dalam meningkatkan konsumsi zat besi pada ibu hamil. Hal ini bisa dilakukan melalui pendidikan kesehatan baik pada ibu hamil maupun keluarga yang berkelanjutan dan termonitoring sehingga pengetauan ibu hamil dapat terevaluasi yang secara tidak langsung akan meningkatkan kepercayaan ibu. Konseling kesehatan ibu hamil melalui kader kesehatan dan kelas ibu hamil juga perlu dilakukan supaya meningkatkan peran kelompok referensi.Item Gambaran Pengetahuan dan Sikap Ibu dalam Pencegahan dan Penaggulangan Secara Dini Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Hegarmanah Jatinangor(2012-07-24) LINA MALIKHAH; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenPenelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya balita yang dirawat inap karena diare, padahal berbagai upaya telah dilakukan untuk menurunkan angka kejadian diare. Pengetahuan dan sikap dalam penelitian ini adalah segala sesuatu yang diketahui serta suatu respon ibu yang memiliki balita tentang pencegahan dan penanggulangan diare. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap ibu dalam pencegahan dan penanggulangan secara dini kejadian diare pada balita. Jenis penelitian ini adalah metode deskriptif dengan menggunakan proportionate stratified random sampling. Instrumen penelitian dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada 88 ibu yang memiliki balita di setiap RW Desa Hegarmanah Jatinangor. Hasil penelitian menggambarkan bahwa dari 88 ibu, lebih dari setengah yakni 53 (60,23%) ibu memiliki pengetahuan baik serta lebih dari setengah yakni 47 (53,41%) ibu memiliki sikap yang favorable (mendukung) terhadap pencegahan dan penanggulangan secara dini kejadian diare pada balita di Desa Hegarmanah Jatinangor. Berdasarkan hasil penelitian, penulis menyarankan bagi puskesmas Jatinangor untuk merancang program penyuluhan khususnya tentang penanggulangan diare secara berkala serta cara pemberian atau penyampaian informasi yang sesuai dengan tingkat pendidikan ibu. Kata kunci: diare, ibu yang memiliki balita, penanggulangan diare, pencegahan diare, pengetahuan, dan sikap.Item Gambaran Dukungan Keluarga Terhadap Pemanfaatan Posbindu di Kelurahan Karasak Kota Bandung(2012-07-27) ALNIDI SAFARACH BR; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenABSTRAK Dukungan keluarga merupakan suatu proses yang terjadi sepanjang hidup dimana didalamnya terdapat sebuah informasi, saran, bantuan nyata dan sikap yang diberikan oleh keluarga dan orang terdekat. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana dukungan keluarga yang diberikan kepada lansia di Kelurahan Karasak Kota Bandung. Desain dari penelitian ini adalah deskriptif kuantitaif dengan metode purposive sampling, jumlah sampel sebanyak 77 orang. Pengumpulan data dilakukan menggunakan instrumen berupa kuesioner. Analisa data menggunakan persentase. Dari pengumpulan data tersebut didapatkan hasil bahwa lebih dari setengah responden (53,2%) memiliki dukungan keluarga yang tidak mendukung, lebih dari setengah responden (58,4%) memiliki dukungan emosional yang tidak mendukung, lebih dari setengah responden (59,7%) memiliki dukungan penghargaan yang mendukung, lebih dari setengah responden (81,8%) memiliki dukungan informasi yang tidak mendukung, lebih dari setengah responden (53,2%) memiliki dukungan instrumental yang mendukung, lebih dari setengah responden (66,2%) memiliki dukungan jaringan yang tidak mendukung. Penelitian ini diharapkan dapat memberi data aktual kepada petugas posbindu untuk memperbaiki dukungan keluarga dalam kegunaannya. Kata kunci : dukungan keluarga, lansia, posbindu ABSTRACT Family support is a process that occurs throughout life in which there are an information, advice, real help and attitude provided by the family and thepeople nearby. This study aimed to describe how the support provided to elderlyfamilies in the Karasak village, Bandung. The design of this research is descriptive quantitative method usingpurposive sampling, technique sample number as many as 77 people. The datawas collected using a questionnaire instrument. Data were analized usingpresentage. Of the data collection showed that almost more then half of therespondents (55.84%) had family support that do not support, almost more thenhalf of the respondents (58.44%) have the emotional support that supports, almostmore then half of the respondents (69.94%) have the esteem support that support,almost more then half of the respondents (57.14%) had the informational supportthat supports, almost more then half of the respondents (53.25%) hadinstrumental support that does not support, almost more then half of therespondents (55.84%) have a network support that does not support. The study is expected to provide actual data to the officer elderly healthcare to improve the usefulness of family support. Keywords: family support, elderly, elderly health careItem Gambaran Sanitasi Rumah pada keluarga yang Memiliki Balita sebagai Upaya Pencegahan ISPA di Desa Cisempur Wilayah Kerja Puskesmas Jatinangor(2012-07-27) META RATNA GUMILAR; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenABSTRAK Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Puskesmas Jatinangor merupakan penyakit nomor satu dari sepuluh besar penyakit yang sering terjadi di unit rawat jalan. Keadaan lingkungan merupakan salah satu hal yang menyebabkan terjadinya ISPA (Depkes RI, 2002). Desa Cisempur menempati urutan tertinggi insiden ISPA pada balita tahun 2010 dengan keadaan lingkungan di luar rumah yang penuh polusi industri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran sanitasi rumah pada keluarga yang memiliki balita sebagai upaya pencegahan ISPA di Desa Cisempur. Jenis penelitian adalah deskriptif menggunakan teknik sampling insidental dan instrumen observasi. Analisis menggunakan skor rata-rata (mean) responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 85 responden, sebagian besar responden (51,8%) memiliki sanitasi rumah baik dan hampir sebagian (48,2%) memiliki sanitasi rumah kurang baik. Hanya subvariabel kelembaban yang termasuk kategori baik. Sedangkan subvariabel ventilasi, kepadatan hunian, penerangan alami, dan pengelolaan asap/uap hasil memasak termasuk kategori kurang baik. Disarankan kepada Puskesmas Jatinangor untuk mengadakan program penyuluhan tentang sanitasi rumah yang baik untuk pencegahan penyakit ISPA dengan perawat berperan sebagai pelaksana kesehatan dan pemberi penyuluhan (pendidik). Pada masyarakat disarankan untuk memodifikasi lingkungan rumahnya. Kata Kunci : sanitasi rumah, keluarga, balita, pencegahan ISPA Kepustakaan : 33, 1989 – 2011Item GAMBARAN FAKTOR MOTIVASI PERAWAT DALAM MELAKSANAKAN PENGKAJIAN DI BANGSAL BEDAH UMUM ANTURIUM DAN AGLONEMA RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DR. HASAN SADIKIN BANDUNG(2012-07-27) FARAH ATIQA ADYANI; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenABSTRAK Perbedaan kualitas pengkajian setiap perawat disebabkan oleh perbedaan faktor motivasi yang terdapat dalam diri perawat. Menurut McClelland, motivasi terdiri atas kebutuhan berkuasa (need for power), prestasi (need for achievement), dan hubungan (need for affiliation). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi gambaran faktor motivasi perawat dalam melaksanakan pengkajian di Bangsal Bedah Umum Anturium dan Aglonema Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan teknik sampel yang digunakan Total Sampling dan instrumen modifikasi untuk pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari total 39 responden, sebanyak 56,4% memiliki motivasi kebutuhan berprestasi, 41,0 % responden memiliki motivasi kebutuhan hubungan, dan 2,6 % responden memiliki motivasi kebutuhan berkuasa. Disarankan bagi kepala ruangan untuk mengikutsertakan perawat dalam Mengikutsertakan perawat dalam penyusunan standar pelaksanaan pengkajian yang sesuai dengan kondisi saat ini, Mendorong perawat untuk terus belajar dengan mengikutsertakan perawat dalam berbagai seminar atau pelatihan terkait pengkajian guna meningkatkan kemampuan dan menambah pengetahuan perawat Penyediaan sarana dan prasarana penunjang pelaksanaan pengkajian untuk mengakomodasi peningkatan keterampilan perawat. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan mampu mengidentifikasi lebih dalam mengenai faktor motivasi perawat. Kata Kunci : pengkajian, motivasi, kebutuhan berkuasa, kebutuhan prestasi, kebutuhan hubungan Kepustakaan : 40, 1996 - 2011Item GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS PASUNDAN KOTA BANDUNG(2012-07-27) EVANNY INDAH M; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenABSTRAK Kepuasan terhadap pelayanan jasa kesehatan merupakan evaluasi subjektif terhadap kesesuaian antara harapan dan kenyataan (pengalaman) dalam pelayanan kesehatan. Pasien puas jika apa yang didapatkannya melebihi harapannya. Puskesmas Pasundan merupakan puskesmas perkotaan dengan prediket ISO. Namun dalam pelayanannya masih ada keluhan dari pasien yang terdata dari tahun 2008 sampai dengan 2012 Bulan Januari. Dari tahun 2009 sampai dengan 2011 terjadi penurunan pengunjung. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan di Puskesmas Pasundan Kota Bandung, sehingga dapat diketahui unsur yang dipertahankan dan diperbaiki oleh puskesmas dan puskesmas dapat lebih meningkatkan kualitas pelayanannya. Jenis penelitian ini kuantitatif dengan metode deskriptif. Variabel penelitian adalah kepuasan dengan subvariabel bukti langsung, kehandalan. ketanggapan, jaminan, dan empati. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling, dari populasi sebanyak rata-rata 6.840 orang tiap bulannya, diambil 378 orang sebagai sampel. Penelitian diadakan pada Bulan Juni 2012 di Puskesmas Pasundan. Hasil Penelitian dianalisis dengan membandingkan harapan dan pengalaman yang menggambarkan tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan dalam aspek bukti langsung 88,33%, kehandalan 84,54%, ketanggapan 88.04%, jaminan 88,22%, dan empati 86,59%. Tingkat kepuasan secara keseluruhan, 87,27% dikategorikan tidak puas, karena skor pengalaman lebih rendah dari skor harapan. Dari hasil analisis diagram kartesius, disarankan agar puskesmas melakukan perbaikan pada aspek kehandalan dan empati sehingga pelayanan bisa sesuai dengan harapan pasien. Kata Kunci : Tingkat Kepuasan, Pelayanan Kesehatan, Puskesmas ABSTRACT Satisfaction concerning health service is type of sensation or subjective evaluation of compatibility between expectation and reality (the experience) abouthealth service. A patient got satisfaction if what he or she found out is exceedinghis or her expectation. Puskesmas Pasundan is urban clinic in ISO predicate. Yet,there are complaints of encoded patients from 2008 to January 2012. From 2009to 2011, the decline of visitor was taking place. The aim of the research is toobserve view of patient satisfaction concerning health service in PuskesmasPasundan, Bandung City, there by detecting elements to be maintained andimproved by the Puskesmas. The research is of quantitative type by descriptive method. The researchvariables are satisfaction and direct proof subvariable, reliability,responsiveness, guaranty, and empathy. The sampling is making use of purposivesampling method, of population at the rate of, on average, 6,840 respondents permonth, of which 378 were adopted for sample. The research was conducted onJune 2012 in Puskesmas Pasundan. The results of the research were put in analysis by comparing expectationand experience representing the degree of patient satisfaction concerning healthservice in aspects of tangibles, reliability, responsiveness, assurance, andempathy are of 88.33%, 84.54%, 88.04%, 88.22%, and 86.59%, respectively.Dimension of 87.27% for the whole satisfaction is categorized as unsatisfied, asexperience have lower score than expectation have. Both aspects of reliability andempathy had having improvement priorities in terms of Cartesians diagramanalyse.Keywords: Satisfaction Level, Health Service, Public HealthItem GAMBARAN UPAYA KELUARGA DALAM P ERLINDUNGAN KHUSUS DIARE PADA BALITA DI DESA CIPACING KECAMATAN JATINANGOR(2012-07-27) ANNISA FITRIA A; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenABSTRAK Diare merupakan suatu gejala yang terjadi karena kelainan dalam proses pencernaan, penyerapan dan sekresi di dalam saluran pencernaan seseorang dan lebih sering terjadi pada balita (Wong, 2008). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran upaya perlindungan khusus diare yang dilakukan oleh keluarga balita. Penelitian ini disusun secara deskriptif kuantitatif dengan menggunakan angket atau kuisioner. Kuisoner tersebut telah diujikan terlebih dahulu di Desa Hegarmanah Kecamatan Jatinangor dengan nilai reliabilitas 0,82. Kemudian kuisioner tersebut diberikan pada 91 responden yang telah ditentukan secara simple random sampling di Desa Cipacing Kecamatan Jatinangor. Analisa data di interpretasikan kedalam bentuk persentase baik dan kurang baik dalam melakukan pencegahan primer diare. Hasil penelitian ini adalah 80,2% baik dan 19,8% kurang baik dalam melakukan perlindungan khusus diare pada balita di Desa Cipacing dengan rincian 33% kurang baik, 67% baik dalam menjaga sanitasi tempat pembuangan kotoran (tinja) balita, 27,5% kurang baik dan 72,5% baik dalam menjaga sanitasi makanan dan minuman balita. Sedangkan untuk upaya kebersihan diri dalam mencuci tangan, 59,3% baik dan 40,7% kurang baik. Penelitian ini menunjukan bahwa meskipun pencegahan primer sudah dilakukan dengan baik namun angka kejadian diare pada balita belum bisa diturunkan, karena diare merupakan penyakit yang disebabkan banyak faktor maka dibutuhkan peran aktif setiap anggota keluarga, masyarakat dan petugas kesehatan agar masalah diare bisa diatasi dengan optimal. Kata kunci : keluarga, pencegahan primer, diare, balitaItem HUBUNGAN FAKTOR - FAKTOR RISIKO PENYEBAB TERJADINYA FLEBITIS DENGAN KEJADIAN FLEBITIS PADA PASIEN DEWASA DI RUANG PERAWATAN RSUD MAJALAYA(2012-07-30) DEYA PRASTIKA; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenABSTRAK Flebitis merupakan salah satu infeksi nosokomial yang sering terjadi di rumah sakit. Ditandai dengan inflamasi vena yang disebabkan oleh iritasi kimia, mekanik maupun bakteri. Hal ini ditunjukkan dengan adanya daerah yang merah, nyeri dan pembengkakan di daerah penusukan atau sepanjang vena. Insiden flebitis dipengaruhi oleh faktor- faktor risiko. Angka kejadian flebitis di RSUD Majalaya pada tahun 2009 – 2011 masih tetap di atas angka standar yang dikeluarkan oleh kementrian kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor risiko penyebab terjadinya flebitis dengan kejadian flebitis pada pasien dewasa di ruang perawatan RSUD Majalaya. Penelitian ini bersifat deskriftif korelasional. Teknik sampling menggunakan Simple Random Sampling. sampel yang diteliti sebanyak 90 responden. Metode pengumpulan data dengan menggunakan lembar observasi yang telah dilakukan uji validitas isi oleh ahli. Teknik analisa data menggunakan perhitungan presentase dan untuk menganalisa hubungan menggunakan chi square dan koefisien kontingensi untuk mengetahui besarnya keeratan hubungan antar variabel. Data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi beserta pembahasanya. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor- faktor risiko yang memiliki hubungan yang bermakna dengan kejadian flebitis di ruang perawatan RSUD Majalaya adalah faktor tindakan pemasangan infus, usia pasien dan status gizi pasien. Sedangkan untuk faktor jenis cairan tidak memiliki hubungan yang bermakna. Saran yang dikemukakan antara lain perlu diadakan evaluasi terhadap tindakan yang dilakukan oleh perawat, perawat mengobservasi pasien yang dipasang infus terutama pada pasien dengan status gizi dan usia yang berisiko serta pada pasien dengan penyakit respirasi dan kardiovaskular, memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien yang dipasang infus agar mengurangi risiko.Item Gambaran Keluhan-Keluhan Akibat Penggunaan Alat Kontrasepsi IUD Di Wilayah Kerja Puskesmas Sukajadi Kota Bandung(2012-07-30) INTAN RIYADHUL Z; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenABSTRAK IUD merupakan metode kontrasepsi jangka panjang yang dapat digunakan hingga waktu 8 tahun dan memiliki tingkat efektivitas tinggi (97 – 99 %) sebagai salah satu metode antisipasi laju pertumbuhan penduduk yang sangat cepat. Namun pada tahun 2011 prosentase penggunaan IUD masih menempati peringkat ketiga di Indonesia. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran keluhan – keluhan akibat penggunaan alat kontrasepsi IUD. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif. Teknik pengambilan sampel secara total sampling yaitu sebanyak 65 responden yang merupakan akseptor IUD di wilayah kerja Puskesmas Sukajadi Kota Bandung. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner dengan skala likert. Data dianalisis dengan Analisa data univariat yaitu berdasarkan nilai median dan diprosentasekan. Pada penelitian ini didapatkan prosentase akseptor yang mengeluhkan perubahan siklus menstruasi sebanyak 3 akseptor (4.62%), peningkatan jumlah darah menstruasi 28 akseptor (43.08%), spooting 18 akseptor (27.69%), dismenore 13 akseptor (20.00%), gangguan hubungan seksual akseptor (23.08%), leukorea 29 akseptor (44.62%) dan perubahan tekanan darah 49 akseptor (75.38%). Keluhan yang paling banyak dikeluhkan oleh sebagian besar akseptor IUD adalah keluhan peningkatan jumlah darah menstruasi, tekanan darah, dan kejadian leukorea. Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber informasi untuk menurunkan angka kejadian drop-out IUD.Item GAMBARAN TINGKAT STRES PADA MAHASISWA PROGRAM A 2011 SEMESTER II FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS PADJADJARAN(2012-07-30) TIARA RACHMAWATI; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenABSTRAK Masa transisi seorang siswa SMA menjadi mahasiswa baru menjadi beban dan penyebab stres bagi remaja. Mahasiswa memasuki tahap remaja akhir dan menjalani tahap kebingungan identitas serta mulai beradaptasi untuk persiapan akhir memasuki peran dewasa. Pada tahap ini remaja sangat rentan mengalami stres karena permasalahan baru yang tidak pernah dialami sebelumnya. Pada semester II mahasiswa dituntut untuk memperbaiki nilai dan menjalani mata kuliah yang lebih rumit dibandingkan semester sebelumnya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang bertujuan untuk menggambarkan bagaimana tingkat stres yang dialami mahasiswa pada semester II di Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran. Pengumpulan data dilakukan menggunakan instrumen Hass/Col yang dikembangkan oleh Sarafino (1998) kepada 112 mahasiswa yang bersedia menjadi responden. Dari pengumpulan data tersebut didapatkan hasil bahwa sebagian besar dari responden yaitu 85 responden (75,89%) mempunyai tingkat stres ringan, sebanyak 21 responden (18,75%) merasa biasa-biasa saja, dan sisanya sebanyak 6 responden (5,36%) mempunyai tingkat stres sedang. Dari penelitian ini diharapkan dapat memberi data aktual kepada institusi untuk mencanangkan program pengkajian psikologis dini dalam rangka menurunkan tingkat stres pada mahasiswa khususnya bagi mahasiswa semester II di Fakultas Ilmu Keperawatan. Kata kunci : tingkat stres, mahasiswa program A 2011, FIK Unpad, ABSTRACTThe transition era of senior high school students becoming college students is beingstressor for teenagers. Students college at the end stage adolescences passedconfusing identity level and obtained stressed because new problems. In the secondsemester, they were demanded to repair their latest scores. This research aimed to describe how stressed level experienced by the students ofUniversitas Padjadjaran’s Faculty of Nursing. The data was collected by doing theHass/col instrument (Sarafino, 1998) to 112 students. The result showed that almost of them were 75,89% including to mild stress, 18,75%were normal level (21 respondents), and 5,36% were average stress (6 respondents). This research was expected to give data for institutions to make a planning ofpsychological assessment which decreasing stress level of students.Keywords: Stress level, Students College, Faculty of Nursing UniversitasPadjadjaran.Item HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP SISWA DALAM PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMAN 1 MARGAHAYU(2012-07-30) NISA MAOLINDA; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenABSTRAK Kurangnya pengetahuan dan bimbingan tentang kesehatan reproduksi remaja akan menyebabkan terjadinya penyimpangan perilaku seksual. Pendidikan kesehatan reproduksi menjadi sebuah sarana yang tepat sebagai upaya promotif dan preventif dalam peningkatan pengetahuan dan sikap terhadap pembentukan moral remaja.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan pengetahuan dengan sikap siswa dalam pendidikan kesehatan reproduksi remaja di SMAN 1 Margahayu. Jenis penelitian kuantitatif dengan metode korelasi. Teknik pengambilan sampel menggunakan stratified random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 300 siswa yang tersebar dari kelas VII-IX. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan diolah serta dianalisa menggunakan uji statistik Spearman. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa dengan tingkat signifikansi α = 5% diperoleh t hitung (3,616 ) > dari t tabel (1,968), sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan sikap siswa dalam pendidikan kesehatan reproduksi remaja dengan keeratan hubungan tersebut adalah rendah tapi pasti. Saran dari penelitian ini diharapkan sekolah, puskesmas, dan lintas sektoral yang berkaitan mampu meningkatkan pelaksanaan pendidikan kesehatan reproduksi menjadi agenda bulanan yang rutin dilaksanakan ke sekolah-sekolah. Pokok materi utama yang harus lebih ditingkatkan adalah hal-hal yang berhubungan dengan HIV/AIDS. Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Pendidikan Kesehatan Reproduksi RemajaItem HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN KUALITAS TIDUR PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS JATINANGOR KABUPATEN SUMEDANG(2012-07-30) DEWI KOMALASARI; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenABSTRAK Wanita hamil yang telah memasuki usia kandungan trimester III mengalami gangguan tidur yang biasanya dipengaruhi oleh rasa cemas ibu terhadap kehamilannya yang sudah mendekati proses untuk melahirkan. Tujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat kecemasan dengan kualitas tidur ibu hamil trimester III di Puskesmas Jatinangor Kabupaten Sumedang. Populasi penelitian ini adalah ibu hamil trimester III dengan jumlah sampel 54 orang. Rancangan penelitian menggunakan metode deskriptif korelasional, yaitu mempelajari korelasi antara variabel tingkat kecemasan dengan variabel kualitas tidur. Instrumen penelitian terdiri dari kuesioner Z-SAS untuk mengukur tingkat kecemasan dan PSQI untuk mengukur kualitas tidur. Analisa korelasi yang digunakan yaitu menggunakan rumus chi-square. Hasil analisis menunjukan bahwa 63% menunjukan tingkat kecemasan normal dan 72,2% menunjukan kualitas tidur buruk. Hasil analisis didapatkan adanya hubungan antara tingkat kecemasan dengan kualitas tidur ibu hamil trimester III. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukan adanya hubungan antara tingkat kecemasan dengan kualitas tidur ibu hamil. Kata kunci: Tingkat Kecemasan, Kualitas Tidur, Kehamilan Trimester III ABSTRACT Pregnant women who have entered the age of third trimester often have sleep disorder that is usually influenced by the anxiety of pregnant mothers who have approached the process of giving birth. It is to determine the relationship between the levels of anxiety with the sleep quality of third trimester pregnant women in the public health center of Jatinangor, Sumedang District. The research population is third trimester pregnant women with a sample of 54 people. The design of research is using correlational descriptive method, with the aim of studying the correlation between anxiety level variables with the variable quality of sleep. Correlation analysis used the chi-square formula. Research instruments consisted of Z-SAS questionnaires to measure the levels of anxiety and the PSQI to measure the quality of sleep. The analysis showed that 63% showed normal levels of anxiety and 72.2% showed poor sleep quality. The analysis found an association between the levels of anxiety with the sleep quality of third trimester pregnant women. The conclusion from this study showed an association between anxiety levels of pregnant women with sleep quality. Key words: Anxiety Levels, Sleep Quality, Third Trimester PregnancyItem GAMBARAN KOMPONEN HARGA DIRI PADA REMAJA YANG MENGALAMI OBESITAS DI SMPN 1 PAMEUNGPEUK(2012-07-30) AJENG TRY PUJILESTARI S; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenABSTRAK Masa remaja adalah masa yang sangat menyenangkan, tetapi merupakan masa yang sulit karena pada masa remaja ini merupakan masa transisi atau masa peralihan dari kanak-kanak menjadi masa dewasa. Ciri utama pada masa remaja, ditandai dengan adanya berbagai perubahan. Berbagai perubahan yang terjadi pada remaja baik secara fisik, psikologis dan sosial akan saling berpengaruh antara satu dengan lainnya. Salah satu bentuk ketidaknormalan fisik yang bisa menjadi masalah pada remaja adalah obesitas atau kegemukan. Obesit as adalah kondi si adanya berat badan mel ebihi berat badan normal dan kelebihan lemak tubuh sehingga berat badan jauh di atas normal. Hal tersebut dapat mempengaruhi harga diri seseorang. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui gambaran komponen harga diri pada remaja yang mengalami obesitas di SMPN 1 Pameungpeuk. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan jumlah responden 39 orang. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dengan skala likert untuk variabel harga diri. Analisa data berupa analisis univariat dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukan remaja obesitas yang memiliki gambaran harga diri feeling of belonging rendah sebanyak 23 orang ( 58,97%) dan remaja obesitas yang memiliki gambaran harga diri feeling of belonging sedang sebanyak 16 orang (41,03%), Remaja yang mengalami obesitas yang memiliki gambaran harga diri feeling of competence rendah yaitu sebanyak 22 orang (56,41%) dan remaja yang mengalami obesitas yang memiliki gambaran harga diri feeling of competence sedang sebanyak 17 orang (43,59%). Remaja yang mengalami obesitas yang memiliki gambaran harga diri feeling of worth rendah yaitu sebanyak 31 orang (79,49%) dan remaja yang mengalami obesitas yang memiliki gambaran harga diri feeling of worth sedang sebanyak 8 orang (20,51%). Berdasarkan penelitian diharapkan bagi pihak pengajar khususnya guru BK di SMPN 1 Pameungpeuk dapat membantu remaja mengatasi masalah-masalah psikologis yang ditimbulkan akibat obesitas serta seperti menumbuhkan rasa percaya diri dengan cara memberikan motivasi positif atau dukungan setiap kegiatan apa yang dia lakukan yang sifatnya positf baik dibidang akademik maupun non akademik.