S1 - Sarjana
Permanent URI for this community
Browse
Browsing S1 - Sarjana by Title
Now showing 1 - 20 of 6163
Results Per Page
Sort Options
Item A mini-ethnography of honey gathering: The practice and its contribution to livelihood systems in rural areas(2023-12-06) MUHAMMAD FALAH FAJARI; Budhi Gunawan; Tidak ada Data DosenAs part of the people`s culture, the livelihood system, various community groups in Indonesia have been practicing stinging bees honey-gathering. Many studies have reported such activities quite widely. In the context of honey-gathering activities and somewhat different from other reports, this study describes the activities of collecting honey produced by stingless bees (Tetragonula sp.) practiced by honey collectors in Sumedang Regency, West Java. The study applied the mini ethnography method to study the honey collection and its economic system, practiced by six groups of honey collectors, by conducting participant observation and in-depth interviews. The description of study results includes knowledge systems, honey-gathering practices, social relations among the collectors, collected honey utilization, and honey-gathering practices in the context of the rural economy. This study suggests that as part of the community`s livelihood system, the stingless bee honey gathering generates a significant income for honey collectors and to some extent contributes to the livelihood system in rural areas.Item ABSTRAK Penelitian ini berjudul Penerapan Teknik Parenting dalam Pengasuhan Anak (Studi Deskriptif Kepada Orang tua yang telah Mengkuti Pelatihan Teknik Parenting di Lembaga Rumah Bandung). Peneliti(2016-06-20) MUTIARA SUCI ERLANTI; Nandang Mulyana; Hery WibowoABSTRAK Penelitian ini berjudul “Penerapan Teknik Parenting dalam Pengasuhan Anak (Studi Deskriptif Kepada Orang tua yang telah Mengkuti Pelatihan Teknik Parenting di Lembaga Rumah Bandung). Penelitian ini mendeskripsikan masalah terjadinya perlakuan salah dalam pengasuhan anak. Perlakuan salah yang terjadi dalam pengasuhan ini disebabkan oleh pola pengasuhan yang kurang tepat. Setiap orang tua memiliki pola pengasuhan yang berbeda-beda sesuai dengan latar belakang pengasuhan yang didapat sebeelumnya. Teknik Parenting yang dilatihkan oleh Lembaga Rumah Parenting dapat menjadi sistem sumber dan salah satu alternative solusi bagi orang tua yang memiliki hambatan dalam mengasuh anak atau ingin meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mengenai pengasuhan anak. Teknik parenting yang mencangkup discipline, monitoring, reward, everyday routines, dan pre-arming ini terdapat pula dalam teknik parenting milik Lembaga Rumah Parenting Bandung. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitan studi deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi non partisipasi, dan studi dokumentasi. Informan dalam penelitian ini berjumlah enam orang yang terdiri dari lima orang tua yang telah mengikuti pelatihan di Lembaga rumah Parenting dan ketua Lembaga Rumah Parenting Bandung. Berdasarkan hasil penelitian, orang tua yang telah mengikuti pelatihan teknik parenting di Lembaga Rumah Parenting Bandung mengalami perubahan positif dari aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan. Orang tua yang telah mengikuti pelatihan menerapkan teknik parenting dalam mengasuh anak-anak sesuai dengan kondisi dan hambatan yang dihadapi dala mengasuh anak. Kesimpulan yang didapat melalui serangkaian proses penelitian adalah teknik parenting yang dilatihkan oleh Lembaga Rumah Parenting Bandung sudah sesuai dengan teknik parenting yang dikemukakan oleh ahli. Penerapan teknik parenting ini pun berdampak memberikan perubahan positif dari aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan sehingga orang tua dapat menerapakan pengasuhan yang benar kepada anak-anak. Peneliti juga memberikan saran sesuai dengan hasil temuan dan potensi yang dimiliki oleh Lembaga Rumah Parenting Bandung. Peneliti memberikan saran berupa upaya pemantauan dan mengevaluasi bagaimana penerapan teknik parenting oleh peserta pelatihan melalui sebuah program yang bernama “Monitoring dan Evaluasi”. Kata Kunci : Perlakuan Salah pada Anak, Pengasuhan Anak, Teknik Parenting, Lembaga Rumah Parenting BandungItem Adaptasi Anggota Persadaan Mahasiswa Karo Unpad (Permakan) ke dalam Lingkungan Sunda di Jatinangor(2014-10-16) BIMO SUNDSVALL G; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenPenelitian ini membahas mengenai bagaimana proses adaptasi anggota Permakan, selaku mahasiswa perantau, ke dalam lingkungan Sunda di Jatinangor. Penelitian ini merujuk pada bentuk komunikasi yang terjalin selama berlangsungnya proses adaptasi tersebut. Bentuk komunikasi ini terbagi dua, yaitu komunikasi verbal dan non verbal. Semua bentuk komunikasi ini dilihat dari kegiatan mereka sehari-hari ketika mereka berinteraksi dengan warga Jatinangor dan juga sesama anggota Permakan sendiri. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Tujuan pendekatan penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai proses adaptasi tersebut secara mendalam dan terperinci dari sampel perorangan anggota Permakan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan pengumpulan data sekunder. Subjek penelitian adalah anggota Permakan yang telah memegang predikat sebagai pengurus lebih dari satu tahun dan aktif dalam setiap agenda kegiatan yang dilaksanakan oleh Permakan. Selain itu, sampel diambil masing-masing satu dari setiap merga besar yang ada di Karo, yaitu Karo-karo, Sembiring, Tarigan, Perangin-angin, dan Ginting. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa anggota Permakan mengalami refinement tingkah laku. Refinement ini merupakan bentuk tingkah laku yang lebih halus dari sebelumnya. Hal ini terjadi dilakukan untuk dapat berbaur di tengah lingkungan Sunda di Jatinangor yang memiliki kultur yang lebih halus dan lebih lembut. Perubahan tingkah laku ini terjadi akibat adanya beberapa complain dari orang Sunda itu sendiri. Dalam prosesnya, anggota Permakan mengalami berbagai hambatan, baik itu yang terlihat oleh kasat mata (above waterline), dan juga yang tidak tidak terlihat kasat mata (under waterline). Beberapa hambatan ini dapat diatasi oleh anggota Permakan, namun ada beberapa juga yang tidak menemukan solusi.Item Adaptasi Budaya Orang Jawa di Bandung dengan Kebudayaan Dominan Sunda (Studi kasus kemampuan berbahasa Sunda Orang Jawa di Babakan Cintawargi Kelurahan Pasirkaliki, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung)(2016-09-27) MOHAMAD IQBAL SYAKIR; Budi Rajab; Tidak ada Data DosenIntisari Penelitian ini membahas mengenai bagaimana Orang Jawa mengadaptasikan diri pada kebudayaan dominan sunda. Studi kasus pada Orang Jawa di Babakan cintawargi, Kelurahan Pasirkaliki, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung. Penelitian ini terinspirasi dari penelitian Edward Bruner (1976) yang menyatakan bahwa Bandung memiliki kebudayaan dominan. Kota yang memiliki kebudayaan dominan akan membuat pendatang mengadaptasikan diri pada kebudayaan dominan sunda. Penelitian ini menggunakan pendekatan antropologi dengan metode kualitatif, mendeskripsikan informan dengan instrumen life profile history. Pertanyaan penelitian ini adalah bagaimana orang Jawa di Babakan cintawargi beradaptasi pada kebudayaan dominan sunda. terdapat satu aspek yang menjadi dasar peneliti untuk melihat proses adaptasi. Aspek tersebut adalah kemampuan berbahasa. Hasil Penelitian menunjukan bahwa kebudayaan dominan sunda masih berlaku dan orang Jawa di Babakan cintawargi melakukan adaptasi. Dalam upaya adaptasi tersebut, terdapat langkah yang berbeda yang dilakukan oleh orang Jawa tersebut. Langkah adaptasi tersebut dibedakan oleh faktor status seseorang, lingkungan dan intensitas berkomunikasi. kata kunci : Adaptasi, Adaptasi budaya, kemampuan berbahasa, orang Sunda, orang JawaItem Adaptasi Kebijakan Luar Negeri Australia terhadap Pencari Suaka Tahun 2012-2013(2018-07-27) HILMYANDA FADHILA; Chandra Purnama; Tidak ada Data DosenAustralia merupakan salah satu negara yang menghadapi masalah tingginya pencari suaka. Pada tahun 2012-2013 terlihat Australia memberikan respon melalui kebijakan-kebijakannya seperti offshore processing, offshore resettlement, dan operation sovereign border. Kebijakan-kebijakan tersebut diambil pemerintah Australia sebagai akibat dari perubahan eksternal dan internal Australia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana bentuk adaptasi yang dilakukan oleh pemerintah Australia terhadap perubahan internal dan eksternal tesebut. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah perspektif adaptasi, yaitu melihat respon Australia terhadap perubahan penting dalam hal personil politik, politik, dan sosio ekonomi internal dan eksternalnya. Selanjutnya peneliti akan mengkonfirmasi karakteristik yang membentuk pola adaptasi yaitu, kebijakan untuk mengakomodir atribut internal, terdapatnya tawar-menawar dalam hal non esensial, kecenderungan melawan protocol yang ada, terdapatnya pembentukan aliansi sementara, public mendikte kebijakan luar negeri, terdapatnya system multi partai yang terbatas, adanya peran militer dalam perumusan kebijakan, terjaganya perpindahan manusia, barang, dan ide, terdapatnya institusi masyarakat dan identitas nasional yang kuat serta adanya kepala negara dengan karakter yang kuat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan validasi data melalui triangulasi data. Adapun yang menjadi sumber primer dari penelitian ini adalah hasil wawancara dengan berbagai informan. Hasil yang didapat dalam penelitian ini adalah Australia merespon perubahan dan tuntutan internalnya dan melakukan adaptasi intransigent untuk menjaga struktur esensialnya diantaranya adalah demografi populasi mayoritas dan nilai-nilai Australia seperti mateship dan fair go.Item Adaptasi Lansia di Panti Sosial Tresna Wredha Budi Pertiwi Bandung(2021-04-01) ARI AFRIANSYAH; Meilanny Budiarti Santoso; Eva Nuriyah HidayatPenelitian ini menggambarkan mengenai adaptasi yang dilakukan oleh lansia penerima manfaat di Panti Sosial Tresna Wredha (PSTW) Budi Pertiwi. Adaptasi dalam penelitian ini ditinjau dari pemenuhan syarat dasar alamiah, psikologis, dan sosial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana upaya adaptasi yang dilakukan oleh lansia di lingkungan Panti Wredha. Metode penelitian yang digunakan di dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif dengan menggunakan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Informan di dalam penelitian ini terbagi menjadi dua yakni informan kunci yang terdiri dari lansia yang berjumlah delapan orang dan informan pendukung yaitu koordinator operasional dan perawat lansia PSTW Budi Pertiwi. Hasil penelitian ini menemukan bahwa lansia yang ada di PSTW Budi Pertiwi melakukan upaya pemenuhan adaptasi dengan cara yang berbeda-beda. Secara keseluruhan, lansia yang berada di PSTW Budi Pertiwi telah dapat melakukan upaya pemenuhan kebutuhan adaptasi dengan baik, namun beberapa lansia masih memiliki hambatan tertentu yang bisa disebabkan oleh beberapa hal, seperti contohnya karena faktor latar belakang lansia masuk panti dan faktor masa lalu lansia itu sendiri. Melihat permasalahan yang terjadi, penulis memberikan saran rencana kegiatan peningkatan layanan panti berupa pemberian bimbingan yang dilakukan secara intens kepada lansia yang baru masuk panti sebagai upaya untuk membantu lansia untuk beradaptasi dengan lingkungan panti wredha dan dengan harapan lansia dapat mengatasi segala permasalahan yang terjadi dengan mandiri kedepannya.Item ADAPTASI MAHASISWA ETNIK BATAK TOBA DI BANDUNG (Studi Kasus Terhadap Mahasiwa Batak Toba Asal Sumatera Utara di Politeknik Negeri Bandung)(2019-11-04) GITA JUNITA BR SAGALA; Ade Makmur K; Tidak ada Data DosenMahasiswa Politeknik Negeri Bandung asal Sumatera Utara merupakan perantau karena jauh dari kampung halaman. Sebagai perantau, mahasiswa etnik Batak Toba asal Sumatera Utara mengalami proses adaptasi. Adaptasi merupakan hal yang harus dilakukan oleh mahasiswa etnik Batak Toba untuk dapat bertahan hidup dan melanjutkan tujuan pendidikannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memaparkan mengenai proses adaptasi mahasiswa etnik Batak Toba di Bandung mulai dari tahapan pra migrasi, awal migrasi hingga adaptasi yang dilakukan sampai saat ini. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Untuk pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara dengan informan. Berdasarkan deskripsi hasil penelitian menunjukan bahwa beberapa mahasiswa rantau etnik Batak Toba mengalami kecemasan dalam beradaptasi dikarenakan stereotip yang mereka dengar sebelum berangkat ke Bandung. Adapun faktor yang menjadi alasan mereka untuk tetap berangkat ke Bandung ialah faktor pendidikan, ekonomi, dan psikologis. Pada awal migrasinya di Bandung beberapa informan sempat mengalami tindakan bullying oleh mahasiswa lainnya. Sedangkan masalah lain yang mereka alami pada awal migrasi ialah memahami bahasa daerah dan logat Bandung yang sangat khas seperti teh, mah, dan lainnya. Dalam penelitian ini, ditemukan bahwa mahasiswa etnik Batak Toba beradaptasi dengan budaya baru disekitarnya, yang kemudian menentukan pemilihan tipe adaptasinya agar bisa bertahan di perantauan.Item Adaptasi Mahasiswa non Sunda dalam Tata Krama Sunda (Studi Etnografi pada Mahasiswa Perantau non Sunda Anggota Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Universitas Padjadjaran)(2022-09-07) ALVIONITA; Ira Indrawardana; Tidak ada Data DosenPenelitian ini mengenai adaptasi tata krama Sunda pada Mahasiswa non Sunda di PSM UNPAD. Penelitian ini menggunakan konsep adaptasi, sosialisasi, dan enkulturasi tata krama Sunda. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif dengan model etnografi. Sampel pada penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini menemukan bahwa penerapan tata krama Sunda pada mahasiswa non Sunda menunjukan adanya proses adaptasi, sosialisasi, dan enkulturasi. Tata krama Sunda yang diterapkan di PSM dengan menggunakan ungkapan kata-kata bahasa Sunda dalam berinteraksi terutama terhadap sesama anggota PSM seperti kata-kata punten, akang teteh, dan hatur nuhun. Sosialisasi dilakukan secara berulang pada Rangkaian Penerimaan Anggota Baru (RPAB) kepada anggota baru oleh seluruh elemen PSM UNPAD yang aktif. Hal tersebut membuat mahasiswa non Sunda dapat beradaptasi dengan cepat serta meng enkulturasi tata krama Sunda pada kegiatan sehari-hari di lingkungan PSM UNPAD, kampus, kosan, dengan masyarakat umum, hingga saat kembali ke kota asal.Item Adaptasi Mahasiswa Perantau Asal Minangkabau Berdasarkan Gender (Studi Etnografi pada Mahasiwa Minangkabau di Universitas Padjadjaran)(2018-08-24) MALINDA EKA W; Selly Riawanti; Tidak ada Data DosenMahasiswa Unpad asal Minangkabau merupakan perantau karena jauh dari kampung halaman. Sebagai perantau, mahasiswa Minang asal Sumatera Barat mengalami adaptasi yang berbeda-beda. Adaptasi ini penting bagi mahasiswa yang merantau sebagai proses untuk bisa bertahan di tempat tinggal yang baru. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memaparkan mengenai perbedaan adaptasi antara mahasiswa perantau laki-laki dan perempuan Minang asal Sumatera Barat berdasarkan gender, dilihat dari aspek gender seperti pengambilan keputusan, akses dan kontrol sumber daya, serta hubungan di luar kekerabatan. Metodologi yang digunakan pada penelitian ini yaitu etnografi yang ditunjang oleh metode kuantitatif sebatas untuk melihat pola adaptasi. Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa perantau asal Minang yang masuk dalam bergabung dalam komunitas Minang yang ada di Unpad dan yang tidak bergabung dalam komunitas. Pengumpulan data melalui kuesioner, wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, mahasiswa Minang laki-laki dan perempuan dapat beradaptasi di lingkungan dengan cepat tetapi dengan adanya persaingan dalam belajar pada perguruan tinggi dan faktor ekonomi membuat beberapa orang beradaptasi dengan lambat. Faktor ekonomi sangat mempengaruhi dalam beradaptasi, dalam penelitian ini mahasiswa yang ekonominya kurang lebih banyak mengalami kesulitan. Kesulitan yang dialami yaitu seperti kehidupan sosial dalam pertemanan, perkuliahan dan pemenuhan kebutuhan sehari-hari dan permasalahan ini berlangsung sampai tingkat akhir. Sedangkan bagi mahasiswa yang berkecukupan hanya memiliki masalah pada pertemanan dan perkuliahan saja dan tidak berlangsung lama. Dalam penelitian ini juga menunjukkan beberapa perbedaan berdasarkan gender, seperti (1) pengambilan keputusan, (2) nilai atau IPK, (3) cara menutupi kebutuhan, (4) pemilihan tempat tinggal, dan (5) frekuensi pulang kampung (6) di UPBM perempuan dilindungi oleh laki-laki. Adapun persamaannya yaitu dalam beradaptasi antara laki-laki dan perempuan sama-sama mempunyai kebutuhan untuk berkumpul dengan sesama Minang di rantau.Item Adaptasi Masyarakat terhadap Banjir Tahunan di Bantaran Sungai Citarum (Studi Kasus Kampung Jambatan, Kabupaten Bandung)(2021-01-30) MARIA NOVITA SITANGGANG; Oekan Soekotjo Abdoellah; Budhi GunawanBanjir seringkali disebut membawa persoalan bagi kehidupan manusia, karena menimbulkan banyak kerugian seperti rusaknya bangunan rumah, terganggunya aktivitas manusia, mengancam mata pencaharian dan lain-lain. Masyarakat Kampung Jambatan merupakan salah satu kelompok masyarakat yang menghadapi banjir setiap tahunnya. Banjir di wilayah Kampung Jambatan disebut dengan banjir tahunan, karena kejadiannya dapat terjadi saat memasuki bulan-bulan musim penghujan yaitu pada bulan penghujung tahun hingga awal tahun. Peristiwa banjir yang rutin terjadi menjadi bagian dari kehidupan masyarakat yang memilih untuk tetap bertahan di wilayah tersebut. Ketika bencana banjir terjadi berulang-ulang, manusia akan membentuk suatu respon sebagai tindakan penyesuaian yang dilakukan mereka untuk menyeimbangkan keselarasan hidup sehari-hari. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kombinasi dari kualitatif dan kuantitatif dengan pendekatan sequential exploratory. Data kualitatif untuk memperoleh data awal tentang adaptasi masyarakat Kampung Jambatan dalam menghadapi banjir tahunan, kemudian data kuantitatif didapatkan untuk memperkuat hasil temuan data kualitatif dalam bentuk persentase terkait dengan adaptasi yang dilakukan masyarakat Kampung Jambatan yang rentan terhadap banjir. Hasil penelitian menunjukkan adanya berbagai tindakan adaptasi yang dilakukan dalam aspek kehidupan masyarakat yaitu adaptasi tempat tinggal, adaptasi ekonomi, dan adaptasi sosial. Tidak hanya itu, hasil penelitian juga disajikan dalam bentuk skala numerik pada berbagai pilihan tindakan adaptasi yang dilakukan dalam menghadapi banjir. Kesimpulannya adalah masyarakat Kampung Jambatan dapat menyesuaikan diri maupun kolektif dalam menghadapi banjir dengan menggabungkan sumber daya, pengetahuan, dan pengalaman yang dimiliki untuk tetap hidup berkelanjutan. Segala tindakan penyesuaian menjadi strategi dan pola adaptasi yang terbentuk secara budaya.Item Adaptasi Mata Pencaharian Terdampak Pembangunan Waduk Jati Gede(2017-08-22) VALENTINA WIJAYANNTO; Rina Hermawati; Opan Suhendi SuwartapradjaSkripsi ini membahas tentang Adaptasi Mata Pencaharian Terdampak Pembangunan Waduk Jati Gede, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat. Pembangunan Waduk Jati Gede yang menggenangi lahan pemukiman dan lahan pertanian telah menyebabkan Orang Terkena Dampak (OTD) kehilangan tempat tinggal dan juga mata pencaharian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana adaptasi mata pencaharian baru OTD Dusun Ancol Pasca Penggenangan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan etnografi. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara mendalam dan observasi. Metode kualitatif digunakan untuk memperoleh deskripsi mendalam mengenai proses adaptasi mata pencaharian yang dilakukan oleh OTD. Dari adanya pembangunan terdapat perubahan yang terjadi, yakni perubahan fisik yang telah turut membuat perubahan pada kondisi sosial/ekonomi. Perubahan ini disebabkan oleh berubahnya kondisi infrastruktur kebudayaan yang kemudian mengubah kondisi struktur kebudayaan, yang sesuai dengan konsep Marvin Harris tentang determinisme kebudayaan. Proses adaptasi mata pencaharian sejalan dengan proses sosial, ekonomi, dan politik OTD itu sendiri. Untuk bisa mendapatkan mata pencaharian baru mereka harus bisa memanfaatkan modal finansial dan modal sosial yang ada. Meski demikian, pembangunan yang bertujuan untuk mensejahterakan belum dikatakan berhasil, karena mata pencaharian yang dimiliki OTD pasca penggenangan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada belum dapat dimaksimalkan karena kurangnya dukungan pemerintah setempat. Kata kunci : adaptasi, mata pencaharian, OTD, pembangunan.Item Adaptasi Orang Tua, Siswa, dan Guru Dalam Proses Pembelajaran Tatap Muka Terbatas Di Kecamatan Cilengkrang Kabupaten Bandung(2023-06-28) NIDA HANIFAH NUR FARIDAH; Desi Yunita; Bintarsih SekarningrumAdanya kebijakan pembelajaran tatap muka terbatas atau PTMT membuat perubahan seperti metode belajar menjadi tatap muka dengan sistem sesi, penerapan protokol kesehatan, dan aturan baru yang tidak ada dalam pembelajaran jarak jauh. Demi terlaksananya proses pembelajaran dengan aman dan nyaman, maka siswa, orang tua, dan guru memiliki sikap dan caranya untuk beradaptasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana adaptasi orang tua, siswa, dan guru saat PTMT. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Penelitian dilakukan terhadap 14 informan yang merupakan orang tua, siswa, dan guru di SDN Cinangka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang tua, siswa, guru di SDN Cinangka beradaptasi dengan beberapa proses sebagai bentuk penyesuaian dari kebijakan PTMT melalui mengikuti metode belajar dan aturan dengan baik. Akan tetapi terdapat berbagai hambatan yang dilalui, utamanya waktu yang sangat terbatas membuat siswa lebih sulit memahami materi pembelajaran. Guru pun akhirnya memberikan tambahan materi dan tugas dengan berinovasi memanfaatkan media digital. Orang tua, siswa, dan guru di SDN Cinangka dapat beradaptasi dengan baik karena mematuhi sistem dengan bijak dan kesadaran akan saling membantu satu sama lain. Media digital dan interaksi yang baik menjadi faktor pendukung yang penting dalam kelancaran proses adaptasi.Item ADAPTASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN JARAK JAUH DI MASA PANDEMI COVID-19 (Studi Deskriptif pada Siswa SMPN 5 Kota Cimahi)(2023-03-21) FATHARANI INDAH ABSHARI MEGAPERTIWI; Hery Wibowo; Bintarsih SekarningrumAdaptasi sebagai suatu aksi ketika menghadapi perubahan maupun suatu kondisi baru. Hal ini terjadi dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) secara daring bagi siswa pada masa pandemi COVID-19. Dalam melewati berbagai hambatan pada masa pembelajaran tersebut dilihat dari bagaimana penyesuaian siswa melalui tiga macam adaptasi yaitu adaptasi tingkah laku, adaptasi strategi dan adaptasi proses. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui proses pembelajaran dan adaptasi siswa serta faktor hambatan siswa dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh di SMPN 5 Kota Cimahi. Metode penelitian yang digunakan ialah kualitatif dengan metode deskriptif. Uji keabsahan data dengan triangulasi data sumber. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang dilakukan siswa tersebut cenderung tidak kondusif dan terdapat perilaku menyimpang. Fasilitas media eletronik, lingkungan belajar, dan karakteristik siswa menjadi faktor penghambat yang mengakibatkan siswa tersebut tidak dapat melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) secara penuh pada masa pandemi COVID-19. Dengan adanya dukungan oleh guru dan orangtua kemungkinan buruk hasil belajar melalui penilaian siswa dapat dicegah dan siswa tersebut dapat melanjutkan jenjang kelas belajar dibalik kemandirian dan kedisiplinan siswa yang dapat dikatakan masih rendah.Item ADAPTASI SOSIAL DALAM PENGKOTAAN WARGA ASLI DESA CILANGKAP KECAMATAN TAPOS KOTA DEPOK(2017-11-23) HUSNUL DINDA DWI KURNIA; Wahju Gunawan; Tidak ada Data DosenPengkotaan merupakan perubahan secara keseluruhan atau transfomasi tatanan masyarakat yang semula dominan pedesaan menjadi dominan perkotaan. Persoalan yang terjadi di lingkungan masyarakat membuat masyarakat melakukan adaptasi dari terjadinya perubahan serta untuk dapat bertahan hidup. Penelitian dengan judul “Adaptasi Sosial Dalam Pengkotaan Warga Asli Desa Cilangkap Kecamatan Kota Depok”, memiliki tujuan penelitian bagaimana adaptasi sosial dalam pengkotaan warga asli Desa Cilangkap Kecamatan Tapos Kota Depok dan faktor apa saja yang mempengaruhi adaptasi sosial dalam pengkotaan warga asli Desa Cilangkap Kecamatan Tapos Kota Depok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana adaptasi sosial dalam pengkotaan warga asli Desa Cilangkap Kecamatan Tapos Kota Depok dan untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi adaptasi sosial dalam pengkotaan warga asli Desa Cilangkap Kecamatan Tapos Kota Depok. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif analitis. Adapun sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Subjek penelitiannya yaitu masyarakat asli Desa Cilangkap. Pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis kualitatif. Tahapan analisis data yaitu pengolahan data, pengorganisasian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adaptasi yang dilakukan oleh masyarakat asli karena terjadinya pengkotaan di Desa Cilangkap yaitu masyarakat yang mayoritas pekerjaannya sebagai petani harus beradaptasi dengan pekerjaan yang baru serta beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang saat ini sudah berubah menjadi pengkotaan. Pengkotaan yang terjadi di lingkungan Desa Cilangkap membuat masyarakat asli harus menjalankan tujuan-tujuan penyesuaian. Faktor yang mempengaruhi adaptasi sosial yaitu faktor ekonomi dan faktor sosial. Kata Kunci : Pengkotaan, Adaptasi Sosial, Perilaku SosialItem ADAPTASI SOSIAL DI LINGKUNGAN MILITER SEBAGAI BENTUK PERAN SEKOLAH DALAM MEWUJUDKAN NILAI NILAI KEDISIPLINAN DI SMA NEGERI 14 KOTA BANDUNG(2023-03-24) FIRLA NAZA DELIESYA; Ade Makmur K; Desi YunitaPendidikan merupakan aspek penting yang dibutuhkan manusia. Memperbaiki permasalahan internal dalam lingkup isu pendidikan di SMA Negeri 14 Bandung mewujudkannya dengan perubahan, perkembangan, peningkatan program sekolah melalui adaptasi sosial. Tujuan studi menjelaskan bentuk adaptasi sosial dan peran sekolah dalam mewujudkan kedisiplinan. Penelitian dianalisis menggunakan Konsep Fakta Sosial dari pemikiran Emile Durkheim. Penelitian menggunakan metode kualitatif, teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, uji keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian, Adaptasi sosial yang di lakukan oleh SMA Negeri 14 Bandung di latar belakangi oleh faktor kondisi lingkungan. Lingkungan militer menjadikan sekolah mengidentifikasi konsistensi nilai, aturan, moral, budaya yang ada di kawasan militer. Bentuk adaptasinya berupa kedisiplinan yang terbagi dalam aturan, hukuman, dan konsistensi pembiasaan. Peran sekolah mewujudkan disiplin melalui penerapan aturan, hukuman, dan pembiasaan dengan enam nilai disiplin yaitu nilai kedisiplinan waktu, belajar dan mengajar, berpakaian, penampilan, lingkungan serta moral dan etika. Kedisiplinan dari adaptasi sosial menghasilkan fakta sosial warga sekolah memiliki representatif dan nurani kolektif berdisiplin semi-militer sehingga warga sekolah mempunyai sifat disiplin patuh tata tertib. Simpulan, dalam adaptasi sosial dengan lingkungan militer ditemukan fakta sosial warga sekolah berdisiplin semi – militer sehingga menghasilkan sifat yang disiplin dan patuh terhadap tata tertib.Item Adaptasi Sosial Mantan Pecandu Narkoba (Studi Kasus Tentang Konsep Diri Mantan Pecandu Narkoba dalam Menghadapi Stigma Masyarakat)(2019-05-07) AMI DWI FITRIANI; Muhamad Fadhil Nurdin; R. Ahmad BuchariPecandu narkoba yang telah pulih dan mencoba untuk kembali ke masyarakat sering kali merasa tidak nyaman dan rendah diri, karena banyak stigma yang di tunjukan kepada mereka. Menjadi sebuah ketertarikan untuk mengetahui bagaimana mantan pecandu narkoba melakukan proses adaptasi sosial di tengah adanya stigma yang diberikan masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif studi kasus dengan menggunakan teknik snowball sampling dalam penentuan informan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tidak semua masyarakat mudah percaya kepada mantan pecandu narkoba meski mereka sudah menunjukan perubahan sifat. Meskipun mantan pecandu narkoba mendapatkan stigma dari masyarakat namun hal tersebut tidak membuat mereka menyerah untuk tetap bisa diterima kembali oleh masyarakat. Respon atau reaksi dari masyarakat dibutuhkan sehingga terciptanya suatu reflektif untuk membentuk konsep diri baru pada mantan pecandu narkoba. Hasil dari proses reflektif mantan pecandu narkoba menentukan bagaimana mereka melakukan proses adaptasi sosial. Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah bahwa setiap mantan pecandu narkoba memiliki cara yang berbeda saat memulai proses adaptasi berdasarkan kebiasaan dan lingkungan tempat tinggalnya, yang dipengaruhi oleh berbagai faktor. Serta tidak sedikit mantan pecandu narkoba yang telah mampu beradaptasi kembali di lingkungan masyarakat.Item Adaptasi Sosial Masyarakat Kawasan Banjir di Desa Bojongloa Kecamatan Rancaekek(2017-04-21) NURJIHAN HABIBA; Rd.Tachya Muhammad; Muhamad Fadhil NurdinBanjir merupakan bencana alam yang paling sering terjadi di Indonesia. Dalam merespon persoalan lingkungan tersebut manusia melakukan adaptasi agar dapat bertahan hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana adaptasi sosial yang dilakukan oleh masyarakat kawasan banjir di Desa Bojongloa serta faktor apa yang mempengaruhi adaptasi sosial. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan penelaahan dokumen atau literatur. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa adaptasi sosial yang dilakukan oleh masyarakat yaitu masyarakat memasang tambang secara bersama-sama, memasang tanggul, menyelamatkan barang-barang ke tempat yang lebih tinggi, tetap tinggal di dalam rumah, dan membersihkan lumpur setelah banjir. Masyarakat juga menaikan ketinggian lantai rumah mereka. Interaksi sosial terbangun dalam setiap proses adaptasi. Usaha masyarakat untuk memperbaiki kondisi lingkungan adalah melaksanakan kerja bakti secara gotong royong, menyampaikan aspirasi mengenai permasalahan banjir kepada Pemerintah Daerah, dan merencanakan normalisasi sungai secara swadaya masyarakat. Faktor yang mempengaruhi adaptasi sosial adalah faktor ekonomi, interaksi sosial, dan peran pemerintah. Harapan masyarkat kepada pemerintah yaitu segera melakukan normalisasi Sungai Cikeruh.Item Adaptasi Sosial Masyarakat Sekitar Akibat Berdirinya Pondok Pesantren Salafi Daarul Muniibin di Kelurahan Tengah, Kecamatan Cibinong, Bogor(2023-01-10) NURFAIZAH AZHARI DANIELA; Budi Sutrisno; Wahju GunawanKehadiran pondok pesantren salafi Daarul Muniibin di lingkungan Kelurahan Tengah, Cibinong, Bogor mengharuskan masyarakat kelurahan Tengah menyesuaikan keadaan dengan cara beradaptasi. Kehadiran pondok pesantren membuat perubahan baru mulai dari kebiasaan, adat istiadat dan norma-norma baru yang sebelumnya tidak dipegang oleh masyarakat Kelurahan Tengah. Agar adaptasi sosial yang terjadi tercipta dengan baik, masyarakat memiliki strategi-strategi untuk beradaptasi. Studi ini bertujuan mengetahui bagaimana strategi-strategi masyarakat Kelurahan Tengah untuk beradaptasi. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif deskriptif dengan informan yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data didapatkan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi serta studi Pustaka. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa strategi adaptasi yang dikaji dari teori John W. Bennet dilakukan kelurahan Tengah terdiri dari Strategi adaptasi tingkah laku, strategi adaptasi siasat dan strategi adaptasi proses. Selain strategi yang dilakukan, kehadiran pesantren juga membawa dampak secara langsung maupun tidak langsung yaitu dampak di bidang sosial, bidang Agama dan bidang pendidikan.Item Adaptasi Sosial Santri(2021-03-17) DICKY TARUNA RIVALDI IDRIS; Asep Rachlan; Ade Makmur KDalam kehidupan santri, adaptasi santri terhadap kondisi sosial dan budaya lingkungan pesantren perlu dilakukan untuk mencapai tujuan dalam menuntut ilmu, terutama oleh santri yang berasal dari daerah lain yang menjadi minoritas di pesantren yang ditempatinya. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui bagaimana santri baru beradaptasi dengan kegiatan-kegiatan yang dijalaninya selama berada di pondok pesantren. Adapun faktor-faktor yang menghambat santri tidak dapat beradaptasi di pondok pesantren, seperti faktor diri sendiri, faktor budaya, dan faktor lingkungan. Subyek dalam penelitian ini akan difokuskan pada santri kelas I Tsanawiyah Putra yang tidak dapat menggunakan bahasa Sunda serta tidak dapat beradaptasi di pondok pesantren Darul Arqam. Penelitian ini menggunakan metode etnografi dengan pendekatan kualitatif, teknik pengamatan terlibat dan wawancara yang mendalam dengan santri kelas I Tsanawiyah Putra dan pihak pondok serta manajemen sebagai metode pengumpulan data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa santri butuh proses untuk dapat beradaptasi di pondok pesantren, santri tidak dapat beradaptasi di pondok pesantren disebabkan oleh hambatan-hambatan yang membuat dirinya merasa tidak tahan tinggal di pondok pesantren. Hal ini menimbulkan santri mempunyai niat untuk keluar dari pondok pesantren dikarenakan sulit beradaptasi dengan faktor diri sendiri, faktor budaya, dan faktor lingkungan.Item ADAPTASI SOSIAL SISWA KELAS 1 SMPN 194 JAKARTA TIMUR PADA KEGIATAN EKSTRAKULIKULER(2018-02-01) RUTH EDRI PAULINA; Rd.Tachya Muhammad; Desi YunitaAdaptasi sosial siswa kelas 1 SMPN 194 Jakarta pada kegiatan ekstrakulikuler merupakan penelitian yang mengkaji tentang penyesuaian diri peserta didik baru SMPN 194 Jakarta dalam mengikuti kegiatan ekstrakulikuler. Penelitian ini dilakukan untuk menggambarkan bagaimana adaptasi sosial dan interaksi sosial siswa kelas1, faktor yang berperan dalam proses adaptasi mereka, hubungan interaksi dengan adaptasi pada kegiatan ekstrakulikuler SMPN 194 Jakarta. Konsep yang digunakan adalah konsep Adaptasi Gerungan dan bentuk Interaksi Sosial Gillin dan Gillin. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif, penentuan informan menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria informan yang berstatus sebagai siswa kelas 1 pada kegiatan ekstrakulikuler serta pengumpulan data yang digunakan untuk menggali informasi penelitian yaitu studi dokumentasi, wawancara mendalam, dan observasi non partisipan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukan bahwa siswa kelas 1 SMPN 194 Jakarta melakukan adaptasi sosial di kegiatan ekstrakulikuler. Adaptasi sosial yang terjadi dikarenakan interaksi sosial yang mereka lakukan. Ada keterkaitan antara adaptasi dengan interaksi sosial yang mereka lakukan. Kata Kunci: adaptasi sosial, interaksi sosial, kegiatan ekstrakulikuler