Browsing by Author "Hasniatisari Harun"
Now showing 1 - 20 of 42
Results Per Page
Sort Options
Item Evaluasi Nilai Profesional Pada Mahasiswa Program Profesi Ners Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran(2022-07-01) DWI WINASTUTI; Hasniatisari Harun; Irman SomantriNilai profesional merupakan faktor penting dalam terlaksananya praktik asuhan keperawatan karena berperan sebagai landasan yang membentuk kerangka dalam berpikir dan berperilaku sebagai perawat. Dinamika dalam profesi perawat yang senantiasa berkembang seiring dengan perkembangan penyakit dan penanganannya, menuntut mahasiswa program profesi ners sebagai calon perawat mempunyai kompetensi baik secara klinis maupun etis, salah satunya yakni nilai profesional sebagai perawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai profesional pada mahasiswa program profesi di Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Instrumen yang digunakan adalah Nurse Professional Value Scale-3 (NPVS-3) dengan analisa data deskriptif menggunakan nilai numerik. Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa aktif program profesi ners (PPN) angkatan 41, 42 dan 43 di Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran yang berjumlah 288 mahasiswa. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling. Hasil penelitian menunjukkan secara keseluruhan nilai profesional mahasiswa program profesi ners Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran cenderung tinggi. Hal ini tercermin dari nilai rata-rata 3,779 ± 13,76 sudah berada di atas nilai titik tengah (3,00). Berdasarkan hasil tersebut, Fakultas Keperawatan dapat mempertahankan dan meningkatkan pendidikan konsep, praktik dan etik yang diberikan sehingga membentuk mahasiswa PPN sebagai calon perawat dengan nilai profesional yang tinggi.Item Gambaran Burnout Mahasiswa Kesehatan tingkat akhir Universitas Padjadjaran pada kondisi Pandemi COVID-19(2022-07-01) NOPI NURAENI; Hasniatisari Harun; Sukma SenjayaFenomena Burnout yang semakin meningkat. Permasalahan kejenuhan mahasiswa tingkat akhir dalam pembelajaran maupun skripsi disebabkan oleh aktivitas tekanan yang berkepanjangan. Pendidikan sarjana selama pandemi COVID-19 telah menghadapi tantangan signifikan yang dapat mempengaruhi mahasiswa. Dampak metode daring dapat menimbulkan gangguan psikologis yang menyebabkan penurunan motivasi dalam menyelesaikan studi sarjananya. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi Gambaran Burnout Mahasiswa Kesehatan Tingkat Akhir Universitas Padjadjaran pada kondisi Pandemi COVID-19. Rancangan penelitian menggunakan deskriptif kuantitatif. Teknik yang digunakan Accidental sampling dengan populasi penelitian mahasiswa kesehatan terdiri dari mahasiswa Keperawatan, Kedokteran, Kedokteran Gigi, Psikologi dan Farmasi diUniversitas Padjadjaran. Jumlah sampel yang diperoleh sebanyak 71 mahasiswa. Instrumen yang digunakan School Burnout Inventory Versi Bahasa Indonesia dalam kontek perguruan Tinggi. Hasil data analisis menggunakan univariat yang disajikan dengan tabel distribusi frekuensi dan persentase. Hasil penelitian didapatkan seluruh responden mahasiswa kesehatan tingkat akhir mengalami Burnout dimana lebih dari setengah responden berada dalam Burnout sedang (52.1%). Berdasarkan dimensinya mahasiswa kesehatan tingkat akhir pada kondisi pandemi COVID-19 mengalami Cynicism sedang (46.5%). Begitupun lebih dari setengah responden mengalami Emotional Exhaustion sedang (54.9%). Simpulan dari penelitian ini adalah seluruh responden mahasiswa kesehatan tingkat akhir mengalami Burnout dimana lebih dari setengah responden mengalami Burnout sedang, upaya untuk mengatasinya yaitu menerapkan keseimbangan gaya hidup, meningkatkan self efficacy setiap profesinya, kesejahteraan spiritualitas serta strategi koping aktif dalam mengatasi kelelahan emosional secara langsung.Item GAMBARAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE-OPERASI MAYOR : STUDI LITERATUR(2020-09-18) ASRI SRIWAHYUNI; Cecep Eli Kosasih; Hasniatisari HarunRespon paling umum yang dapat terjadi pada pasien pre-operasi salah satunya adalah respon psikologi (kecemasan). Secara mental pasien pre-operasi harus mempersiapkan dirinya sebelum melakukan operasi karena kecemasan yang terjadi dapat berpengaruh terhadap proses persiapan operasi dan penundaan operasi . Kecemasan yang timbul pada pasien pre operasi salah satunya dapat diatasi dengan adanya dukungan keluarga karena keluarga mempunyai peran yang sangat penting dalam mencegah, mengembangkan, mengadaptasi dan memperbaiki dalam masalah kesehatan . Tujuan dari studi literatur ini untuk mengidentifikasi bagaimana dukungan keluarga dan jenis dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pada pasien pre-operasi mayor . Metode yang digunakan adalah narrative review dengan melakukan pencarian dari beberapa database seperti EBSCOhost, PubMed dan Google Scholar. Kata kunci yang digunakan dalam artikel bahasa inggris yaitu “pre-operative OR pre-op OR before surgery” AND “family support OR family social support” AND “anxiety” dan kata kunci yang digunakan dalam artikel bahasa Indonesia yaitu ”dukungan keluarga OR dukungan sosial keluarga” AND “kecemasan” AND “pre operasi OR sebelum operasi OR pre-op”. Kriteria inklusi dari artikel yang dicari adalah artikel dengan tahun terbit 10 tahun terakhir (2010-2020) dan artikel full text. Kriteria eksklusi dari artikel yang dicari adalah artikel yang tidak mencatumkan penerbit, volume dan nomor Hasil dari studi literatur ini didapatkan 14 artikel yang sesuai. 3 artikel memiliki hasil bahwa pasien pre operasi mayor yang mendapatkan dukungan keluarga kurang menyebabkan tingkat kecemasan pasien menjadi berat. 11 artikel mendapatkan hasil pasien pre operasi mayor memiliki tingkat kecemasan yang ringan dikarenakan mendapatkan dukungan keluarga yang tinggi . Kesimpulan dari beberapa artikel yang sudah ditelaah didapatkan kecemasan pada pasien pre operasi mayor dapat diatasi dengan pemberian dukungan keluarga. Dukungan keluarga yang dapat diberikan pada pasien pre operasi mayor yaitu dukungan emosional, dukungan informasional, dukungan instrumental dan dukungan penghargaan. Dari ke empat bentuk dukungan keluarga yang paling berpengaruh dapat menurunkan kecemasan adalah dukungan emosional . Hasil studi literatur ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi dan landasan bagi peneliti lain dan tenaga kesehatan dapat memberikan pendidikan kesehatan mengenai pentingnya dukungan emosional dari keluarga terhadap pasien yang akan menjalankan operasi.Item Gambaran Gaya Hidup Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran(2018-07-19) AFIFA RACHMANI; Hasniatisari Harun; Yanti HermayantiMahasiswa keperawatan merupakan salah satu calon anggota tenaga kesehatan dengan jumlah terbesar di dunia dan memiliki potensi besar untuk berperan sebagai agent of change, agent of control, health promoter, care giver, educator, dan role model dalam promosi kesehatan. Namun, kenyataannya beberapa diantara mereka masih memiliki gaya hidup tidak sehat. Hal tersebut dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit dan menurunkan kualitas hidupnya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran gaya hidup mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran. Penelitian deskriptif kuantitatif ini menggunakan metode stratified random sampling yang melibatkan 295 orang dari populasi sebanyak 1.124 mahasiswa reguler Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner yang terdiri dari karakteristik demografi dan instrumen Healthy Lifestyle Scale for University Student (HLSUS) dan di analisis menggunakan distribusi frekuensi. Hasil penelitan ini menunjukkan sebagian besar mahasiswa memiliki gaya hidup tidak sehat, dimana ada beberapa dimensi yang harus diperbaiki yaitu dimensi perilaku olaharga, perilaku hidup yang teratur, perilaku nutrisi, sedangkan dimensi yang di nilai cukup baik dan perlu dipertahankan, yaitu dimensi perilaku kesehatan berisiko, persepsi hidup yang positif, tanggung jawab kesehatan, dukungan sosial, manajemen stres. Berdasarkan hasil tersebut, maka perlu dilaksanakan program promosi kesehatan berkelanjutan terkait peningkatan perilaku hidup sehat pada mahasiswa, khususnya pada dimensi yang memiliki nilai rendah.Item GAMBARAN GEJALA COMPUTER VISION SYNDROME PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN DI MASA PANDEMI COVID-19(2022-01-12) FEBBIE CHANDRA SYAHRANI; Nursiswati; Hasniatisari HarunPenggunaan digital screen pada masa pandemi Covid-19 semakin meningkat. Jika tidak dapat dikontrol dapat terjadi computer vision syndrome yaitu kumpulan gejala yang berkaitan dengan permasalahan mata dan gangguan fungsional lainnya. Gejala tersebut disebabkan oleh upaya mata yang terus menerus melakukan refocus dan berdampak terhadap penurunan produktifitas belajar mahasiswa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran gejala computer vision syndrome pada mahasiswa Keperawatan S1 di masa pandemi Covid-19. Metode penelitian menggunakan deskriptif kuantitatif terhadap Mahasiswa S1 Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran (N=604). Terdiri dari angkatan 2018, 2019, dan 2020. Teknik sampling yang digunakan yaitu total sampling dengan response rate 53,6% (n=324). ). Instrumen yang digunakan yaitu terdiri dari 18 gejala yang diambil dari konsep computer vision syndrome yang dikembangkan oleh Suci Febrianti dan Teuku Samsul Bahri yang sudah valid dan reliabel serta dibagikan secara online. Seluruh data disajikan dengan analisis univariat dan distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukan gejala yang paling banyak terjadi pada mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran yaitu mata lelah 299 Mahasiswa (90,4%), nyeri punggung 244 Mahasiswa (75,3%) serta mata terasa berat 236 Mahasiswa (72,8%). Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran memiliki gejala terkait pada mata ataupun gejala selain mata karena penggunaaan durasi digital screen cukup tinggi. Sehingga diharapkan adanya pendidikan kesehatan terkait pencegahan gejala computer vision syndrome.Item GAMBARAN HEALTH SEEKING BEHAVIOR PADA PASIEN OSTEOARTRITIS LUTUT DI RUMAH SAKIT AL-ISLAM BANDUNG(2019-07-28) DEWI SINTIA RISNOWATI; Urip Rahayu; Hasniatisari HarunKekakuan dan nyeri sendi menyebabkan gangguan pergerakan pada pasien osteoartritis lutut sehingga mempengaruhi kualitas hidupnya baik secara fisik maupun psikologis. Pencarian pengobatan merupakan hal yang sangat penting pada pasien osteoartritis lutut untuk menunda perkembangan penyakit dan mencegah kecacatan. Penundaan dalam pencarian pengobatan menyebabkan penurunan kualitas hidup, meningkatnya angka morbiditas dan mortalitas, serta biaya pengobatan yang semakin meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran health seeking behavior pada pasien osteoartritis lutut di Rumah Sakit Al-Islam Bandung. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kuantitatif pada 35 responden di poli bedah, klinik fisioterapi dan rehabilitasi medik dengan teknik purposive sampling. Kuesioner yang digunakan yaitu kuesioner karakteristik demografi dan kuesioner modifikasi dari Delays In Evaluating Arthritis Early (DELAY) dengan nilai Alfa Cronbacah’s pada uji reliabilitas sebesar 0,747. Analisa data pada penelitian ini menggunakan nilai mean (rata-rata) yaitu apabila nilai mean medekati skor tertinggi menunjukkan pasien cenderung menunda pengobatan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa health seeking behavior pada pasien osteoartritis lutut di Rumah Sakit Al-Islam Bandung didapatkan nilai rata-rata di bawah nilai tengah rentang skor atau cenderung mencari pengobatan dengan nilai mean=127,40, SD=11,683, Rentang Skor=47-235. Terdapat tiga subvariabel dengan nilai mean yang mendekati skor tertinggi atau cenderung menunda pengobatan yaitu sikap atau reaksi terhadap gejala (mean=17,40), tindakan untuk mengelola gejala (mean=15,20), dan keyakinan terhadap gejala (mean=18,46). Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan untuk dapat meningkatkan health seeking behavior pada pasien osteoartritis lutut di Rumah Sakit Al-Islam Bandung dengam memberikan edukasi tentang penyakit dan pentingnya mencari pengobatan, meningkatkan dukungan keluarga, dan memberikan informasi yang tepat melalui berbagai media serta perkumpulan posbindu lansia.Item Gambaran Kecemasan, Depresi & Kualitas Tidur Pada Pasien Gagal Jantung di Instalasi Rawat Jalan RSUD Sumedang(2018-07-20) SERLY RAHMADITA UTAMI; Hasniatisari Harun; Kurniawan YudiantoGagal Jantung dimanifestasikan dengan berbagai gejala gangguan tidur menjadi keluhan yang paling sering dirasakan dan paling sulit ditolerir. Gangguan tidur memengaruhi kualitas tidur sehingga berdampak pada hasil perawatan hingga kualitas hidup pasien gagal jantung. Faktor dominan yang memengaruhi kualitas tidur pasien gagal jantung adalah faktor psikologis berupa kecemasan dan depresi yang didukung oleh berbagai penelitian. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat kecemasan, depresi dan kualitas tidur pada pasien gagal jantung di poli pelayanan jantung terpadu Instalasi Rawat Jalan RSUD Sumedang. Penelitian berupa deskriptif kuantitatif. Populasi pada penelitian ini adalah 340 pasien gagal jantung di poli pelayanan jatung terpadu dan didapatkan 77 sampel melalui teknik quota sampling. Pengumpulan data menggunakan Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) dan Hospital Anxiety Depression Scale (HADS). Hasil penelitian dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pasien gagal jantung tingkat kecemasan berupa normal (45,5%), borderline abnormal (28,65),abnormal (26%). Lalu hasil pengukuran depresi berupa normal (44,2%), borderline abnormal (33,8%) dan abnormal (22%). Sedangkan hasil kualitas tidur yang didapatkan sebagian besar (72,7%) memiliki kualitas tidur buruk. Sehingga terlihat bahwa pada pengukuran kualitas tidur pada pasien gagal jantung cenderung buruk diikuti dengan adanya kecemasan dan depresi. sehingga diharapkan perawat dapat melakukan skrinning, edukasi dan terapi spiritual terhadap kecemasan dan depresi pada pasien gagal jantung sehingga dapat meningkatkan asuhan kualitas layanan keperawatan. Kata kunci : Depresi, Gagal Jantung, Kecemasan Kepustakaan : 99, 1983-2018Item Gambaran Kejadian Excessive Daytime Sleepiness (EDS) Pada Mahasiswa Tahap Akademik Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran(2023-07-08) JIHAN TARISA; Kurniawan Yudianto; Hasniatisari HarunExcessive Daytime Sleepiness (EDS) merupakan salah satu indikator dari gangguan tidur yang dapat mengakibatkan berbagai dampak serius. EDS akan berdampak pada menurunnya kemampuan untuk berkonsentrasi, mempengaruhi proses belajar, gangguan memori hingga menyebabkan penurunan prestasi akademik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kejadian EDSpada Mahasiswa Tahap Akademik Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran. Jenis penelitian ini yaitu deskriptif kuantitatif. Sampel yang digunakan berjumlah 265 mahasiswa Fakultas Keperawatan Unpad dengan teknik proportionate stratified random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner berbentuk G-form. Instrumen yang digunakan yaitu Epworth Sleepiness Scale (ESS). Analisis data dilakukan secara univariate dalam bentuk distribusi frekuensi dan persentase. Hasil penelitian menunjukan bahwa lebih dari setengah responden mengalami EDS (54,3%). Kejadian EDS lebih banyak dialami oleh responden berusia 18-21 tahun (47,9%), perempuan (50,9%), tahun akademik kedua (17,7%), durasi tidur 7-9 jam/hari (27,5%), tidak mengonsumsi obat yang mengakibatkan kantuk (46%), tidak merokok (51,3%), tidak mengonsumsi alcohol (53,2%), tidak mengonsumsi kopi pada malam hari (34.3%), menggunakan gadget sebelum tidur (53,3%), dan tipe choronotype intermediate (39,6%). Mahasiswa sebaiknya dapat lebih memperhatikan sleep hygiene serta memanajemen waktu dan tanggung jawabnya agar kualitas serta kuantitas tidur menjadi lebih baik sehingga kejadian EDS menurun mengingat dampak EDS yang dapat menggangu performa mahasiswa dan penurunan kapasitas kerja sehingga hal tersebut dapat berdampak pada keselamatan pasien.Item Gambaran Kesadaran Diri Terkait Faktor Risiko Diabetes Melitus Pada Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran(2018-07-30) MILA YUDIANA; Cecep Eli Kosasih; Hasniatisari HarunDiabetes melitus di dunia menjadi penyakit yang terus mengalami peningkatan setiap tahun. Salah satu faktor yang dapat mencegah terjadinya penyakit diabetes melitus adalah kesadaran diri. Kesadaran diri bagi mahasiswa keperawatan sangat penting dikembangkan, mengingat mahasiswa keperawatan merupakan calon perawat yang nantinya akan menjadi role model kesehatan dan pemberi asuhan keperawatan. Sehingga diharapkan mahasiswa keperawatan memiliki kesadaran yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kesadaran diri terkait faktor risiko diabetes melitus pada mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran. Metode penelitian menggunakan deskriptif kuantitatif dengan melibatkan populasi mahasiswa Fakultas Keperawatan angkatan 2014-2016 sebanyak 853 orang, diambil dengan simpel random sampling mendapat sampel penelitian sebanyak 274 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner kesadaran diri, dianalisis dengan cara distribusi frekuensi yang disajikan dalam bentuk kesadaran diri tinggi, sedang dan rendah. Hasil penelitian kesadaran diri terkait faktor risiko diabetes melitus sebagian besar responden termasuk dalam kategori tinggi (52,20%), namun masih terdapat responden yang memiliki kesadaran diri dalam kategori sedang (47,44%). Dapat disimpulkan bahwa masih terdapat responden yang memiliki kesadaran diri dalam kategori sedang sehingga perlu adanya rancangan program agar kesadaran diri mahasiswa keperawatan terkait faktor risiko diabetes melitus lebih baik.Item Gambaran kesiapsiagaan terhadap bencana pada perawat di RSUD Dr. Slamet Garut(2019-07-24) MASIROH AFIFAH; Hasniatisari Harun; Ayu Prawesti PriambodoBencana merupakan peristiwa mengancam serta menggangu kehidupan masyarakat yang dapat menimbulkan korban jiwa, kerusakan properti dan permasalahan ekonomi. Bencana bisa terjadi dimana saja salah satunya di rumah sakit. Kesiapan rumah sakit saat menghadapi bencana dipengaruhi oleh jumlah serta kualitas sumber daya manusia. Seperti yang diketahui sumber daya manusia terbanyak dirumah sakit dipegang oleh profesi perawat. Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa perawat memiliki kesiapsiagaan yang kurang padahal peran perawat saat bencana sangat penting dalam memperbesar penyelamatan korban. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kesiapsiagaan terhadap bencana pada perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Slamet Garut. Penelitian ini mengguakan metode deskriptif kuantitatif dengan teknik sampling propotional sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah 222 perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Slamet Garut. Pengukuran penelitian ini menggunakan instrumen DPET (Disaster Preparedness Evaluation Tools) yang membagi kesiapasiagaan menjadi 3 subvariabel dengan jumlah 38 item pernyataan. Analisa data dalam penelitian ini menggunakan analisa univariat yang dilihat dari nilai median. Hasil pengukurannya adalah tinggi dan rendah. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perawat memiliki kesiapsiagaan yang rendah (51,4%). Jika dilihat berdasarkan subvariabel perawat memiliki pengetahuan (53,2%) dan keterampilan (50,9%) rendah. Sedangkan untuk subvariabel preparation for disaster management (50,9%) memiliki hasil yang tinggi. Oleh karena itu untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan rumah sakit bisa mengadakan pendidikan dan pelatihan terkait manajemen bencana serta membuat desiminasi-desiminasi penelitian terkait manajemen bencana.Item GAMBARAN MOTIVASI PELAKSANAAN SENAM KAKI PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TYPE 2 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOJONGLOA KABUPATEN GARUT(2021-09-29) ERDI RAMDHAN TRI WICAKSONO; Dyah Setyorini; Hasniatisari HarunDiabetes Melitus (DM) adalah suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya. Diabetes Melitus juga merupakan salah satu penyakit tidak menular yang serius, dan dapat menimbulkan berbagai komplikasi, serta kematian. Komplikasi Diabetes Melitus yang sering timbul dapat bersifat akut, maupun kronik; dan yang paling sering terjadi tersebut adalah terjadinya perubahan patologis pada anggota gerak bawah yang disebut kaki diabetik. Penatalaksanaan Diabetes Melitus pada dasarnya terdiri atas empat pilar, yaitu: edukasi (penyuluhan), terapi gizi medis (perencanaan makan), latihan jasmani dan intervensi farmakologis, Latihan jasmani atau olah raga yang dianjurkan salah satunya adalah senam kaki Diabetes Melitus. Melaksanakan senam kaki Diabetes Melitus didasarkan kepada kemauan atau keinginan yang mendorong pasien untuk melakukannya; sedangkan dorongan untuk melakukan sesuatu tersebut disebut motivasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui mengenai Gambaran Motivasi Pelaksanaan Senam Kaki pada Pasien DM Type 2 Di Wilayah Kerja Puskesmas Bojongloa Kabupaten Garut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif, pengambilan sampel secara accidental sampling, dengan menggunakan kuesioner motivasi, analisis data secara univariat. Hasil penelitian motivasi pasien secara umum sebagian besar dari responden (54,1%) memiliki motivasi sedang, hampir setengahnya dari responden (33,8%) memiliki motivasi rendah dan sebagian kecil dari responden (12,2%) memiliki motivasi tinggi dalam melakukan senam kaki di Puskesmas Bojongloa. Kesimpulannya motivasi pasien secara umum sebagian besar dari responden memiliki motivasi sedang untuk melakukan senam kaki di Puskesmas Bojongloa. Saran bagi petugas kesehatan agar terus meningkatkan dalam memberikan pendidikan dan motivasi agar pasien DM rajin melaksanakan senam kaki.Item Gambaran Pengendalian Hipertensi pada Pasien Pasca Stroke: Studi Literatur(2021-07-09) DEUDEU DUROTUN NAFISAH; Atlastieka Praptiwi; Hasniatisari HarunHipertensi menjadi faktor risiko pertama terjadinya stroke maupun stroke berulang. Ketika hipertensi tidak dikendalikan maka akan memberi peluang terjadinya serangan stroke berulang yang berdampak pada kecatatan lebih permanen bahkan kematian. Tujuan studi literatur ini untuk mengidentifikasi pengendalian hipertensi pada pasien pasca stroke. Penelitian ini berupa studi literature naratif. Kata-kata kunci yang digunakan yaitu: pengendalian hipertensi DAN pasca stroke serta hypertension control AND post stroke. Pangkalan data yang digunakan adalah Google Scholar, Pubmed dan ProQuest. Kriteria inklusi dalam studi literatur ini adalah artikel nasional maupun internasional yang diterbitkan mulai tahun 2010 – 2020 dengan teks lengkap dan sampel yang digunakan yaitu pasien pasca stroke serta artikel yang sudah terakreditasi dalam SINTA (Sciene and Technology Index) atau SCOPUS. Analisis konten dilakukan dengan bantuan JBI Reviewer`s Manual. Hasil pencarian menghasilkan 7 artikel mengenai pengendalian hipertensi yang tidak optimal. Pengendalian yang tidak optimal cenderung dikaitkan dengan kebiasaan merokok dan ketidakpatuhan pengobatan. Rekomendasi untuk penelitian lanjutan yaitu mengenai upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kepatuhan pengobatan dan perubahan gaya hidup, khususnya berkaitan dengan kebiasaan merokok dan cakupan pengendalian hipertensi lain seperti pengelolaan pola makan. Kata kunci: Hipertensi, Pasca stroke, Pengendalian hipertensi Daftar pustaka: 54. 2010-2021Item Gambaran Pengetahuan dan Risiko Gangguan Tulang Belakang pada Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran(2018-10-26) MELINDA CHRISTIE A.; Urip Rahayu; Hasniatisari HarunABSTRAK Lengkungan tulang belakang dapat mengalami gangguan, salah satunya adalah skoliosis. Faktor yang mempengaruhinya adalah berat badan, aktivitas fisik, sikap dan durasi duduk serta penggunaan tas yang tidak sesuai. Gangguan tulang belakang dapat mengganggu aktivitas dan kinerja jantung serta paru-paru. Mahasiswa keperawatan sebagai calon perawat diharapkan dapat menjaga kesehatan tulang belakang agar dapat memberikan kinerja yang optimal. Rancangan penelitian menggunakan deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian adalah mahasiswa Fakultas Keperawatan Unpad dengan jumlah sampel 92 responden. Pengambilan responden menggunakan proportional simple random sampling. Instrumen penelitian terdiri dari alat plumb line, kuesioner demografi, pengetahuan dan Physical Activity Level yang dianalisis dengan analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan 43 responden (46,7%) memiliki kecurigaan adanya skoliosis. Faktor risiko kecurigaan adanya skoliosis yang ditemukan pada responden penelitian adalah sikap dan durasi duduk, serta penggunaan tas yang tidak sesuai. Aktivitas fisik dan berat badan tidak menjadi faktor risiko kecurigaan adanya skoliosis. Responden dengan tingkat pengetahuan baik, ditemukan tidak ada skoliosis. Hal yang perlu dilakukan oleh mahasiswa untuk menurunkan faktor risiko gangguan tulang belakang adalah dengan lebih memperhatikan sikap dan durasi duduk, penggunaan tas yang sesuai, serta menjaga pola hidup. Kata kunci : Gangguan tulang belakang, mahasiswa, dan pengetahuan Kepustakaan : 2001 – 2017Item GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PASIEN HIPERTENSI TENTANG PENGATURAN DIET MAKANAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GUNTUR GARUT(2020-08-17) VIA KOMALASARI; Hasniatisari Harun; Iwan ShalahuddinHipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang kasusnya masih banyak di Indonesia. Diet hipertensi merupakan salah satu penatalaksanaan hipertensi yang mudah untuk dirubah. Diet hipertensi bisa meningkatkan status kesehatan seseorang, status kesehatan seseorang bisa dipengaruhi oleh perilaku. Faktor yang erat kaitannya dengan perilaku adalah pengetahuan dan sikap. Pengetahuan yang baik dan sikap yang mendukung akan membantu terlaksananya penatalaksanaan dengan benar. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap dan perilaku penderita hipertensi tentang pengaturan diet makanan di wilayah kerja Puskesmas Guntur Garut. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penderita hipertensi di Puskesmas Guntur yaitu 265 orang. Sampel pada penelitian ini berjumlah 159 orang dengan menggunakan teknik accidental sampling. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner dari Anik dan Annisa, yang meliputi : pengetahuan, sikap dan perilaku. Analisis data menggunakan distribusi frekuensi dan presentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan baik yaitu 152 orang (95,6%), sebanyak 159 orang (100%) memiliki sikap yang mendukung, dan 159 orang (100%) memiliki perilaku yang positif. Dari hasil penelitian ini ada beberapa perilaku yang harus ditingkatkan seperti mengurangi konsumsi susu full cream, biskuit dan kuning telur serta mempertahankan perilaku yang sudah baik seperti konsumsi buah, sayur dan makanan yang mengandung rendah lemak. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan menjadi referensi dan pembelajaran baik dalam pemberian dukungan untuk mempertahankan dan mengingatkan agar selalu meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku pasien hipertensi tentang pengaturan diet makanan.Item Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Praktik Pada Keluarga dengan Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 dalam Menjalankan Self-Management(2023-07-03) NUR PUSPITA SARI; Titis Kurniawan; Hasniatisari HarunKeluarga memiliki peran penting dalam perawatan kesehatan pasien diabetes melitus tipe 2 (DMT2) termasuk dalam melakukan self-management diabetes melitus (SMDM). Untuk menjalankan perannya dengan baik, keluarga harus memiliki knowledge, attitude, and practices (KAP) yang adekuat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi KAP pada keluarga dalam membantu pasien DMT2 melakukan SMDM. Penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional ini melibatkan 188 keluarga pasien DMT2 yang diambil melalui teknik purposive sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner karakteristik responden, dan kuesioner KAP keluarga terkait SMDM yang telah dialihbahasakan melalui back-forward translation method ke Bahasa Indonesia dan dimodifikasi dengan inter intem correlation antara 0,205-0,633, dan cronbach alpha 0,660; 0,591; dan 0,593. Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif. Setengah responden memiliki pengetahuan baik dan buruk (50%) dengan mean terendah pada domain terapi farmakologi (1,07±0,60), perawatan kaki (1,40±0,73), dan latihan fisik (1,69±0,54). Sebanyak (51,6%) memiliki sikap buruk dengan mean terendah pada domain latihan fisik (3,50±1,00), dan (68,1%) memiliki praktik yang baik dengan mean terendah pada domain perawatan kaki (0,62±0,49). Rendahnya sikap responden dan domain terapi farmakologi, latihan fisik, serta perawatan kaki perlu mendapatkan perhatian khusus. Penting bagi petugas kesehatan untuk mengupayakan peningkatan KAP keluarga dalam membantu pasien menjalankan SMDM terutama aspek terapi farmakologi, latihan fisik, dan perawatan kaki.Item Gambaran Penggunaan Modern Dressing Dalam Mengurangi Bau/Odor Pada Luka Kanker Payudara : Studi Literatur(2021-07-11) RIFTANIA AULIA PURI; Dyah Setyorini; Hasniatisari HarunLuka kanker payudara atau fungating wound memiliki karakteristik seperti adanya odor, nyeri, eksudat berlebih dan pendarahan. Bau tidak sedap dapat berpengaruh terhadap kualitas hidup pasien, serta menyebabkan penurunan kinerja pada perawat. Oleh karenanya, perlu dilakukan perawatan luka yang tepat dengan menggunakan metode modern wound dressing. Terdapat berbagai jenis modern wound dressing untuk meminimalkan odor pada luka kanker payudara, namun artikel penelitian dan studi literatur mengenai hal tersebut masih minim ditemukan. Oleh karena itu studi literatur ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan dressing apa yang dapat meminimalkan odor pada pasien yang memiliki luka kanker payudara. Metode yang digunakan adalah narrative review. Pencarian artikel penelitian dilakukan melalui database Pubmed, Science Direct, CINAHL, Cochrane dan Sage Journals dengan kata kunci berbahasa inggris "Fungating Breast Wound" and "Modern Wound Dressing" and "Odor" or "malodorous" dan kata kunci berbahasa indonesia "Luka Kanker Payudara" and "Perawatan Luka Modern" and "Bau" or "berbau busuk". Adapun kriteria inklusi yang ditetapkan penulis yaitu artikel relevan dengan topik, penelitian primer, full text, berbahasa inggris dan indonesia serta maksimal terbit 10 tahun terakhir (2012-2021). Sedangkan kriteria eksklusinya adalah artikel penelitian yang sifatnya studi literatur. Hasil dari pencarian studi literature, didapatkan 7 artikel. Dimana jumlah dari ke-7 artikel tersebut apabila dijabarkan ditemukan: 5 artikel membahas mengenai metronidazole, 1 artikel mengenai charcoal dan 1 artikel mengenai silver. Meskipun dalam setiap artikel jenis dressing maupun teknik yang digunakan berbeda, namun hasilnya tetap menunjukan, bahwa: baik metronidazole, silver, ataupun charcoal hasilnya sama-sama dapat menunjukan adanya penurunan bau pada luka kanker payudara. Adapun saran yang dapat diberikan untuk peneliti selanjutnya adalah melihat bagaimana keefektivitasan dari ketiga bahan tersebut yaitu metronidazole, silver dan charcoalItem Gambaran Personal Hygiene dan Kejadian Skabies Pada Santri di Pondok Pesantren Al-Jauhari Garut(2022-10-15) MUHAMAD GHIFAR GYMNASTIAR; Umar Sumarna; Hasniatisari HarunPenyakit kulit adalah infeksi terjadi pada setiap rentang usia. Penyakit ini disebabkan karena hygiene yang buruk, lingkungan dan kebiasaan hidup buruk salah satunya yaitu skabies. Skabies merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiesi var. hominis. Skabies menyerang kulit dan mudah menular. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Gambaran Personal Hygiene Dan Kejadian Skabies Pada Santri Di Pondok Pesantren Al-Jauhari Garut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan Cross Sectional, pengambilan sampel secara random sampling sebanyak 84 santri, menggunakan kuesioner personal hygiene dan lembar observasi untuk kejadian skabies, analisis data secara univariat menggunakan tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian personal hygiene menunjukan bahwa hampir seluruh responden (94,0%) masuk kategori tidak hygiene. Pada sub variabel personal hygiene seperti kebersihan pakaian hampir seluruh responden (95,2%) terdistribusikan kedalam kategori tidak hygiene. Sub variabel seperti : kebersihan kulit, tangan dan kuku, genetalia, handuk dan sprei serta kasur hampir seluruh responden (94,0%) terdistribusikan kedalam kategori tidak hygiene. Kejadian skabies hampir seluruh responden (94,0%) mengalami skabies Kesimpulan pada penelitian ini menjelaskan bahwa buruknya personal hygiene santri menjadi salah satu faktor terjadinya scabies di Pondok Pesantren Al Jauhari Garut . Diharapkan para santri agar diberikan pendidikan secara komprhensif mengenai personal hygiene tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).Item GAMBARAN SELF-EFFICACY MAHASISWA TAHUN PERTAMA FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS PADJADJARAN DALAM PEMBELAJARAN E-LEARNING DI MASA PANDEMI COVID-19(2021-09-13) SHOFI MAUDI NUR HASANAH; Iceu Amira DA; Hasniatisari HarunMasa pandemi Coronavirus Diseases 19 (Covid-19) mengharuskan sistem pembelajaran berubah, dari pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran e-learning. Pembelajaran e-learning dimasa pandemi Covid-19 tentunya memiliki hambatan diantanya koneksi yang tidak stabil, materi yang sulit, kurangnya interaksi sehingga membutuhkan kesiapan bagi mahasiswa. Salah satu keterampilan penting yang dimilik mahasiswa dalam mencapai keberhasilan pembelajaran e-learning yaitu self- efficacy. Self- efficacy tinggi memotivasi individu untuk berhasil mencapai tujuan pembelajaran Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran self-efficacy mahasiswa tahun pertama Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran dalam pembelajaran e-learning di masa pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kuantitatif. Instrumen yang digunakan yaitu kuisioner Online Learning Value and Self- Efficacy Scale (OLVSES). Jumlah responden sebanyak 187 respoden dengan teknik pengambilan sampel total sampling. Hasil penelitian, sebanyak 96 mahasiswa tahun pertama (51.3%), memiliki self-efficacy rendah terhadap pembelajaran e-learning. Hasil olah data dari tiga dimensi self-efficacy, menunjukkan bahwa self-efficacy tinggi pada dimensi strength sebanyak 50.3% serta dua dimensi kategori rendah yaitu dimensi generality sebanyak 58.8% dan dimensi magnitude sebanyak 55.6%. Berdasarkan hasil dapat disimpulkan bahwa self-efficacy mahasiswa tahun pertama Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran memiliki self-efficacy kategori rendah. Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran yaitu dosen, harus meningkatkan self-efficacy mahasiswa dengan memberi dorongan motivasi untuk meningkatkan keyakinan agar dapat belajar dengan baik, memberikan tugas secara bertahap serta membuat lingkungan belajar menjadi interaktif agar mahasiswa menjadi aktif.Item Gambaran Status Gizi Pada Balita Yang Mengalami Pneumonia Berat di RSUD dr. Slamet Garut(2019-07-25) IKHSAN FIRMANSYAH; Gusgus Ghraha Ramdhanie; Hasniatisari HarunPneumonia merupakan salah satu penyakit infeksi menular pembunuh terbesar pada balita di dunia. Pneumonia dapat mempengaruhi status gizi sehingga monitoring status gizi ini menjadi hal yang sangat penting. Tenaga kesehatan professional khususnya perawat perlu mengidentifikasi dan memonitoring status gizi balita untuk mengetahui kondisi kesehatan balita dengan pneumonia berat. Tujuan penelitian dilaksanakan untuk mengetahui gambaran status gizi pada balita yang mengalami pneumonia berat di RSUD. dr. Slamet Garut. Penelitian yang telah dilaksanakan ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan teknik pengambilan sampel yaitu insidental. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini yaitu z-score untuk mengetahui status gizi balita. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2019. Hasil penelitian berdasarkan interpretasi BB/U, PB/U dan BB/PB pada balita yang mengalami pneumonia berat mempunyai status gizi normal (45,9%). Berdasarkan berat badan per umur (BB/U) paling dominan berada pada kategori gizi baik yaitu sebesar 56,8%, berdasarkan tinggi badan per umur (TB/U) paling dominan berada pada kategori normal (37,8%) dan berdasarkan berat badan per tinggi badan (BB/TB) paling dominan berada pada kategori normal (62,2%). Perawat disarankan untuk memberikan penyuluhan kesehatan mengenai asupan makanan yang seimbang bagi balita dan pentingnya memperhatikan status gizi anak kepada orang tua yang memiliki balita dengan pneumonia beratItem Gambaran Tingkat Stres pada Ibu yang memiliki Anak Berkebutuhan Khusus di SLB BC Fadhilah Sumedang(2023-07-14) NIKEN NUSAIBAH; Ida Maryati; Hasniatisari HarunAdanya anak berkebutuhan khusus dalam keluarga dapat menjadi sumber stres bagi seluruh anggota keluarga, terutama ibu. Ibu seringkali mengalami stigma terkait keterbatasan anak, kelelahan karena tuntutan merawat serta beban finansial yang dapat memicu stres. Kondisi seperti ini jika berlangsung secara terus menerus akan memperburuk hubungan antara ibu dan anak sehingga berpengaruh terhadap perkembangan anak. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat stres pada ibu yang memiliki anak berkebutuhan khusus di SLB BC Fadhilah Sumedang. Rancangan penelitian menggunakan desain deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian adalah seluruh ibu yang memiliki anak berkebutuhan khusus di SLB BC Fadhilah Sumedang. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling yang berjumlah 38 orang ibu dengan anak berkebutuhan khusus tunarungu, tunagrahita dan austis. Instrumen yang digunakan yaitu Skala Stres dengan nilai validitas 0.271-0.646 dan Alpha Cronbach > 0.60. Analisa data menggunakan distribusi frekuensi serta persentase. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden memiliki tingkat stres yang tinggi (55.2%), dimana pada aspek fisik (55.2%), aspek psikis (50%) dan aspek perilaku (52.7%). Hasil tersebut membuktikan bahwa ibu ABK mengalami stres dalam mendidik serta merawat anaknya. Simpulan penelitian yaitu lebih dari setengah ibu ABK di SLB BC Fadhilah memiliki tingkat stres yang tinggi. Diharapkan para ibu dapat mengontrol stres agar tidak berpengaruh pada perkembangan anaknya.
- «
- 1 (current)
- 2
- 3
- »