S2 - Magister
Permanent URI for this community
Browse
Browsing S2 - Magister by Issue Date
Now showing 1 - 20 of 196
Results Per Page
Sort Options
Item Analisis Faktor-Faktor Penyebab Kemiskinan Petani di Kecamatan Kupang Timur(2010) MELGIANA SUFIA MEDAH; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenABSTRAK Melgiana S. Medah (2012). Analisis Faktor-Faktor Penyebab Kemiskinan Petani di Kecamatan Kupang Timur. Di bimbing oleh Prof.Dr.Ir.H.Maman H.K., M.Sc)dan Dr.Ir.Lies Sulistyowati,MS). Faktor–faktor yang mempengaruhi kemiskinan petani di kecamatan Kupang Timur cukup beragam, diantaranya kurang tersedianya lahan bagi petani, sempitnya lahan, penggunaan teknologi yang masih semi tradisional, berpengaruh pada produktivitas lahan dan pendapatan petani yang rendah akhirnya memicu kemiskinan pada keluarga tani. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Mendeskripsikan karakteristik petani miskin di Kecamatan Kupang Timur. 2) Mengidentifikasi faktor-faktor Penyebab Kemiskinan Petani di Kecamatan Kupang Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Sedangkan teknik penarikan sampel yang digunakan adalah simple random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 160 orang petani di kecamatan Kupang Timur dan metode analisis data yang digunakan adalah Analisis Jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik petani miskin di Kecamatan Kupang Timur dapat dilihat dari rendahnya tingkat pendidikan, dimana 62,50 persen petani berlatar belakang pendidikan setingkat SD, dan 66 persen petani memiliki modal usaha tani yang rendah. Demikian juga penggunaan teknologi pertanian yang semi tradisional, masih sebanyak 65.63 persen, sementara 91 persen petani belum menggunakan akses kredit untuk usaha taninya dan selanjutnya curahan waktu kerja petani di sektor pertanian yang cukup tinggi yakni berkisar antara 5-8 jam/hari sebanyak 73,75 persen dan 43.75 persen petani cukup sering mengadakan 5 (lima) kali pesta dalam kurun waktu 6 (enam) bulan . Faktor-faktor yang mempengaruhi kemiskinan petani di Kecamatan Kupang Timur adalah faktor geografi dan lingkungan mempengaruhi kemiskinan petani sebesar 82,5 persen terhadap petani di pedesaan, diikuti oleh faktor ekonomi sebesar 5,1 persen serta faktor sosial dan budaya mempengaruhi kemiskinan sebesar 3,2 persen. Pendapatan memberikan pengaruh sebesar 34.4 persen terhadap kemiskinan di kecamatan Kupang Timur. Rata-rata pendapatan petani di kecamatan Kupang Timur adalah kurang dari 3 (tiga) juta rupiah, sehingga berdasarkan standar ukuran kemiskinan Sajogyo maupun Bank Dunia, maka keluarga tani di Kecamatan Kupang Timur berada pada standar ukuran garis kemiskinan yang ditetapkan. Kata Kunci : kemiskinan, faktor personal dan fisik, faktor ekonomi, faktor sosial dan budaya, faktor geografi dan lingkunganItem Respon Bibit Kakao (Theobroma cacao L.) Asal Somatic Embryogenesis Terhadap Komposisi Media Tanam Yang Berbeda(2011) WULAN KUMALA SARI; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data Dosen1 RESPONS BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) ASAL SOMATIC EMBRYOGENESIS TERHADAP KOMPOSISI MEDIA TANAM YANG BERBEDA Wulan Kumala Sari Program Magister Ilmu Tanaman, Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran e-mail : wulan_kumala@yahoo.com ABSTRACT One of the critical success cocoa cultivation was used of quality plant materials. Cocoa plant material obtained through propagation techniques Somatic Embryogenesis (SE) was the latest method that can produce planlet that are the same with parents, have a taproot and a branched structure similar with plant from seeds. Another advantage of this SE technique can be massproduced seedlings, pest-disease free, growth is more uniform, more vigor, high yield and drought resistant. The objective of the experiment was to know the growth media composition which gave the best effect on growth cacao seedling (Theobroma cacao L.) from Somatic Embryogenesis (SE). The experiment was conducted at The Agricultural Experiment Station of Agriculture Faculty, Padjadjaran University, Jatinangor, altitude ±700 m above sea level with soil type is Inceptisols. The experiment was conducted from June until October 2013, used Randomized Block Design (RBD), consisted of nine treatments combinations and replicated three times. The treatments were topsoil : casting (2 : 1) + urea 0,5 g application-1, topsoil : cattle dung (2 : 1) + urea 0,5 g application-1, topsoil : cacao pods compost (2 : 1) + urea 0,5 g application-1, topsoil : casting (2 : 1) + urea 0,75 g application-1, topsoil : cattle dung (2 : 1) + urea 0,75 g application-1, topsoil : cacao pods compost (2 : 1) + urea 0,75 g application-1, topsoil : casting (2 : 1) + urea 1 g application-1, topsoil : cattle dung (2 : 1) + urea 1 g application-1, topsoil : cacao pods compost (2 : 1) + urea 1 g application-1. The result of the experiment showed that the growth media composition consist of topsoil : casting (2 : 1) + urea 0,75 g application-1 gave better effect on vegetative growth of cacao seedling from SE compared to other treatment combinations, increased stem diameter, leaves number, shoot dry weight and total plant dry weight at 16 WAP is 17,54 g. Keywords : cacao seedling, Somatic Embryogenesis, growth media composition, nitrogenItem Karakterisasi Eks-Situ Dan Pengaruh Fosfor Terhadap Komponen Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jawawut (Setarianitalica L. Beauv)(2011) MISWARTI; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data Dosen1 KARAKTERISASI DAN KEKERABATAN 42 AKSESI TANAMAN JAWAWUT (Setaria italica L. Beauv) Miswarti1, Tati Nurmala2 dan Anas2 1). Mahasiswa Pasca sarjana/BPTP Bengkuu 2) Fakultas Pertanian Universitas Padjdjaran, Bandung 2) Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran Bandung Koresponden : (misbachza@yahoo.co.id), Hp.085315328468 ABSTRACT Characterization and identification of foxtail millet germplasm resources was important Information for genetic distance and phylogenetic study. Field experiment was conducted in Agricultural Faculty from February to July 2013. The objective was to determine characteristic of morphological and agronomic of foxtail millet. Forty Two accession was arranged in Augmented Experimental Design with three accession from West Java as control for characterization study. Analysis of genetic diversity based on data of morphological characters and data was than analysis converted into binary for scoring using Xlstat 2012. There were differences for morphological and agronomic character among 42 accessions. Bengkulu Accession (accession 21) and Papua accession (accession 40) showed better performance that the other accession. The population devided into three group based on cluster analysis. Keywords : characterization, kinship, foxtail millet ABSTRAK Karakterisasi dan identifikasi sumber plasma nutfah tanaman jawawut sangat perlu dilakukan. Informasi jarak genetik dan hubungan kekerabatan sangat diperlukan dalam merakit varietas unggul. Penelitian ini dilaksanakan pada Februari sampai dengan Juli 2013 bertujuan untuk mengetahui karakter morfologi dan agronomi tanaman jawawut yang diperoleh hasil eksplorasi di Bengkulu, Sumatera Selatan, Jawa Barat, dan Papua secara eks-situ. Analisis keragaman genetik dilakukan berdasarkan karakter morfologi yang bersifat kualitatif dan kuantitatif, selanjutnya data tersebut diubah menjadi data biner dengan skoring data berdasarkan kriteria yang sudah ditetapkan pada setiap peubah. Data biner morfologi dianalisis dengan menggunakan Xlstat 2012. Terdapat perbedaan karakter morfologi dan agronomi dari 42 aksesi. Aksesi yang mempunyai penampilan terbaik adalah aksesi 21 (asal Bengkulu) dan aksesi 40 (asal Papua). Hubungan kekerabatan membentuk tiga kelompok/klaster berbeda. Kata kunci :karakterisasi,kekerabatan, jawawutItem KARAKTERISASI JAWAWUT (Setaria italica L. Beauve) DI LAHAN SAWAH DAN PENGARUH PEMUPUKAN NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAWAWUT(2011) DOMINGGUS M D TATUHEY; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenDominggus M. D. Tatuhey, 2014. Karakterisasi Jawawut (Setaria italica L. Beauve) Di Lahan Sawah dan Pengaruh Pemupukan Nitrogen Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jawawut. Dibawah bimbingan Tati Nurmala dan Warid Ali Qosim. Jawawut (Setaria italica L. Beauve) merupakan jenis tanaman serealia berbiji kecil yang berpotensi sebagai sumber pangan substitusi. Jawawut dapat tumbuh pada lahan semi kering dan kering, tetapi tidak toleran pada lahan tergenang. Informasi tentang karakter jawawut hasil eksplorasi dari empat provinsi (Sumatera Selatan, Bengkulu, Jawa Barat dan Papua) belum diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter 48 aksesi jawawut yang ditanam pada lahan sawah dan mengetahui pengaruh pemupukan nitrogen terhadap pertumbuhan dan hasil. Penelitian dilakukan dalam dua percobaan yaitu (1) percobaan karakterisasi yang dirancang menurut rancangan Augmented, terdiri dari 45 aksesi yang diuji (new entries) dan 3 aksesi pembanding (Checks), (2) percobaan pemupukan yang dirancang menurut Rancangan Petak Terpisah (Split Plot Design), dan terdiri dari dua faktor yaitu ; faktor aksesi (main plot); V1 = aksesi Papua, V2 = aksesi Jawa Barat dan V3 = aksesi Bengkulu, dan faktor dosis pemupukan nitrogen (subplot); N0= 0 kg N/ha, N1= 45 kg N/ha, N2 = 90 kg N/ha, dan N3 = 135 kg N/ha. Percobaan dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran Jatinangor pada ketinggian 720 m dpl dan 770 m dpl, dan berlangsung sejak Januari – November 2013. Pengamatan pada percobaan pertama dilakukan terhadap 26 karakter kualitatif dan kuantitatif berdasarkan panduan UPOV. Pengamatan pada percobaan kedua dilakukan terhadap komponen pertumbuhan dan hasil ; tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan, indeks luas daun, laju tumbuh relatif, laju asimilasi bersih, serapan N, panjang malai, bobot malai, bobot biji, bobot 1000 biji, indeks panen, kadar lemak dan kadar gluten. Hasil percobaan pertama menunjukkan bahwa terdapat variasi pada karakter kualitatif dan juga kuantitatif. Hubungan kekerabatan yang sangat dekat terdapat pada 9 aksesi yaitu acc 7 dan acc 20, acc 9 dan acc 19, acc 3 dan acc 24, acc 11, acc 12 dan acc14. Hasil percobaan kedua menunjukkan bahwa aksesi (V) dan dosis pemupukan nitrogen (N) berpengaruh terhadap semua komponen pertumbuhan dan hasil, kecuali pada serapan N, kadar lemak dan gluten. Kadar lemak pada ketiga aksesi jawawut berkisar antara 3,32-4.01%. Hasil analisis gluten tidak menemukan adanya kadar gluten pada biji jawawut. Kata kunci : karakterisasi, jawawut, nitrogenItem Strategi Pengembangan Usaha Tani Sayuran Berorientasi Pasar Modern (Kasus Kelompok Tani Liudiak Desa Liurai Sub Distrik Aileu Vila Distrik Aileu Timor Leste)(2011) JOSE NUNES; Maman Haeruman Karmana; Tomy PerdanaABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor produksi sayuran, kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam usahatani sayuran berorientasi pasar modern oleh Kelompok Tani Liudiak Distrik Aileu Timor Leste, kemudian merumuskan alternatif strategi yang akan dilakukan. Metode yang digunakan adalah deskriptif.. Teknik analisis menggunakan analisis fungsi produksi Cobb-Douglas untuk mengetahui pengaruh faktor produksi luas lahan, jumlah tenaga kerja, benih, pupuk kandang dan pestisida dursban dengan produksi sayuran kubis bulat dan sawi putih. Analisis lingkungan untuk mengidentifikasi faktor-faktor strategis internal dan eksternal melalui Matriks IFE dan EFE. Perumusan strategi berdasarkan pada hasil pemetaan pada Matriks SWOT dan analisis Diagram SWOT. Berdasarkan hasil analisis regresi fungsi produksi Cobb- Douglass diperoleh faktor produksi berpengaruh secara simultan terhadap produksi kubis bulat dan sawi putih. Faktor produksi benih berpengaruh nyata secara parsial terhadap produksi kubis bulat. Luas lahan dan jumlah benih berpengaruh nyata secara parsial terhadap produksi sawi putih, sementara penggunaan faktor produksi luas lahan, jumlah tenaga kerja dan pupuk kandang pada produksi kubis bulat dan sawi putih tidak efisien secara ekonomi. Proporsi penambahan faktor produksi luas lahan, tenaga kerja, benih, pupuk dan pestisida dursban akan menghasilkan tambahan produksi yang proporsinya lebih besar pada kubis bulat dan sawi putih. Kekuatan utama adalah Contract farming dengan Kmanek Supermarket, Kelemahan utama adalah penggunaan input produksi tidak efisien. Peluang utama adalah dukungan agen internasional US-AID melalui proyek DAC. Ancaman utama adalah terhentinya pasokan input. Rekomendasi strategi adalah meningkatkan keterampilan, keahlian dan kemandirian petani anggota Kelompok Tani Liudiak, melakukan evaluasi untuk mengetahui keberhasilan dan menyusun rencana selanjutnya dan melakukan kerjasama dengan intansi pemerintah untuk penyediaan input produksi, dan mitra untuk memperbaiki distribusi. Kata kunci: Sayuran, Strategi pengembangan, usahatani, pasar modern, Timor Leste.Item EFEKTIFITAS BERBAGAI JENIS, DOSIS dan WAKTU APLIKASI HERBISIDA TERHADAP GULMA PADA TANAM PADI SAWAH SISTEM TABELA (TANAM BENIH LANGSUNG)(2012-11-21) GUSTAMI RIZQIADI Y; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenItem Untuk memenuhi salah satu syarat ujian guna memperoleh gelar Magister Pertanian Program Pendidikan Magister Program Studi Ilmu Ekonomi Pertanian Bidang Kajian Utama Agribisnis(2012-11-21) DIAN FIRDAUS; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenItem FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERAPAN SISTEM INFORMASI (Suatu Kasus Ikatan Keluarga Alumni Magang Jepang)(2012-11-21) RAMADANI SAPUTRA; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenItem Factors that Influence the Price Difference in The Level of Onion Farmers (Case in Margamulya Village Pangalengan Sub-District Bandung Regency)(2012-11-21) WARSA NONO A; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenItem DAMPAK PENERAPAN SISTEM RESI GUDANG (SRG) TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH (SUATU KASUS DI PT. PERTANI, DESA CIPANCUH KECAMATAN HAURGEULIS KABUPATEN INDRAMAYU - JAWA BARAT)(2012-11-21) POPPY SOPHIA BAKUR; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenItem PENGARUH SKALA USAHA TANI KOPI TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA PETANI HUTAN (SUATU KASUS BUDIDAYA KOPI DI BAWAH TEGAKAN MELALUI POLA PHBM DI DESA PULOSARI KECAMATAN PANGALENGAN KABUPATEN BANDUNG)(2012-11-21) ELLY SULIANTINI; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenItem DAMPAK PROGRAM AKSI DESA MANDIRI PANGAN TERHADAP PENDAPATAN MASYARAKAT (Survey Pada Anggota Kelompok Afinitas Desa Mandiri Pangan Di Desa Girijaya Kecamatan Kersamanah Kabupaten Garut)(2012-11-21) ENDANG AHMAD S; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenItem Analisis Karakter Penting pada Tetua dan Aplikasi Marker Assisted Selection (MAS) pada Generasi Padi F2 dalam Perakitan Kultivar Padi Harapan Tahan Wereng Cokelat (Nilaparvata lugens Stal).(2013-04-24) GIGIH IBNU PRAYOGA; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenItem KERAGAMAN GENETIK, INTERAKSI G x E DAN ANALISIS STABILITAS HASIL DAN KOMPONEN HASIL 61 GENOTIP KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) DI JATINANGOR(2013-06-05) HAWAN MUGHNI RAHARJO; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenABSTRAK Keragaman genetik dan Interaksi G x E sangat penting untuk diketahui oleh para pemulia tanaman. Keberadaan interaksi G x E banyak digunakan untuk memperkirakan seberapa jauh daya adaptasi dan stabilitas yang dimiliki oleh suatu genotip. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai keragaman genetik dan bagaimana interaksi genotip dengan musim pada 61 genotipe kacang tanah (Arachis hypogaea L.) pada tiga musim di Jatinangor. Percobaan lapangan telah dilakukan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Jawa Barat dari bulan Oktober 2010 sampai Januari 2011 (musim I), bulan Juni sampai September 2011 (musim II) dan bulan Januari sampai Mei 2012 (musim III). Percobaan disusun dalam rancangan acak kelompok dengan 61 genotip sebagai perlakuan dan diulang sebanyak dua kali. Karakter-karakter yang diamati adalah karakter komponen hasil dan hasil. Data dianalisis dengan analisis varians, dan analisis varians gabungan dan analisis AMMI. Analisis uji lanjut dilakukan dengan pengujian Scott-Knott dan uji BNT pada taraf 5%. Hasil percobaan menunjukkan bahwa terdapat variasi penampilan yang luas pada karakter tinggi tanaman, lebar kanopi, jumlah polong per tanaman, bobot biji per tanaman, bobot biji per plot dan bobot 100 biji, tetapi untuk semua karakter yang diuji memiliki variabilitas genetik yang rendah. Terjadi interaksi genotip dengan musim pada karakter lebar kanopi, jumlah polong pertanaman, bobot biji pertanaman, bobot biji perplot, bobot 100 biji, persentase jumlah biji 2 per polong dan persentase jumlah biji 3 per polong. Pengaruh genotip dan musim secara mandiri terlihat pada karakter tinggi tanaman, panjang daun, lebar daun, persentase jumlah biji 1 per polong dan persentase jumlah biji 4 per polong. Genotip SNG B, SNT A, MD 1, GR 4, Singa, BM 3 dan Landak merupakan genotip - genotip yang stabil pada tiga musim tanam masing-masing pada karakter lebar kanopi, jumlah polong per tanaman, bobot biji per tanaman, bobot biji per plot, bobot 100 biji, persentase jumlah biji 2 per polong dan persentase jumlah biji 3 per polong.Item Interaksi Genotip Dengan Musim dan Korelasi Genetik Beberapa Karakter Sorgum sebagai Basis Pengembangan Dual Purpose Sorgum(2013-06-05) JAKTY KUSUMA; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenABSTRAK Keragaman genetik dan Interaksi G x E sangat penting untuk diketahui oleh para pemulia tanaman. Keberadaan interaksi G x E banyak digunakan untuk memperkirakan seberapa jauh daya adaptasi dan stabilitas yang dimiliki oleh suatu genotip. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai keragaman genetik dan bagaimana interaksi genotip dengan musim pada 61 genotipe kacang tanah (Arachis hypogaea L.) pada tiga musim di Jatinangor. Percobaan lapangan telah dilakukan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Jawa Barat dari bulan Oktober 2010 sampai Januari 2011 (musim I), bulan Juni sampai September 2011 (musim II) dan bulan Januari sampai Mei 2012 (musim III). Percobaan disusun dalam rancangan acak kelompok dengan 61 genotip sebagai perlakuan dan diulang sebanyak dua kali. Karakter-karakter yang diamati adalah karakter komponen hasil dan hasil. Data dianalisis dengan analisis varians, dan analisis varians gabungan dan analisis AMMI. Analisis uji lanjut dilakukan dengan pengujian Scott-Knott dan uji BNT pada taraf 5%. Hasil percobaan menunjukkan bahwa terdapat variasi penampilan yang luas pada karakter tinggi tanaman, lebar kanopi, jumlah polong per tanaman, bobot biji per tanaman, bobot biji per plot dan bobot 100 biji, tetapi untuk semua karakter yang diuji memiliki variabilitas genetik yang rendah. Terjadi interaksi genotip dengan musim pada karakter lebar kanopi, jumlah polong pertanaman, bobot biji pertanaman, bobot biji perplot, bobot 100 biji, persentase jumlah biji 2 per polong dan persentase jumlah biji 3 per polong. Pengaruh genotip dan musim secara mandiri terlihat pada karakter tinggi tanaman, panjang daun, lebar daun, persentase jumlah biji 1 per polong dan persentase jumlah biji 4 per polong. Genotip SNG B, SNT A, MD 1, GR 4, Singa, BM 3 dan Landak merupakan genotip - genotip yang stabil pada tiga musim tanam masing-masing pada karakter lebar kanopi, jumlah polong per tanaman, bobot biji per tanaman, bobot biji per plot, bobot 100 biji, persentase jumlah biji 2 per polong dan persentase jumlah biji 3 per polong.Item APLIKASI PUPUK HAYATI PENAMBAT N2 (Azotobacter dan Azospirillum), KOMPOS JERAMI DAN KOMPOS AZOLLA UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PUPUK N DAN HASIL PADI SAWAH (Oryza sativa. L)(2013-07-29) DIAH PUSPITA HATI; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenABSTRACT Utilization of nitrogen fixation biofertilizers (Azotobacter chroococcum and Azospirillum irakense) have been proved reduce the use of N manure, prevent a decline in soil organic matter and mitigate environmental pollution. The reseacrh aimed to study effect of biofertilizer application (Azotobacter chroococcum and Azospirillum irakense), straw compost, Azolla compost and manure N on the populations Azotobacter and Azospirillum, N uptake, soil organic C, N available soil, number of productive tillers, shoot-root rasio and rice grain yield, as well as maximizing the efficiency of N fertilizer, this has been conducted from May to December 2012 in the Research Station and Training Center for Agriculture Development (SPLPP) unit Ciparay. The experiment was set up Randomized Block Design consisted of 20 combinations treatment and provided with three replications. The experiment results revealed that the application of biofertilizers, straw compost, Azolla compost and N manure, significantly has increase the population of Azotobacter and Azospirillum, soil organic C, N uptake, the number of productive tillers and rice grain yield. The application of straw compost 4 t ha-1 and Azolla compost 0.36 t ha-1 with biofertilizer 400 g ha-1 has given the best rice grain yield (agronomic efficiency of fertilizer N was about 52,2 kg/kg N) and reduced the use of N fertilizer until about 33%. Keywords: Paddy fields, Biofertilizer, Azotobacter, Azospirilum, Agronomic Efficiency.Item ANALISIS KEMAMPUAN PRODUKSI, KEBUTUHAN DAN KETERSEDIAAN UBI KAYU DI KECAMATAN MALANGBONG KABUPATEN GARUT PROPINSI JAWA BARAT(2013-09-03) YENI BUDIAWATI; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenAnalisis Kemampuan Produksi, Kebutuhan dan Ketersediaan Ubi Kayu di Kecamatan Malangbong Kabupaten Garut Propinsi Jawa Barat (Di bawah bimbingan RONNIE S. NATAWIDJAJA sebagai ketua dan TOMMY PERDANA sebagai anggota. Tujuan penelitian ini adalah: (1) Sampai sejauh mana potensi kebutuhan ubi kayu dan keadaan output pasar ubi kayu di Kecamatan Malangbong Kabupaten Garut, dan yang ke (2) Sejauh mana kemampuan petani ubi kayu dalam mengalokasikan berbagai input produksi dan tingkat efisiensinya serta faktor-faktor apa saja yang mempengaruhinya. Penelitian menggunakan metode survei dengan mengambil 50 responden petani ubi kayu secara random yang terdapat di 5 (lima) desa penghasil ubi kayu terbesar di Kecamatan Malangbong Propinsi Jawa Barat. Kebutuhan ubi kayu dan keadaan output pasar ubi kayu menggunakan data primer hasil survei yang dilakukan kepada pelaku industri berbahan baku ubi kayu yang tersebar di daerah penelitian dan dianalisis dengan menggunakan pendekatan konsep food balance sheets yang bertujuan untuk melihat perubahan kebutuhan ubi kayu secara struktural untuk berbagai penggunaan dalam kurun waktu tertentu. Hal ini berguna untuk melakukan analisis kebutuhan penyediaan ubi kayu di lokasi penelitian yang dilihat berdasarkan penggunaan atau kebutuhan ubi kayu untuk kebutuhan industri dan konsumsi masyarakat setempat. Kemampuan petani ubi kayu dalam mengalokasikan input produksi dan tingkat efsiensinya menggunakan data primer dengan alat bantu kuisioner yang dibagikan kepada 50 responden petani ubi kayu, dianalisis dengan meggunakan pendekatan fungsi produksi Cobb-Douglass. Produksi ubi kayu rata-rata per tahun di Kecamatan Malangbong adalah sebesar 32.046 ton. Sedangkan permintaan ubi kayu rata-rata per tahun adalah sebesar 36.376 ton. Total kebutuhan ubi kayu untuk industri rata-rata per tahun adalah sebesar 10.217 ton, sedangkan total kebutuhan ubi kayu untuk konsumsi rata-rata adalah sebesar 26.159 ton. Rata-rata impor ubi kayu dari luar Malangbong per tahun adalah sebesar 12.203 ton, sedangkan rata-rata ubi kayu yang diperdagangkan atau dikirim ke luar Malangbong per tahun adalah sebesar 12.203 ton. Secara keseluruhan faktor-faktor produksi pada usahatani ubi kayu berpengaruh terhadap produksi ubi kayu di Kecamatan Malangbong, seperti input tenaga kerja, pupuk kandang, panjang batang stek, diameter batang stek, harga jual, pupuk TSP, populasi tanaman, dan rasio antara luas lahan dan biaya produksi, serta pupuk urea. Sedangkan pupuk NPK tidak berpengaruh nyata terhadap produksi ubi kayu. Fungsi produksi ubi kayu di daerah penelitian berada pada kondisi increasing return to scale. Pada kondisi ini para petani ubi kayu memiliki kesempatan untuk mengatur kembali penggunaan faktor-faktor produksi atau input agar diperoleh hasil produksi yang optimal.Item ANALISIS SEKUENSING GEN PENYANDI HORMON PERTUMBUHAN LELE LOKAL (Clarias batrachus), LELE DUMBO (Clarias sp) DAN LELE PAITON (Clarias sp)(2013-09-05) ALFIAN SYAMSUDIN RIANTORO; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenAnalisis Sekuensing Gen Penyandi Hormon Pertumbuhan Lele Lokal (Clarias batrachus), Lele Dumbo (Clarias sp), dan Lele Paiton (Clarias sp). Penelitian telah dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Juni 2013 di Laboratorium Bioteknologi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakterisasi gen pertumbuhan ikan lele lokal, lele dumbo dan lele paiton berbasis sekuen penyandi hormon tersebut. Penelitian menggunakan metode eksperimental eksploratif untuk mendapatkan data berupa sekuen gen penyandi hormon pertumbuhan (Growth Hormon/ GH) lele. Amplikon gen penyandi GH lele diperoleh secara eksploratif melalui optimasi proses PCR (Polymerase Chain Reaction). Tahapan penelitian mencakup isolasi RNA, amplifikasi, dan sekuensing. Gen penyandi hormon pertumbuhan ikan yang diperoleh dari hasil isolasi RNA, selanjutnya digunakan sebagai cetakan (template) untuk sintesis DNA hormon tersebut dengan teknik RT-PCR (Reverse Transcription – Polymerase Chain Reaction) menggunakan primer yang mengkopi sekuen open reading frame dari GH ikan tersebut. Hasil amplifikasi gen penyandi hormon pertumbuhan Lele Lokal, Lele Dumbo, dan Lele Paiton dengan primer Cg-F (5’-ATGGCTCGAGTTTTGGTGCTGCT-3’) dan Cg-R (5’-CTACAGAGTGCAGTTGGAATCCAGGG-3’) sekitar 600 bp. Sekuen gen penyandi hormon pertumbuhan lele lokal, lele dumbo, dan lele paiton masing-masing memiliki kemiripan tinggi dengan sekuen asam amino hormon pertumbuhan Clarias batrachus no aksesi AF416486_2 (96%), Clarias gariepinus no aksesi EF411172_1 (96%), dan Clarias gariepinus no aksesi EF411172_1 (96%). Domain fungsional gen GH ketiga lele tersebut dicirikan oleh situs somatotropin-1, dan 2, helix-1 sampai helix-4, N-glikosilasi, residu sistein dan sinyal peptide. Perbedaan variasi sekuen penyandi GH ketiga ikan lele berkaitan dengan perbedaan jumlah asam amino penyusun GH tersebut. Lele lokal tidak sekerabat dengan lele dumbo dan lele paiton, sebaliknya lele dumbo sekerabat dengan lele paiton berdasarkan analisis filogenetik. .Item EVALUASI KOMPONEN HASIL DAN MUTU BIJI KAKAO HASIL SAMBUNG SAMPING SERTA KETAHANANNYA TERHADAP HAMA PENGGEREK BUAH KAKAO, PENYAKIT BUSUK BUAH (PHYTOPTHORA PALMIVORA) DI KABUPATEN KOLAKA TIMUR SULAWESI TENGGARA(2013-09-19) IMRAN SP; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenKakao merupakan salah satu komoditas andalan nasional dan berperan penting bagi perekonomian Indonesia, terutama dalam penyediaan lapangan kerja, sumber pendapatan petani dan sumber devisa bagi Negara disamping mendorong berkembangnya agribisnis dan agroindustri kakao. Hal tersebut disebabkan sekitar 1000 ton/tahun biji kakao kering di Sulawesi Tenggara yang diperdagangkan antar negara dan sekitar 142.383 ton/tahun antar pulau di Indonesia, sehingga saat ini kakao merupakan salah satu komoditas andalan yang diharapkan dapat memacu percepatan pertumbuhan ekonomi dan sekaligus menjaga stabilitas sosial, khususnya bagi masyarakat pedesaan. Perluasan areal penanaman kakao terus meningkat, baik dari pihak pemerintah, swasta, maupun masyarakat. Hal ini dilakukan untuk memenuhi konsumsi biji kakao yang cenderung meningkat dengan rata-rata peningkatan 3,9 % per tahun dan juga untuk memenuhi volume ekspor dalam bentuk biji kakao Indonesia yang dari tahun ke tahun meningkat dengan cepat. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Kolaka Sulawesi Tenggara Kecamatan Lambandia Desa Lambandia. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi komponen hasil dan kualitas biji klon kakao hasil sambung samping terhadap ketahanan hama penggerek buah kakao dan penyakit busuk buah dengan mulai Januari 2013 sampai Mei 2013. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 12 klon yang digunakan sebagai perlakuan. Penentuan populasi untuk tanaman induk yang sudah disambung adalah kakao yang telah berproduksi. Populasi tanaman contoh 108 pohon pada jarak 3x3 m.dari tanaman tersebut diambil 10 buah contoh dari masing - masing klon dengan 3 ulangan. Data yang diperoleh dari masing – masing variabel yang diamati dan dianalisis berdasarkan Analisis rata-rata perbandingan dari Anova apabila F- hitung lebih besar dari F-tabel maka dilanjutkan dengan Uji Scott-Knott pada taraf kepercayaan 95%. Berdasarkan hasil penelitian diketahui 12 klon yang dapat meningkatkan produksi dan mutu kakao adalah klon (MT) dan (M04) dengan berat biji kering dalam 100 gram adalah 76 biji dan (M04) 83 biji dengan berat perbiji kedua klon tersebut adalah 1,55 dan 1,64 gram perbiji. Sedangkan klon yang tahan terhadap serangan hama adalah klon K8(Sulawesi 2) dengan tingkat serangan 16,0% dengan biji lengket hanya 5% dan klon yang tahan terhadap serangan penyakit busuk buah adalah klon (M04) dan (PT Ladongi) dengan tingkat serangan hanya 6%. Sehingga klon ini berpotensi untuk dikembangkan baik untuk meningkatkan produksi, mutu maupun ketahanan terhadap hama dan penyakit melalui sambung samping di Sulawesi Tenggara.Item STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA JASA SEWA TRAKTOR RODA DUA DI LAHAN SAWAH KABUPATEN SUMEDANG(2013-09-27) AGUS S; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenStudi Kelayakan Finansial Usaha Jasa Sewa Traktor Roda Dua, Di Lahan Sawah di Kabupaten Sumedang, di bawah bimbingan bimbingan Bapak Ronnie S. Natawidjaja dan Ibu Yosini Deliana Studi Kelayakan Finansial Usaha Jasa Sewa Traktor Roda Dua dilakukan pada UPJA di Kecamatan Darmaraja, Buahdua, Ujung Jaya, dan Cisarua, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat dengan tujuan: 1) Menganalisis kelayakan finansial usaha jasa alsintan traktor roda dua di lahan sawah Kabupaten Sumedang dan 2)Menganalisis Rasio traktor dengan luas lahan sawah di Kabupaten Sumedang. Hasil studi menunjukan bahwa: 1) hasil perhitungan NPV rata-rata usaha jasa sewa traktor pada UPJA yang diamati dengan discount rate sebesar 11,8 persen merupakan usaha dengan NPV>0 yaitu sebagai suatu investasi yang layak; 2) usaha traktor setiap UPJA dinyatakan layak karena nilai IRR lebih besar disbanding nilai MARR 11,08 persen (IRR>MARR); 3) Payback period usaha jasa sewa traktor pada masing-masing UPJA dinyatakan layak karena hasil payback period setiap kecamatan lebih pendek waktunya daripada maksimum umur ekonomis traktor yang mencapai 10 tahun; 4) usaha jasa sewa traktor pada masing-masing UPJA merupakan usaha yang memberikan keuntungan dengan nilai RCR pada Kelompok Tani Mitra Wangi sebesar 96,4 persen; Sumber Rejeki sebesar 71,7 persen; Mekar Jaya sebesar 67,42 persen; dan . Kasta bersih sebesar 64,19 persen; dan 5) Hasil perhitungan BEP masing-masing UPJA lebih kecil daripada nilai sewa traktor yang ditentukan diawal yaitu 22 hektar per tahun. Hal ini berarti pengembalian investasi lebih cepat, sehingga dapat dikatakan bahwa di usaha sewa traktor menguntungkan. Hasil Analisis Sensitivitas dengan sensitivitas penurunan nilai pendapatan hingga 10 persen dan kenaikan biaya operasional sebesar 10 persen menunjukan usaha jasa sewa traktor roda dua masing-masing UPJA di Kabupaten Sumedang layak untuk di lanjutkan. Berdasarkan hasil rekapitulasi kelayakan investasi seluruh UPJA di ketahui usaha jasa sewa traktor UPJA di Mitra wangi merupakan usaha yang memilki nilai kelayakan yang paling tinggi dibandingkan dengan nilai kelayakan investasi UPJA lainnya. Secara keseluruhan kebutuhan pengadaan tambahan traktor untuk Kabupaten Sumedang dalam satu MT mencapai 300,40 unit.