Sastra Jepang (S1)
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Sastra Jepang (S1) by Issue Date
Now showing 1 - 20 of 1005
Results Per Page
Sort Options
Item PESAN MORAL BUKU CERITA BERGAMBAR HEISEI TANUKI GASSEN POMPOKO KARYA TAKAHATA ISAO Pendekatan Moral(2009) WELLY FAJAR HERMAWAN; Riza Lupi Ardiati; Tidak ada Data DosenSkripsi ini membahas pesan moral dan nilai moral yang terdapat di dalam buku cerita bergambar Heisei Tanuki Gassen Pompoko karya Isao Takahata. Untuk memahami pesan moral dan nilai moral di dalam skripsi ini, penulis mengkaji data menggunakan pendekatan moral. Untuk mengkaji pesan moral penulis menggunakan teori pesan moral dasar dari Suseno (1993: 131-138), sedangkan dalam mengkaji nilai-nilai moral penulis menggunakan teori Djamaris (1993: 22-24) dan teori dari Suseno (1987: 142-150). Selain menggunakan metode pendekatan moral, penulis juga menggunakan metode deskriptif untuk mengklasifikasikan data. Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mendiskripsikan pesan moral yang disampaikan oleh Isao Takahata di dalam buku cerita bergambar Heisei Tanuki Gassen Pompoko, serta mengungkapkan nilai moral yang terdapat di dalam buku cerita bergambar Heisei Tanuki Gassen Pompoko. Pesan moral yang terdapat di dalam buku cerita bergambar Heisei Tanuki Gassen Pompoko karya Isao Takahata adalah pesan moral untuk berbuat baik dan pesan moral untuk bersikap adil, sedangkan nilai moral yang ingin disampaikan oleh Isao Takahat di dalam buku cerita bergambar Heisei Tanuki Gassen Pompoko adalah nilai moral dalam hubungan manusia dengan alam yaitu memelihara dan melestarikan alam serta memanfaatkan alam, nilai moral berusaha keras dan tanggung jawab, nilai moral gotong royong atau bekerja sama, dan nilai keberanian moral.Item awal mulanya budaya malu dan perkembangannya hingga era heisei(2012) FERDHY PRANANDA S; Puspa Mirani Kadir; Tidak ada Data DosenPenelitian ini mengkaji mengenai budaya malu dan perkembangannya serta apa positif dan negatif yang dapat dipelajari dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari hari sebagai pedoman hidup atau sebagai pengontorl perilaku pribadi. Budaya malu sendiri merupakan asal muasal identitas yang membentuk kepribadian dan kedisiplinan orang Jepang. Penelitian ini mengacu kepada teori Ruth Benedict (1982) dan Sakuta Keichi (1967) sebagai sumber mengenai bagaimana budaya malu dapat dipahami oleh orang awam, dan menggunakan teori perubahan sosio kultur Yehudi A.Cohen dan Schoorl (1983) serta didukung dengan teori Modernisme Chris Barker (2003) sebagai pembanding budaya malu zaman dahulu dan modern dengan menggunakan metode deskritif analisis. Budaya malu dalam penelitian ini lebih cenderung tergolong ke bentuk naimenteki atau rangsangan dari dalam. Di Jepang budaya malu banyak mengalami perubahan karena adanya globalisasi sehingga dapat terkikis sesuai dengan berjalannya waktu dan adanya budaya asing yang masuk secara bertahap ke Jepang.Sebenarnya budaya ini sangat bagus jika dapat diaplikasikan oleh negara lain namum begitu budaya menghukum diri sendiri tidak sampai harus bunuh diri termasuk seppuku atau yang lebih kita kenal dengan harakiriItem MAKNA VERBA ORIRU ORIRU , KUDARU DAN SAGARU DALAM KALIMAT BAHASA JEPANG ( SATU KAJIAN SEMANTIK )(2012-07-10) RIKHO SAPUTERA O S; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenABSTRAK Skripsi ini ini menjelaskan tentang makna dan penggunaan verba oriru, kudaru, dan sagaru dalam kalimat Bahasa Jepang. Ketiga verba tersebut saling bersinonim, atau memiliki arti yang sama dalam Bahasa Indonesia, yaitu ‘turun’. Kesamaan arti ini menyebabkan para pembelajar Bahasa Jepang kesulitan dalam membuat kalimat yang benar. Dari penelitian ini, diketahui makna dan penggunaan ketiga verba tersebut, dan kapan verba-verba tersebut dapat saling bersubstitusi. ABSTRACT This research explained the senses of meaning of the verb oriru, kudaru, and sagaru in Japanese sentences. Those three verbs are synonymous, have same basic meaning in Indonesia, which is ‘turun’. This sameness of meaning makes students have difficulty to make correct Japanese sentences. Based on this research, the senses of meaning and the functions of those verbs and when the verbs are able to be substituted in a sentence had been known.Item BENTUK NEGASI VERBA DIALEK OSAKA (SATU TINJAUAN MORFOFONOLOGI)(2012-07-12) REGINA FEBRIA; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenABSTRAK Penelitian ini mengkaji bentuk negasi dalam dialek Osaka, dari sudut morfofonologi. Sesuai dengan latar belakang masalah, penelitian ini bertujuan mendeskripsikan varian dan proses morfofonemik yang terjadi dalam pembentukan negasi dalam dialek Osaka. Bentuk negasi pada verba merupakan salah satu perbedaan terbesar dalam tata bahasa dialek Osaka. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Data diambil dari skenerio drama, komik dan website. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 3 jenis bentuk negasi dalam dialek Osaka yaitu, –mahen (–masen), –hen (–nai), dan pemendekan bentuk negasi –n. Yang membedakan ketiganya adalah tingkat kesopanannya. ABSTRACT This research discibes negation form in Osaka dialect with morphophonology approaches. Related to the background of research, the aims are to describe the varieties and the morphophonemic processes that occur in the formation of negation in Osaka dialect. Negation on the verb form is one of the biggest differences in the Osaka dialect grammar. The metode used in the research is decriptive. The data is taken from scripts drama, comic, and website. The results of this research show that there are three types of negation form in the Osaka dialect, -–mahen (-–masen), –hen (-–nai), and the short negation form –n. The differentiate the three of them is level of politeness.Item KONFLIK BATIN TOKOH PENDETA SEBASTIAN RODRIGUES DALAM NOVEL CHINMOKU KARYA SHUSAKU ENDO (Melalui Konsep Self dan Imago)(2012-07-12) ADHI DARMADI; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenABSTRAK Skripsi ini membahas tentang pergolakan batin yang dialami oleh tokoh utama yang terdapat dalam novel “Chinmoku†karya Shusaku Endo yang ditinjau melalui Konsep Self dan Imago. Novel “Chinmoku†(沈黙)memuat perjalanan hidup Sebastian Rodrigues sebagai seorang pendeta sampai akhirnya ia murtad. Novel “Chinmoku†(沈黙)menceritakan perjalanan Sebastian Rodrigues, yaitu seorang pendeta berkebangsaan Portugis yang ditugaskan untuk mencari kebenaran cerita yang beredar di Portugal yang mengatakan bahwa gurunya, yaitu pendeta Christavao Ferreira telah murtad saat ditugaskan ke Jepang, karena penyiksaan yang ia alami di Nagasaki, sesampainya di Jepang, Rodrigues malah mengalami hal yang sama dengan gurunya, Ferreira. Rodrigues bertemu dengan Gubernur Chikugo, Inoue, yang telah membuat gurunya murtad. Setelah mengalami penyiksaan secara psikologis dan pergolakan batin yang hebat, Rodrigues pun murtad. Ia beranggapan bahwa yang ia lakukan adalah untuk menolong umat Kristen Jepang yang sedang disiksa, dan ia juga beranggapan bahwa Kristus pun akan melakukan hal yang sama karena cinta kasihnya yang besar terhadap manusia. ABSTRACT This thesis discusses the inner turmoil experienced by the main character in the novel "Chinmoku" by Shusaku Endo is viewed through the concept of Self and Imago. This novel contains contains Sebastian Rodrigues life journey as a priest until he finally lapsed. Novel "Chinmoku" (沉 é»™) recounts the journey Sebastian Rodrigues, is a Portuguese Pastor who were assigned to search for the truth of the story circulating in Portugal who said that his teacher, pastor Christavao Ferreira had lapsed when assigned to Japan, because of the torture he experienced in Nagasaki , when arrived in Japan, Rodrigues even experienced the same thing with his teacher, Ferreira. Rodrigues met with Governor of Chikugo, Inoue, which has made his teacher apostate. After experiencing the psychological torture and a great internal struggle, Rodrigues was an apostate. He thought that what he did was to help the Japanese Christians who were tortured, and he also thought that Christ would have done the same because of his great love for mankind.Item FUKUGOUKAKUJOShi :NI YOTTE, NI OUJITE, DAN NI MOTOZUITE SUATU TINJAUAN SINTAKSIS DAN SEMANTIS(2012-08-01) RICHARD HARI APRINO; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenABSTRAK Bahasa Jepang sangat kaya akan keragaman ruigigo (sinonim) yang dapat ditemukan dalam berbagai kelas kata seperti pada verba, adjektiva, nomina, adverbia, bahkan partikel. Ni yotte, ni oujite, dan ni motozuite merupakan joshi (partikel) yang mempunyai kemiripan secara fungsi dan makna terhadap bahasa Indonesia. Karena terbentuk dari kombinasi joshi dan verba, ketiganya termasuk ke dalam kategori kakujoshi yang disebut fukugoukakujoshi. Pada penulisan skripsi ini ini penulis mencoba mencari tahu tentang struktur, fungsi, dan bagaimana mereka terbentuk dalam kalimat. Dan juga apakah ketiganya dapat saling bersubtitusi. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan sintaksis dan semantis. ABSTRACT Japanese language is very rich in diversity of ruigigo (synonym) that can be found in various classes of words such as verbs, adjectives, nouns, adverbs, and even particles. Ni yotte, ni oujite, and ni motozuite is one of those joshi (particles) that have similarities in function and meaning over Indonesian language. Because it is formed from a combination of joshi and verb, all three fall into the category of kakujoshi called fukugoukakujoshi. At the writing of this thesis, the writer tries to find out about the structure, function, and how they are formed in the sentence. And also whether all three can be mutually substitutable. The observation was conducted using syntactic and semantic approaches.Item PELANGGARAN PRINSIP SOPAN SANTUN PADA SASOI HYGEN BAHASA JEPANG SATU TINJAUAN SOSIOPRAGMATIK(2012-08-01) RIMA KOSALIN; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenABSTRAK Sopan santun merupakan hal yang penting dalam mewujudkan komunikasi yang harmonis antar manusia. Sopan santun dapat diaplikasikan pada hampir setiap tindak ujar, salah satunya pada tindak ajakan. Ajakan dalam Bahasa Jepang disebut sasoi hyÅ gen. Dalam berkomunikasi, pembelajar bahasa terkadang melakukan kesalahan pemakaian bahasa, termasuk dalam pemakaian sasoi hyÅ gen. Penelitian ini berfokus pada penggunaan sasoi hyÅ gen oleh pembelajar Bahasa Jepang secara sosiopragmatik. Metode penelitian ini adalah metode analisis deskriptif. Dasar teori yang digunakan untuk menganalisis data adalah teori sopan santun dari Leech (1983). Sedangkan metode yang digunakan untuk memperoleh data adalah metode survey. Responden adalah mahasiswa Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran angkatan 2009. Dari segi sosiopragmatik dapat diketahui adanya beberapa maksim pada prinsip sopan santun yang dilanggar pada penggunaan sasoi hyÅ gen oleh responden. Maksim-maksim tersebut adalah maksim kebijaksanaan, maksim kedermawanan, dan maksim penghargaan. ABSTRACT Politeness is one of the most important things to create a harmonic interpersonal communication. Politeness is applicable for most of speech acts; one of them is “invitation†act. In Japanese, “Invitation†is called sasoi hyÅ gen. Japanese language learner sometimes makes some mistakes in the use of language, one of the mistakes is in expressing sasoi hyÅ gen. This study is focused in sasoi hyÅ gen usage by Japanese language learner with sociopragmatic approachment. This study is using descriptive method in describing the result of the analysis. Ground theory which used in this study is politeness principles theory by Leech (1983). Survey Method is applied in this study as the method for data collection. The respondents are college students who are currently studying at Japanese Literature Program, Cultural Knowledge Faculty, Padjadjaran University. From sociopragmatic point of view, we can understand that some of sasoi hyÅ gen that used by respondents are not observing certain maxims of politeness principle. Which are tact maxim, generosity maxim, and approbation maxim.Item PERUBAHAN PANDANGAN TOKOH UTAMA TERHADAP SUMO DALAM NASKAH FILM SHIKO FUNJATTA KARYA SUO MASAYUKI (PENDEKATAN SOSIOLOGI SASTRA)(2012-08-06) TAUFIK G P A; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenABSTRAK Pada penulisan skripsi ini, penulis merasa tertarik untuk menganalisis naskah film Shiko Funjatta karya Suo Masayuki dengan menggunakan pendekatan Sosiologi Sastra. Yamamoto Shuhei adalah tokoh utama dalam naskah film ini, keterlibatannya dalam klub sumo merupakan suatu keterpaksaan sebagai syarat untuk lulus kuliah. Berbagai hal yang dialaminya selama bergabung dengan klub telah merubah pandangannya terhadap sumo. Penulis menggunakan pendekatan Sosiologi Sastra. Dalam pembahasan analisis akan dibahas mengenai perubahan pandangan Yamamoto Shuhei yang pada awalnya tidak tertarik pada sumo hingga akhirnya mencintai sumo dan faktor-faktor lingkungan di sekitarnya yang mempengaruhi perubahan pandangan tersebut. In this research, writer interests for analyzing the Shiko Funjatta scenario by Suo Masayuki with using literature sociology approaches. Yamamoto Shuhei is the main character in this scenario, his involvement in the sumo club is a necessity as a requirement for graduation. Various things that happened while he joined the club change his thought towards sumo. Writer uses literature sociology approach. In the analysis study writer discuss about Yamamoto Shuhei’s change of thought towards sumo which dislike it on the beginning, but loves it in the end, and his neighborhood factors that change his thought towards sumo.Item SUDUT PANDANG AKU SEBAGAI TOKOH UTAMA DALAM CERITA GOHAN KARYA MUKOUDA KUNIKO (Pendekatan Struktural)(2012-08-06) KALLISTA FEBISRA KARGI; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenABSTRAK Sastra merupakan sebuah karya yang dihasilkan dari pemikiran dan ide pengarang. Sastra dibedakan atas fiksi dan nonfiksi. Bentuk dari cerita yang akan dibahas dalam skripsi ini akan mengangkat tentang nonfiksi karya Mukouda Kuniko. Di dalam cerita nonfiksi unsur-unsur yang terdapat didalamnya pun harus tetap memiliki kelengkapan unsur-unsur intrinsiknya. Dalam pembahasan cerita “Gohan†ini, penulis mengunakan pendekatan struktural, dimana dengan ini memungkinkan penulis untukenganalisis mengenai sudut pandang tokoh utama terhadap unsur pembentuk cerita dan teknik pelukisan tokoh utama dalam cerita ini. Penggunaan sudut pandang akan sangat berpengaruh terhadap cara memandang serta pemahaman pada suatu karya sastra, begitu pula yang penulis temukan dalam kisah ini. Berdasarkan analisa yang diperoleh, penulis menemukan banyak hal menarik bila dilihat dari sudut pandang tokoh “Aku†salah satunya saat menganalisis tokoh tambahan, mengambil tokoh Ayah†sebagai contoh melalui sudut pandang “Aku†. Ia mengganggap ayahnya menjadi aneh ketika terjadi kebakaran. ABSTRACT Story is a literary work which yielded from the author’s idea. It’s divided to fiction and nonfiction. The shape of nonfiction is either short or long and elements on the story must be have complete intrinsic elements. In the study of “Gohan†the story by Mukouda Kuniko, the author uses the structural approach, through with this approach, the author possible to research about main character’s point of view toward from of the story‘s elements and main character’s depictory technique on this story. Using point of view method would be have effect to understanding via point of view on the literary work, and what the author found on this story was same. Based on analysis, writer found many interesting things if we look by first person point of view and can’t by other. If we look at minor role character, for “Father†as axample, it very different when you look by “I†rather than other character. “I†thought that “Father†has been strange since fire catched them.Item SIKAP DAN INTERAKSI TOKOH UTAMA PADA NOVEL AFUTAA DAAKU KARYA MURAKAMI HARUKI (Pendekatan Psikologi Sosial)(2012-08-06) M NASHIHUDDIN; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenABSTRAK Dalam penelitian ini penulis menganalisis sikap dan interaksi tokoh utama pada novel Afutaa Daaku karya Murakami Haruki. Yang menghabiskan sepanjang malamnya di luar rumah. Bagaimana sikap ketika berinteraksi, cara menanggapi suatu permasalahan dengan keluarga, terutama terhadap kakaknya Eri, bagaimana Mari selalu dibanding-bandingkan dengan kakaknya. Metode yang digunakan untuk menganalisis karakter tokoh utama (Mari) ini adalah deskriptif analisis, yaitu metode yang mendeskripsikan fakta-fakta kemudian dibuat dengan analisis. Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan psikologi sosial. Adanya interaksi sosial pada tokoh Mari yang membentuk sikap dalam dirinya sebagai makhluk sosial. Sikap tokoh Mari menjadi pribadi yang dahulunya penakut, tidak pandai bergaul, membenci bersaing, menjadi sikap seorang yang kuat, pemberani dan suka bergaul. ABSTRACT In this research the author analyzed the behavior and interaction of the main character in the novel Afutaa Daaku by Murakami Haruki spending all the nights outdoor. What is the attitude when interacting, how to want to respond to a problem with the family, especially to her sister Eri, how Mari is always being compared to her sister. The method used to analyze the main character (Mari) is a descriptive analysis, a method that describes the facts then made with the analysis. This research used the approach of social psychology approach. The existence of social interaction formed the character of Mari in herattitude as a social creature. The former personality of the main character Mari was timid, unsociable, and uncompetitive shifted to a strong, brave and sociable person.Item KONDISI MASYARAKAT HIROSHIMA PASCA BOM ATOM DALAM KUMPULAN ESAI GENBAKU NO KO KARYA OSADA ARATA (Melalui Pendekatan Struktural Genetik)(2012-08-06) KARTIKA ANGGRAENI; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenABSTRAK Lahirnya sebuah karya sastra dapat dipicu oleh latar belakang sejarah, kondisi suatu masyarakat maupun kehidupan sang pengarang itu sendiri. Hal inilah yang disebut genesis suatu karya sastra. Untuk mengkaji hal tersebut penulis memakai teori strukural genetik sebagai landasan teori. Penelitian ini menganalisis sebuah buku yang merupakan kumpulan esai berjudul Genbaku No Ko karya Osada Arata. Buku ini menceritakan mengenai kesengsaraan warga Hiroshima saat trgedi jatuhnya bom atom pada masa perang dunia ke-II. Hasil dari penelitian ini, mendeskripsikan keadaan suatu masyarakat ketika bom atom jatuh di Hiroshima, dan kehidupan pengarang Osada Arata yang melatarbelakangi proses pembuatan karya sastra.Item SIKAP DAN PERILAKU GENKO SENSEI DALAM CERITA PENDEK MAHOU HAKASE KARYA IWAYA SAZANAMI (Tinjauan Psikologi Sosial)(2012-08-07) DINDA DEARILNA; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenABSTRAK Dalam penelitian ini penulis menganalisis sikap dan perilaku GenkoSensei pada cerita pendek Mahou Hakase karya Iwaya Sazanami, yaitu sikap iaketika telah menjadi ahli sihir yang sukses dan terkenal. Metode yang digunakan untuk menganalisis karakter tokoh Genko Senseiini adalah deskriptif analisis, yaitu metode yang dilakukan denganmendeskripsikan fakta-fakta. Analisis ini menggunakan pendekatan psikologisosial. Berdasarkan analisis tersebut, penulis menemukan adanya perubahan sikap dan perilaku tokoh Genko Sensei. Perubahan itu terjadi disebabkan ketidakpuasan dengan apa yang telah dicapai sebelumnya. In this study the authors analyze the attitudes and behaviours of the main character in the short story by iwaya sazanami mahou hakase named genko sensei who became a successful and famous magician. The method used to analyze the character of genko sensei’s descriptive analysis. Descriptive analysis is a method which is done by describing the facts. The analysis uses a social psychology approach. Based on this analysis, the authors found that genko sensei’s attitude and behaviours has change. That changes occurs because of the dissatisfaction result that have been achieved beforeItem FUKUGOUMEISHI YANG TERBENTUK DARI MAKNA UNSUR-UNSUR PEMBENTUKNYA ( TINJAUAN SEMANTIK )(2012-08-07) GITA VESTY A; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenABSTRAK Skripsi ini menceritakan tentang pembentukan makna nomina majemuk bahasa Jepang. Seperti dalam bahasa Indonesia, dalam bahasa Jepang pun terdapat nomina majemuk. Dalam bahasa Indonesia sebagai contoh meja makan, maknanya terbentuk dari gabungan makna kata meja dan kata makan. Penulis dalam skripsi ini membahas tentang pembentukan makna nomina majemuk dalam bahasa Jepang. Nomina majemuk tersebut terbentuk dari gabungan unsure – unsur seperti verba, nomina, adjektiva dan garaigo. This thesis discuss about formation meaning of a plural noun in Japanese language. Just like Indonesian language, Japanese language also have a plural noun. In Indonesian language, for example is “dining table†, meaning of the word formed from combination meaning of dining and table The writer of this thesis discuss about formation meaning of a plural noun in Japanese language. The compound noun formed from the combined elements such as verbs, nouns, adjectives and garaigo.Item TRADISI OBON MASYARAKAT JEPANG DALAM CERPEN ISHIUSU NO UTA KARYA TSUBOI SAKAE (Tinjauan Sosiologi Budaya)(2012-09-04) DEWI KANIA; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenABSTRAK Cerpen “Ishiusu no Uta†yang ditulis oleh Tsuboi Sakae bercerita tentangseorang gadis kecil di Jepang yang sedang melakukan persiapan untuk melaksanakantradisi obon bersama keluarganya. Tradisi obon merupakan salah satu tradisimasyarakat Jepang. Tradisi yang rutin diselenggarakan setiap tahunnya olehmasyarakat Jepang ini merupakan tradisi yang bertujuan untuk menghormati nenekmoyang. Oleh karena itu, di dalam penelitian ini, penulis menganalisis tradisi obon tersebut. Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi mengemukakan pengertiansosiologi sebagai proses-proses sosial. Proses-proses sosial yang terjadi di dalammasyarakat menghasilkan suatu produk, yaitu kebudayaan. Oleh karena itu, dengandasar pengertian sosiologi tersebut, penulis menggunakan pendekatan sosiologibudaya di dalam penelitian ini. Berdasarkan pendekatan tersebut, penulis menganalisis tradisi obon. Tradisi obon merupakan salah satu kebudayaan masyarakat Jepang. Selainmenganalisis tradisi obon, penulis menganalisis kegiatan-kegiatan apa saja yangberkaitan dengan tradisi obon, serta nilai-nilai apa saja yang terkandung di dalamtradisi obon dan kegiatan-kegiatan lain yang berkaitan dengan pelaksanaan upacaraobon. ABSTRACT The story “Ishiusu no Uta†written by Tsuboi Sakae tells about a little girl who lives in Japan. She and her family are preparing everything to celebrate the obon. Obon is one of the Japanese’s traditions. The Japanese people celebrate obon every year to respect their ancestor. Therefore, in this research, writer analyzed the obon. Selo Soemardjan and Soelaiman Soemardi suggest an idea of sociology as social processes. The processes occur in the community and result a product. The product is culture. Therefore, based on the idea, writer used sociology of culture approach. Using this approach, writer analyzed the obon. Obon is one of the Japanese’s cultures. Beside obon, writer also analyzed the Japanese’s activities related to obon and the grades in the obon and the activities related to obon.Item KEHIDUPAN SOSIAL TOKUNAGA DALAM NOVEL SAGA NO GABAI BACHAN KARYA SHIMADA YOSHICHI (melalui pendekatan Sosiologi Sastra)(2012-09-04) ADI BIJAKSANA; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenABSTRAK Skripsi ini berjudul “Kehidupan sosial Tokunaga dalam novel yang berjudul Saga No Gabai Bachan karya Shimada Yoshichi†. Tokunaga adalah tokoh utama dalam novel Saga No Gabai Bachan. Hadirnya novel Saga No Gabai Bachan menghadirkan unsur-unsur konflik yang terjadi diantaranya, pada umumnya terdapat dalam setiap karya novel. Di samping itu, hubungan Tokunaga dengan tokoh lain dalam novel tersebut memperlihatkan karakter Tokunaga yang dinamis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sosiologi sastra. Penulis menerapkan teori sosiologi sastra yang menitikberatkan pada tokoh utama. Tokoh utama adalah salah satu unsur terpenting sebuah cerita, karena merupakan media utama pengarang dalam mengemukakan gagasannya. Hasil analisis yang didapat adalah perubahan sosial Tokunaga dalam cerita yang memberikan gambaran tentang kehidupan. ABSTRACT The title of this thesis is “The Social Life of Tokunaga in the Novel Saga no Gabai Bachan by Shimada Yoshichi†. Tokunaga is the main character in the novel Saga No Gabai Bachan . The novel presents the elements of conflict that occur in each event, in generally that can be found in any novel. In addition, relationship between Tokunaga with another characters in this novel showed the dynamic character of Tokunaga. This research used Methods of sociology literature. The writer applied it that specifically focused to the main character. The main character is one of the most important elements of a story, because it is principal’s author of the media to express his/her idea. Analytical results obtained are the change of Tokunaga’s social in the story that gives an illistration of life.Item SOSIOGENETIS DAN SIKAP TOKOH TOTTO-CHAN DALAM NOVEL TOTTO-CHAN TO TOTTO-CHANTACHI KARYA KUROYANAGI TETSUKO (Tinjauan Psikologi Sosial)(2012-10-07) IMADUDDIEN; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenNovel Totto-chan to Totto-chantachi bercerita tentang kisah perjalanan Kuroyanagi Tetsuko melalui seorang tokoh Totto-chan. Totto-chan pergi mengunjungi berbagai negara berkembang dalam misi perjalanan kemanusiaan bersama UNICEF (United Nations Children’s Fund). Kisah ini adalah kisah tentang cinta dan belas kasih untuk anak-anak di seluruh dunia. Skripsi ini menganalisis tentang sosiogenetis dan sikap tokoh Totto-chan saat tur kemanusiaannya bersama UNICEF. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analisis dan menggunakan tinjauan psikologi sosial.Item Kajian Metafora dan Metonimi dalam Syair Lagu Gackt (Satu Tinjauan Linguistik Kognitif)(2012-10-14) VENY PUTRI VIOLITA; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenSkripsi ini membahas mengenai makna dan latar belakang munculnya makna tersebut berdasarkan kemampuan kognitif manusia dari gaya bahasa kiasan yang terdapat dalam lirik-lirik lagu penyanyi asal Jepang yaitu Gackt. Dalam bahasa Indonesia gaya bahasa kiasan ini disebut dengan majas, sedangkan dalam bahasa Jepang gaya bahasa kiasan ini disebut dengan istilah Hiyu ( 比喩 ).Terdapat macam-macam gaya bahasa kiasan yakni metafora, metonimia, personifikasi, simile, dan masih banyak lagi. Namun penulis hanya akan menguraikan dan menganalisis mengenai gaya bahasa metafora atau inyu dan metonimia atau kanyu saja, hal ini dikarenakan kedua bentuk gaya bahasa kiasan inilah yang paling erat kaitannya dengan proses kognisi manusia. Bentuk gaya bahasa metafora yang terdapat dalam lirik-lirik lagu Gackt merupakan bentuk perbandingan langsung dari satu buah entitas dengan entitas lainnya yang berdasarkan pada kesamaan dan kemiripan sifat. Dalam hal ini perbandingannya merupakan perbandingan langsung tanpa menggunakan kata bantu ‘seperti’ atau ‘bagaikan’. Gaya bahasa metonimia yang terdapat dalam lirik lagu Gackt merupakan bentuk perbandingan dua buah hal yang masih berasal dari satu entitas yang sama.Item DEPRESI TOKOH UTAMA NOVEL "VIBRATOR" KARYA AKASAKA MARI(2012-10-24) ANDINA MISANA; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenDalam penelitian ini, penulis menganalisis karakter Hayakawa Rei ditinjau dari perspektif psikologi wanita, hal-hal yang menyebabkan terjadinya depresi pada diri Hayakawa Rei, dan bentuk nyata depresi yang dialami tokoh Hayakawa Rei dalam novel �Vibrator�. Penulis memakai pendekatan psikologi wanita dari Kartini Kartono yang menyatakan bahwa psikologi tentang eksistensi wanita mencoba memahami bagaimana caranya wanita memahami diri sendiri dalam satu lingkungan sosial tertentu, mempelajari bagaimana caranya wanita menyadari kejasadan dan kerokhaniannya dalam penghayatan relasinya dengan manusia lain, serta caranya ia memberikan nilai-nilai tertentu. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penulis menemukan kecocokan antara karakter Hayakawa Rei dengan karakter wanita yang dituliskan Kartini Kartono dalam bukunya. Penulis juga menemukan perilaku Hayakawa Rei yang tergolong dalam gejala depresi, kemudian penulis juga menemukan bahwa masa lalu yang kelam merupakan faktor yang menyebabkan Hayakawa Rei mengalami depresi.Item konsep etika stoic tokoh Ayakura Satoko dalam novel Haru no Yuki karya Mishima Yukio(2012-10-24) ILONA ADRIANA; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenPengertian etika Stoic secara luas adalah sabar dan pasrah terhadap takdir. Itulah etika yang mencerminkan perilaku masyarakat Jepang baru-baru ini. Publik dunia sangat mengagumi akan kekuatan Stoic Jepang dalam menghadapi musibah yang bertubi-tubi contohnya ketika Tsunami dan gempa dasyat pada bulan Maret 2011. Semua masyarakat tetap bersikap tertib dan tenang sehingga tidak ada kepanikan nasional yang dapat membuat keadaan semakin buruk. Dalam novel “Haru no Yuki” tokoh Ayakura Satoko juga mengalami cobaan-cobaan yang mempengaruhi kehidupannya. Dan pada akhirnya ia memilih sebuah jalan yaitu jalan menuju ketenangan batin seperti seorang Stoic. Stoic tidak hanya sekedar sabar dan pasrah semata. Tapi dibalik itu semua masih banyak konsep yang dapat kita pelajari dari etika tersebut dan bagaimana pengaruhnya terhadap perilaku seseorang.Item Ragam Bahasa Keigo Pramusaji Restoran di Jepang (Tinjauan Sosiopragmatik)(2012-10-24) RISYA RAHMALIA; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenABSTRAK Jepang dikenal dengan orang-orang yang suka bekerja keras. Di kalangan remaja kerja paruh waktu yang disebut dengan arubaito sangat digemari. Banyak tempat yang bisa dijadikan untuk tempat bekerja paruh waktu seperti restoran, mini market, cafe dan lainnya. Kerja paruh waktu yang sangat digemari yaitu bekerja sebagai pramusaji pada sebuah restoran. Ragam bahasa yang digunakan oleh pramusaji untuk melayani tamu di restoran di Jepang inilah yang membuat penulis tertarik untuk membahas lebih jauh lagi mengenai penggunaan sonkeigo, kenjougo atau teineigokah ragam bahasa yang sering dipakai dan juga prinsip-prinsip kesopanan yang berlaku dalam interaksi antara pramusaji dan tamu. Dalam melayani tamu pramusaji tidak memandang usia, gender dan lainnya melainkan memandang status sosial dari tamu tersebut, sehingga ragam bahasa kenjougo yang paling sering digunakan dibandingkan dengan ragam bahasa sonkeigo dan teineigo. Ragam sonkeigo dan teineigo juga sering digunakan, namun berdasarkan penelitian, ragam kenjougo yang paling sering digunakan oleh pramusaji dalam berkomunikasi dengan tamu daripada ragam lain. Mengenai prinsip kesopanan dalam berinteraksi dengan tamu berdasarkan ketentuan maksim-maksim kesopanan, pramusaji telah memenuhi maksim-maksim tersebut. Kata kunci: keigo, prinsip kesopanan ABSTRACT Japan is known with people who like to work hard. Among teenagers working part-time which is called arubaito is very popular. There are many places that can be used for part-time job such as restaurants, mini market, cafe and many more. The most popular part-time job is working as a waitress in a restaurant. The variety of language that used by the waitress to serve guests in restaurant makes the writer interesting to discuss it further more, it is about sonkeigo, kenjougo or teineigo the variety of language which is often used by the waitress and research about the politeness principle which is prevailing in the interaction between the waitress and guests. In serving guests, the waitress is not looking at the guests age, gender or another aspect but looking at its social status. Therefore kenjougo is the most frequently used than sonkeigo and teineigo. Sonkeigo and teineigo is also used by the waitress to communication to the guests, but based on research, kenjougo most frequently used than other kinds. The discussion about politeness principle in the interacting with guests under the politeness maxims, the waitress generally fulfill all maxims. Keywords: keigo, politeness principles