Manajemen (S2)
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Manajemen (S2) by Issue Date
Now showing 1 - 20 of 450
Results Per Page
Sort Options
Item PENGARUH KUALITAS KEHIDUPAN KERJA DAN PENGAYAAN PEKERJAAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN MELALUI MOTIVASI KERJA (Sebuah Studi pada Karyawan Kantor Pusat PT. Indofarma(2010) GINA FADLIA SWARA; Yunizar; Tidak ada Data DosenKinerja karyawan merupakan faktor utama bagi keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuannya. Tinggi rendahnya kinerja karyawan dapat dipengaruhi baik dari dalam diri karyawan secara langsung maupun pengaruh dari lingkungan perusahaan. Tujuan penelitian ini untuk membuktikan apakah kualitas kehidupan kerja dan pengayaan pekerjaan mempengaruhi kinerja karyawan melalui motivasi kerja pada PT Indofarma,Tbk. Pengukuran kualitas kehidupan kerja terdiri dari delapan dimensi yaitu : keterlibatan karyawan, pengembangan karir, rasa bangga terhadap institusi, kompensasi yang seimbang, rasa aman terhadap pekerjaan, fasilitas yang diperoleh, keselamatan lingkungan kerja serta penyelesaian masalah dan komunikasi. Dimensi yang digunakan untuk mengukur pengayaan pekerjaan adalah pembentukan unit kerja yang natural, penggabungan tugas, pendelegasian tugas secara vertikal dan membuka saluran umpan balik. Pengukuran variabel motivasi terdiri dari dua dimensi yaitu hygiene factor dan motivation factors, sedangkan variabel kinerja diukur dari lima faktor, yaitu kualitas pekerjaan, kuantitas pekerjaan, pemanfaatan waktu, tingkat kehadiran serta hubungan kerja sama. Sebanyak 100 kuesioner dibagikan kepada responden terpilih dan digunakan sebagai analisis statistik. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dan verifikatif dengan menggunakan analisa jalur, uji korelasi, uji-F dan uji-t. Berdasarkan hasil pengolahan data secara deskriptif diperoleh hasil bahwa kualitas kehidupan kerja dan pengayaan pekerjaan di PT Indofarma,Tbk berada dalam kategori cukup baik. Selain itu, motivasi kerja karyawan juga berada dalam kondisi cukup baik, sedangkan kinerja karyawan berada dalam kategori baik. Selanjutnya berdasarkan pada tahap uji statistik, diperoleh hasil bahwa kualitas kehidupan kerja dan pengayaan pekerjaan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi kerja baik secara parsial maupun simultan. Kualitas kehidupan kerja, pengayaan pekerjaan dan motivasi kerja juga berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.Item Pengaruh Inventarisasi, Legal Audit, Penilaian serta Pengawasan dan Pengendalian Aset Terhadap Tingkat Optimalisasi Aset Tetap Rumah Sakit Umum Daerah di Provinsi Jawa Barat(2010) ADI SANTIKA; Layyinaturrobaniyah; Sulaeman Rahman NidarPengaruh Inventarisasi, Legal Audit, Penilaian serta Pengawasan dan Pengendalian Aset Terhadap Tingkat Optimalisasi Aset Tetap Rumah Sakit Umum Daerah di Provinsi Jawa BaratItem Pengaruh Bauran Produk dan harga telur ayam ras terhadap loyalitas pelanggan pamulihan farm(2011) LEGIA MERISSA HANIF; Sucherly; Meydia HassanBauran produk dan harga merupakan bagian dari bauran pemasaran yang dapat dikendalikan oleh perusahaan agar dapat memberikan nilai pelanggan yang superior sehingga perusahaan memiliki daya saing yang unggul, yang akhirnya dapat menciptakan loyalitas pelanggan. Namun, Pamulihan Farm sebagai perusahaan agribisnis penyedia telur ayam ras belum memahami dampak dari bauran produk dan harga telur ayam ras terhadap loyalitas pelanggan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil kajian mengenai kinerja bauran produk, kinerja harga telur ayam ras, loyalitas pelanggan Pamulihan Farm dan pengaruh bauran produk dan harga telur ayam ras terhadap loyalitas pelanggan Pamulihan Farm. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan verifikatif. Analisis yang digunakan adalah analisis Partial Least Square (PLS). Responden penelitian adalah seluruh pelanggan bisnis Pamulihan Farm yaitu 33 pelanggan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja bauran produk di Pamulihan Farm adalah superior, kinerja harga telur ayam ras di Pamulihan farm masih inferior, pelanggan Pamulihan Farm lebih cenderung loyal secara behavioral dan lebih dari setengah pelanggan pamulihan farm berada pada tahap client dan advokat, dan bauran produk dan harga telur ayam ras berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan Pamulihan Farm.Item PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI DALAM MEMBENTUK INTRAPRENEURSHIP SERTA DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PADA BANK BJB(2012) RADEN ORCHIDE DAMANUGRAHA; Yuyun Wirasasmita; YunizarABSTRAK Industri jasa keuangan di Indonesia, terutama pada sektor perbankan memegang peranan yang penting untuk mendukung perekonomian negara. Bank merupakan lembaga keuangan yang memiliki aktifitas usaha dengan memberikan jasa penyimpanan uang dan penyaluran kredit untuk mendorong sektor ekonomi dan kemajuan bangsa. Bank bjb telah bertransformasi menjadi salah satu bank nasional yang ikut berkompetisi dalam meraih pasar di sektor perbankan di Indonesia. Kinerja perusahaan pada hakekatnya merupakan usaha organisasi untuk mencapai prestasi bisnis yang dapat dilihat dari pencapaian target dan tujuan perusahaannya. Menurut Wirawan (2009), “kinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau indikator-indikator suatu pekerjaan atau suatu organisasi dalam waktu tertentu”. Untuk mencapai kinerja perusahaan yang baik tentunya dibutuhkan sumber daya manusia sebagai fungsi bisnis yang handal dan mampu bersaing. Karyawan perlu memiliki jiwa kewirausahaan didalam organisasi (intrapreneurship) dalam mencapai kinerja perusahaan. Untuk meningkatkan intrapreneurship dibutuhkan leadership atau jiwa kepemimpinan dari manajemen bank bjb yang mampu mendorong dan memberi motivasi kepada karyawan bank bjb. Budaya organisasi pada umumnya terbentuk karena adanya nilai, norma, dan aturan yang ada disuatu perusahaan. Budaya organsasi menjadi ciri dan menjadi keunggulan suatu perusahaan. Tidak hanya itu, budaya organsasi menjadi kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan dalam menghadapi tantangan atau hambatan bagi perusahaan. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana pengaruh kepemimpinan dan budaya organisasi dalam membentuk intrapreneurship serta dampaknya terhadap kinerja perusahaan. Data yang digunakan adalah penyebaran kuesioner yang terdiri dari 100 responden, alat analisis yang digunakan untuk menguji hipotesa adalah analisis jalur (path analysis). Hasil pengujian hipotesis deskriptif menunjukan bahwa kepemimpinan dalam kategori cukup baik, budaya organisasi dalam kategori cukup baik, intrapreneurship dalam kategori cukup baik, dan kinerja perusahaan dalam kategori cukup baik. Pengujian hipotesis verifikatif menunjukan bahwa kepemimpinan dan budaya organisasi berpengaruh secara simultan terhadap intrapreneurship sebesar 93,02% dan secara parsial pengujian kepemimpinan berpengaruh sebesar 73,31% terhadap intrapreneurship dan budaya organisasi berpengaruh sebesar 19,71% terhadap intrapreneurship. Sedangkan kepemimpinan, budaya organisasi, dan intrapreneurship berpengaruh secara simultan terhadap kinerja perusahaan bank bjb sebesar 92,8% dan secara parsial pengujian kepemimpinan berpengaruh sebesar 73,4% terhadap kinerja perusahaan, budaya organisasi berpengaruh sebesar 8,6% terhadap kinerja perusahaan, dan intrapreneurship berpengaruh sebesar 10,8% terhadap kinerja perusahan. Kata Kunci: Kepemimpinan, Budaya Organisasi, Intrapreneurship, Kinerja Perusahaan.Item RANCANGAN PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN KINERJA DI PT ATEJA(2013-06-19) RIZAL ADI SUBAHAGIYO; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenTujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari dan mengembangkan model penilaian kinerja di PT. Ateja. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka metode yang digunakan adalah metode deskriptif, yaitu pemusatan pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang atau masalah aktual dengan proses pengolahan data, yakni data yang dimiliki disusun, dijelaskan, kemudian dianalisis. Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa model penilaian kinerja yang ada tidak dapat membantu meningkatkan kinerja karyawan ke arah yang lebih baik dan tidak memotivasi karyawan untuk maju dan bersaing secara sehat. Temuan tersebut menyarankan agar Departemen Sumber Daya Manusia (SDM) PT. Ateja untuk mengembangkan rancangan model penilaian kinerja yang tepat dengan memenuhi aspek keterkaitan, kepekaan, keandalan, penerimaan dan kepraktisan yang didasarkan dari faktor expactacy, instrumentality dan valence.Item PERAN LEMBAGA PERKREDITAN DESA TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI MASYARAKAT DESA PAKRAMAN PADANGTEGAL, KECAMATAN UBUD, KABUPATEN GIANYAR, BALI.(2013-07-26) AHMAD PRAKARSA DHAHIYAT; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenPenelitian peran lembaga perkreditan desa terhadap kondisi sosial dan ekonomi masyarakat desa pakraman Padangtegal ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran suatu lembaga perkreditan desa terhadap kondisi sosial dan ekonomi. Penelitian ini menggunakan metode kombinasi yaitu metode penelitian yang menggabungkan metode kuantitatif dan metode kualitatif dengan instrumen penelitian; kuesioner, wawancara mendalam dan focus group discussion. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa adanya peran lembaga perkreditan desa terhadap kondisi sosial dan ekonomi masyarakat desa pakraman Padangtegal, dan dapat disimpulkan bahwa lembaga perkreditan desa ini tidak hanya berorientasi pada laba namun memiliki orientasi sosial dan ekonomi yang memberi dampak positif terhadap kondisi sosial dan ekonomi masyarakat desa yang tinggal di desa pakraman Padangtegal.Item ANALISIS PENYALURAN KREDIT MIKRO DAN KREDIT NON-MIKRO DI INDONESIA BERDASARKAN BAKI DEBET DAN NON PERFORMING LOAN(2013-07-30) HADI PRANOTO; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenABSTRAK Akses kepada institusi keuangan merupakan salah satu hal yang sangat diperlukan dalam mengembangkan sektor usaha mikro yang mendominasi sektor usaha di Indonesia. Pada kenyataannya di lapangan, penyaluran kredit terhadap sektor mikro masih jauh lebih kecil dibandingkan penyaluran kredit terhadap sektor non-mikro. Hal ini dapat dilihat dari baki debet penyaluran kredit yang ada. Non-performing loan seringkali dijadikan alasan untuk membatasi penyaluran kredit ke sektor mikro. Padahal jika dilihat dari kontribusinya, non-performing loan kredit mikro jauh lebih kecil dibandingkan non-performing loan kredit non-mikro. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proporsi penyaluran (baki debet) dan non-performing loan kredit mikro terhadap penyaluran dan non-performing loan kredit secara keseluruhan masih jauh lebih kecil dibandingkan proporsi penyaluran dan non-performing loan kredit non-mikro terhadap penyaluran dan non-performing loan kredit secara keseluruhan. Kata kunci : outstanding credit, non-performing loan, sektor mikro, bank Kode JEL : G21, G23, G28Item PENGARUH NET INTEREST MARGIN DAN LOAN TO DEPOSIT RATIO DENGAN NON-PERFORMING LOAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING TERHADAP RETURN SAHAM PERBANKAN PADA BANK MILIK PEMERINTAH PERIODE 2004-2011(2013-09-03) REKA NISKALA; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenAbstrak Awal tahun 2009 pasar modal BEI mengalami penurunan yang luar biasa tajam akibat kekhawatiran akan kehancuran ekonomi global. Hampir semua pasar modal mengalami kejatuhan yang luar biasa. Sektor finansial Indonesia dimana didominasi oleh perbankan mengalami kelesuan pula, namun bank milik pemerintah lebih diuntungkan karena mereka masing-masing mendapatkan bantuan likuiditas dari Pemerintah. Terpuruknya perekonomian global menyebabkan perbankan mengalami penurunan. Oleh karena itu investor perlu berhati-hati dalam pembuatan keputusan investasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh Net interest margin dan Loan to deposits ratio dengan Non-performing loan sebagai variable moderasi terhadap return saham perbankan pada bank milik pemerintah periode 2004-2011 dengan menggunakan metode regresi berganda dengan alat bantu statistik menggunakan software eviews. Penelitian ini menggunakan sampel Bank milik pemerintah dari tahun 2004-2011 dengan menggunakan laporan keuangan triwulanan. Dari hasil regresi berganda diperoleh hasil yaitu berdasarkan hasil uji F menunjukkan bahwa Net interest margin dan Loan to deposits ratio secara bersama-sama tidak mempengaruhi variabel Return Saham perbankan, berdasarkan hasil uji t disimpulkan bahwa Net interest margin berpengaruh positif terhadap return saham namun pengaruhnya tidak signifikan, dan loan to deposit ratio berpengaruh positif terhadap return saham perbankan namun pengaruhnya tidak signifikan, sedangkan fungsi Non-performing loan sebagai variabel moderating tidak melemahkan pengaruh loan to deposits ratio terhadap return saham perbankan. Koefisien determinasi sebesar 0.41% dan selebihnya sebesar 99,59% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dan tidak di masukkan ke dalam model penelitian. Saran bagi para investor sebaiknya memperhatikan faktor-faktor lain selain NIM, LDR, dan NPL untuk mengukur return saham perbankan. Kata kunci : Net interest margin, Loan to deposits ratio, Non-performing loan, Return Saham, Bank PemerintahItem Analisis Keuangan Dalam Pengembangan Bisnis Jasa Konstruksi Pada PT. XYZ(2013-09-03) ARGI HARMAWAN; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenPenelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis keadaan dan kinerja keuangan masa lalu perusahaan yaitu tahun 2006 – 2011, pengembangan perusahaan pada masa yang akan datang yaitu tahun 2012 – 2016, proyeksi keadaan dan kinerja keuangan perusahaan tahun 2012 – 2016. Metode yang digunakan ialah metode analisis deskriptif. Data penelitian ini meliputi data primer melalui wawancara pada PT XYZ dan data sekunder berupa laporan keuangan tahun 2006 – 2011 serta laporan lain. Analisis data yang dilakukan meliputi analisis lingkungan bisnis dan strategi bisnis yang berupa analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats)dan strategi bersaing, analisis keuangan tahun 2006 – 2011 melalui rasio – rasio keuangan, alternatif pengembangan bisnis tahun 2012 – 2016, dan pembuatan proyeksi laporan keuangan pada tahun 2012 – 2016 beserta analisis keuangannya. Analisis keuangan pada tahun 2006 – 2011 menunjukkan kinerja likuiditas perusahaan berfluktuasi, pendanaan perusahaan lebih besar menggunakan equity dibanding pinjaman dan mampu membayar interest. Rasio aktivitas menunjukkan bahwa PT XYZ belum mampu memaksimalkan pemanfaatan aktivanya dalam menghasilkan penjualan. Rasio profitabilitas menunjukkan bahwa gross profit margin, operating profit margin, net profit margin, ROA, dan ROE tahun 2007 – 2009 berada di atas industri jasa konstruksi, sedangkan ROE tahun 2006, 2010, 2011 berada di bawah industri jasa konstruksi.Penetapan rencana strategis untuk mengembangkan bisnis PT XYZ berupaanalisis SWOT selama tahun 2012 – 2016 melalui pertumbuhan berupa konsentrasi via integrasi horisontal dengan strategi bersaing melalui cost leadership.Hasil dari penetapan rencana strategis untuk tahun 2012 – 2016 diwujudkan dalam proyeksi laporan keuangan dengan mengunakan metode persentase penjualan, maka beberapa rasio keuangan adalah rata – rata rasio selama tahun 2006 – 2011. Tahun 2012 – 2016 penambahan aktiva tetap didanai oleh utang sehingga nilai utang akan lebih besar untuk setiap tahun.Item Pengaruh Citra Merek, Fitur Produk, Dan Harga Terhadap Minat Beli Nokia Lumia(2013-10-07) DEVINDRA IRWANTORO; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenDalam kondisi persaingan yang semakin ketat saat ini perusahaan perlu memanfaatkan sumber dayanya dengan optimal, termasuk berusaha menciptakan atau melakukan rekayasa yang dapat mempengaruhi persepsi konsumen, misalnya melalui citra merek produknya. Nokia sebagai perusahaan yang memiliki pangsa pasar terbanyak baik di tingkat global maupun di Indonesia mengalami penurunan penjualan dari kurun waktu 2005 – 2013. Berdasarkan uraian di atas maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui citra merek, fitur produk dan harga terhadap minat beli produk Nokia khususnya samrtphone Nokia Lumia. Populasi dalam penelitian ini adalah pengunjung yang datang ke Nokia Care Center Bandung. Metode pengambilan sampel dengan metode non probability sampling dengan teknik convenience sampling yaitu sampel dipilih dengan pertimbangan kemudahan. Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 responden. Metode penelitian ini adalah menggunakan metode descriptive survey dan analisis jalur. Pembahasan hasil penelitian yang telah dikemukakan, dapat disimpulkan hal-hal untuk menjawab permasalahan sebagai berikut : Faktor citra merek berpengaruh terhadap minat beli, faktor fitur produk berpengaruh terhadap minat beli, faktor harga berpengaruh terhadap minat beli.Item ANALISIS BAURAN PEMASARAN DAN SOSIAL BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN PELAKU USAHA MIKRO DALAM MEMILIH LEMBAGA KEUANGAN PENYALUR KREDIT(2013-10-10) ANDREA RIUPASSA; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenIntegrated Microfinance Management (IMM) adalah sebuah ilmu manajemen yang berbeda dari ilmu manajemen pada umumnya. IMM tidak berfokus hanya kepada sisi ekonomi dan manajemen, tapi mencakup berbagai disiplin ilmu yang dirasa berkaitan dengan pengentasan kemiskinan dan pengembangan komunitas secara berkesinambungan. Pada IMM ada 3 pilar yang menjadi pedoman dalam mengentaskan kemiskinan, yakni ekonomi, pendidikan, dan kesehatan. Secara bersama-sama ketiga pilar ini harus diimplementasikan dalam tiap pendekatan kepada masyarakat miskin agar terjadi pembangunan manusia yang berkesinambungan. Pada penelitian ini, peneliti mencoba menganalisis perilaku pelaku usaha mikro dalam memilih lembaga keuangan penyalur kredit. Topik ini dianggap menarik oleh penulis mengingat perkembangan lembaga keuangan penyalur kredit mikro yang sangat pesat di Indonesia karena memang minat yang tinggi dari para pelaku usaha mikro akan kredit. Peneliti menganalisis pengaruh berbagai variabel yang dikembangkan dari Marketing Mix dan faktor sosial budaya terhadap keputusan pelaku usaha mikro dalam menentukan lembaga keuangan penyalur kredit. Penelitian ini mencoba mencari faktor-faktor yang dominan yang mampu menjelaskan keputusan pemilihan lembaga keuangan penyalur kredit oleh para pelaku usaha di skala mikro. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis faktor (Exploratory Facror Analysis), dimana dari sekian variabel yang menjadi variabel bebas, akan di-ekstrak menjadi beberapa variabel utama yang dominan. Data primer yang didapat dari kuesioner telah terbukti valid dan reliabel, sebagai syarat data penelitian dapat diolah dengan menggunakan metode analisis faktor. Penelitian ini menggunakan dua kali analisis faktor, analisis faktor yang pertama diaplikasikan kepada variabel-variabel yang merupakan indikator dari Marketing Mix, dan analisis faktor yang kedua diaplikasikan kepada faktor-faktor Sosial Budaya. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa terdapat 4 (empat) faktor dominan dalam Marketing Mix yang mempengaruhi keputusan pelaku usaha mikro dalam memilih lembaga keuangan penyalur kredit, yakni : faktor BPPS, faktor fisik, faktor promosi, dan faktor distribusi. Sedangkan hasil dari analisis faktor pada faktor Sosial-Budaya menunjukkan bahwa terdapat 2 (dua) faktor yang dominan mempengaruhi keputusan pelaku usaha mikro, kedua faktor tersebut adalah : faktor pengaruh internal dan faktor referensi.Item Penggunaan Technology Acceptance Model (TAM) Untuk melakukan Analisis Sikap Konsumen Terhadap Adopsi Layanan T-Cash di Jakarta(2013-10-14) RUSDIAN DARMA PUTRA; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenPerkembangan teknologi yang pesat membawa pengaruh signifikan pada perubahan lifestyle masyarakat, salah satunya adalah trend penggunaan electronic money (e-money). Telkomsel sebagai leader dalam industri telekomunikasi terus berinovasi dan melahirkan produk Telkomsel Cash (T-Cash) yang memungkinkan pelanggan untuk melakukan berbagai transaksi keuangan secara mobile, online, dan realtime. Sebagai layanan yang memiliki banyak manfaat, penetrasi T-Cash masih rendah dibandingkan total pelanggan Telkomsel. Untuk itu perlu diteliti faktor-faktor yang mempengaruhi penetrasi T-Cash. Oleh karena itu peneliti mengambil tema analisis sikap pelanggan dalam mengadopsi T-Cash dengan menggunakan Technology Acceptance Model (TAM) sebagai teori yang banyak digunakan dalam meneliti penerimaan konsumen terhadap sebuah teknologi baru. Analisis dari pembahasan ini diharapkan dapat digunakan oleh Telkomsel sebagai salah satu acuan dalam memperhatikan faktor-faktor pembentuk persepsi pelanggan yang pada akhirnya akan mendorong pada penentuan sikap pelanggan untuk mengadopsi T-Cash.Item PENGARUH PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN OTOMATISASI SISTEM INFORMASI TERHADAP CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT(2013-10-30) R TRENGGONO M; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenPenelitian ini bertujuan untuk mengungkap Penggunaan Teknologi Informasi, Otomatisasi Sistem Informasi, dan Customer Relationship Management pada Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo, serta untuk memperoleh hasil analisis pengaruh penggunaan teknologi informasi dan otomatisasi sistem informasi terhadap Customer Relationship Management Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo. Metode yang digunakan adalah deskriptif dan verifikatif. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 72 responden pengguna sistem informasi pada Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo. Variable bebas dalam penelitian ini adalah Penggunaan Teknologi Informasi, Otomatisasi Sistem Informasi. Variabel tidak bebas adalah Customer Relationship Management. Dengan menggunakan analisis jalur diperoleh Penggunaan Teknologi Informasi, Otomatisasi Sistem Informasi, dan Customer Relationship Management pada Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo baik. Penggunaan teknologi informasi, otomatisasi sistem informasi berpengaruh terhadap Customer relationship management Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo baik secara parsial maupun simultan.Item Pengaruh Kompetensi Dan Kompensasi Perawat Terhadap Kinerja Perawat Di Hospital Nacional Guido Valadares Timor Leste Studi Kasus Di Ruang Rawat Inap Medicina Interna Homen E Mulher Dan Cirurgia Homen(2013-11-08) BELARMINO DA SILVA PEREIRA; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenKinerja perawat merupakan bagian dari nilai-nilai yang sangat penting bagi pasien akan suatu pelayanan rumah sakit yang bermutu . Adanya persepsi yang berbeda mengenai kinerja perawat sehingga masih ditemukan komentar dan aksi protes keluarga pasien atas ketidakpuasan terhadap pelayanan rumah sakit namun sulit membuktikan kebenaran dari kejadian dan komentar tersebut . Mutu pelayanan rumah sakit tidak terpisahkan dari standar, karena kinerja diukur berdasarkan standar . Akan tetapi mutu dan standar tergantung kepada sumber daya manusia yang berkompetensi . Perawat akan menunjukkan kompetensinya secara maksimal jika ditunjang dengan kompensasi yang di terima . Untuk mengungkapkan kebenarannya perlu dilakukan suatu penelitian . Penelitian ini bersifat survei, dengan menggunakan metode survey explanatory yang bertujuan untuk mengetahui hubungan kausal antara variable yang diteliti . Populasi penelitian adalah berjumlah 49 orang, sehingga sampel dalam penelitian ini adalah jumlah populasi . Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis deskriptif menunjukkan kompetensi termasuk dalam kategori �tinggi�, Kompensasi perawat termasuk dalam kategori �rendah� sedangkan kinerja termasuk dalam kategori �baik�. Analisis verifikatif menunjukkan bahwa kompetensi dan kompensasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja . Pengujian hipotesis secara simultan diperoleh bahwa nilai fhitung > ftable artinya variabel X secara bersama-sama signifikan mempengaruhi variable (Y) . Pengujian hipotesis secara parsial pada kompetensi menunjukkan bahwa nilai uji thitung > ttabel sedangkan kompensasi menunjukkan bahwa nilai uji thitung > ttabel artinya bahwa semakin tinggi kompetensi yang dimiliki perawat dan semakin tinggi kompensasi yang diterima perawat maka akan semakin baik kinerja perawat dalam melaksanakan tindakan asuhan keperawatan . Hospital Nacional Guido Valadares Timor Leste disarankan untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja perawat melalui peningkatan kompensasi , serta dilakukan penelitian secara berkesinambungan.Item PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA TENAGA KESEHATAN MELALUI JOB REWARDS DAN MOTIVASI(2013-11-08) ALBERTO DOS SANTOS; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenProduktivitas kerja adalah perbandingan dari efektivitas keluaran (pencapaian unjuk kerja maksimal) dengan efesiensi salah satu masukan tenaga kesehatan Hospital Nacional Guido Valadares Dili Timor Leste . Keberadaan rumah sakit yang berbentuk apapun, tidak terlepas dari sumber daya manusia, ketrampilan, kreativitas, dan usaha mereka pada rumah sakit, karena itu sumber daya manusialah yang menjadi penggerak dan penentu jalannya suatu rumah sakit, meskipun demikian produktivitas kerja sangat tergantung pada pada motivasi dan job rewards yang diterima oleh karyawan dalam hal ini tenaga kesehatan di HNGV Dili Timor Leste. Namun dalam praktek manajmenen HNGV Dili Timor Leste masih ditemukan beberapa hal yang merupakan masalah dalam mempengaruhi peningkatan produktivitas, hal-hal tersebut antara lain Promosi jabatan, Penentuan besaran gaji dan insentif tidak berdasarkan tingkat pendidikan, keahlian, keterampilan, pengalaman, Minimnya penghargaan yang diterima, Kurangnya disiplin kerja yang ditunjukkan melalui tingkat kehadiran Tenaga Kesehatan di HNGV, terlambat, bolos,ijin, alpa. Untuk membuktikan tingkat pengaruh dari masalah-masalah tersebut diatas perlu dilakukan suatu penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis pengaruh job rewards dan motivasi terhadap produktivitas kerja Tenaga kesehatan HNGV Dili Timor Leste. Metode penelitian ini adalah survey explanatory yaitu suatu penelitian untuk menjelaskan kausal antara 2 (dua) variabel atau lebih melalui pengujian hipotesis. Populasi dalam penelitian ini sebesar 309, dengan besarnya sampel 76 tenaga kesehatan dengan menggunakan kuesioner 76 tenaga kesehatan melalui teknik proporsional sampling. Hasil penelitian analisis deskriftif menunjukkan Job rewards, motivasi, dan produktivitas kerja tenaga kesehatan HNGV Dili rendah yang ditunjukkan melalui hasil uji rata-rata pada variabel job rewards thitung ftabel sehingga hipotesis alternatif diterima atau H0 ditolak., sehingga dapat disimpulkan bahwa job rewards, motivasi dan produktivitas kerja HNGV Dili Timor Leste rendah dan job rewards dan motivasi berpengaruh terhadap produktivitas kerja HNGV Dili Timor Leste secara simultan maupun secara parsial. Artinya bahwa semakin tinggi job rewards dan motivasi yang diberikan maka semakin tinggi pula produktivitas kerja tenaga kesehatan di HNGV Dili Timor Leste dan sebaliknya.. Kata kunci: Job rewards, motivasi, produktivitas kerja Tenaga kesehatanItem Pengaruh Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Dan Motivasi Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Instituto Nacional De Saude (Ins) Dili-Timor Leste(2013-11-11) REINATO SOARES; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenInstituto Nacional da Saude (INS) Timor Leste merupakan lembaga ilmu kesehatan yang dibentuk berdasarkan UU SK no: 9/16 Maret 2011 dengan dua fungsi utama yaitu mendukung pelayanan kesehatan dalam memenuhi karyawan melalui preservice dan in-service training. Produktivitas kerja merupakan bagian dari nilai-nilai yang sangat penting bagi pegawai Institut Nacional da Saude (INS) akan suatu pelayanan yang berkualitas. adanya beberapa indikasi yang mencerminkan masih rendahnya produktivitas kerja karyawan INS yaitu tidak tercapainya target program yang diperioritaskan bersama dan masih ada keluhan-keluahan dari peserta pelatihan mengenai tidak tepatnya jadwal pelatihan, metode yang digunakan dalam pelatihan, adanya beberapa pegawai yang keluar dari INS, adanya kebiasaan pegawai yang datang terlambat, tidak masuk kerja, ini mengindikasikan kurang disiplinnya beberapa pegawai sehingga dapat mempengaruhi produktivitas kerja pegawai INS. Namun sulit membuktikan kebenaran dari pernyataan tersebut mengenai mutu pelayanan dari pegawai INS karena produktivitas kerja diukur berdasarkan standar.Akan tetapi kualitas dan mutu pelayanan tergantung pada sumber daya manusia yang produktif. Karyawan INS akan menunjukan produktitasnya secara maksimal jika ditunjang dengan pemberdayaan SDM dan motivasi kerja dari atasan. Untuk mengungkap kebenarannya perlu dilakukan suatu penelitian. Penelitian ini bersifat survey, dengan mengunakan metode survey explanatory yang bertujuan untuk mengetahui hubungan kausal antara dua variabel atau lebih yang diteliti melalui pengujian hipotesis. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh karyawan INS yang berjumlah 44 orang sehingga sampel dalam penelitian ini adalah total populasi atau sensus.Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis deskriptif menunjukkan pemberdayaan sumber daya manusia termasuk dalam kategori �baik�. Motivasi kerja termasuk kategori �baik� dan produktivitas kerja termasuk dalam kategori �baik� pula. Dalam pengukuran regresi linier berganda pemberdayaan sumber daya manusia dan motivasi kerja terhadap produktivitas adalah sebesar 22,7%, sedangkan sisanya 77,3% dipengaruhi dari faktor lain yang tidak diamati didalam penelitian ini. Pengujian hipotesis secara simultan diperoleh F-tabel = 3,226, dari hasil ini dapat dihitung bahwa F-hitung > F-tabel (6,0226 > 3,226) artinya variabel X secara bersamasama signifikan mempengaruhi variabel Y.Pengujian hipotesis secara parsial pada variabel pemberdayaan sumber daya manusia (X1) menunjukan bahwa uji T-hitung > Ttabel (2,339 > 2,020) artinya bahwa variabel pemberdayaan sumber daya manusia (X1) berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja (Y). Sedangkan pada variabel motivasi kerja (X2) menunjukan bahwa uji T-hitung > T-tabel (2,179 > 2,020) artinya bahwa motivasi kerja (X2) berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja (Y).Item Perilaku Kepemimpinan Dan Motivasi Kerja Pengaruhnya Terhadap Kinerja Pegawai Kementerian Keuangan Timor Leste(2013-11-11) JOAO MAGNO; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenMaju mundurnya suatu organisasi akan sangat tergantung pada Sumber Daya Manusia. Organisasi perlu dikelola sedemikian rupa sehingga fungsi manajemen dapat dilakukan dengan baik. Kementerian Keuangan adalah lembaga Pemerintahyang berperan untuk : menyusun rencana anggaran pendapatan negara, mengamankan dan meningkatkan penerimaan negara dari pajak, mengalokasikan belanja negara, membina, mengelola dan menata usahakan barang kekayaan negara.Demikian penting peranannya, mengharuskan lembaga tersebut memiliki sumber daya manusia yang memiliki perilaku kepemimpinan yang baik, motivasi, pada akhirnya memperoleh pegawai yang berkinerja baik. Permasalahan yang mendasar pada Kementerian Keuangan Timor Leste dalam kepemimpinan adalah pendeknya periode jabatan dengan masa bakti dua tahun, sehingga pegawai harus menyesuaikan diri dengan pimpinan baru, dan terjadinya peralihan tugas pegawai sesuai dengan keinginan pimpinan. Untuk mengungkapkan fakta tentang perilaku pemimpin, motivasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai di Kementerian Keuangan Timor Leste, maka perlu dilakukannya suatu penelitian. Metode penelitian adalah metode Survey Explantory untuk menjelaskan kausal antara perilaku kepemimpinan, motivasi terhadap kinerja pegawaimelalui uji hipotesis, penelitian ini bersifat deskriptif dan verifikatif. Populasi adalah 788 pegawai dengan sampel sebesar 89 pegawai.Hasil penelitian secara deskriptif menunjukkan bahwarata-rata skor tingkat perilaku kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja pegawai berada rentang skor baik, dan analisis verifikatif secara simultan menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari perilaku kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja pegawai yang ditunjukkan melalui nilai fhitung>ftabel dan secara parsial menunjukkan bahwa secara individu, berpengaruh signifikan terhadap yang ditunjukkan melalui nilai thitung>ttabel. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa : Perilaku kepemimpinan, motivasi, dan kinerja pegawai di Kementerian Keuangan Timor Leste sudah baik, dan Perilaku kepemimpinan dan motivasi mempengaruhi kinerja pegawai di Kementerian Keuangan Timor Leste baik secara parsial maupun secara simultan. Hasil uji pengaruh individual variabel perilaku kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja pegawai menunjukan masing-masing variabel memiliki pengaruh positif. Hal ini berarti semakin baik perilaku kepemimpinan dan motivasi maka kinerja pegawai Kementerian Keuangan Timor Leste akan semakin baik, dan sebaliknya. Peneliti menyarankan kepada Team Manajemen Kementerian Keuangan Timor Leste untuk mempertanhankan, Perilaku Kepemimpinan dan Motivasi Kerja dan Kinerja pegawai, dan melakukan penelitian lanjutan yang berkesinambungan dari penelitian ini dan penelitian terhadap faktor-faktor lain yang memberikan kontribusi dalam mempengaruhi kinerja pegawai, seperti : Kompetensi, Kompensasi, lingkungan kerja, budaya organisasi, job analisys dan lain-lain.Item ANALISIS PENGARUH KRISIS KEUANGAN AMERIKA TERHADAP VOLATILITAS INDEKS SAHAM SEKTORAL DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)(2013-11-11) CANDRA WIJAYANGKA; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenContagion Effect adalah peristiwa menularnya suatu krisis keuangan dari satu negara atau kawasan ke negara atau kawasan lainnya. Hal ini disebabkan karena adanya hubungan antar pasar saham suatu negara dengan negara lain Krisis keuangan Amerika tahun 2008 mengakibatkan terjadinya krisis global yang mempengaruhi pasar saham dunia, tidak terkecuali pasar saham di Indonesia. Objek penelitian ini adalah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan Indeks Saham Sektoral yang ada di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dari setiap indeks tersebut dilakukan analisis sehingga diperoleh informasi mengenai fenomena contagion effect atas krisis keuangan Amerika tahun 2008 yang diwakili oleh Indeks Dow Jones (DJI) terhadap Indeks Harga Saham Gabungan dan Indeks Saham Sektoral. Selain itu juga diukur volatilitas dari setiap indeks sebelum dan pada saat krisis terjadi sehingga dapat diketahui sektor industri mana yang dipengaruhi. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Granger Causality Test dan Impulse Response Function. Sementara analisis volatilitas dilakukan dengan pendekatan Generalized Autoregressive Conditional Heteroskedasticity (GARCH). Hasil penelitian menunjukkan telah terjadi contagion effect dari DJI ke JCI dan Indeks Saham Sektoral. Hal ini dibuktikan dengan adanya hubungan kausalitas satu arah atau undirectional. Kesimpulan tersebut juga diperkuat oleh respon seluruh Indeks Saham Sektoral di BEI yang mencapai respon maksimumnya dalam 2 (dua) hari. Selanjutnya respon tersebut berfluktuasi hingga akhirnya hilang dan mencapai kondisi stasioner. Dari hasil pengujian dan analisis diketahui telah terjadi peningkatan volatilitas seluruh Indeks Saham Sektoral di BEI terutama sektor-sektor non keuangan.Item ANALISIS DETERMINAN PERMINTAAN KREDIT USAHA MIKRO DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENGENTASAN KEMISKINAN (STUDI KASUS : USAHA MIKRO DAN BMT KAB. CIREBON)(2013-11-30) ICAL; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenABSTRAKSI Masalah kemanusiaan yang masih terus dihadapi dunia pada saat ini adalah kemiskinan. Salah satu cara mengurangi angka kemiskinan di dunia, seperti yang dilakukan Muh. Yunus di Bangladeh melalui Grameen Banknya, adalah dengan memberdayakan masyarakat miskin dengan memberikan bantuan permodalan. Salah satu Lembaga Keuangan Mikro (LKM) yang konsen terhadap pengentasan kemiskinan khususnya usaha mikro adalah Baitul Maal Wat Tamwil (BMT). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penentu keputusan usaha mikro meminjam dana produktif ke BMT serta kontribusinya terhadap pengentasan kemiskinan. Dilihat dari besarnya modal kerja, tingkat keuntungan, rasio bagi hasil dan tingkat fleksibilitas dan kemudahan pembayaran cicilan kredit serta naiknya pendapatan para pengusaha mikro setelah melakukan pinjaman ke BMT. Penelitian ini dilakukan di daerah Kab. Cirebon dengan mengambil 100 sampel pengusaha mikro. Metode penelitian menggunakan mix method yaitu gabungan antara qualitative dan quantitative methods melalui observasi dan pengujian Regresi Logistik. Dari hasil pengujian diperoleh besarnya modal kerja dan tingkat fleksibilitas dan kemudahan pembayaran cicilan kredit berpengaruh signifikan terhadap probabilita permintaan kredit produktif BMT, sedangkan tingkat keuntungan perbulan dan besarnya rasio bagi hasil tidak berpengaruh signifikan terhadap probabilita permintaan kredit produktif BMT. Selanjutnya probabilita permintaan kredit produktif usaha mikro berpengaruh signifikan terhadap pengentasan kemiskinan. Pengaruh tidak signifikannya tingkat keuntungan terhadap permintaan kredit produktif dikarenakan hampir seluruh usaha mikro tidak menghitung dan memisahkan keuntungan yang diperoleh dari usahanya, yang penting buat mereka bahwa hari itu ada barang yang laku dan ada keuntungan untuk biaya hidup hari itu sudah cukup, akibatnya tidak ada pengaruh yang kuat antara besarnya keuntungan dengan pemintaan kredit produktif BMT. Pengaruh rasio bagi hasil tidak signifikan lebih disebabkan karena masih kurangnya pemahaman dari usaha mikro mengenai sistem bagi hasil tersebut merupakan biaya dari penggunaan dana yang dipinjam, yang penting bagi mereka pelayanan cepat dan mudah dalam pencairan dan pembayaran. Keberadaan BMT hendaknya mendapat dukungan dari semua pihak karena BMT dapat menjangkau usaha mikro mengatasi kesulitannya dalam permodalan. Murabahah merupakan akad jual beli yang paling dominan diberikan BMT kepada pengusaha mikro. Untuk meminimumkan penyalahgunaan kredit produktif oleh pengusaha mikro, sebaiknya terdapat barang yang dimaksud pada saat akad kredit antara pihak BMT dan pengusaha mikro.Item ANALISIS PENGARUH FRAKSI HARGA SAHAM, VOLATILITAS HARGA SAHAM, PRICE EARNING RATIO, MARKET TO BOOK RATIO DAN FIRM SIZE TERHADAP BID ASK SPREAD(2013-12-01) TITA NEPTIATAMA; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh fraksi harga saham, volatilitas harga saham, price to earning ratio, market to book ratio dan firm size terhadap bid ask spread saham perusahaan yang termasuk dalam index LQ 45 di Bursa Efek Indonesia. Pada penelitian ini fraksi harga saham menjadi variabel dummy yang dibagi menjadi 4 kelompok berdasarkan kelipatan penawaran harga saham. Sampel penelitian ini adalah 11 perusahaan yang termasuk dalam kelompok index LQ45 untuk periode waktu bulan Januari sampai dengan bulan Desember masing masing untuk tahun 2008 sampai dengan tahun 2011. Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan metode regresi panel data dan uji t. Model yang digunakan dalam penelitian ini terdapat 4 model dimana model tersebut disusun dengan dan tanpa variabel dummy, pada model 1 dan 2 menggunakan Random Effect Method sedangkan model 3 dan 4 menggunakan Fixed Effect Method. Hasil penelitian menyatakan bahwa pertama, fraksi harga saham berpengaruh positif tidak signifikan terhadap bid ask spread. Kedua, volatilitas harga saham berpengaruh negatif dan signifikan terhadap bid ask spread. Ketiga, price to earning ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap bid ask spread, maka pada hipotesis ketiga ini, hipotesis nol diterima. Keempat, market to book ratio berpengaruh negatif dan signifikan terhadap bid ask spread. Kelima, firm size memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap bid ask spread.