Manajemen (S2)
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Manajemen (S2) by Title
Now showing 1 - 20 of 450
Results Per Page
Sort Options
Item ANALISA DAMPAK MERGER DAN AKUISISI TERHADAP KEKAYAAN PEMEGANG SAHAM PADA INDUSTRI PERBANKAN DI INDONESIA, MALAYSIA DAN SINGAPURA(2015-11-21) GITA JULIA ANGGRAENI; Sumarno Zain; Erman SumiratABSTRAK Merger dan Akuisisi merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan perusahaan agar dapat berkembang serta mampu mempertahankan keberadaannya dalam dunia usaha. Dari event merger dan akuisisi akan terlihat respon dari investor terhadap pengumuman merger dan akuisisi yang tercermin dalam harga saham. Adanya abnormal return positif dari suatu saham perusahaan mencerminkan respon yang positif dari pengumuman merger dan akuisisi dan juga membuktikan adanya penambahan kekayaan (wealth effect) bagi para pemegang saham. Maka dari itu tujuan penelitian kali ini adalah untuk melihat apakah terdapat abnormal return pada peristiwa merger dan akuisisi yang akan berdampak pada kekayaan pemegang saham (wealth effect). Sampel penelitian kali ini adalah perusahaan perbankan yang melakukan merger dan akuisisi di Indonesia, Malaysia dan Singapura. Metode yang digunakan penelitian deskriptif dan verifikatif dengan pendekatan event study. Hasil penelitian menunjukan tidak terdapat abnormal return yang signifikan pada peristiwa merger dan akuisisi pada perusahaan bidder. Pada perusahaan target terdapat abnormal return positif yang signifikan pada event window(-1,+1), (-1,0) dan (0,+1) juga pada saat pengumuman merger dan akuisisi. Selain itu didapatkan hasil yang tidak signifikan terhadap pengaruh perbedaan jenis, tipe dan wilayah target terhadap cumulative abnormal return.Item ANALISA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NON PERFORMING LOAN PADA BANK BNI SENTRA KREDIT KECIL X(2015-06-13) KANIA DAMAYANTI; M.M. Nanny Dewi Tanzil; Aldrin HerwanyABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menjawab beberapa pertanyaan mengenai faktorfaktor yang mempengaruhi terjadinya Non Performing Loan (NPL) pada Bank BNI. Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara analisa regresi linier berganda untuk mengetahui pengaruh faktor kondisi debitur (pengalaman usaha, diversifikasi usaha, perolehan laba), dan faktor internal bank (plafond pemberian kredit setiap debitur dan tingkat suku bunga kredit) pada Bank BNI Sentra Kredit Kecil (SKC) “X”. Sumber data dalam penelitian ini berasal dari data intern BNI untuk kredit usaha kecil pada Bank BNI Sentra Kredit Kecil "X" periode Desember 2014 dengan ruang lingkup penelitian meliputi daerah Bandung, Majalaya, Cimahi dan Sumedang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan pengalaman usaha, diversifikasi usaha, perolehan laba, maksimum jumlah pemberian kredit dan tingkat suku bunga berpengaruh signifikan terhadap NPL. Sedangkan secara parsial (1)pengalaman usaha berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap NPL (2) diversifikasi usaha berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap NPL (3) perolehan laba berpengaruh negatif signifikan terhadap NPL (4) plafond pemberian kredit setiap debitur berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap NPL dan (5) tingkat suku bunga kredit berpengaruh negatif signifikan terhadap NPL. Kata Kunci : Non Performing Loan (NPL), pengalaman usaha, diversifikasi usaha, perolehan laba, plafond pemberian kredit setiap debitur, dan tingkat suku bunga kreditItem ANALISA INVESTASI GENERATOR UNIT II, DENGAN PENDEKATAN CAPITAL BUDGETING(2014-08-13) FAUZAN; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenABSTRAK ANALISA INVESTASI GENERATOR UNIT II, DENGAN PENDEKATAN CAPITAL BUDGETING (Studikasus Chevron Geothermal Indonesia,Ltd. GarutIndonesia) Sebuahinvestasibesarharusmelakukanrencana yang besar,denganpendekatan capital budgeting sajatidakcukup, perludenganmetodeasumsidanpenafsiran yang benarmendekatikebenaranyangnyata. Investasi generator diperlukanmetodologi / rumusan yang cepatdantepatsecarabisnis, denganpilihan (opsi#1) – memperbaiki unit #2 generator yang rusak, danpilihan( opsi#2) – membeli unit generator barudengankomplit. Pendekatan capital budgetingmemilikimetodologi yang cukup simple sepertisebelumnya, denganspreadsheetexcel danangkaempiris yang dimasukandengankondisi yang ada .Untukmenambahangkapenafsiranvariabelatauperamalanperlumenggunakanpendekatanmontecarloataucrystal ball, karenadalamnyaangkaempiristersebut bias ditafsirkanataudiasumsikandenganangkavolatilitasatauangkaperamalan,danhasilnyamerupakanforecast / peramalandari data ujidenganpendekatan model capital budgeting. Data-data yang didapatkan yang mempengaruhi operasionalisasi pilihan memperbaiki generator yang rusak di perusahaan ataupilihan membeli unit generator barudengankomplit adalah harga per MWh, kapasitasmaksimum produksi, down time, unit biaya produksi, total hasil produksi, totalbiaya SDTA danbiaya unit cost, biayabelanja generator (capital expenditure), risk adjusment / compound factor/ discount rate/WACC, model keuangancapital budgeting,dan penggunaan model monte carlo. Analisapengambilankeputusandenganpendekatancapital budgetingspreadsheet exceldandiujidengananalisamontecarloatau crystal ball, didapatkanhasilperamalanatau forecast nilai-nilaiatau data-data NPV, IRR, PP dan PI. Nilai-nilaidiantarakeduaopsidibandingkan, hasilnyadipakaiuntuksebuahkeputusan.Data hasilanalisamenunjukanopsi #2-Pemeliharaan generator yang rusaklebihtinggi. Sebuahdata hasilanalisakeuanganuntuksebuahkeputusanpilihanpemeliharaan unit generator yang rusakataupilihanmembeli unit yang barudengankomplit, merupakaninformasi yang dibutuhkanolehseorangmanajer. Kata kunci : capital budgeting, montecarlo, crystal ball, asumsi, volatilitas, peramalan, discount rate, NPV, IRR, PP, PI.Item Analisa Kelayakan Pembangunan Jaringan Kabel Laut Internasional Asia - Amerika (Studi Kasus pada PT TELIN)(2016-06-22) JANUAR SETYO WIDODO; Erie Febrian; Sulaeman Rahman NidarPembangunan jaringan kabel laut internasional Asia – Amerika merupakan kebutuhan PT. Telin untk meningkatkan kapasitas dan layanan yang didorong oleh peningkatan konsumsi bandwidth data internasional dari dan keluar negeri. Kabel ini membentang dari ujung pantai Menado, Sulawesi Utara sampai dengan Pantai Hermosa, Los Angeles, AS. Pembangunan kabel direncanakan berlangsung selama tiga tahun dengan umur ekonomis kabel selama 15 (lima belas) tahun. Kebutuhan dana pembangunan total selama tiga tahun adalah sebesar Rp 999.620.421.000. Dengan Weighted Average Cost of Capital (WACC) perusahaan sebesar 14,8% yang digunakan sebagai proxy discount rate, analisa kelayakan investasi menggunakan Discounted Cash Flow (DCF), diperoleh nilai Net Present Value (NPV) proyek sebesar Rp 514.625.133.000 dengan Internal Rate of Return (IRR) sebesar 29,17% dan Payback Period selama 7 tahun, 8 bulan. Dengan kata lain proyek ini layak untuk diteruskan (IRR lebih dari WACC). Selanjutnya, analisa kelayakan investasi menggunakan pendekatan Real Option Valuation (ROV) dengan metoda Black-Scholes, simulasi Monte Carlo dan Binomial Lattices dengan Volatility Factor (sigma) sebesar 34% menghasilkan NPV masing-masing sebesar Rp 741.394.592.000, Rp 731.744.247.000 dan Rp 734.912.812.000 yang berarti lebih baik dari pendekatan DCF. Kata kunci : DCF, NPV, IRR, Volatility Factor, ROV (Black-Scholes,Monte Carlo, Binomial Lattices)Item ANALISA RISIKO PEMBIAYAAN DAN PORTOFOLIO PEMBIAYAAN TERHADAP PROFITABILITAS BANK SYARIAH (Studi Kasus pada Bank Syariah Mandiri)(2014-08-11) WAHDI HUTAJAYA; Erie Febrian; Yanyan MulyantoABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh variabel Risiko Pembiayaan (dalam hal ini Non Performing Financing) dan Portofolio Pembiayaan terhadap Laba (Net Profit Margin). Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan kriteria laporan triwulanan Bank Syariah Mandiri yang menyajikan laporan keuangan periode 2000 sampai dengan 2013. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi berganda dengan persamaan kuadrat terkecil dan uji hipotesis menggunakan t-statistik untuk menguji koefisien regresi parsial serta f-statistik untuk menguji keberartian pengaruh secara bersama-sama dengan level of significance 5%. Selama periode pengamatan menunjukkan bahwa data penelitian berdistribusi normal. Berdasarkan uji asumsi tidak ditemukan variabel yang menyimpang dari asumsi klasik, hal ini menunjukkan bahwa data yang tersedia telah memenuhi syarat untuk menggunakan model persamaan regresi linier berganda. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa data Risiko Pembiayaan dan Portofolio Pembiayaan secara parsial dan bersama memiliki pengaruh signifikan terhadap NPM. Kata Kunci: NPF, Risiko Pembiayaan, Portofolio Pembiayaan dan NPMItem Analisis ABC - VED dan EOQ dalam Perencanaan dan Pengendalian Persediaan Obat BPJS dalam Daftar e-Katalog (Studi Kasus Pada Instalasi Farmasi Rumah Sakit Angkatan Udara dr. M. Salamun Bandung)(2016-02-23) HANINA FUADAH NURAZMINA; Ina Primiana Febri Mustika Soeharsono; Yudi AzisDi rumah sakit, sekitar sepertiga dari anggaran belanja tahunan dihabiskan untuk persediaan, termasuk obat-obatan. Untuk meminimalkan investasi persediaan, rumah sakit dapat menjaga persediaan obat-obatan dengan rendah, namun di sisi lain, pelayanan yang maksimal kepada pasien tidak dapat disediakan. Seiring dengan meningkatnya keikutsertaan masyarakat menjadi peserta BPJS, Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS) sebagai penyedia kebutuhan obat dan alat kesehatan diharapkan mampu menyediakan kebutuhan obat sesuai dengan yang dibutuhkan. Jenis penelitian adaah penelitian deskriptif dengan objek penelitian pengendalian persediaan obat BPJS dalam daftar e-katalog di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Angkatan Udara dr. M. Salamun Bandung. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 294 item obat BPJS dalam daftar e-katalog. Data yang diperoleh kemudian diolah dengan analisis ABC – VED dengan hasilnya berupa kelompok obat prioritas I yang akan dilakukan peramalan untuk mengetahui kebutuhan obat tahun 2015 dan 2016. Hasil penelitian dengan analisis ABC menunjukkan bahwa terdapat obat kelompok A sebanyak 38 item obat (12,93%), kelompok B sebanyak 52 item obat (17,69%) dan kelompok C sebanyak 204 item obat (69,39%). Hasil penelitian dengan analisis VED menunjukkan bahwa terdapat obat kelompok vital sebanyak 17 item obat (5,8%), obat kelompok essential sebanyak 65 item obat (22,1%), dan obat kelompok desirable sebanyak 212 item obat (72,1%). Pengelompokkan obat dengan matrix ABC – VED diperoleh obat prioritas I (AV, BV, CV, AE, AD) sebanyak 50 item obat (17,01%). Penggunaan model EOQ serta perhitungan ROP menunjukkan penurunan total biaya persediaan obat dibandingan dengan cara pemesanan IFRS. Besarnya penghematan biaya persediaan yang terjadi antara cara pemesanan IFRS dengan perhitungan EOQ adalah sebesar Rp. 26.045.127,- untuk tahun 2015 dan Rp. 24.339.248,- untuk tahun 2016. Untuk mencapai efektivitas dan efisiensi dalam pengendalian persediaan obat, pihak IFRS sebaiknya melakukan pemberian prioritas terhadap obat dalam perencanaan dan pengendaliannya dengan menggunakan analisis ABC – VED. Metode ini tidak hanya berfokus pada kelompok obat yang bernilai tinggi namun juga memperhatikan obat – obat bernilai rendah yang termasuk ke dalam obat vital dalam pemberian kepada pasien sehingga tidak mengabaikan obat – obat bernilai rendah secara keseluruhan. Untuk menentukan jumlah obat yang akan dipesan serta waktu pemesanan yang tepat diperlukan perhitungan EOQ dan ROP yang terbukti menurunkan total biaya persediaan obat.Item ANALISIS AKURASI PRICE-MULTIPLE DALAM PENILAIAN PERUSAHAAN DENGAN PENDEKATAN RELATIVE VALUATION(2015-05-21) IMAM ARSANDI; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenPenilaian perusahaan dengan menggunakan metode relative valuation dapat menggunakan beberapa alternatif price multiples yaitu diantaranya Price to Earning Ratio (PER), Price to Book Value (PBV), Price to Sales (PS) atau kombinasi diantara ketiganya. Tesis ini meneliti price multiple manakah yang akan memberikan akurasi terbaik dalam penilaian perusahaan sektor properti, real estate dan kontruksi bangunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan menggunakan metode relative valuation. Sampel yang digunakan dalam penelitan ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar dalam sektor industri Properti, Real Estate dan Konstruksi Bangunan di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode tahun 2007-2012 dengan syarat laba bersih dan nilai buku ekuitas bernilai positif. Karena sampel yang digunakan lebih dari dua sampel dan berhubungan maka pengujian dilakukan dengan menggunakan alat uji Friedman Test. Hasil yang diperoleh adalah diantara simple price multiple, PBV mempunyai tingkat akurasi paling baik sedangkan diantara price multiple kombinasi, kombinasi PER-PBV dengan bobot 50%-50%, mempunyai akurasi paling baik, dan diantara semua price multiple, kombinasi PER-PBV dengan bobot 50%-50%, juga mempunyai akurasi paling baik.Item ANALISIS BAURAN PEMASARAN DAN SOSIAL BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN PELAKU USAHA MIKRO DALAM MEMILIH LEMBAGA KEUANGAN PENYALUR KREDIT(2013-10-10) ANDREA RIUPASSA; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenIntegrated Microfinance Management (IMM) adalah sebuah ilmu manajemen yang berbeda dari ilmu manajemen pada umumnya. IMM tidak berfokus hanya kepada sisi ekonomi dan manajemen, tapi mencakup berbagai disiplin ilmu yang dirasa berkaitan dengan pengentasan kemiskinan dan pengembangan komunitas secara berkesinambungan. Pada IMM ada 3 pilar yang menjadi pedoman dalam mengentaskan kemiskinan, yakni ekonomi, pendidikan, dan kesehatan. Secara bersama-sama ketiga pilar ini harus diimplementasikan dalam tiap pendekatan kepada masyarakat miskin agar terjadi pembangunan manusia yang berkesinambungan. Pada penelitian ini, peneliti mencoba menganalisis perilaku pelaku usaha mikro dalam memilih lembaga keuangan penyalur kredit. Topik ini dianggap menarik oleh penulis mengingat perkembangan lembaga keuangan penyalur kredit mikro yang sangat pesat di Indonesia karena memang minat yang tinggi dari para pelaku usaha mikro akan kredit. Peneliti menganalisis pengaruh berbagai variabel yang dikembangkan dari Marketing Mix dan faktor sosial budaya terhadap keputusan pelaku usaha mikro dalam menentukan lembaga keuangan penyalur kredit. Penelitian ini mencoba mencari faktor-faktor yang dominan yang mampu menjelaskan keputusan pemilihan lembaga keuangan penyalur kredit oleh para pelaku usaha di skala mikro. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis faktor (Exploratory Facror Analysis), dimana dari sekian variabel yang menjadi variabel bebas, akan di-ekstrak menjadi beberapa variabel utama yang dominan. Data primer yang didapat dari kuesioner telah terbukti valid dan reliabel, sebagai syarat data penelitian dapat diolah dengan menggunakan metode analisis faktor. Penelitian ini menggunakan dua kali analisis faktor, analisis faktor yang pertama diaplikasikan kepada variabel-variabel yang merupakan indikator dari Marketing Mix, dan analisis faktor yang kedua diaplikasikan kepada faktor-faktor Sosial Budaya. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa terdapat 4 (empat) faktor dominan dalam Marketing Mix yang mempengaruhi keputusan pelaku usaha mikro dalam memilih lembaga keuangan penyalur kredit, yakni : faktor BPPS, faktor fisik, faktor promosi, dan faktor distribusi. Sedangkan hasil dari analisis faktor pada faktor Sosial-Budaya menunjukkan bahwa terdapat 2 (dua) faktor yang dominan mempengaruhi keputusan pelaku usaha mikro, kedua faktor tersebut adalah : faktor pengaruh internal dan faktor referensi.Item ANALISIS DETERMINAN DAN AKURASI NILAI PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN MULTIPLE VALUATION(2015-05-04) YESSICA SARDINA PURBA; Aldrin Herwany; Sulaeman Rahman NidarTopik Penelitian tentang Multiple Valuation pernah dilakukan oleh Cheng Dan Namara (2000), Lie dan Lie (2002), Omran (2003) dan Sehgal dan Pandey (2010). Dalam penelitian ini, Peneliti mencoba mengevaluasi dua isu besar. Isu yang pertama adalah mengidentifikasi empat multiples rasio yaitu price to earning ratio, price to book value ratio, price to sales ratio dan price to gross cash flow ratio dalam dua industri yang berbeda di Bursa Efek Indonesia. Adapun kedua industri tersebut, antara lain Consumer Good dan Property, Real estate and Construction. Instrumen penelitian yang digunakan mengidentifikasi multiples ratio adalah dengan menggunakan regresi panel dilengkapi dengan semua sub- analisisnya. Isu besar kedua penelitian ini ialah untuk menentukan apakah terdapat perbedaan error valuasi yang signifikan antar industri. Instrumen penelitian yang digunakan uji beda rata-rata dua sampel independen.. Untuk mempertajan analisi pada isu kedua, juga akan dihitung akurasi setiap multiples rasio yang diidentifikasi signifikan pada isu pertama. Instrument yang digunakan adalah koefisien Root Mean Squared Error. Data yang dikumpulkan untuk masing-masing industry adalah tahun 2009-2012. Lebih lanjut, manfaat penelitian ini diharapkan dapat menambah penelitian empiris mengenai multiple valuation di Indonesia. Selain itu, hasil penelitian dapat digunakan juga oleh Investor dan Penilai sebagai strategi dalam melakukan penilaian ekuitas perusahaan.Item ANALISIS DETERMINAN PERMINTAAN KREDIT USAHA MIKRO DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENGENTASAN KEMISKINAN (STUDI KASUS : USAHA MIKRO DAN BMT KAB. CIREBON)(2013-11-30) ICAL; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenABSTRAKSI Masalah kemanusiaan yang masih terus dihadapi dunia pada saat ini adalah kemiskinan. Salah satu cara mengurangi angka kemiskinan di dunia, seperti yang dilakukan Muh. Yunus di Bangladeh melalui Grameen Banknya, adalah dengan memberdayakan masyarakat miskin dengan memberikan bantuan permodalan. Salah satu Lembaga Keuangan Mikro (LKM) yang konsen terhadap pengentasan kemiskinan khususnya usaha mikro adalah Baitul Maal Wat Tamwil (BMT). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penentu keputusan usaha mikro meminjam dana produktif ke BMT serta kontribusinya terhadap pengentasan kemiskinan. Dilihat dari besarnya modal kerja, tingkat keuntungan, rasio bagi hasil dan tingkat fleksibilitas dan kemudahan pembayaran cicilan kredit serta naiknya pendapatan para pengusaha mikro setelah melakukan pinjaman ke BMT. Penelitian ini dilakukan di daerah Kab. Cirebon dengan mengambil 100 sampel pengusaha mikro. Metode penelitian menggunakan mix method yaitu gabungan antara qualitative dan quantitative methods melalui observasi dan pengujian Regresi Logistik. Dari hasil pengujian diperoleh besarnya modal kerja dan tingkat fleksibilitas dan kemudahan pembayaran cicilan kredit berpengaruh signifikan terhadap probabilita permintaan kredit produktif BMT, sedangkan tingkat keuntungan perbulan dan besarnya rasio bagi hasil tidak berpengaruh signifikan terhadap probabilita permintaan kredit produktif BMT. Selanjutnya probabilita permintaan kredit produktif usaha mikro berpengaruh signifikan terhadap pengentasan kemiskinan. Pengaruh tidak signifikannya tingkat keuntungan terhadap permintaan kredit produktif dikarenakan hampir seluruh usaha mikro tidak menghitung dan memisahkan keuntungan yang diperoleh dari usahanya, yang penting buat mereka bahwa hari itu ada barang yang laku dan ada keuntungan untuk biaya hidup hari itu sudah cukup, akibatnya tidak ada pengaruh yang kuat antara besarnya keuntungan dengan pemintaan kredit produktif BMT. Pengaruh rasio bagi hasil tidak signifikan lebih disebabkan karena masih kurangnya pemahaman dari usaha mikro mengenai sistem bagi hasil tersebut merupakan biaya dari penggunaan dana yang dipinjam, yang penting bagi mereka pelayanan cepat dan mudah dalam pencairan dan pembayaran. Keberadaan BMT hendaknya mendapat dukungan dari semua pihak karena BMT dapat menjangkau usaha mikro mengatasi kesulitannya dalam permodalan. Murabahah merupakan akad jual beli yang paling dominan diberikan BMT kepada pengusaha mikro. Untuk meminimumkan penyalahgunaan kredit produktif oleh pengusaha mikro, sebaiknya terdapat barang yang dimaksud pada saat akad kredit antara pihak BMT dan pengusaha mikro.Item ANALISIS EFISIENSI BIAYA PERBANKAN DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN STOCHASTIC FRONTIER ANALYSIS(2015-10-22) NADYA RATNA EVA MUTIA; M.M. Nanny Dewi Tanzil; Tidak ada Data DosenIndustri perbankan di Indonesia semakin kompetitif, yang terlihat dari banyaknya jumlah bank yang beroperasi di Indonesia. Pada tahun 2013 terdapat 120 bank yang beroperasi di Indonesia yang terdiri dari 109 bank konvensional dan 11 bank syariah. Saat ini masih banyak bank yang kegiatan operasionalnya tidak sesuai dengan kapasitas yang dimiliki, bahkan beroperasi di bawah skala ekonomis sehingga tidak efisien. Oleh karena itu, BI mengelompokkan bank-bank di Indonesia dikelompokkan berdasarkan modal inti yang dimiliki. Berdasarkan aturan tersebut, perbankan di Indonesia dikelompokkan berdasarkan 4 kelompok berdasarkan BUKU (Bank Umum Kelompok Usaha). Penelitian ini bertujuan untuk meneliti tingkat efisiensi biaya bank konvensional yang beroperasi di Indonesia dengan menggunakan metode Stochastic Frontier Analysis (SFA) kemudian masing-masing bank tersebut dikelompokkan berdasarkan BUKU nya. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 108 bank konvensional yang masih dan beroperasi sejak tahun 2004 sampai dengan tahun 2013. Di samping itu, diteliti juga pengaruh variabel Return on Asset (ROA) dan Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap tingkat efisiensi biaya bank konvensional di Indonesia dengan menggunakan regresi tobit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan perhitungan tingkat efisiensi biaya dengan menggunakan bantuan perangkat lunak STATA diperoleh bahwa bank-bank yang berada pada kelompok BUKU 4 merupakan bank yang paling efisien dengan rata-rata tingkat efisiensi sebesar 0,8499, sedangkan bank-bank yang berada pada kelompok BUKU 3 merupakan bank yang paling tidak efisien dengan rata-rata tingkat efisiensi sebesar 0,7306. Disamping itu ditemukan pula bahwa variabel ROA mempengaruhi tingkat efisiensi biaya bank konvensional secara keseluruhan. Namun ketika dilakukan analisis per BUKU hanya pada bank-bank yang berada pada kelompok BUKU 1 variabel ROA dan CAR mempengaruhi secara signifikan tingkat efisiensi biaya bank. Pada bank-bank yang berada pada kelompok BUKU 4 hanya variabel CAR yang mempengaruhi tingkat efisiensi biaya bank. Sedangkan pada bank-bank yang berada pada kelompok BUKU 2 dan BUKU 3 variabel ROA dan CAR tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap tingkat efisiensi biaya bank.Item Analisis Efisiensi Perbankan Syariah Di Indonesia Dengan Metode Two Stage Data Envelopment Analysis(2015-06-07) YULIANTI; Dian Masyita; Yanyan MulyantoPenelitian ini mengukur tingkat efisiensi perbankan syariah di Indonesia selama periode tahun 2010 – 2013 dan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat efisiensi menggunakan metode Two Stage Data Envelopment Analysis. Pada penelitian ini terdapat dua metode yang digunakan yaitu, metode non parametrik Data Envelopment Analysis (DEA) untuk mengetahui tingkat efisiensi dan tahap kedua menggunakan model regresi Tobit dengan objek penelitian sebanyak 10 (sepuluh) Bank Umum Syariah. Hasil dari pengukuran tingkat efisiensi menggunakan metode DEA dapat diketahui bahwa perbankan syariah selama periode 2010-2013 mengalami inefisiensi dan penyebabnya adalah masih rendahnya pembiayaan yang disalurkan oleh Bank Umum Syariah. Selanjutnya tahap kedua dari penelitian ini memperlihatkan bahwa hasil perhitungan regresi tobit, menunjukan bahwa variabel ukuran bank (total aset) dan rasio financing to deposit ratio (FDR) mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap tingkat efisiensi. Variabel lain yaitu rasio non performing financing (NPF) mempunyai pengaruh positif dan capital adequacy ratio (CAR) mempunyai pengaruh negatif namun keduanya tidak berpengaruh secara signifikan. Kata Kunci : Efisiensi, Data Envelopment Analysis, Regresi Tobit, Bank SyariahItem ANALISIS EFISIENSI PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MERGER DAN AKUISISI MENGGUNAKAN TWO STAGE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) DAN PENGARUHNYA TERHADAP RETURN SAHAM(2016-10-12) YANI INDRIANI HERJAN; Erie Febrian; Mokhamad AnwarPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perubahan tingkat efisiensi hasil pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA) pada perusahaan properti dan real estate yang terlibat dalam aktivitas merger dan akuisisi, mencari tahu faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi efisiensi, serta mengestimasi apakah efisiensi perusahaan setelah M&A berpengaruh terhadap return saham. Metode yang digunakan adalah two-stage DEA. Pada first stage DEA metode yang digunakan adalah metode nonparametrik Data Envelopment Analysis (DEA) untuk mengetahui tingkat efisiensi perusahaan kemudian untuk membandingkan tingkat efisiensi sebelum dan sesudah M&A digunakan Uji Peringkat Tanda Wilcoxon. Pada second stage DEA, untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi digunakan model Regresi Tobit. Kemudian untuk mengestimasi apakah efisiensi perusahaan setelah M&A berpengaruh terhadap return saham digunakan Regresi Linier Sederhana Hasil penelitian efisiensi menunjukkan bahwa M&A tidak signifikan untuk meningkatkan efisiensi. Selanjutnya pada second stage dari penelitian ini memperlihatkan bahwa hasil perhitungan regresi tobit menunjukan bahwa ROA, Current Asset dan TATO berpengaruh positif terhadap tingkat efisiensi. Total Asset dan DAR berpengaruh negatif namun tidak signifikan. Hasil penelitian lainnya menunjukkan bahwa score efisiensi yang diperoleh dari pendekatan DEA tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return saham.Item ANALISIS ENTREPRENEURIAL POWER SKILLS, INOVASI PROSES DAN INOVASI PRODUK TERHADAP TINGKAT KEBERHASILAN USAHA ANGGOTA PERSATUAN PERUSAHAAN REALESTAT INDONESIA DI WILAYAHJAWA BARAT(2015-09-19) INDRA ANGGA MULYA; Yuyun Wirasasmita; SutisnaABSTRACT Focuses on businesses in property, businesses in this field is not always large. Many businesses on a smaller scale, or even individual scale. The individual is usually the speculators who try to take advantage of the price of land and houses are always increase every year. In a period of 40 years, REI has become a prestigious association in Indonesia, the number of members who have reached thousands of companies, whether large, medium, and small, scattered across Indonesia. This shows that the real estate business is a business that is in demand by businesses in Indonesia, particularly in areas that have kanaikan land prices relatively quickly. This study is a descriptive-verification. The study was conducted by distributing questionnaires to the respondents, where the unit of analysis of this research is the developers who are members of an association (REI), which is spread across West Java. Distribution of the questionnaire will be randomized to the 100 respondents, namely the developers who are members of an association (REI), which is spread across West Java. The analysis technique used to test hypotheses about the influence of the independent variables on the dependent variable is the Path Analysis. The correlation coefficient of 0.755 indicates a very strong positive relationship between power Entrepreneurial skills (X1), Innovation Process (X2), and Product Innovation (X3), to the level of business success (Y), power Entrepreneurial skills (X1), Innovation Process (X2), and Product Innovation (X3), providing simultaneous influence (together) by 57% against to Business success rate (Y). ANOVA test power Entrepreneurial skills (X1), Innovation Process (X2), and Product Innovation (X3), a significant effect simultaneously to Business Success Rate (Y). Entrepreneurial skill power significantly affect the level of business success. Innovation processes significantly affect the level of business success. And Product Innovation does not significantly affect the level of business success. significant regression models or independent variables which include: power Entrepreneurial skills (X1) and the Innovation Process (X2) simultaneously significant effect on Product Innovation (X3). Entrepreneurial skill power significantly influence Product Innovation. Process innovation does not significantly affect the Product Innovation. Entrepreneurial skill power (X1) and Product Innovation (X3) simultaneously have a significant effect on the Innovation Process (X2). Entrepreneurial skill power significantly affect the Innovation Process. Product innovation does not significantly influence the innovation process. Keywords: power Entrepreneurial skills, process innovation, product innovation and business success rateItem ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYALURAN KREDIT PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT (STUDI KASUS PADA BPR DI WILAYAH KERJA OJK CIREBON)(2016-04-07) INNE MELIANI SUGIARTO; Erie Febrian; Tidak ada Data DosenABSTRAK Bank Pekreditan Rakyat sesuai undang - undang perbankan merupakan salah satu jenis bank yang kegiatan utamanya menghimpun dana dan menyalurkan kredit. Kredit merupakan sumber pendapatan utama guna kesinambungan usahanya, sehingga penyaluran kredit adalah hal yang penting bagi Bank Perkreditan Rakyat. Kemampuan menyalurkan kredit oleh perbankan dipengaruhi oleh berbagai hal yang dapat ditinjau dari sisi internal dan eksternal bank. Dari sisi internal bank terutama dipengaruhi oleh kemampuan bank dalam menghimpun dana dari masyarakat dan penetapan tingkat suku bunga sedangkan dari sisi eksternal bank dipengaruhi oleh kondisi ekonomi, peraturan pemerintah dan lain-lain Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh suku bunga kredit (SBK), tingkat kecukupan modal yang dihitung dalam nilai capital adequency ratio (CAR), jumlah simpanan masyarakat (dana pihak ketiga), dan jumlah kredit non lancar (Non Performing Loan) terhadap penyaluran kredit. Penelitian di lakukan pada Bank Perkreditan Rakyat di wilayah OJK Cirebon dari triwulan pertama tahun 2013 sampai dengan triwulan kedua tahun 2015. Secara simultan tingkat suku bunga kredit, tingkat kecukupan modal, jumlah simpanan masyarakat dan jumlah kredit non lancar berpengaruh signifikan terhadap penyaluran kredit pada Bank Perkreditan Rakyat di wilayah kerja OJK Cirebon. Secara parsial mendapatkan hasil yang bervariasi yaitu menunjukkan bahwa suku bunga kredit mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap penyaluran kredit, Capital Adequency Ratio (CAR) mempunyai pengaruh positif tidak signifikan terhadap penyaluran kredit, jumlah simpanan masyarakat (dana pihak ketiga) mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap penyaluran kredit, dan jumlah kredit non lancar (non performing loan) mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap penyaluran kredit.Item ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN SAHAM SEKTOR PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2011 - 2015 (Pengaruh CAR, NPL, NIM dan BOPO Terhadap Return Saham Sektor Perbankan di B(2019-08-09) NIKO ADIWENA PERDANA; Tettet Fitrijanti; Aldrin HerwanyTujuan penelitian ini mengetahui pengaruh CAR, NPL, NIM, BOPO Terhadap Return Saham di Sektor Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis regresi data panel. Data yang digunakan adalah data sekunder yang berasal dari laporan keuangan selama 5 periode pada sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia. Sampel penelitian ini menggunakan 42 perusahaan perbankan dengan menggunakan teknik sampling purposive, dimana sampel penelitian dibagi menjadi 4 Bank Buku sesuai dengan tingkat kepercayaan konsumen. Hasil penelitian diperoleh bahwa CAR pada masing-masing Bank Buku 1, 2, 3, dan 4 tidak berpengaruh signifikan terhadap Return Saham. Pada Bank Buku 1, NPL berpengaruh signifikan terhadap Return Saham, namun pada bank buku 2, 3, dan 4 tidak terdapat pengaruh yang signifikan. Pada bank buku 2 NIM berpengaruh signifikan terhadap Return Saham Namun pada bank buku 1,3, dan 4 menunjukan hasil tidak terdapat pengaruh yang signifikan. Pada bank buku 1 hasil pengujian menunjukan bahwa BOPO berpengaruh signifikan terhadap Return Saham Namun hasil pengujian hipotesis pada bank buku 2,3, dan 4 menunjukan hasil bahwa BOPO tidak berpengaruh signifikan terhadap Return Saham. Pada hasil pengujian hipotesis secara simultan pada buku 1 diperoleh hasil bahwa CAR, NPL, NIM dan BOPO bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Return Saham, sedangkan pada Bank Buku 2, 3 dan 4 secara simultan tidak ada pengaruh yang signifikan.Item ANALISIS FAKTOR KECENDERUNGAN INOVASI TERHADAP INOVASI PRODUK DAN DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA BISNIS (Studi Kasus Industri Kreatif Fashion Muslim di Bandung)(2016-06-17) DIMAS KUSUMAATMADJA; Yuyun Wirasasmita; Yudi AzisABSTRAK Industri kreatif fashion muslim adalah salah satu potensi yang dimiliki Indonesia, jumlah populasi muslim di Indonesia sebanyak 12,7% dari total populasi muslim dunia, maka Indonesia menjadi negara dengan populasi muslim terbanyak di dunia. Sedangkan populasi Muslim di Indonesia sendiri sebesar 88,1% dari total populasi masyarakat Indonesia. Industri Kreatif merupakan salah satu fokus pemerintah beberapa tahun ke depan, hal tersebut dikarenakan industri kreatif memiliki potensi besar yang dapat menjadi salah satu sektor penggerak dalam mewujudkan Indonesia yang mandiri dan makmur. Bandung sebagai kota kreatif, memperlihatkan perkembangan bisnis pada industri kreatif fashion, diprediksi pada tahun 2020 berpotensi menjadi kota hijab dunia. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memperkirakan nilai perdagangan busana muslim Indonesia mencapai USD 7,18 miliar, dan sekitar 20% perdagangan berasal dari penggiat industri kreatif fashion kota Bandung. (sumber : http://www.jabarprov.go.id, 2015). Keberhasilan melakukan inovasi dapat mendorong kinerja bisnis pada industri kreatif muslim, dengan tantangan menjadikan kota Bandung sebagai kiblat Industri Fashion Muslim dunia dan menjadi salah satu potensi industri kreatif, untuk bersaing pada pasar bebas AFTA maupun ACFTA. Hal tersebut memerlukan penelitian dengan tema sentral mengenai analisis faktor-faktor kecenderungan inovasi bagi industri kreatif fashion muslim terhadap kinerja bisnis. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana pengaruh faktor kecenderungan inovasi terhadap inovasi produk dan dampaknya terhadap kinerja bisnis, data primer didapat dari penyebaran kuesioner, data sekunder dari instansi pemerintah terkait, alat analisis deskriptif menggunakan metode semantik diferensial sedangkan alat analisis verifikatif yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah analisis jalur (path analysis). Hasil pengujian hipotesis deskriptif menunjukan bahwa faktor kecenderungan inovasi (budaya organisasi, sumber daya, infrastruktur, proses inovasi, kompetisi dan kreatifitas) dalam kategori baik, sementara inovasi produk dari tanggapan responden dalam kategori baik dan berdampak pada kinerja bisnis dengan tanggapan kategori baik. Hasil pengujian hipotesis verifikatif terhadap faktor kecenderungan inovasi (budaya organisasi, sumber daya, infrastruktur, proses inovasi, kompetisi dan kreatifitas) berpengaruh signifikan dan positif baik secara simultan maupun parsial terhadap inovasi produk, sedangkan inovasi produk berpengaruh positif terhadap kinerja bisnis. Hasil analisis hasil pengaruh total inovasi produk berturut-turut: X1 = 16,54% ; X2 = 2,70% ; X3 = -3,89% ; X4 = 17,62% ; X5 = 15,80% ; X6 = 12,43%. Dengan demikian maka faktor proses inovasi (X4) menjadi faktor yang paling besar pengaruhnya. dan faktor kompetisi (X6) menjadi faktor yang paling dominan dengan t hitung (2,665) paling tinggi. Sedangkan pengaruh langsung inovasi produk (Y) terhadap kinerja bisnis adalah 23,3%. kata kunci: Faktor kecenderungan inovasi, inovasi, inovasi produk, kinerja bisnis.Item ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFISIENSI RELATIF BANK UMUM PASCA IMPLEMENTASI ARSITEKTUR PERBANKAN INDONESIA(2014-01-12) BERTHA ELIZABET; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenSalah satu implementasi yang dilakukan oleh Bank Indonesia untuk mencapai visi Arsitektur Perbankan Indonesia (API) adalah dengan melakukan penetapan kriteria Bank Jangkar dan Bank Berkinerja Baik. Kriteria tersebut dinilai dari berbagai aspek diantaranya melalui beberapa rasio seperti CAR, NPL, LDR, ROA dan aset perbankan. Penetapan ini diharapkan agar menjadi dorongan bagi perbankan di Indonesia untuk meningkatkan kinerjanya salah satunya efisiensi perbankan. Penelitian ini memiliki dua tujuan yaitu mengukur efisiensi perbankan sejak API diimplementasikan dan menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi perbankan baik dari faktor mikro maupun makro. Pengukuran dan analisa efisiensi dilakukan dengan menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA) dengan pendekatan efisiensi intermediasi berorientasi output. Variabel input yang digunakan dalam pengukuran efisiensi ini adalah total deposit, aset tetap dan biaya tenaga kerja sedangkan variabel output adalah penyaluran kredit, aset likuid dan investasi sekuritas. Efisiensi yang dihasilkan dari DEA merupakan efisiensi teknis relatif. Nilai efisiensi ini akan menjadi variabel dependen dalam analisa regresi selanjutnya yang dilakukan dengan menggunakan regresi tobit. Adapun variabel independen yang digunakan dalam regresi adalah variabel mikro yang terdiri dari CAR, NPL, LDR, ROA dan aset. Sedangkan variabel makro yang digunakan adalah SBI rate, inflasi dan nilai tukar rupiah terhadap dollar. Penelitian ini melibatkan 108 bank konvensional dengan tahun penelitian 2004 – 2011. Hasil pengukuran efisiensi menunjukkan secara keseluruhan bahwa nilai rata-rata efisiensi perbankan Indonesia adalah sebesar 62,12%. Dari tahun 2004 – 2011, jumlah bank yang fully efficient juga mengalami penurunan. Hal ini menunjukkan bahwa perbankan Indonesia masih belum efisien dalam menjalankan fungsinya sebagai intermediator keuangan. Hasil pengujian hipotesis dari regresi tobit menunjukkan bahwa diantara variabel CAR, NPL, ROA, LDR, total aset, nilai tukar, SBI rate dan inflasi, terdapat beberapa variabel yang signifikan mempengaruhi efisiensi teknis bank. Variabel yang mempengaruhi efisiensi bank dengan signifikansi 5% adalah CAR, NPL, nilai tukar, SBI rate dan inflasi dengan nilai koefisien berturut-turut sebesar sebesar (–) 0,0177, (+) 0,7189, (+) 0,4027, (+) 8,2648, (–) 3,1088. Sedangkan variabel yang tidak signifikan mempengaruhi efisiensi bank adalah variabel ROA, LDR dan total aset.Item Analisis Fundamental Keuangan Perusahaan Terhadap Tingkat Underpricing Penawaran Saham Perdana (IPO) Di Bursa Efek Indonesia(2015-01-05) VINDRA YUSFAN YUNIAR; Rachmat Sudarsono; Mokhamad AnwarPenelitian ini dilakukan untuk menganalisis fundamental keuangan perusahaan terhadap tingkat underpricing penawaran saham perdana (IPO), khususnya total asset turnover, return on asset, current ratio, debt to total assets ratio, earning per share, size, umur perusahaan, prosentase lembar saham yang ditawarkan, reputasi auditor, dan reputasi underwriter terhadap underpricing penawaran saham perdana (IPO) yang terdaftar di bursa efek Indonesia pada periode 2003–2013. Objek penelitian memiliki kriteria diantaranya: perusahaan yang telah mencantumkan laporan keuangan lengkap dalam periode 2003-2013, nilai underpricing tidak negative atau nol. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder, yang terdiri dari laporan keuangan dan rasio-rasio keuangan perusahaan yang melakukan penawaran saham perdana dalam periode 2003-2013 yang diperoleh dari website bursa efek Indonesia. Model analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan regresi linear dengan menggunakan tingkat kepercayaan sebesar 95% (α = 0,05). Dari analisis yang dilakukan, maka penelitian ini memberikan penjelasan bahwa berdasarkan pengujian secara parsial diketahui tiga variabel yaitu prosentase lembar saham yang ditawarkan, reputasi Auditor dan Reputasi Underwriter berpengaruh terhadap nilai Underpricing IPO secara signifikan sebesar masing-masing 7%, 14,4% dan 9,2%. Secara simultan variabel total asset turnover, return on asset, current ratio, debt to total assets ratio, earning per share, size, umur perusahaan, prosentase lembar saham yang ditawarkan, reputasi auditor, dan reputasi underwriter berpengaruh secara signifikan terhadap nilai Underpricing IPO sebesar 24,5%.Item ANALISIS FUNDAMENTAL: VALUASI NILAI INTRINSIK SAHAM PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK DENGAN PENDEKATAN DIVIDEND DISCOUNT MODEL (DDM) DAN RELATIVE VALUATION(2015-01-20) SUMARYATI NOVISA; M.M. Nanny Dewi Tanzil; Aldrin HerwanyMeskipun kinerja beberapa indikator makro (laju iflasi, tingkat kurs dan suku bunga) pada tahun 2013 tidak memuaskan dan diikuti oleh situasi pasar modal yang overheated, hingga kuartal I 2014 saham industri perbankan merupakan saham yang paling banyak diminati oleh investor. Berdasarkan catatan IDX Quarterly Statistic 2014, empat emiten bank terbesar di Indonesia, di antaranya BBRI, BMRI, BBNI dan BBCA merupakan empat saham blue chip yang diburu oleh investor. PT Bank Mandiri (persero) Tbk merupakan bank BUMN yang memiliki total aset terbesar dan memiliki banyak prestasi gemilang. Keaktifan Bank Mandiri untuk melakukan pertumbuhan anorganik menjadi daya tarik tersendiri bagi investor untuk berinvestasi. Dengan berbagai prestasi yang dimilikinya tersebut, Bank Mandiri diprediksi akan tetap menjadi saham yang diburu investor, terutama investor jangka panjang. Namun, sebelum membuat keputusan investasi, investor perlu melakukan penilaian saham terlebih dahulu agar tujuan investasi untuk memperoleh keuntungan di masa yang akan datang dapat dicapai. Penilaian saham BMRI ini dilakukan dengan melakukan analisis fundamental dengan pendekatan top down approach. Setelah itu, nilai wajar BMRI dihitung dengan metode Dividend Discount Model (DDM) dan Relative Valuation. Hasil dari perhitungan tersebut menunjukkan bahwa saham BMRI berada dalam kondisi undervalue jika dibandingkan dengan harga pasar. Berdasarkan analisis fundamental dan perhitungan tersebut, maka saham BMRI layak dijadikan sebagai pilihan investasi.