Agribisnis (S1)
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Agribisnis (S1) by Subject "Agribisnis"
Now showing 1 - 20 of 21
Results Per Page
Sort Options
Item AGRIBISNIS KOPI LUWAK ARABIKA ( Studi Kasus Asosiasi Petani Kopi Luwak Three Mountain, Desa Pulosari, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung )(2012-08-08) NURUL AENI; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenABSTRAK NURUL AENI. 2012. Agribisnis Kopi Luwak Arabika (Studi Kasus Asosiasi Petani Kopi Luwak Three Mountain, Desa Pulosari, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung). Dibawah bimbingan GANJAR KURNIA Asosiasi Petani Kopi Luwak Three Mountain merupakan sebuah asosiasi petani kopi yang mengusahakan kopi luwak arabika. Sampai dengan saat ini Three Mountain telah memiliki anggota lebih dari 28 petani yang tersebar pada tiga kabupaten yaitu Bandung, Garut dan Cianjur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi agribisnis tanaman Kopi Luwak yang terdapat di Asosiasi Petani Kopi Luwak Three Mountain dan langkah strategis apa yang dapat diambil oleh Asosiasi Petani Kopi Luwak Three Mountain Civet Coffee dalam pengembangan agribisnis kopi luwak dilihat dari kondisi internal (kelebihan, kekurangan) dan eksternalnya (peluang, ancaman). Desain penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan metode studi kasus. Data diperoleh dari hasil pengamatan dan wawancara tentang informasi tentang agribisnis kopi luwak arabika. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa Asosiasi Petani Kopi Luwak Three Mountain menjalankan secara runtun agribisnis sebagai sistem dimulai dari subsistem pengadaan sarana produksi pertanian (agroinput) sampai subsistem kelembagaan penunjang kegiaatan pertanian (agro supporting). Dari hasil penelitian juga dapat diketahui aliran bisnis kopi luwak Three Mountain terbagi menjadi dua yaitu aliran produk dan aliran uang. Dari perhitungan analisis usahatani dapat diketahui perbandingan analisis usahatani olahan green bean kopi arabika reguler, kopi luwak arabika di tingkat anggota dan pada Three Mountain. Hasil dari perhitungan tersebut NPV ketiganya menunjukan hasil yang positif. Strategi pengembangan yang tepat digunakan oleh usaha kopi luwak arabika Three Mountain berdasarkan matriks SWOT adalah strategi intensif, dalam bentuk penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk.Item Agribisnis Padi Organik(2015-07-15) HIDIA HASNALINA; Ganjar Kurnia; Tidak ada Data DosenPengembangan usahatani padi organik sekarang ini sudah banyak diusahakan di Indonesia terutama di Jawa Barat, salah satu lokasinya adalah di Kabupaten Tasikmalaya. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Karakteristik petani padi organik pada Gapoktan Simpatik (2) Sistem agribisnis padi organik pada Gapoktan Simpatik (3) Pendapatan petani padi organik anggota Gapoktan Simpatik. Desain penelitian menggunakan desain kualitatif dengan teknik penelitian studi kasus serta lokasi penelitian di Gapoktan Simpatik. Narasumber dan informan yaitu pengurus Gapoktan Simpatik dan Ketua Kelompok tani yang tergabung dalam Gapoktan Simpatik. Hasil penelitian adalah (1) Karakteristik personal petani padi organik yaitu 53 persen petani berada di usia produktif, 60% berpendidikan Sekolah dasar (SD) dengan pengalaman usahatani terbanyak antara 2-10 tahun (73 persen). Luas lahan garapan petani 80% berkategori lahan sempit (< 0,5 ha) dengan status kepemilikan lahan 67 persen merupakan petani pemilik penggarap. (2) Sistem agribisnis padi organik yang dilakukan oleh petani sudah dilaksanakan dengan cukup baik. Hal ini terlihat dari keberhasilan petani memperoleh sertifikasi internasional dari IMO sehingga beras yang dihasilkan petani dapat menembus pasar ekspor. (3) Usahatani padi organik yang dilakukan oleh petani secara ekonomi menguntungkan dengan hasil R/C 2,71 untuk luas lahan 1 ha per satu musim tanam.Item ANALISIS KERAGAAN USAHATANI MANGGIS (Suatu Kasus di Kecamatan Sagalaherang, Kabupaten Subang, Jawa Barat)(2017-07-10) DWI LESTARI; Eti Suminartika; Tidak ada Data DosenManggis sebagai komoditas ekspor unggulan di Indonesia terutama di Jawa Barat masih belum bisa memenuhi permintaan pasar ekspor, salah satunya sentra produksi manggis terbesar di Jawa Barat yaitu Kabupaten Subang. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) keragaan usahatani manggis di Kabupaten Subang dan (2) Pendapatan yang didapat oleh petani manggis di Kabupaten Subang. Desain penelitian menggunakan desain kuantitatif dengan teknik penelitian suatu kasus serta lokasi penelitian di Kecamatan Sagalaherang, Kabupaten Subang. Narasumber dan informan yaitu ketua Gapoktan Laksana Barokah, pedagang pengumpul, serta petani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem agribisnis manggis yang dilakukan oleh petani dilaksanakan dengan cara yang sangat konvensional. Hal ini dapat dilihat dari petani yang sebanyak 47% menelantarkan kebunnya tanpa dirawat dan dibiarkan bergantung terhadap alam. Secara umum, biaya yang dikeluarkan oleh petani untuk usahatani manggis per petani per tahun adalah Rp 339.424 yang terdiri dari biaya variabel Rp 293.639 dan biaya tetap sebesar Rp 45785. Penerimaan petani apabila produksi adalah 88,73 Kg dengan rata-rata harga Rp 9846,- per Kg, maka petani mendapatkan penerimaan berjumlah Rp 873.667 per petani jika penjualan manggis secara dikilo. Rata-rata pendapatan yang diperoleh petani yaitu Rp 2555910,- per tahun atau sebesar Rp 176085,- per pohon per tahun.Item ANALISIS NILAI TAMBAH, KEUNTUNGAN, DAN EFISIENSI AGRIBISNIS MELON (STUDI KASUS DI PESANTREN MANBAUL ULUM JAMANIS KABUPATEN TASIKMALAYA)(2023-09-20) AULIYA NABILLA NOOR LESTARI; Ronnie Susman Natawidjaja; Tidak ada Data DosenABSTRAK AULIYA NABILLA. 2023. Analisis Nilai Tambah, Keuntungan, dan Efisiensi Agribisnis Melon (Studi Kasus di Pesantren Manba’ul Ulum Jamanis Kabupaten Tasikmalaya). Di bawah bimbingan RONNIE SUSMAN NATAWIDJAJA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai tambah, keuntungan, dan efisiensi bisnis melon di Pesantren Manba’ul Ulum Jamanis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan menggunakan data primer melalui observasi, wawancara dan dokumentasi, serta data sekunder berupa jurnal ilmiah dan studi literatur. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa rantai nilai yang memberikan nilai tambah tertinggi pada pesantren yaitu rantai nilai 2 dan 3 yang melalui saluran rantai nilai retail modern (grade B), sedangkan rantai nilai yang memberikan nilai tambah terkecil pada pesantren yaitu rantai nilai 4 yang melalui pasar tradisional (grade C). Dari semua rantai yang dilalui, pesantren mendapatkan keuntungan sebesar Rp.2.390.105,7 dengan rantai nilai yang menghasilkan keuntungan tertinggi yaitu saluran rantai nilai retail modern. Berdasarkan analisis B/C bisnis melon di Pesantren Manba’ul Ulum Jamanis sudah efisien dengan nilai 0,128 dengan saluran rantai nilai yang memiliki efisiensi tertinggi yaitu e-commerce. Kata Kunci: Analisis Nilai Tambah, Keuntungan, Efisiensi Bisnis, Rantai Nilai, Analisis B/C.Item Deskripsi Faktor Faktor yang Mendorong Keputusan Tenaga Kerja untuk Bekerja di Bidang Agribisnis (Studi Kasus di PT. X).(2018-08-13) DEIRA RIZQA ANZILA; Dika Supyandi; Tidak ada Data DosenDEIRA RIZQA ANZILA, 2018. Deskripsi Faktor – Faktor yang Mendorong Keputusan Tenaga Kerja untuk Bekerja di Bidang Agribisnis (Studi Kasus di PT. X). Di bawah bimbingan DIKA SUPYANDI. Menurunnya jumlah tenaga kerja yang bekerja pada bidang pertanian di Jepang tidak membuat para pekerja di PT. X berhenti dari pekerjaannya. Bertahannya mereka pada pekerjaan di bidang pertanian ini disebabkan oleh beberapa faktor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor – faktor dan faktor dominan yang mendorong tenaga kerja untuk tetap bekerja di bidang agribisnis. Penelitian ini dilakukan di PT. X. Desain penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Teknik penelitian ini adalah Studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara kepada lima belas orang karyawan PT. X yang dibagi kedalam tiga kelompok yaitu kelompok pertama adalah karyawan PT. X yang berasal dari daerah N dan menetap, kelompok kedua adalah karyawan PT. X yang berasal dari Luar daerah N (menetap atau tidak) serta kelompok terakhir yaitu karyawan PT. X yang berasal dari luar negeri. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat usia, tingkat pendapatan, jumlah tanggungan, waktu luang dalam bekerja, tingkat pendidikan, jaminan pekerja, fasilitas pekerjaan memberikan dorongan terhadap ketiga kelompok karyawan PT. X untuk tetap bekerja di bidang agribisnis. Kata kunci: Tenaga Kerja, Agribisnis, Karakteristik Demografi, Faktor pendorongItem Evaluasi Rencana Pembangunan Wisata Edukasi Pertanian di Balai Benih Hortikultura Kabupaten Garut(2021-03-08) SYIFA AL MANI; Lucyana Trimo; Tidak ada Data DosenWisata agro adalah bentuk perkembangan sektor wisata yang merupakan pemanfaatan lahan dan kegiatan pertanian sebagai salah satu media pembangunan sektor terkait. Melihat potensi Kabupaten Garut sebagai daerah yang kaya akan destinasi wisata, Balai Benih Hortikultura sebagai Unit Pelaksana Teknis Daerah di bawah Dinas Pertanian mempunyai rencana untuk melakukan optimalisasi peran dan fungsi lembaga melalui pembangunan wisata edukasi pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konsep dan mengidentifikasi faktor yang belum dimuat dalam perencanaan serta kendala yang dihadapi lembaga dalam menjalankan proyek. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif dan teknik studi kasus. Data diperoleh dari observasi, wawancara mendalam, dokumentasi, dan studi literatur, yang selanjutnya dianalisis menggunakan SWOT dengan bantuan matriks EFAS dan IFAS. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa BBH akan membangun wisata edukasi pertanian dengan harapan mampu meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) serta bermanfaat bagi internal lembaga dan masyarakat sekitar. Keberadaan fasilitas tertentu, adanya keterlibatan masyarakat, keragaman produk agro, dan aspek lokal merupakan hal yang belum diperhatikan dalam perencanaan yang sudah dibuat. Kendala yang dihadapi lembaga adalah kurang sesuainya perencanaan dengan peraturan daerah, keterbatasan sumber daya, dan kurangnya sosialisasi kepada masyarakat. Secara keseluruhan, rencana dapat dikatakan aplikatif namun perlunya strategi dan perbaikan agar wisata edukasi pertanian yang ideal dapat terwujud.Item Keragaan Agribisnis Belimbing Manis (Averrhoa carambola) (Studi Kasus pada Kelompok Tani Maju Bersama, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok)(2012-08-15) RAHMAWATI HALIMAH; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenABSTRAK RAHMAWATI HALIMAH, 2012. Keragaan Agribisnis Belimbing Manis (Averrhoa carambola) (Studi Kasus pada Kelompok Tani Maju Bersama, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok). Dibimbing oleh GANJAR KURNIA. Keragaan agribisnis belimbing manis terdiri atas lima subsistem yang saling terkait yaitu subsistem hulu, subsistem usahatani, subsistem pasca panen/agroindustri, subsistem pemasaran dan subsistem penunjang. Belimbing manis merupakan komoditas unggulan Kota Depok yang potensial untuk dikembangkan. Selain itu belimbing sudah ditetapkan menjadi ikon Kota Depok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaan agribisnis belimbing manis (Averrhoa carambola) pada Kelompok Tani Maju Bersama Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok dan menentukan strategi pengembangan agribisnis belimbing manis. Penelitian ini menggunakan desain kualitatif, sedangkan teknik penelitiannya adalah studi kasus. Berdasarkan hasil penelitian, keragaan agribisnis belimbing manis sudah saling terkait antara subsistem satu dengan lainnya. Pelaksanaan kegiatan agribisnis belimbing manis kurang sesuai dengan teori yang ada. Beberapa hal yang kurang sesuai antara lain waktu pengolahan lahan yang lebih pendek, dosis pemupukan yang dipakai lebih sedikit, jalur pemasaran lebih pendek, belum ada kelembagaan koperasi, dan belum ada proses pengolahan belimbing manis di tingkat petani. Meskipun demikian agribisnis belimbing manis tetap menguntungkan, dilihat dari beberapa apek kelayakan usaha yaitu NPV sebesar Rp 70.851.806 pada discount factor 13% , Net B/C sebesar 1,9 dan IRR sebesar 24%. Hal tersebut disebabkan karena usahatani belimbing manis sudah dilaksanakan sejak lama sebelum belimbing ditetapkan sebagai ikon kota. Selain itu kondisi lahan di Kota Depok yang potensial untuk ditanami belimbing manis.Dari analisis SWOT yang dilakukan, diperlukan diversifikasi strategi dalam pengembangan agribisnis belimbing manis.Item KERAGAAN AGRIBISNIS KENTANG (Solanum tuberosum L.) KULTIVAR GRANOLA (Studi Kasus di Desa Pulosari, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung)(2012-08-08) PUNKY WAHYUNI NOOR; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenABSTRAK PUNKY WAHYUNI NOOR. 2012. Keragaan Agribisnis Kentang (Solanum tuberosum L.) Kultivar Granola (Studi kasus di Desa Pulosari, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung). Dibawahbimbingan GANJAR KURNIA. Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan salah satu dari lima komoditas unggulan sayuran semusim. Komoditas kentang juga termasuk kedalam komoditas yang bernilai ekonomi tinggi. Penggunaannya yang cukupbervariasi membuatnya banyak dicari dan berharga cukup tinggi diantara komoditas pertanian yang lain. Produktivitas yang rendah karena masalah penyediaan bibit, baik dalam kualitas maupun kuantitas dan masuknya kentang impor dari negara China menjadi masalah yang dihadapi petani kentang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keragaan agribisnis kentang Kultivar Granola di Desa Pulosari serta untuk mengetahui pendapatan usahatani kentang per hektar per satu musim tanam. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik studi kasus. Analisis deskriptif digunakan untuk menjelaskan keragaan agribisnis kentang, teori pendapatan seperti rumus penerimaan, total biaya, dan pendapatan digunakan untuk memperoleh besar pendapatan usahatani, dan R/C rasio digunakan untuk mengidentifikasi kelayakanusahatani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keragaan agribisnis kentang Kultivar Granola sudah mencakup semua kegiatan subsistem agribisnis mulai dari subsistem pengadaan sarana produksi sampai pada subsistem pemasaran, bahkan sampai pada subsistem pendukung. Hanya saja, dalam pelaksanaan subsistemusahatani masih ada perbedaan dengan teori yang ada. Pendapatan rata-rata petani kentang Kultivar Granola adalah sebesar Rp 41.993.168,- per hektar per satu musim tanam, dengan R/C rasio > 1.Item KINERJA KELOMPOK TANI DALAM AGRIBISNIS JAGUNG (Studi Kasus Kelompok Tani Sugih Mukti Desa Margaasih, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat)(2017-07-09) NUR AISYAH; Yayat Sukayat; Tidak ada Data DosenJagung merupakan komoditas yang memiliki peran multifungsi dalam perekonomian Indonesia. Berdasarkan peranan komoditas jagung dimanfaatkan pemerintah untuk meningkatkan produksi dan kesejahteraan petani. Petani yang tergabung dalam kelompok tani diarahkan berorientasi agribisnis namun dilihat dari kinerja kelompok masih memiliki masalah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis agribisnis jagung, kinerja kelompok tani agribisnis jagung dan komitmen anggota dalam kelompok tani Sugih Mukti, Desa Margaasih, Kecamatan Cicalengka Kabupaten Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif di dukung dengan menggunakan alat analisis Importance Performance Analysis. Pengambilan data dilakukan dengan cara purposive. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa kinerja kelompok tani agribisnis jagung tergolong baik. atribut kinerja yang tergolong baik di gambarkan pada kuadran 2 dan 4. Komitmen anggota kelompok Sugih Mukti dilihat dari komitmen afektif, dan komitmen kelanjutan tergolong baik karena anggota merasa bergabung dalam kelompok adalah suatu kebutuhan untuk menjalankan kegiatan usahatani yang lebih baik.Item Perkembangan Agribisnis Teh Selama Pandemi Covid - 19 Di PTPN VIII Kebun Kertamanah Pangalengan, Jawa Barat(2021-10-11) DIVA MAURIZKY; Ernah; Tidak ada Data DosenPTPN VIII Kebun Kertamanah merupakan perusahaan negara yang berada di bawah naungan Kementerian BUMN yang bergerak pada produksi tanaman teh yang memiliki reputasi yang baik di Jawa Barat. Akan tetapi hasil produksi teh nasional cenderung menurun beberapa tahun terakhir serta diperkeruh dengan adanya pandemi Covid – 19 yang turut berdampak pada sektor perkebunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaan agribisnis teh, mengetahui faktor internal dan eksternal pada perusahaan, serta menentukan strategi pengembangan agribisnis teh yang tepat. Desain penelitian ini adalah kualitatif dengan teknik penelitian studi kasus. Metode pengumpulan data yang digunakan ialah wawancara, observasi, dan studi literatur. Dalam menjelaskan keragaan agribisnis dilakukan secara deskriptif, sedangkan dalam menentukan strategi pengembangan yang tepat, digunakan analisis matriks IFAS, EFAS, IE, dan SWOT. Berdasarkan penguraian data secara deskriptif, subsistem pengadaan input produksi mendukung berjalannya subsistem produksi / budidaya dan subsistem pengolahan, selanjutnya kedua subsistem tersebut mendukung berjalannya subsistem pemasaran. Kelancaran kegiatan seluruh subsistem ditunjang oleh beberapa lembaga penunjang. Berdasarkan hasil analisis SWOT diperoleh sembilan alternatif strategi sebagai berikut : (1) Mempertahankan kinerja dan kualitas, (2) Membuka lapangan kerja, (3) Melakukan inovasi, (4) Memaksimalkan penggunaan teknologi, (5) Memaksimalkan aset perusahaan, (6) Bekerjasama dengan aparatur pemerintahan dan lembaga penyuluh, (7) Melakukan perencanaan dengan lebih mendetail, (8) Memanfaatkan program pabrik unggulan, dan (9) Meningkatkan promosi sekaligus edukasi yang menarikItem Pola Kemitraan Pada Agribisnis Komoditas Tomat (Solanum lycopersicum l.) Dalam Menuju Pasar Modern. (Studi Kasus pada Ciska Farm, Desa Cibodas, Kec. Lembang, Kab. Bandung Barat, Jawa Barat)(2016-01-19) FAKHRI . F . SENJAYA; M. Gunardi Judawinata; Tidak ada Data DosenCiska Farm merupakan salah satu mitra dari PT. Momenta Agrikultura dalam memproduksi tomat untuk pasar modern. Kemitraan yang didasari oleh banyaknya permintaan komoditas hortikultura khususnya tomat setiap tahunnya di Indonesia dan keterbatasan yang dimiliki oleh kedua pihak. Dengan menggunakan teknik penelitian kualitatif, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pola kemitraan berjalan dan apa saja pengaruh kemitraan ini bagi kedua pihak khususnya bagi Ciska Farm. Pada penelitian ini ditemukan bahwa kemitraan yang terjadi adalah kemitraan pola sub-kontrak, dan manfaat kemitraan yang didapatkan oleh Ciska Farm (ekonomi, teknis dan sosial). Serta ditunjukkan juga pertukaran nilai yang terjadi selama kegiatan kemitraan ini berlangsung sehingga Ciska Farm memiliki posisi tawar dengan perusahaan mitra.Item PROSPEK PENGEMBANGAN AGRIBISNIS JAMBU KRISTAL (Psidium G uajava L.) (Studi Kasus di Posdaya Mandiri Terpadu Desa Cikarawang Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat)(2013-07-25) NURAJENG F; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenProspek Pengembangan Agribisnis Jambu Kristal (Psidium Guajava L.) (Studi kasus pada Agribisnis Jambu Kristal Posdaya Mandiri Terpadu Desa Cikarawang Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor) Di bawah bimbingan GANJAR KURNIA. Jambu Kristal merupakan jambu biji yang dimutasi dari residu Muangthai Pak dan dikenalkan di Indonesia sejak tahun 1991 oleh Misi Teknik Taiwan. Jambu Kristal dibudidayakan di Desa Cikarawang Kecamatan Dramaga sejak tahun 2009 dan terus mengalami peningkatan produksi yang tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui prospek pengembangan serta strategi alternatif pengembangan Jambu Kristal pada Agribisnis Jambu Kristal Posdaya Mandiri Terpadu Desa Cikarawang Kecamatan Dramaga. Desain penelitian yang digunakan adalah desain kualitatif. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara, observasi dan studi pustaka. Rancangan analisis yang digunakan adalah metode analisis IFE, EFE serta analisis SWOT. Prospek pengembangan dilihat dari kondisi internal dan eksternal Agribisnis Jambu Kristal dengan bobot nilai paling tinggi,yaitu: (1) Kekuatan utama adalah karakteristik Jambu Kristal yang unik, (2) Kelemahan utama, yaitu tidak ada target khusus dalam melakukan pengiriman kepada mitra, (4) Peluang paling utama adalah kegiatan rapat rutin kelompok tani satu bulan sekali dan ancaman utama, yaitu pencurian buah dalam jumlah besar. Berdasarkan analisis SWOT, strategi alternatif yang didapat yaitu: (1) Peningkatan produktifitas Jambu Kristal, (2) Perluasan lahan Jambu Kristal, (3) Mengadakan agenda yang jelas pada saat kegiatan rapat, (4) Mengadakan penyuluhan mengenai pengolahan Jambu Kristal, (5) Merangkul para petani lain untuk melakukan budidaya Jambu Kristal, (6) Menambahkan kerjasama kemitraan, dan (7) Fokus untuk menjadikan Desa Cikarawang menjadi sentra Jambu Kristal.Item Rancang Bangun Model Bisnis Bumi Kiwari(2019-08-13) SHAFIRA PUTRI ARIFIANY; Trisna Insan Noor; Tidak ada Data DosenSHAFIRA PUTRI ARIFIANY. 2019. Rancang Bangun Model Bisnis Bumi Kiwari. Dibimbing oleh Dr.Ir. Trisna Insan Noor, DEA. Tingginya tingkat konsumsi kopi menyebabkan bisnis kafe banyak bermunculan. Penting bagi pemilik kafe untuk tetap dapat bersaing di industri yang tumbuh dengan cepat ini. Bumi Kiwari merupakan kafe bernuansa restoran berlokasi di Bandung Timur yang yang menawarkan produk makanan dan minuman khususnya kopi yang ditanam dari perkebunan sendiri, dan telah berdiri selama tiga tahun namun menurut owner, pendapatan dan laba yang diperoleh Bumi Kiwari masih berada di keadaan stagnan karena Bumi Kiwari masih belum banyak didengar dan diketahui oleh masyarakat di luar lingkungan Bumi Kiwari. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengevaluasi model bisnis yang dijalankan oleh Bumi Kiwari saat ini dan merancang bangun model bisnis baru menggunakan Business Model Canvas. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data menggunakan teknik wawancara in-depth interview. Hasil penelitian menghasilkan manajemen strategi yang disusun dengan memperhatikan lingkungan model bisnis dan grand strategy berupa pengembangan pasar, penetrasi pasar, pengembangan produk, integrasi horizontal, diversifikasi, dan likuidasi yang lalu disusun ke dalam sepuluh program kerja dan anggarannya. Kata kunci: Kopi, Agribisnis, Business Model Canvas, Grand Strategy, Manajemen Strategis, Rancang Bangun.Item Strategi Kafe Balad dalam Meningkatkan Minat Kunjungan Konsumen(2020-02-02) WILLIAM YOHANNES; Lucyana Trimo; Tidak ada Data DosenWILLIAM YOHANNES. 2020. Strategi Pengembangan Agribisnis Buah Ciplukan di Waaida Farm. Dibimbing oleh LUCYANA. Kafe Balad merupakan perusahaan berbasis pada makanan dan minuman di Jatinangor. Kafe Balad mulai fokus untuk menjual produk berbasis kopi, beserta makanan berat dan ringan karena melihat besarnya peluang pasar penikmat kopi di Jatinangor. Namun sejauh ini Kafe Balad baru mampu memenuhi permintaan dari Jatinangor disebabkan oleh persaingan yang cukup ketat dengan kompetitor sejenis. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan solusi mengenai strategi pengembangan Kafe Balad untuk meningkatkan minat kunjungan konsumen berdasarkan analisis faktor internal dan eksternal yang dapat dilakukan oleh Kafe Balad. Penelitian dilakukan dengan desain deskriptif kualitatif dan teknik penelitian menggunakan wawancara mendalam. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan studi literatur. Dalam menentukan strategi pengembangan yang tepat, diperlukan analisis matriks IFAS, EFAS, dan SWOT. Hasil analisis SWOT menghasilkan rumusan strategi yang dapat diterapkan oleh Kafe Balad, yaitu melaksanakan kebijakan yang tepat untuk meningkatkan dan memperbesar promosi Kafe Balad dalam berbagai kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki sekaligus untuk memperluas jangkauan pasar.Item Strategi Pengembangan Agribisnis Buah Ciplukan di Waaida Farm(2013) MUHAMMAD KEMALVIN; Ernah; Tidak ada Data DosenWaaida Farm merupakan perusahaan pionir agribisnis ciplukan berjenis Physalis peruviana di Indonesia. Besarnya peluang pasar ciplukan di Indonesia dengan jumlah produsen yang masih sedikit, ditambah dengan harga jual yang tinggi, menjadikan Waaida Farm mulai fokus untuk membudidayakan ciplukan sejak tahun 2015. Namun sejauh ini Waaida Farm baru mampu memenuhi permintaan dari Jakarta disebabkan oleh produksi yang rendah. Maka dari itu, diperlukan strategi pengembangan yang tepat untuk meningkatkan angka penjualan ciplukan di Waaida Farm. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan solusi mengenai strategi pengembangan agribisnis ciplukan berdasarkan analisis faktor internal dan eksternal yang dapat dilakukan oleh di Waaida Farm. Penelitian dilakukan dengan desain deskriptif kualitatif dan teknik penelitian studi kasus. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan studi literatur. Dalam menentukan strategi pengembangan yang tepat, diperlukan analisis matriks IFAS untuk mengidentifikasi faktor-faktor internal, analisis matriks EFAS untuk menganalisis faktor-faktor eksternal, matriks IE untuk mengetahui posisi jenis strategi, analisis matriks SWOT untuk merancang strategi-strategi dari hasil analisis faktor internal dan eksternal dan analisis matriks QSP untuk menentukan prioritas strategi yang akan diimplementasikan oleh Waaida Farm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Waaida Farm berada pada posisi jenis strategi “Jaga dan Pertahankan” dan strategi yang tepat untuk dilakukan adalah strategi intensif. Hasil analisis SWOT menghasilkan lima rumusan strategi yang dapat diterapkan oleh Waaida Farm. Hasil analisis matriks QSP menghasilkan prioritas strategi yang tepat untuk diterapkan oleh Waaida Farm yaitu menginvestasikan profit perusahaan untuk pembelian boks pendingin yang berguna untuk mengatasi kekurangan produksi di periode tertentu dan meningkatkan angka penjualan.Item Strategi Pengembangan Agribisnis Buah Naga di Perkebunan Sabila Farm Yogyakarta(2021-01-22) VANYA ALMEIRA RIZKIKA; Hepi Hapsari; Tidak ada Data DosenSabila Farm adalah perkebunan yang mengusahakan berbagai komoditas, dimana buah Naga adalah komoditas unggulnya. Akan tetapi, produksi dan produktivitasnya semakin menurun. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui keragaan agribisnis di Sabila Farm Yogyakarta, mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman usaha dan menentukan strategi pengembangan agribisnis yang sesuai dengan keadaan. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan metode studi kasus, karena seluruh subsistem agribisnis akan diteliti secara mendalam. Teknik pengumpulan data atau informasi secara observasi partisipatif, wawancara mendalam dan studi literatur. Informan dalam wawancara yang dilakukan yaitu owner dan pegawai Sabila Farm. Seluruh data hasil penelitian dianalisis dengan SWOT dan analisis fishbone.Hasil dari penelitian ini yaitu Sabila Farm sudah mengelola usaha taninya dengan cukup baik, walaupun ada beberapa kendala yang menyebabkan semakin rendahnya produksi dan produktivitas, seperti kondisi iklim, kurangnya tenaga kerja karena kondisi pandemi, dan masih sederhananya teknologi. Karena itu, Sabila sebaiknya menambah SDM dan mengembangkan teknologi budidayanya.Item STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS HORTIKULTURA PETANI MUDA (Studi Kasus di Komunitas Katenzo Kecamatan Pangalengan)(2021-04-21) SARAH RAMADHINA; Lucyana Trimo; Tidak ada Data DosenMenurunnya minat generasi muda terhadap pertanian menjadi faktor utama berkurangnya jumlah petani di Indonesia. Penurunan jumlah petani tersebut disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya, penilaian para pemuda yang menganggap sektor pertanian tidak menarik, kurang bergengsi, tidak menguntukngkan dan identik dengan kemiskinan. Perlu diketahui strategi yang digunakan petani muda yang masih bertahan dalam bidang agribisnis. Strategi tersebut dapat menjadi acuan petani muda lain secara individu ataupun kelompok dalam menjalankan kegiatan agribisnis. Komunitas Katenzo merupakan suatu kelompok tani di Kecamatan Pangalengan yang dihimpun dari para petani muda. Komunitas katenzo beranggotakan 13 orang yang bergerak dalam agribisnis subsektor hortikultura. Penelitian terhadap petani muda ini bertujuan untuk mengidentifikasi berbagai faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pengembangan agribisnis hortikultura di Komunitas Katenzo. Penelitian dilakukan menggunakan metode kualitatif dengan teknik studi kasus untuk mengetahui secara mendalam berbagai data sesuai dengan kondisi dan keunikan objek yang diteliti. Data penelitian diperoleh melalui observasi tempat penelitian, wawancara mendalam, dokumentasi, dan studi literatur, yang selanjutnya dianalisis menggunakan matriks IFAS, EFAS, IE, dan SWOT. Berdasarkan hasil Matriks IFAS, perolehan total skor kekuatan dan kelemahan komunitas katenzo sebesar 2,564. Total skor Matriks EFAS yang diperoleh dari skor ancaman dan peluang sebesar 2,534. Hasil dari Matriks IE, Komunitas Katenzo berada di sel V yakni Hold and Maintain (Menjaga dan Pertahanan). Hasil dari analisis Matriks SWOT terdapat 12 strategi alternatif yang dapat digunakan oleh Komunitas Katenzo dalam pengembangan agribisnis hortikultura. Strategi yang paling tepat digunakan sesuai hasil diagram SWOT pada kuadran I yaitu Strategi SO (Strenght-Opportunities) yang terdapat 5 strategi alternatif.Item Strategi Pengembangan Agribisnis Jambu Kristal(2017-10-10) AMELIA DEWI UTAMI; Dika Supyandi; Muhammad Arief BudimanJambu kristal termasuk dalam jenis tanaman buah jambu biji yang baru dikembangkan di Indonesia sejak tahun 2007. CV. Bina Hayati Untuk Nusantara adalah salah satu badan usaha yang bergerak pada agribisnis jambu kristal di Jawa Barat. Saat ini permasalahan yang dihadapi oleh CV. Bina Hayati Untuk Nusantara adalah jumlah hasil produksi yang tidak mampu memenuhi permintaan yang ada. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merumuskan strategi prioritas dalam upaya pengembangan agribisnis jambu kristal. Penelitian ini dilakukan dengan desain deskriptif kualitatif. Hasil penelitian yang dianalisa menggunakan metode analisis hirarki proses (AHP) menunjukkan bahwa pada faktor internal, strategi penelitian dan pengembangan merupakan prioritas strategi dengan taktik operasional diantaranya melakukan pelatihan dan pembinaan kepada pekerja secara intens, memulai sistem kegiatan agrowisata, memperbaiki sarana dan prasarana penunjang, menambah kerja sama kemitraan, dan melakukan inovasi produk buah jambu kristal. Sedangkan pada faktor eksternal, yang menjadi prioritas adalah strategi ekonomi dengan taktik operasional yaitu menambah investor dan melakukan peminjaman modal kepada lembaga keuangan.Item STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS JERUK LEMBANG (study kasus Gapoktan Mekarsari Kec. Lembang Kab. Bandung Barat)(2016-04-20) ERWAN DERMAWAN; Endah Djuwendah; Tidak ada Data DosenERWAN DERMAWAN. 2016. Strategi Pengembangan Agribisnis Jeruk Lembang. (Studi Kasus Gapoktan Mekarsari Desa Mekarwangi, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat). Di bawah bimbingan ENDAH DJUWENDAH. Kecamatan Lembang merupakan salah satu sentra produksi jeruk di Kabupaten Bandung Barat yang mampu memasok kebutuhan buah jeruk untuk pasar di dalam maupun luar Bandung Barat. Jeruk merupakan komoditas salah satu unggulan di Provinsi Jawa Barat. Tujuan pengkajian adalah Menganalsis lingkungan internal dan eksternal usaha jeruk Lembang di Gapoktan Mekarsari dan merumuskan strategi pengembangan usaha yang dapat diterapkan oleh Gapoktan Mekarsari. Pengkajian dilakukan di Desa Mekarwangi kecamatan Lembang kabupaten Lembang pada bulan Oktober-Desember 2014. Metode yang digunakan adalah survai, observasi lapang, wawancara, studi kepustakaan dan studi dokumentasi. analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif. Teknik analisis data menggunakan analisis SWOT, analisis EFAS dan IFAS. Responden penelitian berjumlah enam orang. Hasil penelitian menunjukkan strategi yang perlu diterapkan untuk strategi pengembangan Agribisnis jeruk Lembang adalah strategi Intensif karena semuanya memerlukan usaha-usaha intensif jika posisi persaingan perusahaan dengan produk yang ada hendaknya ditingkatkan.Item Strategi Pengembangan Agribisnis Komoditas unggulan Tanaman Hortikultura Sayuran Kawasan Agropolitan 9Studi Kasuss di Desa Sukatani dan desa Sindang Jaya Kawasan Agropolitan Kabupaten Cianjur)(2012-11-14) GANI FATHUR RACHMAN; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data Dosen