Sastra Inggris (S1)
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Sastra Inggris (S1) by Title
Now showing 1 - 20 of 110
Results Per Page
Sort Options
Item AMBIVALENSI IDENTITAS DALAM TIGA NOVEL KARYA MARK TWAIN(2015-02-26) FAHRI KHALIF MUSLIH; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenABSTRAK: Tiga novel karya Mark Twain, yaitu, Puddn’nhead Wilson (2007), The Prince and The Pauper (2002), dan The Adventures of Huckleberry Finn (2001) menyajikan perbedaan berdasarkan pada warna kulit dan kelas sosial yang membangun identitas yang dominan dan didominasi. Analisis dilakukan berdasarkan pada konsep identitas yang dikemukakan oleh Woodward, dengan melihat bagaimana perbedaan disajikan dalam ketiga novel, serta konsep mengenai kelas dan ras yang dikemukakan oleh Appiah dan O’ Hara untuk melihat identitas para tokoh. Hasil analisis menunjukkan identitas para tokoh menjadi ambivalen karena para tokoh dapat diidentifikasi dengan dua identitas yang beroposisi. ABSTRACT: Three novels by Mark Twain, namely, Puddn`nhead Wilson (2007), The Prince and The Pauper (2002), and The Adventures of Huckleberry Finn (2001) presents differences based on skin color and social class which construct the dominant and dominated identities, the dominant one has the power to create opposition, and determine the dominant and the dominated identities. The analysis is based on the concept of identity presented by Woodward to identify the diffrerences presented by the novels, as well as the concept of class and race proposed by Appiah and O `Hara to identify the characters identity. According to the analysis the identity of the characters become ambivalent because the characters can be identified by two opposing identities.Item Analisis Simile Dalam Novel The Lovely Bones Karya Alice Sebold Dan Terjemahannya(2012-10-18) WIDDY DEWI BL; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenSkripsi ini berjudul “Analisis Simile dalam Novel The Lovely Bones Karya Alice Sebold dan Terjemahannya”. Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mendeskripsikan jenis-jenis simile dan strategi penerjemahan simile dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Teori-teori yang penulis gunakan adalah teori mengenai jenis-jenis simile oleh Fadaee (2011) dan teori mengenai strategi penerjemahan simile oleh Mildred L. Larson (1984). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga jenis strategi penerjemahan simile. Tipe satu, translation of simile by keeping the same simile if the receptor language permits, it sounds natural, and understood correctly by the reader; tipe kedua, translation of simile by translating the meaning directly; dan tipe ketiga translation of simile by replacing another simile in the receptor language which has the same meaning. Mayoritas jenis simile dalam novel ini berbentuk simile non-literal dan mayoritas strategi penerjemahan simile adalah strategi penerjemahan simile tipe satu.Item Analytic of Translation Bumi Manusia Karya Pramoedya Anata Toer dan Terjemahannya oleh Max Lane(2014-01-29) AHMAD MUSTAFID; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenPenelitian ini berjudul “Analytic of Translation Bumi Manusia Karya Pramoedya Ananta Toer dan Terjemahannya oleh Max Lane.” Teori yang digunakan adalah Analytic of translation yang diusulkan oleh Antoine Berman untuk meneliti perubahan-perubahan serta implikasinya terhadap karya bahasa sasaran oleh karya terjemahan. Penelitian ini menggunakan tiga dari dua belas deforming tendencies yang diusulkan oleh teori tersebut, yaitu clarification, expansion, dan qualitative impoverishment. Hasil penelitian menunjukkan clarification digunakan untuk menjelaskan konsep-konsep asing dan memudahkan pembacaan namun mengubah perwatakan tokoh dan menurunkan otentisitas dialog; expansion mengubah atau menghilangkan beberapa efek yang ingin dibangun oleh karya bahasa sumber, menambah bobot kata tetapi tidak mendukung cara karya menyampaikan maksudnya, dan mengacaukan mode of clarity karya; dan, qualitative impoverishment meluaskan dan menyempitkan konotasi kata yang terdapat dalam karya sumber.Item ASOSIASI KATA PADA MAHASISWA SEMESTER II ANGKATAN 2011 SASTRA INGGRIS UNIVERSITAS PADJADJARAN:KAJIAN PSIKOLINGUISTIS(2012-08-10) ALINA AYUNINGSIH; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenABSTRAK Penelitian ini berjudul Asosiasi Kata pada Mahasiswa Sastra InggrisSemester II Angkatan 2011 Universitas Padjadjaran. Skripsi ini ditujukan untukmendeskripsikan asosiasi kata berdasarkan makna, asosiasi kata berdasarkan bentuk ,dan latar belakang responden dalam mengasosiasikan kata – kata yang penulis berikan.Objek penelitian pada penelitian ini adalah mahasiswa semester dua angkatan 2011Sastra Inggris Universitas Padjadjaran dalam mengasosiasikan kata berupa istilah – istilah di bidang lingkungan. Metode yang digunakan dalam skripsi ini adalah deskriptifkualitatif. Penulis menggunakan teori asosiasi kata Field (2003), disertai beberapa teoriasosiasi kata pendukung lainnya, seperti teori Richards et al. (1985), teoriSinopalnikova (2003), teori Potter et al. (1984), teori Richards (1976) dan teorimorfologi Mc Manis (1987) dan O’Grady (1996). Hasil penelitian menunjukkanbahwa bentuk asosiasi kata berdasarkan makna pada penelitian ini adalah semantic fields, sense relations (synonyms, opposites dan hyponyms) dan collocates.Bentukasosiasi kata berdasarkan bentuk pada penelitian ini adalah morfologi (derivation) danfonologi. Responden mengasosiasikan kata berdasarkan makna karena respondenmengetahui makna kata yang diberikan penulis sedangkan responden mengasosiasikankata berdasarkan bentuk karena responden tidak mengetahui makna dari kata – katayang penulis berikan. This title of this research is Word Association to Second Semester of English Literature Student of Year 2011 of University of Padjadjaran. The research is aimed to describe the word association by meaning and by form and the background of students in giving the association.The object of this research is word association to second semester of English Literature students of year 2011 of University of Padjadjaran. The method of this research is descriptive qualitative.The writer uses the word association theory of Field (2003), and some other supported theories, such as , theories of Richards et al. (1985), theories of Sinopalnikova (2003), theories of Potter et al. (1984), theories of Richards (1976) and morphology theories by Mc Manis (1987) and O’Grady (1996). The result of this research shows that the kinds of word association by meaning on this research are semantic fields, sense relations (synonyms, opposites and hyponyms) and collocates. The kinds of word association by form on this research are morphology (derivation) and phonology. The students make the association by meaning because they know the meaning of words which the writer gave. While the students make the association by form because they do not know the meaning of words which the writer gave.Item BOOSTERS PADA FILM DEVILS ADVOCATE BEDASARKAN NOVEL KARYA ANDREW NEIDERMAN: KAJIAN SOSIOPRAGMATIK(2012-10-23) SAMUDRA RIZKY RACHMAN; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenJudul skripsi ini adalah BOOSTER DALAM FILM THE DEVILS ADVOCATE KARYA ADNDREW NEIDERMAN: KAJIAN SOSIOPRAGMATIS. Objek penelitian ini adalah ujaran dalam percakapan yang mencerminkan pemakaian boosters. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan jenis boosters yang digunakan oleh para lelaki dan hubungan boosters dengan status di dalam ujaran pada film The Devil’s Advocate karya Andrew Neiderman. Metode yang digunakan adalah metode analisis deskriptif, yaitu dengan cara mengumpulkan data kemudian menganalisisnya untuk mendapatkan simpulan. Penulis menggambil tiga teori utama yaitu teori dari Yule, Holmes dan Lakoff. Penulis mengunakan teori utama yang dikemukakan oleh Lakoff (dalam Holmes, 1992 dan 1995) sebagai dasar dalam penelitian mengenai boosters. Dalam penelitian ini, boosters dikaitkan dengan gender dan kesopanan. Teori dari Yule (1996) meneliti hubungan boosters dengan tindak tutur (speech act) dan Brown dan Levinson meneliti hubungan boosters dengan kesopanan. Dalam penelitian ini terdapat dua hasil penelitian. Pertama, terdapat 3 jenis boosters yaitu boosters mengunakan unsur retorik (repetisi), boosters mengunakan swear words (kata umpatan) dan boosters mengunakan question tag. Kedua, booster yang digunakan oleh laki-laki rata-rata memunculkan kesopanan negatif pada penggunaannya. Pada simpulanya rata- rata booster yang digunakan oleh laki-laki untuk menunjukan kesopanan negatif untuk menunjukan status sosialnya yang lebih tinggi di masyarakat.Item Campur Kode Pada Program English For Study in Australia di Radio Australia : Kajian Sosiolinguistis(2014-03-04) GURUH ANUGRAH PRADANA P; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenSkripsi ini berjudul “Campur Kode Pada Program English for Study in Australia di Radio Australia: Kajian Sosiolinguistis”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan jenis-jenis proses campur kode yang digunakan pada program English for Study in Australia dan mendeskripsikan alasan penutur menggunakan campur kode. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Data dianalisis dengan menggunakan teori Muysken (2000) untuk mendeskripsikan jenis-jenis proses campur kode dan teori sintaksis dari Sujatna (2007), Aarts (1997), Morley (2000), Chaer (2009), Finoza (2009), Alwi (2003) dan Keraf (1991) untuk memperjelas jenis-jenis proses campur kode. Selain itu, data dianalisis dengan menggunakan teori Hoffman (1991), Wardhaugh (1986), Ho (2007), dan Ibhawaegbele dan Edokpayi (2012) untuk mendeskripsikan dan menjelaskan alasan penutur menggunakan campur kode. Hasil penelitian dalam skripsi ini menunjukan bahwa jenis-jenis proses campur kode yang terdapat dalam program English for Study in Australia adalah insertion, alternation dan congruent lexicalization. Alasan penutur menggunakan campur kode adalah (1) tidak adanya padanan kata atau ungkapan yang tepat, (2) sebagai register khusus yang mempermudah komunikasi antara anggota kelompok, (3) sebagai pengulangan untuk penegasan, dan (4) untuk mempertegas suatu hal.Item Citra Glamor Tiga Perempuan Sebagai Ikon dalam Tiga Iklan Parfum Bvlgari(2013-02-21) RANTY HAPSARI; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenSkripsi ini berjudul “Citra Glamor Tiga Perempuan Sebagai Ikon Dalam Tiga Iklan Parfum Bvlgari: Kajian Semiotika”. Penelitian dilakukan untuk mendeskripsikan atribut apa yang muncul pada iklan parfum Bvlgari dan tanda-tanda apa saja yang menggambarkan atribut glamor tiga perempuan dalam tiga iklan parfum Bvlgari. Objek penelitian adalah tiga iklan parfum Bvlgari, antara lain Bvlgari Omnia Green Jade, Bvlgari Jasmin Noir, dan Bvlgari Mon Jasmin Noir. Metode yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Penulis menggunakan teori semiotika de Saussure (1916), disertai beberapa teori pendukung lainnya, seperti teori glamor Gomez (2006), Gundle dan Castelli (2006), White dan Griffiths (2000), serta Dyhouse (2010), teori atribut glamor Gundle dan Castelli (2006) dan Dyhouse (2010) , serta teori tanda verbal dan non verbal Givens (2002). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tanda-tanda yang menunjukkan penggambaran perempuan glamor adalah tanda visual, verbal, dan non verbal, seperti teks dan gestur. Atribut glamor yang muncul pada iklan parfum Bvlgari Omnia Green Jade adalah beauty, sexuality, theatricality, wealth, notoriety, dan feminine. Pada iklan parfum Bvlgari Jasmin Noir atribut glamor yang muncul antara lain beauty, sexuality, theatricality, wealth, notoriety, leisure, dan feminine. Kemudian sama seperti iklan sebelumnya, pada iklan parfum Bvlgari Mon Jasmin Noir, atribut glamor yang muncul adalah beauty, sexuality, theatricality, wealth, notoriety, leisure, dan feminine.Item Citra Perempuan Dalam Iklan Camel Cigarette: Kajian Semiotika Roland Barthes(2015-01-15) GESSYE GUSTIANE; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenABSTRAK Judul skripsi ini adalah Citra Perempuan Dalam Iklan Camel Cigarette: Kajian Semiotika Roland Barthes. Objek penelitian dalam skripsi ini adalah tanda verbal dan non verbal yang muncul dalam iklan cetak Camel Cigarette. Tujuan dari penelitian ini adalah memaparkan makna denotasi, konotasi pada setiap tanda yang muncul dan juga citra perempuan apa sajakah yang muncul dalam iklan Camel Cigarette. Data yang dikumpulkan untuk penelitian ini menggunakan iklan media cetak Camel Cigarette. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dengan berfokus pada analisis semiotika. Teori yang digunakan untuk dalam penelitian ini adalah teori Roland Barthes (1967) sebagai teori utama, serta teori citra perempuan Tamagola (1998), dan teori tanda non verbal dari Givens (2002) sebagai teori pendukung. Hasil penelitian ini menunjukan tampilan wanita yang pada beberapa jenis iklan Camels Cigarette terbentuk 4 citra perempuan sesuai dengan pendapat Tomagola (1998), yaitu: citra pigura, citra pergaulan, citra pilar dan citra peraduan.Item Code Switching Dalam Novel Akar Karya Dewi Lestari: Kajian Sosiolinguistis(2014-04-21) AGUS WAHYUDIN; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenPenelitian ini berjudul “Code Switching Bahasa Indonesia dalam Novel Akar Karya Dewi Lestari: Kajian Sosiolinguistis”. Masalah dalam penelitian ini adalah jenis dan fungsi code-switching apa sajakah yang terdapat dalam objek penelitian, yaitu novel Akar karya Dewi Lestari. Dengan demikian maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan jenis serta fungsi code-switching yang terdapat dalam novel tersebut. Code switching adalah penggunaan lebih dari satu bahasa dalam satu peristiwa komunikasi, yang menurut Appel dan Muysken dapat dibedakan berdasarkan jenisnya menjadi tag-switching, intra-sentential dan inter-sentential serta berdasarkan fungsinya yang oleh Holmes dikategorikan menjadi participant, topic, affective, metaphorical, dan lexical borrowing. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan mana penulis mengumpulkan data dan menganalisa data tersebut untuk mengetahui jenis dan fungsi code switching yang terdapat dalam novel yang diteliti. Sebagai hasil penulis menemukan adanya 21 praktek code-switching yang terklasifikasi berdasarkan jenisnya yaitu tag-switching (1), intra-sentential (9) dan inter-sentential (11), serta terklasifikasi berdasarkan fungsinya yaitu topic (17), dan affective (4).Item Complaint Strategies dalam Film My Sisters Keeper karya Jodi Picoult: Satu Kajian Sosiopragmatis(2012-12-10) WINARNI SARI REJEKI; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenSkripsi ini berjudul “Complaint Strategies dalam Film My Sister’s Keeper karya Jodi Picoult: Satu Kajian Sosiopragmatis”. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bentuk tindak ilokusi yang muncul dalam mengungkapkan complaint serta mendeskripsikan strategi complaint apa saja yang muncul dalam percakapan. Objek penelitian ini adalah ujaran-ujaran complaint yang diujarkan oleh penutur dan petutur yang terjadi di dalam percakapan dalam film My Sister’s Keeper karya Jodi Picoult. Ujaran-ujaran itu diambil sebagai data dan dianalisis menggunakan metode analisis deskriptif. Penelitian ini dijabarkan menggunakan teori Trosborg (1995) tentang complaint strategies, teori Searle (1976) mengenai tindak tutur serta didukung dengan teori Yule (2006), teori mengenai fungsi tindak tutur yang dikemukakan oleh Leech (1983), teori konteks yang dikemukakan oleh McMannis (1987), teori Brown dan Levinson (1987) mengenai tindak pengancaman wajah serta Holmes (2001) tentang faktor dan dimensi sosial. Berdasarkan hasil penelitian, terlihat bahwa tindak ilokusi yang muncul saat partisipan mengungkapkan complaint yakni tindak ilokusi representatif, komisif, direktif dan ekspresif, sedangkan strategi-strategi complaint yang muncul dalam data yaitu strategi menyindir, kejengkelan atau ketidaksetujuan, menuduh dan menyalahkan. Dalam film ini, partisipan lebih banyak menggunakan strategi kejengkelan atau ketidaksetujuan dalam mengungkapkan complaint mereka.Item Cultural Words dalam Prosedur Penerjemahan Cultural & Functional Equivalent pada Novel The Adventures Of Tom Sawyer(2012-12-18) REZA PUTRA P; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenABSTRAK Penelitian ini berjudul “Cultural Words dalam Prosedur Penerjemahan Cultural dan Functional Equivalent pada Novel The Adventures of Tom Sawyer dan Terjemahannya.” Objek dari penelitian ini adalah cultural words yang terdapat pada novel The Adventures of Tom Sawyer yang diterjemahkan menggunakan prosedur penerjemahan cultural dan functional equivalent dalam novel terjemahannya. Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan jenis cultural words apa saja yang terdapat dalam novel The Adventures of Tom Sawyer, prosedur penerjemahan cultural dan functional equivalent yang digunakan penerjemah dalam menerjemahkan cultural words tersebut, serta komponen makna yang muncul saat cultural words tersebut dibandingkan dengan terjemahannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cultural words yang lebih sering muncul adalah kategori kebudayaan materi dengan sub-kategori pakaian. Sementara itu, penggunaan prosedur cultural equivalent dan functional equivalent untuk menerjemahkan cultural words tersebut berjumlah seimbang. Saat cultural words tersebut dibandingkan dengan hasil terjemahannya, mereka lebih sering memiliki jumlah komponen makna pembeda yang lebih banyak dibandingkan jumlah komponen makna bersamanya. ABSTRACT This research is entitled “Cultural Words dalam Prosedur Penerjemahan Cultural dan Functional Equivalent pada Novel The Adventures of Tom Sawyer dan Terjemahannya.” Object of this research is the cultural words in The Adventures of Tom Sawyer novel which are translated used cultural and functional equivalent translation procedure. The method used in this research is descriptive qualitative. The aims of this research are to describe types of cultural words in The Adventures of Tom Sawyer novel, cultural and functional equivalent translation procedure which translator used in translated cultural words, and to identify the components which appeared when those cultural words were compared with the translation. The results show that the cultural words most often appear in that novel is material culture category with clothes sub-category. Besides that, the usage of cultural and functional equivalent procedure to translate cultural words data is equal. When cultural words data are compared with the translation in Indonesian novel, most of them have more diagnostic components than common components.Item DAMPAK TRANSLATION SHIFTS TERHADAP KARAKTERISASI PADA NOVEL THE FAULT IN OUR STARS KARYA JOHN GREEN DAN TERJEMAHANNYA(2015-09-08) JEAN DHENA PUJAKESUMA; Ida Farida; Lia Maulia IndrayaniSkripsi ini berjudul Dampak Translation Shifts Terhadap Karakterisasi Dalam Novel The Fault In Our Stars karya John Green dan Terjemahannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pergeseran (Translation Shifts) dari bahasa sumber ke bahasa sasaran. Selain itu untuk mendeskripsikan dampak pergeseran tersebut terhadap karakterisasi tokoh pada bahasa sumber yang diterjemahkan ke dalam bahasa sasaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif, yaitu menganalisis dan mendeskripsikan data sebagaimana adanya. Teori-teori yang penulis gunakan adalah teori mengenai pergeseran terjemahan atau translation shifts oleh J. C Catford (1965) dan teori mengenai karakterisasi oleh Shlomith Rimmon-Kenan (2002), Laurence Perrine (1983) dan M. H. Abrams dan Geoffrey Galt Harpham (2005). Sumber data penelitian ini adalah novel The Fault In Our Stars karya John Green dan terjemahannya. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa terdapat empat jenis pergeseran terjemahan. Pertama pergeseran unit (unit-shifts), kedua pergeseran kelas (class-shifts), ketiga pergeseran struktur (structure-shifts), dan keempat pergeseran intra-sistem (intra-system shifts). Pergeseran tersebut menyebabkan perubahan terhadap karakterisasi tokoh dalam terjemahannya. Adanya perubahan diksi oleh tokoh dalam novel terjemahannya. Hal tersebut mengakibatkan pesan yang terdapat dalam bahasa sumber tidak tersampaikan dalam bahasa sasarannya.Item Ekuivalensi Leksikal Dalam Penerjemahan Pada Novel Halloween Party dan Terjemahannya Karya Agatha Christie.(2013-04-15) ADI PRASETYA; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenABSTRAK Judul skripsi ini adalah Ekuivalensi Leksikal Dalam Penerjemahan Pada Novel Hallowe’en Party karya Agatha Christie.Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan teori prosedur penerjemahan khususnya yang berkaitan erat dengan ekuivalensi leksikal dalam konsep atau istilah yang belum dikenal dalam bahasa sasaran dan untuk memahami pergeseran makna pada bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran. Data yang dikumpulkan untuk penelitian ini diambil dari novel Hallowe’en Party dan terjemahannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode komparatif deskriptif yang berfokus pada deskripsi prosedur penerjemahan.Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori prosedur penerjemahanoleh Larson (1984) Newmark (1988) dan teori tentang pergeseran makna oleh Simatupang (1999) dan Catford (1965). Hasil penelitian ini menunjukan prosedur penerjemahan dalam ekuivalensi leksikal yang berupa ekuivalensi modifikasi kata umum, ekuivalensi modifikasi kata pinjaman dan subtitusi kultural. Dari segi semantis terdapat dua pergeseran makna yaitu makna generik ke spesifik dan spesifik ke generikItem ELIPSIS DAN SUBSTITUSI DALAM NOVEL SOPHIES WORLD KARYA JOSTEIN GAARDER: ANALISIS WACANA(2013-02-05) AULIA NUR FARHANI; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenThe title of this thesis is “Elipsis dan Substitusi dalam Novel Sophie’s World Karya Jostein Gaarder: Analisis Wacana”. The purposes of this research are to identify the type of ellipsis and substitution in the data and to identify the form of ellipsis and substitution in the data. The source of this research is sentence that contains the ellipsis and the substitution either word, phrase, or clause in Sophie’s World novel. The writer collects and classifies the data based on Halliday and Hasans theory of cohesion. The method of this research is descriptive method. The result of this research shows that there are three types of ellipsis, such as nominal ellipsis, verbal ellipsis and clausal ellipsis, and three types of substitution, such as nominal substitution, verbal substitution, and clausal substitution. The writer also found six forms of ellipsis, such as deictic ellipsis, numeratives ellipsis, lexical ellipsis, operator ellipsis, modal ellipsis and propositional ellipsis, then six forms of substitution, such as nominal substitution one, nominal substitution same, verbal substitution do, verbal substitution did, substitution of reported clauses and substitution of modalized clauses.Item Erotisisme Pada Video Musik Nymphetamine: Kajian Semiotika(2015-08-28) M DIKA SEPTAPA; Susi Yuliawati; Lia Maulia IndrayaniABSTRAK Skripsi ini berjudul “Erotisisme dalam Video Musik Nymphetamine: Kajian Semiotika”. Skripsi ini ditujukan untuk mendeskripsikan tanda visual dan verbal yang berhubungan dengan erotisisme pada video musik Nymphetamine. Objek penulisan skripsi ini adalah screenshot dari adegan pada video musik Nymphetamine. Penulis menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif untuk menganalisis permasalahan yang muncul. Teori yang digunakan adalah teori Semiotika Ferdinand De Saussure (1965) teori Erostisime Bataille (1962) sebagai teori utama erotisisme. Untuk teori pendukung tentang video adalah dari Carlsson (1994). Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa erotisisme yang terdapat pada video musik Nymphetamine hanya terdapat dua jenis erostisisme yaitu Emotional Eroticism dan Physical Eroticism, Sedangkan Religious Eroticism tidak terdapat dalam video musik ini.Item FITUR DIALEK REMAJA DALAM SERIAL FILM THE INBETWEENERS: SATU KAJIAN SOSIOLINGUISTIS(2013-01-31) SITI SARAH NADIYYA; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenSkripsi ini berjudul “Fitur Dialek Remaja dalam Serial Film The Inbetweeners : Satu Kajian Sosiolinguistis”. Objek penelitian ini adalah serial film The Inbetweeners. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan fitur dialek remaja dan fungsinya dalam ujaran remaja. Adapun metode yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode analisis-deskriptif yang diawali dengan pengumpulan data yang terkait, kemudian dilanjutkan dengan pengklasifikasian data-data tersebut dan pengkajian dengan menggunakan teori Danesi (2003) mengenai fitur dialek remaja, teori Holmes (2001) mengenai faktor sosial dan dimensi sosial, serta teori pendukung lainnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa fitur dialek remaja yang terdapat dalam serial film The Inbetweeners mencakup fitur emotivity dan fitur figuration. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan bahwa penggunaan fitur dialek remaja memiliki fungsinya masing-masing, yaitu soften criticism, hesitancy device, maintaining conversational contacts, marking result or consequence, speech act marker, main idea unit marker,summarizing, expletive, humoristic, auxiliary, abusive, satirize, evoke humorous, mock, dan as a code. Satu bentuk fitur yang digunakan dalam suatu ujaran dapat memiliki lebih dari satu fungsi.Item Fixed Expressions pada Kumpulan Cerpen The Return of Sherlock Holmes: Kajian Sintaktis Semantis(2013-12-05) IMAN AWALUDIN; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenABSTRAK Skripsi ini berjudul “Fixed Expressions pada Kumpulan Cerpen The Return of Sherlock Holmes (Kajian Sintaktis Semantis).” Objek penelitian ini adalah kumpulan cerpen The Return of Sherlock Holmes karya Sir Arthur Conan Doyle. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan jenis-jenis fixed expressions di dalam kumpulan cerpen The Return of Sherlock Holmes karya Sir Arthur Conan Doyle. Metode yang digunakan di dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Data dianalisis dengan menggunakan teori grammatical types and structures Moon (1998). Hasil penelitian menunjukkan bahwa fixed expressions yang ada di dalam kumpulan cerpen The Return of Sherlock Holmes adalah nominal groups, adjuncts, exclamations, sentence adverbials, conventions, predicate fixed expressions, dan other classes. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa yang termasuk ke dalam fixed expressions adalah prepositional phrases, noun phrases, adverbs, klausa, dan adjective phrases. Terakhir, hasil penelitian menunjukkan bahwa makna-makna dari fixed expressions di dalam penelitian ini adalah makna gramatikal, makna kontekstual, makna konotatif, dan makna denotatif.Item GAYA BAHASA METAFORA PADA NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DAN TERJEMAHANNYA: KAJIAN PENERJEMAHAN(2006) SIGIT YUDHA PERWIRA; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenABSTRAK Dalam penelitian ini, penulis membahas gaya bahasa metafora dalam novel The Rainbow Troops setelah diterjemahkan dari novel Laskar Pelangi. Penelitian ini mencakup metafora bahasa sumber yang diterjemahkan menjadi metafora pada bahasa sasaran dan metafora yang diterjemahkan menjadi makna figuratif pada Novel Laskar Pelangi. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif. Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini adalah:Ditemukan 5 jenis metafora dari Laskar Pelangi maupun The Rainbow Troops yaitu: dead metaphor, cliché metaphor, adapted metaphor, recent metaphor dan original metaphor. Terdapat dua macam pilihan penerjemah dalam menerjemahkan Laskar Pelangi. Pertama, mempertahankan metafora dengan merubah image dan object sesuai dengan latar kebudayaan atau konteks dari bahasa sasaran tetapi tetap mempertahankan sense. Terdapat dua jenis metafora yang selalu dipertahankan di bahasa sumber maupun bahasa sasaran yaitu dead metaphor dan recent metaphor. Kedua, menggunakan frasa atau kata yang memiliki makna non-konfiguratif.Item GAYA BAHASA SIMILE PADA NOVEL PERCY JACKSON THE TITANS CURSE KARYA RICK RIORDAN DAN TERJEMAHANNYA(2014-01-29) FEBIANDANI BUDIMAN; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenGaya Bahasa Simile pada Novel Percy Jackson The Titans Curse Karya Rick Riordan dan Terjemahannya. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan kalimat gaya bahasa simile pada novel ini dan terjemahannya, mendeskripsikan pergeseran apa saja yang terjadi dalam terjemahaan gaya bahasa simile, dan mendapatkan prosedur penerjemahan yang digunakan oleh penerjemah dari novel Percy Jackson The Titans Curse. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif komparatif, yaitu menganalisis dan mendeskripsikan data dalam bahasa sumber sebagai mana adanya, kemudian penulis membandingkannya dengan data pada bahasa sasaran. Sumber data ini adalah novel Percy Jackson The Titans Curse dan terjemahannya. Hasil penelitian yang didapat adalah menemukan adanya pergeseran hasil terjemahan dari segi semantik dan sintaksis, dan penggunaan prosedur penerjemahan.Item HANTU SEBAGAI MANIFESTASI ALIENASI DALAM FIKSI KARYA CHARLES DICKENS(2012-11-05) ARIEFDHIANTY VIBIE H; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenCharles Dickens adalah salah satu penulis era Victoria. Ia terkenal dengan karya-karya besarnya hingga sekarang, termasuk juga dengan cerita hantu dalam karyanya. Dalam penelitian ini, terlihat adanya hubungan antara hantu yang disajikan oleh Dickens dengan konsep alienasi yang dicetuskan oleh Marx dan Seeman. Penelitian ini dilakukan untuk melihat unsur-unsur yang mengalami alienasi dan dapat dikategorikan sebagai hantu, serta macam-macam alienasi yang muncul dalam penelitian ini, sehingga akan terlihat hubungan antara unsur-unsur yang terkategori sebagai hantu dengan alienasi yang terjadi pada unsur-unsur tersebut. Oleh karena itu, dalam penelitian ini terlihat bahwa hantu merupakan manifestasi alienasi dalam fiksi karya Charles Dickens.