Ilmu Tanah (S2)
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Ilmu Tanah (S2) by Author "Betty Natalie Fitriatin Abdurahman"
Now showing 1 - 7 of 7
Results Per Page
Sort Options
Item EFEK METODA APLIKASI DAN DOSIS PUPUK HAYATI PENAMBAT N TERHADAP SERAPAN N, PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PADI PADA TANAH SALIN(2019-08-01) TOTO BUSTOMI; Betty Natalie Fitriatin Abdurahman; Tualar SimarmataABSTRACT Toto Bustomi. 2019. Effect of Application Method and Dosage of N-fixing biofertilizer on N Uptake, Growth and Yield of Rice Plant on saline soils. Supervised by Tualar Simarmata and Betty Natalie Fitriatin. Appropriate method and dosage of N-fixing biofertilizer are the keys to success in increasing N uptake, growth and yield of rice plants on saline soils. Research objectives: 1) To obtain varieties that have the best effect on rice growth and to know the effect of the level of salinity on the growth of rice plants; 2) Obtain application methods and dosages of N-fixing biofertilizers which have the best effect on bacterial populations, N levels, N uptake, growth, yield components and yields of rice plants on saline soil. The research was conducted in April-September 2018 at the BPP Cilamaya Wetan Experimental Garden, using a factorial randomized block design with 3 replications carried out in 2 stages. Stage 1, the first factor is 4 rice varieties (Mekongga, Inpari 32, Inpari 34, Inpari 35), the second factor is the level of salinity (low, medium, high). Phase 2, the first factor is the method of applying N-fixing biofertilizers (300, 400, 700 g. ha-1) and the second factor is the dosage of N-fixing biofertilizers (500, 1000, 1500 g.ha-1 ). The results showed that the Inpari 35 variety had the best effect on the growth of rice plants, an increase in salinity levels decreased the growth of rice plants and the application of N-fixing biofertilizers dosage 1500 g.ha-1 had the best effect on the bacterial population, N levels, N uptake, growth , yield components and increase crop yields of rice on saline soil by 29.70%. Keywords: N-fixing biofertilizers, application method, dosage, rice, saline soil. ABSTRAK Toto Bustomi. 2019. Efek Metoda Aplikasi dan Dosis Pupuk Hayati Penambat N terhadap Serapan N, Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Padi pada Tanah Salin. Dibimbing oleh Tualar Simarmata dan Betty Natalie Fitriatin. Metoda aplikasi dan dosis pupuk hayati penambat N yang tepat merupakan kunci keberhasilan dalam meningkatkan serapan N, pertumbuhan dan hasil tanaman padi pada tanah salin. Tujuan penelitian : 1) Mendapatkan varietas yang memberikan efek terbaik terhadap pertumbuhan tanaman padi dan mengetahui efek tingkat salinitas terhadap pertumbuhan tanaman padi; 2) Mendapatkan metoda aplikasi dan dosis pupuk hayati penambat N yang memberikan efek terbaik terhadap populasi bakteri, kadar N, serapan N, pertumbuhan, komponen hasil dan hasil tanaman padi pada tanah salin. Penelitian dilaksanakan pada bulan April-September 2018 di Kebun Percobaan BPP Cilamaya Wetan, mengunakan Rancangan Acak Kelompok pola faktorial dengan 3 ulangan yang dilaksanakan dalam 2 tahap. Tahap ke-1, faktor ke-1 yaitu 4 varietas padi (Mekongga, Inpari 32, Inpari 34, Inpari 35), faktor ke-2 yaitu tingkat salinitas (rendah, sedang, tinggi). Tahap ke-2, faktor ke-1 yaitu metoda aplikasi pupuk hayati penambat N (300, 400, 700 g.ha-1) dan faktor ke-2 yaitu dosis pupuk hayati penambat N (500, 1000, 1500 g.ha-1). Hasil penelitian menunjukan bahwa varietas Inpari 35 memberikan efek terbaik terhadap pertumbuhan tanaman padi, kenaikan tingkat salinitas menurunkan pertumbuhan tanaman padi dan aplikasi pupuk hayati penambat N dosis 1500 g.ha-1 memberikan efek terbaik terhadap populasi bakteri, kadar N, serapan N, pertumbuhan, komponen hasil dan meningkatkan hasil panen tanaman padi pada tanah salin sebesar 29,70%. Kata kunci : Pupuk hayati penambat N, metoda aplikasi, dosis, padi, tanah salin.Item KARAKTERISASI DAN KONTRIBUSI BAKTERI PELARUT FOSFAT TERHADAP EFISIENSI PEMUPUKAN BATUAN FOSFAT PADA TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) DAN KANDUNGAN P ULTISOLS KENTRONG(2019-10-16) DEWI NURMA YANTI NINGTYAS; Betty Natalie Fitriatin Abdurahman; Mieke Rochimi SetiawatiBakteri Pelarut Fosfat (BPF) memiliki potensi untuk meningkatkan kelarutan dan ketersediaan fosfat pada tanaman. Mekanisme mineralisasi fosfat oleh BPF dapat melalui enzim fosfatase dan asam organik yang dihasilkan oleh BPF. Penelitian ini mengkaji pemanfaatan BPF untuk meningkatkan serapan fosfat pada tanaman jagung dan P-tersedia pada Ultisols Kentrong. Penelitian ini dilaksanakan empat tahap penelitian diantaranya tahap 1 Isolasi Bakteri Pelarut Fosfat (BPF) Indigenous Ultisols Kentrong, Lebak, Provinsi Banten. Tahap 2 Isolat BPF yang telah diisolasi dilakukan penyeleksian tiga BPF potensial dengan cara menganalisis beberapa faktor diantaranya adalah analisis enzim fosfatase, hormon tumbuh IAA, produksi asam organik, P-Terlarut, Uji Hayati pada tanaman Jagung. Tahap 3 analisis kompatibilitas yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan BPF dijadikan konsorsium. Tahap 4 dilakukan uji percobaan rumah kaca untuk mengetahui kemampuan konsorsium Indigenous Ultisols Kentrong dan konsorsium eksogenous terhadap efisiensi pemupukan batuan fosfat pada tanaman jagung. Hasil isolasi bakteri Ultisols Kentrong terdapat 4 isolat BPF yaitu PDS 1, PDS 2, KCG 1 dan UJ 4. Hasil analisis pada tahap 2 terdapat tiga isolat potensial yang dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman jagung diantaranya PDS 1, PDS 2 dan UJ 4. Hasil analisis pada tahap 3 BPF indigenous Ultisols Kentrong dan eksogenous masing-masing isolat bersifat kompatibel dan mampu dijadikan dalam bentuk konsorsium. Pada tahap 4 hasil analisis menunjukkan perlakuan konsorsium BPF belum mampu mengefisiensikan penggunaan pupuk batuan fosfat, hal tersebut dapat dilihat dengan pertumbuhan tanaman, nilai serapan total dan P-tersedia pada tanah yang lebih kecil dibandingkan perlakuan pemupukan P dengan SP-36.Item KARAKTERISASI DAN UJI HAYATI BAKTERI PELARUT FOSFAT SEBAGAI PEMACU PERTUMBUHAN TANAMAN PEGAGAN (Centella asiatica L. Urban) PADA ANDISOLSKARAKTERISASI DAN UJI HAYATI BAKTERI PELARUT FOSFAT SEBAGAI PEM(2022-12-15) ANDRIANA KARTIKAWATI; Betty Natalie Fitriatin Abdurahman; Tualar SimarmataPegagan salah satu komoditas tanaman obat yang memiliki kandungan bioaktif asiatikosida. Asiatikosida lebih tinggi jika ditanam di dataran tinggi umumnya ordo Andisols. Defisiensi hara fosfor salah satu kendala budi daya pada tanah Andisol. Penelitian ini bertujuan mendapatkan isolat bakteri pelarut fosfat (BPF) unggul dari rizosfer tanaman pegagan yang mampu melarutkan P dan menghasilkan pemacu pertumbuhan tanaman, pengaruhnya terhadap peningkatan efisiensi pemupukan, pertumbuhan, produktivitas dan kualitas hasil tanaman pegagan. Penelitian dilaksanakan November 2020 hingga Agustus 2021. Tahap pertama dilaksanakan di Laboratorium Biologi Tanah, Departemen Ilmu Tanah dan Sumber Daya Alam, Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran berupa isolasi dan karakterisasi terhadap BPF dari rizosfer. Karakterisasi dilakukan dengan pengujian indeks pelarutan fosfat, pengecatan gram, morfologi koloni, Analisa P terlarut, aktivitas fosfatase, asam organik, hormon indol asam asetat (IAA), sinergisme dan identifikasi pada 3 isolat terpilih. Tahap kedua dilaksanakan di kebun percobaan Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian (IP2TP) Manoko, Lembang menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial 3 ulangan. Faktor I teknik aplikasi BPF : kontrol; perendaman akar; penyiraman pada tanah. Faktor II dosis pupuk NPK dan pembenah : kontrol; pembenah; pupuk P dosis 75% + pembenah; pupuk P dosis 100% + pembenah. Hasil menunjukkan pemberian BPF dikombinasikan dengan dosis pupuk P dan pembenah pada tanaman pegagan memberikan pengaruh terhadap jumlah daun, jumlah stolon, Panjang tangkai, berat basah tanaman, berat basah akar dan berat kering akar. Pemberian BPF juga berpengaruh pada P tersedia dan serapan P serta memberikan hasil pada kandungan asiatikosida.Item Penapisan Dan Uji Rizobakteri Pemacu Tumbuh Tanaman Penambat N dan Pembentuk Biofilm untuk Meningkatkan Karakter Tumbuh dan Efisiensi Agronomis Padi Gogo pada Lahan Suboptimal(2023-01-13) ISNANIAR RAHMATUL AZIZAH; Betty Natalie Fitriatin Abdurahman; Tualar SimarmataKesuburan tanah merupakan faktor pembatas utama yang menyebabkan rendahnya produktivitas padi gogo pada lahan suboptimal (LSO) . Upaya untuk memperbaiki status hara tanaman padi gogo dapat dilakukan dengan pemanfaatan rizobakteri pemacu tumbuh tanaman (RPTT) penambat N. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh isolat RPTT unggul terkarakterisasi dari ekosistem lahan kering yang berperan sebagai pemacu tumbuh dan pembentuk biofilm dan mampu meningkatkan pertumbuhan dan hasil padi gogo. Penelitian ini dilaksanakan dari September 2021–Oktober 2022. Penapisan isolat RPTT Penambat N dari ekosistem lahan kering menghasilkan tiga isolat unggul, yakni isolat C3, D1, dan A3 teridentifikasi sebagai spesies Pantoea dispersa (C3); Stenotrophomonas panacihumi (A3); dan Rhizobium daejeonense (D1). Komposisi carier yang terdiri dari Tanah gambut (50%) + Biochar tempurung kelapa (50%) + Bahan aditif 15% mampu memberikan viabilitas terbaik terhadap populasi BPN hingga 16 MS1. Aplikasi pupuk hayati soil application 5 kg.ha-1 + Amelioran 2 ton.ha-1 + 50 kg.ha-1 N) efektif meningkatkan hasil GKP sebesar 65% atau dengan nilai RAE sebesar 317%. Hasil GKP berkorelasi positif dengan populasi BPN, jumlah gabah per malai, bobot 1.000 butir, dan jumlah GKP sebesar 81%. Sumbangan efektif terhadap hasil GKP berturut-turut, yakni jumlah GKP per rumpun sebesar 66%, bobot 1.000 butir sebesar 19%, dan populasi BPN sebesar 1%.Item PENINGKATAN SERAPAN N, P, K, PERTUMBUHAN DAN HASIL DUA JENIS SAYURAN SERTA BIODIVERSITAS BIOTA TANAH AKIBAT APLIKASI FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA DAN DOSIS NPK(2019-10-02) AMIN MBUSANGO; Betty Natalie Fitriatin Abdurahman; Anne NurbaityAmin Mbusango. 2019. Peningkatan Serapan N, P, K, Pertumbuhan dan Hasil Dua Jenis Sayuran serta Biodiversitas Biota Tanah Akibat Aplikasi Fungi Mikoriza Arbuskula dan Dosis NPK. Dibimbing oleh Anne Nurbaity dan Betty Natalie Fitriatin. Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) merupakan pupuk hayati yang dapat secara langsung meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman, serta dapat berfungsi sebagai amelioran. Salah satu upaya untuk menjaga pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan yaitu melalui pemanfaatan kombinasi FMA dan NPK yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan aplikasi FMA yang tepat pada berbagai dosis NPK yang dapat meningkatkan serapan hara N, P, K, dan mendapatkan dosis kombinasi FMA dan NPK yang tepat agar memberikan hasil tanaman tertinggi, serta untuk mengetahui pengaruh aplikasi FMA terhadap biodiversitas mikroba dan mesofauna di rizosfer tanaman. Penelitian ini dilaksanakan atas dua tahap. Tahap pertama uji aplikasi FMA pada berbagai dosis NPK terhadap serapan hara, pertumbuhan dan hasil tanaman sayuran kangkung dan selada dengan menggunakan rancangan petak terbagi (split plot). Petak utama adalah perlakuan mikoriza (tidak diberi FMA dan diberi FMA). Sedangkan anak petak yaitu berbagai dosis NPK (0, 25, 50, 75 dan 100 % dosis rekomendasi). Tahapan kedua yaitu analisis biodiversitas tanah pada rizosfer tanaman kangkung dan selada yang tidak diberi dan diberi FMA dengan menggunakan metode observasi lapangan. Hasil percobaan tahap pertama menunjukkan bahwa terjadi interaksi antara FMA dan dosis NPK terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, serapan N, P, K, klorofil, bobot basah, panjang akar, kolonisasi akar, dan panjang akar terinfeksi. Secara umum kombinasi FMA dosis 50% NPK memperlihatkan hasil terbaik pada semua parameter. Hasil percobaan tahap kedua yaitu uji biodiversitas mikroba dan mesofauna tanah menunjukkan bahwa tanaman sayuran yang diberi FMA memiliki keragaman dan kelimpahan mesofauna yang tinggi, namun menurunkan populasi mikroba tanah. Dengan demikian hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aplikasi FMA dapat menurunkan dosis penggunaan NPK hingga 50%, meningkatkan hasil tanaman sayuran serta biodiversitas mesofauna tanah di rizosfer kangkung dan selada. Kata kunci: Mikoriza Arbuskula, NPK, Biodiversitas Tanah, Kangkung, SeladaItem Pupuk Hayati Gel Pelarut Fosfat Plus dan Pengaruhnya terhadap Dinamika Fosfat serta Komponen Hasil Tanaman Jagung (Zea mays L.) pada Inceptisols Jatinangor(2022-03-04) MEGA KARTIKA HERMAWAN; Rr. Nenny Nurlaeny; Betty Natalie Fitriatin AbdurahmanSalah satu upaya mengurangi penggunaan pupuk anorganik adalah dengan mengaplikasikan pupuk hayati. Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui kompatibilitas dan karakteristik inokulan penyusun pupuk hayati gel pelarut fosfat plus (PHG) dan pengaruhnya terhadap dinamika fosfat serta komponen hasil tanaman jagung (Zea mays. L) varietas Pioneer P-36 pada Inceptisols Jatinangor. Percobaan dilakukan di Universitas Padjadjaran berkolaborasi dengan PT Agritek Tani Indonesia. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 9 perlakuan dan 3 ulangan, yang terdiri atas perlakuan (kontrol: 0 PHG + 0 P); (1 P); (1 PHG); (1 PHG + ½ P); (1 PHG + ¾ P); (1 PHG + 1 P); ( ½ PHG + ¾ P); (¾ PHG + ¾ P); dan (1 ½ PHG + ¾ P). Dosis pupuk yang digunakan adalah, PHG 50 kg.ha-1, SP-36 100 kg ha-1, Urea 350 kg.ha-1, KCl 50 kg.ha-1, dan pupuk kandang domba sebagai pupuk dasar 2 t.ha-1. Inokulan Bacillus subtillis, Pseudomonas maleii, Bulkholderia cepacea, dan Trichoderma asperellum bersifat saling kompatibel dan unggul dalam melarutkan fosfat, menghasilkan IAA dan antagonis terhadap Fusarium sp.. Formulasi 1 PHG + ¾ P merupakan formulasi terbaik yang menghasilkan fosfatase 23,38 μL.g-1.jam-1, mengatur pH tanah menjadi 6,83 sehingga menghasilkan P tersedia tertinggi yaitu 24,47 mg.kg-1 dengan P potensial 35,19 mg.100g-1, dan bobot 100 biji 36,25 g per 100 biji yang sesuai dengan deskripsi varietas jagung Pioneer P-36, serta bobot pipilan per tanaman 220,97 g. Respons tanah dan tanaman pada perlakuan tersebut tidak berbeda nyata dengan ½ PHG + ¾ yang lebih menguntungkan secara ekonomi.Item SIFAT BIOLOGI DAN KIMIA TANAH, PERTUMBUHAN DAN MODEL HUBUNGAN VARIABEL RESPONS DENGAN HASIL CABAI MERAH AKIBAT PEMBERIAN AMELIORAN DAN LARUTAN HARA(2022-04-12) NICKY OKTAV FAUZIAH; Tualar Simarmata; Betty Natalie Fitriatin AbdurahmanNicky Oktav Fauziah. 2022. Sifat Biologi dan Kimia Tanah, Pertumbuhan dan Model Hubungan Variabel Respons dengan Hasil Cabai Merah Akibat Pemberian Amelioran dan Larutan Hara. Dibimbing oleh Tualar Simarmata dan Betty Natalie Fitriatin. Kebutuhan cabai merah semakin meningkat namun luas lahan semakin berkurang. Modifikasi media tanah dan amelioran serta pemberian nutrisi dengan larutan hara dapat menjadi solusi untuk meningkatkan produksi cabai merah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi antara larutan hara (LH) dan amelioran (A) terhadap sifat kimia-biologi tanah, pertumbuhan dan antar-perlakuan; mendapatkan konsentrasi optimum larutan hara dan dosis amelioran; serta mengetahui korelasi dan model jalur hubungan hasil dengan respons. Rancangan percobaan menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok Faktorial yang terdiri dari dua faktor dan diulang tiga kali. Faktor pertama adalah LH (700, 1000, 1300, dan 1600ppm), dan faktor kedua adalah A (0, 2, dan 4t ha-1). Respons yang diamati adalah populasi BPN dan BPF, C-Organik, KTK, tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, klorofil, jumlah dan bobot buah pertanaman. Hasil menunjukkan bahwa interaksi antara larutan hara dan dosis amelioran berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman dan diameter batang, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap populasi BPN, BPF, C-Organik, KTK, jumlah daun, klorofil, jumlah dan bobot buah pertanaman. Populasi BPN dan BPF, jumlah dan bobot buah dipengaruhi secara mandiri oleh amelioran, sedangkan jumlah daun, klorofil, jumlah dan bobot buah dipengaruhi secara mandiri oleh LH. Dosis optimum amelioran untuk mendapatkan hasil tertinggi adalah 1108,6ppm larutan hara dan 4t ha-1 amelioran. Konsentrasi hara mempengaruhi secara langsung terhadap bobot buah, sedangkan konsentrasi hara dan amelioran mempengaruhi secara tidak langsung terhadap jumlah buah. Kata kunci: Bakteri fungsional, model hasil-pertumbuhan, modifikasi tanah, analisis jalur.