Agribisnis (S1)
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Agribisnis (S1) by Author "Adi Nugraha"
Now showing 1 - 9 of 9
Results Per Page
Sort Options
Item Bekerja di Perusahaan Agribisnis Kopi: Masalah dan Solusinya(2020-09-04) JOSUA CHRISTIAN SIMAMORA; Adi Nugraha; Tidak ada Data DosenBerkembangnya perusahaan agribisnis kopi memicu terbukanya lapangan pekerjaan terhadap tenaga kerja. Keberadaan tenaga kerja diharapkan dapat memenuhi permintaan perusahaan. Akan tetapi seiring berjalannya waktu terdapat keputusan-keputusan perusahaan yang menimbulkan masalah terhadap tenaga kerja, sehingga tenaga kerja melakukan pekerjaannya secara kurang maksimal. Tujuan penelitian ini yaitu mengidentifikasi masalah-masalah pekerjaan yang dihadapi oleh tenaga kerja selama bekerja di PT. Rimbun Jaya Abadi dan memberikan solusi alternatif untuk mengatasinya. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Alat analisis yang digunakan adalah diagram tulang ikan. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat masalah pekerjaan yang dialami oleh tenaga sehingga kurang maksimal kinerjanya. Kurangnya kehadiran dari kepala divisi dan komunikasi yang kurang terjalin akhirnya berpengaruh terhadap pengaturan jam kerja, jam istirahat, upah kerja, intruksi ganda, serta kurangnya pelatihan mendasar kepada tenaga kerja sehingga kurang berjalan dengan baik. Hal ini menyebabkan tenaga kerja kurang maksimal dalam melakukan pekerjaan dan cenderung kurang puas dengan apa yang telah diperoleh dari perusahaan. Disisilain, perusahaan juga merasa kinerja dari tenaga kerja kurang baik karena permintaan dan target tidak terpenuhi. Komunikasi perlu ditingkatkan guna memperbaiki hubungan sehingga dapat lebih baik kedepannya.Item DARI PETANI PADI MENJADI PETANI BERAS(2022-12-14) RAI RADITYA; Ganjar Kurnia; Adi NugrahaPentingnya posisi beras dalam menjaga stabilitas ekonomi dan politik di Indonesia tidak sejalan dengan baiknya kondisi ekonomi petani padi yang merupakan pelaku utama dalam produksi beras. Sebanyak 70,42% dari jumlah rumah tangga pertanian di Indonesia hanya menguasai lahan kurang dari 1 ha, yang mana dengan luas lahan tersebut tidak akan mencukupi untuk memenuhi kebutuhannya dari hasil usahatani padi yang dilakukan. Kondisi tersebut diperburuk dengan lemahnya bargaining power petani padi di tengah kondisi pasar gabah yang bersifat pasar persaingan sempurna maupun monopsoni. Petani padi menjadi petani beras digagas dengan pertimbangan terdapat marjin keuntungan yang lebih besar bagi petani jika terealisasikan. Penelitian dilakukan di Desa Cihirup, Kecamatan Ciawigebang, Kabupaten Kuningan. Desain penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus dengan responden merupakan aktor-aktor yang terlibat dalam rantai produksi gabah dan beras di lokasi penelitian. Analisis rantai nilai digunakan untuk menggambarkan aktivitas yang terdapat dalam rantai beserta distribusi nilai tambah dan marjin keuntungan pada setiap aktor yang terlibat. Hasil penelitian menunjukkan meskipun terdapat marjin keuntungan lebih besar jika petani padi berubah menjadi beras, perubahan tersebut sulit dilakukan dengan beberapa pertimbangan, diantaranya: (a) keterbatasan modal, (b) kapasitas produksi gabah petani tidak mencukupi kebutuhan gabah penggilingan, (c) budaya subsisten yang kental pada petani dan (d) kelembagaan petani padi masih terfokus pada aktivitas hulu. Memanfaatkan jasa giling dari penggilingan padi rakyat dapat menjadi alternatif bagi petani untuk tetap dapat menjual hasil panennya dalam bentuk beras dan meningkatkan pendapatannya namun dengan korbanan relatif lebih rendah dibandingkan dengan melakukan pengadaan alat dan mesin pertanian dan menjalankan aktivitas penggilingan secara mandiri.Item Dialektika Sistem Sertifikasi Pertanian Organik dan Gaya Bertani (Farming Styles) Petani Organik(2019-07-22) FIRDARANI KIRANA RIVANISA; Adi Nugraha; Tidak ada Data DosenABSTRAK FIRDARANI KIRANA RIVANISA, 2019. Dialektika Sistem Sertifikasi Organik dan Gaya Bertani (Farming Styles) Petani Organik (Studi Kasus Semai Organik, Kec. Cisarua, Kab. Bandung Barat dan Eco Camp, Kec. Cimenyan, Kabupaten Bandung). Di bawah bimbingan ADI NUGRAHA. Berkembangnya produk pertanian organik di Indonesia memicu dibentuknya aturan pemerintah mengenai sistem sertifikasi organik yang bertujuan untuk melindungi konsumen dan produsen. Akan tetapi dalam pelaksanaannya, sistem ini dihadapkan pada permasalahan sehingga menimbulkan polemik di masyarakat. Perkembangan polemik tersebut menuntut petani untuk bermanuver guna mempertahankan eksistensinya. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis dialektika yang terjadi antara struktur yang berupa sistem sertifikasi organik dengan agensi yang dimiliki oleh petani yang ditunjukkan dalam gaya bertaninya serta hal yang melatarbelakangi keputusannya dalam menentukan gaya bertani tersebut. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Alat analisis yang digunakan adalah micro-macro linkages. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tiap petani memiliki cara pandang yang berbeda terhadap polemik struktur yang ada sehingga menciptakan respon yang berbeda pula. Perbedaan respon tersebut disebabkan oleh perbedaan kondisi struktur yang melekat pada masing-masing usaha tani. Respon petani dapat dilihat dari perbedaan gaya bertani antara Semai Organik dan Eco Camp.Item Kritik Terhadap Model Pertanian Kontrak (Contract Farming) JICA dan Taiwan ICDF (Analisis Studi Kasus di Gapoktan Sinar Mukti, Kecamatan Cisarua dan BBPP Lembang, Kecamatan Lembang, KBB(2020-02-14) NINDYA KALISHA PUTRI; Adi Nugraha; Tidak ada Data DosenPertanian kontrak (contract farming) dianggap sebagai titik awal bagi sebuah kemitraan antara perusahaan atau instansi dan petani kecil. Pertanian kontrak bertujuan untuk saling memberi keuntungan pada pelaku kontrak. Akan tetapi saat merealisasikan kontrak, ada poin dalam kontrak kurang dapat dijalankan sepenuhnya dalam jangka waktu yang cukup panjang sehingga petani merasa kontrak tidak sesuai harapan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkritik model pertanian kontrak yang dijalankan dengan harapan petani serta membuat model yang ideal berdasarkan kritik tersebut. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kontak kurang maksimal dijalankan di bagian pemasaran jika dibandingkan dengan kontrak yang sebelumnya sudah disepakati oleh kedua belah pihak. Perbedaan karakteristik petani dengan sistem berjalan di pasar modern dan perbedaan sistem pembayaran yang dijalankan dengan pasar menjadi penyebab dari permasalahan tersebut. Melakukan ekspansi terhadap pasar sesuai karakteristik petani dan penegakkan sistem sesuai dengan yang disepakati dengan pihak ketiga yang terlibat dalam kontrak menjadi hal yang patut diperhatikan agar kontrak sesuai dengan yang diharapkan kedua belah pihak.Item PETANI DALAM PEMBANGUNAN (Studi kasus Pembangunan New Yogyakarta International Airport di Desa Glagah,Kecamatan Temon, Kabupaten Kulonprogo)(2019-04-25) AULIA OKTADINO AZRE; Adi Nugraha; Tidak ada Data DosenSalah satu cara untuk memakmurkan dan mensejahterakan rakyat adalah dengan melakukan pembangunan khususnya pembangunan infrastruktur. Pembangunan infrastruktur haruslah merata di setiap daerah agar tidak terjadinya ketimpangan antar daerah tidak terkecuali di Daerah Istimewa Yogyakarta. Oleh Karena Itu, pemerintah membangun bandara baru di DIY sebagai salah satu bentuk untuk memajukan kesejahteraan DIY. Nama bandara baru ini adalah New Yogyakarta International Airport (NYIA) yang berlokasi di Kecamatan Temon, Kabupaten Kulonprogo. Pembangunan NYIA ini menggunakan lahan pertanian sehingga memunculkan respon dari para petani terhadap pembangunan NYIA ini dan para petani juga membutuhkan strategi untuk bertahan hidup karena lahan pekerjaan mereka digunakan untuk pembangunan NYIA. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana respon petani terhadap pembangunan NYIA dan bagaimana strategi petani setelah pembangunan NYIA. penelitian ini merupakan penelitian kualitif deskriptif dengan analisis menggunakan teori Macro-Micro Linkages, pemilihan sampel menggunakan teknik snowball. Hasil penelitian ini adalah para petani yang setuju dengan pembangunan NYIA adalah petani yang mempunyai lahan sedangkan petani yang tidak setuju dengan pembangunan NYIA adalah para petani penggarap dan buruh tani. Sedangnkan strategi para petani banyak yang membuka usaha baru dan tidak melanjutkan berkerja dibidang pertanian.Item POLA KEMITRAAN ANTARA PERUSAHAAN CV. BUMI AGROTECH DENGAN PETANI STROBERI (Fragaria Sp)(2021-07-14) SITI NURUL KHOTIMAH; Adi Nugraha; Tidak ada Data DosenSITI NURUL KHOTIMAH, 2021. POLA KEMITRAAN ANTARA PERUSAHAAN CV. BUMI AGROTECH DENGAN PETANI STROBERI (Fragaria Sp). (Studi kasus pada petani mitra di Kampung Citalahab, Desa Alamendah, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung Selatan). Di Bawah bimbingan ADI NUGRAHA. Kemitraan dalam sektor pertanian dapat dilihat dari kondisi usahatani berskala kecil yang memiliki modal terbatas, penguasaan lahan sempit, dan pengunaan alat pertanian yang masih sederhana. Melalui program kemitraan diharapkan dapat bekerja sama dengan lebih terarah untuk mencapai keuntungan bersama. Sehingga dapat menimbulkan dampak positif, salah satunya untuk meningkatkan produksi dan meningkatkan kesejahteraan para pelaku agribisnis yang terlibat. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan pola kemitraan yang sudah terjalin antara CV. Bumi Agrotech dengan petani plasma Ciwidey serta mengetahui manfaat apa saja yang didapatkan oleh petani plasma dan perusahaan setelah melakukan kegiatan kemitraan. Penelitian ini menggunakan desain kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa kedua pihak tersebut menggunakan sistem kemitraan pola inti plasma, kondisi keduanya lebih baik setelah menjalin hubungan kemitraan karena dapat meningkatkan produksi dan meningkatkan kesejahteraan bagi perusahaan dan petani. Selain itu terdapat keuntungan lain yang didapat dari adanya hubungan kemitraan ini yaitu networking bagi para petani maupun perusahaan untuk meningkatkan volume produksi dengan cara membangun relasi di beberapa daerah. Kata Kunci : Kemitraan, Manfaat, Keuntungan, Petani.Item Strategi Adaptasi Petani Kopi Ekspor saat Pandemi Covid-19(2021-06-03) MUHAMMAD BAYRUNI IRSYAD; Adi Nugraha; Tidak ada Data DosenMUHAMMAD BAYRUNI IRSYAD, 2019. Strategi Adaptasi Petani Kopi Ekspor saat Pandemi COVID-19 (Studi Kasus Pabrik Coffee Mandalawangi Bustomi Desa Cipeujeuh, Kecamatan Pacet, Kab. Bandung). Di bawah bimbingan ADI NUGRAHA. Bulan Maret 2020, Indonesia dilanda Pandemi COVID-19 yang berpengaruh kepada sektor pertanian, terutama dalam kegiatan ekspor di komoditas kopi. Berkurangnya kegiatan ekspor impor komoditas kopi disebabkan karena kurangnya permintaan dari negara-negara konsumen. Dampak akibat berkurangnya kegiatan ekspor dirasakan tidak hanya oleh pihak eksportir, namun juga dirasakan oleh penyuplai biji kopi dan juga petani-petani kopi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak yang dirasakan oleh petani-petani kopi dengan membandingkan keadaan sebelum dan saat Pandemi COVID-19, dan strategi adaptasi yang dilakukan oleh petani untuk tetap bertahan dan beradaptasi disaat Pandemi COVID-19 berlangsung. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil dari penelitian ini menunjukan perbedaan yang dirasakan oleh petani sebelum dan saat Pandemi COVID-19, dan juga strategi adaptasi yang diterapkan oleh petani kopi untuk tetap bertahan saat Pandemi berlangsung.Item Strategi Bauran Pemasaran Granola (Studi Kasus di Identitas Granola)(2022-10-13) RAKA DARMAWAN; Adi Nugraha; Tidak ada Data DosenABSTRAK RAKA DARMAWAN, 2020. Strategi Bauran Pemasaran Granola (Studi Kasus di Identitas Granola). Dibawah bimbingan Bapak ADI NUGRAHA. Meningkatnya tren mengkonsumsi makanan sehat di dalam negeri dan perubahan gaya hidup masyarakat menyebabkan mulai berkembangnya industri makanan sehat di Indonesia. Identitas Granola merupakan salah satu industri makanan sehat tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan strategi bauran pemasaran yang digunakan Identitas Granola dalam meningkatkan volume penjualan produknya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan analisis deskriptif dan analisis (SWOT). Hasil Penelitian menunjukkan ada 8 strategi alternatif : 1) Menciptakan produk yang berkualitas food grade dengan varian rasa yang beragam serta dikemas secara menarik agar mudah diingat dan menjadi top of mind brand granola, 2) Mengandalkan harga produk yang terjangkau dan sifat produknya serbaguna sebagai keunggulan untuk memenangkan persaingan granola, 3) Memperluas target pasar dengan menambah dan mempertahankan konsumen yang ada dengan jumlah tenaga marketing yang memadai, 4) Memasang iklan di toko kesehatan maupun toko organik baik melalui media online atau media cetak, 5) Mengoptimalkan hasil produk yang ada dan disesuaikan dengan bahan baku yang memiliki kualitas food grade, 6) Menyesuaikan harga produk yang dipasarkan dengan daya beli masyarakat saat ini sehingga mampu bersaing dengan kompetitor sejenis, 7) Membuat website yang menarik dan memiliki informasi lengkap demi memperluas pemasaran dan menarik minat serta daya beli masyarakat, 8) Melengkapi administrasi serta legalitas perusahaan dan produk agar produk yang tercipta dapat bersaing secara utuh dengan kompetitor. Kata kunci : Granola, Strategi, Bauran Pemasaran, SWOTItem VALUASI EKONOMI FOOD WASTE PADA BAKERY DI KAWASAN BANDUNG (Studi Kasus pada Olives Bakery and Pastry; Dapur Rivanno; Roti Panas; Roti Mamamusa)(2023-04-05) KORNELIUS FARADYA RULANDO; Adi Nugraha; Tidak ada Data DosenKornelius Faradya Rulando, 2023. Valuasi Ekonomi Food Waste pada Bakery di Kawasan Bandung (Studi Kasus pada “Olives Bakery and Pastry”; “Dapur Rivanno”; “Roti Panas”; “Roti Mamamusa”). Dibawah bimbingan ADI NUGRAHA. Toko Roti (Bakery) merupakan suatu usaha yang secara umum fokus utamanya adalah menjual roti. Usaha ini merupakan salah satu penyumbang food waste di Kota Bandung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk 1) apa yang dilakukan bakery di Kota Bandung dalam memanfaatkan atau mengelola pangan yang terbuang (food waste), 2) berapa nilai kerugian ekonomi dari pangan terbuang (food waste) pada bakery di Kota Bandung. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif dengan teknik studi kasus. Data primer dan sekunder didapatkan melalui observasi, wawancara dan studi pustaka. Data pada penelitian ini dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Hasil dari penelitian ini 1) menunjukkan bahwa Olives Bakery and Pastry dan Dapur Rivanno memilih prioritas kedua yaitu dengan membagikan sisa makanan kepada pegawainya sebelum akhirnya dibuang karena sudah tidak layak dikonsumsi sedangkan Roti Panas dan Roti Mamamusa memilih prioritas ketiga yaitu memberikan sisa makanan pada peternak untuk dijadikan pakan ternak, 2) menunjukkan bahwa timbulan food waste dari bakery di Kota Bandung mencapai sekitar 1.906 buah per bulan. Apabila jumlah tersebut dikonversikan terhadap nilai rupiah, maka didapatkan potensi total kerugian yang akan timbul dari bakery di Kota Bandung dalam kurun waktu satu bulan yaitu sebesar Rp25.137.750.