S1 - Sarjana
Permanent URI for this community
Browse
Browsing S1 - Sarjana by Issue Date
Now showing 1 - 20 of 2735
Results Per Page
Sort Options
Item EVALUASI INDEKS KUMULATIF SALAKO PADA DOMBA BETINA LOKAL DATARAN TINGGI (STUDI KASUS DI DESA JAYAPUR, KECAMATAN CIGALONTAN, KABUPATEN TASIKMALAYA(2012) CITRA ASTI RAGILIA P; Sri Bandiati Komar; Deni AndrianPenelitian mengenai “Evaluasi Indeks Kumulatif Salako Domba Betina Lokal Dataran Tinggi (Studi Kasus di Desa Jayapura, Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya) telah dilaksanakan pada 28 Febuari sampai 2 Maret 2016 di Kelompok Ternak Desa Jayapura, Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui indeks kumulatif pada domba lokal betina yang di pelihara di dataran tinggi, kelompok Peternak Desa Jayapura, Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan menggunakan 20 ekor domba lokal betina yang berumur 2-3 tahun. Hasil dari penelitian didapatkan rata-rata bobot badan domba betina lokal 25,56 kg, tinggi pundak 60,15 cm, panjang badan rata-rata 63,10 cm, lingkar dada 73,50 cm, lebar dada 17,02 cm, dalam dada 26,72 cm, lebar pinggul 15,73, tinggi pinggang 58,01cm, panjang pinggang 16,65 cm dan untuk index cumulative pada domba lokal betina mempunyai rata-rata 2,65 yang diduga sebagai cumulative index domba pedaging.Item IDENTIFIKASI PERFORMA KUANTITATIF SAPI PERANAKAN ONGOLE CALON TERNAK BIBIT BERDASARKAN SNI NO 7356:2008 DI KECAMATAN UJUNG JAYA KABUPATEN SUMEDANG(2012-12-01) NAUVAL INDIARDI; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenPenelitian ini telah dilaksanakan di Desa Cipelang, Kecamatan Ujung Jaya, Sumedang pada bulan September 2012. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performa kuantitatif calon ternak bibit sapi Peranakan Ongole di Kecamatan Ujung Jaya sesuai dengan Standar Nasional Indonesia. Penelitian dilakukan dengan metode survey dengan mengukur tinggi pundak, panjang badan, dan lingkar dada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata tinggi pundak, panjang badan, dan lingkar dada sapi Peranakan Ongole jantan di desa Cipelang memiliki ukuran yaitu 120,88 cm, 114,15 cm, dan 147,08 cm, sedangkan betina memiliki ukuran yaitu 109,54 cm, 104 cm, dan 138,31 cm. Rata-rata ukuran tinggi pundak dan panjang badan sapi Peranakan Ongole di desa cipelang memiliki ukuran yang lebih kecil, sedangkan lingkar dada lebih besar daripada SNI 7356:2008.Item PENGARUH BERBAGAI METODE THAWING TERHADAP SIFAT FISIK DAN AKSEPTABILITAS DAGING AYAM BROILER(2012-12-07) DIKY SOMANTRI; Kusmayadi Suradi; Lilis SuryaningsihPenelitian dilaksanakan di Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran Kabupaten Sumedang mulai tanggal 31 Agustus sampai dengan tanggal 7 September 2012. Penelitian bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh berbagai metode thawing terhadap sifat fisik dan akseptabilitas daging ayam broiler. Penelitian dilakukan eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan (P1 = suhu refrigerasi (5-10°C), P2 = suhu ruang (27-30°C), P3 = air mengalir pada suhu ruang (22-24°C) dan P4 = suhu air hangat (50-60°C)) dengan lima kali ulangan. Berdasarkan hasil analisis statistik menunjukkan bahwa metode thawing berpengaruh terhadap pH, daya ikat air dan keempukan, tetapi tidak berpengaruh terhadap susut masak dan akseptabilitas daging ayam broiler. Sifat fisik dan akseptabilitas daging ayam broiler terbaik pada perlakuan thawing suhu refrigerasi (5-10 ° C) dengan pH (5,78), daya ikat air (71,79%), susut masak (26,84%), keempukan (58,44 mm/g/10 detik) dan akseptabilitas (rasa, warna, aroma, keempukan dan total penerimaan) dengan skala hedonik antara agak suka sampai suka.Item EFISIENSI RANSUM YANG MRNGANDUNG LIMBAH MIE PADA ITIK PEDAGING(2013-01-08) JANUAR SUTENDIK; Denny Rusmana; Handi BurhanuddinPenelitian mengenai Efisiensi Ransum yang Mengandung Limbah Mie Pada Itik Pedaging telah dilaksanakan pada bulan Juli hingga Agustus 2012 di Kandang Laboratorium Ternak Unggas Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan limbah mie pada ransum itik pedaging terhadap efisiensi ransum dan mendapatkan tingkat penggunaan limbah mie dalam ransum yang menghasilkan efisiensi ransum yang baik pada itik pedaging. Penelitian ini menggunakan 100 ekor Itik Pajajaran jantan yang dipelihara mulai umur 1 hari sampai umur 6 minggu. Penelitian menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan (R0 : Ransum mengandung 0% limbah mie, R1 : Ransum mengandung 10% limbah mie, R2 : Ransum mengandung 20% limbah mie, dan R3 : Ransum mengandung 30% limbah mie). Uji Jarak Berganda Duncan digunakan untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan. Peubah yang diamati meliputi pertambahan bobot badan, konsumsi ransum, dan efisiensi ransum. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan limbah mie sampai tingkat 20 persen dalam ransum itik pedaging masih menghasilkan efisiensi ransum yang baik.Item NILAI ENERGI METABOLIS RANSUM YANG MENGANDUNG LIMBAH MIE PADA ITIK PEDAGING(2013-01-08) OLIF TRIONO; Handi Burhanuddin; Denny RusmanaPenelitian dengan judul Nilai Energi Metabolis Ransum yang Mengandung Limbah Mie pada Itik Pedaging telah dilakukan untuk mengetahui nilai energi metabolis semu (EM) dan energi metabolis semu terkoreksi nitrogen (EMn) pada itik pedaging yang diberi ransum mengandung limbah mie. Penelitian dilakukan di Laboratorium Produksi Ternak Unggas Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran, Sumedang, mulai tanggal 1 Agustus sampai dengan 14 Agustus 2012. Perlakuan terdiri dari empat macam ransum, yaitu: ransum yang mengandung limbah mie 0% (R0), 10% (R1), 20% (R2), dan 30% (R3). Percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan dan 5 kali ulangan. Sebanyak 20 ekor itik jantan berumur 6 minggu ditempatkan dalam 20 kandang individu. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa pemberian ransum yang mengandung limbah mie sampai 20 persen masih menghasilkan nilai energi metabolis semu (EM) dan energi metabolis semu terkoreksi nitrogen (EMn) yang baik pada itik pedaging.Item POTENSI KERUGIAN FINANSIAL AKIBAT ABNORMALITAS SELANG BERANAK PADA USAHA TERNAK SAPI PERAH(2013-01-09) DEWI SITI RUKAYAH; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenPOTENSI KERUGIAN FINANSIAL AKIBAT ABNORMALITAS SELANG BERANAK PADA USAHA TERNAK SAPI PERAH ABSTRAK Penelitian tentang Potensi Kerugian Finansial Akibat Abnormalitas Selang Beranak pada Usaha Ternak Sapi Perah di Wilayah Kerja KSU Tandangsari, Sumedang telah dilaksanakan pada 16 – 30 mei 2012. Prasurvey dilakukan selama 14 hari mulai dari 1 - 14 Januari 2012. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performa reproduksi sapi perah berupa selang beranak dan mengetahui potensi kerugian finansial usaha sapi perah akibat abnormalitas selang beranak. Penelitian ini menggunakan metode survey. Model analisis yang digunakan adalah analisis biaya, penerimaan dan pendapatan, dan kerugian finansial yang mempertimbangkan nilai waktu terhadap uang dengan pendekatan present value. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa angka selang beranak pada induk sapi perah di daerah penelitian bervariasi mulai dari 13 - 24 bulan, rata-rata frekuensi S/C berkisar antara 1,00 – 9,00 dan masa kosong masing-masing 4 - 15 bulan. Semakin panjang selang beranak pada induk sapi perah semakin tinggi potensi kerugian finansial yang diterima peternak. Kata kunci: Present Value, Potensi Kerugian Finansial, Selang Beranak FINANCIAL LOSS POTENTIAL DUE TO CALVING INTERVAL ABNORMALITIES IN DAIRY CATTLE BUSINESS ABSTRACT Research on Financial Loss Potential due to Calving Interval Abnormalities in Dairy Cattle Business in The KSU Tandangsari Area, Sumedang, was conducted for 15 days since May 16th to 30th 2012. Prasurvey was conducted for 14 days starting from January 1st to 14th 2012. This study was aimed to determine the reproductive performance of dairy cattle in the form of calving interval and to determine the financial loss potential due to calving interval abnormalities in dairy cattle business. This research used survei method to take samples. Analytical model which used are the analysis of costs, revenues and incomes, and financial loss (valued by present worth). The results of this study indicate that calving interval rates on dairy cattle in the study area were varies start from 13 - 24 months, the average frequency of S/C start from 1 - 9, and days open period start from 4 - 15 months. The higher number of calving interval rates, the higher number of financial loss will received. Keywords: Present Value, Financial Loss Potential, Calving IntervalItem ANALISIS TITIK IMPAS DAN EFISIENSI USAHA PRODUK SUSU PASTEURISASI KEMASAN 170 ML(2013-01-11) RESTIA ANJANI S; Anita Fitriani; Linda HerlinaAnalisis Titik Impas dan Efisiensi Usaha Produk Susu Pateurisasi Kemasan 170 ml Restia Anjani S ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Pegawai Puslit Bioteknologi LIPI Cibinong, pada bulan Oktober 2012. Tujuan penelitian untuk mengetahui besarnya titik impas dan efisiensi usaha produk susu pasteurisasi kemasan 170 ml di Koperasi Pegawai Puslit Bioteknologi LIPI. Metode penelitian Studi Kasus dengan data yang diperoleh adalah data primer dan sekunder. Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif menggunakan alat analisis Break Even Point (BEP) dan R/C ratio. Variabel yang diamati meliputi variabel biaya produksi dan variabel penerimaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada tingkat harga Rp. 1.500,00 titik impas sebanyak 15.639,08 unit, sedangkan apabila dihitung berdasarkan jumlah produksi saat ini maka impas berada pada harga Rp. 515,91 per unit. Pada tahun penelitian koperasi tersebut telah menghasilkan 45.470 unit pada harga jual sebesar Rp. 1.500,00 per unit. Hal tersebut menunjukan bahwa usaha produk susu pasteurisasi kemasan 170 ml sudah melewati titik impas, maka keadaan usaha tersebut menguntungkan. Nilai efisiensi usaha produk susu pasteurisasi kemasan 170 ml yaitu sebesar 1,27 yang artinya usaha ini sudah efisien dan bermanfaat bagi koperasi yang mengelola. Kata Kunci : susu pasteurisasi, BEP dan EfisiensiItem IDENTIFIKASI KUALITATIF DOMBA KOMPOSIT BETINA DEWASA DI DESA NEGLASARI KECAMATAN DARANGDAN KABUPATEN PURWAKARTA(2013-01-17) LUTHFIHADI; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenPenelitian ini telah dilaksanakan di Peternakan Bapak Maman Desa Neglasari, Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta pada bulan November 2012. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat-sifat kualitatif domba komposit betina dewasa di Desa Neglasari Kecamatan Darangdan Kabupaten Purwakarta. Penelitian dilakukan dengan metode sensus dan teknik purposive sampling, dengan mengambil foto ternak pada bagian depan, samping kanan, samping kiri, belakang dan pembesaran kepala dari arah samping. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sifat-sifat kualitatif garis muka yang cekung 0%, datar 29,63% dan cembung sebesar 70,37%. Permukaan punggung melengkung ke atas 44,44%, horisontal 48,15% dan melengkung ke bawah 7,41%. Warna bulu dominan pada kepala model berwarna putih 22,22%, cokelat 3,70%, bercak hitam 0% dan hitam 74,07%. warna bulu dominan pada dada model berwarna putih 55,56%, cokelat 37,04%, bercak hitam 3,70% dan hitam sebesar 3,70%. Warna bulu dominan pada badan model berwarna putih 62,96%, cokelat 14,81%, bercak hitam 22,22% dan hitam 0%. Warna bulu dominan pada bokong model berwarna putih 77,78%, cokelat 18,52%, bercak hitam 3,70% dan hitam 0%. Warna bulu dominan pada kaki model berwarna putih 62,96%, cokelat 0%, bercak hitam 0% dan hitam 37,04%. Warna bulu dominan pada ekor model berwarna putih 77,78%, cokelat 3,70%, bercak hitam 3,70% dan hitam 14,81%.Item studi kasus cemaran logam berat kadmium (Cd) dan plumbum (Pb) pada rolade di Pasar Induk Gede Bage, Bandung(2013-01-17) FAHMI; Ellin Harlia; Roostita L BaliaPenelitian mengenai studi kasus cemaran logam berat kadmium (Cd) dan plumbum (Pb) telah dilaksanakan di Pasar Induk Gede Bage, Bandung dan Laboratorium Penelitian Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Padjadjaran sejak 31 Juli sampai 10 Agustus 2012. Penelitian bertujuan untuk mengetahui berapa kandungan residu logam berat plumbum (Pb) dan Kadmium (Cd) yang terdapat dalam rolade di Pasar Induk Gede Bage, Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah sensus dan data hasil penelitian ini dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa kandungan Pb pada rolade rata-rata merk A 0,01993+ 0,01567 ppm, pada merk B 0,07525+ 0,05930 ppm, dan pada merk C sebesar 0,08050 + 0,04805 ppm. Kandungan Pb pada rolade masih dibawah batas maksimum residu yang ditetapkan oleh SNI tahun 2009 sebesar 1,00 ppm. Kandungan rata-rata logam berat Cd adalah merk A 0,00438+ 0,00341 ppm, pada merk B 0,00014 + 0 ppm, dan merk C tidak terdeteksi. Kandungan Cd pada rolade masih dibawah batas maksimum residu yang ditetapkan oleh SNI tahun 2009 yaitu sebesar 0,3 ppm.Item PERSENTASE KEPALA, KAKI, KULIT, DAN JEROAN DOMBA PRIANGAN BETINA LAMB DAN YEARLING (Kasus di TPH Bapak Agus, Kampung Maleber, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor)(2013-01-18) REZA HAKIM; Siti Nurachma; Endang Yuni SetyowatiPenelitian mengenai persentase non karkas Domba Priangan betina lamb dan yearling telah dilaksanakan pada tanggal 2 – 16 Juni 2012 di Tempat Pemotongan Hewan Bapak Agus, Kampung Maleber Kabupaten Bogor. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui persentase kepala, kaki, kulit dan jeroan Domba Priangan betina lamb dan yearling. Metode yang digunakan adalah metode survey dengan teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling, sehingga diperoleh 60 Domba Priangan yang terdiri dari lamb dan yearling. Rata-rata bobot potong pada Domba Priangan betina lamb adalah sebesar 14,60 kg ± 3,11 kg dan yearling adalah 22,23 kg ± 3,14 kg. Persentase kepala, kaki, kulit dan jeroan pada Domba Priangan betina lamb adalah sebesar 7,04% ± 1,07 kg, 2,75% ± 0,35 kg, 8,78% ± 1,70 kg, 13,39% ± 1,46 kg dan yearling adalah 6,65% ± 0,76 kg, 2,34% ± 0,26 kg, 8,75% ± 1,53 kg, 13,34% ± 2,02 kg.Item Hubungan antara Bobot Potong dengan Luas Kulit Domba Priangan Betina Lamb dan Yearling (Kasus di TPH Bapak Agus, Kampung Maleber, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor)(2013-01-18) MELISA RIZKI FAUZI; Denie Heriyadi; Endang Yuni SetyowatiHasil ikutan utama pemotongan domba yaitu kulit. Kuantitas dan kualitas kulit sangat erat kaitannya dengan umur dan tujuan pemeliharaan. Penelitian mengenai hubungan antara bobot potong dengan luas kulit Domba Priangan betina lamb dan yearling telah dilaksanakan di TPH domba milik Bapak Agus, Kampung Maleber, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor. Tujuan penelitian adalah untuk mempelajari dan menduga besarnya hubungan antara bobot potong dengan luas kulit Domba Priangan betina lamb dan yearling. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus, dengan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling, sehingga diperoleh 30 ekor lamb dan 30 ekor yearling. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji regresi sederhana dengan uji lanjutan koefisien korelasi dan determinasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif nyata (P<0,05) antara bobot potong dengan luas kulit Domba Priangan betina lamb dengan nilai rata-rata bobot potong 14,1±3,1 kg, rata-rata luas kulit 16991,6±1159,7 cm2; model persamaan regresinya Y= 4288,6+191,7X, dan koefisien korelasi (r) = 0,51; serta koefisien determinasi (R) = 0,26. Hubungan bobot potong dengan luas kulit Domba Priangan betina yearling dengan nilai rata-rata bobot potong 227±2,8 kg, rata-rata luas kulit 9165,3±1178,7 cm2; persamaan regresi y = 4747,8+194,6X, dan koefisien korelasi (r) = 0,50 serta koefisien determinasi (R) = 0,25.Item PENYIMPANGAN BOBOT BADAN DUGAAN MENGGUNAKAN PITA RONDO DAN REGRESI LINEAR TERHADAP BOBOT BADAN AKTUAL KAMBING KOSTA BETINA DI KABUPATEN PANDEGLANG(2013-01-18) TEGUH IMADDUDIN S; Sri Bandiati Komar; Siti NurachmaPenelitian ini dilakukan di Kecamatan Picung Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten pada tanggal 24 Juni sampai dengan 7 Juli 2012. Tujuan penelitian untuk mengetahui seberapa besar penyimpangan yang terjadi dalam pendugaan bobot badan dengan menggunakan pita rondo dan regresi linear bobot badan aktual pada Kambing Kosta. Penelitian menggunakan metode survei, dengan pengumpulan data secara purposive sampling pada 30 ekor Kambing Kosta betina. Peubah yang diamati meliputi lingkar dada dan bobot badan aktual. Hasil penelitian menunjukan bahwa persamaan terbaik pendugaan bobot badan berdasarkan lingkar dada pada kambing Kosta adalah dengan model Persamaan regresi linear sederhana : Ŷ = -38,841+0,9963X1. Penyimpangan bobot badan dugaan kambing kosta di Kecamatan Picung dengan menggunakan pita rondo dan Persamaan regresi linear sederhana adalah sebesar 42,73% dan 0,094%.Item FLESHING INDEX PADA DOMBA PRIANGAN BETINA LAMB DAN YEARLING (Kasus di Tempat Pemotongan Hewan Bapak Agus, Kampung Maleber, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor)(2013-01-18) M GHAZI AUFA; Endang Yuni Setyowati; Denie HeriyadiSalah satu parameter produksi daging adalah fleshing index, yaitu rasio antara bobot karkas dengan panjang karkas. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui fleshing index Domba Priangan betina lamb dan yearling. Penelitian dilakukan di Tempat Pemotongan Hewan Bapak Agus, Kampung Maleber, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor pada Tanggal 9 Juni sampai dengan 23 Juni 2012. Penelitian menggunakan 60 ekor Domba Priangan betina yang terdiri atas 30 ekor lamb dan 30 ekor yearling. Pengukuran panjang karkas dan bobot karkas dilakukan untuk mencari nilai fleshing index. Pengukuran panjang karkas diukur dari ujung tulang bahu sampai ujung tulang pinggul dan bobot karkas diperoleh dengan menimbang karkas domba. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling terhadap domba-domba yang akan diotong di lokasi penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai fleshing index Domba Priangan betina lamb sebesar 0,14±0,02 dan yearling sebesar 0,20±0,03.Item ANALISIS SKALA USAHA OPTIMAL PETERNAKAN SAPI PERAH DI WILAYAH PENGEMBANGAN KUD SARWA MUKTI(2013-01-20) RENDRA RANGGA K; Dadi Suryadi; Muhammad Hasan HadianaPenelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi skala usaha optimal usahaternak sapi perah yang dijalankan peternak/anggota KUD Sarwa Mukti yang tersebar di Desa Jambudipa Kecamatan CIsarua, Kabupaten Bandung Barata. Rata-rata skala usaha kepemilikan sapi perah di lokasi penelitian adalah 3,77 ST, sementara rata-rata jumlah sapi laktasinya adalah 2,64 ST dengan produksi susu rata-rata mencapai 12,18 liter/hari. metode penelitian menggunakan metode survei terhadap peternak sapi perah anggota KUD Sarwa Mukti di Desa Jambudipa. Hasil analisis menunjukan keuntungan maximum atau skala optimal peternakan sapi perah di Desa Jambudipa dapat dicapai pada tingkat produksi 24.625 liter pertahun, ekivalen dengan pemilikan jumlah ternak sapi laktasi sekitar tujuh satuan ternak (ST)., dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar skala usaha peternakan sapi perah di wilayah penelitian masih dapat ditingkatkan.Item pengaruh penambahan berbagai aditif dalam silase rumput gajah (Pennisetum purpureum)cv Taiwan terhadap kecernaan bahan kering dan bahan organik (in vitro)(2013-01-20) AA SAEPUDIN; Mansyur; Iin SusilawatiPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan berbagai aditif dalam silase rumput Gajah (Pennisetum purpureum) CV terhadap kecernaan bahan kering dan bahan organik (in vitro). Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Oktober sampai dengan November 2012 di Saung Hanjuang, Cijeruk, Pamulihan. Pengujian sampel untuk dianalisa kimia dilakukan di Laboratorium Nutrisi Ternak Ruminansia dan Kimia Makanan Ternak, Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Sumedang. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan terdiri dari lima jenis perlakuan, yaitu P1 (Rumput Gajah dengan molases 5%), P2 (Rumput Gajah dengan tepung jagung 6,8%), P3 (Rumput Gajah dengan dedak 6,5%), P4 (Rumput Gajah dengan tepung gaplek 4,2%), P5 (Rumput Gajah dengan tepung tapioka 3,9%) dengan 4 pengulangan. Perlakuan berdasarkan standarisasi BETN molases 5%. Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan molases sebagai aditif menghasilkan kecernaan bahan kering dan bahan organik yang nyata (P<0,05) lebih tinggi dibandingkan aditif lain. Kecernaan bahan kering dan bahan organik adalah 61,21% dan 61,87%.Item KERAGAAN DAN EFISIENSI MANAJEMEN LOGISTIK TELUR AYAM RAS DI PASAR INDUK GEDEBAGE(2013-01-21) JOYCE ANSADA S; Anita Fitriani; Rochadi TawafPenelitian ini dilaksanakan di Pasar Induk Gedebage, Bandung pada bulan November - Desember 2012. Penelitian bertujuan untuk mengetahui keragaan dan efisiensi manajemen logistik telur ayam ras di Pasar Induk Gedebage. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan teknik pengumpulan data menggunakan sistem wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada 6 orang pelaku pemasaran telur ayam ras di Pasar Induk Gedebage yang memiliki peran masing-masing. Keragaan manajemen logistik yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pada setiap pelaku pemasaran secara umum sudah berjalan baik. Kegiatan yang ada pada perencanaan dapat terlaksana dan dievaluasi dengan baik, namun ada beberapa hal yang perlu dievaluasi. Dilihat dari nilai efisiensi, kesepuluh bentuk rantai manajemen logistik telah efisien karena memiliki nilai dibawah 5% yakni masing-masing 3.5%, 4.4%, 3.4%, 4.1%, 1.7%, 1.7%, 2.0%, 2.1%, 2.0%, 2.0%.Item INDEKS KUMULATIF UKURAN-UKURAN TUBUH DAN BOBOT BADAN DOMBA KOMPOSIT BETINA DEWASA (Study Kasus di Kandang Percobaan Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran)(2013-01-21) AI NURFARIDAH; Siti Nurachma; Sri Bandiati KomarPenelitian mengenai “Indeks Kumulatif Ukuran-Ukuran Tubuh Dan Bobot Badan Domba Komposit Betina Dewasa Sebagai Domba Pedaging (Study Kasus Di Kandang Percobaan Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran)” telah dilaksanakan pada 27-30 November 2012. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa nilai indeks kumulatif ukuran-ukuran tubuh dan bobot badan domba komposit yang ada di Kandang Percobaan Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif untuk 17 ekor domba betina dewasa yang berumur 1-3 tahun. Hasil penelitian diperoleh rataan bobot badan 35 ± 9,22 kg, panjang badan 69 ± 6,72 cm, lebar pinggul 20 ± 2,45 cm, lebar dada 20 ± 1,96 cm, tinggi pundak 68 ± 3,5 cm, tinggi pinggang 66 ± 2,98 cm, dalam dada 32 ± 3,18 cm, dan panjang pinggang 21 ± 2,16 cm. Untuk nilai index, rataan weight 49539,94; height slope 1,82; length index 1,02; width slope 1,01; depth index 0,47; foreleg index 35,76; balance 0,67; cumulative index 2,7dan indeks tertinggi 3,27 yang diperoleh dari domba yang berumur 1,5 tahun.Item PENGARUH PENAMBAHAN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi) DAN KUNYIT (Curcuma domestica) DALAM RANSUM TERHADAP KONSUMSI RANSUM, PERTAMBAHAN BOBOT BADAN, DAN EFISIENSI RANSUM PADA MARMOT LEPAS SAPIH(2013-01-21) ANDRO PUTRA H; Dwi Suharwanto; Sauland SinagaABSTRAK Penelitian dilaksanakan di kandang Rabbit Ranch Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran pada tanggal 28 Juli 2012 sampai 27 Agustus 2012. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi dan pengaruh penambahan belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) dan kunyit (Curcuma domestica) dalam ransum terhadap konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, dan efisiensi ransum pada marmot lepas sapih. Penelitian menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial (4x2). Perlakuan terdiri dari 4 macam ransum penelitian faktor A, yaitu B0 = ransum tanpa belimbing wuluh, B1 = ransum mengandung 0,3% belimbing wuluh, B2 = ransum mengandung 0,6% belimbing wuluh, B3 = ransum yang mengandung 0,9% belimbing wuluh, faktor B, yaitu terdiri dari 2 faktor K0 = ransum tanpa kunyit, dan K1 = ransum mengandung 0,5% kunyit. Masing-masing diulang 3 kali, sehingga diperoleh 24 unit percobaan. Peubah yang diamati adalah konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, dan efisiensi ransum. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan belimbing wuluh dan kunyit dalam ransum terjadi interaksi pada efisiensi ransum. Perlakuan B2K1 dalam dosis 0,6% belimbing wuluh dan 0,5% kunyit dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai bahan tambahan dalam ransum marmot lepas sapih .Item RESPON PETERNAK SAPI PERAH TERHADAP KETERSEDIAAN HIJAUAN PAKAN (Survei di Desa Mekar Bakti, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang) SRI HERLIANI ABSTRAK(2013-01-21) SRI HERLIANI; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenRESPON PETERNAK SAPI PERAH TERHADAP KETERSEDIAAN HIJAUAN PAKAN (Survei di Desa Mekar Bakti, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang) SRI HERLIANI ABSTRAK Penelitian mengenai Respon Peternak Sapi Perah Terhadap Ketersediaan Hijauan Pakan telah dilaksanakan di Desa Mekar Bakti, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, dari tanggal 8 Juli 2012 sampai 13 Agustus 2012. Maksud dan Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui: (a) Respon tertutup (Kognitif dan Afektif) Peternak Sapi Perah terhadap Ketersediaan Hijauan Pakan, (b) Respon terbuka (Psikomotorik) Peternak Sapi Perah terhadap Ketersediaan Hijauan Pakan, (c) Hubungan antara respon tertutup dan respon terbuka peternak sapi perah terhadap ketersediaan hijauan pakan di Desa Mekar Bakti. Metode penelitian yang digunakan survei. Jumlah populasi peternak sapi perah di Desa Mekar Bakti sebanyak 120 orang dan sampel yang diambil adalah 30 orang. Data Primer diperoleh melalui wawancara berdasarkan pedoman wawancara. Data Sekunder diperoleh dari kantor Desa Mekar Bakti Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa respon tertutup (kognitif dan afektif) termasuk kategori sedang, respon terbuka (psikomotorik) termasuk kategori sedang, dan analisis korelasi rank Spearman menghasilkan koefisien korelasi rs = 0, 39. Kata Kunci : Respon Tertutup (Kognitif, dan Afektif) Respon Terbuka (Psikomotorik), Ketersediaan Hijauan iv RESPONSE OF DAIRY FARMERS TO AVAILABILITY OF FORAGE (Survey in MekarBakti Village, Pamulihan District, Sumedang Regency) SRI HERLIANI ABSTRACT Research on Response of Dairy Farmers to Availability of Forage (Survey in Mekar Bakti village, District Pamulihan, Sumedang Regency), has been conducted from the 8th Juli 2012 until 13th of August 2012. The purpose and objective of the study was to demermine: (a) Covert response (Cognitive and Affective) dairy farmers to availability of forage, (b) Overt response (Psycomotoric) dairy farmaers to availability of forage, and (c) Correlation between covert response and overt response of dairy farmers to availability of rhouges in Mekar Bakti, District Pamulihan, Sumedang Regency). This research used survey method. The number of Population dairy farmers in the Mekar Bakti village are 120 people and the sample is taken 30 people. Primary data were collected throught interviews based on interview guidelines. Secondary data obtained from the office of district pamulihan, Mekar Bakti village. The results showed that covert response (cognitive and affective) was medium category, overt response (psycomotoric) was medium category, and the results of correlation on analysis rank spearman produces a correlation coefficient rs = 0,39. Key Words : Covert Response (Cognitive and Affective) Overt Response (Psycomotoric), Availability to ForageItem IDENTIFIKASI BENTUK TELINGA RUMPUNG DAN NGADAUN HIRIS DOMBA GARUT TIPE TANGKAS PEMENANG KONTES PADA KELAS A, B, DAN C(2013-01-21) RUDIANTO; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenPenelitian mengenai Identifikasi Bentuk Telinga Rumpung dan Ngadaun Hiris Domba Garut Tipe Tangkas Pemenang Kontes pada Kelas A, B, C, telah dilaksanakan di Kantor Sekretariat DPD HPDKI Jawa Barat. Penelitian ini dilakukan selama tiga hari pada Tanggal 24 – 26 Juni 2012. Maksud dan Tujuan Penelitian ini adalah mengetahui Identifikasi Bentuk Kuping Rumpung atau Ngadaun Hiris Pemenang Kontes Domba Garut Tipe Tangkas pada Kelas A, B, dan C. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode deskriptif, untuk memberikan gambaran tentang realitas pada obyek yang diteliti secara obyektif. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling dengan pertimbangan sampel yang diambil adalah domba tangkas yang memiliki bentuk kuping rumpung dan kuping ngadaun hiris. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sebagian besar domba yang menjuarai kontes adalah domba yang memiliki bentuk kuping rumpung. Pemenang Liga Seni Ketangkasan Domba Garut seluruhnya dimenangkan oleh domba dengan bentuk kuping rumpung (100 %).