Fakultas Ilmu Budaya
Permanent URI for this community
Browse
Browsing Fakultas Ilmu Budaya by Title
Now showing 1 - 20 of 3805
Results Per Page
Sort Options
Item العقد الفريد والدرّ النّضيد فى رواية قالون بالتّجويد NASKAH AL-IQDU AL-FARĪD WA AD-DURRU AN-NAḌĪD FĪ RIWĀYATI QĀLŪN BI AT-TAJWĪD KAJIAN FILOLOGI DAN KARAKTERISTIK QIRAAT RIWAYAT QALUN(2018-10-08) ACEP ILAN NAWAWI; Titin Nurhayati Mamun; Ade KosasihNaskah ini berjudul Al-`Iqdu Al-Farīd wa Ad-Durru An-Naḍīd fī Riwāyati Qālūn bi At-Tajwīd, Kajian Filologi dan Karakteristik Qiraat Riwayat Qalun. Naskah IFQ berisi teks tentang kaidah Qiraat Riwayat Qalun, menggunakan aksara Arab sebagai sarana perwujudan teks dan berbahasa Arab. Naskah IFQ penting dikaji dengan menggunakan kajian filologis guna menghasilkan edisi teks yang bersih dari penyimpangan/ kesalahan tulis, menghasilkan terjemahan yang resentatif dan mudah dipahami oleh masyarakat, serta menghasilkan isi teks dengan mengungkap fungsi naskah sekaligus perbedaan dasar antara Riwayat Qalun dengan Riwayat Hafs dalam 30 juz. Teks naskah IFQ disajikan dalam bentuk prosa yang bersisi tentang kaidah Qiraat Qalun yang ditulis dalam bentuk prosa. Cakupan isinya meliputi masalah perbedaan bacaan Riwayat Qalun dari Imam Nafi, silsilah sanad periwayatannya, serta rincian perbedaan bacaan lengkap dengan contohnya, yang ditulis pada abad ke sebelas Hijriah. )1166, H bertepatan dengan 1752 M). Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif analisis yang meliputi kritik naskah dengan tahapan inventarisasi naskah, deskripsi naskah, transliterasi teks, suntingan teks, terjemahan teks, serta analisis isi. Metode kajian teks didasarkan pada legger “landasan” dengan menggunakan edisi kritis pada proses rekontruksi teks. Hasil penelitian menunjukkan bahwa naskah IFQ berisi teks kaidah yang disajikan dalam bentuk prosa. Penyimpangan/ kesalahan yang terdapat pada naskah IFQ ini adalah: Substitusi 15%, Omisi 50%, Adisi 30%, dan transposisi 5%. Fungsi naskah IFQ merupakan bentuk Rumusan Kaidah Qiraah Qalun agar mempermudah bagi siapapun yang ingin membaca Alquran tanpa dipaksakan dalam satu riwayat cara baca quran. Karakteristik yang paling mendasar dalam bacaan Riwayat Qalun pada surat Al-Fatiah misalnya dibaca pendek mim pada kata maliki yaumiddin, dan menggunakan wau silah dalam mim jamak pada kata ‘alihimū gairil dan bi’alaihimū wala ad-dhāllin.Item Item A COMPARATIVE ANALYSIS OF INTERPERSONAL MEANING ON GARUDA INDONESIAS AND LION AIRS SAFETY DEMONSTRATION ANNOUNCEMENTS: A SYSTEMIC FUNCTIONAL LINGUISTIC APPROACH(2018-08-20) MUHAMMAD PUTRA WIBOWO; Sutiono Mahdi; Rosaria Mita AmaliaThis study is conducted to compare the interpersonal meaning of Garuda Indonesia’s and Lion Air’s safety demonstration announcements, through the perspective of Systemic Functional Linguistics (SFL) approach. The interpersonal meaning is found through a set of analyses on the mood system and the modality of the two airlines’ safety demonstration announcements. Using comparative analysis method, this study aims to identify and compare the mood types and the modality types and values of 32 and 41 clauses in, respectively, Garuda Indonesia’s and Lion Air’s safety demonstration announcement texts. The comparison is in the terms of the frequencies of the mood and modality types and values which appear in both texts. The data are collected from the latest version of Garuda Indonesia Flight Attendant Announcement Book 7th edition issued on February 24th 2017, and Lion Air Flight Attendant Manual Announcement Book issued on August 2nd 2016. The data is limited to the safety demonstration announcement for Boeing 737-800, considering it is the aircraft type which both of the airlines currently has in common. The results of the study show that, first, declarative type of mood is predominant in both airlines’ safety demonstration announcement which indicates the tendency of the airlines to provide more information to the passengers, rather than instruction or question. Secondly, the predominance of modulation type of modality in Garuda Indonesia’s safety demonstration announcement, and modalization in Lion Air’s, indicates that Garuda Indonesia tends to focus on clear instructions given to the passengers, rather than the clarity of its information as in Lion Air’s. Thirdly, the median degree of modality values is predominant in both airlines’ safety demonstration announcements, which indicates fair level of certainty in propositions and of pressure in proposals.Item A Semantic Analysis on Personification in Cocomelon Nursery Rhymes(2022-04-04) RAFIDAH NUR FAUZIAH; Ypsi Soeria Soemantri; Ekaning KrisnawatiThis study is entitled A Semantic Analysis on Personification in Cocomelon Nursery Rhymes. It conducted to identify and describe the kinds, purposes, and semantic meaning of personification in nursery rhymes. This study uses qualitative methods, this study focuses on the lyrics of nursery rhymes that contain personification from Cocomelon Nursery Youtube Channel. Related to the theory, this study applies the theory about kinds and purposes of personification which was refined by Dodson (2008) and the kinds of meaning in semantics by Leech (1983). The writer observed the lyrics of nursery rhymes which contained personification. The result of this study revealed there are two kinds of personifications found in 18 nursery rhymes. It concludes that the most personification used in nursery rhymes is general personification with the purpose to understand things, so the nursery rhymes lyrics use personification to describe things like humans to make it easier to be understood by children and all kinds of personification found in nursery rhymes have connotative meaning that has other additional meanings from its conceptual meaning.Item ABNORMALITAS TOKOH UTAMA DALAM CERPEN IMOMUSHI KARYA EDOGAWA RANPO(2017-01-30) ADILA SHAHIDAH; Amaliatun Saleha; Tidak ada Data DosenABSTRAK Penelitian dalam skripsi ini bertujuan untuk menganalisa bentuk serta penyebab perilaku abnormal yang digambarkan melalui tokoh utama Tokiko dalam cerpen Imomushi karya Edogawa Rampo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah pendekatan psikologi abnormal, yaitu dengan mendeskripsikan tingkah laku abnormal yang digambarkan melalui tokoh utama sesuai dengan teori dalam ilmu psikologi abnormal. Hasil analisis yang penulis dapatkan dari penelitian ini bahwa sesuai dengan teori dalam ilmu psikologi abnormal, bentuk abnormalitas yang digambarkan melalui tokoh utama dalam cerpen Imomushi dapat dikategorikan sebagai tindakan agresi, regresi, pendesakan dan kompleks-kompleks terdesak, serta sadisme. Dapat ditemukan pula bahwa penyebab yang melatarbelakangi tindakan abnormal tersebut ialah hubungan keluarga yang berantakan (broken home), cacat biologis, masa transisi, meningkatnya aspirasi dan pengejaran kemewahan materi, konflik dengan standar sosial dan norma etis.Item Abreviasi pada Navigasi Udara dalam Komunikasi Penerbangan: Kajian Morfologi(2014-11-07) MUTIARA RATNA WIDANINGSIH; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenABSTRAK Skripsi ini berjudul “Abreviasi pada Navigasi Udara dalam Komunikasi Penerbangan: Kajian Morfologi”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan, kemudian dianalisis. Teknik yang digunakan penulis dalam pengumpulan data adalah teknik catat, yaitu mencatat data dari sumber primer yang berasal dari dokumen ICAO Abbreviations and Code. Data dianalisis dengan menggunakan konsep yang dikemukakan oleh Harimurti Kridalaksana (2007). Penelitian ini bertujuan (i) menguraikan jenis-jenis abreviasi yang terdapat pada navigasi udara dalam komunikasi penerbangan dan (ii) memaparkan proses pembentukan abreviasi yang terdapat pada navigasi udara dalam komunikasi penerbangan. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah (i) singkatan merupakan jenis abreviasi yang cenderung muncul pada navigasi udara dalam komunikasi penerbangan, dilanjutkan dengan kemunculan bentuk akronim, penggalan, dan lambang huruf, sedangkan jenis abreviasi yang tidak muncul adalah kontraksi, (ii) dari 150 data pada navigasi udara dalam komunikassi penerbangan yang menggunakan bentuk kependekan, ada 101 data yang termasuk singkatan, 31 data yang termasuk akronim dengan rincian 19 data yang polanya beraturan dan 12 data dengan pola tidak beraturan, 14 data yang termasuk penggalan dengan rincian 9 data yang polanya beraturan dan 5 data yang polanya tidak beraturan, dan 4 data yang termasuk dalam bentuk lambang huruf yang menandai ukuran. Hal ini menunjukan bahwa data pada navigasi udara dalam komunikasi penerbangan yang berbentuk singkatan dan diucapkan huruf per huruf lebih diminati penggunaannya daripada data yang diucapkan sebagai kata. Selain itu, proses pembentukan kependekan dapat terjadi melalui penyingkatan dalam kependekan.Item Absurditas dalam drama komedi Die PHysiker karya Friedrich Drrentmatt(2020-02-13) ROBBY RODLIAL IMAN; Kamelia Gantrisia; Tidak ada Data DosenABSTRAK Penelitian ini berjudul “Absurditas dalam Drama Komedi Die Physiker Karya Friedrich Dürrenmatt.” Objek penelitian ini adalah naskah drama komedi Die Physiker karya Friedrich Dürrenmatt. Latarnya adalah sebuah rumah sakit jiwa. Tokoh-tokoh utamanya adalah tiga orang ahli fisika bernama Möbius, Beutler, dan Ernesti. Dalam penelitian ini penulis menelaah bagaimana absurditas digambarkan secara literalis dalam drama tersebut. Metode sastra yang digunakan adalah werkimmanente Interpretationsmethode. Metode ini secara umum dipahami sebagai bentuk penafsiran secara intensif terhadap sebuah karya tanpa memperhatikan aspek-aspek di luar sastra seperti aspek sosial, politik, dan sejarah. Dalam drama komedi Die Physiker karya Friedrich Dürrenmatt, absurditas digambarkan melalui kemunculan hal yang tidak masuk akal (Unvernünftige) dan gangguan identitas (Identitätsstörung) melalui penokohan, latar, dan monolog.Item Absurditas Tokoh-Tokoh Dalam Cerpen Dvoe V Dekaber(2013-08-14) SITI NURMALA; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenABSTRAK Skripsi ini berjudul “Absurditas Tokoh-Tokoh Dalam Cerpen Dvoe v dekaber “Dua Orang Di Bulan Desember” karya Yuri Kazakov. Pada skripsi ini membahas keadaan sosial masyarakat Rusia sekitar tahun1962 yang tercermin dalam cerpen. Dalam penelitian ini menggunakan metode analisis-deskriptif dengan teori Strukturalisme Konstruktivisme Pierre Bourdieu. Sumber data diperoleh dari cerpen berbahasa Rusia yang berjudul Dvoe v dekaber "Dua Orang Di Bulan Desember" karya Yuri Pavlovich Kazakov yang diunduh melalui situs www.lib.ru. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dalam cerpen dvoe v dekaber "Dua Orang Di Bulan Desember" karya Yuri Pavlovich Kazakov bagaimana kehidupan sosial, dan tidak selalu wanita diperlakukan sebagai layaknya manusia.Item Abtoenungspartikel doch dalam Novel Emil und die Detektive karya Erich Kaestner(2016-06-10) MUH SAJJANA UTAMA E; Dewi Ratnasari; Tidak ada Data DosenPartikel merupakan kumpulan kata yang tidak dapat diderivasikan atau diinfleksikan serta hanya mengandung makna gramatikal dan sering muncul dalam percakapan sehari-hari. Dalam bahasa Jerman partikel yang sering digunakan untuk memodifikasi ujaran dikenal dengan Abtönungspartikel. Abtönungspartikel terdiri dari banyak kata, salah satunya adalah doch. Abtönungspartikel doch memiliki berbagai macam fungsi dan fungsi tersebut berhubungan dengan jenis kalimat tempat Abtönungspartikel doch tersebut berada. Penelitian ini membahas tentang fungsi Abtönungspartikel doch yang dianalisis dengan kajian pragmatik dalam novel “Emil und die Detektive“ karya Erich Kästner. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Teori utama yang diaplikasikan dalam penelitian ini menggunakan teori Helbig/Buscha (2001) untuk mengetahui fungsi Abtönungspartikel doch dengan lebih mendalam. Penulis juga menggunakan teori tambahan dari Ulrich Engel (1988) untuk mengetahui ciri-ciri kalimat yang terdapat pada bahasa Jerman sehingga dapat diketahui pada jenis kalimat apa Abtönungspartikel doch tersebut muncul.Item ACHMAD NOEMANMAESTRO ARSITEKTUR MASJID DI INDONESIA(1926-2016)(2023-09-04) MUHAMMAD RIZKI UTAMA; Raden Muhammad Mulyadi; Mumuh Muhsin ZFokus kajian ini adalah biografi Maestro Arsitek Achmad Noe’man selama periode 1926 hingga wafatnya pada tahun 2016. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang keluarga dan pendidikan Achmad Noe’man sehingga ia bisa menjadi seorang arsitek; peranan Achmad Noe’man dalam melakukan transformasi Arsitektur Masjid di Indonesia dengan karya masterpiece-nya Masjid Salman ITB; serta dinamika pemikiran Achmad Noe’man terkait Islam dan Arsitektur yang ia terapkan dalam karya-karyanya sehingga dianugerahi gelar Maestro Arsitek. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah Metode Penelitian Sejarah, yang meliputi empat tahapan: yaitu Heuristik, Kritik, Interpretasi, dan Historiografi. Teori yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian adalah teori multiple intelligences Howard Gardner, teori strukturasi Anthony Giddens, serta konsep-konsep hubungan arsitektur dengan perilaku, lingkungan, dan ajaran Islam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Achmad Noe’man dibesarkan dan dididik dalam lingkungan keluarga besar pejuang dan saudagar berlatar belakang Muhammadiyah yang menanamkan nilai-nilai Islam bercorak modern dan juga kreativitas pada masa kecil hingga remajanya. Pengaruh agama yang kuat ia bawa bahkan hingga saat berkuliah pada Jurusan Sipil pada tahun 1948 di Universiteti Van Indonesie (UVI) Bandung (sekarang ITB), saat pindah ke Jurusan Arsitektur pada tahun 1952, hingga lulus menjadi arsitek pada tahun 1958. Setelah lulus, ia mendirikan biro konsultan arsitektur PT Birano, merancang masterpiece Masjid Salman ITB yang dirancang tanpa kubah dan tiang di tengahnya, dan merancang puluhan karya arsitektur masjid di Indonesia hingga mancanegara. Achmad Noe’man wafat pada tahun 2016 setelah lebih dari 60 tahun berprofesi sebagai arsitek dengan julukan “Arsitek Seribu Masjid” dan “Maestro Arsitektur Masjid di Indonesia”.Item Adaptasi Budaya pada Siswa Pertukaran dalam Roman Remaja Die Welt und Ich Karya Ilona Einwohlt(2022-06-15) WAHYU RAMADHAN; Kamelia Gantrisia; Tidak ada Data DosenSkripsi dengan judul “Adaptasi Budaya pada Siswa Pertukaran dalam Roman Remaja Die Welt und Ich Karya Ilona Einwohlt” ini membahas tentang tema adaptasi budaya yang direpresentasikan melalui roman remaja tersebut. Metode sastra yang digunakan adalah Figurenanalyse (analisis tokoh) dan metode Themenanalyse (analisis tema), hal-hal terkait adaptasi budaya yang dialami oleh tokoh utama akan dianalisis penulis melalui komponen-komponen penyusun sastra yang saling berkaitan satu sama lain. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis menemukan bahwa ketika tokoh utama mengikuti program pertukaran pelajar, terdapat tokoh-tokoh lain yang membantu tokoh utama dalam beradaptasi dan fase adaptasi budaya yang dialami oleh tokoh utama adalah fase bulan madu dan fase penyesuaian.Item ADAPTASI DRAMA FAUST I KARYA JOHANN WOLFGANG VON GOETHE DALAM FILM FAUST KARYA ALEXANDER SOKUROV DALAM KAITANNYA DENGAN PENGGAMBARAN TOKOH-TOKOH UTAMANYA(2014-02-17) ANGGIA EDI PUTRI; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenABSTRAK Skripsi ini berisi tentang perbandingan tokoh-tokoh utama dalam drama Faust I karya Johann Wolfgang von Goethe dalam sebuah film karya seorang sutradara asal Rusia yang bernama Alexander Sokurov berjudul Faust. Untuk melakukan analisis ini, penulis menggunakan interpretasi penokohan dan metode perbandingan sastra sebagai metode karena penulis membandingan tokoh-tokoh utama dalam dua karya sastra, yaitu drama dan film dari judul yang sama. Penulis juga menggunakan teori film adaptasi dalam menganalisis permasalahan yang penulis jabarkan dalam skripsi ini. Teori ini dipakai untuk menjelaskan sedikit tentang mengapa maraknya sutradara mengadaptasi sebuah karya tulis menjadi sebuah karya lisan dalam bentuk film. Selain itu, penulis juga menggunakan teori karakterisasi langsung dan tidak langsung untuk menganalisis karakter tokoh-tokoh utama tersebut. Dari hasil analisis penulis tentang perbandingan tokoh-tokoh utama yang digambarkan dalam drama dan film, penulis dapat menyimpulkan bahwa banyak persamaan karakter pada tokoh Faust, Mauritius, dan Margarete dalam film Faust dengan tokoh Faust, Mephistopheles, dan Gretchen pada drama Faust I. Karena pada teori film adaptasi dikatakan bahwa sebuah karya adaptasi tidak boleh melakukan perubahan yang signifikan. Dikatakan pula dalam teori ini, bahwa jika diperlukan adanya perubahan, maka perubahan tersebut harus tetap dalam konteks asli dari karya yang diadaptasi.Item Adaptasi Sage "Die Hinzenmnnchen" Karya Joseph Mller dalam Kunstmrchen "Die Aachener Hinzenmnnchen" Karya Susanne Viegener(2023-04-12) MUHAMMAD DAFFA PERMANA; Nirredatiningtyas Rinaju Purnomowulan; Tidak ada Data DosenAdaptasi dalam karya sastra merupakan suatu cara untuk menuliskan kembali suatu karya yang sama, yang lebih dulu muncul ke dalam karya baru dengan sudut pandang yang berbeda. Akibatnya akan ada bagian-bagian atau unsur-unsur dari karya sastra sebelumnya yang mengalami reformulasi, penyesuaian atau bahkan penghilangan. Dalam skripsi berjudul “Adaptasi Sage ‘Die Hinchenmännchen’ Karya Joseph Müller dalam Kunstmärchen ’Die Aachener Hinzenmännchen‘“ ini dikaji sejauh mana karya terdahulunya teradaptasikan dalam karya barunya. Menggunakan metode kualitatif deskriptif dan pendekatan sastra bandingan pengkajian difokuskan pada kemunculan unsur-unsur naskah (Stoff) dasar (hipogram) dalam naskah baru (metateks) berikut sarana estetika Kunstmärchen penunjang adaptasinya, dan bentuk transformasi yang terjadi. Hasil yang diperoleh mencakupi tiga hal. Pertama, munculnya Stoff hipogram berupa tindakan, tempat, dan tokoh dalam Kunstmärchen; kedua, terdapatnya tokoh, alur, dan latar tempat dan waktu sebagai sarana estetika pendukung kemunculan Stoff; ketiga, adanya bentuk-bentuk transformasi berupa ekspansi pada tokoh dan latar tempat dan waktu, juga transformasi berupa konversi pada tindakan dan perubahan penampilan tokoh.Item ADAPTASI TOKOH LENZ DALAM ERZHLUNG(2020-12-03) NABILA FADHIL; Kamelia Gantrisia; Tidak ada Data DosenDalam skripsi berjudul “Adaptasi Tokoh Lenz dalam Erzählung “Lenz” Karya Georg Bűchner ke dalam Bildungsroman “Lenz” Karya Peter Schneider” ini, penulis menelaah bagaimana tokoh Lenz dalam teks hipogram diadaptasi secara literaris ke dalam teks transformasi. Objek penelitian skripsi ini adalah Erzählung “Lenz” Karya Georg Bűchner sebagai teks hipogram dan Bildungsroman “Lenz” Karya Peter Schneider sebagai teks transformasi. Untuk mencapai tujuan dari penelitian skripsi ini, dilakukan analisa penggambaran tokoh Lenz dalam kedua karya pilihan, adaptasi yang tergambarkan dalam teks transformasi dikaitkan dengan penggambaran tokoh Lenz dan pembeda yang muncul dalam kedua karya pilihan dikaitkan dengan penggambaran tokoh Lenz. Metode yang digunakan adalah analisis tokoh dan intertekstualitas. Analisis tokoh merupakan sebuah studi yang menganalisis seorang tokoh dalam sebuah teks prosa dengan memerhatikan karakterisasi, konstelasi dan konsepsi tokoh, sedangkan intertekstualitas mengkaji sejumlah teks yang diduga mempunyai bentuk-bentuk hubungan tertentu. Melalui analisis yang dibantu oleh metode dan teori-teori pendukung, disimpulkan bahwa adaptasi tokoh Lenz dibuktikan dengan 3 jenis adaptasi yang dapat ditemukan dalam teks transformasi, yaitu Intertextualität, Paratextualität dan Interfiguralität. Meskipun begitu, terdapat pembeda dari kedua tokoh yang menandai kekhasannya masing-masing, yakni kondisi kesehatan mental, idealisme dan nasib akhir tokoh.Item ADAPTASI TOKOH UTAMA TERHADAP PERBEDAAN REALITAS SOSIAL(2015-04-20) SAWITRI EKA LESTARI; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenKarya tulis ini berjudul “Adaptasi Tokoh Utama Terhadap Perbedaan Realitas Sosial dalam roman Trois Femmes Puissantes yang bersumber dari novel yang ditulis oleh pengarang pada tahun 2009. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan bagaimana tokoh utama melakukan adaptasi dalam usahanya untuk mencapai suatu tujuan dalam karya Marie Ndiaye. Untuk mencapai tujuan tersebut digunakan analisis alur, analisis tokoh, analisis latar dan analisis sudut pandang. Dari seluruh rangkaian analisis ini, kita dapat menemukan rangkaian fenomena yang merujuk pada proses adaptasi dalam kehidupan wanita imigran.Item Adjektiva Akarui Sebagai Polisemi Dalam Bahasa Jepang: Kajian Linguistik Kognitif(2018-11-19) ASTI FAUZIAH; Isye Herawati; Jonjon JohanaABSTRAK Skripsi ini menjelaskan tentang makna adjektiva akarui sebagai polisemi dalam bahasa Jepang dan juga menjelaskan tentang hubungan antarmakna dasar dan makna perluasan dalam polisemi adjektiva akarui yang dikaji melalui kajian linguistik kognitif, dengan menggunakan majas metafora dan metonimi. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan sumber data dari novel Kono Ko O Nokoshite karya Makoto Nagai dan novel Kicchin karya Banana Yoshimoto, serta dari corpus online yaitu, http://www.kotonoha.gr.jp/shonagon, dan https://ejje.weblio.jp. Adjektiva akarui sebagai polisemi memiliki makna : terang:cerah, warna yang terang/muda, jernih, ceria/menyenangkan/bahagia, jujur/adil/bersih (peraturan), dan adanya harapan untuk masa depan. Kemudian makna dasar dari adjektiva akarui adalah terang:cerah. Dan makna yang meluas secara metafora adalah ceria/menyenangkan/bahagia, jujur/adil/bersih (peraturan), dan adanya harapan untuk masa depan. Sedangkan makna yang meluas secara metonimi adalah warna yang terang/muda dan jernih. Kata kunci : adjektiva akarui , linguistik kognitif, metafora, metonimi, polisemi. ABSTRACT This study describes the meaning of akarui adjectives as polysemy in Japanese And also describes the retationship between the basic meaning and the extension meaning in the polysemy of akarui adjectives which studied through the study of cognitive linguistic, using metaphor and metonymy. The methode used is descriptive methode with data sources took from Novel Kono Ko O Nokoshite by Makoto Nagai and novel Kicchin by Banana Yoshimoto, and corpus online, http://www.kotonoha.gr.jp/shonagon, dan https://ejje.weblio.jp. Akarui adjektives as the polysemy has meaning : bright, bright colour, clear, cheerful/enjoyful/fun, fair/impartial (rule), and theres prospects for the future. Then the basic meaning of akarui adjektive is bright. And the extension meaning metaphor is cheerful/, fair/impartial (rule), and theres prospects for the future. While the extension meaning metonymy is bright colour and clear. Keywords : adjective akarui. cognitive linguitic, metaphor, metonymy, polysemy.Item ADJEKTIVA BAHASA JERMAN PADA FRASA NOMINAL PADA ARTIKEL BERTEMA TIERE DALAM LAMAN WWW.NATIONALGEOGRAPHIC.DE(2018-11-04) FILDZA FARIZKY; Dian Indira; Tidak ada Data DosenSkripsi ini berjudul “Adjektiva Bahasa Jerman dalam Frasa Nominal dalam Artikel Bertema Tiere dalam Laman www.nationalgeographic.de”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami bentuk adjektiva dalam bahasa Jerman, seperti Grundform `bentuk dasar’ dan abgeleitete Form `bentuk turunan’ dalam frasa nominal, dan fungsi sintaktisnya dalam frasa; apakah itu merupakan atributif, predikatif atau adverbial. Metode yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode kualitatif. Teori yang digunakan dalam skripsi ini adalah dari Helbig-Buscha (1991), Wöllstein (2016), dengan teori tambahan dari Ratnasari (2010) dan Lingolia dan Wortwuchs (laman linguistik). Hasilnya dapat disimpulkan bahwa: dari 4 artikel, 15 data diambil dari www.nationalgeographic.de, 9 data dalam bentuk dasar dan sisanya 6 berasal dari turunan kata benda. Dalam 15 data, adjektiva memiliki fungsi atributif (15 data) atau adverbial (1 data) dalam frasa, sementara fungsi predikatif hanya ditemukan dalam kalimat dan bukan pada frasa nominal. This thesis is titled “German Adjectives in Noun Phrases in Animal-themed Articles from website www.nationalgeographic.de”. The purpose of this study is to understand the form of German adjectives, such as the Grundform ‘basic form’ and abgeleitete Form ‘derived form’ in noun phrases, and its syntactic function in the phrase; whether it is as an attributive, predicative or adverbiale. The analysis method used in this thesis is qualitative method. The theory used in this thesis are from Helbig-Buscha (1991), Wöllstein (2016), Ratnasari (2010) with supplementary theories from Lingolia and Wortwuchs (linguistic websites). The result can be concluded that: from 4 articles, 15 data are taken from www.nationalgeographic.de, 9 of it are in basic form and the remainder 6 are derived form from nouns. In 15 data, the adjectives either have attributive (15 data) or adverbiale (1 data) function in the phrase, while predicative function are only found in sentences and not in noun phrases.Item Adjektiva Cerapan dalam Bahasa Indonesia: Kajian Struktur dan Makna(2013-03-02) ANGGA KURNIAWAN; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenSkripsi ini berjudul “Adjektiva Cerapan dalam Bahasa Indonesia: Kajian Struktur dan Makna”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Dengan metode ini, digambarkan secara sistematis dan akurat mengenai data, sifat-sifat, serta hubungan fenomena-fenomena yang diteliti. Data penelitian ini bersumber dari data tulis yang terdapat pada media cetak dan elektronik. Kajian teori yang digunakan dalam penelitian ini meliputi adjektiva cerapan, fungsi sintaksis, kategori sintaksis, frasa, jenis makna, dan gejala sinestesia. Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah adjektiva cerapan berdasarkan fungsi sintaksisnya, adjektiva cerapan dalam konstruksi frasa, serta makna dan perbedaan tanggapan indra pada adjektiva cerapan dalam gejala sinestesia bahasa Indonesia. Dari hasil analisis, ditunjukkan bahwa adjektiva cerapan berdasarkan fungsi sintaksisnya yaitu dapat menduduki sebagai subjek, sebagai predikat, sebagai objek, sebagai pelengkap, dan sebagai keterangan. Adjektiva cerapan dalam konstruksi frasa dapat berupa pewatas dan inti. Makna dan perbedaan tanggapan indra pada adjektiva cerapan dalam gejala sinestesia bahasa Indonesia terdapat pada kata suram, terang, jelas, busuk, harum, semerbak, tengik, basah, halus, kasar, keras, lembut, licin, tajam, kering, lunak,empuk, asam, enak, manis, pahit, sedap, dan pedas.Item ADJEKTIVA DALAM ARTIKEL BERBAHASA JERMAN PADA SITUS WEB TAMAN HIBURAN TEMATIK KURPFALZ PARK WACHENHEIM(2023-02-01) PANJI YUDHA UTTAMA; Dewi Ratnasari; Tidak ada Data DosenPenelitian yang berjudul “Adjektiva Dalam Artikel Berbahasa Jerman Pada Situs Web Taman Hiburan Tematik Kurpfalz Park Wachenheim” mengkaji bentuk adjektiva dan fungsi sintaktis adjektiva. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk adjektiva apa saja yang terdapat dalam artikel berbahasa Jerman pada situs web taman hiburan tematik Kurpfalz Park Wachenheim. Selain itu, penelitian ini juga betujuan untuk mengetahui fungsi sintaktis apa saja yang terdapat dalam korpus. Peneliti menggunakan teori Weinrich (1993:991) dan Engel (1988:576) untuk menentukan adjektiva dalam bentuk dasar dan adjektiva dalam bentuk turunan. Sedangkan untuk menentukan fungsi sintaktis adjektiva menggunakan teori Helbig dan Buscha (1991:299) dan Wöllstein (2014:344). Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Dari hasil penelitian ditemukan 20 adjektiva dalam bentuk dasar dan 16 adjektiva dalam bentuk turunan. Dalam adjektiva bentuk turunan ditemukan 6 adjektiva berpangkal verba, 10 adjektiva berpangkal nomina dan 1 adjektiva berpangkal adverbial. Sedangkan fungsi sintaktis adjketiva yang ditemukan adalah 23 adjektiva dengan fungsi atributif, 9 adjektiva dengan fungsi predikatif dan 4 adjektiva dengan fungsi adverbial.Item Adjektiva Denomina melalui Proses Derivasi pada Lima Artikel Seni dan Budaya dalam Majalah DE edisi Maret 2013(2015-02-23) FAUZI; Cicu Finalia; Tidak ada Data DosenSkripsi ini menggunakan lima artikel sebagai data penelitian dan memiliki judul “Adjektiva Denomina melalui Proses Derivasi pada Lima Artikel Seni dan Budaya dalam Majalah DE Edisi Maret 2013”. Penelitian ini menggunakan metode analisis kualitatif dan mengaplikasikan teori Ulrich Engel (1988) sebagai teori utama untuk membedah lebih dalam mengenai adjektiva denomina. Pada penelitian ini akan dikaji mengenai apa saja adjektiva denomina yang terdapat pada korpus dan nomina apa yang membentuk adjektiva denomina ini, kemudian adjektiva denomina tersebut diklasifikasikan berdasarkan imbuhan akhir (sufiks). Selanjutnya akan dikaji pula mengenai makna yang dinyatakan oleh tiap sufiks pembentuk adjektiva denomina. Pada akhirnya, didapatkan hasil dari analisa ini yaitu hanya jenis nomina tertentu yang dapat menempel pada masing-masing jenis sufiks pembentukan adjektiva denomina dan didapatkan pula apa saja makna yang dinyatakan oleh tiap sufiks yang menempel pada nomina.