Analisis Kimia (D-III)

Permanent URI for this collection

Browse

Recent Submissions

Now showing 1 - 20 of 101
  • Item
    SINTESIS RADIOFARMAKA 2-DEOXY-2-[18F] FLUOROGLUCOSE (18F-FDG) UNTUK TUJUAN DIAGNOSTIK MENGGUNAKAN PET/CT SCAN
    (2018-02-01) PINGKAN KUSUMADEWI; Anni Anggraeni; Tidak ada Data Dosen
    Radiofarmaka 2-Deoxy-2-[18F] Fluoroglucose (18F-FDG) adalah sediaan radiofarmaka steril yang digunakan untuk diagnostik pasien kanker dengan menggunakan PET/CT Scan. 18F-FDG ini diproduksi menggunakan modul sintesis dimana salah satunya adalah Explora FDG4. Sintesis radiofarmaka 18 F- FDG merupakan rangkaian kegiatan untuk memproduksi radiofarmaka 18 F- FDG yang dilakukan secara otomatis berdasarkan prinsip-prinsip kefarmasian dan keamanan radiasi. Tujuan dari sintesis ini adalah untuk mendapatkan produk 18F-FDG yang memenuhi persyaratan obat yang aman dan berkhasiat. Adapun prinsip yang digunakan yaitu berdasarkan reaksi subtitusi nukleofilik 2 atau SN2 yaitu proses bimolekuler. Molekul prekursor untuk sintesis radiokimia 18F-FDG adalah mannosa triflat yang merupakan molekul gula mengandung gugus pergi yang baik (triflat). Reaksi nukleofilik terjadi pada karbon nomor 2 dalam molekul tersebut, sementara empat lainnya merupakan reaksi potensial yang diblokir oleh tetra-asetil. Berdasarkan hasil analisis terhadap produksi 18F-FDG dapat disimpulkan bahwa reagen yang seharusnya digunakan untuk empat kali running dapat digunakan untuk lima kali running karena produk yang dihasilkan tidak berbeda secara signifikan terkait dengan mutu dan keamanan produk. Rata- rata yield yang diperoleh adalah 74,15 %.
  • Item
    OPTIMASI PERBANDINGAN KOMPOSISI FASE GERAK UNTUK PENETAPAN KADAR ZAT AKTIF DAN PENGAWET DALAM SEDIAAN OBAT ANTI-MUAL MENGGUNAKAN UPLC (ULTRA PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY)
    (2018-02-03) PRISKILA KELLY ANGELIKA; Desi Harneti Putri Huspa; Tidak ada Data Dosen
    Metode analisis kimia dalam industri farmasi berperan penting dalam menentukan kualitas bahan baku hingga produk hasil formulasi. Salah satu kegiatan Departemen Research and Development PT. Meprofarm Pharmaceutical ialah tahapan optimasi metode terhadap masing-masing variabel analisis, guna memperoleh hasil analisis yang optimal sebelum metode analisis tersebut dinyatakan valid dan dapat digunakan rutin. Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) merupakan insturmen yang dapat menganalisis hampir 90% senyawa obat dalam industri farmasi, misalnya untuk penetapan kadar zat aktif dan pengawet. Pengembangan teknologi instrumentasi dan dimensi kolom berhasil menciptakan Ultra Performance Liquid Chromatography (UPLC) guna meningkatkan resolusi, kecepatan, dan kepekaan teknik kromatografi cair. Adapun variabel analisis yang berperan menentukan kualitas pemisahan kromatografi adalah perbandingan komposisi fase gerak, dimana fase cair ini akan mengelusi analit di dalam kolom, sehingga menghasilkan perbedaan distribusi dan kecepatan migrasi komponen analit. Dalam percobaan, analit berupa sediaan obat sirup yang mengandung zat aktif anti-mual dan dua zat pengawet dengan perbedaan kepolaran tertentu, sehingga perbandingan komposisi fase gerak yang terdiri dari fase organik dan buffer akan mempengaruhi hasil pemisahan dan analisis dengan meninjau parameter pemisahan pada kromatogram. Adapun hasil optimasi metode yang membandingkan elusi isokratik dan gradien fase gerak ini menyatakan bahwa elusi gradien pada kondisi III mampu memperoleh pemisahan yang memenuhi syarat dengan waktu retensi yang singkat (zat aktif pada 1,105 menit; pengawet A pada 1,984 menit; pengawet B pada 2,733 menit), resolusi lebih besar daripada 1,5 (pengawet A 15,6816; pengawet B 16,5824), jumlah lempeng teoritis lebih besar daripada 2000 (zat aktif 3.239,876; pengawet A 43.8823,622; pengawet B 41.364,563), dan bentuk puncak dengan tailing factor antara 1,2-1,6 (zat aktif 1,695; pengawet A 1,286; pengawet B 1,205).
  • Item
    PENETAPAN KADAR KALSIUM PADA AIR BERSIH MENGGUNAKAN METODE TITRASI KOMPLEKSOMETRI
    (2018-02-02) DZAKIROTUNNISA; Diana Hendrati; Tidak ada Data Dosen
    Kesadahan merupakan salah satu parameter kualitas air bersih karena kesadahan menunjukkan pencemaran air yang disebabkan oleh mineral-mineral terlarut di dalam air, seperti kalsium dan magnesium. Dalam kehidupan sehari-hari maupun industri, pemakaian air yang bersifat sadah dapat menyebabkan berbagai dampak, salah satunya pembentukan kerak pada wadah penampung air tersebut. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui kadar kalsium pada air bersih secara kompleksometri, kadar kalsium di dalam sampel air bersih dapat menunjukkan tingkat kesadahannya. Berdasarkan hasil analisis kadar kalsium pada air bersih, didapatkan hasil untuk kode sampel -/40/B003/563/ABKL sebesar 47,51 mg/L, -/41/B077/564/ABKL sebesar 90,97 mg/L, -/42/B001/565/ABKL sebesar 107,15 mg/L, -/43/B004/566/ABKL sebesar 26,24 mg/L, dan -/44/B005/567/ABKL sebesar 56,60 mg/L sehingga dapat disimpulkan bahwa semua sampel air bersih yang dianalisis memenuhi syarat yang telah ditetapkan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.416/Men.Kes./Per./IX/1990, batas maksimum kadar kalsium sebagai kalsium karbonat dalam air bersih yaitu sebesar 500 mg/L.
  • Item
    PENENTUAN KADAR UREUM DALAM DARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE UREASE-GLUTAMAT DEHIDROGENASE PADA PASIEN DI RUMAH SAKIT MATA CICENDO BANDUNG
    (2018-02-05) FARAH HANIN NURSARI; Rukiah; Tidak ada Data Dosen
    Retinopati adalah kelainan pembuluh darah yang menuju ke mata berupa perdarahan, tidak adanya pasokan darah yang baik dan penyumbatan pembuluh darah. Retinopati akan semakin parah pada penderita gagal ginjal akibat akumulasi limbah nitrogen dalam darah yang dapat bersifat toksik yang seharusnya disaring melalui ginjal. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai kesehatan menyebabkan gangguan ginjal sering terlambat terdeteksi. Fungsi ginjal didasarkan oleh fungsi nefron, apabila ada gangguan dapat disebabkan oleh menurunnya kerja nefron. Beberapa pemeriksaan laboratorium telah dikembangkan untuk mengevaluasi fungsi ginjal salah satunya yaitu pemeriksaan kadar ureum yang merupakan zat sisa metabolisme tubuh dan diekskresikan melalui ginjal. Tujuan dari praktik kerja ini yaitu untuk menentukan ureum dalam darah secara kuantitatif dengan menggunakan metode urease-GLDH / UV enzimatik. Prinsip yang mendasari penentuan kadar ureum ini yaitu berdasarkan pada metode UV enzimatik dimana dengan bantuan enzim urease, ureum dihidrolisis menjadi ion ammonium dan ion bikarbonat. Ion ammonium yang terbentuk akan bereaksi dengan 2-Oxoglutarat dan NADH membentuk L-glutamat, NAD+ dan air dengan adanya bantuan enzim Glutamat Dehidrogenase (GLDH). Hasil reaksi yang terbentuk diukur absorbansinya pada λ340 nm. Berdasarkan data yang diambil dari hasil pemerikasaan kadar ureum dalam darah dengan metode urease-GLDH terhadap 40 pasien yang terdiri dari Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung terdapat 35% pasien (14 orang) menunjukkan kadar ureum di bawah normal, 52,5% pasien (21 orang) menunjukkan kadar ureum normal dan 12.5% pasien (5 orang) menunjukkan kadar ureum di atas normal. Pada 20 pasien wanita terdapat 40% (8 orang) pasien dengan kadar ureum dibawah normal, 50% (10 orang) dengan kadar ureum normal, dan 10% (2 orang) dengan kadar ureum diatas normal. Pada 20% pasien pria terdapat 30% (6 orang) pasien dengan kadar ureum dibawah normal, 55% (11 orang) dengan kadar ureum normal, dan 15% (3 orang) dengan kadar ureum diatas normal. Berdasarkan literatur, pasien yang memiliki kadar ureum tinggi yaitu sebanyak 12.5 % kemungkinan terkena penyakit retinopati yang disebabkan oleh rendahnya fungsionalitas ginjal.
  • Item
    PENGUJIAN FUNGSI HATI BERDASARKAN NILAI ALT (alanine aminotransferase) DAN AST (aspartate amino transferase) SERTA PEMERIKSAAN LANJUTAN IgM ANTI HAV MENGGUNAKAN METODE ELISA
    (2018-01-27) SALSABILA AURA HILMAN; Iman Permana Maksum; Tidak ada Data Dosen
    Hati merupakan organ yang sangat penting dalam tubuh yaitu sebagai pertahanan tubuh, detoksifikasi, berperan penting dalam metabolisme karbohidrat, protein, lemak, vitamin. Kerusakan fungsi hati dapat dilihat dengan adanya aktivitas enzim dalam darah. Kunci enzimologi diagnostik adalah keterkaitan suatu enzim dengan organ yang kaya akan enzim tersebut salah satunya ALT dan AST. ALT banyak dijumpai dalam hati sehingga dapat dijadikan indikator dalam kerusakan hati, sedangkan AST banyak juga dijumpai dalam jantung, ginjal, pankreas dan hati tetapi dapat dijadikan pula sebagai indikator kerusakan hati. Apabila nilai ALT dan AST meningkat dalam darah secara signifikan, maka perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan yaitu IgM anti HAV pemeriksaan terhadap virus hepatitis A, karena nilai ALT dan AST tinggi dapat disebabkan oleh virus hepatitis A. Tujuan praktik kerja ini yaitu untuk mengetahui peningkatan nilai ALT dan AST dalam serum darah sehingga dapat dilihat pengaruhnya terhadap fungsi hati, serta pemeriksaan IgM anti HAV yaitu untuk mengetahui antibodi IgM anti HAV yang terbentuk dalam tubuh ketika terinfeksi hepatitis A. Metode yang digunakan yaitu UV enzimatik untuk penentuan nilai ALT, AST, dan metode ELISA untuk pemeriksaan IgM Anti HAV. Hasil analisis dalam percobaan didapatkan pada pasien kelompok pertama memiliki nilai ALT dan AST tinggi yang disebabkan virus, pasien kelompok kedua memiliki nilai ALT dan AST cukup rendah tetapi reaktif terhadap virus, pasien kelompok ketiga memiliki nilai ALT dan AST tinggi tetapi bukan disebabkan oleh virus hepatitis A dan pasien kelompok keempat dalam keadaan normal dengan nilai ALT dan AST rendah dan non reaktif terhadap virus hepatitis A.
  • Item
    PENENTUAN KEBUTUHAN OKSIGEN KIMIAWI (COD) AIR LIMBAH RUMAH SAKIT SECARA TITRIMETRI
    (2018-02-04) ANNISA AULIA ELSYA; Diana Hendrati; Tidak ada Data Dosen
    Air limbah rumah sakit merupakan salah satu air limbah dengan kadar pencemar zat organik yang tinggi. Oleh karena itu, sebelum air limbah dibuang ke lingkungan, kadar kontaminannya harus dikurangi terlebih dahulu melalui instalasi pengolahan air limbah dan disesuaikan dengan baku mutu agar tidak mencemari lingkungan. Kadar zat organik yang tinggi dapat menurunkan kadar oksigen terlarut dan menyebabkan lingkungan perairan menjadi bau. Salah satu parameter pencemar air limbah adalah COD yang dapat menentukan jumlah oksigen yang digunakan untuk memecah zat organik pada suatu buangan limbah cair. Tujuan dari analisis ini adalah menentukan konsentrasi COD pada air limbah rumah sakit secara titrimetri sesuai dengan standar SNI 6989.73:2009 dan mengetahui baku mutu COD pada air limbah rumah sakit berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014. Penentuan COD air limbah rumah sakit dilakukan dengan mengoksidasi zat organik dengan oksidator kalium dikromat dan dipercepat reaksinya menggunakan refluks tertutup. Kalium dikromat berlebih pada sampel ditentukan kadarnya dengan titrasi menggunakan larutan standar FAS sebagai titran. Berdasarkan hasil analisis didapatkan COD sampel 1 sebesar 92,93 mg/L O2, sampel 2 sebesar 30,98 mg/L O2, sampel 3 sebesar 108,42 mg/L O2, sampel 4 sebesar 30,98 mg/L O2 dan sampel 5 sebesar 23,23 mg/L O2.
  • Item
    IDENTIFIKASI FT4 (FREE THYROXINE) PADA SERUM DARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELISA (ENZYME LINKED IMMUNO SORBENT ASSAY)
    (2018-01-28) ATSNI FAKHRIA ANNISA; Dikdik Kurnia; Tidak ada Data Dosen
    Tiroid merupakan kelenjar endokrin yang terletak dibagian bawah leher dan memiliki bentuk seperti kupu-kupu. Pemeriksaan terhadap hormon tiroid penting untuk dilakukan karena hormon tiroid ini sangat berpengaruh terhadap proses metabolisme tubuh manusia. Jumlah penderita gangguan tiroid ini dari waktu ke waktu semakin meningkat jumlahnya. Ada beberapa cara untuk mendeteksi adanya gangguan tiroid, salah satunya pemeriksaan FT4. FT4 merupakan hormon tiroid yang tidak berikatan dengan protein dalam darah. Kadar normal FT4 adalah 0,80-1,80 ng/dL. Identifikasi FT4 ini bertujuan untuk mengetahui cara identifikasi FT4 pada serum darah serta mengetahui hormon FT4 yang terkandung dalam darah baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Metode yang digunakan dalam identifikasi FT4 adalah metode ELISA secara fotometri. Hasil analisis terhadap pemeriksaan 10 sampel serum darah, diperoleh hasil kualitatif dalam identifikasi FT4 yaitu ditandai dengan adanya perubahan warna menjadi biru pada well yang menandakan bahwa pada serum darah terdapat FT4. Sedangkan hasil kuantitatif dalam identifikasi FT4 terdapat 3 pasien menunjukkan nilai FT4 diatas normal, 5 pasien menunjukkan nilai FT4 normal dan 2 pasien menunjukkan nilai FT4 dibawah normal.Pada 5 pasien laki-laki terdapat 1 pasien dengan nilai FT4 diatas normal sebesar 1,99 ng/dL, 3 pasien dengan nilai FT4 normal sebesar 0,88, 1,10 dan 1,62 ng/dL dan 1 pasien dengan nilai FT4 dibawah normal sebesar 0,68 ng/dL. Pada 5 pasien perempuan terdapat 2 pasien dengan nilai FT4 diatas normal sebesar 2,05 dan 5,40 ng/dL, 2 pasien dengan nilai FT4 normal sebesar 1,20 dan 1,31 ng/dL dan 1 pasien dengan nilai FT4 dibawah normal sebesar 0,45 ng/dL. Berdasarkan literatur, pasien yang memiliki nilai FT4 tinggi diduga mengidap penyakit hipertiroidisme dan memiliki nilai FT4 rendah diduga mengidap penyakit hipotiroidisme.
  • Item
    PREPARASI DAN UJI KESTABILAN RADIOFARMAKA 99mTC- METHYL DIPHOSPONATE (99m TC-MDP)
    (2018-02-01) AMANDA DHIA KHANZA; Anni Anggraeni; Tidak ada Data Dosen
    Bone scan adalah salah satu pemeriksaan di kedokteran nuklir yang menggunakan senyawa 99mTcMDP (99mTc Methyl diphosphonate). Radiofarmaka ini akan terakumulasi di dalam osteoblast cells, yaitu sel-sel pembentuk tulang. Senyawa radiofarmaka ini dapat mengetahui pertumbuhan secara tidak normal pada tulang yang dapat terjadi karena adanya jaringan kanker atau adanya retakan. Radiofarmaka 99mTcMDP sebanyak 10 – 20 mCi diinjeksikan dan selanjutnya diperiksa menggunakan kamera gamma. Tujuan praktik ini bertujuan untuk mengetahui cara preparasi 99mTc-MDP serta memperoleh kemurnian radiokimia (KRK) 99mTc yang sesuai dengan syarat-syarat radiofarmaka yang baik. Metode yang digunakan adalah Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dan pencacah TLC Imaging scanner. Berdasarkan hasil pengujian didapatkan hasil yang menunjukkan bahwa kemurnian radiokimia pada rentang waktu tertentu yang masih relatif stabil yaitu >90%. Hal ini membuktikan bahwa radiofarmaka 99mTc-MDP setelah 6 jam penandaan masih stabil dan memenuhi persyaratan kemurnian yang telah ditetapkan oleh farmakope Indonesia yaitu lebih besar dari 90%.
  • Item
    VALIDASI METODE PEMBAKARAN SUHU TINGGI PADA PENENTUAN KADAR SULFUR DALAM BATU BARA BASIS KERING DENGAN SULFUR ANALYZER DI PT PETROKIMIA GRESIK
    (2018-01-27) ROSALINA ANINDITA AYUNINGTYAS; Haryono; Tidak ada Data Dosen
    Analisis kadar sulfur dalam batu bara diperlukan untuk kontrol yang efektif pada emisi oksida belerang ketika batu bara digunakan sebagai bahan bakar dan juga sebagai penentuan harga pada batu bara. Apabila memenuhi persyaratan penerimaan batu bara maka batu bara, yang salah satunya telah diketahui konsentrasi sulfurnya tersebut dapat digunakan untuk menggerakkan turbin. Analisis kadar sulfur dalam batu bara memerlukan instrumen dengan tingkat akurasi yang tinggi seperti sulfur analyzer yang dapat menganalisis kadar sulfur dengan konsentrasi rendah dengan metode pembakaran suhu tinggi dimana umumnya dengan batu bara berbasis pengeringan udara (air dried basis). Namun, seringkali batu bara diperlukan datanya dalam bentuk basis kering sehingga perlu dikonversi. Oleh karena itu, metode pembakaran suhu tinggi pada batu bara basis kering perlu dilakukan validasi agar dapat memberikan hasil analisis yang akurat dan dapat dipercaya. Parameter-parameter yang dilakukan pada validasi metode diantaranya regresi linier, limit deteksi, limit kuantitasi, presisi dan akurasi. Tujuan dari tugas khusus ini adalah mengetahui parameter-parameter validasi dari pengukuran kadar sulfur dengan menggunakan instrumen sulfur analyzer dan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan secara signifikan Antara batu bara basis kering dengan batu bara basis pengeringan udara. Padatan standar CRM digunakan sebagai uji regresi linier pada alat sulfur analyzer sedangkan padatan batu bara standar sekunder dilakukan untuk parameter validasi lain yang diuji. Semua hasil parameter validasi yang diuji memenuhi kriteria keberterimaan yang ditetapkan oleh Association of Official Analytical Chemist. Berdasarkan hasil tersebut metode pembakaran suhu tinggi pada penentuan kadar sulfur dalam batu bara basis kering dengan menggunakan sulfur analyzer dapat digunakan untuk pengajuan analisis rutin di Laboratorium Uji Kimia PT Petrokimia Gresik.
  • Item
    IDENTIFIKASI KUALITATIF SENYAWA NAFTALENA PADA LARUTAN STANDAR PAH DENGAN MENGGUNAKAN GC-MS DAN PROSES PENYIAPAN SAMPEL DARI SEDIMEN UNTUK GC-MS
    (2018-02-04) RIZKI TRIMULYA MASDUKI; Rani Maharani; Tidak ada Data Dosen
    Dalam kegiatan analisis di laboratorium diperlukan metode yang telah diakui keabsahannya. Selain itu, laboratorium yang bersangkutan harus memiliki hasil yang valid akan metode yang digunakan. Identifikasi merupakan suatu uji kinerja metode standar yang dilakukan terhadap suatu metode standar sebelum diterapkan di laboratorium dan bertujuan untuk membuktikan bahwa laboratorium yang bersangkutan mampu melakukan pengujian menggunakan metode tersebut dengan hasil yang valid. Sehingga untuk memenuhi hal tersebut dilakukan identifikasi metode yaitu senyawa naftalena pada larutan standar PAH-80 dengan menggunakan GC-MS dan proses penyiapan sampel dari krud untuk GC-MS. Metode yang digunakan yaitu GCMS menggunakan alat spektrofotometer masa. PAH yang berasal dari alam biasanya disebabkan oleh adanya proses pirolisis materi organik karena adanya temperatur tinggi, adanya temperatur rendah ke moderat dari proses diagenesis sedimentasi materi organik dan juga adanya biosintesis secara langsung yang dilakukan mikroba dan tumbuhan. Naftalena merupakan salah satu komponen yang termasuk benzena aromatik hidrokarbon. Didapatkan hasil berupa senyawa naftalena yang terdapat pada senyawa polisiklik aromatik hidrokarbon dengan menggunakan instrumen GCMS dalam waktu retensi 6.9-7,1 dengan molekul massa pada m/z 128.
  • Item
    PENENTUAN KADAR GLUKOSA DARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE GOD-PAP (Glucose Oxsidase-Peroxidase Aminoantypirin)
    (2018-01-29) FITRI FITROTUL MARHAMAH; Dikdik Kurnia; Tidak ada Data Dosen
    Diabetes mellitus adalah penyakit gangguan metabolik terutama metabolisme karbohidrat yang disebabkan oleh berkurangnya atau tidak adanya hormon insulin dari sel beta pankreas atau akibat gangguan fungsi insulin. Diabetes Mellitus termasuk salah satu jenis penyakit hiperglikemia. Hiperglikemia merupakan suatu keadaan kadar glukosa darah diatas nilai normal. Oleh karena itu perlu adanya pemeriksaan glukosa darah. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui cara menentukan kadar glukosa darah dengan menggunakan metode GOD-PAP. Metode yang digunakan dalam pemeriksaan kadar glukosa darah ini adalah metode GOD-PAP secara spektrofotometri UV-Vis. Hasil analisis terhadap pemeriksaan 20 sampel dalam pemeriksaan glukosa darah terdapat 12 sampel menunjukkan kadar glukosa darah yang tinggi yaitu 8 sampel pada perempuan dan 4 sampel pada laki-laki. Berdasarkan data yang diambil dari hasil pemeriksaan kadar glukosa darah dengan metode GOD-PAP terhadap 20 pasien di Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung, terdapat 12 pasien diduga mengidap penyakit Hiperglikemia.
  • Item
    Remediasi Kontaminan Radioisotop 60Co dan 134Cs Pada Sampel Tanah Menggunakan Chelating Agent Asam DTPA (Diethylene Triamine Penta Acetic Acid) Dengan Metode Soil Washing
    (2018-02-01) GILLANG FADJRI ABIZZAR; Iwan Hastiawan; Tidak ada Data Dosen
    Soil washing merupakan salah satu metode yang digunakan untuk membersihkan (remediasi) kontaminan yang terdapat didalam tanah. Pada praktik kerja ini telah dilakukan remediasi kontaminan radioisotop 60Co dan 134Cs menggunakan chelating agent asam DTPA (diethylene triamine penta acetic acid) dengan metode soil washing. Pengukuran intensitas sinar gamma yang di emisikan masing-masing kontaminan menggunakan spektrometer-γ sistem SCA (single channel analyzer) detektor NaI(Tl) dengan parameter nilai cps (count per second). Dilakukan pencacahan tanah kontaminan 60Co dan 134Cs kering untuk mengetahui nilai cps sebelum direndam oleh larutan DTPA variasi konsentrasi. Kemudian direndam masing-masing tanah kontaminan 60Co dan 134Cs dengan larutan DTPA variasi konsentrasi blanko (akuades); 0,01 M; 0,02 M; 0,03 M; 0,04 M; 0,05 M; dan 0,1 M. Hasil yang didapatkan bahwa asam DTPA lebih optimum untuk meremediasi kontaminan 60Co dan 134Cs pada sampel tanah pada konsentrasi DTPA 0,1 M dengan efisiensi untuk remediasi 60Co adalah 6,90% dan untuk remediasi 134Cs adalah 1,99%.
  • Item
    PERBANDINGAN TEKNIK PREPARASI SAMPEL BATUAN DENGAN PRESSED PELLET DAN FUSED MENGGUNAKAN METODE X-RAY FLUORESCENCE
    (2018-02-01) CANADIA RAVELITA; Iman Rahayu; Tidak ada Data Dosen
    Batuan merupakan hasil alamiah agregat kohesif zat padat dari satu atau lebih mineral atau bahan mineral. Batuan berdasarkan cara terbentuknya diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorfik. Analisis sampel batuan menggunakan metode X-Ray Fluoresence (XRF) membutuhkan preparasi sampel terlebih dahulu. Terdapat dua teknik preparasi untuk sampel padatan, yaitu teknik pressed pellet dan fused. Tujuan analisis ini ialah untuk mengetahui teknik preparasi sampel batuan untuk analisis menggunakan XRF yang menghasilkan pengukuran dengan data yang valid, presisi dan akurat dari dua teknik preparasi sampel batuan, yaitu pressed pellet dan fused. Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, dari ketiga sampel batuan yang telah dianalisis, sampel batuan yang dipreparasi dengan teknik pressed pellet menghasilkan nilai yang lebih mendekati nilai sertifikat dibandingkan dengan sampel fused, sehingga diketahui bahwa sampel yang dipreparasi dengan teknik pressed pellet menghasilkan data yang valid, presisi dan akurat dibandingkan dengan sampel yang dipreparasi dengan teknik fused.
  • Item
    PENENTUAN KADAR ARSEN DI DALAM TANAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON DI BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL BANDUNG
    (2018-01-30) SYIFA NURUL FAUZIYAH; Engela Evy Ernawati; Tidak ada Data Dosen
    Tanah merupakan salah satu unsur penting dalam kehidupan manusia. Apabila tanah terlalu banyak mengandung bahan kimia yang berbahaya, maka kualitas tanah akan menurun dan berdampak buruk bagi kehidupan manusia. Salah satu bahan pencemar yang menyebabkan penurunan kualitas tanah adalah arsen. Oleh karena itu, perlu dilakukannya suatu proses analisis yang dapat menentukan kadar arsen di dalam tanah. Metode analisis yang digunakan untuk menentukan kadar arsen di dalam tanah yaitu dengan metode AAN. Dalam metode AAN, sampel yang dianalisis diiradiasi dengan menggunakan suatu sumber neutron. Inti atom unsur-unsur yang berada dalam sampel tersebut akan menangkap neutron dan berubah menjadi radioaktif. Setelah paparan radiasi neutron cukup, sampel dikeluarkan dari sumber neutron. Sinar gamma yang dipancarkan oleh berbagai unsur dalam sampel dapat dianalisis dengan spektrometri gamma. Berdasarkan hasil validasi melalui uji akurasi dan presisi terbukti bahwa analisis unsur arsen menggunakan metode AAN ini memiliki ketelitian dan ketepatan yang cukup tinggi sehingga dapat dikatakan metode analisis yang digunakan cukup valid. Hasil yang didapatkan dari analisis kandungan arsen di dalam 9 sampel tanah yaitu berkisar antara 2,05 ppm - 15,01 ppm. Kandungan arsen tersebut masih berada di bawah ambang batas yang ditetapkan oleh ATSDR yaitu 40 ppm.
  • Item
    Analisis Kadar Finasteride dalam Prostacom Film Coated Tablet dengan Menggunakan Metode HPLC
    (2018-01-28) IBTASAMA NIDYA SENDRY; Achmad Zainuddin; Tidak ada Data Dosen
    Prostacom film coated tablet merupakan tablet bulat cembung dan berwarna biru muda yang mengandung zat aktif finasteride. Finasteride memiliki rumus molekul C23H36N2O2 dengan berat molekul 372,54 gram/mol, berbentuk bubuk kristal berwarna putih, tidak larut dalam air tetapi larut dalam etanol dan metilen klorida. Dalam menentukan suatu kadar dari kandungan obat diperlukan metode analisis yang tepat dengan tingkat selektivitas dan sensitivitas yang tinggi, salah satunya yaitu dengan menggunakan metode high performance liquid chromatography (HPLC). Tujuan dari analisis ini yaitu untuk mengetahui kadar finasteride pada prostacom film coated tablet dengan menggunakan metode HPLC. Metode yang digunakan sesuai dengan prosedur tetap Analytical Validation Report of Finasteride Assay in Prostacom Filcotab, dokumen finasteride, dan United State Pharmacopeia (USP 34) / National Formulary (NF 29), finasteride tablet monographs. Berdasarkan hasil analisis finasteride pada sampel uji, didapatkan kadar finasteride pada vial I sebesar 97,12% dan kadar finasteride pada vial II sebesar 96,47%, sehingga didapatkan rata-rata kadar finasteride pada sampel uji sebesar 96,80%. Hasil analisis yang diperoleh memenuhi persyaratan yang telah ditentukan dalam dokumen finasteride dan USP 34/NF 29, 2011, finasteride tablet monographs, dengan rentang kadar finasteride antara 95,0%-105,0%.
  • Item
    Analisis Larutan Pelapisan Aluminium Kerangka Pesawat dalam Proses Chormic Acid Anodizing
    (2018-01-28) AMANDA SHAFIRA JASMINE; Juliandri; Tidak ada Data Dosen
    Tujuan dilakukan analisis mengenai pertahanan korosi yaitu untuk mengetahui kadar kromium trioksida bebas dan jumlah kromium trioksida sebagai larutan pelapisan aluminium terhadap pertahanan korosi dan untuk mengontrol parameter dalam larutan chromic acid anodize. Metode yang digunakan dalam analisis ini yaitu titrasi asidimetri dan titrasi iodometri. Hasil dari analisis tersebut didapatkan kadar turco 4125 NCLT dalam larutan alkaline cleaning yaitu sebesar 56,0696 g/L (MTM 12-0-G002-00 sebesar 30 – 60 g/L), kadar conductivity sebesar 2,04 mg/L (ABP 8-1296 sebesar ≤ 400 mg/L) , kadar resistivity sebesar 4,64 Ω Cm (ABP 8-1296 sebesar 2500 Ω Cm), kadar TDS (Total Dissolved Solid) sebesar 1,05 mg/L (ABP 8-1296 sebesar ≤ 400 mg/L) dan pH sebesar 6,13 (ABP 8-1296 sebesar 5 – 8,5) dalam larutan air rinsing, kadar kromium dalam larutan deoxidizing yaitu sebesar 6,6371 g/L (MTM 12-0-G015-00 sebesar 4,5-13,5 g/L) dan kadar kromium trioksida bebas dalam larutan chromic acid anodize sebesar 42,12 g/L (MTM 12-0-G026-00 sebesar 30-50 g/L) sedangkan jumlah kromium trioksida dalam larutan chromic acid anodize yaitu sebesar 81,275 g/L(MTM 12-0-G026-00 sebesar 30-100). Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan larutan pelapisan yang digunakan dalam proses chromic acid anodizing memenuhi standar yang telah di tetapkan oleh PT Dirgantara Indonesia sehingga dapat digunakan sebagai pelapisan aluminium dalam kerangka pesawat.
  • Item
    Analisis Logam Berat Arsen dalam Ikan Menggunakan Metode Analisis Aktivasi Neutron
    (2018-01-30) RIDHA NURFADILLAH AZHARI; Engela Evy Ernawati; Tidak ada Data Dosen
    Ikan merupakan salah satu bahan makanan yang kandungan proteinnya lebih tinggi dibandingkan dengan produk hewani lain seperti daging sapi dan ayam. Akan tetapi, kerap ditemukan ikan yang mengandung logam berat. Keracunan logam berat pada manusia dapat menyebabkan beberapa akibat negatif terutama timbulnya kerusakan jaringan pada hati dan ginjal. Salah satu logam berat yang terdapat dalam ikan adalah arsen (As). Oleh karena itu, perlu dilakukan suatu proses analisis logam berat As dalam ikan. Metode yang digunakan untuk menganalisis logam berat As dalam ikan yaitu dengan metode AAN. Prinsip dari metode AAN ini adalah berdasarkan neutron yang ditembakkan pada inti target membentuk unsur yang tidak stabil atau radioaktif, dimana untuk mencapai keadaan stabil unsur radioaktif tersebut akan mengemisikan sinar γ yang mempunyai energi karakteristik tertentu. Untuk memastikan bahwa metode analisis yang digunakan cukup valid dan memberikan hasil yang dapat dipercaya, maka dilakukan validasi metode menggunakan SRM (Standard Mateial Reference) NIST 1566b Oyster Tissue. Hasil validasi menunjukkan kesesuaian antara hasil pengukuran dengan nilai sertifikat, sehingga metode AAN yang digunakan untuk analisis kandungan As dalam sampel ikan dikatakan valid. Hasil analisis menunjukkan dari sembilan sampel ikan yang dianalisis mengandung kadar As yang berbeda-beda, berada pada kisaran 0,035 – 0,729 µg/g. Hampir semua sampel ikan mengandung kadar logam berat As namun kadarnya masih di bawah ambang batas maksimum (1 µg/g).
  • Item
    PERBANDINGAN TEKNIK PREPARASI DENGAN PRESSED PELLET DAN FUSED PADA METODE X-RAY FLUORESCENCE MENGGUNAKAN SAMPEL BATUAN DAN CERTIFIED REFERENCE MATERIAL
    (2018-02-01) ESTI; Diana Rakhmawaty Eddy; Tidak ada Data Dosen
    Dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, spektrometer X-Ray Fluorescence dapat digunakan untuk menganalisis unsur dalam sampel dengan cepat serta penggunaannya yang efektif dan efisien. Pada metode X-Ray Fluorescence, terdapat dua macam teknik preparasi sampel yaitu teknik pressed pellet dan teknik fused, dimana dalam hal ini perlu dibandingkan teknik preparasi sampel mana yang lebih baik. Tujuan dari praktik kerja ini yaitu menentukan teknik preparasi sampel batuan yang lebih baik untuk digunakan pada metode X-Ray Fluorescence, dilihat dari hasil analisis yang mendekati nilai sertifikat Certified Reference Material. Tahapan yang dikerjakan ialah dilakukan preparasi sampel dengan teknik pressed pellet dan teknik fused. Pada teknik pressed pellet, sampel diberi binder cellulose dan ditekan dengan alat Herzog Press sehingga menghasilkan sampel yang berbentuk pellet. Pada teknik fused, sampel diberi binder litium tetraborat dan litium metaborat, lalu dilebur dengan suhu tinggi pada alat pembuat glass disc claisse sehingga menghasilkan sampel yang berbentuk glass beads. Kemudian sampel dianalisis dengan alat X-Ray Fluorescence. Hasil analisis divalidasi dan dibandingkan dengan sertifikat Certified Reference Material. Berdasarkan hasil analisis, teknik preparasi sampel yang memperoleh hasil analisis yang mendekati nilai sertifikat Certified Reference Material ialah teknik pressed pellet, sehingga teknik preparasi sampel tersebut lebih baik untuk digunakan. Kata Kunci: batuan, Certified Reference Material, fused, pressed pellet, X-Ray Fluorescence.
  • Item
    ANALISA PENDAHUUAN DALAM PROSES CHEMICAL CONVERSION COATING SEBAGAI PELAPIS LOGAM PADUAN ALUMINIUM
    (2018-02-02) MUTIA AURORA APRIANI; Dadan Sumiarsa; Tidak ada Data Dosen
    Aluminium dan paduannya merupakan logam ringan dengan ketahanan korosi yang baik dan hantaran listrik yang baik. Karena sifat yang dimilikinya, aluminium dan paduannya sering digunakan untuk keperluan industri, konstruksi, dan lain sebagainya. Namun seiring berjalannya waktu, logam aluminium dan paduannya akan mengalami korosi. Korosi merupakan peristiwa oksidasi logam oleh gas oksigen yang berada di udara. Korosi dapat dicegah dengan cara melapisi logam dengan logam lain, salah satunnya dengan metode chemical conversion coating yang mengandung Cr6+. Proses chemical conversion coating terdiri dari beberapa tahapan yaitu alkaline cleaning, deoxidizing dan chemical conversion coating (alodine 1200S). Pada setiap tahapan dilakukan proses pembilasan. Dalam pelapisan logam dengan metode chemical conversion coating dilakukan analisa pendahuluan agar lapisan yang terbentuk melekat dengan baik dan memenuhi spesifikasi yang ditetapkan oleh PT Dirgantara Indonesia. Tujuan dari analisis ini adalah untuk memeriksa konsentrasi pada tahapan proses chemical conversion coating untuk melapisi logam paduan alumunium. Adapun prinsip yang digunakan yaitu berdasarkan reaksi netralisasi dan reaksi redoks. Metode titrasi asidi-alkalimetri dan titrasi iodometri merupakan teknik analisis yang digunakan untuk menentukan kadar dalam setiap larutan dalam proses chemical conversion coating. Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan, seluruh larutan yang digunakan dalam proses chemical conversion coating memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan oleh PT Dirgantara Indonesia.
  • Item
    IDENTIFIKASI SENYAWA ANTRASENA DALAM SEDIMEN DENGAN MENGGUNAKAN GAS CROMATOGRAFI MASS SPEKTROFOTOMETER (GC-MS)
    (2018-02-02) RENDI NUGGRAHA; Nurlelasari; Tidak ada Data Dosen
    ABSTRAK PAH adalah senyawa organik yang tersebar luas di alam, bentuknya terdiri dari beberapa rantai siklik aromatik dan bersifat hidrofobik. Senyawa PAH mengandung dua atau lebih cincin benzene, berasal dari pirolisis, pembakaran yang tidak sempurna (pembakaran hutan, buangan motor, gunung api), proses pembakaran yang menggunakan suhu tinggi pada pengolahan minyak bumi, proses industry dan aktivitas manusia lainnya. PAH mengandung lebih dari 100 senyawa kimia berbeda yang terbentuk selama pembakaran tidak sempurna dari batubara, minyak dan gas, sampah, dan zat organik lainnya. Salah satunya senyawa antrasena yang terkandung dalam PAH. PAH merupakan kontaminan yang sering dijumpai di laut, dijumpai dalam sedimen pantai, muara, dan dasar kontinen dalam konsentrasi yang relatif tinggi. Adapun tujuan dari tugas akhir ini adalah untuk mengidentifikasi senyawa antrasena dalam sedimen dengan menggunakan Gas Chromatografi Mass Spektrofotometer. Pada tugas akhir ini penulis menggunakan metode Gas Chromatografi Mass Spektrofotometer. Metode Gas Chromatografi Mass Spektrofotometer digunakan untuk mengidentifikasi senyawa antrasena dalam senyawa polisiklik aromatik hidrokarbon. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan didapatkan hasil berupa peak antrasena pada Retention Time (RT) menit ke 12,65 dengan molekul massa pada m/z 178. Kata kunci: antrasena, polisiklik aromatik hidrokarbon, Gas Cromatografi Mass Spektrofotometer.