Browsing by Author "Eka Wulandari"
Now showing 1 - 20 of 48
Results Per Page
Sort Options
Item Analisis jumlah bakter total dan waktu awal kebusukan pada daging broiler di pasar tradisional kecamatan Cisurupan kabupaten Garut(2024-01-30) MUHAMMAD PENGKUH ALTEIN; Wendry Setiyadi Putranto; Eka WulandariAyam broiler merupakan salah satu kelompok unggas yang diternakan dan kemudian diambil dagingnya untuk dikonsumsi manusia. Daging ayam broiler merupakan salah satu bahan pangan hewani yang memiliki kandungan protein yang tinggi, hal tersebuk membuat daging ayam broiler mudah rusak (perishable food). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah total bakteri yang mencemari daging ayam dan awal waktu kebusukan daging ayam broiler. Terdapat 2 ulangan pengambilan sampel dan 2 ulangan pengujian sampel, pengujian sampel untuk menguji jumlah total bakteri menggunakan uji TPC (Total Plate Count) dan pengujian sampel untuk awal waktu kebusukan menggunakan uji H2S. Data yanh telah diperoleh daei hasil analisis dihitung rata - rata dan standar deviasinya. Hasil penelitian diperoleh jumlah total bakteri dengan rata - rata 62,83 × 10⁶ CFU/g dan nilai standar deviasi 36,06 × 10⁶ CFU/g. Nilai awal waktu kebusukan diperoleh rata - rata 266,04 menit serta nilai standar deviasi 34,11.Item Deteksi Total Bakteri dan Staphylococcus aureus pada Mentega Curah yang Dijual di Wilayah Baleendah(2022-12-30) FIRDA NURUL AFIFAH; Eka Wulandari; Eulis Tanti MarlinaMentega merupakan suatu produk olahan susu yang digunakan sebagai olesan roti, bahan baku kue, dan kegiatan memasak. Terdapat mentega yang dijual di toko kue dalam bentuk curah. Kegiatan pengemasan ulang tidak terjamin keamanan pangannya sehingga dapat terjadinya kontaminasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui total bakteri dan jumlah Staphylococcus aureus pada mentega curah yang dijual di Wilayah Baleendah. Pengambilan sampel dilakukan pada 14 toko kue dengan dua waktu pengambilan. Sampel diuji dengan metode Total Plate Count (TPC) dan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan terdapat variasi total bakteri dan S. aureus di antara toko penjual. Rata-rata total bakteri yaitu antara 0,02 – 3,55 x 10^6 CFU/g. Beberapa toko menghasilkan jumlah yang melebihi batas maksimum cemaran dalam SNI 7388:2009 tentang batas maksimum cemaran mikroba pada mentega yaitu 1 x 10^5, sedangkan hanya dua toko yang menghasilkan total bakteri di bawah batas maksimum cemaran. Hasil rata-rata dari jumlah S. aureus yaitu antara 0,19 – 3,70 x 10^6; CFU/g. Hasil ini menunjukkan bahwa semua penjual menghasilkan jumlah S. aureus yang melebihi batas maksimum cemaran S. aureus dengan angka 1 x 10^2 CFU/g.Item EVALUASI AKTIVITAS ANTIMIKROBA SET YOGURT SUSU KAMBING DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK KACANG KORO PEDANG (Canavalia ensiformis L)(2022-12-12) DINI PITRIANI; Eka Wulandari; Andry PratamaKacang koro pedang memiliki kelebihan untuk dapat meningkatkan dan mempertahankan populasi bakteri asam laktat dan probiotik. Kandungan oligosakarida dan pati resisten dalam kacang koro pedang dimanfaatkan oleh bakteri asam laktat dan probiotik sebagai prebiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan ekstrak kacang koro pedang dalam pembuatan set yogurt susu kambing terhadap total bakteri asam laktat, nilai pH dan daya hambat terhadap bakteri Escherichia coli. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan enam kali ulangan. Perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah perbandingan susu kambing dengan ekstrak kacang koro pedang dalam P1 (70:30), P2 (60:40) dan P3 (50:50). Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan ekstrak kacang koro berpengaruh terhadap pH tetapi tidak berpengaruh terhadap total bakteri asam laktat dan daya hambat bakteri E.coli. Penambahan ekstrak kacang koro pedang sebesar 30% menghasilkan set yogurt susu kambing yang terbaik dengan nilai total bakteri asam laktat 22,56 × 108 cfu/ml, pH of 4,58, dan daya hambat 13,32 mm.Item EVALUASI KUALITAS SUSU SAPI PADA JALUR DISTRIBUSI DI DESA PADAASIH KECAMATAN CISARUA KABUPATEN BANDUNG BARAT(2023-08-07) MEGA FATRIA UTAMI; Eka Wulandari; Sarasati WindriaKebutuhan akan susu segar diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan populasi dan kesadaran gizi pada masyarakat. Meningkatnya permintaan konsumsi susu ditambah dengan pasokan yang rendah memberikan tekanan pada jalur distribusi yang berpengaruh terhadap penurunan kualitas susu. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kualitas susu pada jalur distribusi di Desa Padaasih Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat. Evaluasi kualitas susu pada jalur distribusi dilakukan dengan mengambil sampel susu pada tingkat peternak, TPK, koperasi, dan penjual. Sampel kemudian diuji menggunakan Lactoscan Milk Analyzer, uji derajat keasaman, uji pH, uji reduktase, dan uji didih. Hasil evaluasi kualitas susu menunjukkan adanya penurunan parameter kualitas susu secara konsisten pada jalur distribusi susu khususnya pada penjual akibat penambahan air sebanyak 18,3%. Waktu reduktase sampel susu pada jalur distribusi berada pada kisaran 1,27-1,5 (jam). Selain itu, terdapat beberapa sampel asal peternak yang menunjukkan hasil positif pada uji alkohol (n= 10) dan uji didih (n= 9). Secara keseluruhan kualitas susu yang terdapat pada jalur distribusi penjual belum memenuhi standar SNI 3141.1 (2011), sehingga memerlukan pengawasan dan evaluasi lebih lanjut.Item EVALUASI MUTU FISIK, LEMAK, DAN PROTEIN SUSU KAMBING SAPERA DI PETERNAKAN KAMBING PERAH ALAM FARM MANGLAYANG KECAMATAN CILENGKRANG KABUPATEN BANDUNG(2023-01-12) ANGGI PUJI FRASETYA; Raden Febrianto Christi; Eka WulandariSusu segar yang baik untuk dikonsumsi dalam hal kandungan gizi dan keamanan pangan harus memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) yang berlaku. Kualitas susu sangat ditentukan oleh komponen zat yang terdapat di dalam susu diantaranya dengan mengetahui mutu fisik dan kimia pada susu tersebut. Penelitian mengenai Evaluasi Mutu Fisik dan Kimia Susu Kambing Sapera di Peternakan Kambing Perah Alam Farm Manglayang Kecamatan Cilengkrang Kabupaten Bandung telah dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus 2022. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui mutu susu secara fisik (warna, aroma, rasa, dan berat jenis) dan kimia (lemak dan protein) pada kambing Sapera laktasi dua. Penelitian ini menggunakan metode analisis data deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mutu fisik susu Kambing Perah Sapera pada laktasi dua berwarna putih kekuningan, aroma khas susu, rasa manis khas susu, berat jenis (BJ) susu 1,027 g/mL, mutu kimia susu kambing perah Sapera pada laktasi dua yaitu kadar lemak 4,82% dan protein 2,86%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah mutu fisik dan kimia air susu kambing perah Sapera laktasi dua di Peternakan Kambing Perah Alam Farm Manglayang Kecamatan Cilengkrang Kabupaten Bandung sudah memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) 2011.Item Isolasi dan Identifikasi Bakteri Escherichia coli (E. coli) Penghasil Extended-Spectrum Beta-Lactamases (ESBL): Diisolasi dari Ikan dan Lingkungan pada Peternakan Ayam-Ikan Terintegrasi(2023-07-12) ADITYA GILANG PRASAJA; Trianing Tyas Kusuma Anggaeni; Eka WulandariDi Indonesia, bakteri Escherichia coli (E. coli) penghasil extended-spectrum β-lactamases (ESBL) telah banyak ditemukan pada ternak unggas. Risiko cemaran pada ikan dan lingkungan di sekitar peternakan ayam-ikan terintegrasi belum pernah dilaporkan sebelumnya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan serta profil resistensi E. coli penghasil ESBL pada lingkungan peternakan ayam-ikan terintegrasi. Data penelitian diperoleh melalui isolasi bakteri E. coli penghasil ESBL dari 30 sampel swab kloaka, 6 sampel air, 4 sampel ikan, dan 2 sampel tanah yang diambil dari dua peternakan ayam-ikan terintegrasi. Deteksi E. coli penghasil ESBL dan uji sensitivitas dilakukan dengan uji double disc synergy test dan disc diffusion dan hasil interpretasi mengacu pada Clinical and Laboratory Standards Institute. Hasil isolasi menunjukkan E. coli penghasil ESBL terdeteksi pada peternakan ayam layer terintegrasi sebanyak 20,8% (n=5) dan peternakan ayam broiler terintegrasi sebanyak 79,2% (n=19). Isolat E. coli penghasil ESBL terdeteksi pada setiap sampel swab kloaka 50% (15/30), air 100% (6/6), ikan 100% (4/4), dan tanah 50% (1/2). Sebanyak 37,5% (n= 9) dari total isolat positif E. coli penghasil ESBL merupakan multidrug-resistant (MDR). Dari jumlah tersebut, 40% (6/15) isolat swab kloaka, 33,33% (2/6) isolat air, dan 25% (1/4) isolat ikan. Frekuensi resistensi isolat E. coli penghasil ESBL terhadap antibiotik yang diuji adalah ampisilin (100%), seftriakson (100%), siprofloksasin (69,23%), tetrasiklin (46,15%), dan kolistin (0%). Keberadaan bakteri E. coli penghasil ESBL dari peternakan ayam-ikan terintegrasi menggambarkan kemungkinan terjadinya kontaminasi bakteri resisten ke lingkungan yang berisiko terhadap kesehatan manuasia, sehingga diperlukan evaluasi dan pengendalian lebih lanjut.Item Kajian Sistematik: Analisis Titik Kritis dan Resiko Kehalalan Dalam Rantai Pasok Daging Ayam(2022-08-14) FITRIANA NURRACHMAH; Eka Wulandari; Trianing Tyas Kusuma AnggaeniKajian sistematik mengenai analisis titik kritis maupun resiko kehalalan dalam rantai pasok daging ayam masih belum ditemukan. Oleh karena itu, tujuan tinjauan sistematik ini adalah untuk menganalisis penelitian-penelitian terdahulu mengenai titik kritis dan resiko kehalalan dalam rantai pasok daging ayam. Metode dalam kajian sistematik ini yaitu menggunakan pendekatan meta-agregasi yang bertujuan untuk menjawab pertanyaan penelitian dengan cara merangkum dari berbagai hasil penelitian yang relevan. Proses penyaringan data menggunakan tabel PRISMA dan penilaian kualitas data menggunakan JBI Critical Appraisal. Temuantemuan dalam proses sintesis data dinilai menggunakan metode ConQual. Hasil dari kajian sistematik ini mendapatkan dua puluh studi, dimana sepuluh studi menerangkan bagaimana titik kritis halal dalam rantai pasok daging ayam dan sepuluh studi menerangkan bagaimana resiko halal dalam rantai pasok daging ayam dengan beberapa kategori berupa Plan, Source, Make, dan Deliver berdasarkan pada panduan sistem jaminan halal. Berdasarkan hasil kajian sistematik ini yang menjadi titik kritis kehalalan dalam rantai pasok daging ayam yaitu pada kategori Plan terdapat 7 titik kritis, pada kategori Source terdapat 5 titik kritis, pada kategori Make terdapat 5 titik kritis, dan pada kategori Deliver terdapat 1 titik kritis dengan temuan-temuan yang berbeda. Selain itu juga, yang menjadi resiko penyebab daging ayam menjadi tidak halal yaitu pada kategori Plan terdapat 2 kejadian resiko, pada kategori Source terdapat 3 kejadian resiko, pada kategori Make terdapat 3 kejadian resiko, dan pada kategori Deliver terdapat 1 resiko penyebab daging ayam menjadi tidak halal.Item KARAKTERISTIK KIMIA (KADAR AIR DAN PROTEIN) DAN NILAI KESUKAAN KEJU SEGAR DENGAN PENGGUNAAN KOAGULAN JUS JERUK NIPIS, JERUK LEMON DAN ASAM SITRAT(2015-01-19) MUHAMMAD ARIFIANSYAH; Hartati Chairunnisa; Eka WulandariPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan koagulan jus jeruk nipis, jeruk lemon dan asam sitrat terhadap karakteristik kimia keju segar yang meliputi kadar air dan protein, serta nilai kesukaan (tekstur, rasa, warna, dan total penerimaan) dari keju segar yang dihasilkan, serta menentukan perlakuan yang menghasilkan produk yang dikehendaki. Penelitian dilakukan dengan berdasarkan metode Rancangan Acak Lengkap dengan tiga perlakuan, yaitu penggunaan koagulan jus jeruk nipis 5% , jeruk lemon 5% dan asam sitrat 1% dengan masing-masing enam pengulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan penggunaan koagulan jus jeruk nipis, jeruk lemon dan asam sitrat sintetis dalam pembuatan keju segar memberikan pengaruh yang berbeda terhadap karekteristik kimia yang meliputi kadar air dan protein, serta nilai kesukaan (kecuali warna) dari keju segar. Penggunaan koagulan asam sitrat sintetis 1% menghasilkan keju segar yang dikehendaki dengan rata-rata kadar air 58,81% dan protein 12,26%, serta nilai kesukaan terhadap tekstur menunjukkan skala hedonik suka, rasa sangat suka, warna suka dan total penerimaan sangat suka.Item KARAKTERISTIK MINUMAN FERMENTASI DARI BAHAN BAKU WHEY KEJU DENGAN PENGGUNAAN KEDELAI BUBUK PADA PENYIMPANAN SUHU RENDAH(2015-01-08) YUDHISTIRA PRATAMA S; Hartati Chairunnisa; Eka WulandariPenelitian tentang karakteristik minuman fermentasi dari bahan baku whey keju dengan penggunaan kedelai bubuk ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama penyimpanan pada suhu rendah (4-6oC) terhadap viabilitas bakteri asam laktat, kadar laktosa dan asam laktat dari minuman fermentasi whey keju dengan penggunaan kedelai bubuk, serta menentukan perlakuan yang menghasilkan produk yang dikehendaki. Penelitian dilakukan menggunakan metode Polinomial Ortogonal dengan 6 perlakuan dari 2 hari interval lama penyimpanan (hingga 10 hari) dan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama penyimpanan pada suhu rendah (4-6oC) produk minuman fermentasi whey keju dengan penggunaan kedelai bubuk berpengaruh terhadap penurunan viabilitas bakteri asam laktat produk namun demikian tidak berpengaruh terhadap kadar laktosa dan asam laktat produk minuman fermentasi whey keju dengan penggunaan kedelai bubuk. Lama penyimpanan pada suhu rendah (4-6oC) sampai dengan hari ke-8 menghasilkan minuman fermentasi whey keju dengan penggunaan kedelai bubuk yang dikehendaki dengan viabilitas BAL 16,21 x 108 koloni/g, kadar laktosa 6,8%, dan kadar asam laktat 0,70%.Item PENGARUH BERBAGAI KONSENTRASI ASAM FOSFAT PADA TULANG AYAM BROILER TERHADAP KADAR KIMIA(2017-07-09) DIMAS SATRIO NUGROHO; Kusmayadi Suradi; Eka WulandariPenelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi asam fosfat pada gelatin tulang ayam broiler terhadap kadar kimia. Penelitian telah dilaksanakan di laboratorium Teknologi Pengolahan Produk Peternakan, Laboratorium Pengujian Pangan Fakultas Peternakan dan Laboratorium Uji Fakultas Teknologi Ilmu Pertanian Universitas Padjadjaran. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan konsentrasi asam fosfat (3%, 5%, dan 7%) dan 6 pengulangan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji sidik ragam dan untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan dilakukan uji Tukey. Variabel yang diukur adalah kadar air, kadar abu dan kadar protein. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan konsentrasi asam fosfat yang berbeda berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap kadar air, kadar abu dan kadar protein. Karakteristik kimia gelatin terbaik pada perlakuan konsentrasi asam fosfat 3% (kadar air 3,69%, kadar abu 2,38% dan kadar protein 89,19%).Item PENGARUH BERBAGAI KONSENTRASI ASAM FOSFAT PADA TULANG AYAM BROILER TERHADAP RENDEMEN, KEKUATAN GEL DAN VISKOSITAS GELATIN(2015-01-20) SANTI NOVIANA; Eka Wulandari; Kusmayadi SuradiPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi asam fosfat terhadap rendemen gelatin tulang dada ayam broiler yang dihasilkan dan karakteristik fisik gelatin yaitu kekuatan gel dan viskositas yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan konsentrasi asam fosfat (3%, 5%, dan 7%) dengan masing-masing 6 pengulangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan konsentrasi asam fosfat yang berbeda berpengaruh nyata terhadap rendemen, kekuatan gel dan viskositas gelatin yang dihasilkan. Penggunaan konsentrasi asam fosfat 5% menghasilkan gelatin yang dikehendaki, dengan rendemen 5,055%, kekuatan gel 91,84 g bloom dan viskositas 7,00 cP.Item PENGARUH BERBAGAI KONSENTRASI DAN LAMA MARINASI OLEORESIN JAHE EMPRIT (ZINGIBER OFFICINALE VAR. AMARUM) TERHADAP JUMLAH TOTAL BAKTERI, KADAR AIR, DAN AKSEPTABILITAS KARKAS AYAM(2021-07-07) ANNISA NAHDLIATULHAQ; Eka Wulandari; Lilis SuryaningsihOleoresin jahe mengandung senyawa fenol sebagai bahan aktif antibakteri yang mempunyai potensi sebagai bahan alami untuk pengawetan bahan pangan. Pada penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui dan mendapatkan konsentrasi oleoresin jahe emprit (Zingiber Officinale Var. Amarum) sebagai bahan pengawet alami pada daging ayam. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola tersarang, yaitu lama marinasi 3 dan 6 jam yang tersarang dalam konsentrasi 15%, 20% dan 25%. Setiap perlakuan dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali untuk tiap peubah yang diukur. Hasil penelitian menunjukan bahwa berbagai konsentrasi oleoresin jahe emprit dan lama marinasi dalam konsentrasi tidak berpengaruh nyata (P > 0,05) atau memberikan pengaruh yang sama terhadap jumlah total bakteri, kadar air, tekstur, aroma maupun rasa.Item Pengaruh Berbagai Konsentrasi Tepung Tulang Rawan (Os kartilago) Ayam terhadap Sifat Fisik dan Organoleptik Meatloaf(2016-02-11) RADEN FEBRILLA R.A.L; Eka Wulandari; Kusmayadi SuradiTepung tulang rawan memiliki kandungan protein yang tinggi, sehingga dapat digunakan sebagai binder dalam pembuatan meatloaf. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh konsentrasi tepung tulang rawan (os kartilago) ayam terhadap sifat fisik (daya ikat air, susut masak dan keempukan) dan organoleptik (rasa, warna, aroma, keempukan dan total penerimaan) meatloaf serta mengetahui konsentrasi tepung tulang rawan (os kartilago) ayam yang tepat pada pengolahan meatloaf sehingga menghasilkan sifat fisik terbaik dan organoleptik yang disukai. Penelitian dilakukan secara eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan (5%, 10%, 15% dan 20%) dengan masing-masing perlakuan mendapat lima pengulangan. Untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan dilakukan Uji Jarak Berganda Duncan. Data Organoleptik dianalisis dengan menggunakan analisis Kruskall-Wallis dan untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan dilakukan Uji Statistik Nonparametrik Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukan bahwa konsentrasi tepung tulang rawan ayam berpengaruh (P<0,05) terhadap sifat fisik dan total penerimaan meatloaf. Meatloaf terbaik pada penggunaan tepung tulang rawan 15% dengan daya ikat air 49,49%, susut masak 5,68%, keempukan 91,46 (mm/g/10 detik) dan secara organoleptik lebih disukai. Kata kunci: tepung, tulang rawan, meatloaf, sifat fisik dan rganoleptik.Item Pengaruh Ekstrak Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L.) sebagai Perendam Daging Sapi terhadap Mutu Fisik dan Organoleptik(2016-10-13) FAKHRINNISA H SEPYAN; Eka Wulandari; Kusmayadi SuradiEnzim protease di dalam buah mengkudu belum banyak digunakan sebagai bahan pengempuk daging masih terbatas pada pengobatan tradisional oleh karena itu tujuan dilakukan penelitian mengenai pengaruh konsentrasi ekstrak buah mengkudu (Morinda citrifolia L.) sebagai perendam daging sapi terhadap mutu fisik dan organoleptik adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi ekstrak buah mengkudu (Morinda citrifolia L.) dan untuk mendapatkan konsentrasi ekstrak buah mengkudu (Morinda citrifolia L.) yang tepat sebagai perendam daging yang menghasilkan mutu fisik daging sapi yang terbaik dan sifat organoleptik daging sapi yang disukai. Penelitian telah dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Pengolahan Produk Peternakan. Penelitian ini dilakukan secara eksperimen, menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 3 perlakuan yaitu perendaman ekstrak buah mengkudu (Morinda citrifolia L.) sebesar (20%, 25% dan 30%) selama 30 menit, setiap perlakuan dilakukan pengulangan sebanyak 6 kali. Untuk mengetahui pengaruh perlakuan dilakukan Analisa Sidik Ragam terhadap mutu fisik dan Uji Kruskall-Wallis untuk uji organoleptik, serta untuk mengetahui pengaruh perlakuan dilakukan Uji Jarak Berganda Duncan terhadap mutu fisik dan Uji Mann-Whitney untuk uji organoleptik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak buah mengkudu (Morinda citrifolia L.) 25% sebagai perendam daging sapi menghasilkan mutu fisik terbaik (daya ikat air 16,05%, susut masak 45,56%, keempukan 31,17 mm/g/10detik) dan secara organoleptik lebih disukaiItem Pengaruh Ekstrak Bunga Telang (Clitoria ternatea) terhadap Karakteristik Mikrobiologi Kefir(2023-04-12) SYAFA AYU KUSUMADEWI; Eka Wulandari; Yuli Astuti HidayatiBunga telang memiliki aktivitas sebagai antibakteri karena mengandung senyawa metabolit sekunder flavonoid, alkaloid dan fenol. Bunga telang memiliki sejumlah bahan aktif yang memiliki potensi farmakologi dimana bunga telang berkhasiat sebagai antioksidan, antidiabetik, antiasma, antiinflamasi, antikanker dan antimikroba. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan ekstrak bunga telang terhadap total bakteri asam laktat, total yeast dan aktivitas antibakteri. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini dengan menambahkan ekstrak bunga telang dengan konsentrasi 4%, 6%, 8%, 10% dan 12%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan ekstrak bunga telang berpengaruh terhadap total bakteri asam laktat dan aktivitas antibakteri tetapi tidak berpengaruh terhadap total yeast. Penambahan ekstrak bunga telang dengan konsentrasi 12% pada kefir memberikan hasil yang terbaik dengan nilai total bakteri asam laktat 9,72 x 10^7 cfu/g, total yeast 3,27 x 10^6 CFU/g dan aktivitas antibakteri 8,25 mm.Item PENGARUH IMBANGAN SUSU UHT DAN JUS KURMA TERHADAP JUMLAH BAKTERI, TOTAL YEAST DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN PADA PRODUK SUSU KURMA(2023-06-24) MEISHA AYUDIA RAHMA RIZKIKA; Eka Wulandari; Dicky Tri UtamaSusu UHT (Ultra High Temperature) adalah susu yang diproses melalui pemanasan yang melebihi proses pasteurisasi, yang mengacu pada kombinasi waktu dan suhu tertentu untuk memperoleh produk komersil yang steril. Penambahan jus kurma pada produk susu kurma akan menyebabkan perubahan baik secara fisik, kimia, maupun mikrobiologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa konsentrasi jus sari kurma terbaik pada produk susu kurma dengan jumlah bakteri dan total yeast terendah dan aktivitas antioksidan tertinggi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari tahun 2023 di Laboratorium Teknologi Pengolahan Produk Peternakan Universitas Padjadjaran, Sumedang. Penelitian dilakukan secara eksperimental dengan rancangan acak lengkap (RAL) menggunakan 3 perlakuan dan 6 ulangan dengan persentase jus kurma yang terdiri dari P1 (10%), P2 (20%) dan P3 (30%). Data hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis sidik ragam dan uji jarak berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jus kurma berpengaruh terhadap jumlah bakteri, total yeast, dan aktivitas antioksidan. Penambahan jus kurma terbaik yaitu pada konsentrasi 30% sebagai konsentrasi yang memiliki jumlah bakteri dan total yeast terendah dan aktivitas antioksidan yang tertinggi dengan total bakteri 4,54×10^4 total yeast 3,25× 10^5 dan aktivitas antioksidan 242,63 ppmItem Pengaruh Imbangan Tepung Kedelai dan Tepung Tapioka Terhadap Sifat Fisik Naget Daging Ayam Petelur Afkir(2023-01-10) FADILA RAHMI; Lilis Suryaningsih; Eka WulandariTepung kedelai merupakan hail olahan kacang kedelai yang memiliki kandungan protein tinggi sekitar 34,39% per 100 gram. Adapun tepung tapioka merupakan hasil ekstraksi umbi ketela phon yang memiliki kandungan karbohidrat sebesar 85%. Protein dan pati yang terkandung tersebut memiliki kemampuan dalam mengikat air yang akan berpengaruh pada nilai susut masak dan keempukan suatu olahan bahan pangan hasi ternak. Tujuan dari penelitian in adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian persentasi tepung tapioka dan tepung kedelai terhadap daya ikat air, susut masak, dan keempukan untuk naget ayam petelur afkir, dan untuk mengetahui tingkat perbandingan tepung tapioka dan tepung kedelai terbaik pada pembuatan naget ayam petelur afkir. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Juni 2022 di Laboratorium Teknologi Pengolahan Produk Peternakan Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran. Penelitian dilakukan secara eksperimental menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan yaitu P1 (Tepung Tapioka : Tepung Kedelai 0 : 10 %, P2 (Tepung Tapioka Tepung Kedelai 2,5 : 7,5 %) dan P3 (Tepung Tapioka : Tepung Kedelai 5 : 5 %) dengan 6 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan pemberian tepung kedelai 10% (PI) merupakan perlakuan terbaik dengan daya ikat air (65,42%), nilai susut masak (2,31%), dan keempukan 9,97 mm/gr/10detik.Item Pengaruh Jenis Minyak Nabati terhadap Sifat Fisik dan Akseptabilitas Mayonnaise(2016-02-24) NURUL AZIZAH USMAN; Eka Wulandari; Kusmayadi SuradiMayonnaise merupakan produk olahan emulsi semi padat minyak dalam air (o/w) dengan konsentrasi minyak yang tinggi. Oleh karena itu, penggunaan jenis minyak nabati diduga akan mempengaruhi sifat fisik dan akseptabilitas mayonnaise. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh jenis minyak nabati terbaik terhadap sifat fisik (kestabilan emulsi dan viskositas) dan akseptabilitas (rasa, aroma, warna, tekstur, dan total penerimaan) mayonnaise. Penelitian dilakukan secara eksperimen, menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan, yaitu minyak bunga matahari (P1), minyak jagung (P2), minyak kacang tanah (P3), dan minyak zaitun (P4) dengan 5 kali ulangan. Analisis sidik ragam digunakan untuk mengetahui jenis minyak nabati terhadap sifat fisik mayonnaise dan selanjutnya dilanjutkan Uji Tukey untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan dilakukan Uji Tukey sedangkan Uji Kruskal-Wallis digunakan untuk mengetahui akseptabilitas mayonnaise yang dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sifat fisik mayonnaise dengan penggunaan semua jenis minyak nabati menghasilkan kestabilan emulsi sebesar 100%, viskositas terbaik dengan penggunaan minyak bunga matahari sebesar 172.101 cP dan secara akseptabilitas lebih disukai oleh panelis.Item Pengaruh Konsentrasi dan Lama Perendaman Daging Sapi dalam Ekstrak Teh Hijau (Camellia sinensis) terhadap Kadar Polifenol, Kolesterol, dan Akseptabilitas Dendeng Sapi(2016-02-24) RANGGA WIRAWAN GAUS; Eka Wulandari; Kusmayadi SuradiTeh hijau mengandung senyawa antioksidan berupa polifenol yang dapat menghambat oksidasi kolesterol, oleh karena itu tujuan penelitian ini yaitu untuk mempelajari pengaruh konsentrasi dan lama perendaman daging sapi dalam ekstrak teh hijau (Camellia sinensis) terhadap kadar polifenol, kolesterol, dan akseptabilitas (aroma, rasa, tekstur, dan total penerimaan) pada dendeng sapi, serta menentukan konsentrasi dan lama perendaman daging sapi dalam ekstrak teh hijau terbaik yang dapat menghasilkan dendeng dengan kadar polifenol tertinggi, kolesterol terendah, dan akseptabilitas paling disukai. Penelitian dilakukan secara eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap Pola Tersarang dengan lama perendaman 12 dan 24 jam tersarang pada konsentrasi 0%, 6%, dan 12%, variabel yang diukur kadar polifenol, kolesterol, dan akseptabilitas. Hasil penelitian menunjukan bahwa dendeng hasil perendaman daging dalam konsentrasi ekstrak teh hijau 12% selama 12 jam menghasilkan kadar polifenol tertinggi (135,04 mg GAE/100g dendeng), kadar kolesterol terendah (7,28 mg/100g dendeng), dan akseptabilitas disukai panelis.Item Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L.) sebagai Perendam Daging Ayam Kampung Afkir Terhadap Kualitas Fisik dan Organoleptik(2016-10-13) RISMAWATI; Eka Wulandari; Kusmayadi SuradiBuah mengkudu (Morinda citrifolia L.) mengandung enzim protease sehingga dapat digunakan sebagai pengempuk daging, oleh karena itu penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi ekstrak buah mengkudu (Morinda citrifolia L.) sebagai perendam daging ayam kampung afkir terhadap kualitas fisik dan organoleptik, dan mendapatkan konsentrasi ekstrak buah mengkudu (Morinda citrifolia L.) dengan sifat fisik terbaik dan secara organoleptik dapat diterima. Penelitian telah dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Pengolahan Produk Peternakan, Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang pada tanggal 14 Juni 2016. Penelitian dilakukan secara eksperimen, menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 3 perlakuan yaitu perendaman ekstrak buah mengkudu sebesar 10% (P1), 15% (P2) dan 20% (P3) selama 30 menit. Masing-masing perlakukan dilakukan pengulangan sebanyak 6 kali. Hasil penelitian penggunaan ekstrak buah mengkudu dengan konsentrasi 15% sebagai perendam daging ayam kampung afkir menghasilkan sifat fisik terbaik dan secara organoleptik dapat diterima.
- «
- 1 (current)
- 2
- 3
- »